Kadar abu merupakan campuran dari komponen anorganik atau mineral yang terdapat
pada simplisia. Kadar abu tersebut dapat menunjukan total senyawa anorganik dan mineral
dalam suatu ekstrak. Maka dari itu kadar abu merupakan salah satu parameter non spesifik
ekstrak dan simplisia. Proses yang terjadi yaitu bahan-bahan organik dalam proses pembakaran
akan terbakar tetapi komponen anorganiknya tidak, karena itulah disebut sebagai kadar abu.
Pemanasan dilakukan hingga suhu 600o C agar zat-zat organik menghilang dan tersisa senyawa
anorganik, hal ini dikarenakan apabila senyawa organik mengalami pembakaran akan
mengalami perubahan menjadi CO2 dan H2O. Zat tersebut akan menguap pada suhu tersebut dan
tinggalah senyawa anorganik. Setelah bobot konstan, krus didinginkan dalam desikator,
desikator adalah wadah untuk mengeringkan suatu spesimen dan menjaganya dari kelembapan
udara. Pada bagian dasar desikator berisi silika gel atau bahan kimia pengering lainnya. Dari
pengujian kadar abu total ekstrak kunyit didapat kadar abu yang terdapat dalam simplisia daun
jati sebesar 8%. Jumlah tersebut sesuai dengan ketentuan yang ada dalam Farmakope Herbal
Indonesia yaitu tidak lebih dari 8,2 %.
𝑥 100%
2
= 8%