Anda di halaman 1dari 5

PENGUJIAN ORIFIS DENGAN COORDINATE MEASURING MACHINE

Fathul Khoiriyah
Akademi Metrologi dan Instrumentasi
Email: fathul.2002@gmail.com

ABSTRAK
Observasi ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui hal hal mengenai Coordinate Measurement Machine (CMM).
Baik dari segi prinsip kerja, proses kerja dan hasil kerja. Dikarenakan CMM ini merupakan instrument modern dan
sangat penting karena tingkat ketelitiannya yang tinggi. Subjek dalam observasi ini adalah mahasiswa Akademi
Metrologi dan Instrumentasi sebagai bekal untuk mengalibrasi CMM nanti jika sudah menyelesaikan program studi.
Teknik pengumpuklan informasi dilakukan dengan cara mengamati cara kerja dan mendengarkan operator yang
mengoperasikan CMM. Hasil observasi menunjukkan bahwa prinsip kerja dari CMM paling utam berada pada bagian
stylus karena sensornya, yaitu prinsip pressure/ atau tekanan lalu bekerja dengan mengambil titik titik pengujian pasa
benda uji supaya adapat diketahui dimensi dan geometri dari benda yang diuji.

Kata kunci: observasi, CMM.

ABSTRACT

This observation aims to find out things about the Coordinate Measurement system (CMM). Both in terms of work
principles, work processes and work results. Because CMM is a modern instrument and is very important because of
its high level of accuracy. The subjects in this observation were the students of the Academy of Metrology and
Instrumentation as a provision to calibrate the CMM later when they have completed the study program. The
information gathering technique is done by observing the workings and listening to operators who operate CMM.
Observation results show that the working principle of the most important CMM is in the stylus because of the sensor,
which is the principle of pressure and then works by taking test points on the test object so that the dimensions and
geometry of the object being tested are known.

Keywords: observation, CMM

PENDAHULUAN
Pengukuran adalah kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan
sebagai satuan. Pengukuran debit adalah hal yang paling sering dilakukan untuk proes industry maupun di
dalam labolatorium. Alat ukur seperti orifis merupakan alat untuk mengukur aliran yang paling banyak
dihunakan karena perawatan yang tidak banya, konstruksi yang tidak rumit. Mudah dalam instalasi serta
baik untuk fluida kompresibel maumun inkompresibel. Orifis dikatakan benar dalam pengukuran jika sudah
diuji. Pengujian orifis dapat dilakukan oleh berbagai macam alat ukur lain. Ada yang dapat mengukur secara
langsung maupun tidak langsung. Jika secara langsung orifis ditulis dengan menggunaka jangka sorong
maupun mikrometer sekrup. Sedangkan tidak langsung salah satunya dapat mengunakan CMM. Hasil dari
pengukuran CMM diketahui dalam bentuk koordinat yang bisa dikonversikan menjadi satuan panjang.
METODE PENGUJIAN
Pada peraktikum ini metode yang diguanakan adalah metode observasi karena hanya pengamatan
bagaimana CMM itu berkerja yang dilakukan. Definisi Metode Observasi menurut para ahli dalam
penelitian - pengertian observasi merupakan teknik pengumpulan data, dimana peneliti melakukan
pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan
(Riduwan, 2004 : 104). Metode ini sering diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik
terhadap gejala yang tampak pada subyek penelitian. Teknik observasi sebagai pengamatan dan pencatatan
secara sistematik hendaknya dilakukan pada subyek yang secara aktif mereaksi terhadap obyek.
Pengelompokkan observasi berdasarkan keterlibatan peneliti

a. ObservasiBiasa
Pengamat merupakan orang yang sepenuhnya melakukan observasi. pengamat tidak memiliki
keterlibatan apapun dengan objek penelitiannya.
b. Observasi Terkendali
Observasi terkendali adalah observasi yang sama dengan observasi biasa. Namun, sasaran
penelitian ditempatkan dalam suatu ruangan yang terbatas untuk diamati dan diadakan berbagai
percobaan oleh peneliti atau pengamat.
c. Observasi Terlibat (Partisipasi)
Dalam observasi jenis ini, peneliti terlibat dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat
yang dijadikan objek penelitian. Maksudnya, peneliti datang dan tinggal di tengah masyarakat
tersebut selama jangka waktu tertentu.

Pada praktikum ini jenis observasi yang dilakukan adalah observasi biasa karena pengamat murni
mengapati bagaimana proses atau prinsip kerja dari CMM, bertanya jika jika aada yang belum dimengerti
dan tidak melakukan percobaan apapun.

PEMBAHASAN

1. Orifis
Orifis plate terbuat dari plate tipis stainless steel, pada bagian tengahnya dilubangi dengan ukuran yang telah
dihitung besarnya, kemudian dipasang pada pipa alir untuk memberikan beda tekanan. Pelat Orifis yang paling
sering digunakan untuk pengukuran kontinu cairan di dalam pipa. Pelat Orifis juga digunakan dalam beberapa
sistem sungai kecil untuk mengukur aliran sungai di mana lokasi aliran sungai melewati gorong-gorong atau
saluran. Dalam lingkungan alam pelat orifis besar digunakan untuk mengontrol aliran bendungan banjir.
gambar 1. Konstruksi orifis
Konstruksi pelat orifis sangat berpengaruh terhadap hasil pengukuran. Permukaan orifis yang berhadapan dengan
arah aliran tidak boleh ada goresan atau benjolan yang membuat permukaan orifis tidak rata. Permukaan yang
tidak rata ini memengaruhi hasil pengukuran aliran biasanya nomor seri atau label pada orifis dipasang pada
permukaan yang tidak berhadapan langsung dengan arah aliran fluida supaya tidak mengganggu hasil pengukuran.
Selain permukaan kemiringan pada tinggi diameter dalam orifis. Kemiringan lubang dalam orifis memengaruhi
hasil perubahan tekanan.

