Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

“ TABUNG VISKOSITAS”

NAMA : NUR CHOLIS MAJID


NIM : 16012200237
PRODI : TEKNIK INDUSTRI S1
SEMESTER/KELAS : 2(Dua)
TANGGAL PRAKTIKUM : 6 Mei 2023
NAMA DOSEN PENGAMPU : Siti Hanan, S.Si., M.Si.
KELOMPOK :5
NAMA ANGGOTA KELOMPOK : 1. Alwin Al Azhari
2. Nur Cholis Majid
3. Ahmad Herdiani
4. Aldi Riri Sukirman
5. Firman Adriansah

LABORATORIUM FISIKA DASAR

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS BINA BANGSA

2023
TABUNG VISKOSITAS

A. Tujuan Percobaan
Menentukan koefisien kekentalan zat cair (Viskositas) dengan menggunakan hukum
Stokes.
B. Alat dan Bahan
1. Tabung viskositas terbuat dari plastik pleksiglas 1 buah
2. Jaring pengambil bola 1 buah
3. Penggaris 1 buah
4. Mikrometer sekrup 1 buah
5. Neraca digital 1 buah
6. Penjepit bola 1 buah
7. Bola uji (baham yang sama dengan jari-jari berbeda-beda) 3 buah
8. Stop Watch 1 buah
9. Airometer / Hidrometer 1 buah
10. Termometer 1 buah
11. Gliserin 1 buah

C. Dasar Teori
Gaya yang bekerja ketika sebuah benda jatuh kedalam suatu fluida adalah berat benda itu
sendiri W, gaya apung FB , dan gaya viskositas FV, Dari hukum II Newton, hubungan ketiga
besaran tersebut adalah:
W – FB – F V =
Berat bola diberikan oleh:
4 2
W = ρ .g. πr
3
Dimana ρ adalah kecepatan bola dan r jari-jari bola. Gaya Bouyancy/apung diberikan oleh:
4 2
FB = δ .g. πr
3
Dimana δ adalah kerapatan zat cair/medium fluida yang digunakan. Gaya gesekan antara dua
zat padat tidak bergantung pada kecepatan relatif mereka, gaya viskositas dari sebuah benda
yang bergerak dalam suatu fluida bergantung pada kecepatan.

Berdasarkan hukum Stokes, jika sebuah berbentuk bola dijatuhkan kedalam cairan yang
kental, setelah beberapa saat benda tersebut akan mencapai kecepatan terminal vo dengan
persamaan sebagai berikut:
F = 6 π nvor
Dengan F adalah gaya viskos yang bekerja pada bola jari-jari r dan n adalah viskositas zat
cair. Pada keadaan setimbang, F sama dengan gaya ke bawah yang dipengaruhi oleh gaya
gravitasi sehingga mengalami percepatan tetap. Persamaannya:
4 r3
6 π nvor = π ( ρ – δ )g atau
3
2 r2
vo = ( ρ – δ )g
9 n
Dimana ρ adalah kerapatan/massa jenis bola baja dan δ adalah kerapatan zat cair. Nilai ρ dan
δ dapat diambil dari tabel konstanta fisis. Kerapatan baja (jika bola terbuat dari baja) bernilai
7,72 x 103 kg/m3, dan kerapatan gliserin bernilai 1,26 kg/m3.
vo dapat ditentukan dari nilai waktu t yang dibutuhkan bola untuk bergerak dalam jarak h di
sepanjang tabung setelah bola mencapai gerak beraturan, sehingga:
h
vo =
t
Jika terdapat bola baja dalam berbagai ukuran, gambarlah grafik vo terhadap r2, dan nilai
viskositas n dapat dihitung dan kemiringan grafik tersebut n menjadi kebalikan dari nilai
kemiringan garis.
Pada kenyataannya, nilai kecepatan jatuh bola dipengaruhi oleh kedekatan bola dengan
dinding tabung silinder. Oleh karena itu, untuk hasil pengukuran yang lebih baik, bola harus
dijatuhkan di tengan tabung. Namun untuk hasil yang lebih baik lagi, lakukan koreksi
terhadap nilai vo menggunakan persamaan koreksi Ladenburg.
r
vo = v (1 + 2,4 )
R
Dimana v adalah kecepatan bola yang terukur dan R adalah jari-jari tabung.
D. Langkah Kerja
1. Ukur dan catat suhu zat cair dengan menggunakan termometer.
2. Ukur dan catat massa jenis zat cair dengan menggunakan aerometer.
3. Pilih salah satu bola pejal yang tersedia (pilih yang kecil), ukur dan catat diameter
dengan menggunakan mikrometer sekrup. Lakukan pengukuran ulang sebanyak 5 kali
dengan posisi yang berbeda-beda (bola diputar agar mendapatkan r yang mewakili).
4. Timbang massa bola pejal yang akan digunakan (cukup satu kali pengukuran).
Perhatikan posisi skala nol sebelum alat ukur dipergunakan.
5. Masukkan bola kedalam tabung Stokes yang berisi gliserin, amati gerak bola hingga
bola dianggap bergerak lurus.
6. Berilah tanda batas dengan gelang pertama ketika bola dianggap telah mengalami gerak
+¿ ¿ 5-7 cm dari permukaan zat cair).
Lurus beraturan ( −¿ ¿

