Anda di halaman 1dari 3

Kurikulum 1984

Setelah sepuluh tahun pemerintah menerapkan kurikulum 1975, akhirnya pemerintah


mengganti kurikulum 1975 dengan kurikulum 1984. Kurikulum ini juga sering disebut
"Kurikulum 1975 yang disempurnakan".1 Kurikulum 1984 pada dasarnya tidak banyak
mengubah posisi belajar peserta didik. Peserta didik yang harus memegang peran aktif dalam
belajar. Peserta didik harus melaksanakan keterampilan proses sehingga mereka memiliki
kemampuan dalam mengembangkan masalah berdasarkan apa yang telah dibaca, diamati, dan
dibahas. Kemudian mengembangkan proses belajar aktif dalam memecahkan masalah yang
telah dirumuskan.2 Keterampilan proses adalah keterampilan yang diperoleh dari latihan
kemampuan-kemampuan mental, fisik dan sosial yang mendasar sebagai penggerak
kemampuan-kemampuan yang lebih tinggi. Kemampuan-kemampuan mendasar yang telah
dikembangkan dan telah terlatih lama-kelamaan akan menjadi suatu keterampilan.3

Namun, kesalahan sama seperti yang dilakukan dengan model CBSA dan kurikulum
1975 diulangi kembali. Keterampilan proses tidak dikembangkan dalam desain kurikulum
sehingga konten kurikulum hanya mencantumkan hal-hal yang bersifat substantif, seperti
konsep, teori, dan peristiwa. Keterampilan yang terdapat dalam Keterampilan Proses dan
CSBA tidak pernah dijadikan konten kurikulum dan dirajut bersama dengan materi substantif
dalam suatu desain. Akibatnya, keterampilan proses hanya menjadi slogan dan tidak pernah
menjadi keterampilan nyata sebagai hasil belajar yang dimiliki peserta didik.

Kurikulum 1984 untuk SD memiliki struktur sama dengan kurikulum SD 1975.


Semua mata pelajaran tidak dibagi dalam kelompok-kelompok. Jumlah mata pelajaran
bertambah menjadi 11 dengan adanya tambahan mata pelajaran Pendidikan Sejarah
Perjuangan Bangsa (PSPB) dan Bahasa Daerah. Tetapi Bahasa Daerah hanya berlaku untuk
di sejumlah daerah Indonesia seperti propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timut, dan
Bali. Jam pelajaran untuk Bahasa Indonesia pada catur wulan 3 berkurang 1 jam untuk
diberikan kepada PSPB. Kemudian untuk jenjang SMP, pengembang kurikulum 1984 masih
tetap mempertahankan pendidikan IPS sedangkan kelompok pengembang IPA sudah tidak
lagi mempertahankan pikiran semula yang digunakan dalam kurikulum SMP 1975. 4

1
Osmiati, Pendidikan di Indonesia: Sejarah Kurikulum dan Kurikulum Sejarah Masa Orde Baru dan Reformasi,
(Universitas Andalas: Jurnal, 2014) hlm.7171
2
Prof. Dr. S. Hamid Hasan, Indonesia Dalam Arus Sejarah Jilid VIII (Orde Baru dan Reformasi), (PT. Ichtiar Baru
van Hoeve dan Kemendikbud RI) hlm.320
3
https://www.ukessays.com/essays/education/keterampilan-proses.php, diakses pada 7 Mei 2017
4
https://agussusilo121.wordpress.com/2015/06/30/kurikulum-1984/, diakses pada 7 Mei 2017.
Sedangkan untuk jenjang SMA, kurikulum 1984 dan kurikulum 1975 memiliki perbedaan.
Mata pelajaran sejarah, geografi, ekonomi, politik, sosiologi, kimia, fisika, biologi
dicantumkan dalam kurikulum sebagaimana adanya. Pengajaran untuk setiap disiplin ilmu ini
pun diberikan secara terpisah. Pendekatan seperti ini dianggap sebagai pendekatan terbaik
bagi peserta didik SMA karena mereka dipersiapkan untuk melanjutkan studi di perguruan
tinggi.5

A. Kurikulum 1984 memiliki ciri-ciri sebagai berikut.


1. Berorientasi kepada tujuan instruksional. Didasari oleh pandangan bahwa
pemberian pengalaman belajar kepada siswa dalam waktu belajar yang sangat
terbatas di sekolah harus benar-benar fungsional dan efektif.
2. Pendekatan pengajarannya berpusat pada anak didik melalui cara belajar siswa
aktif (CBSA). CBSA adalah pendekatan pengajaran yang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk aktif terlibat secara fisik, mental, intelektual, dan
emosional dengan harapan siswa memperoleh pengalaman belajar secara
maksimal, baik dalam ranah kognitif, afektif, maupun psikomotor.
3. Materi pelajaran dikemas dengan nenggunakan pendekatan spiral. Spiral adalah
pendekatan yang digunakan dalam pengemasan bahan ajar berdasarkan
kedalaman dan keluasan materi pelajaran.
4. Menanamkan pengertian terlebih dahulu sebelum diberikan latihan. Untuk
menunjang pengertian alat peraga sebagai media digunakan untuk membantu
siswa memahami konsep yang dipelajarinya.
5. Materi disajikan berdasarkan tingkat kesiapan atau kematangan siswa. Pemberian
materi pelajaran berdasarkan tingkat kematangan mental siswa dan penyajian
pada jenjang sekolah dasar harus melalui pendekatan konkret, semikonkret,
semiabstrak, dan abstrak dengan menggunakan pendekatan induktif dari contoh-
contoh ke kesimpulan.
6. Menggunakan pendekatan keterampilan proses. Keterampilan proses adalah
pendekatan belajar-mengajar yang memberi tekanan kepada proses pembentukkan
keterampilan memperoleh pengetahuan dan mengkomunikasikan perolehannya.6
B. Kurikulum 1984 memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:
a. Kelebihan kurikulum 1984

5
Prof. Dr. S. Hamid Hasan, loc.,cit.
6
https://agussusilo121.wordpress.com/2015/06/30/kurikulum-1984/, diakses pada 7 Mei 2017.
1. Kurikulum ini memuat materi dan metode yang disebut secara rinci, sehingga
guru dan siswa mudah untuk melaksanakannya.
2. Siswa lebih berinisiatif dan berani dalam memberikan pendapat.
3. Siswa dapat belajar dari pengalaman langsung.
4. Kualitas interaksi antara siswa menjadi lebih tinggi, baik intelektual maupun
sosial.
b. Kekurangan kurikulum 1984
1. Banyak sekolah kurang mampu menafsirkan CBSA. Yang terlihat adalah suasana
gaduh di ruang kelas lantaran siswa berdiskusi, di sana-sini ada tempelan gambar
dan yang menyolok.
2. Adanya ketergantungan pada guru dan siswa pada materi dalam suatu buku teks
dan metode yang secara rinci, sehingga membentuk guru dan siswa tidak kreatif
untuk menentukan metode yang tepat dan memiliki sumber belajar sangat
terbatas.
3. Dapat didominasi oleh seorang atau sejumlah siswa sehingga dia menolak
pendapat peserta lain.
4. Siswa yang pandai akan bertambah pandai sedangkan yang bodoh akan
ketinggalan.
5. Diperlukan waktu yang banyak dalam pembelajaran menyebabkan materi
pelajaran tidak dapat tuntas dikuasai siswa.7

7
Iskandar dkk, Kurikulum Tahun 1984, (Universitas Tanjungpura, 2014).

Anda mungkin juga menyukai