Anda di halaman 1dari 11

PERKEMBANGAN DAN

PERMASALAHAN IPA

DISUSUN OLEH :
SUSILAWATI AMDAYANI, S.SI.,
M.PD
PERMASALAHAN DALAM MENGAJARKAN IPA DI INDONESIA

 Permasalahan Umum
* Menyiapkan Bahan Pelajaran
* Metode Mengajar
* Kegiatan Mengajar
 Permasalahan Khusus
* Guru tidak siap mengajar
* Guru kesulitan dalam membangkitkan minat belajar siswa.
* Kemampuan dan keterbatasan guru/ sekolah dalam memberikan teori disebabkan alat-alat untuk mengadakan
percobaan tidak lengkap.
* Kurang optimal dalam penerapan metode
FAKTOR PENYEBAB PERMASALAHAN DALAM
MENGAJARKAN IPA

 Efek Lulusan dari tiap-tiap Universitas


Guru yang bukan berasal dari latar belakang lulusan guru IPA melainkan lulusan guru kimia, biologi, atau fisika
merasa kesulitan ketika disuruh untuk mengajarkan IPA.
 Efek kurikulum dalam pembelajaran IPA
Kurikulum untuk IPA dirasa kurang, yaitu yang berkaitan dengan alokasi waktu.
 Efek dari material tertentu.
Guru merasa kesulitan mengajarkan IPA terutama materi-materi yang abstrak.
 Efek lingkungan laboratorium
Materi IPA akan lebih efektif untuk disampaikan kepada siswa apabila pembelajaran dilakukan di dalam laboratorium
sehingga dengan melakukan percobaan siswa akan lebih aktif untuk bertanya
 Efek penilaian dan evaluasi
Penilaian dan evaluasi biasanya dilakukan oleh guru setiap akhir bab dan tidak dilakukan disetiap akhir pembelajaran
atau bahkan disaat proses pembelajaran.
FAKTOR KEBERHASILAN PEMBELAJARAN IPA
Dalam melaksanakan pembelajaran IPA di sekolah guru perlu memperhatikan faktor-faktor, sebagai  berikut:
 Lingkungan belajar yang mendukung dan produktif
Lingkungan belajar yang mencerminkan prinsip ini adalah jika guru dapat membangun hubungan yang positif dengan setiap siswa, guru mengenal dan
menghargai mereka satu per satu. Guru juga membangun budaya saling menghargai dan saling menghormati antar siswa baik secara individual maupun
kelompok. Salah satu yang paling mungkin guru laksanakan adalah pada setiap proses pembelajaran guru mulai dengan mengapresiasi konsepsi siswa tentang
konsep-konsep IPA yang akan dipelajari pada pertemuan itu.
 Lingkungan belajar yang menumbuhkan peningkatan kemandirian, kolaboratif, dan  motivasi diri
Dalam lingkungan semacam ini, guru mendorong dan mendukung agar setiap siswa bertanggung jawab atas belajar mereka masing-masing. Keberhasilan
belajar di tangan para siswa sendiri, sebaiknya ditanamkan. Guru juga membangun berbagai strategi yang dapat menumuhkan keterampilan kolaborasi yang
produktif.
 Kebutuhan siswa, perspektif siswa, minat siswa tercermin dalam program belajar
Guru juga mempergunakan berbagai strategi yang mendukung berbagai cara berpikir dan cara belajar siswa. Dan pembelajaran guru didasarkan pada
pengalaman serta pengetahuan awal siswa.
 Siswa ditantang dan didukung agar mengembangkan kemampuan berpikir kritis
Lingkungan belajar seperti ini dapat terjadi jika guru dapat merancang dan mengimplementsikan suatu kegiatan yang menumbuhkan belajar yang
berkelanjutan, melalui penekanan hubungan antar gagasan dan konsep, serta menumbuhkan ketrampilan investigasi dan penyelesaian masalah.
 Asesmen merupakan bagian integral dari pembelajaran
Lingkungan belajar seperti ini tercermin pada asesmen yang guru buat yang dapat mencakup berbagai macam aspek dari belajar. Misalnya, dalam bentuk
porto folio. Guru juga mengembangkan asesmen dengan kriteria yang jelas serta terbuka/transparan. Jangan lupa asesmen seperti ini mesti mendorong siswa
untuk melakukan refleksi dan evaluasi diri. Sebaiknya, soal-soal tes baik formatif maupun sumatif bukan menggunakan bahasa teks dari buku ajar.
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN MIPA
KURIKULUM 1975

