Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 1 BIOGRAFI

Cermati teks biografi tokoh berikut!


Biografi Prof. Dr. Fuad Hassan

Prof. Dr. Fuad Hassan adalah tokoh pendidikan Indonesia. Jabatan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pernah dipegangnya pada masa
pemerintahan Presiden Soeharto (1985 - 1993). Setelah berhenti sebagai
Mendikbud, beliau diangkat menjadi anggota DPA. Sebelumnya, beliau pernah
menjabat sebagai duta besar RI untuk Mesir dan anggota MPR. Beliau merupakan
guru besar di bidang psikologi pendidikan pada Universitas Indonesia. Selain
sebagai guru besar di bidang psikologi, Fuad Hasan pernah menjadi dekan di
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Pada saat itu pula, ia juga menjabat
sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Luar Negeri.

Fuad Hassan dilahirkan di Semarang, Jawa Tengah, 26 Juni1929. beliau merupakan


anak kedua dari empat bersaudara, pasangan Ahmad Hasan dan Tjiptaningroem. Di
masa mudanya ia aktif dalam kegiatan kepanduan. Bidang seni juga ditekuninya. Ia
dikenal mampu bermain biola dan berkuda dengan baik dan juga terampil melukis.

Terlahir sebagai anak dari seorang ayah pemain mandolin yang piawai menjadikan
Fuad mewarisi darah seni yang kuat. Bahkan, sejak kecil Fuad bermimpi menjadi
seorang konduktor. Tidak hanya sekedar bermimpi, sejak usia sekolah dasar pun dia
telah aktif dalam dunia musik. Dia sering bolos belajar hanya karena ingin bermain
atau berlatih musik. Alat musik yang paling disenanginya waktu kecil adalah biola.
Dia sering berlatih dan bermain musik di RRI. Kegilaan bermain musik yang
menyebabkannya sering bolos sekolah, dan perangai yang tidak baik ini akhirnya
diketahui orang tuanya. Namun, ayahnya yang bersikat liberalis tersebut tidak serta-
merta bersikap keras melarang Fuad bermain musik, tetapi dia hanya mengarahkan
dan mengingatkan bahwa pendidikan formal juga perlu. Dan yang paling penting,
sang ayah ternyata merestui minat Fuad dengan mengatakan kalau memilih untuk
terjun ke dunia musik terjunlah secara total, jangan setengah-setengah.

Tahun 1950 Fuad berangkat ke Jakarta. Di ibu kota tersebut Fuad mendaftar untuk
mengikui tes sekolah musik di Roma, Italia. Sayangnya, tekad yang sudah
mengkristal tersebut segera mencair dan dia mengurungkan niat menjadi musikus
profesional. Ada informasi yang mengatakan bahwa mundurnya Fuad karena
pengaruh teman serta adanya kesadaran dari dirinya sendiri. Kesadaran bahwa
setelah dia melihat banyak orang yang bermain musik selama puluhan tahun, tetapi
nyaris tidak mendapat apresiasi yang wajar dari klayak ramai. Fuad kemudian
menjatuhkan pilihan, untuk melanjutkan pendidikannya di Fakultas Psikologi
Universitas Indonesia (UI) pada tahun 1950. Pendidikan sarjananya dia rampungkan
pada tahun 1958. Otak yang cemerlang, mengantarkan Fuad melanjutkan studi S2.
Dia ingin mendalami filsafat pada Fakultas Psikologi dan Filsafat Toronto University,
Kanada. Studi Magister itu dia selesaikan pada tahun 1962. Gelar Doktoral baru dia
peroleh pada tahun 1967 di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dengan
disertasi berjudul “Neurosis sebagai Konflik Eksistensial”.

Pada 1968-1970, Fuad memulai karier politiknya di Senayan sebagai Anggota


DPR\/MPR. Dia juga sempat menjadi Duta Besar RI untuk Mesir, merangkap Sudan,
Somalia, dan Jibouti pada 1976-1980. Sekembalinya ke Tanah Air, dia dikukuhkan
sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Luar Negeri pada
1980-1985 merangkap Anggota MPR. Tanggal 30 Juli 1985, Fuad dilantik menjadi
Menteri Pendidikan dan kebudayaan menggantikan Prof. Dr. Nugroho Notosusanto
yang meninggal dunia. Pada periode berikutnya, dia kembali dipercaya Presiden RI
waktu itu, Soeharto, untuk tetap menduduki kursi Menteri P & K.
1. Berdasarkan teks biografi tersebut, jawablah pertanyaan berikut!
No. Pertanyaan Jawaban

1. Siapakah tokoh yang dibahas Tokoh yang dibahas dalam biografi tersebut adalah
dalam biografi tersebut? Prof.Dr.Fuad Hassan yang merupakan tokoh
pendidikan Indonesia.
2. Permasalahan apa yang Prof.Dr.Fuad Hassan saat usia sekolah dasar sering
dihadapi tokoh tersebut? bolos sekolah karena bermain atau berlatih musik.

3. Bagaimana cara tokoh Prof.Dr.Fuad Hassan awalnya memilih untuk


tersebut memecahkan menjadi musikus professional tetapi ia sadar ketika
permasalahan hingga melihat banyak orang yang bermain musik, tidak
mencapai keberhasilan? mendapat apresiasi yang wajar dari klayak ramai.
Akhirnya ia memutuskan untuk melanjutkan
pendidikannya di Fakultas Psikologi Universitas
Indonesia (UI).
4. Hal apakah yang menarik dari Prof. Dr. Fuad Hassan berani mengambil keputusan
tokoh tersebut? untuk meninggalkan hobinya bermain musik setelah
mempertimbangkan pengalaman yang sudah ada.
5. Hal apakah yang dapat Patuh terhadap orang tua, ketika ayah beliau
diteladani dari tokoh tersebut! mengatakan kalau memilih untuk terjun ke dunia
musik terjunlah secara total, jangan setengah-
setengah. Beliau pun mengikuti saran yang
diberikan ayahnya.
6. Mengapa teks tersebut Berisi riwayat hidup Prof. Dr. Fuad Hassan yang
termasuk teks biografi? bersifat fakta.
7. Menurut kalian, apa Teks biografi berisi tentang riwayat hidup seseorang
perbedaannya dengan teks yang bersifat fakta, sedangkan teks cerita rakyat
cerita rakyat dan cerpen? dan cerpen bersifat fiksi atau berdasarkan khayalan
2. Tuliskan kembali teks biografi tersebut secara kreatif berdasarkan informasi yang
telah kalian dapatkan!
Fuad Hassan pada tahun 1968-1970 memulai awal karier politiknya di Senayan
sebagai Anggota DPR/MPR. Di tahun 1976-1980 dia menjadi Duta Besar RI untuk
Mesir, merangkap Sudan, Somalia, dan Jibouti. Dia dinyatakan sebagai Kepala
Badan Penelitian dan Pengembangan Depatermen Luar Negeri pada tahun 1980-
1985. Fuad dilantik menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 30
Juli 1985. Di periode berikutnya dia kembali dipercaya Presiden RI yaitu Soeharto,
untuk tetap menjabat sebagai Menteri P & K
Prof. Dr. Fuad Hassan dilahirkan di Semarang, Jawa Tengah, 26 Juni 1929. Beliau
merupakan tokoh pendidikan Indonesia. Posisi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Indonesia pernah dijabatnya pada masa pemerintahan Presiden Soeharto (1985-
1993). Fuad Hassan diangkat menjadi anggota DPA setelah berhenti menjabat
sebagai Mendikbud. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai duta akbar RI bagi
Mesir dan anggota MPR.
Fuad Hassan adalah guru besar di bidang psikologi pendidikan dan ia pernah
menjadi dekan di Fakultas Psikologi pada Universitas Indonesia. Disaat yang
bersamaan ia juga menjabat sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan
Kementrian Luar Negeri.
Beliau merupakan anak kedua dari empat bersaudara, pasangan Ahmad Hassan
dan Tjiptaningroem. Pada masa mudanya beliau aktif dalam kegiatan kepanduan.
Segi seni juga ditekuninnya. Beliau diketahui bisa bermain biola dan berkuda dan
juga terampil melukis.
Ayahnya merupakan pemain mandolin yang terampil. Hal itu menjadikan Fuad
mewarisi bakat ayahnya. Sejak kecil Fuad bermimpi menjadi seorang konduktor. Saat
usia sekolah dasar pun ia telah aktif dalam dunia musik. Bahkan dia kerap membolos
sekolah untuk bermain atau berlatih musik. Alat musik yang paling digemarinya
adalah biola. Sikap kegilaannya bermain musik menyebabkan sering bolos sekolah
dan sikap itu sudah diketahui oleh orang tuanya. Namun ternyata ayahnya merestui
minat Fuad untuk terjun ke dunia musik dengan mengingatkan dan mengarahkan
bahwa pendidikan formal juga perlu.
Tahun 1950 Fuad berangkat ke Jakarta mendaftar untuk mengikuti tes masuk
sekolah musik di Roma, Italia. Namun dia urung mengasah kemampuan bermusiknya
karena pengaruh temannya serta adanya kesadaran dari dirinya sendiri ketika dia
melihat banyak orang yang bermain musik selama puluhan tahun, tetapi nyaris tidak
mendapat apresiasi yang wajar dari klayak ramai. Akhirnya, dia memilih belajar di
Fakultas Psikologi UI pada tahun 1950. Setelah menamatkan kuliahnya pada tahun
1958, dia melanjutkan untuk belajar filsafat di Universitas Toronto, Kanada, pada
tahun 1962. Gelar doktor lantas didapatkannya dari UI pada tahun 1967 dengan
disertasi berjudul “Neurosis sebagai Konflik Eksistensial”.

3.Identifikasilah minimal 3 nilai keteladanan (sifat atau perilaku baik) tokoh dalam
biografi tersebut dan cara meneladani sikap tokoh dengan menggunakan tabel berikut!

No. Nilai-nilai yang Penjelasan/Deskripsi Sikap Anda dalam


dapat diteladani mewujudkan
1 Tekun Saat tertarik untuk bermain musik Selalu mengikuti pelajaran
Prof. Dr. Fuad Hassan menjalaninya di sekolah dengan serius
dengan serius, hingga ia bolos dan sungguh-sungguh.
sekolah.

2 Pantang Prof. Dr. Fuad Hassan tidak Rajin belajar untuk meraih
menyerah menyerah begitu saja ketika tahu prestasi yang baik.
banyak orang yang bermain musik
tidak mendapat apresiasi yang wajar
dari klayak ramai. Akhirnya ia
memutuskan untuk melanjutkan
pendidikannya di Fakultas Psikologi
Universitas Indonesia (UI).
3 Bertanggung Ketika Prof. Dr. Fuad Hassan menjadi Mengerjakann setiap tugas
jawab pemimpin beliau bertanggung jawab yang diberikan oleh guru.
dengan penuh yang membuatnya
kembali dipercaya Presiden Soeharto
untuk tetap menduduki kuris Menteri
P & K.

Anda mungkin juga menyukai