Metrologi Industri
Modul 4
Pengukuran Gaya, Torsi dan Regangan
Metode untuk mengukur gaya dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori dasar:
1. langsung dan
2. tidak langsung.
• Dalam kasus metode langsung, perbandingan langsung dibuat antara gaya yang tidak
diketahui dan gaya gravitasi yang diketahui pada massa standar.
• Perbandingan tidak langsung dibuat dengan transduser terkalibrasi yang merasakan tarikan
gravitasi atau bobot suatu benda.
• Kadang-kadang, deformasi akibat gaya yang diterapkan pada bagian elastis juga diukur.
Elastic Members (Bagian Elastis)
Cantilever Beams adalah salah satu perangkat sederhana yang digunakan untuk pengukuran
gaya.
Salah satu ujung kantilever dipasang dan gaya F diterapkan pada ujung bebas.
Schematik Cantilever Beams dapat dilihat pada gambar dibawah.
Proving Rings
Salah satu perangkat paling populer yang digunakan untuk pengukuran gaya adalah Proving
Rings.
Alat ini digunakan untuk mengukur perpindahan yang disebabkan oleh tekanan yang
diberikan.
Dimana transduser dihubungkan pada bagian atas dan bawah ring.
Pengukuran perpindahan relatif memberikan ukuran gaya yang diterapkan.
Sebuah Proving Rings dapat digunakan untuk mengukur beban/gaya yang diterapkan,
dengan defleksi yang diukur menggunakan mikrometer, a Linear Variable Differential
Transformer(LVDT), atau pengukur regangan.
Perhitungan pada Proving Rings
Pengukuran Torsi sangat penting dalam ilmu keteknikan dan dalam industry dikarenakan
beberapa hal berikut:
1. Diperlukan informasi tentang beban suatu material untuk melakukan analisis tegangan atau
defleksi.
2. Pengukuran torsi sangat penting dalam penentuan tenaga mekanik.
3. Pengukuran torsi penting untuk mengevaluasi karakteristik kinerja mesin.
• Defleksi elastik dari elemen pemancar dapat digunakan untuk mengukur torsi, yang dapat
dicapai dengan mengukur gerakan kasar atau regangan unit.
• Masalah utama yang terkait dengan kondisi tersebut adalah kesulitan dalam membaca
defleksi poros yang berputar.
• A torsion-bar dynamometer dapat dijadikan sebagai pengukur torsi. Perhitungan ini
menggunakan metode optik untuk pengukuran defleksi.
Pengukuran Torsi
Pada tahun 1856, Lord Kelvin menetapkan prinsip pengukur regangan pada hambatan listrik.
Dia mendemonstrasikan bahwa ketika tegangan diterapkan pada kawat logam, selain
mengalami perubahan pada panjang dan diameter, akan ada beberapa perubahan pada
hambatan listrik kawat.
Jika informasi yang memadai tersedia, tekanan yang bekerja pada suatu benda dapat
dihitung.
Pengukuran Regangan
Ketika suatu gaya atau beban diterapkan pada suatu benda, benda itu mengalami beberapa
deformasi.
Deformasi ini, per satuan panjang dikenal sebagai regangan satuan atau regangan sederhana.
Regangan dilambangkan dengan ε, dan diberikan dengan persamaan berikut:
Dimana, δl adalah perubahan panjang benda dan l adalah panjang benda asli.
Kegunaan Strain Gauge
Jenis hambatan Strain Gauge Elektrik adalah perangkat yang paling populer digunakan untuk
mengukur regangan. Dalam hal ini, hambatan listrik pengukur secara proporsional berubah
dengan regangannya. Alat pengukur ini ada dalam 3 bentuk:
1. Strain gauge tipe kawat
2. Strain gauge tipe foil
3. Strain gauge tipe semikonduktor atau piezoresistif
Material Strain Gauge
Secara khusus, berikut adalah material yang dipakai pada komponen Strain Gauge:
1. Constantan: Ini adalah paduan tembaga dan nikel yang memiliki suhu rendah dan dapat
dikontrol koefisien temperaturenya. Jenis ini dapat digunakan dalam berbagai aplikasi
pengukuran statis dan dinamis.
2. Nichrome: Merupakan paduan nikel-krom yang dapat digunakan dalam aplikasi pengukuran
statis dan dinamis.
3. Dynaloy: Merupakan Strain gauge dengan material nikel dan besi. Jenis ini memiliki Gauge
factor tinggi, dan memiliki ketahanan yang tinggi terhadap kelelahan (Good fatigue life). Jenis
ini dapat digunakan untuk pengukuran regangan dinamis.