Menurut Jasin (1987), sudah dilakukan lima kali pembaharuan kurikulum. Pembaharuan tersebut adalah:
Pembaharuan (pertama) dilakukan pada tahun 1947. Pembaharuan tersebut dilakukan untuk mengganti seluruh sistem
pendidikan kolonial Belanda yang sebelumnya telah dicanangkan di Indonesia.
 Pembaharuan yang pertama atau disebut dengan rencanapelajaran 1947 ini menekankan pada pembentukan karakter
manusia.
 Pembaharuan yang (kedua) terjadi dengan keluarnya rencana pendidikan 1964. Pembaharuan kurikulum ini didasarkan
pada usaha untuk mengejar ketertinggalan pendidikan di Indonesia di bidang ilmu alam (science) dan matematika.
 Pembaharuan yang (ketiga) terjadi karena dikeluarkannya kurikulum 1968. Pembaharuan ini terjadi bersamaan dengan
beralihnya sistem pemerintahan dari orde lama ke orde baru. Keadaan tersebut menuntut adanya pembaharuan dalam
segala aspek kehidupan yang salah satunya adalah pendidikan.
 Pembaharuan yang (keempat) terjadi seiring dengan diterbitkannya kurikulum 1975/1976/1977. Kurikulum ini
ditandai dengan adanya usha yang sistematis dalam penyusunan kurikulum tersebut. Bahan-bahan yang bersifat
empiris dijadikan dasar dalam penyusunan kurikulum ini.
KURIKULUM 1984

Kurikulum ini manggantikan kurikulum 1975 yang


didasarkan pada surat keputusan menteri pendidikan dan
kebudayaan nomor 0461/U/1983 tentang perbaikan
kurikulum pendidikan dasar dan menengah. Kurikulum ini
sudah disesuaikan dengan kebutuhan kerja industri pada
masa itu.
KURIKULUM 1994

Kurikulum 1994 berisi tentang kewenangan pengembangan


yang seluruhnya beada ditanagn pusat dan daerah sehingga
sekolah tidak begitu terlibat, kemudian tidak terjadi penataan
materi, jam pelajaran serta struktur program siswa hanya
dianggap sebagai siswa yang harus menerima semua materi dan
tanpa mem[praktekannya. Pembelajaran hanya dilakukan di
dalam kelas dan ketrampilan hanya dikembangkan melalui latihan
soal.
KURIKULUM 2004 (KBK)

Dalam kurikulum KBK ini sekolah diberi keleluasaan dalam menyusun


dan mengembangkan silabus mata pelajaran sehingga dapat
mengakomodasi potensi sekolah, kebutuhan dan kemampuan peserta didik
serta kebutuhan masyarakat sekitar sekolah. Di samping itu kurikulum ini
juga menuntut siswa untuk aktif dan diharapkan lulusan dari tingkat SMP
siswa dapat berpikir logis, kritis dan inovatif serta dapat memecahkan
masalah sesuai metode ilmiah.
KURIKULUM 2006 (KTSP)

KTSP (kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) merupakan kurikulum


yang di sempurnakan dari kurikulum 2004 (KBK). Kurikulum ini disusun
oleh masing-masing satuan pendidikan atau sekolah. Prinsipnya hamper
sama dengan KBK. KTSP diberlakukan mulai tahun 2006/2007. Dalam
kurikulum ini pemerintah hanya sebagai pengembang kompetensi sebagai
standar isi dan kelulusan. Selanjutnya sekolah bebas menyusun kurikulum
sesuai dengan keadaan sekolah dan siswa didik.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai