Anda di halaman 1dari 8

FACILITYFUSS : UPAYA PENINGKATAN KUALITAS SARANA DAN

PRASARANA DI GEDUNG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


TELKOM UNIVERSITY

Disusun dalam rangka pemenuhan tugas mata kuliah Kewarganegaraan


MB - 46 - 03

Disusun oleh:

Adeline Aulia Darsonoputri 1401223259


Adinda Zahrah 1401223514
Athifa Khansa Faaris 1401220182
Faliha Raihana Silmy 1401223018
Kallista Anjanique 1401223446
M. Marzha Adyllah 1401220345
Sani Nur Sabila 1401223369
Shelvia Zayyana R 1401223116
Zhafira Nuraini Ridwan 1401223412

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNIKASI DAN


INFORMATIKA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TELKOM
2023
A. Ringkasan

Esai ini mengevaluasi kesiapan sarana dan prasarana di gedung Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Telkom University dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran
beserta rekomendasi penyelesaiannya. Berkontribusi pada SDGs poin 16: Peace, Justice, and
Strong Institutions.

B. Latar Belakang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Murtini, Prasetyo, dan Kurniawan (2020),
ketersediaan fasilitas dan kenyamanan ruang kelas memiliki dampak yang signifikan pada
efektivitas kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi. Penelitian ini menunjukkan bahwa
mahasiswa akan lebih termotivasi dan merasa nyaman jika sarana dan prasarana kampus,
termasuk ruang kelas, memadai dan kondusif. Penelitian lain yang dilakukan oleh Wijayanti dan
Sari (2020) menemukan bahwa lingkungan yang tidak kondusif dapat mempengaruhi motivasi
belajar mahasiswa. Oleh karena itu, peningkatan kualitas sarana dan prasarana di perguruan
tinggi berbanding lurus dengan kualitas kegiatan belajar mengajar serta memotivasi mahasiswa
untuk belajar dengan lebih baik. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa masih terdapat beberapa
masalah yang seringkali dihadapi oleh masyarakat kampus, seperti kurangnya kesiapan sarana
dan prasarana di gedung-gedung perkuliahan, khususnya pada jam-jam pagi. Misalnya, pada
beberapa mata kuliah di jurusan MBTI Telkom University dimulai pada pukul 06.30 pagi, di
mana gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis merupakan salah satu gedung yang seringkali
digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Namun, kesiapan sarana dan prasarana di gedung
tersebut masih belum mendukung secara penuh terlaksananya kegiatan belajar mengajar yang
efektif dan efisien di jam tersebut.

Masalah ini tentu berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran mahasiswa, di mana


kesiapan sarana dan prasarana yang tidak memadai dapat menurunkan efektivitas dan efisiensi
kegiatan belajar mengajar. Selain itu, masalah ini juga menentukan tingkat kenyamanan dan
keselamatan masyarakat kampus. Penelitian yang dilakukan oleh Murtini et al. (2020)
menunjukkan bahwa ketersediaan fasilitas dan kenyamanan ruang kelas memiliki dampak yang
signifikan pada efektivitas kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi. Selain itu, penelitian
oleh Wijayanti dan Sari (2020) juga menemukan bahwa lingkungan yang tidak kondusif dapat
mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa. Maka dari itu, identifikasi masalah ini menjadi
penting untuk diangkat dan dicari solusinya agar kegiatan belajar mengajar dapat terlaksana
dengan efektif dan efisien serta memastikan kesejahteraan masyarakat kampus Telkom
University tetap terjaga.
C. Cara Pengambilan Data

Untuk membedah permasalahan yang telah diajukan, maka salah satu rancangan model
riset yang kami gunakan adalah sebagai berikut:

1. Desain Penelitian: Penelitian Deskriptif


2. Populasi: Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Telkom University
3. Sampel: Mahasiswa yang mengambil mata kuliah yang dimulai pada pukul 06.30
pagi di gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Telkom University
4. Metode Pengumpulan Data: Kuesioner
5. Teknik Analisis Data: Analisis Deskriptif

Penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan karakteristik variabel yang diteliti


secara terinci dan mendalam. Menurut Sun, H., (2017), Penelitian deskriptif merupakan suatu
pendekatan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan karakteristik
dari variabel yang diteliti. Penelitian deskriptif menghasilkan informasi yang sangat berguna
untuk memahami fenomena yang sedang diteliti secara mendalam dan terinci. Dalam esai ini,
Variabel yang diteliti adalah kesiapan sarana dan prasarana kampus terutama di gedung Fakultas
Ekonomi dan Bisnis pada jam 06.30 pagi dengan efektivitas dan efisiensi kegiatan belajar
mengajar pada jam tersebut. Adapun metode pengumpulan data yang kami lakukan adalah
melalui penyebaran Kuesioner, yakni mengumpulkan data mengenai persepsi mahasiswa
terhadap kesiapan sarana dan prasarana kampus pada jam 6.30 pagi.

Kami melakukan pengambilan data melalui platform Google Forms. Beberapa hal yang
melatarbelakanginya antara lain, menurut jurnal berjudul "Using Google Forms in Online Survey
Research: Pros and Cons", Google Forms memiliki beberapa keunggulan dalam survei
kuesioner, seperti kemudahan penggunaan, fleksibilitas dalam pengaturan pertanyaan dan
respons, serta efisiensi dalam pengumpulan dan analisis data (Santana, 2018). Selain itu, dalam
sebuah penelitian yang dilakukan oleh Treslan et al. (2020), penggunaan Google Forms dalam
survei kuesioner ditemukan memiliki tingkat respons yang cukup tinggi dan mampu
menghasilkan data yang konsisten dan valid.

Setelah menentukan platform survei yang digunakan, yakni Google Forms, selanjutnya
kami menyediakan 5 pernyataan dengan pilihan jawaban setuju atau tidak setuju, beserta kolom
bagi mahasiswa untuk mengisi kritik dan saran. Kuesioner disebar kepada 30 mahasiswa Telkom
University sesuai populasi dan sampel tersebut di atas. Survei ini bertujuan untuk meninjau
kesiapan sarana dan prasarana di gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Telkom University, serta
hubungannya dengan efektivitas dan efisiensi kegiatan belajar mengajar pada pukul 6.30 pagi.
Dengan demikian, hasil survei dapat memberikan gambaran yang lebih baik tentang pendapat
mahasiswa sekaligus membantu dalam pengambilan keputusan dan perencanaan terkait solusi
yang dapat dilakukan selanjutnya.
D. Hasil dan Analisis Data

NO PERNYATAAN

Sarana dan prasarana di gedung FEB seringkali belum memadai pada jam kuliah pagi
1 (6.30), seperti lampu yang belum menyala, kelas yang masih terkunci, hingga fasilitas
yang belum buka dan tersedia.

Perkuliahan di gedung FEB pada jam kuliah pagi (6.30) dinilai kurang efektif dan
2 efisien dari segi waktu, tempat, dan kesiapan penunjang perkuliahan.

Staff teknisi dan administrasi di gedung FEB seringkali belum siap memberikan
3 bantuan dan layanan teknis pada jam kuliah pagi (6.30).

Ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai sangat penting untuk mendukung
4 akademik mahasiswa yang lebih baik.

Pihak kampus perlu memperbaiki dan mengevaluasi sistem jadwal mata kuliah yang
5 ada. Jika perkuliahan harus dimulai pada pukul 6.30 pagi, maka seluruh sarana
prasarana serta dukungan staff harus sudah siap untuk menunjang kegiatan
perkuliahan pada jam yang telah ditentukan.

Kami telah melakukan survei terkait isu ini kepada 30 responden yang merupakan
mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Telkom University yang tersebar di dua program
studi berbeda, yakni S1 MBTI dan S1 Akuntansi dengan hasil sebagai berikut:
Deskripsi:

● 76.7% responden setuju bahwa sarana dan prasarana di gedung FEB seringkali belum
memadai pada jam kuliah pagi (6.30), seperti lampu yang belum menyala, kelas yang
masih terkunci, hingga fasilitas yang belum buka dan tersedia.
● 93.3% responden setuju bahwa perkuliahan di gedung FEB pada jam kuliah pagi (6.30)
dinilai kurang efektif dan efisien dari segi waktu, tempat, dan kesiapan penunjang
perkuliahan.
● 90% responden setuju bahwa staff teknisi dan administrasi di gedung FEB seringkali
belum siap memberikan bantuan dan layanan teknis pada jam kuliah pagi (6.30).
● 100% responden setuju bahwa ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai sangat
penting untuk mendukung akademik mahasiswa yang lebih baik.
● 96.7% responden setuju bahwa pihak kampus perlu memperbaiki dan mengevaluasi
sistem jadwal mata kuliah yang ada. Jika perkuliahan harus dimulai pada pukul 6.30 pagi,
maka seluruh sarana prasarana serta dukungan staff harus sudah siap untuk menunjang
kegiatan perkuliahan pada jam yang telah ditentukan.

