Anda di halaman 1dari 2

VISKOSITAS

Nama : Husna Ashlihatul Latifah


NIM : 1307620072
Kelas : Kimia A

J. Analisis Data
Dalam percobaan ini, saat bola dijatuhkan ke dalam gliserin, bola mendapat gaya-gaya,
yaitu gaya berat, gaya apung, dan gaya gesek. Gaya gesek didapatkan benda akibat viskositas
dari gliserin. Viskositas adalah kekentalan fluida yang menyatakan besar kecilnya gesekan di
dalam fluida. Pada percobaan kali ini, digunakan 3 bola dengan massa dan diameter yang
berbeda. Ketiga bola akan dijatuhkan pada gliserin dengan jarak lintasan yang berbeda-beda,
yaitu 0,4 meter, 0,6 meter, dan 0,7 meter. Dengan mengukur waktu tempuh bola-bola
tersebut, nantinya dapat ditentukan nilai koefisien viskositas gliserin. Nilai koefisien
viskositas menyatakan besar kecilnya kekentalan dari fluida. Makin besar nilai koefisien
viskositas, makin besar gaya gesek yang berada pada fluida ketika ada benda yang
melaluinya.
Langkah pertama dalam percobaan ini adalah mengukur massa bola, diameter bola,
diameter tabung, dan rapat massa gliserin dengan alat yang tersedia. Setelah itu, ditempatkan
gelang-gelang kawat pada tabung sedemikian rupa sehingga didapat lintasan sebesar 0,4
meter, 0,6 meter, dan 0,7 meter. Setelah itu, masing-masing bola dijatuhkan pada 3 jarak
lintasan yang berbeda dan diukur waktunya dengan stopwatch.
Setelah melakukan percobaan, didapatkan nilai koefisien viskositas gliserin pada
beberapa kondisi sebagai berikut.
Ns
Keadaan ղ( )
m2
Bola I, d = 0,4 m 0,800644 ±0,0241248

Bola I, d = 0,6 m 1,14279 ± 0,0460451952

Bola I, d = 0,7 m 1,16113 ± 0,0148092

Bola II, d = 0,4 m 1,37089 ± 0,0274221626

Bola II, d = 0,6 m 1,40829 ± 0,0183828453

Bola II, d = 0,7 m 1,4128 ± 0,0144164143


Bola III, d = 0,4 0,855595 ± 0,0209415138
m
Bola III, d = 0,6 1,14442 ± 0,0267819715
m
Bola III, d = 0,7 1,13301 ± 0,0556701895
m
Menurut literatur, besar koefisen viskositas gliserin adalah 1,41 Ns/m 2. Pada hasil data
pengamatan di atas, keadaan saat bola II berada pada lintasan 0,4 meter, 0,6 meter, dan 0,7
meter memberikan hasil koefisien viskositas yang mendekati nilai aslinya. Sementara itu,
untuk percobaan lain nilainya masih agak jauh dari harga asli. Hal ini mungkin terjadi karena
kesalahan praktikan dalam melakukan percobaan atau dalam menghitung.
Berdasarkan hasil perhitungan, saat bola I melintas sejauh 0,4 meter, keadaan tersebut
memiliki nilai kecepatan yang paling besar, yaitu 0,043384 m/s dan nilai koefisien viskositas
paling kecil, yaitu 0,800644 ±0,0241248. Sementara itu, saat bola II melintas sejauh 0,7
meter, keadaan tersebut memiliki nilai kecepatan yang paling kecil, yaitu 0,02682 m/s dan
nilai koefisien viskositas paling kecil, yaitu 1,4128 ± 0,0144164143. Dari paparan tersebut,
dapat diambil makna bahwa nilai koefisien viskositas berbanding terbalik dengan kecepatan
terminal bola. Hal ini sesuai dengan literatur yang telah dibahas pada dasar teori. Saat nilai
viskositas benda besar, gerakan bola akan terhambat oleh gaya gesek sehingga waktu yang
dibutuhkan bola untuk melintas dengan jarak tertentu makin lama dan kecepatannya makin
besar.
Pada paragraf sebelumnya, telah dibahas mengapa nilai viskositas berbanding lurus
dengan waktu jatuh bola. Dalam percobaan ini, hal tersebut tidak terbukti. Saat bola I
melintas sejauh 0,4 m (keadaan ini memiliki nilai koefisien viskositas terbesar), bola
menempuh waktu paling cepat, yaitu 9,22 ±0,273861 s. Saat bola II melintas sejauh 0,7 m
(keadaan ini memiliki nilai koefisien viskositas terkecil), bola menempuh waktu selama 26,1
±0,219089 s. Sementara itu, waktu tempuh paling lama bola adalah saat keadaan bola III
menempuh lintasan sejauh 0,7 m, yaitu 29,2 ±0,415933 s. Hal ini dapat terjadi karena
ketidaktelitian dalam menghitung saat pengolahan data dan analisis perhitungan karena
banyaknya data yang diolah dan perhitungan yang cukup rumit. Selain itu, mungkin saja ada
faktor-faktor ketidaktelitian praktikan dalam melakukan percobaan.
Pada praktikum ini, zat cair yang digunakan adalah gliserin. Dalam data pengamatan,
massa jenis gliserin dianggap konstan, yaitu sebesar 1400 kg/m 3 .Namun, massa zat cair
seharusnya dapat berubah karena pada percobaan ini berlangsung pada suhu ruangan yang
tidak tetap. Data yang diberikan pada percobaan ini tidak cukup untuk menjelaskan tujuan
terakhir dari percobaan ini, yaitu mengetahui pengaruh massa jenis fluida terhadap viskositas
fluida.
Dalam percobaan ini, sangat mungkin terjadi kesalahan-kesalahan. Kesalahan-kesalahan
ini dapat meliputi ketidaktelitian praktikum, kesalahan alat ukur, dan juga kesalahan dalam
perhitungan. Dalam mengukur waktu jatuh bola, misalnya, stopwatch tidak berhenti tepat
pada saat bola menyentuh gelang kawat yang berada dekat dengan dasar tabung. Selain itu,
posisi pandangan saat membaca pengukuran juga berpengaruh. Pada kesalahan alat ukur, bisa
jadi alat ukur yang digunakan sudah tidak berfungsi dengan benar-benar baik. Selain itu,
praktikan juga dapat melakukan kesalahan saat mengalibrasi alat ukur. Saat mengolah data,
praktikan juga dapat mengalami kesalahan perhitungan sehingga hasil yang didapat tidak
sesuai dengan literatur.

Anda mungkin juga menyukai