2. CMM (Coordinate Measurement system)


Mesin ukur koordinat (Coordinate Measuring Machine, CMM) adalah alat ukur metrologi yang dapat
menghasilkan koordinat pada struktur 3 dimensi dengan aksis X,Y dan Z yang saling tegak lurus satu sama lain.
Kemudian data koordinat yang terukur oleh CMM dikonversikan menjadi data pengukuran seperti posisi,
diameter, jarak, sudut, dsb. Secara sederhana cara kerja CMM adalah membaca perubahan posisi dari suatu titik
acuan nol suatu part yang diukur atau terhadap origin mesin itu sendiri. Perubahan posisi tersebut kemudian di
rekam dan diproses menjadi data hasil pengukuran menggunakan software yang disertakan dalam CMM. Prinsip
pengukuran CMM adalah tekanan. Sensor pada stylus dapat mendeteksi rangsang/sentuhan pada benda dengan

Gambar 2. Pengukuran diameter dalam

mengambil titik sampel sehingga diterjemahkan pada komputer bentuk dari benda yang diuji dalam bentuk titik
koordinat kemudian divisualisasikan menjadi sebuah garis bidang dari benda yang diuji. Sampel benda yang diuji
adalah orifis. Bentuk dan ukuran orifis akurasinya lebih tinggi jika diukur menggunkan CMM dari pada jangka
sorong. Misalnya dalam pengukuran diameter dalam orifis. Jika pengukuran dengan jangka sorong diddapat faktor
kesalahan yang lebiih banyak. Pertama, penguji mengasumsikan jika orifis betuknya lingkaran sempurna. Jadi
cukup mengukur lingkaran dalam menggunakan jangka sorong sudah diketahui nilainya. Kedua, jika diameter
dalam diukur dengan jangka sorong menggunakan pengukuran diameter dalam (panjang a pada gambar 2) secara
langsung akan berbeda hasilnya diukur dengan pengukur diameter luar, mengukur diameter dan dikurangi dengan
jarak diameter luar lengan dalam (panjang b dikurangi 2c pada gambar 2).

Gambar 3. Titik sampel yang diambil manual dari cmm


Pengujian ini diawali dengan peletakan orifis diatas tiga penyangga agar memudahkan stylus untuk menngukur
orifis yang diuji. Kemudian menentukan empat titik sampel secara manual pada orifis supaya CMM dapat
mendeteksi bentuk bidang yang diuji. Jika pada orifis empat sampel yang dimaksud adalah seperti pada gambar 3.
Setelah itu pada komputer bisa memvisualisasikan bentuk orifis dan operator dapat menentukan jumlah titik uji
jika sudah ditentukan maka CMM akan secara otomatis menentukan titik sampel yang diambil. Seletelah CMM
sudah mendapat jumlah titik yang ditentukan maka ukurab dan posisi dari orifis akan dietahui dari titik titik
koordinat yang didapatkan. Titik titik koordinat tersebut yang menjadi hasil akhir prngukuran. Selain CMM
melakukan pengujian, CMM itu sendiri juga perlu diuji. CMM diuji menggunakan bola penguji. Bola penguji ini
berbahan logam dan tidak mudah aus sehingga ukurannya tetap sama daalam jangka waktu yang panjang dan bisa
dijadikan stanar ukur CMM. CMM terbukti layak digunakan jika penunjukkan nilai nominal ukur CMM secara
berulang ulang sama dengan bola penguji.

KESIMPULAN DAN SARAN


CMM bekerja berdasarkan prinsip pressure. Jumlah titik sampel pengujian tidak dibatasi sesuai dengan keinginan
operator yang nantinya divisualisasikan oleh komputer sehingga operator dapat mengetahui geometri dan dimensi
dari benda yang diuji melalui titik titik koordinat. Namun, supaya pengujian dapat dilakukan dengan waktu yang
lebih efektif maka jumlah dari titik yang diambil tidak terlalu banyak jika sudah mewakili.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.sarjanaku.com/2013/04/pengertian-metode-observasi-definisi.html diakses pada taggal 21 november 2019


pukul 19.38 WIB

https://www.perpusku.com/2016/06/metoden-pengumpulan-data-observasi.html diakses pada taggal 21 november 2019


pukul 19.38 WIB

https://office1.co.id/2019/01/16/pengertian-jenis-keuntungan-kerugian-beserta-prinsip-kerja-plate-orifis/ diakses pada


taggal 21 november 2019 pukul 18.05 WIB

https://www.hexagonmi.com/en-us/solutions/technical-resources/metrology-101/what-is-a-cmm-stylus diakses pada


taggal 23 november 2019 pukuL 18.10 WIB

http://jurtek.akprind.ac.id/sites/default/files/39_47_sugiyanto.pdf diakses pada taggal 23 november 2019 pukul 19.04


WIB

http://www.polman-bandung.ac.id/panel/view/pdf/24.%20Pengukuran%20Kesesuaian%20Produk...(Nandang).pdf
diakses pada taggal 25 november 2019 pukul 17.00 WIB

Anda mungkin juga menyukai