Anda di halaman 1dari 3

Tugas Teks Biografi Bahasa Indonesia

Faliha Raihana Silmy

X MIPA 1

\
Kafin Sulthan Raviera

Kafin Sulthan Raviera merupakan seorang musisi, aktor, sekaligus pelajar


muda berprestasi tanah air. Di usianya kini yang masih menginjak 15 tahun, Kafin
telah mampu mengukir prestasi di berbagai bidang khususnya bidang seni dan
arsitektur.

Karirnya dalam bermusik berawal ketika kepiawaiannya dalam bermain


piano dan bernyanyi jazz berhasil menarik hati Erwin Gutawa, komposer ternama
tanah air untuk bergabung dalam proyek “Di Atas Rata-Rata” yakni wadah bagi
anak-anak Indonesia yang memiliki talenta luar biasa di bidang musik untuk
berkarya dan berkreasi tanpa batas. Dari situlah namanya mulai dikenal sebagai
musisi jazz cilik tanah air.

Pada tahun 2016 lalu, Kafin Sulthan berkesempatan untuk tampil satu
panggung dengan musisi internasional David Foster di Jakarta International BNI
Java Jazz Festival 2016. Diiringi permainan piano oleh Foster, Kafin berhasil
membuat seorang David Foster terkagum-kagum, apalagi ketika mengetahui ia baru
berusia 11 tahun saat itu.

Belum lama ini, Kafin juga memulai debutnya di industri perfilman yaitu
sebagai Deni, teman Euis pada film Keluarga Cemara. Tentu merupakan hal yang
baru baginya untuk beradu akting di film layar lebar. Sebelumnya ia pernah terlibat
dalam drama musikal Laskar Pelangi. Namun untuk layar lebar, ini adalah kali
pertamanya. Namun ternyata, ia berhasil memukau para penonton dengan
kemampuan aktingnya yang tak kalah keren dari pemeran lainnya.
Tak hanya berbakat di dunia musik dan perfilman, Kafin Sulthan juga
merupakan seorang jenius yang memiliki kemampuan akademis di atas rata-rata.
Terbukti, pada usianya yang baru menginjak 15 tahun ini, ia sudah berhasil
menempuh pendidikan di Universitas Indonesia Jurusan Arsitektur. Sejak kecil ia
memang sudah bercita-cita menjadi arsitek sekaligus penyanyi jazz profesional,
mengikuti jejak kedua orangtuanya yang telah bergelut di dunia model dan tata
ruang.

Ketertarikan Kafin dengan huruf dan angka sudah terlihat sejak ia berusia 6
bulan. Kafin selalu meminta orang-orang terdekatnya untuk membacakan huruf
abjad dari a-z berulang kali. Kecerdasan Kafin kembali terlihat di usianya yang
menginjak 3 tahun, dimana ia telah bersekolah di Sekolah Dasar, dan hanya
membutuhkan waktu dua tahun untuk menyelesaikan pendidikannya di Sekolah
Menengah Pertama.

Tentu saja dibalik kecerdasan yang dimiliki Kafin saat ini, terdapat peran
besar orangtua khususnya ibu dalam mendidiknya. Contohnya, sejak kecil Kafin
tidak pernah disuguhkan makanan junk food, melainkan hanya makanan-makanan
organik yang baik untuk kinerja otak. Ia juga menempuh pendidikan melalui jalur
home schooling dimana pastinya membutuhkan perhatian serta waktu yang extra
dari orangtua untuk kemajuan pendidikannya. Sang ibu tak jarang mengajak Kafin
untuk belajar di alam terbuka supaya tidak tertekan katanya. Kini, Kafin Sulthan
sedang mempersiapkan kumpulan tulisan-tulisannya untuk dijadikan buku, sembari
menyelesaikan kuliah di jurusan yang telah diimpikannya.

Segala prestasi dan pencapaian yang telah diukir oleh Kafin Sulthan,
tentunya membutuhkan perjuangan dan pengorbanan yang tidak sedikit dan tidak
mudah. Sudah sepatutnya, kerja keras dan kegigihannya diteladani dan dijadikan
sebagai pemicu semangat bagi para generasi muda untuk sama-sama berkarya dan
berlomba mencetak prestasi.

Anda mungkin juga menyukai