Tugas 3 Membuat Teks Biografi
Tugas 3 Membuat Teks Biografi
Kelas X-E
Petunjuk
Dalam menyusun sebuah teks biografi, kamu harus mempersiapkan tiga langkah
penyusunan yang harus dilalului, yakni perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
1. Bagian perencanaan
a. Kriteria tokoh
- Tokoh terkenal
- Memiliki pengaruh
c. Lakukan penelitian awal tokoh yang telah kamu tentukan seperti mencari informasi
tentang
- Peristiwa besar (di masa kecil, remaja, atau dewasa) yang memengaruhi
hidupnya
d. Jika kamu melakukan wawancara dengan tokoh, silakan susun daftar pertanyaan di
bawah ini.
Nama Tokoh
Waktu memawawancarai
tokoh (hari dan tanggal)
Tempat
e. Jika kamu mencari data tokoh tidak melalui wawancara, maka gunakan berbagai
sumber luring dan daring. Isi informasi yang ingin kamu ketahui dari tokoh tersebut
pada kolom berikut.
Informasi yang ingin digali dari Sumber (daftar pustaka, link website, nama artikel
tokoh jurnal, nama buku, majalah atau berupa dokumen
lainnya )
https://fk.ui.ac.id/infosehat/sosok-prof-poorwo-
soedarmo-tokoh-penting-dari-peringatan-hari-gizi-
nasional/
https://bnpb.go.id/berita/ini-dia-penemu-kalimat-4-sehat-
5-sempurna
2. Bagian Pelaksanaan
a. lakukan wawancara atau studi dokumen dari berbagai sumber. Catat hasil penelusuran
dan tuangkan pada kerangka teks biografi berikut ini
b. Pada bagian ini merupakan kerangka teks biografi. Silahkan isi poin-poin garis besar
besar bahan teksmu dengan mempertimbangkan struktur teks biografi.
Judul Judul dibuat mencerminkan isi Prof. Poorwo Soedarmo, Perintis dan
teks. Judul juga dapat Pengembang Ilmu Gizi Pertama
memuat nama tokoh dan Indonesia
sandangan yang melekat
pada tokoh
Orientasi Berisi pengenalan tokoh dan 1. Prof. Poorwo Soedarmo lahir pada
latar belakang tokoh. tanggal 20 Februari 1904
3.
4.
c. Susun teks lengkap biografi tokoh yang telah disusun pada kerangka teks di atas. Dan
tuangkan di bawah bagian ini dengan mempertimbangkan poin-poin dalam struktur
teks Biografi.
Prof. Poorwo Soedarmo lahir pada 20 Februari 1904 di kota Malang. Beliau adalah anak
Raden Poerwo Soedirdjo, salah seorang yang pernah bersekolah di Dokter Djawa School.
Sebagai warga kolonial terdidik, ayah beliau yakin bahwa penguasaan bahasa Belanda dan
ijazah dari sekolah dasar terbaik adalah modal utama karier yang gemilang. Karena itu, dia
tidak setengah-setengah dalam urusan pendidikan formal anak-anaknya. Di usia 6 tahun,
beliau serta kakak perempuannya , Soekarsi dititipkan pada keluarga Indo-Eropa. Dua tahun
kemudian, Poorwo dan Soekarsi dikirim ke Batavia untuk memulai sekolah. Semula, mereka
disekolahkan di Krueger School di Prapatan. Kemudian saat menginjak kelas lima, mereka
dipindahkan ke Europeesche Lagere School (ELS) di Pasar Baru Selatan. Poorwo hanya
tiga bulan di ELS Batavia karena kemudian dipanggil pulang ke Malang dan disekolahkan ke
ELS Malang. Usai lulus dari ELS, Poorwo memberanikan diri mengikuti jejak paman-
pamannya yang menjadi dokter. Masuklah dia ke STOVIA pada 1917. Di STOVIA, Poorwo
pun tumbuh sebagai seorang nasionalis. Dia juga turut menyaksikan lahir dan tumbuhnya
ide Indonesia Merdeka di paruh pertama dekade 1920-an.
Sebelum dikenal sebagai pakar sekaligus pelopor ilmu gizi di Indonesia, Poorwo
punya karier panjang sebagai dokter pemerintah yang berpengalaman bekerja di bawah tiga
bendera: Hindia Belanda, pemerintah militer Jepang, dan Republik Indonesia. Poorwo
bekerja sebagai dokter sejak zaman Hindia Belanda. Ia bekerja sebagai dokter untuk
penyakit kulit kelamin Centrale Burgerlijke Ziekeninrichtingj selama setahun. Sehabis
bekerja di Batavia, ia melanjutkan sebagai dokter untuk para pekerja tambang di
perusahaan Bangka Tin Winning yang berada di Toobali. Selama di Toobali, dia tidak hanya
menjadi dokter untuk para pekerja tambang, melainkan penduduk sekitar juga dia rawat.
Selama pendudukan Jepang, beliau tinggal di Banten. Ia sempat bekerja sebagai kepala
pelayanan medis hingga tahun 1948. setelah mendapat ijazah dokter dari Ida Gaigako, ia
kemudian menjadi dokter kapal ‘Polodarus’. Kemudian Poorwo melakukan pelayaran ke
Belanda selama 6 bulan, kemudian menuju London pada tahun 1949. Di London-lah
ketertarikan Poorwo Soedarmo terhadap bidang nutrisi mulai muncul. Di London School of
Hygiene and Tropical Medicine, Poorwo melakukan studi tentang malaria dan peran DDT
untuk mengontrol malaria bersama Prof. McDonald. Pada saat itu pula beliau menunjukan
ketertarikannya dalam bidang nutrisi bersama Profesor Platt. Kemudian ia belajar Ilmu Gizi
di Post Graduate Institute, London (1949) dan Institute of Nutrition, Manila (1950). Kemudian
mendalami ilmu itu di School of Public Health and Nutrition, Harvard University (1954-1955).
Empat sehat lima sempurna merupakan konsep menu untuk mencukupi kebutuhan
gizi dan nutrisi setiap orang. Terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayur mayur, buah-
buahan,
Dengan slogan Empat Sehat Lima Sempurna, Prof. Poorwo Soedarmo bersama LMR
berhasil mensosialisasikan pentingnya makanan bergizi secara praktis, dan membuat
masyarakat dan pemerintah Indonesia mulai sadar gizi pada awal tahun 1960-an. Namun
slogan Empat Sehat Lima Sempurna telah diganti dengan Gizi Seimbang, oleh karena ilmu
gizi terus berkembang. Itu tidak berarti nama PS dilupakan orang tetapi tetap tercatat dalam
sejarah perkembangan ilmu pengetahun gizi sebagai perintis dan bapak ilmu gizi Indonesia,
Nama resminya yang tercantum dalam buku biografinya menggunakan "oo" pada
nama depannya. Banyak generasi penerusnya pada tahun 1990-an menulisnya dengan "oe"
atau "u" menjadi "Poerwo/Purwo Soedarmo". Oleh para sejawat dan murid-muridnya dikenal
dengan singkatan "PS".
Pada tanggal 13 Maret 2003 hari Kamis, Prof. Dr. Poorwo Soedarmo
menghembuskan napas terakhirnya di usia 99 tahun pada pukul 17.45. prof. Poorwo
dikebumikan pada hari Jumat pukul 13.30 di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.
“ Nikmati semua makanan, namun konsumsi secara minimal. Perbanyak sayuran dan buah,
sedikit karbohidrat dan hindari lemak ”.
3. Evaluasi
a. Tukarkan hasil tulisanmu dengan temanmu dan isi jawaban rubrik pertanyaan berikut ini.
Nama Korektor Sukma Ayu Pratiwi
3.
4.
Saran Perbaikan 1. Mungkin lebih baik diisii yaa, karena sama pentingnya
spertii table yang lainnya
3.
4.