PERTEMUAN KE-3
TEGANGAN PERMUKAAN
Dosen Pengampu :
Apt. Puspita Septie Dianita, M.P.H
Disusun Oleh :
Muhammad Masruri
(22.0605.0001)
9% 1 0,990 55,596
1,5 1,1 0,859 0,978 72,631 60,681
10 % 3 0,990 167,53
h air = 2,4 cm
htween 1 % = 1,5 cm
htween 2 % = 1,6 cm
h parafin = 1 cm
Perhitungan volume piknometer
w aquadest = ( piknometer+ aquadest )−( piknometer kosong)
= 47,82 – 23,32 = 24,48 gram
m
V=
ρ
m ( piknometer+ aquadest )−m( piknometer kosong)
= densitas air
24 , 48 gram
= 2 = 24,55 cm
3
0,997044 gr /cm
Perhitungan (tween 80) 1%
w tween1 % = ( piknometer+ tween 801 %)−( piknometer kosong)
= 41,36−23,32
= 18,04 gram
18,04 gram
d= 3
24,55 cm
= 0,7348 gr /cm3
3
0,7348 gr /cm
ρ = = 0,7370 gram
0,997044 cm3
1
Ɣ = . r .h . ρ . g
2
1
¿ . 0,115. 1,6 cm . 0,7370 gram .981 cm/dt 2
2
¿ 66,516 newton /meter
Perhitungan Parafin
w parafin=( piknometer+ parafin)−( piknometer kosong)
¿ 37,50−23,32 = 14,18 gram
m parafin
D parafin=
volume piknometri
14,18 gram
= 3 = 0,578 gr / cm
3
24,55 cm
D parafin
ρ parafin =
D air
0,578 gr /cm3
= = 0,5797 gram
0,997044
1
Ɣ= . r .h . ρ . g
2
1 2
¿ . 0,115. 1 cm. 0,5797 gram. 981 cm/dt
2
¿ 32,70 newton/meter
1
Ɣ aaquaest = . r .h . ρ . g
2
1
¿ . 0,115. 2,4 cm. 0,997044 gram. 981 cm/dt 2
2
¿ 134,98 newton/meter
F. Pembahasan
Tegangan permukaan yaitu gaya ke bawah atau gaya tarik yang
menyebabkan permukaan zat cair berkontraksi dalam keadaan tegang terhadap
suatu benda. Hal ini disebabkan gaya seret yang tidak seimbang pada
antarmuka cair. Biasanya, gaya ini segera dikenali dengan naiknya cairan
biasa ke dalam tabung kapiler dan terbentuknya setetes kecil cairan. Tegangan
permukaan merupakan fenomena menarik yang terjadi pada cairan diam.
Tegangan permukaan dalam bidang farmasi dimanfaatkan dalam
mempengaruhi penyerapan obat pada bahan padat pada sediaan obat, penetrasi
molekul dengan membran biologis, dan membentuk kestabilan emulsi dan
dispersi partikel tidak larut dalam media cair guna membentuk sediaan
suspensi.
Pada praktikum penentuan tegangan permukaan ini digunakan metode
kenaikan pipa kapiler, yaitu dengan salah satu ujung pipa dicelupkan kedalam
permukaaan zat cair maka zat cair tersebut akan naik hingga ketinggian
tertentu. Bahan yang digunakan yaitu aquadest, tween 80 (1%, 2%) dan
parafiin. Sedangkan alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu piknometer,
neraca analitik, Cawan petri, Gelas ukur, dan Pipa kapiler. Langkah awal
dalam praktikum ini yaitu pembuatan larutan tween 80 dengan konsentrasi 1%
dan 2%, dengan melarutkannya dengan 100 ml aquadest. Langkah selanjutnya
yaitu pengukuran massa jenis menggunakan piknometer. Tujuan penggunaan
piknometer ini adalah untuk menghitung berat jenis cairan yang digunakan.
Sebelum memasukan zat cair kedalam piknometer, piknometer ditimbang
terlebih dulu dalam keadaan kosong dan diperoleh hasil 23,32 gram . Hal ini
dilakukan agar berat jenis cairan yang dipantau lebih akurat. Selanjutnya
mengisi piknometer dengan aquadest hingga penuh kemudian ditimbang
dengan neraca analitik dan catat hasilnya. Melakukan hal yang sama dengan
mengganti bahan dengan tween 80 (1%), tween 80 (2%) dan parafin. Dan
diperoleh data penimbangan terhadap piknometer kosong, dengan aquadest,
tween, dan parafin secara berturut turut yaitu 47,80 gram, 40,28 gram, 41,36
gram, 37,50 gram. Dari hasil penimbangan tersebut dapat ditentukan kerapatan
dan bobot jenis tia bahan. Langkah selanjutnya yaitu menentukan tegangan
permukaan dengan mengambil 20 ml tween 80 (1%) cair dan memasukannya
kedalam cawan petri, kemudian memasukan pipa kapiler kedalam cawan petri
yang berisi tween 80 tersebut, secara perlahan cairan tersebut akan naik melalui
pipa kapiler, ketinggian cairan yang naik tersebut diukur menggunakan
penggaris dan pengukuran dihentikan ketika tidak terjadi perubahan ketinggian
dari cairan tween 80 (1%) dalam pipa kapiler tersebut, dan diperoleh hasil
pengukuran 1,5 cm. Melakukan pengukuran yang sama dengan mengganti
bahan dengan aquadest, tween 80 (2%) dan parafin dan diperoleh hasil
pengukuran 2,4 cm untuk aquadest, 1,6 cm untuk tween 80 (2%), dan 1 cm
untuk parafin. Setelah melakukan penentuan densitas dan pengukuran
ketinggian dari cairan dalam pipa kapiler setiap bahan, maka dapat ditentukan
1
tegangan permukaan dari setiap bahan dengan rumus γ= . r . h . ρ . g dimana r
2
adalah tetapan yaitu 0,115 dan g adalah gravitasi bumi yaitu 981 cm/dt2.
Diperoleh tegangan permukaan sebesar 58,62 N/m untuk tween 80 (1%),
66,516 N/m untuk tween 80 (2%), 32,70 N/m untuk parafin, dan 134,98 N/m
untuk aquadest. Secara teori tegangan permukaan dengan konsentrasi
berbanding lurus, sehingga semakin tinggi konsentrasi suatu bahan semakin
tinggi pula tegangan permukaannya, begitu pula sebaliknya.
G. Kesimpulan
1. Dari hasil praktikum diperoleh tegangan permukaan dari (tween 80) 1%
adalah 58,62 newton /meter
2. Dari hasil praktikum diperoleh nilai tegangan permukaan dari (tween 80)
2% adalah 66,516 newton /meter
3. Dari hasil praktikum diperoleh nilai tegangan permukaan dari parafin
adalah 32,70 newton /meter
4. Dari hasil praktikum diperoleh nilai tegangan permukaan dari aquadest
adalah 134,98 newton /meter
H. Daftar Pustaka
LAMPIRAN