DISUSUN OLEH :
NURHAENI
INTENSIF B
SEMESTER VII B
FAKULTAS TARBIYAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA
JAKARTA
Pada hasil pemilu tahun 1955, Syaikhu menjadi anggota DPRD pusat (DPRGR) mewakili NU,
Jawa Timur. Sejak dijakarta inilah, ia mulai berkiprah menjadi tokoh politik Nasional. Nama KH.
Ahmad Syaikhu semakin popular ketika ia menjadi ketua PBNU, hasil muktamar NU ke 24
tahun 1956 di Medan.
Karir politiknya pun semakin meningkat di DPRGR, tahun 1958-1960. Ia menjadi ketua fraksi
NU di DPR. Saat meletusnya peristiwa GS30/PKI, Syaikhu. Sebagai ketua PBNU saat itu
mengambil sikap tegas yang mengecam PKI dan menuntu PKI dibubarkan. Sedangkan aktivitas
yang berskala Internasional yang dilakukanya, yaitu ketika ia ikut memprakarsai dilaksanakanya
Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1965. Konprensi tersebut secara politik berhasil
meningkatkan reputasi Indonesia diantara Negara Negara yang baru merdeka di Asia Afrika.
Hasil lainnya, melalui konferensi Asia Afrika tersebut yang juga berfungsi sebagai forum
silahturahmi antar para pimpinan Islam dari kedua benua, akhirnya sebagai tindak lanjut dari
konprensi tersebut, para tokoh Islam sepakat untuk membentuk Organisasi Islam Asia Afrika
(OIAA) dam Ahmad Syaikhu terpilih sebagai kedua Dewan pusat OIAA itu.
SUMBER :
Drs. Shalahuddin Hamid, MA . INTIMEDIA , 100 Tokoh Islam Paling berpengaruh di Indonesia