Anda di halaman 1dari 55

H 3C

C CH CH 2

H2C

Program Studi S1 Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi Surakarta

Mamik Ponco Rahayu, M.Si, Apt


TERPENOID

 Gol Seny Yg Kerangka Karbonya di bntk oleh 2 atau lebih unit isoprena
 1 unit isoprene mgd 5 atom C = Iso-pentane
 Kelompok metabolit sekunder terbesar  tersebar hampir pada semua jenis
tanaman
Terpenoid dapat di klasifikasikan berdasarkan jumlah unit isoprene (or
isopentane) yang terinkorporasi pada cincin molekul dasar

Isoprene Carbon
No Terpenes
units atoms

1 Monoterpenes 2 10

2 Sesquiterpenes 3 15

3 Diterpenes 4 20
4 Sesterpenes 5 25
5 Triterpenes 6 30
6 Carotenoids 8 40
7 Rubber > 100 > 500
Terpenoid mempunyai aktivitas biologi yang penting dan terdiri atas
berbagai macam senyawa Monoterpene dan seskuiterpenoid (C10 dan
C15) yang memiliki sifat yang mudah menguap (M.Atsiri) memberi
aromakhas, pengatur pertumbuhan . Diterpenoid lebih sukar menguap
(C20) antibiotika, beberapa dari mereka juga merupakan hormon
tanaman dan serangga bahan pertahanan thd herbivore dan senyawa
yang tidak menguap yaitu Triterpenoid dan sterol (C30) Serta pigmen
karotenoid membntu fotosintesis
 Terpenoid umumnya larut dalam lemak
 Terdpat dalam sitoplasma sel tumbuhan
 M.Atsiri biasanya berada dalam kelenjar minyak pada daun
 Karotenoid berhubungan dgn kloroplast pada daun dan kromoplas
dalam daun bunga
Serbuk Rimpang Jahe, Zingiber officinalis - Zingiberaceae

Minyak aksiri

Butir minyak aksiri

Parenkim

Sklerenkim

Sel gabus
Pembesaran 400X

Berkas amilum
Serbuk batang kina (Cinchonae Cortex), Cinchoma succirubra - Rubiaceae

Kristal Ca Oksalat Pasir

Parenkim

Minyak atsiri

Pembesaran 400X
 Sepanjang abad 19, senyawa kimia dari turpentin merujuk kepada nama “terpen”
hidrokarbon dengan rumus molekul C10H6
 Analisis minyak turpentin dibuat tahun 1818 oleh JJ Houston de la Billardire.

 Dumas mengusulkan tahun 1866 nama "terpene", yang diturunkan dari turpentine

 In 1887, Wallach satu unit isopren dengan 5 atom karbon (C5H8) yang selalu ada
pada molekul terpenes
 Tahun 1945 merupakan perkembangan ekstensif di bidang kimia bahan alam
dikarenakan perkembangan teknik kromatografi dan spektroforomentri
H 3C

C CH CH 2

H2C
isoprena
Secara umum biosintesa dari terpenoid terjadi melalui 3 tahap reaksi dasar yaitu
1. Pembentukan isoprena aktif berasal dari asam asetat melalui asam mevalonat. Asam asetat
setelah diaktifkan oleh koenzim A (Ko-A) melakukan kondensasi jenis Claisen menghasilkan
Asetoasetil Ko-A. Senyawa ini dengan Asetil Ko-A melakukan kondensasi jenis Aldol
menghasilkan rantai karbon bercabang sebagaimana ditemukan pada asam mevalonat.
2. Pengganbungan kepala dan ekor dua unit isopren akan membentuk mono-,seskui-, di-, sester-
dan poli-terpenoid
3. Setelah asam mevalonat terbentuk, reaksi-reaksi berikutnya adalah fosforilasi, eliminasi asam
posfat, dan dekarboksilasi  Isopentenil Pirofosfat (IPP). Selanjutnya berisomerisasi menjadi
Dimetil Alil Pirofosfat (DMAPP) oleh enzim isomerase.
 IPP inilah yang bergabung dari kepala ke ekor dengan DMAPP. Penggabungan ini terjadi
karena serangan elektron dari ikatan rangkap IPP terhadap atom karbon dari DMAPP yang
kekurangan elektron diikuti oleh penyingkiran ion pirofosfat mengasilkan Geranil Pirofosfat
(GPP) yaitu senyawa antara bagi semua senyawa monoterpenoida. Penggabungan selanjutnya
antara satu unit IPP dan GPP dengan mekanisme yang sama menghasilkan Farnesil Pirofosfat
(FPP) yang merupakan senyawa antara bagi semua senyawa seskuiterpenoida. Senyawa
diterpenoida diturunkan dari Geranil – Geranil Pirofosfat (GGPP) yang berasal dari kondensasi
antara satu uni IPP dan GPP dengan mekanisme yang sama.
 Penggabungan ekor dan ekor dari unit C-15 atau C-20 menghasilkan triterpenoid dan steroid
 IPP inilah yang bergabung dari kepala ke ekor dengan DMAPP. Penggabungan ini
terjadi karena serangan elektron dari ikatan rangkap IPP terhadap atom karbon dari
DMAPP yang kekurangan elektron diikuti oleh penyingkiran ion pirofosfat
menghasilkan Geranil Pirofosfat (GPP) yaitu senyawa antara bagi semua
senyawa monoterpenoida.
 Penggabungan selanjutnya antara satu unit IPP dan GPP dengan mekanisme yang
sama menghasilkan Farnesil Pirofosfat (FPP) yang merupakan senyawa antara
bagi semua senyawa seskuiterpenoida.
 Senyawa diterpenoida diturunkan dari Geranil – Geranil Pirofosfat (GGPP)
yang berasal dari kondensasi antara satu uni IPP dan GPP dengan mekanisme yang
sama.
 Penggabungan ekor dan ekor dari unit C-15 atau C-20 menghasilkan
triterpenoid dan steroid
Ada 2 bentuk aktif dari isoprena yaitu isopentenil pirofosfat (IPP) dan dimetil
alil pirofosfat (DMAPP). IPP dapat mengalami isomerisasi menjadi DMAPP.
Suatu molekul DMAPP dapat berkondensasi “kepala” ke “ekor” dengan IPP
menghasilkan geranil pirofosfat (GPP).

Ester pirofosfat bebas yang terbentuk dari unit isoprena adalah geranil
pirofosfat (GPP), farnesil pirofosfat (FPP), geranil geranil pirofosfat (GGPP),
geranil farnesil pirofosfat (GFPP); mereka merupakan intermediat untuk
sintesis semua terpena dan karotena.
3 Acetil CoA  MVA+  IPP DMAPP

IPP + Isomernya (DMAPP)  C10


GPP + IPP  terbentuk FPP = C15
FPP + IPP  terbentuk GGPP = C20
FPP x 2  Squalen= C30
GGPP x2  C40
MONOTERPEN
 Monoterpen adalah terpene yang dikenal sebagai komponen minyak atsiri yang dihasilkan dari daun,
bunga dan buah
 Monoterpenes, dengan sesquiterpenes, adalah komponen utama essential oils. Hanya sedikit, seperti
camphor, yang terdapat dalam bentuk murni, biasanya terdapat dalam campuran, isomernya sering susah
dipisahkan.
 Essential oils mempunyai efek biologi bermacam-macam seperti fungsi allelokimia antara tanaman dan
antara tanaman dan predator, penyembuh luka dll
Struktur monoterpenoid  35 jenis kerangka berbeda, meliputi :
1. Monoterpen asiklik :
 myrcane (citronelol, linalool), Geranilane (geranial)

