LANDASAN TEORI
2.1 Perancangan
adalah suatu alat elektronika digital yang dapat berbasis microcontroller dan
proses [1].
PLC merupakan sistem elektronik yang beroperasi secara digital dan dirancang
pencacahan dan operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau proses melalui
modul-modul I/O digital maupun analog [6]. Berdasarkan namanya konsep PLC
1. Programmable
2. Logic
6
3. Controller
PLC dirancang untuk menggantikan suatu rangkaian relay dalam suatu sistem
kontrol. Selain dapat diprogram, alat ini juga dapat dikendalikan dan dioperasikan
secara khusus. PLC ini memiliki bahasa pemograman yang mudah dipahami dan
dapat dioperasikan. Prinsip kerja sebuah PLC adalah menerima sinyal masukan
sinyal masukan tersebut sesuai dengan program yang tersimpan dalam memori
lainnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar II-1 dibawah ini :
Dari gambar blok diagram di atas, Program Development Terminal (PDT), yang
mengedit dan memonitor program-program dari rangkaian kontrol mesin atau alur
proses produksi. Program-program rangkaian kontrol yang telah dibentuk pada bagian
PDT kemudian ditransfer ke Control Processing Unit (CPU) dan selanjutnya akan
7
Sinyal-sinyal input yang datang dari rangkaian luar akan dikirim ke modul input
PLC, yang selanjutnya sinyal tersebut dirubah menjadi sinyal-sinyal logika yang
kemudian diolah oleh CPU sesuai dengan kondisi program yang telah ditetapkan
proses produksi. Sinyal yang masuk ke input diisolasikan terhadap sinyal yang terjadi
lingkungan industri.
Media ini juga dirancang sedemikian rupa agar tidak hanya para programmer
komputer saja yang dapat membuat dan mengubah program-program yang ada
Prinsip kerja PLC sama dengan prinsip relay yaitu berupa saklar hidup mati, tetapi
PLC dipandang lebih menguntungkan dari pada relay pada umumnya. Kemudahan-
kemudahan yang didapat dengan menggunakan PLC sebagai piranti pengendali adalah
[1]:
1. Fleksibel
Sebelum menggunakan PLC sebagian sistem kontrol mesin menggunakan alat
kontrol berupa relay ataupun kartu elektronik. Sistem tersebut tidak praktis karena
tidak bisa digunakan secara umum. Sebagai contoh pada setiap mesin yang berbeda
tipe, maka akan dibutuhkan kartu elektronik yang berbeda juga oleh pabriknya.
Sedangkan PLC bisa digunakan secara umum pada setiap tipe mesin dan kita cukup
8
PLC mudah untuk diprogram menggunakan bahasa pemrograman yang relatif
sederhana dan mudah dipahami serta sebagian besar berhubungan dengan operasi-
dengan menggunakan kartu elektronik maupun relay-relay. Selain itu proses pelacakan
pada saat terjadi gangguan akan cukup sulit dilakukan dengan hanya pemrograman
ulang tanpa perlu diinstalasi ulang. Proses pelacakan kesalahan juga dapat dimonitor
macam alat maupun mesin, walaupun mesin yang digunakan berbeda-beda jenis
maupun tipenya. Pemakai hanya perlu menyediakan program aplikasi sesuai dengan
PLC yang digunakan dan memrogram PLC tersebut agar beroperasi sesuai dengan
proses yang diinginkan dengan cara-cara sesuai dengan masing-masin PLC tersebut..
5. Memiliki Jumlah Kontak Relay yang Banyak
Setiap PLC memiliki jumlah kontak relay yang cukup banyak dan bervariasi.
