Metrologi Industri
Modul 1
Metrologi Tidak Umum
Berikut adalah contoh bagaimana desain suatu pabrik yang menggunakan prinsip FMS.
Gambar berikut adalah bentuk penerapan CMM dalam bidang desain dan analysis
manufaktur.
(a) Venturi ditelakkan diatas CMM (b) Meshing benda kerja (c) Lokasi dari constraints
Coordinate Measuring Machines (CMM)
Meskipun sejumlah bahan dapat digunakan untuk menghasilkan laser, laser gas helium-neon
adalah yang paling populer untuk aplikasi di bidang metrologi.
Beberapa sifat sinar Laser yang tidak ditemui pada jenis sinar lainnya adalah:
1. Sinar laser bersifat monokromatik. Sinar ini memiliki bandwidth dalam kisaran 0,4-0,5µm. Laser
yang distabilkan memiliki bandwidth yang lebih sempit, sehingga resolusi yang sangat tinggi
dapat dicapai selama pengukuran.
2. Sinar laser bersifat koheren. Dalam cahaya normal, sinar dibuat bertahap secara acak,
menghasilkan interferensi parsial di dalam berkas. Sebaliknya, sinar laser semuanya dalam fase
yang mampu menghasilkan berkas cahaya yang koheren.
3. Sinar laser secara alami terlapisi. Sinar dalam sinar laser bersifat sejajar sempurna dengan
sedikit divergensi dan sebaran.
Instrumentasi Presisi Berdasarkan Prinsip Laser
Selain faktor-faktor yang disebutkan sebelumnya, laser juga memiliki kemampuan untuk
bergabung dan menghasilkan beam yang sejajar sempurna dan berukuran sangat kecil.
Sinar laser memiliki cahaya yang sangat terang dan dapat menghasilkan gambar atau
pinggiran yang cukup tajam saat digunakan dalam sistem optik.
Instrumentasi Presisi Berdasarkan Prinsip Laser
Bentuk paling sederhana dari pengukuran laser terdiri dari laser, interferometer, reflektor, dan
penerima, seperti yang ditunjukkan pada Gambar dibawah:
Instrumentasi Presisi Berdasarkan Prinsip Laser
Instrumen pengukuran dengan menggunakan Laser dapat dilihat pada gambar dibawah:
Mesin Pengukur Koordinasi
Potensi CMM sebagai mesin pengukur yang canggih dapat dimanfaatkan dengan kondisi
sebagai berikut:
Struktur CMM
Versi dasar CMM memiliki tiga sumbu, yang masing-masing menuju tiga arah yang saling tegak
lurus, sehingga volume CMM berbentuk kuboid. Pengangkut disediakan untuk setiap sumbu,
yang digerakkan oleh motor terpisah.
Sementara gerak garis lurus sumbu kedua dipandu oleh sumbu pertama, sumbu ketiga secara
bergantian dipandu oleh sumbu kedua.
Setiap sumbu dilengkapi dengan sistem pengukuran presisi, yang secara terus menerus
mencatat perpindahan pengangkut dari referensi tetap.
Sumbu ketiga membawa probe.
Saat probe melakukan kontak dengan benda kerja, komputer menangkap perpindahan ketiga
sumbu.
Mesin Pengukur Koordinasi
(c) Column
Mesin Pengukur Koordinasi
1. 2. 3.
Mesin Pengukur Koordinasi
CMM Operation
Kebanyakan CMM modern selalu menggunakan kontrol komputer. Kelebihan menggunakan
computer adalah memiliki tingkat keserbagunaan yang tinggi, kenyamanan, dan keandalan.
CMM modern sangat mirip dalam pengoperasiannya dengan mesin Computer Numerical
Control (CNC), karena siklus kontrol dan pengukuran berada di bawah kendali komputer.
Mesin Pengukur Koordinasi
Probe
Probe adalah elemen input utama yang merekam sensor dalam CMM. Umumnya, probe
adalah tipe 'kontak’.
Probe dalam men scan akan melakukan kontak fisik dengan benda kerja saat pengukuran
dilakukan.
Jenis Probe kontak bisa berupa probe 'hard' atau probe 'soft'. Namun, beberapa CMM jenis
baru juga menggunakan tipe non-kontak.
Mesin Pengukur Koordinasi
Probe
Komponen pada probe dapat dilihat pada gambar dibawah. Terlihat bahwa ujung dari probe
berbentuk seperti bola.
Mesin Pengukur Koordinasi
Pemograman CMM
Sebagian besar tugas pengukuran dapat
dilakukan dengan menggunakan subrutin
yang sudah tersedia.
Subrutin tersebut dirancang berdasarkan
frekuensi dengan tugas pengukuran tertentu
secara berulang dalam praktiknya.
Ada 4 jenis subrutin yang sering dipakai di
CMM, yaitu: Lingkaran, Silinder, Tegak lurus
antara dua bidang, dan Parallel antara dua
bidang.
Beberapa pengetesan yang dapat dilakukan dengan CMM adalah sebagai berikut:
1. Kelurusan
2. Kerataan
3. Paralelisme
4. Kekotakan
5. Keliling
6. Cylindricity
7. Runout
Metrologi Alat Permesinan
Beberapa pengetesan yang dapat dilakukan dengan CMM adalah sebagai berikut:
1. Kelurusan
Metrologi Alat Permesinan
Beberapa pengetesan yang dapat dilakukan dengan CMM adalah sebagai berikut:
2. Kerataan
Beberapa pengetesan yang dapat dilakukan dengan CMM adalah sebagai berikut:
3. Paralelisme
Jenis Parallel: (a) Antara dua sumbu (b) Antara sumbu dan bidang
Metrologi Alat Permesinan
Beberapa pengetesan yang dapat dilakukan dengan CMM adalah sebagai berikut:
4. Sequareness (Ketegak-lurusan)
Metrologi Alat Permesinan
Beberapa pengetesan yang dapat dilakukan dengan CMM adalah sebagai berikut:
5. Keliling
Beberapa pengetesan yang dapat dilakukan dengan CMM adalah sebagai berikut:
6. Cylindricity
(a) (b)
Beberapa pengetesan yang dapat dilakukan dengan CMM adalah sebagai berikut:
7. Runout
Pengukuran ketegak-lurusan
Pengukuran ke dataran meja meja dengan spindle axis
Contoh CMM Test untuk Mesin Drill
Sistem pengerjaan dalam CMM dan CNC dapat dilakukan secara online dimana benda kerja
dapat di transfer dengan bantuan mesin transfer lengan robot.
Jika ada pertanyaan atau membutuhkan bantuan, baik dalam pembelajaran dan
riset terkait, dapat menghubungi email: akhsin.muflikhun@ugm.ac.id