CH3 CH3 CH3


H OH
CHO

CHO CH2

H3C CH3 H3C CH3 CH3


H 3C
(+)Citronelol (+)Linalool Geranial
2. Monoterpen Monosiklik

Diturunkan dari sikloheksan dengan substituen isopropil:


Contoh : menthane (menthol, thymol)

CH3 CH3

OH
OH

H3C CH3 H3C CH3


Timol
Menthol
3. Monoterpen bisiklik

Contoh :
1.Bornane
CH3
CH3
H3C
O
CH3
H
H3C CH3 3. Pinane

OH CH3 CH3
(+) Champor Borneeol
O

CH3
CH3 CH3 H3C

O
2.Carane pinen
CH3
H3C CH3
Thujone
CH3
Carene Fenchone
H3C
H3C
 dari Cinnamomum camphora (Fam. Lauraceae), dlm btk kristal dlm
batang/cabang dan akar atau terlarut dlm minyak atsiri, atau
secara sintetik
Kegunaan :
 Antipruritik topikal (0,1-3%)
 Counter irritant (11%) utk neuralgia yg dikaitkan dg inflamasi krn
keseleo atau sebab lain.
 Menstimulasi saraf kulit, mengurangi rasa sakit pd kulit
 Mengurangi batuk pd anak (dioleskan pd dada/leher)
 Menghirup uap aromatiknya  anestetik lokal
SESKUITERPEN (C15)

 Seskuiterpenoid merupakan senyawa terpenoid yang dibangun oleh 3


unit isopren yang terdiri dari kerangka asiklik ,bisiklik dan trisiklik.
 Senyawa seskuiterpenoid ini mempunyai bioaktifitas yang cukup besar,
diantaranya adalah sebagai antifeedant, hormon, antimikroba, antibiotik
dan toksin serta regulator pertumbuhan tanaman dan pemanis dll.
Sesquiterpenoids secara luas didistribusikan di alam dan kelas paling berlimpah
contohnya seperti terpenoids. Beberapa contoh khas dikutip di kutip seperti bawah ini:
Syzygium aromaticum
Valerian
 Akar Valeriana officinalis (Valerianaceae)
 tanaman liar atau hasil budidaya, dikeringkan pada suhu rendah < 40°C
 Herbal dg sifat sedatif & tranquillizer.
 Kandungan aktif :
ester epoksi-iridoid Valepotriates (valtrate, isovaltrate).
Pendapat lain : aktivitas krn minyak atsiri dan seskuiterpen (asam
valeranat)

asam valeranat
CO2H
 Mahkota bunga yg dikeringkan dr Matricaria recutita
Linne (Asteraceae) mengandung obat yg dikenal dg
nama German chamomile atau matricaria.
Chamaemelum nobile Linne  Roman chamomile
 Dikenal sbg “ginseng” di Eropa, minuman herbal di US.

29
 Aktivitas :
 antiinflamasi & antispasmodik minyak atsiri (terutama sesquiterpenoid
(-) α bisabolol, (-) α bisaboloxide A & B, prochamazulene)
 Flavonoid & kumarin menambah efek spasmolitik

 Sediaan :
 Infusa (tea) : 10 – 15% minyak atsiri  efek kumulatif yg bermanfaat
muncul setelah penggunaan jangka lama.
 Ekstrak total tnman atau sediaan yg mengandung minyak atsiri dlm jml
besar  lebih efektif.

30
 γ-bisabolene yang berkontribusi pada aroma jahe (Zingiber officinale;
Zingiberaceae) bersama dengan zingiberene dan β-sesquiphellandrene
artemisinin (antimalaria) Artemisia annua, obat herbal Cina (Compositae /
Asteraceae)
Seskuiterpen Lakton
α-Santonin komponen utama anthelmintik berbagai spesies Artemisia,
misalnya wormseed (A cinia.; Compositae / Asteraceae)
 Diterpenoid terdiri dari senyawa C20 non-volatil yg berasal dari geranyl pyrophosphate.
Strukturnya sebagian besar berupa C5 carbosiklik.
 Meskipun sebagian besar berasal dari tumbuhan & fungi, juga diproduksi oleh beberapa
organisme laut & serangga.
Aktivitas biologi diterpenoid bermacam-macam:

 Asam abietat (eksudat pohon, terutama conifer)melindungi tumb dr


infeksi & serangan serangga.
 Gibberellin (hormon tanaman)  menstimulasi pertumbuhan tanaman,
podolakton  inhibitor pertumbuhan tanaman
 Diester phorbal  menaikkan pembentukan tumor  penelitian
karsinogenesis
 Berbeda dg triterpenoid, diterpenoid jarang dlm bentuk glikosida,
kecuali steviosida (glikosida diterpenoid yg 300 x lebih manis drpd
sukrosa, digunakan sbg bahan pemanis di Jepang)

37
 Labdane diterpenoid yg diisolasi dr akar Indian herb Coleus forskohlii
(Lamiaceae).
 Forskolin ditemukan melalui screening tanaman India yg digunakan pd
pengobatan tradisional Ayurveda & Hindu.
 Prototype seny obat yg mengaktifkan sistem pembangkitan AMP siklik
melalui kemampuannya utk menstimulasi adenylate cyclase pada reseptor.
 Berpotensi utk pengobatan congestive cardiomyopathy, asma bronkial,
glaukoma, hipertensi. 38
 Ekstrak kering air-aseton daun kering Ginkgo biloba Linne (Ginkgoaceae)  obat
populer di Eropa utk pengobatan penyakit pembuluh darah tepi terutama gangguan
sirkulasi otak.
Di US sbg food suplement (tablet berisi 40 mg ekstrak).
 Ekstrak tsb mengandung 24% glikosida flavon & 6 % terpenoid.
 Glikosida flavon (type rutin)  mengurangi kerapuhan kapiler & mengurangi kehilangan
darah dr pembuluh kapiler shg mencegah kerusakan otak iskemik.
 Diterpenoid lakton (ginkgolide A, B, C, M)  menghambat PAF (Platelet-Activating
Factor) shg meningkatkan aliran & sirkulasi darah.
39
 Diterpenoid diperoleh dari kulit kayu Taxus brevifolia Nutt. (Taxaceae).
 Berpotensi sbg obat antikanker.
 Digunakan pada
 pengobatan karsinoma indung telur metastase setelah firstline kemoterapi gagal.
 Pengobatan kanker payudara setelah kombinasi kemoterapi utk metastase gagal atau
kambuh dalam 6 bulan setelah ajuvan kemoterapi.
 Taxol hidrofobik, mk sediaan iv dilarutkan dlm minyak jarak terpolyoxyethyl. Sblm
diinjeksikan, ditambah lar NaCl atau dekstrosa.
40
 Struktur taxol kompleks, tdk ekonomis bila disintesis.
Penggunaan kulit kayu bisa mematikan tanaman, Maka :
 semisintesis : prekursor taxol (10-desacetylbaccatin III)
diisolasi dr needle Taxus baccata
 Rantai cabang ester pd posisi 13 dr cincin taxan penting
untuk aktivitas sitotoksik obat.
 Gugus OH pd posisi 2’ pd rantai cabang ester meningkatkan
aktivitas.