7. Ukur jarak yang akan diamati (h) dengan memberikan tanda dengan gelang kedua.
8. Ambil bola yang telah dimasukkan, tiriskan, lalu masukkan kembali ke dalam tabung
Stokes, amati dan catat waktu yang ditempuh bola selama bergerak lurus beraturan
Sepanjang h.
9. Berdasarkan data yang anda peroleh, tentukanlah harga massa jenis bola pejal dan
Rata-rata jari-jari pejal.
10. Dengan informasi yang anda peroleh prediksikan besar kecepatan gerak benda dalam
Fluida.
11. Lakukan langkah 7-8 untuk 5 kali percobaan dengan jarak h yang berbeda-beda
Dengan cara mengubah kedudukan posisi gelang kedua. Jarak gelang pertama
Dan kedua minimal 20 cm.
E. Data Praktikum
1. Tabel 1 pengukuran Kelereng
NO Besaran Bola Kelereng
1 Diameter Bola (m)
2 Jari-Jari Bola (m)
3 Massa Bola (kg)
4 Volume Bola (M )
5 Massa Jenis (kg/m )

2. Tabel 2 hasil pengukuran data praktikum


NO h(m) t1(S) t2(S) t3(S) t(S) t(S) (n.s/m ) Ketelitian
1 0.15 0.41 0.40 0.40
2 0.20 0.47 0.46 0.47
3 0.25 0.54 0.53 0.54
4 0.30 0.67 0.73 0.61
H. Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Mikrajuddin, 2016. Fisika Dasar 1. Bandung : ITB.
.
Herseptianingrum, Rida., dkk. 2018. Petunjuk Praktikum Fisika Dasar I. Laboratorium Fisika
Dasar Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi. UIN Walisongo : Semarang.

Munarto, Ri. 2018. Modul Praktikum Fisika Dasar I. Laboratorium Fisika Terapan Fakultas
Teknik. UNTIRTA : Serang.

Pudak Scientific. Sistem Percobaan Fisika Dasar Perguruan Tinggi. Online. Tanpa Tahun.

Tim Penyusun. 2018. Buku Petunjuk Praktikum Fisika Untuk Biologi. Program Studi Tadris
Biologi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. IAIN Jember : Jember.

Tipler, Paul A, 2006. Fisika Dasar 1. Jakarta : Erlangga.

Rescnik, Hlliday, 2011. Fundamental of physics. USA : Jhon Wiley & Sons.

Saefullah, Asep. 2018. Modul Praktikum Fisika Dasar I. Program Studi Pendidikan Fisika
FKIP. UNTIRTA. Serang.

Anda mungkin juga menyukai