Anda di halaman 1dari 17

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Perancangan

A. Programmable Logic Control (PLC)

Secara definitif menurut NEMA (National Electrical Manufactures Association), PLC

adalah suatu alat elektronika digital yang dapat berbasis microcontroller dan

menggunakan memori yang dapat diprogram untuk menyimpan dan mengaplikasikan

instruksi-instruksi dari suatu fungsi tertentu, seperti logika, sekuensial, pewaktuan,

penghitungan, dan aritmatika dalam rangka mengendalikan mesin-mesin ataupun suatu

proses [1].

PLC merupakan sistem elektronik yang beroperasi secara digital dan dirancang

untuk pemakaian di lingkungan industri, dimana sistem ini menggunakan memori

yang dapat diprogram untuk penyimpanan secara internal instruksi-instruksi yang

mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti logika, urutan, perwaktuan,

pencacahan dan operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau proses melalui

modul-modul I/O digital maupun analog [6]. Berdasarkan namanya konsep PLC

adalah sebagai berikut [6]:

1. Programmable

Menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan program yang

telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsi atau kegunaannya.

2. Logic

Menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic,

yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan, membagi,

mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya.

6
3. Controller

Menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga

menghasilkan output yang diinginkan.

PLC dirancang untuk menggantikan suatu rangkaian relay dalam suatu sistem

kontrol. Selain dapat diprogram, alat ini juga dapat dikendalikan dan dioperasikan

oleh orang yang tidak memiliki pengetahuan di bidang pengoperasian komputer

secara khusus. PLC ini memiliki bahasa pemograman yang mudah dipahami dan

dapat dioperasikan. Prinsip kerja sebuah PLC adalah menerima sinyal masukan

proses yang dikendalikan, lalu melakukan serangkaian instruksi logika terhadap

sinyal masukan tersebut sesuai dengan program yang tersimpan dalam memori

lalu menghasilkan sinyal keluaran untuk mengendalikan aktuator atau peralatan

lainnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar II-1 dibawah ini :

Gambar II.1 Bagan PLC [6]

Dari gambar blok diagram di atas, Program Development Terminal (PDT), yang

berupa keyboard dilengkapi dengan simbol-simbol perintah untuk melaksanakan,

mengedit dan memonitor program-program dari rangkaian kontrol mesin atau alur

proses produksi. Program-program rangkaian kontrol yang telah dibentuk pada bagian

PDT kemudian ditransfer ke Control Processing Unit (CPU) dan selanjutnya akan

diolah dan disimpan dalam register memori.

7
Sinyal-sinyal input yang datang dari rangkaian luar akan dikirim ke modul input

PLC, yang selanjutnya sinyal tersebut dirubah menjadi sinyal-sinyal logika yang

kemudian diolah oleh CPU sesuai dengan kondisi program yang telah ditetapkan

untuk selanjutnya diteruskan ke output modul untuk menggerakkan mesin-mesin atau

proses produksi. Sinyal yang masuk ke input diisolasikan terhadap sinyal yang terjadi

di CPU dari pengaruh kejutan-kejutan listrik yang umumnya sering terjadi di

lingkungan industri.

Media ini juga dirancang sedemikian rupa agar tidak hanya para programmer

komputer saja yang dapat membuat dan mengubah program-program yang ada

didalamnya melainkan juga dapat dioperasikan oleh orang-orang yang memiliki

kemampuan terbatas mengenai pemrograman bahasa komputer. Oleh sebab itu

perancang PLC sudah menempatkan sebuah program awal yang memungkinkan

program-program kontrol dapat dimasukkan dengan menggunakan bahasa

pemrograman yang sederhana dan mudah dipahami [1].

Prinsip kerja PLC sama dengan prinsip relay yaitu berupa saklar hidup mati, tetapi

PLC dipandang lebih menguntungkan dari pada relay pada umumnya. Kemudahan-

kemudahan yang didapat dengan menggunakan PLC sebagai piranti pengendali adalah

[1]:

1. Fleksibel
Sebelum menggunakan PLC sebagian sistem kontrol mesin menggunakan alat

kontrol berupa relay ataupun kartu elektronik. Sistem tersebut tidak praktis karena

tidak bisa digunakan secara umum. Sebagai contoh pada setiap mesin yang berbeda

tipe, maka akan dibutuhkan kartu elektronik yang berbeda juga oleh pabriknya.

Sedangkan PLC bisa digunakan secara umum pada setiap tipe mesin dan kita cukup

hanya menyediakan program aplikasinya saja.

2. Kemudahan Pembuatan dan Penggantian Program

8
PLC mudah untuk diprogram menggunakan bahasa pemrograman yang relatif

sederhana dan mudah dipahami serta sebagian besar berhubungan dengan operasi-

operasi logika dan penyambungan. Pengembangan program juga dapat dilakukan

dengan mudah sesuai dengan kebutuhan.


3. Kemudahan Pemeliharaan dan Perbaikan
Dibutuhkan banyak waktu pada saat hendak memodifikasi proses pengontrolan

dengan menggunakan kartu elektronik maupun relay-relay. Selain itu proses pelacakan

pada saat terjadi gangguan akan cukup sulit dilakukan dengan hanya pemrograman

ulang tanpa perlu diinstalasi ulang. Proses pelacakan kesalahan juga dapat dimonitor

langsung dengan menggunakan alat pemrograman yang disediakan oleh masing-

masing vendor PLC.


4. Dapat Digunakan pada Berbagai Macam Alat
Proses pengontrolan dengan menggunakan PLC dapat dilakukan pada berbagai

macam alat maupun mesin, walaupun mesin yang digunakan berbeda-beda jenis

maupun tipenya. Pemakai hanya perlu menyediakan program aplikasi sesuai dengan

PLC yang digunakan dan memrogram PLC tersebut agar beroperasi sesuai dengan

proses yang diinginkan dengan cara-cara sesuai dengan masing-masin PLC tersebut..
5. Memiliki Jumlah Kontak Relay yang Banyak
Setiap PLC memiliki jumlah kontak relay yang cukup banyak dan bervariasi.

Sedangkan pada relay konvensional jumlah kontaknya terbatas. Pada satu lilitan

internal relay PLC jumlah kontaknya bisa mencapai ratusan, tetapi hal ini juga

tergantung pada kapasitas memori dan PLC yang digunakan.


6. Memiliki Banyak Fasilitas yang Lebih Fungsional
PLC sudah memiliki fasilitas seperti timer, counter, latch, dan fungsi-fungsi

lainnya. Sehingga tidak dibutuhkan fasilitas tambahan.


7. Keamanan yang Baik
Program PLC yang telah dirancang dapat diproteksi sehingga tidak dapat diubah

oleh orang sembarangan. Hal ini berbeda dengan sistem relay konvensional yang

sistemnya cenderung lebih terbuka dan memungkinkan setiap orang melakukan

perubahan pada sistemnya.


8. Program yang Telah Dibuat Dapat Disimpan

9
Program aplikasi PLC yang telah dirancang dengan mudah dapat disimpan pada

Compact Disk (CD), disket, dan harddisk komputer seperti program komputer pada

umumnya. Sehingga program aplikasi yang asli dapat disimpan dan bisa digunakan

kembali bila diperlukan.


9. Dapat Dimonitor Secara Visual
Sebelum program aplikasi yang telah dirancang akan digunakan, maka program

tersebut dapat dicoba terlebih dahulu dalah skala labolatorium dengan menggunakan

lampu indikator yang terdapat pada PLC. Hal ini akan memudahkan proses evaluasi

dan penyempurnaan program.


10. Bersifat Robust
PLC mempunyai sifat robust yaitu mempunyai karakteristik sifat yang kokoh,

tangguh, dan juga dapat dirancang untuk beroperasi pada kondisi suhu, kelembapan,

getaran, dan tingkat kebisingan yang lebih dari kondisi normal

B. Sensor dan Tranduser


Dalam sistem otomasi, baik dalam industri maupun bidang kontrol yang lain sangat

bergantung kepada sistem kendali yang digunakan. Hal ini ditunjukkan dengan semakin

canggihn sensor dan tranduser yang digunakan, maka akan semakin canggih juga sistem

otomasi yang akan dibuat. Dibawah akan dijelaskan secara lanjut mengenai sensor dan

tranduser yang akan digunakan pada simulator pengepakan ini.


1. Pengertian Sensor dan Tranduser [5]
Sensor adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk mendeteksi gejala-gejala atau

sinyal-sinyal yang berasal dari perubahan suatu energi, seperti energi listrik, energi

kimia, energi mekanik, dan lain sebagainya.