4. Stabiloy: Merupakan paduan nikel-krom yang dimodifikasi. Jenis ini dapat digunakan dalam
spektrum yang luas, dari cryogenic hingga suhu tinggi, serta memiliki umur kelelahan yang baik.
5. Paduan platinum: Merupakan paduan platinum dan tungsten dan memiliki stabilitas yang
sangat baik dan umur kelelahan yang baik pada suhu tinggi. Jenis ini dapat digunakan untuk
pengujian dinamis dan statis hingga suhu 650°C-800 °C.
Bahan Grid pada Strain Gauge
Pemilihan bahan Grid pada Strain Gauge 10. Ggl termal rendah jika digabungkan dengan
sangat penting dan harus disesuaikan bahan lain
dengan karakteristik material yang akan diuji
11. Ketahanan korosi yang baik
dengan menempelkan Strain Gauge.
Bahan Grid sebaiknya memiliki semua atau
sebagian besar dari karakteristik berikut ini:
1. Gauge Faktor yang tinggi
2. Resistiviti yang tinggi
3. Sensitivitas temperatur yang rendah
4. Stabilitas elektik yang tinggi
5. Memiliki Yield Point yang tinggi
6. Memiliki endurance yang tinggi
7. Kemampuan kerja yang baik
8. Solderability atau kemampuan las yang baik
9. Histeresis rendah
Adhesive
Adhesive atau bahan perekat adalah salah memberikan daya rekat yang baik.
satu material penting untuk menempelkan
6. Harus non-higroskopis, yang berarti bahwa
Strain Gauge pada benda uji.
Adhesive tidak boleh menyerap kelembaban.
Adhesive harus memiliki beberapa sifat yang Jika kelembaban diserap, akan menyebabkan
baik, sehingga cocok digunakan untuk error yang besar dan ketelitian berkurang.
merekatkan Strain Gauge ke benda uji.
7. Bahan tersebut harus sesuai dengan bahan
Beberapa sifat tersebut antara lain:
pendukung sehingga dapat tertempel dengan
1. Harus memiliki kekuatan mekanik yang tinggi kuat ke struktur yang diteliti.
sehingga memiliki kekuatan geser yang baik
8. Harus memiliki kemampuan untuk dioleskan
untuk disalurkan kekuatannya dari struktur yang
pada permukaan Strain Gauge dengan cepat.
diteliti ke penginderaan kawat resistif.
9. Harus layak secara ekonomi dan mudah
2. Harus memiliki ketahanan mulur yang tinggi.
tersedia.
3. Harus memiliki kekuatan dielektrik yang tinggi.
4. Harus memiliki batasan suhu minimum, yaitu,
perubahan suhu tidak boleh
mempengaruhinya.
5. Harus menyebar dengan mudah dan
Gauge Factor
Gauge Faktor adalah parameter paling penting dari Strain Gauge. Ini adalah ukuran dari
jumlah perubahan resistansi untuk regangan tertentu dan karena itu berfungsi sebagai indeks
sensitivitas regangan dari Gauge. Secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut:
Di sini, F adalah faktor pengukur, ∆R adalah perubahan resistansi, dan ∆L adalah perubahan
panjang.
Baik ∆R dan ∆L disebabkan oleh regangan dari Gauge di sepanjang permukaan yang
mengikatnya dengan penerapan kekuatan.
R dan L adalah resistansi awal dan panjang dari pengukur regangan.
Penempatan Strain Gauge pada Benda Uji
Susunan jembatan tahanan yang ditunjukkan pada
Gambar disamping cocok untuk digunakan dengan
pengukur regangan, karena pengaturan ke posisi null
untuk regangan nol sangat mudah.
Selain itu, desain ini juga menyediakan sarana untuk
meminimalkan atau menghilangkan efek suhu secara
efektif.
Nomor 2 berisi pengukur identik yang dipasang pada
sepotong bahan.
Nomor 1 termasuk pengukur sensitif-regangan yang
dipasang pada benda uji.
Gambar disamping juga memuat replika dari bahan uji,
ditempatkan di dekat lokasi pengujian untuk menjaga
suhu yang sama. Susunannya juga terdiri dari nomor 3
dan 4, yang bertindak sebagai resistor tetap untuk
memberikan stabilitas yang baik.
Untuk menyeimbangkan hambatan jembatan, susunan
memiliki bagian-bagian tahanan kawat D.
Referensi
Jika ada pertanyaan atau membutuhkan bantuan, baik dalam pembelajaran dan
riset terkait, dapat menghubungi email: akhsin.muflikhun@ugm.ac.id