Anda di halaman 1dari 10

FARMASI FISIK

PERTEMUAN KE-3
TEGANGAN PERMUKAAN

Dosen Pengampu :
Apt. Puspita Septie Dianita, M.P.H

Disusun Oleh :
Muhammad Masruri
(22.0605.0001)

PROGRAM STUDI FARMASI (S-1)


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
2022/2023
A. Judul Praktikum
Tegangan Permukaan
B. Tujuan Praktikum
Setelah mengikuti percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu :
1. Menentukan tegangan permukaan dari suatu zat cair (aquadest dan parafin
liquid)
2. Menurunkan konsentrasi misel kritis (KMK) dari suatu surfaktan (tween 80)
C. Dasar Teori
Tegangan permukaan yaitu gaya ke bawah atau gaya tarik yang
menyebabkan permukaan zat cair berkontraksi dalam keadaan tegang terhadap
suatu benda. Hal ini disebabkan gaya seret yang tidak seimbang pada
antarmuka cair. Biasanya, gaya ini segera dikenali dengan naiknya cairan
biasa ke dalam tabung kapiler dan terbentuknya setetes kecil cairan. Tegangan
permukaan merupakan fenomena menarik yang terjadi pada cairan diam.
Permukaan cairan memiliki kemampuan untuk meregang, sehingga
permukaannya tampak tertutup lapisan elastis. Ini disebabkan oleh daya tarik
permukaan antara partikel serupa dalam cairan. Dalam cairan, setiap molekul
tertarik ke molekul serupa lainnya ke segala arah dengan gaya yang sama.
Akibatnya, tidak ada gaya sisa yang bekerja pada setiap molekul. Adanya gaya
ke bawah, atau gaya seret, menyebabkan permukaan cairan berkontraksi dan
menjadi tegang. Tegangan ini disebut tegangan permukaan. Besarnya tegangan
permukaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti jenis fluida, temperatur
dan tekanan, densitas, konsentrasi zat terlarut, dan densitas. Jika ada molekul
besar dalam cairan seperti air, tegangan permukaannya juga tinggi. salah satu
faktor yang mempengaruhi besarnya tegangan permukaan adalah densitas (D),
semakin tinggi densitas maka muatan atau partikel zat cair semakin rapat.
Kepadatan partikel-partikel ini menghasilkan gaya yang lebih besar yang
dibutuhkan untuk memecah permukaan cairan. Ini karena partikel padat
memiliki gaya tarik menarik yang kuat antar partikel. Di sisi lain, cairan
dengan kerapatan rendah memiliki tegangan permukaan yang rendah.
Tegangan antarmuka yaitu gaya per satuan panjang pada antarmuka antara
dua fase cair yang tidak bercampur. Tegangan permukaan selalu lebih kecil
dari tegangan permukaan karena kekuatan adhesi antara dua fasa cair yang
membentuk antarmuka lebih besar daripada bila fasa cair yang membentuk
fasa gas ada berdampingan. Tegangan antarmuka memiliki satuan dyne/cm.
Dalam keadaan cair, gaya kohesif antara molekul yang berdekatan berkembang
dengan baik. Molekul di permukaan hanya dapat mengembangkan gaya tarik
kohesif dengan molekul cair lain di bawah atau di sampingnya. Molekul dapat
membentuk fase kedua yang terkait dengan fase antarmuka, meskipun
viskositasnya rendah pada antarmuka cair/gas. Efek bersihnya adalah molekul-
molekul di permukaan cairan mengalami gaya ke dalam. Gaya seperti itu
menarik molekul pada antarmuka bersama-sama, mengecilkan atau
mengecilkan permukaan. Ada beberapa metode dalam melakukan tegangan
permukaan: Metode kenaikan kapiler tegangan permukaan dilihat dengan
melihat air/cairan yang naik melalui suatu kapiler. Metode tersiometer Du-
Nouy Metode cincin Do-Nouy bisa digunakan untuk mengukur tegangan
permukaan ataupun tegangan antar muka. Prinsip dari alat ini adalah gaya yang
diperlukan untuk melepaskan suatu cincin platina iridium yang digunakan
sebanding dengan tegangan permukaan atau tegangan antar muka dari cairan
tersebut.
D. Metode Praktikum
Alat :
1. Piknometer
2. Neraca analitik
3. Batang pengaduk,
4. Cawan petri,
5. Gelas ukur 100
6. Pipa kapiler
Bahan :
1. Aquadest
2. Tween 80
3. Parafin
Cara kerja :
a. Pembuatan larutan tween 80
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Menimbang tween 80 dengan konsentrasi 1%, 2%
3. Melarutkan tween 80 dan dicukupkan hingga 100 ml
b. Penentuan kerapatan dan bobot jenis tween 80 dan parafin
1. Penentuan kerapatan dan bobot jenis tween 80 dan parafin
2. Membersikan piknometer dengan aseton hingga bersih dan kering
3. Mengisi piknometer dengan tween 80 sampai penuh dan tutup
4. Menimbang piknometer dan tween 80 dengan neraca analitik dan catat
hasilnya.
5. Hitung kerapatan dan bobot jenis tween 80.
6. Mengulangi langkah 1-4 dengan mengganti bahan dengan parafin
c. Pengukuran tegangan permukaan cairan
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Mengambil 20 ml aquadest dan parafin cair dengan pipet kemudian
memasukan kedalam 2 cawan petri yang berbeda.
3. Memasukan pipa kapiler kedalam cawan petri yang telah diisi air dan
parafin cair.
4. Mengukur ketinggian dari cairan-cairan tersebut dengan penggaris.
5. Menghentikan pengukuran ketika tidak terjadi perubahan ketinggian
dari cairan dalam pipa kapiler.
6. Menghitung tegangan permukaan cairan tersebut.
d. Penentuan KMK dari surfaktan
1. Mengambil 20 ml larutan tween 80 tiap konsentrasi dan memasukannya
dalam cawan petri.
2. Memasukkan pipa kapiler kedalam cawan petri yang diisi larutan tween
80 .
3. Mengukur ketinggian dari larutan tween 80 dengan konsentrasi yang
berbeda tersebut.
4. Menghentikan pengukuran ketika tidak terjadi perubahan ketinggian
dari cairan dalan pipa kapiler.
5. Menghitung tegangan permukaan cairan tersebut.
E. Hasil Praktikum
Perlakuan Pengamatan
Piknometer kosong 23,32 gram
Piknometer + aquadest 47,80 gram
Piknometer + tween 80 1% 40,28 gram
Piknometer + tween 80 2% 41,36 gram
Piknometer + parafin 37,50 gram