Kritik & Saran :

“Pihak kampus ataupun pihak dekan FEB harus melakukan evaluasi atau pembenahan jadwal
pembelajaran dengan salah satu solusinya yaitu pergantian jadwal misalkan dari 06.30 menjadi 07.30”

“Semoga dengan adanya survey ini, kesiapan sarana dan prasarana di Telkom University semakin
membaik kedepannya.”

“Perkuliahan masih bisa berjalan sekalipun belum ada kesediaan tenaga staff akan sarana dan
prasarana, karena hanya diperlukan spidol papan tulis dan infocus untuk menunjang perkuliahan,
sekalipun ada kendala teknis hanyalah masalah ringan yang dapat tersololusikan, pada pasal 77 UU
tentang ketenagakerjaan berlaku aturan yaitu 8 jam maksimal untuk jam kerja.”

“Untuk kedepannya jangan ada jadwal kelas yang dimulai jam 6.30 karna itu terlalu pagi dan belum
ada kesiapan apapun saat kelas mau mulai.”

“Saran saya jika emang kelas mulai 6.30 maka siapkan kelas ato fasiltas feb dengan benar namun jika
menang tidak maka hilangkan jadwal kelas 6.30”

“Perkuliahan bisa dimulai pada pukul 7.00 agar staff memiliki waktu untuk mempersiapkan seluruh
sarana dan prasarana yang akan digunakan mahasiswa”

“Saran saya kampus sudah menyiapkan kelas dan menghidupkan ac”

“Meningkatkan produktivitas mahasiswa dan staf yang datang lebih awal, dan memberikan pelayanan
yang lebih baik bagi pengunjung kampus pada pagi hari”
“Semoga kedepannya sarana dan prasarana bisa lebih baik lagi”

“Kegiatan perkuliahan pada saat dilaksanakan pada pukul 06.30 kerap kali mengganggu konsentrasi
dan ketepatan waktu datang ke kelas oleh mahasiswa sehingga alangkah baiknya jika perkuliahan
dilaksanakan pada pukul 07.00”

“Saya harap sarana dan prasarana harus siap di jam kapanpun agar kegiatan pembelajaran menjadi
lancar dan nyaman”

Dalam keseluruhan hasil survei, dapat disimpulkan bahwa peningkatan kualitas sarana
dan prasarana di gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Telkom University, khususnya pada jam
kuliah pagi perlu dilakukan agar kegiatan perkuliahan bisa berjalan lebih efektif dan efisien.
Survey di atas dapat menjadi salah satu bukti pendukung bahwa dibutuhkan solusi dalam rangka
meningkatkan kualitas pelayanan, sarana dan prasarana, serta hal-hal teknis terkait kegiatan
belajar mengajar di gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Telkom University. Dengan begitu,
efisiensi serta efektifitas kegiatan belajar mengajar dapat terus meningkat.

E. Rekomendasi dan Kesimpulan

Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan terkait kesiapan dan kualitas sarana dan
prasarana di gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Telkom University, ditemukan bahwa terdapat
beberapa kendala yang terjadi, seperti lampu yang belum menyala, kelas yang masih terkunci,
hingga fasilitas yang belum buka dan tersedia. Hal ini tentu menghambat kelancaran proses
pembelajaran yang juga berpengaruh terhadap efisiensi, efektifitas, serta kesiapan perkuliahan
dosen maupun mahasiswa.

Dalam rangka meningkatkan kualitas sarana dan prasarana di gedung Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Telkom University, kami merekomendasikan untuk menghadirkan platform digital
bernama FacilityFuss. Platform ini berfungsi sebagai wadah yang memungkinkan mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Telkom University untuk melaporkan masalah terkait sarana dan
prasarana kampus secara langsung, dan tidak hanya terbatas bagi permasalahan di jam 6.30 pagi.
Laporan dapat berupa kerusakan, ketidaktersediaan, maupun kekurangan fasilitas sehingga dapat
segera ditindaklanjuti oleh pihak kampus. Selain itu, FacilityFuss juga dapat berkontribusi
terhadap penyelesaian masalah SDGs poin 16: Peace, Justice, and Strong Institutions. Melalui
platform ini, mahasiswa Telkom University dapat belajar untuk mengeluarkan aspirasi secara
sopan santun beserta solusi yang jelas, tanpa harus memperlihatkan sikap yang tidak konstruktif.
Dalam keberlangsungannya, FacilityFuss juga dapat memberikan konten edukatif kepada
mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Telkom University tentang pentingnya menjaga dan
memelihara fasilitas kampus, termasuk meja, kursi, lampu, pintu kelas, dan fasilitas lainnya,
sehingga fasilitas tersebut selalu siap pakai dan dalam kondisi nyaman selama perkuliahan. Hal
ini dapat membantu mengurangi jumlah masalah yang terjadi pada sarana dan prasarana kampus
dan memperkuat citra kampus sebagai institusi yang peduli dengan lingkungan.

