Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA

DASAR
MODE DARING

NAMA LENGKAP : Givano Imanul Halim


NPM : 10070116006

GROUP :
FAKULTAS / PRODI : TEKNIK /T.PERTAMBANGAN
NO / NAMA PERCOBAAN : F1/ Koefisien Kekentalan Zat Cair

HARI & TGL PENGUMPULAN LAP :Kamis, 26 Januari 2023

NAMA ASISTEN :

NILAI :

LABORATORIUM FARMASI TERPADU UNIT C-


FISIKA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
Koefisien Kekentalan Zat Cair (F1)

5.1 Tujuan Percobaan

5.1.1 Tujuan Umum

Untuk dapat memahami bahwa benda yang bergerak dalam


fluida (zat cair dan gas) akan mendapat gesekan yang disebabkan
oleh kekentalan fluida tersebut.

5.1.2 Tujuan Khusus

1. Menentukan koefisien kekentalan (coefficient of viscosity) beberapa


zatcair.

2. Memperkirakan kemurnian kadar gliserin yangdipakai

5.2 Alat-alat

1. Tabung gelas berisi zat cair (gliserin)

2. Bola-bola kecil zat padat tigabuah


3. Thermometer dan areometer, masing-masing satubuah

4. Mikrometer sekrup, jangka sorong dan roll meter masing-


masing satu buah

5. Sendok saringan (untuk mengambil bola dari dasar tabung)

6. Stop watch dan Neraca Ohaus, maing-masing satu buah

5.3 Teori
Setiap benda yang bergerak di dalam fluida akan
mendapat gaya gesekan (F) yang disebabkan oleh kekentalan
fluida tersebut. Gaya gesekan ini sebanding dengan kecepatan
relatif benda terhadap fluida (v), seperti yang diperlihatkan oleh
persamaan (5.1) di bawah
F = −(konstanta) × v (5.1)

Khusus untuk benda yang berbentuk bola dan bergerak


didalam fluida yang tetap sifat-sifatnya, gaya gesekan yang dialami
benda dapat dirumuskan sebagai berikut,
F = −6πηrv (5.2)
dengan,
F = Gaya gesekan yang berkerja pada bola
η = Koefisien viskositas (kekentalan) dari fluida
r = Jari-jari bola

v = Kecepatan relatif bola

Rumus (5.2) diatas dikenal sebagai Hukum Stokes. Tanda


minus menunjukkan arah gaya F yang berlawanan dengan arah
kecepatan v.

Pemakaian Hukum Stokes memerlukan beberapa syarat yaitu:

a. Ukuran volume fluida jauh lebih besar dibanding dengan ukuran


benda

b. Tidak ada turbulensi dalam fluida

c. Kecepatan v rendah, sehingga gerakannya masih laminer

Sebuah benda padat berbentuk bola dengan rapat massa


tertentu yang dilepaskan pada permukaan zat cair tanpa kecepatan
awal akan tetap mengalami percepatan. Percepatan ini akan
maningkatkan kecepatan bola. Seiring dengan bertambah besarnya
kecepatan bola maka bertambah pula gaya Stokes (gaya gesek)
pada bola tersebut, sehingga pada akhirnya bola tersebut akan
bergerak dengan kecepatan tetap, yaitu setelah terjadi
kesetimbangan antara gaya berat, gaya apung (Archimedes) dan
gaya stokes pada bola tersebut. Jika bola bergerak dengan
kecepatan tetap, maka berlaku persamaan,

)
(5.3)

dengan ρ adalah rapat massa bola, dan ρ0 adalah rapat


massa fluida. Dari pers.(5.3) di atas, dapat diturunkan
persamaan,
(5.4)

dengan d adalah jarak jatuh bola dan t adalah waktu tempuh d.

5.4 Langkah Percobaan

1. Ukurlah diameter masing-masing bola dengan micrometer


sekrup, lakukan sampai limakali pengukuran (lihat tabel) atau
tanyakan kepada asisten anda.
2. Timbanglah masing-masing bola dengan neraca Ohaus (hanya
1 kali penimbangan)
3. Ukurlah suhu zat cair dengan termometer sebelum percobaan
dan sesudah percobaan laludicatat.
4. Tempatkan kawat/karet gelang yang melingkar tabung kira-kira
5 cm diatas dasar tabung(gunakan rollmeter/ mistar) dan satu
lagi dibawah permukaan zat cair.