H (cm) ρ ( gr/cm3) γ ( N/m)


KONSENTRASI Tween Parafin Aquadest Tween Parafin Aquadest Tween Parafin Aquadest
80 80 80

1% 1,5 0,6928 58,67


1 2,4 0,5797 0,9970 32,70 134,98
2% 1,6 0,7370 66,516

3% 1,65 0,987 72,11


1,8 2 0,85 1 86,30 112,815
4% 1,,85 0,981 102,371

5% 0,7 1,153 45,52


1,3 1 1,004 0,9970 73,64 56,24
6% 0,8 1,141 51,48

7% 1,6 1,075 97,04


1,6 1,7 0,932 0,997 84,11 95,605
8% 1,4 1,075 84,893

9% 1 0,990 55,596
1,5 1,1 0,859 0,978 72,631 60,681
10 % 3 0,990 167,53

h air = 2,4 cm
htween 1 % = 1,5 cm
htween 2 % = 1,6 cm
h parafin = 1 cm
Perhitungan volume piknometer
w aquadest = ( piknometer+ aquadest )−( piknometer kosong)
= 47,82 – 23,32 = 24,48 gram
m
V=
ρ
m ( piknometer+ aquadest )−m( piknometer kosong)
= densitas air
24 , 48 gram
= 2 = 24,55 cm
3
0,997044 gr /cm
Perhitungan (tween 80) 1%
w tween1 % = ( piknometer+ tween 801 %)−( piknometer kosong)

= 40,28 – 23,32 = 16,96 gram


mtween 1 %
Dtween1 % =
volume piknometri
16,96 gram
= 3 = 0,6908 gr /cm
3
24,55 cm
Dtween 1 %
ρtween 1% =
D air
0,6908 gr /cm3
= = 0,6928 gram
0,997044
1
Ɣ= . r .h . ρ . g
2
1 2
¿ . 0,115. 1,5 cm .0,6928 gram. 981 cm/dt
2
¿ 58,62 newton/meter
Perhitungan (tween 80) 2%
w tween2 %= ( piknometer+ tween 802 % )−( piknometer kosong)

= 41,36−23,32
= 18,04 gram
18,04 gram
d= 3
24,55 cm
= 0,7348 gr /cm3
3
0,7348 gr /cm
ρ = = 0,7370 gram
0,997044 cm3
1
Ɣ = . r .h . ρ . g
2
1
¿ . 0,115. 1,6 cm . 0,7370 gram .981 cm/dt 2
2
¿ 66,516 newton /meter
Perhitungan Parafin
w parafin=( piknometer+ parafin)−( piknometer kosong)
¿ 37,50−23,32 = 14,18 gram
m parafin
D parafin=
volume piknometri
14,18 gram
= 3 = 0,578 gr / cm
3
24,55 cm
D parafin
ρ parafin =
D air
0,578 gr /cm3
= = 0,5797 gram
0,997044
1
Ɣ= . r .h . ρ . g
2
1 2
¿ . 0,115. 1 cm. 0,5797 gram. 981 cm/dt
2
¿ 32,70 newton/meter

1
Ɣ aaquaest = . r .h . ρ . g
2
1
¿ . 0,115. 2,4 cm. 0,997044 gram. 981 cm/dt 2
2
¿ 134,98 newton/meter