Sebagai mahasiswa sekaligus pencetus hadirnya proyek sosial berbentuk platform digital
ini, terdapat beberapa langkah yang dapat kami lakukan untuk memastikan bahwa tidak terjadi
penyalahgunaan kesempatan serta pihak kampus tidak merasa keberatan dan tercemari dengan
adanya FacilityFuss, antara lain:
1. Berkomunikasi dengan Pihak Kampus:
Sebelum benar-benar meluncurkan platform, kami akan berkomunikasi dengan pihak
kampus dan menjelaskan tujuan serta manfaat dari FacilityFuss. Masukan serta saran dari
pihak kampus akan selalu terbuka sehingga seluruh pihak terkait akan merasa terlibat dan
diuntungkan dalam pengembangan platform ini.
2. Menjaga Privasi dan Keamanan Data:
Kami akan memastikan bahwa platform ini terlindungi dengan baik, dan data yang
dikumpulkan hanya digunakan untuk tujuan pengelolaan laporan masalah dan tidak
disalahgunakan untuk kepentingan lain. Kami juga akan memastikan bahwa privasi
pengguna terjaga dengan baik.
3. Melibatkan Pihak Kampus dalam Pengelolaan FacilityFuss:
Seluruh pihak penanggung jawab sarana dan prasarana Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Telkom University akan selalu terlibat dalam pengelolaan platform ini, seperti salah
satunya mendapat akses untuk mengelola laporan masalah yang masuk. Dengan
demikian, pihak kampus dapat secara langsung mengakses laporan masalah dan
memastikan bahwa masalah tersebut ditangani dengan baik.
4. Meningkatkan Kesadaran Mahasiswa:
Kesadaran untuk senantiasa menjaga sarana dan prasarana kampus juga perlu
ditumbuhkan dari dalam diri masing-masing mahasiswa. Untuk itu, FacilityFuss akan
turut berkontribusi dalam membantu menyediakan konten edukasi sebagai pengingat.

Dalam upaya meningkatkan kualitas sarana dan prasarana di gedung Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Telkom University, FacilityFuss hadir sebagai solusi inovatif yang dapat memberikan
dampak positif bagi semua pihak yang terlibat. Dengan adanya platform ini, mahasiswa dapat
mengeluarkan aspirasi secara sopan dan santun serta memperkuat citra kampus sebagai institusi
yang peduli dengan lingkungan. Selain itu, pihak kampus juga dapat dengan mudah menangani
masalah-masalah terkait sarana dan prasarana kampus dengan lebih efektif dan efisien. Oleh
karena itu, mari kita bersama-sama menjaga, memelihara, dan meningkatkan kualitas fasilitas
kampus dengan baik, serta mendukung hadirnya FacilityFuss sebagai solusi inovatif yang
berkontribusi pada pencapaian SDGs poin 16: Peace, Justice, and Strong Institutions.
F. Daftar Pustaka

Murtini, S., Prasetyo, A. P. B., & Kurniawan, A. (2020). Impact of Learning Facilities
and Comfort on Learning Effectiveness: A Study on Higher Education Institutions in
Indonesia. Journal of Asian Finance, Economics and Business, 7(10), 1011-1018.
doi:10.13106/jafeb.2020.vol7.no10.1011

Wijayanti, I., & Sari, R. S. (2020). The Effect of Learning Environment and Learning
Motivation on Learning Outcomes of Accounting Information System Courses.
Journal of Education and Learning, 14(4), 456-462.
doi:10.11591/edulearn.v14i4.19220

Sun, H. (2017). The characteristics and value of descriptive research. Advances in Social
Science, Education and Humanities Research, 71, 420-423. doi:
10.2991/icassr-17.2017.99

Santana, A. D. (2018). Using Google Forms in Online Survey Research: Pros and Cons.
International Journal of Education and Social Science Research, 8(2), 107-112.

Treslan, D. L., Murphy, T. P., & Kittle Autry, J. (2020). Using Google Forms to Collect
Survey Data in Education Research. Journal of Educational Technology Systems,
48(2), 216-226.

Anda mungkin juga menyukai