5. Ukurlah jarak jatuh = d (jarak antara kedua gelang karet/ kawat)


untuk lima kali kedudukan jarak (dalam 5 kali percobaan).
6. Masukan sendok saringan sampai dasar tabung dan tunggu
beberapa saat sampai zat cairdiam.

7. Ukurlah waktu jatuh t (waktu jatuh bola) dengan menggunakan


Stopwatch untuk tiap tiap bola sampai beberapa kali
pengukuran.
8. Ubahlah letak gelang karet sehingga jarak d akan berubah.
Ulangi langkah pengukuran d dan t pada nomor 5 dan 7.
5.5 Lembar Pengamatan
5.6 Pengolahan Data
5.7 Analisis dan Pertanyaan Akhir

1. Bagaimana letak gelang karet/kawat yang melingkar tabung


(dipilih jarak d)? Apakah akibatnya bila terlalu tinggi (dekat
dengan permukaan) atau terlalu rendah (dekat dengan dasar
tabung)? Terangkan jawaban saudara!
Jawab :
Letak posisi gelang karet yang melingkar pada tabung
menyesuaikan dengan ketentuan antara jarak gelang
dengan permukaan dan jarak gelang dengan dasar tabung
yang ditetapkan. Jika jarak terlalu dekat dengan dasar
tabung, maka waktu yang ditempuh akan lebih lama. Jika
jarak terlalu tinggi maka waktu yang ditempuh akan semakin
cepat.

2. Hitunglah tr2 untuk tiap-tiap bola dan tiap-tiap d!

Jawab : (Terlampir pada lembar pengolahan data)

3. Buatlah grafik antara tr2 dan d!


4. Hitunglah harga η dari grafik tersebut!
Jawab : (Terlampir pada lembar pengolahan data)

5. Buktikan bahwa tr2 mempunyai harga tetap pada d yang


sama untuk berbagai ukuran bola!
Jawab : tr2 = 9ηd /2g(ρ − ρ0)
d merupakan jarak jatuh yang ditempuh bola sehingga bola
dapat dianggap bergerak beraturan. Panjang d sudah jelas
tidak berpengaruh pada sebuah bola, karena bola hanya
menempuh jarak yang ditentukan yaitu jarak d. Biarpun bola
diganti maka untuk d tetap, kecuali diganti maka tr2 juga akan
berubah.

6. Berilah ketelitian dari percobaan ini untuk hasil-hasil yang diperoleh!


Jawab : (Terlampir pada lembar pengolahan data)
7. Perkirakan prosentase kemurnian gliserin dari hasil η yang
anda peroleh! (Gunakan gambar Tabel V. di bawah untuk
perkiraannya)

Jawab :

Bola 1 = 475,24 cP, presentase gliserinnya yaitu 94%

Bola 2 = 293,24 cP, presentase gliserinnya yaitu 96 %

Bola 3 = -207,85 cP, presentase gliserinnya yaitu 94%

8. Apakah pengaruh suhu terhadap koefisien kekentalan zat


cair? Terangkan jawaban saudara!

Jawab : Viskositas akan berbanding terbalik dengan suhu.


Jika suhu naik maka voskositas akan turun dan begitupun
sebaliknya. hal tersebut disebabkan karena adanya gerakan
partikel-partikel cairan yang semakin cepat apabila suhu di
tingkatkan dan menurunkan kadaran kekentalanya.
Kesimpulan

Berdasarkan percobaan saya dapat menyimpulkan


dari hasil nilai viskositas yang diperoleh kita bisa
memperkirakan kadar gliserin yang dimiliki. Percobaan
pertama yang mempunyai viskositas 475,24 cP kadar gliserin
nya yaitu 94%. Percobaan kedua yang mempunyai viskositas
293,24 cP kadar gliserin nya yaitu 96%. Percobaan ketiga
yang mempunyai viskositas -207,85 cP kadar gliserin nya
yaitu 94%. Dari ketiga percobaan itu pada temperatur
26,65˚C yang berada pada 20-30.

Cairan semakin encer ketika suhu semakin tinggi


yang disebabkan kerapatan pada komponen penyusunan zat
cair semakin renggang. Partikel penyusun zat bergerak
secara acak ketika pada saat suhu dinaikkan.
Daftar Pustaka

Tim Laboratorium Fisika.UNISBA.2022. Panduan Praktikum Fisika


Dasar Terapan Teknik Industri. Bandung . Laboratorium Farmasi
Terpadu Unit-C.

Anda mungkin juga menyukai