Tranduser adalah peralatan yang bila digerakan oleh suatu energi di dalam sebuah

sistem transmisi akan menyalurkan energi tersebut dalam bentuk yang sama atau

dalam bentuk yang berlainan ke sistem transmisi berikutnya. Transmisi energi ini

bisa berupa listrik, mekanik, kimia, optik, thermal, dan lain sebagainya.
2. Klasifikasi Sensor dan Tranduser
a. Berdasarkan fungsi dan kegunaannya sensor dapat dikelompokkan menjadi 3

bagian yaitu:
1) Sensor Thermal

10
Sensor thermal adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi gejala

perubahan panas atau suhu pada suatu dimensi ruang tertentu [5]. Contohnya

adalah bimetal, thermistor, thermocouple, dan lain sebagainya. Dapat dilihat

pada Gambar II-2 dibawah salah satu contoh dari sensor thermal, yaitu

thermocouple.

Gambar II-2. Sensor thermal thermocouple [11]

2) Sensor Mekanis
Sensor mekanis adalah sensor yang mendeteksi perubahan gerak mekanis,

seperti perpindahan atau pergeseran, gerak lurus dan melingkar, tekanan,

aliran, level, dan lain sebagainya. Contohnya adalah strain gauge, linear

variable differential transformer (LVDT), potensiometer, bourdon tube, dan

lain sebagainya. Dapat dilihat pada Gambar II-3 dibawah salah satu contoh dari

sensor thermal, yaitu bourdon tube.

Gambar II-3. Sensor mekanik bourdon tube [12]


3) Sensor Cahaya

11
Sensor cahaya adalah sensor yang mendeteksi perubahan cahaya, baik yang

berasal dari sumber cahaya, pantulan cahaya ataupun bias cahaya yang

mengenai benda atau ruangan. Contohnya adalah photo cell, photo diode,

pyrometer optik, dan lain sebagainya. Dapat dilihat pada Gambar II-4 dibawah

salah satu contoh dari sensor thermal, yaitu photodiode.

Gambar II-4. Sensor cahaya photodiode [13]


b. Berdasarkan klasifikasinya tranduser dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
1) Self generating tranduser
Self generating tranduser adalah tranduser yang hanya memerlukan satu

sumber energi. Contohnya piezoelectric, thermocouple, dan lain sebagainya.

Ciri-ciri tranduser ini adalah dihasilkan suatu energi listrik dari tranduser

secara langsung atau dengan kata lain tranduser berperan sebagai sumber

tegangan.
2) External power tranduser
External power tranduser adalah tranduser yang memerlukan sejumlah

energi dari luar untuk menghasilkan suatu keluaran. Contohnya RTD

(Resistance Thermal Detector), strain gauge, LVDT (Linier variable

differential transformer), potensiometer, dan lain sebagainya.

C. Katup Solenoid
Katup Solenoid adalah sebuah katup yang digerakkan oleh energi listrik baik

alternating current (AC) ataupun direct curent (DC), mempunyai kumparan sebagai

penggeraknya, yang berfungsi untuk menggerakkan piston yang ada dibagian dalam

katup solenoid [10]. Katup solenoid mempunyai banyak macam dan jenisnya.

Pemakaian di industri sangat banyak sekali dan beragam cara penggunaannya. Terutama

12
untuk menggerakkan unit silinder yang terdapat pada salah satu bagian mesin. Bagian-

bagian dari katup solenoid, yaitu [10]:


1. Blok saluran udara
Katup solenoid mempunyai blok saluran udara yang terdiri dari lubang-lubang

yang antara lain lubang keluaran, lubang masukan dan lubang pembuangan. Lubang

masukan diberi kode P berfungsi sebagai tempat udara masuk, lalu lubang keluaran

diberi kode A dan B berfungsi sebagai tempat udara keluar yang dihubungkan ke

beban, sedangakan lubang pembuangan diberi kode R berfungsi sebagai saluran

untuk mengeluarkan udara terjebak saat piston bergerak .


2. Rumah piston
Rumah piston adalah tempat dimana piston bergerak untuk mengaliri udara dari

lubang masukan ke lubang keluaran A atau B sehingga udara dapat mengalir dengan

sempurna.
3. Piston
Piston terletak di dalam rumah piston, berfungsi untuk memindahkan udara dari

masukan ke keluaran, piston berbentuk memanjang, dilengkap dengan berapa karet

o-ring dibagian tengahnya agar tidak terjadi kebocoran.


4. Kumparan
Kumparan adalah benda berupa lilitan kawat yang dililitkan terhadap besi,

menyerupai sebuah trafo, yang jika dialiri arus listrik maka akan menghasilkan

medan magnet sementara untuk menarik plat besi yang ada di dalamnya. Plat besi

yang ada didalam kumparan bergerak maju dan mundur untuk mendorong piston.
5. Konektor
Konektor berfungsi untuk terminal pengabelan yang menghubungkan antara

tegangan masukan dengan kumparan katup solenoid. Di dalamnya terdapat terminal

kabel yang terhubung dengan kumparan. Katup solenoid adalah salah satu alat

komponen kontrol yang salah satu kegunaannya yaitu untuk menggerakkan tabung

silinder. Katup solenoid adalah katup listrik yang mempunyai kumparan sebagain

penggeraknya. Dimana ketika kumparan mendapat masukan tegangan maka

kumparan tersebut akan berubah menjadi medan magnet, sehingga menggerakkan

13
piston pada bagian dalam. Ketika piston berpindah posisi maka pada lubang keluaran

A atau B dari katup solenoid akan keluar udara yang berasal dari P.
Pada umumnya katup solenoid mempunyai tegangan kerja 100 / 200 VAC, tapi

ada juga yang mempunyai tegangan kerja 12 VDC atau lain sebagainya.
D. Pengepakan

Pengepakan dapat diartikan secara umum adalah bagian terluar yang membungkus

suatu produk dari cuaca, guncangan dan benturan-benturan terhadap benda lain. Setiap

bentuk barang benda yang membungkus suatu benda didalamnya dapat disebut dengan

kemasan sejauh hal tersebut melindungi isinya [8].

Pengepakan merupakan sistem yang terkordinasi untuk menyiapkan barang menjadi

siap untuk ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual dan dipakai. Adanya

wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan,

melindungi produk yang ada didalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta

gangguan fisik (gesekan, benturan, getaran). Disamping itu pengemasan berfungsi untuk

menempatkan suatu hasil pengolahan produk industri agar mempunyai bentuk-bentuk

yang memudahkan dalam penyimpanan, pengangkutan, dan pendistribusian. Dari segi

promosi wadah atau pembungkus berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik bagi

pembeli. Karena itu bentuk, warna dan dekorasi dari kemasan perlu sangat diperhatikan

dalam perencanaannya.

Untuk menampilkan gambardan pandangan terhadap suatu isi produk, maka

pengenpakan biasanya dibentuk atau didesain sedemikian rupa, sehingga pesan yang

akan disampaikan akan dapat ditangkap oleh pemakai produk dengan baik.

1. Menurut jenisnya kemasan dibagi menjadi tiga bagian [7] :


a. Kemasan fleksibel
b. Kemasan kaku
c. Kemasan campuran yaitu perpaduan dua jenis diatas
2. Berdasarkan dengan keterkaitan produk [7]:
a. Kemasan yang kontak langsung dengan makanan (kemasan primer)
b. Kemasan yang memprotek kemasan primer (kemasan sekunder)
c. Kemasan jenis biasanya jenis kemasan multilayer.
3. Fungsi kemasan yang kita ketahui ada tujuh [7]:
a. Sebagai wadah

14
Wadah / tempat produk yang akan dipasarkan, disimpan, ditumpuk, disusun,

dan dihitung.
b. Sebagai proteksi
Melindungi produk yang terdapat dalam kemasandari berbagai kontaminasi

seperti debu, bakteri, cahaya, air, temperatur, hewan, zat kimia.


c. Sebagai penyimpan informasi produk
Tidak semua produk dapat tersampaikan dengan baik kepada pelanggan

meskipun produk dipasarkan melaluisales. Sehingga diperlukan informasi tentang

produk yang akan dipasarkan didalam produk yang dikemas


d. Sebagai alat bantu pemasaran
Sudah jelas, kemasan berperan penting dalam fungsi pemasaran. Kemasan

yang menarik akan membuat pelanggantertarik, sebelum mereka mengkonsumsi

isi produknya. Oleh karena itu, kemasan haruslah benar-benar bisa dilihat oleh

mata. Sehingga calon pelanggan tidak akan melirik kompetitor. Ada hal penting

terkadang yang harus diperhatikan untuk pembuat kemasan Calon pembeli

melihat kemasan kurang dari satu detik.


e. Memberi kemudahan dalam penggunaan
Kemasan harus memberi kemudahan kepada konsumen,bukannya malah

merepotkan sebagai contoh yang paling sederhana adalah terkadang kita bingung

dimana tempat untuk membuka dan menyobek kemasan.


f. Memberi kemudahan dalam produksi
Dari sisi teknis, kemasan yang dibuat harus memudahkan dalam proses

produksi, jangan sampai malah menghambat proses produksi.


g. Kompatibilitas kemasan
Bahan yang digunakan harus memenuhi standar makanan, jika itu kemasan

untuk produk makanan. Selain itu bagaimana pengaruh material kemasan yang

digunakan terhadap lingkungan.