41
TRITERPENOID
 Umumnya diperoleh oleh biogenesis dari enam unit isoprena, umumnya
ditemukan squalene prekursor acyclic (C30). penutupan cincin di squalene
menimbulkan sejumlah besar triterpenoids lebih dari 4000 triterpenoids
alami telah terisolasi dan teridentifikasi,
 Triperpenoids dapat dikategorikan menjadi dua kelompok besar, yaitu:
tetracyclic dan senyawa pentacyclic:
TRITERPEN
Triterpenoid membentuk kelompok besar dari senyawa bahan alam termasuk steroids dan turunan
consequently sterols. Squalen adalah prekursor biologi untuk semua triterpenoid
Squalene epoxide (2,3-oxidosqualene) dihasilkan oleh enzim squalene epoxidase yang dengan
menggunakan NADPH dan oksigen mengoksidasi squalene. Tahapan metabolit ini adalah tahapan
utama pada biosintesis sterol diantaranya untuk pembentukan lanosterol or cycloartenol
 Squalane adalah bentuk turunan jenuh squalene yang merupakan komponen beberapa
kosmetik. Dihasilkan dari hidrogenasi skualen yang diekstraksi dari olive oil.
 Kelompok besr Steroid, termasuk sterol terdapat dalam jumlah sangat sedikit pada tanaman
dan hewan sedangkan hopanoid sangat banyak pada prokaryotes sebagai pengganti
kolesterol.
 Steroid adalah modifikasi dari triterpenes yang diturunkan dari squalene melalui reaksi
siklisasi, pentidak jenuhan dan substitusi. Inti semua steroid adalah tetracyclic C17
hydrocarbon 1,2-cyclopentanoperhydrophenanthrene (gonane or sterane) yang disubstitusi
oleh gugus metil pada C10 dan C13, juga cincin samping alkil pada C17.
 Jalur mevalonat sampai Isopentenyl Diphosphate
 Diawali dengan konversi asetat ke asetil CoA diikuti dengan kondensasi Claisen
menghasilkan acetoacetyl CoA yang dikatalis oleh acetoacetyl-CoA acetyltransferase
TETRATERPENOID DAN CAROTENOIDS (C40H60)

 Sejumlah besar warna kuning, oranye, merah dan ungu sebagian besar berdasarkan kehadiran

karotenoid. Yang pada dasarnya terdiri dari gugus penting tetraterpenoid C40. Selalu ada di sana
adalah dua daerah spesifik dalam tumbuhan hidup dimana biogenesis karotenoid biasanya
terjadi,
yaitu: kloroplas dan kromatofora bakteri dan jamur
 Vitamin A
 Sumber : organ hewan (jantung, ginjal, hati), telur, produk susu, ikan,
wortel, sayuran berdaun hijau.
 Vit A terlibat dalam proses penglihatan, pertumbuhan, diferensiasi
jaringan.
 Defisiensi vitamin A : buta malam, xerophthalmia, hiperkeratosis kulit,
hambatan pertumbuhan, daya tahan rendah tehadap infeksi.
 Vit A digunakan dalam pengobatan defisiensi vitamin.

 Beta-Caroten (provitamin A)
 Digunakan pada fotosensitivitas, tidak digunakan sbg sunscreen.

48
 Vitamin A alkohol (retinol)

 Beta-Caroten

49
 Sebanyak 1g sampel dimasersi dengan 20 ml n- heksana selama 1 jam, kemudian
disaring dan diperoleh filtrate B.
a. Minyak atsiri
filtrate B dilakukan analisis KLT dengan sistem sbb :
Fase diam : Silica gel GF 254
Fase Gerak : Toluena – Etil asetat (93 : 7)
Penampak Noda: UV 254 nm, UV366 nm, pereaksi anisaldehid asam
sulfat ( dipanaskan 100° C selama 5-10 menit)
Baku pembanding : timol / eugenol / sinamaldehid (jika ada)
Bila dengan pereaksi memberikan noda warna biru, violet,merah atau coklat
pada sinar tampak kemungkinan mengandung minyak atsiri. Beberapa senyawa
berflouresensi di bawah sinar UV 366 nm.
Identifikasi senyawa dengan metode KLT
Hasil setelah
disemprot
Senyawa Fase Gerak Pereaksi
254 nm 366 nm
n-heksan:Etil Asetat Lieberman-
Steroid Gelap Ungu
(7:3) Buchard
kloroform:methanol:ai
Saponin Anisaldehid Gelap Ungu
r (6:3:1)
Steroid

Saponin

UV 245 nm UV 366 nm pereaksi

Anda mungkin juga menyukai