Sedangkan pada relay konvensional jumlah kontaknya terbatas. Pada satu lilitan
internal relay PLC jumlah kontaknya bisa mencapai ratusan, tetapi hal ini juga
oleh orang sembarangan. Hal ini berbeda dengan sistem relay konvensional yang
9
Program aplikasi PLC yang telah dirancang dengan mudah dapat disimpan pada
Compact Disk (CD), disket, dan harddisk komputer seperti program komputer pada
umumnya. Sehingga program aplikasi yang asli dapat disimpan dan bisa digunakan
tersebut dapat dicoba terlebih dahulu dalah skala labolatorium dengan menggunakan
lampu indikator yang terdapat pada PLC. Hal ini akan memudahkan proses evaluasi
tangguh, dan juga dapat dirancang untuk beroperasi pada kondisi suhu, kelembapan,
bergantung kepada sistem kendali yang digunakan. Hal ini ditunjukkan dengan semakin
canggihn sensor dan tranduser yang digunakan, maka akan semakin canggih juga sistem
otomasi yang akan dibuat. Dibawah akan dijelaskan secara lanjut mengenai sensor dan
sinyal-sinyal yang berasal dari perubahan suatu energi, seperti energi listrik, energi
sistem transmisi akan menyalurkan energi tersebut dalam bentuk yang sama atau
dalam bentuk yang berlainan ke sistem transmisi berikutnya. Transmisi energi ini
bisa berupa listrik, mekanik, kimia, optik, thermal, dan lain sebagainya.
2. Klasifikasi Sensor dan Tranduser
a. Berdasarkan fungsi dan kegunaannya sensor dapat dikelompokkan menjadi 3
bagian yaitu:
1) Sensor Thermal
10
Sensor thermal adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi gejala
perubahan panas atau suhu pada suatu dimensi ruang tertentu [5]. Contohnya
pada Gambar II-2 dibawah salah satu contoh dari sensor thermal, yaitu
thermocouple.
2) Sensor Mekanis
Sensor mekanis adalah sensor yang mendeteksi perubahan gerak mekanis,
aliran, level, dan lain sebagainya. Contohnya adalah strain gauge, linear
lain sebagainya. Dapat dilihat pada Gambar II-3 dibawah salah satu contoh dari
11
Sensor cahaya adalah sensor yang mendeteksi perubahan cahaya, baik yang
berasal dari sumber cahaya, pantulan cahaya ataupun bias cahaya yang
mengenai benda atau ruangan. Contohnya adalah photo cell, photo diode,
pyrometer optik, dan lain sebagainya. Dapat dilihat pada Gambar II-4 dibawah
Ciri-ciri tranduser ini adalah dihasilkan suatu energi listrik dari tranduser
secara langsung atau dengan kata lain tranduser berperan sebagai sumber
tegangan.
2) External power tranduser
External power tranduser adalah tranduser yang memerlukan sejumlah
C. Katup Solenoid
Katup Solenoid adalah sebuah katup yang digerakkan oleh energi listrik baik
alternating current (AC) ataupun direct curent (DC), mempunyai kumparan sebagai
penggeraknya, yang berfungsi untuk menggerakkan piston yang ada dibagian dalam
katup solenoid [10]. Katup solenoid mempunyai banyak macam dan jenisnya.
Pemakaian di industri sangat banyak sekali dan beragam cara penggunaannya. Terutama
12
untuk menggerakkan unit silinder yang terdapat pada salah satu bagian mesin. Bagian-
yang antara lain lubang keluaran, lubang masukan dan lubang pembuangan. Lubang
masukan diberi kode P berfungsi sebagai tempat udara masuk, lalu lubang keluaran
diberi kode A dan B berfungsi sebagai tempat udara keluar yang dihubungkan ke
lubang masukan ke lubang keluaran A atau B sehingga udara dapat mengalir dengan
sempurna.
3. Piston
Piston terletak di dalam rumah piston, berfungsi untuk memindahkan udara dari
menyerupai sebuah trafo, yang jika dialiri arus listrik maka akan menghasilkan
medan magnet sementara untuk menarik plat besi yang ada di dalamnya. Plat besi
yang ada didalam kumparan bergerak maju dan mundur untuk mendorong piston.