E. Metode Perancangan French


1. Perancangan Konsep dan Diagram Alir
Desain dalam metode French dapat diartikan sebagai semua proses yang

mencakup dasar pemikiran, penemuan, visualisasi, kalkulasi, penyusunan, perbaikan,

dan pembuatan spesifikasi details yang akan menentukan bentuk dari produk yang

akan dibuat.

15
Desain secara umum berasal dari kebutuhan. Kebutuhan ini bisa didapat dari

desain yang telah ada. Dalam beberapa kasus desainer mengharapkan kebutuhan

yang sesuai dengan yang diharapkan dan lebih baik dari desain sebelumnya

(contohnya harga yang lebih murah). Desain berakhir dengan gambar kerja dan

informasi lainnya untuk memungkinkan desain tersebut bisa diaplikasikan. Produk

dari perancangan konsep disebut skema. Skema berarti sebuah solusi keluaran dari

masalah desain dimana semua masalah dalam perancangan ini bisa untuk

diselesaikan [10].
2. Anatomi Desain
Pada gambar II-5 dibawah dapat dilihat mengenai diagram alir proses berdasarkan

French.. Lingkaran berarti tahapan yang telah dirah, dan kotak diartikan sebagai

pekerjaan yang sedang berlangsung.

Gambar II-5. Diagram alir metode French


Dalam diagram alir ini semua hal sangat berkaitan dan penting, tapi beberapa hal

yang berada diluar lingkup diagram alir ini sudah dihilangkan, seperti hubungan

16
antara beberapa aktifitas seperti penelitian dan pengembangan, masukan dari

informasi dan lain sebagainya. Di sisi lain tidak ada label evaluasi dikarenakan

penulis percaya itu sudah ada dalm kotak-kotak diagram alir dan prosesnya

berkelanjutan.

F. Alumunium
1. Latar Belakang
Aluminium adalah logam yang paling melimpah di dunia dan merupakan elemen

ketiga yang paling umum terdiri dari 8% dari kerak bumi. Fleksibilitas dari

aluminium membuat logam yang paling banyak digunakan setelah baja [14].

Aluminium berasal dari bauksit mineral. Bauksit dikonversi menjadi aluminium

oksida (alumina) melalui Proses Bayer. Alumina tersebut kemudian diubah menjadi

logam aluminium dengan menggunakan sel-sel elektrolit dan Proses Hall-Heroult.

Permintaan di seluruh dunia untuk aluminium adalah sekitar 29 juta ton per tahun.

Sekitar 22 juta ton aluminium baru dan 7 juta ton alumunium skrap didaur ulang.

Penggunaan aluminium daur ulang secara ekonomi dan menarik lingkungan.

Dibutuhkan 14.000 kWh untuk memproduksi 1 ton aluminium baru. Sebaliknya

dibutuhkan hanya 5% dari ini untuk remelt dan mendaur ulang satu ton aluminium.

Tidak ada perbedaan kualitas antara paduan aluminium perawan dan daur ulang.
Aluminium murni berbentuk lembut, ulet, tahan korosi dan memiliki

konduktivitas listrik yang tinggi. Hal ini banyak digunakan untuk foil dan konduktor

kabel, tetapi paduan dengan unsur-unsur lain yang diperlukan untuk memberikan

kekuatan yang lebih tinggi diperlukan untuk aplikasi lain. Aluminium adalah salah

satu logam rekayasa ringan, yang memiliki kekuatan untuk menjadi rasio ba yang

unggul. Dengan memanfaatkan berbagai kombinasi sifat menguntungkan yang

seperti kekuatan, ringan, tahan korosi, daur ulang dan sifat mampu bentuk,

aluminium sedang digunakan dalam jumlah yang semakin meningkat dari aplikasi.

Ini berbagai produk berkisar dari bahan struktural melalui foil kemasan tipis.
2. Campuran Alumunium
TABEL II-1.

17
PADUAN ALUMUNIUM TEMPA [14]

Untuk unalloyed paduan aluminium tempa ditunjuk 1xxx, dua digit terakhir

mewakili kemurnian logam. Mereka adalah setara dengan dua digit terakhir setelah

titik desimal ketika kemurnian aluminium dinyatakan dengan ketelitian 0,01 persen.

Angka kedua menunjukkan modifikasi dalam batas pengotor. Jika digit kedua adalah

nol, ini menunjukkan aluminium unalloyed memiliki batas alam kenajisan dan 1

sampai 9, menunjukkan kotoran individu atau elemen paduan. Untuk 2XXX ke 8xxx

kelompok, dua digit terakhir mengidentifikasi paduan aluminium yang berbeda

dalam kelompok. Angka kedua menunjukkan modifikasi paduan. Sebuah digit kedua

nol menunjukkan paduan asli dan bilangan bulat 1 sampai 9 menunjukkan modifikasi

paduan berturut-turut.

Aluminium memiliki kepadatan sekitar sepertiga dari baja atau tembaga

membuatnya menjadi salah satu logam paling ringan yang tersedia secara komersial.

Kekuatan tinggi yang dihasilkan untuk perbandingan berat membuat bahan struktural

penting yang memungkinkan peningkatan muatan atau penghematan bahan bakar

untuk industri transportasi khususnya.

Aluminium murni tidak memiliki kekuatan tarik tinggi. Namun, penambahan

paduan unsur-unsur seperti mangan, silikon, tembaga dan magnesium dapat

18
meningkatkan sifat kekuatan aluminium dan menghasilkan paduan dengan sifat

disesuaikan dengan aplikasi tertentu.

Aluminium sangat cocok untuk lingkungan yang dingin. Ini memiliki keuntungan

lebih dari baja dalam 'kekuatan tarik meningkat dengan penurunan suhu sementara

tetap mempertahankan ketangguhan. Baja di sisi lain menjadi rapuh pada suhu

rendah. Bila terkena udara, lapisan bentuk aluminium oksida hampir seketika pada

permukaan aluminium. Lapisan ini memiliki ketahanan yang sangat baik terhadap

korosi. Hal ini cukup tahan terhadap kebanyakan asam, tetapi kurang tahan terhadap

alkali. Konduktivitas termal aluminium adalah sekitar tiga kali lebih besar dari baja.

Hal ini membuat aluminium bahan penting bagi pendinginan dan pemanasan aplikasi

seperti penukar panas. Dikombinasikan dengan itu menjadi tidak beracun properti ini

berarti aluminium digunakan secara luas dalam peralatan memasak dan dapur.

3. Tipe Properti Aluminium


Dapat dilihat pada tabel II-2 dibawah mengenai tipe properti dari alumunium.

Terdapat parameter seperti jumlah atom, kekentalan, titik lebur, modulus elastisitas,

dan lain sebagainya.


TABEL II-2.
TIPE PROPERTI ALMUNIUM [14]

19
4. Material Properti Aluminium
Dapat dilihat pada tabel II-3 dibawah mengenai material properti dari alumunium.

Terdapat parameter seperti jumlah atom, kekentala, titik leleh, modulus elastisitas,

dan lain sebagainya.


TABEL II-3
MATERIAL PROPERTI ALUMUNIUM [14]

20
5. Standar Alumunium

21
Standar BS1470 lama telah digantikan oleh sembilan standar EN. EN standar

diberikan dalam tabel II-4 dibawah ini.


TABEL II-4.
EN STANDAR UNTUK ALUMUNIUM

EN standar berbeda dari standar lama, BS1470 dalam bidang berikut:


a. Komposisi kimia - tidak berubah.
b. Sistem penomoran campuran - tidak berubah.
c. Sebutan suhu untuk panas paduan diobati sekarang mencakup lebih luas emosi

khusus. Sampai empat digit setelah T telah diperkenalkan untuk aplikasi non-

standar (misalnya T6151).


d. sebutan suhu untuk non panas paduan diobati - emosi yang ada tidak berubah,

tetapi emosi kini lebih komprehensif didefinisikan dalam hal bagaimana mereka

diciptakan. Lunak (O) marah sekarang H111 dan H112 marah menengah telah

diperkenalkan. Untuk paduan 5251 emosi sekarang ditampilkan sebagai H32 /

H34 / H36 / H38 (setara dengan H22 / H24, dll), H19 / H22 & H24 sekarang

ditampilkan secara terpisah.


e. Sifat mekanis - tetap mirip dengan angka sebelumnya. 0,2% pembuktian stress

sekarang harus dikutip pada sertifikat uji.


f. Toleransi telah diperketat untuk berbagai derajat.

22

Anda mungkin juga menyukai