Anda di halaman 1dari 8

Nama: MUHAMMAD KHAIRUL ARFAN SARAGIH

Kelas: PSPK 20 D

NIM: 4203131054

Defenisi Massa Jenis

Ada 2 keterangan mengenai massa jenis

Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Massa jenis sendiri merupakan
salah satu sifat fisika yang dimiliki oleh suatu benda, baik zat padat, cair, maupun gas

Massa jenis atau densitas atau rapatan adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda.
Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya.

Defenisi Viskositas

Viskositas merupakan pengukuran dari ketahanan fluida yang diubah baik dengan tekanan maupun
tegangan. ... Sederhananya, semakin rendah viskositas suatu fluida, semakin besar juga pergerakan
dari fluida tersebut.

Kaitan antara massa jenis dengan kekentalan

Terlihat di dalam video tersebut ada sebuah perbandingan antara beberapa cairan seperti madu
sirup air dan lain lain dan di dalam video tersebut terlihat jika semakin kental larutan maka akan
semakin menghambat pergerakan benda yang di dalamnya.

Menentukan Prosedur Percobaan Hukum Stokes

- Prosedur Kerja
- Sebelum melakukan pengukuran dan mengambil data, memastikan bahwa alat-alat yang
akan digunakan dalam keadaan baik dan sudah lengkap.
- Mengukur diameter masing – maisng bola dengan menggunakan jangka sorong, dan
menimbang bola dengan menggunakan neraca Ohauss 310 gram.
- Menyiapkan tabung gelas dan menempatkan sendok saringan pada tabung, kemudian
mengisi tabung fluida ( gliserin ) hingga hampir penuh
- Mengukur massa jenis gliserin dengan menggunakan Aerometer Baume. Melilitkan tali
pertama sekitar 10 cm dibawah permukaan tabung. Kemudian tali kedua yang dapat diatur –
atur dibawah tali pertama.
- Mengatur tali kedua sehingga jaraknya dengan tali pertama sejauh 20 cm.
- Mengambil satu bola, dan menempatkan bola tepat diatas permukaan gliserin, kemudian
lepaskan. Selanjutnya mengukur waktu yang ditempuh bola pejal tersebut dari tali kedua ke
tali pertama. Masing – masing sebanyak tiga kali untuk satu jarak.
- Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan yang telah tersedia. Kemudian
mengulangi percobaan dari kegiatan 1 sampai 5 untuk jarak kedua tali sejauh 25 cm, 30 cm,
35 cm, 40 cm, dan 45 cm.
- Mengulangi kegiatan dengan menggunakan bola yang lain.

Hasil Pengamatan

Bola 1
Massa jenis Gliserin : | 1,26 0,005 | 10-3 kg/m3

Massa Bola 1 : | 19,800 ± 0,005 | 10-3 kg

Diameter Bola 1 : | 2,575 ± 0,005 | 10-3m

Bola 2

Massa jenis Gliserin : | 1,260 ± 0,005 |10-3 kg/cm3

Massa Bola 2 : | 5,670 ± 0,005 | 10-3 kg

Diameter Bola 2 : | 1,700 ± 0,05 | 10-3m

Bola 3

Massa jenis Gliserin : | 1,260 ± 0,005 |10-3 kg/cm3

Massa Bola 3 : | 1,880 ± 0,005 | 10-3 kg

Diameter Bola 3 : | 1,205 ± 0,05 | 10-3m

Pembahasan

Pada praktikum koefisien kekentalan zat cair ini, dilakukan tiga kegiatan untuk untuk
mendapatkan hubungan antara jarak tempuh dengan waktu tempuh menggunakan bola pejal
yang berbeda dengan diameter masing-masing bola yaitu 2,575 cm , 1,700 cm , dan 1,209 cm
diukur menggunakan jangka sorong. Proses pengambilan data dari masing-masing kegiatan ini
dilakukan sebanyak 6 kali dengan menggunakan jarak tempuh yaitu 10 cm, 20 cm, 30 cm, 40 cm,
50 cm, 60 cm. Setiap jarak tempuh diulangi sebanyak tiga kali.

Pada kegiatan kedua menggunakan massa jenis gliserin = 1,25 gr/cm^3, massa bola = 3,85 gram,
dan diameter bola = 1,638 cm. Setelah melakukan pengamatan secara berulang yakni 3 kali pada
masing-masing jarak tempuh yang diujikan, melalui hasil analisis grafik diperoleh kecepatan bola
pejal kedua sebesar 0,265 m/s. Dibandingkan dengan besar kecepatan bola melalui grafik (nilai
m) yakni sebesar 0,262 dan mendekati nilai kecepatan hasil perhitungan manual. Massa jenis
bola pejal sebesar 1,674 gram/cm3. Dan di peroleh nilai η sebesar 0,234 N/m^2s .

Pada kegiatan ketiga menggunakan massa jenis gliserin = 1,27 gr/cm^3, massa bola = 2,158
gram, dan diameter bola = 2,550 cm. Setelah melakukan pengamatan secara berulang yakni 3
kali pada masing-masing jarak tempuh yang diujikan, melalui analisis grafik diperoleh kecepatan
bola pejal ketiga sebesar 0,310 m/s. Dibandingkan dengan besar kecepatan bola melalui grafik
(nilai m) yakni sebesar 0,314 dan mendekati nilai kecepatan hasil perhitungan manual. Massa
jenis bola pejal sebesar 2,487 gram/cm3. Dan di peroleh nilai η sebesar 1,413 N/m^2s.

Dari praktikum yang dilakukan, dapat diamati bahwa setiap bola memiliki kecepatan yang
berbeda-beda. Perbedaan kecepatan bola tersebut membuktikan bahwa kecepatan bola untuk
melewati lintasan bergantung pada diameter dan massa bola pejal. Semakin besar diameter bola
pejal maka kecepatannya pun semakin berkurang (lambat) hal ini dikarenakan luas
penampangnya (bidang tekan) terhadap zat cair besar sehingga gaya gesek dan gaya angkat ke
atasnya (archimedes) semakin besar pula sehingga menghambat pergerakan bola turun ke dasar
tabung (bergerak dalam zat cair). Koefisien kekentalan zat cair berpengaruh terhadap
pergerakan bola didalam zat cair. Dari hasil analisis grafik diperoleh bahwa jarak tempuh
berbanding lurus dengan waktu tempuh. Semakin besar jarak yang ditempuh maka semakin
besar pula waktu tempunhya.

Dari data koefisien kekentalan zat cair, dapat dikatakan bahwa pada praktikum kali ini terdapat
kesalahan karena hasil nilai η yang didapat pada setiap bola tidak sama, meskipun selisihnya
tidak jauh berbeda. Sedangkan menurut teori seharusnya sama setiap bola karena η merupakan
koefisien zat cair itu sendiri. Seharusnya, karena zat cair yang digunakan sama, nilai η yang
diperoleh dari ketiga kegiatan juga harusnya sama.

Aplikasi Hukum Stokes dalam kehidupan sehari-hari

1. Pelumasyang biasanya kita kenal dengan nama oli. ...


2. Mengalirnya darah dalam pembuluh darah vena. ...
3. Proses penggorengan ikan (semakin tinggi suhunya, maka semakin kecil viskositas minyak
goreng)

Mengalirnyapompa PDAM yang mengalir kerumah-rumah kSebuah kelereng memiliki massa


jenis 0,9 g/cm3 yang jari-jarinya 1,5 cm dijatuhkan bebas dalam sebuah tabung yang berisi oli
yang mempunyai massa jenis 0,8 g/cm3 dan koefisien viskositas 0,03 Pa s. Tentukan kecepatan
terminal kelereng tersebut?

Penyelesaian:

Diketahui :

Ρkelereng = 0,9 g/cm3 = 900 kg/m3

R = 1,5 cm = 1,5 x10-2 m

Ρoli = 0,8 g/cm3 = 800 kg/m3

Η = 0,03 Pa s.

g = 10 m/s2

Ditanya : tentukan kecepatan terminal (v) bola tersebut?


Contoh soal

Sebuah benda berbentuk bulat jatuh ke kolam dan tenggelam ke dasar kolam. Benda tersebut
mengalami hambatan 4,7 x 10-5 N. Jika jari-jari benda 4 cm maka kelajuan benda saat tenggelam
adalah … (η =1,8 x 10-5 kg/ms dan π = 3,14)

A. 3,47 m/s

B. 3,21 m/s

C. 2,9 m/s

D. 2,34 m/s

E. 1,78 m/s

Penyelesaian :

Diketahui :

Fs= 4,7 x 10-5 N

R = 4 cm = 4 x 10-2 m

Η =1,8 x 10-5 kg/ms

Π = 3,14

Ditanya : Kelajuan benda saat tenggelam

Jawab :
Jadi, kelajuan benda saat tenggelam adalah sebesar 3,47 m/s. Jawaban yang benar (A).

2. Sebuah kelereng memiliki massa jenis 0,9 g/cm3 yang jari-jarinya 1,5 cm dijatuhkan bebas dalam
sebuah tabung yang berisi oli yang mempunyai massa jenis 0,8 g/cm3 dan koefisien viskositas 0,03
Pa s. Tentukan kecepatan terminal kelereng tersebut?

Penyelesaian:

Diketahui :

ρkelereng = 0,9 g/cm3 = 900 kg/m3

r = 1,5 cm = 1,5 x10-2 m

ρoli = 0,8 g/cm3 = 800 kg/m3

η = 0,03 Pa s.

g = 10 m/s2

Ditanya : tentukan kecepatan terminal (v) bola tersebut?


3.Mengapa nyamuk yang hinggap di permukaan air tidak tenggelam?

Penyelesaian:

Nyamuk yang hinggap di permukaan air tidak tenggelam nyamuk dapat menahan tekanan yang di
berikan oleh air, atau dengan kata lain bahwa nyamuk menekankan kaki-kaki panjang yang tipis di
atas sejenis kulit kenyal pada permukaan air. Ketika kaki-kaki nyamuk menekan air, sebuah lubang
kecil terbentuk di permukaan air. Dengan cara ini, nyamuk membagi bobot tubuhnya di atas wilayah
yang sangat luas.

4.Sebuah bola besi yang berjari-jari 0,2 cm (ρb = 5000 kg/m3) dijatuhkan ke dalam sebuah drum
yang berisi minyak.Jika koefisien viskositas minyak η =11 x 10-2 kg/ms, maka hitunglah kecepatan
terminalnya.

Penyelesaian :

Diketahui :

R = 0,2 cm = 2 x 10-3 m

Ρf = 900 kg/m3

Ρb = 5000 kg/m3

Η = 11 x 10-2 kg/ms

Ditanyakan : Kecepatan terminal (vT )

Jawab :
Jadi, kecepatan terminal bola besi adalah sebesar 0,165 m/s.
5.Hitung kecepatan pengendapan suatu sediaan suspensi jika diketahui diameter partikel padatnya
sebesar 1×10-2cm, berat jenis partikel padatnya sebesar 1,1 gram/ml, berat jenis cairannya sebesar
1 gram/ml, viskositas cairannya sebesar 0,004 poise, dan percepatan gravitasinya sebesar 980 cm/s2

Jawab :

Diketahui :

D : 1×10-2 cm

P 1 : 1,1 gram/ml

P 2 : 1 gram/ml

N : 0,004 poise

g: 980 cm/s²

Jadi kecepatan pengendapan dari sediaan suspensi tersebut sebesar 0,14 cm/detik

DAFTAR RUJUKAN/PUSTAKA

Halliday, Resnick, Walker. 2010. Fisika Dasar Jilid 1. Ciracas: Erlangga


Herman, asisten LFD. 2014. Penuntun Praktikum Fisika Dasar 1. Makassar: Unit Laboratorium Fisika
Dasar Jurusan Fisika FMIPA UNM

Serway, Jewett. 2009. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jagakarsa, Jakarta : Salemba

Teknika

Anda mungkin juga menyukai