5. Konektor
Konektor berfungsi untuk terminal pengabelan yang menghubungkan antara
kabel yang terhubung dengan kumparan. Katup solenoid adalah salah satu alat
komponen kontrol yang salah satu kegunaannya yaitu untuk menggerakkan tabung
silinder. Katup solenoid adalah katup listrik yang mempunyai kumparan sebagain
13
piston pada bagian dalam. Ketika piston berpindah posisi maka pada lubang keluaran
A atau B dari katup solenoid akan keluar udara yang berasal dari P.
Pada umumnya katup solenoid mempunyai tegangan kerja 100 / 200 VAC, tapi
ada juga yang mempunyai tegangan kerja 12 VDC atau lain sebagainya.
D. Pengepakan
Pengepakan dapat diartikan secara umum adalah bagian terluar yang membungkus
suatu produk dari cuaca, guncangan dan benturan-benturan terhadap benda lain. Setiap
bentuk barang benda yang membungkus suatu benda didalamnya dapat disebut dengan
melindungi produk yang ada didalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta
gangguan fisik (gesekan, benturan, getaran). Disamping itu pengemasan berfungsi untuk
promosi wadah atau pembungkus berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik bagi
pembeli. Karena itu bentuk, warna dan dekorasi dari kemasan perlu sangat diperhatikan
dalam perencanaannya.
pengenpakan biasanya dibentuk atau didesain sedemikian rupa, sehingga pesan yang
akan disampaikan akan dapat ditangkap oleh pemakai produk dengan baik.
14
Wadah / tempat produk yang akan dipasarkan, disimpan, ditumpuk, disusun,
dan dihitung.
b. Sebagai proteksi
Melindungi produk yang terdapat dalam kemasandari berbagai kontaminasi
isi produknya. Oleh karena itu, kemasan haruslah benar-benar bisa dilihat oleh
mata. Sehingga calon pelanggan tidak akan melirik kompetitor. Ada hal penting
merepotkan sebagai contoh yang paling sederhana adalah terkadang kita bingung
untuk produk makanan. Selain itu bagaimana pengaruh material kemasan yang
dan pembuatan spesifikasi details yang akan menentukan bentuk dari produk yang
akan dibuat.
15
Desain secara umum berasal dari kebutuhan. Kebutuhan ini bisa didapat dari
desain yang telah ada. Dalam beberapa kasus desainer mengharapkan kebutuhan
yang sesuai dengan yang diharapkan dan lebih baik dari desain sebelumnya
(contohnya harga yang lebih murah). Desain berakhir dengan gambar kerja dan
dari perancangan konsep disebut skema. Skema berarti sebuah solusi keluaran dari
masalah desain dimana semua masalah dalam perancangan ini bisa untuk
diselesaikan [10].
2. Anatomi Desain
Pada gambar II-5 dibawah dapat dilihat mengenai diagram alir proses berdasarkan
French.. Lingkaran berarti tahapan yang telah dirah, dan kotak diartikan sebagai
yang berada diluar lingkup diagram alir ini sudah dihilangkan, seperti hubungan
16
antara beberapa aktifitas seperti penelitian dan pengembangan, masukan dari
informasi dan lain sebagainya. Di sisi lain tidak ada label evaluasi dikarenakan
penulis percaya itu sudah ada dalm kotak-kotak diagram alir dan prosesnya
berkelanjutan.
F. Alumunium
1. Latar Belakang
Aluminium adalah logam yang paling melimpah di dunia dan merupakan elemen
ketiga yang paling umum terdiri dari 8% dari kerak bumi. Fleksibilitas dari
aluminium membuat logam yang paling banyak digunakan setelah baja [14].
oksida (alumina) melalui Proses Bayer. Alumina tersebut kemudian diubah menjadi
Permintaan di seluruh dunia untuk aluminium adalah sekitar 29 juta ton per tahun.
Sekitar 22 juta ton aluminium baru dan 7 juta ton alumunium skrap didaur ulang.
dibutuhkan hanya 5% dari ini untuk remelt dan mendaur ulang satu ton aluminium.
Tidak ada perbedaan kualitas antara paduan aluminium perawan dan daur ulang.
Aluminium murni berbentuk lembut, ulet, tahan korosi dan memiliki
konduktivitas listrik yang tinggi. Hal ini banyak digunakan untuk foil dan konduktor
kabel, tetapi paduan dengan unsur-unsur lain yang diperlukan untuk memberikan
kekuatan yang lebih tinggi diperlukan untuk aplikasi lain. Aluminium adalah salah
satu logam rekayasa ringan, yang memiliki kekuatan untuk menjadi rasio ba yang
seperti kekuatan, ringan, tahan korosi, daur ulang dan sifat mampu bentuk,
aluminium sedang digunakan dalam jumlah yang semakin meningkat dari aplikasi.
Ini berbagai produk berkisar dari bahan struktural melalui foil kemasan tipis.
2. Campuran Alumunium
TABEL II-1.
17
PADUAN ALUMUNIUM TEMPA [14]
Untuk unalloyed paduan aluminium tempa ditunjuk 1xxx, dua digit terakhir
mewakili kemurnian logam. Mereka adalah setara dengan dua digit terakhir setelah
titik desimal ketika kemurnian aluminium dinyatakan dengan ketelitian 0,01 persen.
Angka kedua menunjukkan modifikasi dalam batas pengotor. Jika digit kedua adalah
nol, ini menunjukkan aluminium unalloyed memiliki batas alam kenajisan dan 1
sampai 9, menunjukkan kotoran individu atau elemen paduan. Untuk 2XXX ke 8xxx
dalam kelompok. Angka kedua menunjukkan modifikasi paduan. Sebuah digit kedua
nol menunjukkan paduan asli dan bilangan bulat 1 sampai 9 menunjukkan modifikasi
paduan berturut-turut.
membuatnya menjadi salah satu logam paling ringan yang tersedia secara komersial.
Kekuatan tinggi yang dihasilkan untuk perbandingan berat membuat bahan struktural
18
meningkatkan sifat kekuatan aluminium dan menghasilkan paduan dengan sifat
Aluminium sangat cocok untuk lingkungan yang dingin. Ini memiliki keuntungan
lebih dari baja dalam 'kekuatan tarik meningkat dengan penurunan suhu sementara
tetap mempertahankan ketangguhan. Baja di sisi lain menjadi rapuh pada suhu
rendah. Bila terkena udara, lapisan bentuk aluminium oksida hampir seketika pada
permukaan aluminium. Lapisan ini memiliki ketahanan yang sangat baik terhadap
korosi. Hal ini cukup tahan terhadap kebanyakan asam, tetapi kurang tahan terhadap
alkali. Konduktivitas termal aluminium adalah sekitar tiga kali lebih besar dari baja.
Hal ini membuat aluminium bahan penting bagi pendinginan dan pemanasan aplikasi
seperti penukar panas. Dikombinasikan dengan itu menjadi tidak beracun properti ini
berarti aluminium digunakan secara luas dalam peralatan memasak dan dapur.
Terdapat parameter seperti jumlah atom, kekentalan, titik lebur, modulus elastisitas,
19
4. Material Properti Aluminium
Dapat dilihat pada tabel II-3 dibawah mengenai material properti dari alumunium.
Terdapat parameter seperti jumlah atom, kekentala, titik leleh, modulus elastisitas,
20
5. Standar Alumunium
21
Standar BS1470 lama telah digantikan oleh sembilan standar EN. EN standar
khusus. Sampai empat digit setelah T telah diperkenalkan untuk aplikasi non-
tetapi emosi kini lebih komprehensif didefinisikan dalam hal bagaimana mereka
diciptakan. Lunak (O) marah sekarang H111 dan H112 marah menengah telah
H34 / H36 / H38 (setara dengan H22 / H24, dll), H19 / H22 & H24 sekarang
22