F. Pembahasan
Tegangan permukaan yaitu gaya ke bawah atau gaya tarik yang
menyebabkan permukaan zat cair berkontraksi dalam keadaan tegang terhadap
suatu benda. Hal ini disebabkan gaya seret yang tidak seimbang pada
antarmuka cair. Biasanya, gaya ini segera dikenali dengan naiknya cairan
biasa ke dalam tabung kapiler dan terbentuknya setetes kecil cairan. Tegangan
permukaan merupakan fenomena menarik yang terjadi pada cairan diam.
Tegangan permukaan dalam bidang farmasi dimanfaatkan dalam
mempengaruhi penyerapan obat pada bahan padat pada sediaan obat, penetrasi
molekul dengan membran biologis, dan membentuk kestabilan emulsi dan
dispersi partikel tidak larut dalam media cair guna membentuk sediaan
suspensi.
Pada praktikum penentuan tegangan permukaan ini digunakan metode
kenaikan pipa kapiler, yaitu dengan salah satu ujung pipa dicelupkan kedalam
permukaaan zat cair maka zat cair tersebut akan naik hingga ketinggian
tertentu. Bahan yang digunakan yaitu aquadest, tween 80 (1%, 2%) dan
parafiin. Sedangkan alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu piknometer,
neraca analitik, Cawan petri, Gelas ukur, dan Pipa kapiler. Langkah awal
dalam praktikum ini yaitu pembuatan larutan tween 80 dengan konsentrasi 1%
dan 2%, dengan melarutkannya dengan 100 ml aquadest. Langkah selanjutnya
yaitu pengukuran massa jenis menggunakan piknometer. Tujuan penggunaan
piknometer ini adalah untuk menghitung berat jenis cairan yang digunakan.
Sebelum memasukan zat cair kedalam piknometer, piknometer ditimbang
terlebih dulu dalam keadaan kosong dan diperoleh hasil 23,32 gram . Hal ini
dilakukan agar berat jenis cairan yang dipantau lebih akurat. Selanjutnya
mengisi piknometer dengan aquadest hingga penuh kemudian ditimbang
dengan neraca analitik dan catat hasilnya. Melakukan hal yang sama dengan
mengganti bahan dengan tween 80 (1%), tween 80 (2%) dan parafin. Dan
diperoleh data penimbangan terhadap piknometer kosong, dengan aquadest,
tween, dan parafin secara berturut turut yaitu 47,80 gram, 40,28 gram, 41,36
gram, 37,50 gram. Dari hasil penimbangan tersebut dapat ditentukan kerapatan
dan bobot jenis tia bahan. Langkah selanjutnya yaitu menentukan tegangan
permukaan dengan mengambil 20 ml tween 80 (1%) cair dan memasukannya
kedalam cawan petri, kemudian memasukan pipa kapiler kedalam cawan petri
yang berisi tween 80 tersebut, secara perlahan cairan tersebut akan naik melalui
pipa kapiler, ketinggian cairan yang naik tersebut diukur menggunakan
penggaris dan pengukuran dihentikan ketika tidak terjadi perubahan ketinggian
dari cairan tween 80 (1%) dalam pipa kapiler tersebut, dan diperoleh hasil
pengukuran 1,5 cm. Melakukan pengukuran yang sama dengan mengganti
bahan dengan aquadest, tween 80 (2%) dan parafin dan diperoleh hasil
pengukuran 2,4 cm untuk aquadest, 1,6 cm untuk tween 80 (2%), dan 1 cm
untuk parafin. Setelah melakukan penentuan densitas dan pengukuran
ketinggian dari cairan dalam pipa kapiler setiap bahan, maka dapat ditentukan
1
tegangan permukaan dari setiap bahan dengan rumus γ= . r . h . ρ . g dimana r
2
adalah tetapan yaitu 0,115 dan g adalah gravitasi bumi yaitu 981 cm/dt2.
Diperoleh tegangan permukaan sebesar 58,62 N/m untuk tween 80 (1%),
66,516 N/m untuk tween 80 (2%), 32,70 N/m untuk parafin, dan 134,98 N/m
untuk aquadest. Secara teori tegangan permukaan dengan konsentrasi
berbanding lurus, sehingga semakin tinggi konsentrasi suatu bahan semakin
tinggi pula tegangan permukaannya, begitu pula sebaliknya.

G. Kesimpulan
1. Dari hasil praktikum diperoleh tegangan permukaan dari (tween 80) 1%
adalah 58,62 newton /meter
2. Dari hasil praktikum diperoleh nilai tegangan permukaan dari (tween 80)
2% adalah 66,516 newton /meter
3. Dari hasil praktikum diperoleh nilai tegangan permukaan dari parafin
adalah 32,70 newton /meter
4. Dari hasil praktikum diperoleh nilai tegangan permukaan dari aquadest
adalah 134,98 newton /meter

H. Daftar Pustaka

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai