Anda di halaman 1dari 49

BAB I

LISTRIK STATIS
Standar Kompetensi :
Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan untuk memahami keterkaitan
dengan pemanfaatan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar :
Menerapkan konsep kelistrikan untuk memahami gejala-gejala listrik statis.
Peta Konsep :

A. Muatan Listrik
Indikator :
Siswa dapat : - menjelaskan benda dapat bermuatan listrik dengan cara digosok;
- memberi contoh peristiwa yang menghasilkan benda yang
bermuatan listrik, dan menjelaskan secara sederhana proses
kejadiannya.
Model atom yang sekarang dikenal adalah model atom hasil penyelidikan
dan teori-teori yang dikemukakan oleh E. Rutherford (1871-1937), Niels Bohr
(1885-1962), dan ahli fisika lain dari berbagai negara.
Sebuah atom terdiri atas inti atom (nukleon) dan
elektron. Nukleon tersusun dari muatan positif yang
disebut proton dan bagian yang tidak bermuatan atau
disebut nuetron, bergetar dan berputar ditempatnya. Satu
atau lebih muatan negatif yang disebut elektron berputar
mengelilingi inti atom.
Tersusunnya elektron mengelilingi inti atom tidak terkumpul menjadi satu,
tetapi menurut penyusunan elektron pada kulit atau orbitnya. Kulit pertama dihitung
dari kulit yang paling dekat dengan inti atom, dinamakan kulit K. Kulit kedua
dinamakan kulit L, dan seterusnya.
Di dalam setiap pada kulit kedua dan seterusnya
terdapat bagian-bagian kulit yang dinamakan subkulit.
Subkulit tersebut terdiri dari atas subkulit s, p, d, dan f.
Jumlah elektron maksimum yang dapat mengisi kulit atau
lintasan memenuhi aturan 2.n2, dimana n = kulit ke 1, 2, 3,
...
CONTOH :
Suatu atom memiliki 12 elektron, maka elektron tersebut tersusun sebagai berikut :
Kulit ke-1 = 2.n2 = 2.12 = 2 elektron
Kulit ke-2 = 2.n2 = 2.22 = 8 elektron

Kulit ke-3 = 2.n2 = 2.32 = 18 elektron


Karena atom tersebut hanya memiliki 12 elektron maka kulit ketiga hanya terisi 2
elektron dan susunannya adalah :
Kulit ke-1 = 2 elektron
Kulit ke-2 = 8 elektron
Kulit ke-3 = 2 elektron
B. Gaya Antarmuatan
Indikator :
Siswa dapat : melakukan percobaan sederhana untuk menunjukkan sifat muatan
listrik
Pada atom netral, jumlah muatan positif pada inti sama dengan jumlah
muatan negatif. Atom dikatakan bermuatan positif jika jumlah proton lebih besar
daripada jumlah elektron atau kekurangan elektron. Atom dikatakan bermuatan
negatif jika jumlah elektron lebih besar daripada jumlah proton.
Karena benda tersusun dari atom, maka benda tersebut dapat bermuatan
listrik. Secara garis besar benda dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu benda
bermuatan negatif dan benda bermuatan positif.
Hasil percobaan yang telah dilakukan oleh para ahli mengungkapkan bahwa
benda yang bermuatan listrik sejenis jika saling didekatkan akan tolak-menolak.
Sebaliknya, jika dua benda bermuatan listrik tidak sejenis saling didekatkan maka
akan tarik-menarik.
Berdasarkan pernyataan tersebut maka dapat ditulis tabel seperti berikut :
Benda I
Benda II
Benda III
Negatif
Positif
Positif

Negatif
Positif
Negatif

Tolak menolak
Tolak menolak
Tarik menarik

Cara Menimbulkan Muatan Listrik


1. Penggaris plastik digosok dengan rambut kering atau kain wol, maka yang
terjadi adalah penggaris plastik bermuatan negatif karena Elektron pada rambut
atau kain wol pindah ke penggaris plastik dan rambut kekurangan Elektron.
2. Batang kaca digosok dengan kain sutra, maka yang terjadi adalah Batang kaca
bermuatan positip karena Elektron pada batang kaca pindah ke kain sutra dan
kain sutra kelebihan elektron.
C. Elektroskop
Indikator :
Siswa dapat : mengetahui prinsip kerja elektroskop
Untuk mengetahui suatu benda bermuatan listrik
atau netral , dapat digunakan alat yang disebut
elektroskop. Elektroskop terbuat dari sebatang logam,
ujung atas logam berbentuk lempeng atau bola. Pada
ujung bawahnya melekat dua helai logam (foil) terbuat
dari emas atau perak yang dipasang pada suatu bahan
isolator dan diletakkan di dalam suatu kotak kaca.
Apabila elektroskop diberi muatan listrik dengan cara menyentuhkan sebuah benda
bermuatan maka baik batang maupun foilnya menjadi bermuaan listrik. Kedua helai
logam (foil) mendapatkan muatan yang sejenis
sehingga tolak menolak, akibatnya daun elektroskop mekar (membuka).

Dapat pula disimpulkan bahwa jika sebuah benda didekatkan dengan benda
lain yang bermuatan listrik maka di dalam benda tersebut terjadi pemisahan muatan
listrik. Muatan yang sejenis dengan benda yang didekatkan akan bergerak menjauhi
benda yang bermuatan.
Pemisahan muatan listrik pada suatu benda karenadidekati oleh benda yang
bermuatan listrik disebut induksi listrik atau influensi. Suatu penghantar dapat
diberi muatan listrik dengan cara induksi. Pemberian muatan dengan cara induksi
dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Pada saat kepala elektroskop didekatkan dengan batang kaca yang bermuatan
positif, muatan negatif akan terkumpul di kepala dan daun elektroskop
kekurangan elektron (bermuatan positif) sehingga tolak-menolak atau mekar.
2. Ketika kepala elektroskop disentuh dengan ujung jari, elektron-elektron akan
mengalir ke bumi melalui jari dan menjadi netral sehingga foil menguncup.
3. Jika jari dijauhkan dari kepala elektroskop, elektroskop tetap bersifat netral dan
foil tetap menguncup.
4. Dan jika batang kaca dijauhkan dari kepala elektroskop, elektron-eletron akan
menyebar ke seluruh elektroskop sehingga kelebihan elektron dan menjadi
mekar.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jika suatu benda diberi muatan
listrik dengan cara induksi maka benda tersebut akan memiliki muatan berlawanan
dengan muatan benda yagn mengiduksinya.
Aliran Arus listrik dan Elektro:
Arus listrik mengalir dari potensial tinggi
menuju potensial rendah.
Elektron mengalir dari potensial rendah ke
potensial tinggi.
D. Hukum Coulomb
Indikator :
Siswa dapat : menjelaskan secara kualitatif hubungan antara besar gaya listrik dan
besar muatan listrik serta jarak antara benda bermuatan listrik.
Muatan listrik ada yang besar, ada juga yang kecil. Untuk menyatakan besar
kecilnya muatan listrik diperlukan suatu satuan untuk mutan listrik. seorang ahli
Fisika bangsa Perancis, C.A. Coulomb, telah melakukan penyelidikan mengenai
gaya tarik atau gaya tolak antara dua benda yang bermuatan listrik. Ia menyatakan
hasil penyelidikannya dengan nama Hukum Coulomb, yaitu :
Besarnya gaya tarik-menarik atau gaya tolak-menolak antara dua benda
yang bermuatan listrik sebanding dengan besar muatan masing-masing benda dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda itu .
Satuan muatan listrik dalam Sistem Internasional adalah coulomb (C).
Muatan listrik dilambangkan dengan huruf q. Sedangkan satuan muatan listrik
dalam sistem cgs adalah stat coulomb, dengan ketentuan 1 coulomb = 3.109 sta
coulomb. Jika muatan benda kesatu dinyatakan dengan q 2, muatan benda kedua
dinyatakan dengan r, maka Hukum Coulomb dapat dinyatakan dalam rumus :
F=k

q1.q 2
r2

Dengan F adalah gaya tarik-menarik atau gaya tolak menolak. Dalam sistem
mks, satuan F adalah Newton, sedangkan dalam sistem cgs satuannya dyne. k
merupakan tetapan perbandingan yang besarnya dalam sistem MKS adalah 9.10 9
Nm2/C2.

Medan Listrik
Indikator :
Siswa dapat : memahami definisi medan listrik
Benda A yang bermuatan listrik diletakkan di suatu ruang yang di dalamnya
sudah ada benda B. Jika benda B bermuatan listrik maka benda A akan mengalami
gaya listrik juga. Ruang di sekitar A maupun di sekitar B disebut medan listrik. Jadi,
yang dimaksud dengan medan listrik (E) adalah ruangan di sekitar benda
bermuatan listrik yang mengalami gaya listrik.
Jika suatu benda yang bermuatan listrik diletakkan di suatu ruangan maka
dalam ruangan tersebut terdapat medan listrik. Jika benda lain yang bermuatan
listrik diletakkan di ruang tersebut maka kedua benda akan mengalami gaya.
Jika muatan kedua benda sejenis maka gaya yang terjadi adalah gaya tolakmenolak dan jika kedua benda mempunyai muatan yang tidak sejenis maka gaya
yang terjadi adalah gaya tarik-menarik.

Medan listrik dilukiskan dengan garis-garis gaya listrik yang arahnya dari
kutb positif ke kutub negatif. Gambar di bawah ini menunjukkan arah medan listrik
disekitar muatan positif meninggalkan muatan dan disekitar muatan negatif menuju
muatan.
Kuat medan listrik bergantung pada kerapatan garis-garis gaya listrik.
gambar disamping menunjukkan semakin rapat garis-garis gaya listrik, semakin
kuatlah medan listriknya.
F
Besar kuat medan listrik dapat ditentukan dengan rumus : E = q
Dengan : E = kuat medan listrik (N/C)
F = gaya Coulomb (N)
q = besar muatan listrik (C)
karena
maka
atau
dengan :

k = tetapan
r = jarak antara dua muatan (m)
q = muatan listrik pada sumber medan (C)

RANGKUMAN :
1. Sebuah atom terdiri atas inti atom (nukleon) dan electron. Nukleon tersusun dari
muatan positif (proton) dan muatan netral (neutron).
2. Atom dikatakan netral jika jumlah muatan positif pada intinya sama dengan jumlah
muatan negatifnya (elektronnya).
3. Atom dikatakan bermuatan listrik positif jika atom tersebut melepaskan satu atau
lebih elektron.
4. Atom dikatakan bermuatan listrik negatif jika atom tersebut menerima satu atau
lebih elektron.
5. Hukum Coulomb Besar gaya tarik-menarik atau tolak menolak antara dua benda
yang bermuatan listrik sebanding dengan besar muatan masing-masing benda dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda tersebut .

6. Muatan listrik sejenis akan tolak menolak dan muatan listrik yang tidak sejenis akan
tarik menarik.
7. Elektroskop adalah alat untuk mengetahui suatu benda bermuatan listrik atau netral.
8. Medan listrik adalah ruangan di sekitar benda bermuatan listrik yang mengalami
gaya listrik
Latihan Soal :
1. Benda dikatakan netral apabila ......
a. jumlah proton = jumlah elektronnya
b. jumlah proton > elektronnya
c. jumlah elektronnya > dari protonnya
d. jumlah proton = jumlah neutron
2. Perhatikan pernyataan berikut
1. Elektron-elektron dari plastik pindah ke kain wol
2. Elektron-elektron dari kain wol pindah ke plastik
3. elektron-elektron dari kain sutera pindah ke kaca
4. elektron-elektron dari kaca pindah ke kain sutera
Pemindahan muatan listrik pada plastik dan kaca secara berturut-turut
ditunjukkan pada pernyataan .....
a. 1 dan 3
b. 1 dan 4
c. 2 dan 3
d. 2 dan 4
3. Perhatikan gambar berikut :
Jumlah elektron, proton, dan neutron berturut-turut adalah ....
a. 2, 4 dan 2
b. 2, 2, dan 4 c. 2, 2, dan 2 d. 4, 2, dan 2
4. Perhatikan gambar berikut :
1..

2.

3.

4.

Sifat magnet yang benar ditunjukkan pada gambar .......


a. 1 dan 3
b. 1 dan 4
c. 2 dan 3
d. 2 dan 4
5. dua benda bermuatan listrik sejenis terpisah sejauh 3 cm , jika kedua bnda
dijauhkan 2 kali semula, maka gaya tolak-menolak kedua benda menjadi
a. 0,25 kali gaya tolak semula
c. 6 kali gaya tolak semula
b. 1,5 kali gaya tolak semula
d. 9 kali gaya tolak semula
6. Perhatikan pernyataan berikut ini.
1. Mengetahui jenis muatan listrik
2. Mengetahui apakah suatu benda bermuatan listrik atau tidak
3. Memberi muatan pada suatu benda
4. Memperbesar muatan listrik pada suatu benda
Fungsi elektroskop ditunjukkan pada pernyataan nomor .....
a. 1 saja
b. 1 dan 2
c. 1, 2, dan 3 d. 1, 2, 3, dan 4
7. Aliran elektron yang benar ditunjukkan pada gambar .....

8. Perhatikan pernyataan berikut :


1. Mengetahui jenis muatan suatu benda
2. Mengetahui apakah benda bermuatan listrik atau tidak
3. Mengukur muatan listrik suatu benda
Penggunaan elektroskop dapat ditunjukkan pada nomor ......
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 1, 2, dan3
9. Gaya tarik menarik antara muatan X dan muatan Y di udara adalah F. Jika jarak
kedua benda muatan dijadikan 2 kali semula, besar muatan Y menjadi 3 kali
semula, maka gaya tarik-menarik menjadi ......
a. F newton

b. 1

1
newton
4

c. 3F Newton

d. 12F newton

10. Apabil daun elektroskop bermuatan semakin membuka ketika didekati benda,
maka benda tersebut .....
a.
pasti bermuatan listrik
b.
bermuatan listrik negatif
c.
bermuatn sejenis dengna muatan elektroskop
d.
bermuatan tidak sejenis dengan muatan elektroskop
11. Bahan isolator sukar menghantarkan muatan listrik karena .......
a.
Ikatan elektron pada isolator sangat kuat
b.
Ikatan proton pada isolator sangat kuat
c.
Pada isolator terdapat elektron bebas
d.
Pada isolator terdapat proton bebas sedangkan elektronnya
terikat kuat
12. Perhatikan gambar berikut

Dinding logam

Muatan listrik paling banyak menempati bagian ......


a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
13. Apabila kepala elektroskop didekati benda bermuatan negatif, yang terjadi
sesuai dengan gambar ...

14. Atom seperti pada gambar memiliki ....


a.
b.
c.
d.

2 elektron, 2 proton, dan 2 neutron


4 neutron, 4 proton, dan 4 elektron
c. 2 elektron, 2 proton, dan 4 neutron
d. 4 neutron, 2 proton, dan 2 elektron

15. Proton berada di dalam inti atom, sedangkan elektron berada di kulit atom
disebabkan karena .......
a.
massa proton lebih kecil daripada masa elektron
b.
massa proton lebih besar daripada massa massa elektron
c.
elektron mudah bergerak mengelilingi inti atom
d.
kulit atom hanya bisa ditempati partikel yang kecil seperti
elektron
16. Atom dikatakan netral apabila .......
a. Jumlah proton > jumlah elektron
b. Jumlah neutron > jumlah proton

c. Jumlah elektron > jumlah proton


d. Jumlah proton = jumlah elektron

17. Inti atom bermuatan positif ditunjukkan pada gambar .....

18. Cara mendapatkan muatan listrik yang benar ditunjukkan oleh gambar ....

19. Ciri benda bermuatan listrik adalah ......


a.
memiliki jumlah proton = jumlah elektron
b.
memiliki jumlah proton = jumlah neutron
c.
memiliki jumlah proton jumlah neutron
d.
dapat menarik benda yang kecil dan ringan yang di sekitarnya
20. Dua benda bermuatan sejenis saling dijauhkan 3 kali jarak semula, maka gaya
tolak-menolaknya menjadi ....
a. 1/3 kali semula
c. 1/9 kali semula
b. 1/6 kali semula
d. 1/12 kali semula
21. Fungsi generator Van de Graff adalah ......
a.
menghambat aliran listrik, sehingga muatan listrik terkumpul
lebih banyak
b.
mengalirkan muatan listrik melalui isolator dengan jalan
gesekan
c.
menghasilkan muatan listrik
d.
mengumpulkan muatan listrik
22. Manakah pernyataan berikut yang benar ?
a.
awan bermuatan tidak sejenis berdekatan, melalui udara basah
terjadi loncatan elektron, peristiwa ini disebut petir
b.
awan bermuatan listrik dekat gedung, maka gedung tersambar
petir
c.
penangkal petir hanya akan bekerja jika udara mendung
d.
penangkal petir terbuat dari isolator tembaga berujung runcing
dan terbuat dari tembaga yang ditanam di tanah
23. Pemisahan muatan listrik yang
benar jika kedua benda bermuatan
didekatkan adalah ......

24. Energi yang diperlukan untuk memindahkan 500 coulomb dari dua titik yang
mempunyai beda potensial 5 V, adalah ....
a. 100 joule
b. 1000 joule
c. 2500 joule
d. 5000 joule

25. Aliran eektron yang benar ditunjukkan pada gambar .......

26. Perhatikan gambar berikut ini :


Setelah didekati benda beruatan pada kepala
elektroskop, muatan kepala adn daun elektroskop
berturut-turut adalah .....
a. negati dan positif
c. negatif dan negatif
b. positif dan negatif
d. Positif dan positif
27. Perhatikan gambar berikut :
Benda A akan bermuatan ....... dan benda B akan
bermuatan ........
a. positif, nrgatif
c. negatif, negatif
b. positif, positif
d. Negatif, positif
28. Perhatikan gambar berikut :
wol

sutera

Pemberian muatan listrik pada benda yang benar


ditunjukkan pada gambar ......
a. 1 dan 3
c. 2 dan 3
b. 1 dan 4
d. 2 dan 4

29. Benda dikatakan memiliki potensial lebih tinggi apabila ........


a. memiliki elektron > proton
c. memiliki elektro = proton
b. memiliki elektron < proton
d. memiliki proton lebih banyak
30. Apabila untuk memindahkan 300 coulomb dari dua titik diperlukan energi
sebesar 600 joule, maka beda potensial kedua titik tersebut adalah .....
a. 0,5 volt
b. 2,0 volt
c. 1800 volt d. 18000 volt

BAB II
SUMBER ARUS LISTRIK
Standar Kompetensi :
Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan untuk memahami keterkaitan
dengan pemanfaatan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar :
Mendeskripsikan prinsip kerja elemen dan arus listrik yang ditimbulkannya
Peta Konsep :

A. Gaya Gerak Listrik (GGL)


Indikator :
Siswa dapat : menjelaskan konsep gaya gerak listrik (ggl) sumber arus listrik
Beda potensial antara kutub-kutub sumber arus yang tidak dihubungkan
dengan rangkaian luar disebutkan gaya gerak listrik (ggl). Gaya gerak listrik terjadi
karena pada kedua kutub terminal sumber arus terjadi beda potensial. Salah satu
kutub mempunyai potensial lebih tinggi daripada kutub yang lain. Hal itu
mengakibatkan elektron yang ada di dalam sumber arus akan mengalir dari kutub
negatif ke kutub positif jika sumberarus dihubungkan dengan satu pengahanar
(rangkain luar). Untuk membedakan dengan potensial luar, ggl diberi lambang E
dengan satuan volt.

Jika sumber tegangan dihubungkan dengan rangkaian luar maka beda


potensial antara ujung atau kutub sumber yang kita ukur bukan gaya gerak listrik (E)
tetapi beda potensial luar (V). Beda potensial antara ujung-ujung sumber tegangan
yang sudah dihubungkan dengan rangkaian luar disebut tegangan jepit (VAB).
Dengan : E
= gaya gerak listrik (ggl), satuan volt
VAB = tegangan luar (tegangan jepit), satuan volt
R
= hambatan alat listrik, satuan ohm
I
= arus listrik, satuan ampere

B. Sumber-Sumber Listrik Arus Searah


Indikator :
Siswa dapat : menjelaskan susunan dan cara kerja elemen listrik primer dan
sekunder
Radio membutuhkan energi listrik agar dapat berbunyi. Biasanya, kita
menggunakan batu baterai sebagai sumber energinya. Apakah hanya batu baterai
yang menjadi sumber energi listrik ? ternyata, tidak hanya batu baterai sebagai
sumber energi atu arus listrik. masih ada sumber-sumber arus listrik yang lain.
Semua sumber listrik yang dapat menimbulkan arus listrik tetap terhadap waktu dan
arah tertentu disebut sumber-sumber listrik arus searah. Sumber arus listrik
dibagi menjadi empat macam, yaitu :
1. Elemen Elektrokimia
Elemen elektrokimia adalah sumber-sumber listrik arus searah dari
proses kimiawi. Dalam elemen ini, terjadi perubahan energi kimia menjadi
energi listrik. Macam-macam elemen elektrokimia dapat dibedakan berdasarkan
hal-hal berikut ini.
a.
Ditinjau dari Lama Pemakaian Elemen Elektrokimia
Berdasarkan waktu pemakaiannya, elemen elektrokimia dibedakan
menjadi dua macam, yaitu elemen primer dan elemen sekunder.
1. Elemen Primer
Elemen primer adalah sumber listrik arus searah yang memerlukan
penggantian bahan (elemen) setelah dipakai. Contoh elemen primer
adalah elemen Volta, elemen Daiel, elemen Leclance dan elemen kering.
a. Elemen Volta
Pada waktu kawat dihubungkan, larutan H2SO4 akan
terpecah menjadi
2H+ dan SO . Dan H + akan mengikat
2
4
dua elektron
(-) dan menempel pada tembaga (Cu)
sehingga terjadi gelembung-gelembung, sedangkan SO
akan menempel2 pada pelat seng (Zn) dan mengikat
4
muatan positif. Hal
ini menyebabkan pada pelat tembaga
akan kelebihan muatan positif, sedangkan pelat seng
kelebihan elektron (muatan negatif). Karena antara dua
pelat terjadi beda potensial maka terjadi aliran arus dari
pelat tembaga ke pelat seng (Zn) melalui kawat
penghantar.
b. Elemen Daniel
Pada elemen Daniel, gaya gerak listriknya agak lama
karena adanya depolarisatir. Depolarisator adalah zat yang
dapat menghambat terjadinya polarisasi gas hidrogen.
Depolarisator pada elemen ini adalah larutan CuSO4.
Terjadinya arus pada elemen Daniel seperti elemen Volta,
hanya pada elemen Daniel hasil reaksi sebelum menutup
lempeng Cu akan bereaksi dulu dengan CuSO4 sehingga
tidak terjadi polarisasi pada lempeng Cu. Lempeng Cu
sebagai Anoda, sedangkan lempeng Zn sebagai katoda.
c. Elemen Leclance
Jenis elemen Leclance ada dua macam. Yaitu elemen kering dan
elemen basah terdiri atas dua bejana kaca yang berisi :
i. batang karbon sebagai kutub positif (anoda)
ii. batang seng sebagai kutub negatif (katoda)
iii. MnO2 (batu kawi) sebagai depolarisator
iv. Larutan NH4Cl (amonium klorida) sebagai elektrolit

10

d. Elemen Kering
Elemen kering yaitu sumber arus listrik yang dibuat dari
bahan-bahan kering dan tidak dapat diisi kembali (sekali
pakai). Elemen ini termasuk elemen primer. Contoh
elemen kering antara lain batu baterai dan baterai perak
oksida (baterai untuk jam tangan). Bahan untuk anoda
digunakan batang karbon (C2) dan untuk katooda
digunakan lempeng seng (Zn).
2. Elemen Sekunder
Akumulator atau aki merupakan salah satu contoh elemen sekunder,
yaitu sumber arus listrik yang tidak memerlukan penggantian bahan
pereaksi (elemen) setelah sumber arus dipakai (energi listrik digunakan).
Sumber ini dapat dipakai lagi setelah diberi energi kembali (diisi atau
disetrum)
Contoh elemen sekunder yang lain adalah baterai yang biasa digunakan
pada pesawat telepon genggam (HP). Secara sederhana prinsip kerja
akumulator dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Pemakaian
Pada saat akumulator dipakai, terjadi pelepasan energi dari
akumulator menuju lampu. Dalam peristiwa ini, arus listrik mengalir
dari PbO2 (anoda) menuju kawat kemudian ke pelat Pb (katoda).
Setelah akumulator dipakai beberapa saat maka pelat PbO 2 dan Pb
akan terlapisi oleh sulfat. Hal itu menyebabkan beda potensial antara
PbO2 dan Pb sama karena kutub positif menjadi PbSO4 dan kutub
negatif juga menjadi PbSO4. atau dikatakan kedua kutub pelat dalam
keadaan netral.

b. Pengisian
Setelah kedua kutub pada akumulator netral maka arus tidak
mengalir. Agar dapat digunakan kembali, kita tidak perlu mengganti
bahan pereaksinya, tetapi cukup dengan memberikan energi pada
rangkaian (disetrum).
Pada saat akumulator diisi (disetrum),arah arus berlawanan dengan
arah arus pada waktu akumulatordigunakan.
2. Generator Arus Searah
Generator arus searah adalah alat yang digunakan untuk mengubah
energi gerak menjadi energi listrik arus searah. Prinsip kerja dari generatoe
adalah induksi elektromagnetik, yaitu arus listrik yang ditimbulkan karena
perubahan medan magnet yang menemus kumparan kawat. Perubahan
medanmagnet yang terjadi pada kumparan kawat akan menimbulkan beda
potensial antara ujung kawat sehingga terjadi aurs listrik yang disebut arus
induksi (prinsip kerja generator akan dibahas tersendiri).

11

3. Alat Ukur Listrik


Indikator :
Siswa dapat : mengukur tegangan antara kutub-kutub sumber teangan dan
tegangan jepit
Alat yang digunakan untuk mengukur listrik :
1. Amperemeter
Amperemeter adalah alat untuk mengukur kuat arus listrik. untuk mengukur
besar kuat arus listrik pada rangkaian maka amperemeter disusun secara seri
dengan kawat penghantar. Untuk melambangkan amperemeter , digunakan
simbol A pada skala dan lambang
pada rangkaian. Untuk menggambarkan
sumber arus atau sumber tegangan digunakan lambang :
Garis panjang merupakan kutub positif (+)
Garis pendek merupakan kutub negatis ()

2. Voltmeter
Voltmeter adalah alat untuk mengukur potensial meter. Untuk mengukur beda
potensial ujung-ujung suatu alat maka voltmeter disusun secara paralel dengan
titik yang ingin diukur. Untuk membedakannya dengan amperemeter, lambang
voltmeter diberi simbol V dan lambang pada skema rangkaian.
3. Ohmmeter
Ohmmeter adalah alat untuk mengukur hambatan suatu alat. Ohmmmeter
dilambangkan dengan pada skala dan pada rangkaian. Jika ingin mengetahui
besar hambatan alat listrik maka ohmmeter disusun paralel.
Amperemeter, voltmeter, dan ohmmeter biasanya merupakan satu kesatuan
alat yang dinamakan multitester atau AVO meter (ampere, volt, dan ohmmeter). Jika
ingin menggunakan multitester sebagai alat pengukur kuat arus listrik (empermeter)
maka sakelar diputar ke arah DCmA.
RANGKUMAN :
1. Gaya gerak listrik adalah beda potensial antara kutub-kutub sumber
tegangan/arus yang tidak dihubungkan dengan rangkaian luar.
2. Tegangan jepit adalah beda potensial antara ujung-ujungsumber tegangan yang
sudah dihubungkan dengan rangkaian luar.
3. Elemen elektro kimia adalah sumber listrik arus searah dari proses kimiawi.
4. Elemen primer adalah sumber listrik arus searah yang memerlukan penggantian
bahan (elemen) setelah dipakai.
5. Elemen sekunder adalah sumber arus listrik yang tidak memerlukan penggantian
bahan pereaksi (elemen) setelah sumber arus dipakai.
6. Batu baterai disebut juga elemen kering
7. Generator arus searah adalah alat yang digunakan untuk mengubah energi gerak
menjadi energi listrik arus searah.
8. Termoelemen adalah sumber arus listrik searah dari proses perubahan suhu.
9. Sel surya adalah sumber arus listrik searah dari proses penyinaran bahan semi
konduktor.
10. Amperemeter adalah alat untuk mengukur kuat arus listrik
11. Voltmeter adalah alat untuk mengukur potensial listrik
12. Ohmmeter adalah alat untuk mengukur hambatan suatu alat.
BU
13. Rumus menentukan pengukuran dengan multi tester : Pengukuran =
x SPk
SP

12

Latihan Soal :
1. Arah arus listrik dan arah elektron berturut-turut yang benar adalah pada gambar ....

2. Apabila dalam 5 menit mengalir muatan sebanyak 600 C, maka besar kuat arus
listriknya adalah .....
a. 3000 S
b. 605 A
c. 200 A
d. 2 A
3. Satu sel elemen volta memiliki beda potensial sebesar .....
a. 1 V
b. 1,5 V
c. 2,0 V
d. 3,0 V
4. Kutub positif baterai adalah .....
a. tembaga
b. timbal oksida

c. batang arang

d. seng

5. Larutan elektrolit baterai terbuat dari bahan .......


a. asam sulfat
c. mangan dioksida dicampur serbuk karbon
b. amonium klorida
d. mangan dioksida
6. Pada saat aki digunakan terjadi perubahan bentuk energi .......
a. listrik menjadi energi kimia
c. mekanik menjadi listrik
b. kimia menjadi listrik
d. mekanik menjadi kimia
7. Cara pemasangan amperemeter dan voltmeter pada pengukuran hambatan secara
tidak langsung dapat ditunjukkan pada gambar .......

8. Pemasangan voltmeter untuk mengukur ggl yang benar adalah .......

9. Perhatikan gambar berikut

Apabila batas ukur yang digunakan 0-1 dan 0-5, maka besarnya kuat arus listrik
yang ditunjukkan jarum amperemeter adalah .......
a. 0,22 A dan 1,2 A
c. 2,2 A dan 1,4 A
b. 0,24 A dan 1,4 A
d. 2,4 A dan 0,14 A
10. Perhatikan gambar berikut

Agar lampu 1, 2, dan 3 menyala, sakelar yang harus ditutup adalah .......
a. s1 dan s2
b. s1, s2 dan s3
c. s1, s2, s3, dan s4
d. s3 dan s4

13

BAB III
LISTRIK DINAMIS

Standar Kompetensi :
Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan untuk memahami keterkaitan
dengan pemanfaatan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar :
Menganalisa percobaan listrik dinamis dalam suatu rangkaian
Peta Konsep :

A.

Arus Listrik
Indikator :
Siswa dapat : menjelaskan konsep arus listrik dan beda potensial listrik
1. Potensial Listrik
Beda potensial atau tegangan listrik diberi lambang V, kependekan dari
voltase. Beda potensial terjadi apabila dua ujung penghantar mengalami
perbedaan jumlah muatan listrik. telah kita ketahui bahwa gaya tolak-menolak
terjadi jika dua muatan sejenis saling didekatkan. Gaya tolak-menolak antara
muatan yang satu dengan muatan yang lain, mengakibatkan letak muatanmuatan itu menjauh.
Untuk memindahkan letak muatan-muatan listrik diperlukan energi.
Energi yang diperlukan untuk memindahkan letak muatan yang satu dengan
muatan lain disebut energi potensial listrik (epl), dinyatakan dalam W dan
satuanya joule. Banyaknya energi yang diperlukan oleh setiap muatan listrik
untuk berpindah disebut potensial listrik yang dinyatakan dalam V(voltase)
dan satuannya volt (J/C).
Dua buah titik dikatakan menpunyai beda potensial 1 volt, jika arus
listrik mengeluarkan energi sebesar 1 J untuk memindahkan muatan 1 C dari
titik potensial tinggi ke potensial rendah.
Hubungan antara energi listrik, muatan listrik, dan potensial listrik
dinyatakan alam rumus :
V=

W
q

de ngan : W
q
V

= Energi listrik (J)


= Muatan listrik (C)
= Potensial listrik (V)

2. Terjadinya Arus Listrik


Kita telah mengenal muatan listrik yang dapat bergerak dengan bebas.
Listrik dinamis begerak jika ada beda potensial. Muatan positif bergerak dari
potensial tinggi ke potensial rendah, sedangkan muatan negatif bergerak dari
potensial rendah ke potensial tinggi. Muatan listrik yang bergerak pada suatu
penghantar dinamakan arus listrik. Arus listrik mempunyai kemiripan dengan
aliran air.

14

Muatan yang bergerak (arus listrik) ditetapkan sebagai partikel-partikel


bermuatan positif yang bergerak dari kutub positif ke kutub negatif. Arah arus
listrik berlawanan dengan arah gerakan muatan elektron (negati) dan searah
dengan arah muatan positif. Dengan kata lain, arus listrik bergerak dari
potensial tinggi ke potensial rendah.
3. Kuat Arus Listrik
Sebuah baterai dihubungkan dengan bola lampu akan menyebabkan
lampu menyala. Nyala lampu itu diakibatkan karena adanya aliran muatan
listrik. banyaknya muatan listrik yang mengalir pada suatu penghantar tiap
detik disebut kuat arus listrik. Semakin banyak muatan positif yang mengalir
melalui suatu penghantar dalam selang waktu t maka semakin besar arus
listriknya. Besar kuat arus dapat dirumuskan :
I=

q
dengan :
t

I = kuat arus listrik (A)


T = waktu (s)
Q = jumlah muatan listrik (C)
Satuan SI untuk muatan listrik q adalah coulomb, untuk waktu adalah
sekon, dan Satuan kuat arus listrik adalah coulomb / sekon (C/s) atau sering
disebut ampere (A).
1 ampere = 1 coulomb per sekon (C/s)
1 miliampere (mA) = 10-3 ampere
1 mikroampere (A) = 10-6 ampere
4. Sakelar dan Sekring
a. Sakelar
Alat untuk menghubungkan atau memutuskan arus dalam rangkaian
listrik disebut sakelar.
Perhatikan gambar di bawah ini :

Pada saat karet ditekan, maka arus listrik mengalir dari B menuju A
sehingga bolalampu menyala. Sebaliknya jika karet dilepaskan maka aliran
arus akan terputus.
b. Sekring
Korsleting terjadi apabila ada kabel terlepas isolasinya sehingga
antaar kabel yang satu dengan kabel yang lain bersentuhan. Keadaan ini
menyebabkan arus yang mengalir sangat besar sehingga terjadi loncatan
bunga api listrik dan dapat menimbulkan kebakaran. Pada saat terjadi
korsleting, lampu tidak menyala karena arus listrik tidak sampai ke lampu.
Sekring merupakan alat listrik yang berguna untuk mencegah
mengalirnya arus terlalu besar melalui suatu penghantar apabila terjadi
hubungan singkat atau korsleting. Elemen terpenting dari sekring berupa
kawat penghantar yang sangat kecil dan pendek. Kawat pengahantar ini
dibuat dari bahan yang mudah meleleh dan putus, misalnya timah putih
atau perak. Dengan demikian, jika arus yang mengalir melalui kawat
pengahantar terlalu besar maka kawat penghantar akan meleleh atau putus
sehingga hubungan arus terputus.

15

Kekuatan kawat penghantar pada sekring untuk mengalirkan arus


sudah ditentukan besarnya. Ada sekring yang hanya dapat dilewati arus
maksimum 1 A, 3 A, 5 A, dan 10 A.
B. Hukum Ohm
Indikator :
Siswa dapat : -

menyelidiki hubungan arus listrik dan beda potensial dalam


suatu rangkaian (Hukum Ohm)
Mengukur dan menggambarkan arus listrik dan beda potensial
dalam bentuk tabel dan grafik

Pada tahun 1826, seorang fisikawan Jerman, George Simon Ohm,


mengemukakan konsep tentang hubungan antara beda potensial, arus listrik, dan
hambatan listrik dengan sebuah percobaan. Dari hasil percobaanya, Ohm
menyatakan bahwa jika tegangan (beda potensial) antara ujung-ujung penghantar
diperbesar, ternyata kuat arus yang mengalir lewat penghantar tersebut juga
bertambah besar. Hal itu menunjukkan perbandingan antara beda potensial dengan
kuat arus selalu tetap. Simon Ohm kemudian menyimpulkan bahwa :
V
= tetap dan diberi simbol R atau
I
V
R=
dimana,
R
= hambatan ()
I

V
= beda potensial (V)
I
= kuat arus listrik (A)
Ohm kemudian mencoba dengan jenis kawat lain. Ternyata R juga berharga
lain. Tergantung dari jenis kawat yang digunakan. Selanjutnya R disebut sebagai
hambatan. Untuk menghormati Goerge Simon Ohm yang menemukan hubungan
antara V, I dan R maka satuan hambatan listrik adalah volt / ampere atau sering
disebut Ohm (). Suatu penghantar mempunyai hambatan 1 Ohm jika diberi
tegangan 1 volt dan menghasilkan kuat arus sebesar 1 A.
Dari percobaan yang dilakukan oleh Simon Ohm, dapat disimpulkan bahwa
kuat arus yang mengalir dalam suatu penghantar sebanding dengan beda
potensial antara ujung-ujung penghantar itu. Simpulan ini kemudian dikenal
dengan Hukum Ohm.
C. Penghantar Listrik
Indikator :
Siswa dapat : menemukan perbedaan hambatan beberapa jenis bahan (konduktor,
semikonduktor, dan isolator)
Arus listrik memerlukan medium untuk dapat berpindah dari satu titik ke titik
yang lain. Medium yang digunakan arus listrik untuk berpindah disebut penghantar
listrik. Berdasarkan sifat materinya, bahan-bahan penghantar listrik dikelompokkan
menjadi tiga macam, yaitu konduktor, isolator, dan semi konduktor.
1. Konduktor
Suatu bahan yang sangat baik untuk menghantarkan arus listrik disebut
konduktor. Kemampuan zat dalam menghantarkan arus listrik berbeda-beda
bergantung dari jumlah elektron-elektron bebas yang ada pada bahan tersebut.
Ciri konduktor listrik yang baik yaitu jika didekatkan pada magnet saling
beriteraksi (tarik-menarik), misalnya besi, baja, besi silikon.
2. Isolator

16

Isolator merupakan bahan yang daya hantar listriknya sangat jelek. Cirinya jika
didekatkan pada magnet tidak saling tarik. Bahan-bahan yang termasuk isolator
antara lain karet, plastik, marmer, porselin, kaca, udara, ebonite, dan kayu.
Penggunaan isolator biasanya untuk melapisi kawat penghantar atau pegangan
pada alat-alat seperti setrika listrik dan alat-alat rumah tangga.
3. Semikonduktor
Semikonduktor merupakan bahan yang daya hantar listriknya di antara
konduktor dan isolator. Bahan semikonduktor pada suhu kamar (rendah)
berfungsi sebagai isolator dan pada suhu tinggi dapat menjadi konduktor,
misalnya silikon dan germanium.
D. Rangkaian Terbuka
Indikator :
Siswa dapat : mendefinisikan pengertian rangkaian terbuka
Rangkaian terbuka merupakan suatu rangkaian yang tidak dihubungkan antara
ujung-ujung sumber tegangan dengan ujung-ujung yang lain.
Kita telah mengetahui bahwa baterai sebagai salah satu sumber tegangan yang
dibuat dari bahan kimia dan tersusun secara kompleks. Muatan listrik yang
berpindah melalui bahan tersebut tidak luput dari hambatan. Hambatan yang
terdapat pada sumber tegangan atau arus disebut hambatan dalam (r). Hambatan
dalam mempengaruhi besarnya beda potensial antara ujung-ujung suatu sumber
tegangan. Besar beda potensial antara titik A dan B dapat ditentukan dengan rumus :
V AB = E I . r

dengan :
E = gaya gerak listrik sumber tegangan (volt)
R = hambatan dalam (ohm)
I = kuat arus listrik yang keluar dari sumber tegangan
(ampere)

E. Rangkaian Tertutup
Rangkaian tertutup dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Rangkaian Tertutup Tak Bercabang
Pada rangkaian tertutup tak bercabang, besar
arus di mana-mana adalah sama. Pada
gambar Disamping, terdapat 3 buah
Amperemeter yang digunakan untuk
mengukur besar arus pada tempat-tempat
yang berbeda di dalam rangkaian tertutup
tak bercabang. Ternyata, ketiga ampermeter menunjukkan pembacaan skala
yang sama. Berarti kuat arus dalam suatu rangkaian tertutup tak bercabang, di
titik mana saja adalah sama besar.
2. Rangkaian Tertutup Bercabang
Untuk menentukan arus yang mengalir pada suatu rangkaian listrik sederhana
yang bercabang, terlebih dahulu perlu mengetahui hukum Kirchhoff pada suatu
rangkaian. Ada dua Hukum Kirchhoff untuk menghitung arus yang mengalir,
yaitu :
a.
Hukum I Kirchhoff
Pada suatu rangkaian tertutup, jika arus yang
keluar dari sumber tegangan menemui suatu
titik percabangan maka arus listrik akan
terpecah melalui cabang-cabang kawat
penghantar tersebut. Menurut Kirchhoff,
jumlah arus listrik yang masuk ke suatu

17

titik percabangan sama dengan jumlah


arus listrik yang keluar dari titik
percabangan. Pernyataan tersebut dikenal
dengan Hukum I Kirchhoff.
b.

Hukum II Kirchhoff
Untuk menghitung besar arus pada suatu rangkaian tertutup yang
mempunyai satu atau lebih sumber tegangan dan hambatan dalam, perlu
dipahami Hukum II Kirchhoff. Menurut Kirchhoff, dalam suatu rangkaian
tertutup jumlah aljabar gaya gerak listrik (E) sama dengan jumlah aljabar
penurunan potensial I x R.

E=I.R

TOTAL

F. Hambatan (Tahanan)
Resistor merupakan alat yang dibuat khusus untuk menghasilkan hambatan
dan berfungsi untuk mengurangi kuat arus yang mengalir pada suatu rangkaian.
Pada alat-alat elektronika, misalnya radio dan televisi, resistor sangat besar
manfaatnya karena selain untuk memperkecil arus yang masuk rangkaian, juga
berfungsi agar kuat arus dan tegangan selalu tetap atau konstan. Satuan untuk
menyatakan besar hambatan (resistansi) resistor adalah ohm (). Satuan lain yang
sering digunakan adalah :
1 kiloohm (k ) = 1.000 ohm
1 megaohm (M ) = 1.000.000 ohm
Resistor dilambangkan dengan huruf R dan dalam rangkaian elektronika
digambarkan dengan simbol seperti gambar di samping ini :
Resistor dapat digunakan antara sebagai berikut :
1. Mengatur kuat arus yang mengalir pada rangkaian
eletronika dan menstabilkan arus listrik.
2.
Menurunkan tegangan sesuai dengan yang
diperlukan pada rangkaian.
3.
Jika digabung dengan transistor dan kondensator dalam suatu rangkaian,
dapat membangkitkan frekuensi tinggi dan rendah.
Dalam suatu rangkaian eletronika ada beberapa jenis resistor yang digunakan
bergantung dari kegunaan dan fungsinya, antara lain :

18

1. Resistor Tetap
Resistor tetap adalah resistor yang mempunyai harga resistansi tetap, yang
dibuat oleh pabrik alat-alat elektronika. Dalam rangkaian elektronika, resistor
tetap dapat dipasang bolak-balik. Jenis resistor ini ada dua macam, yaitu :
a. Resistor Kawat Logam
Resistor kawat logam biasanya dibuat dari kawat logam yang dililitkan pada
permukaan pipa tabung kaca, marmer atau keramik. Kawat yang digunakan
adalah kawat nikelin yang mempunyai hambatan cukup besar.
b. Resistor Arang
Resistor arang paling banyak digunakan pada rangkaian alat elektronika.
Kaki resistor terletak pada ujung-ujungnya. Nilai resistor arang dinyatakan
dengan kode warna yang diciptakan oleh RMS (Radio Manufactures
Association) yang merupakan kelompok pabrik elektronika di Eropa dan
Amerika.
Kode warna pada resistor ditandai dengan warna gelang berikut :
i. Gelang I menunjukkan nilai resitor angka ke-1
ii. Gelang II menunjukkan nilai resitor angka ke-2
iii. Gelang III menunjukkan perkalian
iv. Gelang IV menunjukkan toleransi
2. Hambatan Geser (reostat) dan Resistor variabel
a. Hambatan Geser (Reostat)
Nilai hambatan dapat diperbesar atau
diperkecil dengan cara menggeser tombol kontak
ke kiri atu ke kanan sehinggan panjang kawat
berubah. Semakin panjang kawatnya hambatan
semakin besar dan sebaliknya.
b. Resistor Variabel
Resistor variabel adalah resistor yang besar hambatannya dapat diubah-ubah
sesuai dengan kebutuhan. Cara mengubah nilai hambatannya dengan
menggeser atau memutar. Resistor variabel digolongkan menjadi beberapa
macam, yaitu :
(1) Potensiometer
Ada dua macam potensiometer, yaitu :
(a)
Potensiometer logarit, yaitu potensio yang nilai
hambatannya dapat diubah-ubah sesuai dengan perhitungan
logaritma dan biasa digunakan untuk mengatur nada tinggi atau
rendah.
(b)
Potensiometer linear, yaitu potensiometer yang nilai
hambatannya dapat diubah-ubah sesuai dengan perhitungan
linear. Potensio ini biasa digunakan untuk mengatur volume atau
pengatur suara.
Menurut bahannya potensiometer dibedakan menjadi dua macam,
yaitu:
(a) Potensiometer arang, merupakan potensiometer yang dapat diputar
atau digeser
(b) Potensiometer kawat logam
(2)

Trimer Potensio (Trimpot)


Potensiometer yang dapat diatur dengan obeng
disebut trimer potensio (trimpot). Car mengubah
hambatan pada trimpot dengan memutar tanda +
dengan drei atau obeng.

19

(3)

Tahanan Bangku (Tahanan Sumbat)


Tahanan Bangku dipasang secara seri dan dihubungkan oleh
sumbat yang dibuat dari logam campuran antara tembaga
dan seng. Jika menginginkan hambatan sebesar 10 ohm
maka sumbat ke-2 dan ke-3 dimasukkan ke dalam lubang
sumbat. Jika menginginkan hambatan sebesar 15 ohm maka
sumbat ke-3 dimasukkan ke dalam lubang sumbat,
sedangkan sumbat ke-1 an ke-2 dilepas sehingga arus
mengalir melalui hambatan 10 ohm dan 5 ohm, begitu
seterusnya.

3. Resistor suhu dan Resistor cahaya


a. Resistor Suhu
Resistor suhu adalah resistor yang nilai hambatannya
dipengaruhi oleh suhu. Jenis resistor ini sering disebut
termistor. Termistor dibedakan menjadi dua, yaitu :
(1) NTC (Negative Temperature Coefficient)
Merupakan resistor yang nilai hambatannya semakin kecil jika suhunya
semakin tinggi.
(2) PTC (Positive Temperature Coefficient)
Merupakan resistor yang nilai hambatannya semakin besar jika
suhunya semakin tinggi.
Kegunaan resistor suhu biasanya untuk sakelar elektronik (switching)
pada rangkaian alarm kebakaran, stabilisasi arus listrik, dan rangkaian
alat pengukur temperatur.
b. Resistor Cahaya
Resistor cahaya adalah resistor yang nilai hambatannya
dipengaruhi oleh cahaya. Jenis resistor ini adalah LDR
(Light Dependent Resistor). Apabila LDR terkena cahaya
maka hambatannya semakin kecil dan sebaliknya. Resistor
ini biasa digunakan pada arus besar. Fungsi LDR pada
rangkaian arus besar adalah sakelar (switching) otomatis.
Kegunaan yang lain adalah rangkaian alat pengukur cahaya
(lighting meter) dan rangkaian penjebak pencuri.
G. Susunan Hambatan
Hambatan pada sebuah sumber tegangan dapat disusun menjadi tiga macam, yaitu :
1. Susunan Hambatan Seri
Misalnya tiga buah hambatan disusun seperti gambar di bawah ini.
Susunan yang demikian disebut susunan seri. Ketiga hambatan yang disusun
secara seri tersebut dapat diganti hanya dengan satu hambatan yang nilainya
sama dengan tiga buah hambatan. Besar hambatan (R S), ditentukan dengan cara
berikut :
Dari rumus Hukum Ohm :
R=

V
I'

maka

V=I.R

Besar beda potensial total :


VAD = VAB + V BC + V CD
Besar arus yang mengalir pada hambatan R1, R2, dan R3 adalah :
I AD.RS = IAB.R1 + IBC. R2 + ICD. R3
Karena IAD = IAB = IBC = ICD, maka :
I AD.RS = IAD.R1 + IAD. R2 + IAD. R3 , sehingga :

20

Rs = R 1 + R 2 + R 3
Secara umum hambatan pengganti (Rs) untuk rangkaian seri
dapat dihitung dengan : Rs = R1 + R2 + R3 +
dengan Rs = hambatan pengganti seri.
Ciri hambatan yang disusun secara seri adalah jika arus dialirkan pada rangkaian
maka arus tersebut akan melalui R1, R2, R3 (tidak terpecah). Kegunaan hambatan
yang disusun seri adalah untuk memperbesar hambatan.
2. Susunan Hambatan Paralel
Tiga buah hambatan pada gambar di samping merupakan susunan
hambatan paralel. Ketiga hambatan tersebut dapat diganti dengan suatu
hambatan yang nilai hambatannya sama dengan ketiga hambatan tersebut. Besar
hambatan pengganti dari ketiga hambatan (RP) dapat dicari dengan cara berikut :
Dalam rangkaian paralel, beda potensial tiap-tiap hambatan sama (V AB) dan arus
yang mengalir terpecah menjadi I1, I2, I3. menurut Hukum Kirchhoff I besarnya I
= I1 + I 2 + I3
Dan dari rumus Hukum Ohm I =

V
R

Didapat : VAB = VR1 = VR2 = VR3


RP
R1
R2
R3
Karena VR1 = VR2 = VR3 = VAB maka
VAB = VAB = VAB = VAB
RP
R1
R2
R3
Sehingga didapat :
Jika resistornya dua buah maka digunakan :
dengan RP = hambatan pengganti secara paralel
Ciri rangkaian parallel adalah jika arus yang dialirkan dari A akan terpecah
melalui R1, R2, dan R3 kemudian arus bergabung lagi di B dengan beda
potensial antara VR1 = VR2 = VR3. Jika hambatan disusun secara paralel, besar
hambatan penggantinya akan lebih kecil dari masing-masing hambatan yang
disusun secara paralel.
3. Susunan Hambatan Gabungan
Tiga buah hambatan pada gambar di samping dapat diganti dengan satu
hambatan (Rg) yang nilainya sama dengan gabungan ketiga hambatan tersebut.
Penggabungan R1 dan R2 secara paralel adalah :
Setelah diketahui Rp maka dapat disusun secara seri dengan R 3 sehingga dapat
dituliskan :
Rg = R p + R 3

H. Hambat Jenis Kawat Penghantar


Hambatan sebuah kawat penghantar bergantung pada jenis kawat dan ukuran
penghantar, jika suatu kawat diperpanjang, ternyata hambatan kawat penghantar
semakin besar. Akan tetapi, jika penampang kawat diperbesar ternyata hambatan
kawat penghantar semakin kecil. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa
hambatan kawat penghantar berbanding lurus dengan panjang kawat dan berbanding

21

terbalik dengan luas penampang kawat. Hal ini menunjukkan bahwa setiap jenis
kawat mempunyai hambatan berbeda-beda, bergantung pada hambat jenis kawat
penghantar tersebut.
Besarnya hambatan sepotong kawat penghantar ditentukan oleh beberapa
faktor berikut ini :
1. Panjang kawat (), semakin panjang kawat, semakin besar juga hambatannya.
2. Luas penampang A, semakin besar luas penampang makin kecil hambatannya.
3. Hambat jenis penghantar .
Dengan demikian. Besarnya hambatan sepotong kawat penghantar dapat
ditentukan dengan persamaan :
Dengan, R = hambatan kawat penghantar ()
= hambat jenis (ohmmeter atau m)
= panjang kawat (meter)
A = luas penampang kawat (m2)
Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya hambat jenis suatu penghantar,
yaitu :
1. jenis penghantar
2. suhu penghantar
Dari hubungan antara hambatan (R), panjang kawat penghantar (), hambat
jenis (), dan luas penampang (A), kita tahu bahwa semakin panjang kawat
penghantar maka semakin besar hambatan kawat penghantar tersebut.
I. Susunan Sumber Tegangan
1. Susunan Seri Sumber Tegangan
Untuk memperbesar tegangan, sumber tegangan tersebut dapat disusun secara
seri.
Keterangan : E = gaya gerak listrik (volt)
r = hambatan dalam sumber (ohm)
Potensial total antara A-B sebesar :

Dengan : n = jumlah ggl


Besarnya arus dalam suatu rangkaian utama :

Dengan :

E
R
r
n
I

=
=
=
=
=

ggl elemen (V)


hambatan luar ()
hambatan dalam ()
jumlah ggl
kuat arus yang mengalir (A)

2. Susunan Paralel Sumber Tegangan


Susunan sumber tegangan secara paralel mengakibatkan sumber tegangan
tersebut dapat dipakai lebih lama. Jika setiap sumber berbeda potensialnya maka
besar potensial total yang keluar dari rangkaian sama dengan potensial yang
paling besar dari ketiga sumber tersebut.
Jika E1 = E2 = E3 maka EAB = EP = E terbesar. Hambatan dalam pengganti (rp)
dirumuskan :
Dengan p = jumlah ggl sumber

22

Besarnya kuat arus yang


rangkaian dirumuskan :
Dengan ;

E
R
r
p
I

=
=
=
=
=

mengalir

dalam

ggl elemen (V)


hamabtan luar ()
hambatan dalam ()
jumlah ggl sumber
kuat arus yang mengalir (A)

RANGKUMAN :
1. Beda potensial dipengaruhi oleh energi dan jumlah muatan
2. Beda potensial dapat dirumuskan :
stuannya adaalah volt (V)
3. Elektron bergerak dari potensial rendah ke potensial tinggi
4. Arah arus listrik searah dengan arah muatan positif, yaitu dari potensial tinggi ke
potensial rendah
5. Kuat arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir pada suatu
penghantar tiap detiknya
6. Arus listrik mengalir pada rangkaian tertutup
7. Kuat arus listrik dapat dirumuskan :
satuannya ampere (A)
8. Sekring adalah alat yang dapat mencegah aliran arus yang sangat besar akibat
hubungan singkat atau korlseting
9. Hukum Ohm : Kuat arus yang mengalir dalam suatu penghantar sebanding dengan
potensial antara ujung-ujung pengahntar itu.
10. Konduktor yaitu bahan yang dapat menghantarkan arus litrik dengan baik
11. Isolator yaitu bahan yang memiliki daya hantar listrik buruk
12. Semikonduktor yaitu bahan yang daya hantar listriknya antara konduktor dan
isolator
13. Besar beda potensial pada rangkaian terbuka dirumuskan :
14. Hukum I Kirchhoff : jumlah arus listrik yang masuk ke suatu percabangan sama
dengan jumlah arus listrik yang keluar dari percabangan. Hukum I Kirchhof
dirumuskan :
15. Hambatan kawat pengahantar dipengaruhi oleh jenis kawat (), panjang kawat (),
luas penamapang kawat (A), yang dirumuskan :
16. Jenis-jenis penghambat adalah sebagai berikut.
a.
Penghambat tetap yang mempunyai harga tetap (tidak
berubah)
b.
Penghambat geser yaitu penghambat yang nilai
hambatannya dapat diatur sesuai kebutuhan
17. Rumus hambatan pengganti secara seri :
18. Rumus hambatan pengganti secara paralel :
19. Untuk memperbesar tegangan pada suatu sumber, sumber tegangan dapat disusun
secara seri. Besar potensial total adalah :

23

Uji Kognitif :
1. Grafik hubungan antara tegangan dan kuat arus adalah .....

2. Perhatikan tabel dan pernyataan berikut


Beda Potensial (V)
1,0
2,0
3,0
4,0

Kuat Arus (A)


1,0
2,0
3,0
4,0

V/I
10
10
10
10

1. Makin besar beda potensial, makin besar hambatan


2. Hasil bagi antara beda potensial dengan kuat arus selalu tetap
3. Beda potensial sebanding dengan kuat arus
4. Kuat arus berbanding terbalik dengan hambatan
Kesimpulan yang benar ditunjukkan paa nomor .......
a. 1 dan 2
b. 2 dan 4
c. 1, 2, dan 3
d. 2, 3, dan 4
3. Perhatikan gambar berikut :

Arus listrikyang mengalir adalah .....


a. 0,5 A
b. 1,5 A
c. 2,5 A

d. 3,0 A

4. Apabila sebuah alat listrik bertuliskan 100 W / 220 V dihubungkan dengan tegangan
110 V, maka yang terjadi adalah .....
a. lampu putus
c. lampu menyala terang
b. lampu tidak menyala
d. lampu menyala redup
5. Pengukuran hamabatan secara langsung dapat ditunjukkan pada gambar berikut,
yang benar adalah .....
a.
b.
c.
d.

6. Sebuah kawat memiliki hambatan 20 ohm, apabila panjang kawat dibuat dua kali
semula sedangkan luas penampangnya menjadi 1 semula, maka hambatan kawat
4
menjadi ....
a. 2,5 ohm
b. 5,0 ohm
c. 80 ohm
d. 160 ohm
7. Sebuah kawat hambatannya 100 ohm. Apabila kawat dipotong menjadi 4bagian
sama panjang, maka hambatannya tiap-tiap kawat adalah .....
a. 20 ohm
b. 50 ohm
c. 200 ohm
d. 400 ohm
Untuk soal no.8 dan 9 :
Apabila kawat ditarik sehingga panjangnya menjadi 5 kali semula, dengan catatan
volume kawat tetap, maka :
8. Luas penampangnya menjadi ......
a. 25 kali semula
b. 5 kali semula

c.1/2 kali semula d. 1/5 kali semula

9. Hambatannya menjadi ......


a. 25 kali semula
b. 5 kali semula

c.1/2 kali semula d. 1/5 kali semula

24

10. Manakah dari rangkaian berikut yang menghasilkan nyala lampu paling terang?
a.
b.
c.
d.

11. Tiga buah hambatan masing-masing 25 ohm, 50 ohm dan 100 ohm dirangkai seri,
maka hambatan penggantinya mamiliki hambatan sebesar .....
a. 175 ohm
b. 165 ohm c. 33,3 ohm
d. 25 ohm
Perhatikan gambar berikut untuk soal nomor 12, 13, dan 14 !
12.

Besarnya hambatan pengganti pada rangkaian


tersebut adalah .......
a. 0,65 ohm
c. 4,00 ohm
b. 6,5 ohm
d. 13,0 ohm

13. Kuat arus yang mengalir pada rangkaian adalah .


4,00 A
b. 1,54 A
c. 0,50 A
d. 0,15 A
14. Besarnya kuat arus pada rangkaian paralel masing-masing adalah ..
a. 1,83 A
b. 0,79 A
c. 0,25 A
d. 0,075 A
15. Hambatan identik berikut masing-masing bernilai hambatan total 3 ohm adalah ..

16. Kelompok konduktor listrik adalah


a. karbon, air murni, baan manusia
c. karbon , badan manusia, emas
b. air murni, tembaga, emas
d. badan manusia, air murni, emas
17. Benda-benda berikut yang tidak dapat menghantarkan arus listrik adalah .....
a. plastik, air, besi
c. air, karet, plastik
b. air, karet, besi
d. plastik, karet, udara
18. Apabila penghambat berikut identik, manakah yang dapat menghantarkan arus
listrik adalah .....

19. Dari rangkaian berikut, manakah yang menyala paling terang ?


a. 1
c. 3
b. 2
d. 4

20. Perhatikan gambar berikut :


Apabila I1 = I2 = 3,5 A, I3 = I4, maka besarnya I3 dan I4 masing-masing adalah
a. 0,75 A
b. 1,00 A
c. 1,25 A
d. 1,50 A

25

BAB IV
ENERGI DAN DAYA LISTRIK
Standar Kompetensi :
Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan untuk memahami keterkaitan
dengan pemanfaatan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar :
Merumuskan hubungan energi dengan daya listrik, serta pemanfaatannya dalam
kehidupan sehari-hari
Peta Konsep :

A. Energi Listrik
Indikator :
Siswa dapat : menjelaskan hubungan antara V, I dengan energi listrik yang
digunakan
Energi listrik yang timbul dari adanya arus listrik pada suatu bahan penghantar
kemudian diubah menjadi energi bentuk lain disebut energi listrik. Contoh energi
listrik yang diubah menjadi energi bentuk lain, misalnya pada alat-alat listrik
berikut:
1.
Kipas angin mengubah perubahan energi listrik menjadi energi
gerak pada baling-baling.
2.
Lampu pijar terjadi perubahan energi listrik menjadi energi cahaya
dan energi kalor
3.
Setrika listrik, terjadi perubahan energi listrik menjadi energi panas
4.
Bor listrik, terjadi perubahan energi listrik menjadi energi gerak
putaran
5.
Televisi, terjadi perubahan energi listrik menjadi energi cahaya,
energi bunyi, dan energi kalor.
Prinsip kerja dari lampu pijar, setrika listrik, dan panci listrik dapat dijelaskan
dengan percobaan Joule. Dari percobaan yang dilakukan Joule, ternyata ada kaitan
antara satuan usaha dengan satuan kalori. Rancangan alat dari percobaan Joule dapat
dilihat pada gambar.
Keterangan :

A
B

=
=

C
D
E
Th
(A)
Rth
(V)
S

=
=
=
=
=
=
=
=

kalorimeter yang terbuat dari bahan aluminium


ruang hampa uadara, berguna untuk melindungi panas agar tidak keluar
dari kalorimeter
cairan alkohol (yang cepat panas)
lilitan kawat penghantar, dapat menimbulkan energi panas
sumber tegangan
termometer
amperemeter
hambatan geser
voltmeter
sakelar

Prinsip kerja kalorimeter yaitu jika sakelar s dihubungkan, arus mengalir


pada rangkaian sehingga menimbulkan panas pada lilitan kawat penghantar dan
cairan alkohol juga ikut memanas. Besar kalori yang diterima alkohol bergantung

26

pada beda potensial, arus listrik, dan lamanya waktu sakelar ditutup sehingga dapat
disusun pernyataan seperti berikut ini.
(1) Jika arus yang mengalir besar, maka cairan alkohol semakain panas
(2) Jika potensial diperbesar, maka cairan alkohol semakin panas
(3) Semakin lama sakelar ditutup maka cairan alkohol juga semakin panas
Energi panas yang ditimbulkan oleh aliran listrik dapat dirumuskan :
W=Q.V
Karena Q = I . t, maka W = I . t atau
Rumus ini dapat diubah menjadi :
W = I2 . R . t Joule

W = V . I . t joule

ingat V = I . R

Jika diubah menjadi bentuk kalori menjadi :


W = 0,24 . I2 . R . t. kalori
Dengan :
V
= beda potensial listrik (volt)
I
= kuat arus listrik (ampere)
R
= hambatan penghantar (ohm)
t
= waktu (sekon)
W = energi listrik (joule)
B. Daya Listrik
Indikator :
Siswa dapat : menjelaskan hubungan antara daya listrik, energi listrk, dan
satuannya (kWh dan joule)
Dalam kehidupan sehari-hari, kita menjumpai suatu alat listrik bertuliskan 220
V ; 30 W. Apakah artinya ? dalam 1 menit suatu alat listrik menggunakan energi
sebesar 1.800 joule. Ini berarti bahwa alat tersebut dalam 60 sekon menggunakan
energi listrik sebesar 1.800 joule atau dalam 1 sekon alat tersebut menggunakan
energi listrik sebesar 30 joule, maka dikatakan daya alat tersebut 30 watt.
Dari pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa daya listrik adalah
besarnya energi listrik yang digunakan oleh suatu alat setiap satuan waktu. Satuan
energi listrik adalah joule, sedangkan satuan daya listrik adalah joule/sekon atau
watt (W).
Besarnya daya listrik dapat ditetntulan dengan rumus berikut ini :
Daya =

energilist rik
W
waktupemakaian atau P = t

Karena W = V . I . t, maka P =

V .I .t
atau P = V . I
t

Persamaan ini dapat juga diganti menjadi : P = I2 . R


Dengan : W = energi listrik (joule)
t
= waktu penggunaan (sekon)
V
= tegangan (volt)
R
= hambatan (ohm)
P
= daya listrik (joule/sekon atu watt)
Satuan daya yang sering digunakan adalah watt (W) atau yang lebih
besar lagi, yaitu kilowatt (kW) dan Megawatt (MW).
Pada sebuah bola lampu sering tertulis 220 V ; 15 W. hal ini berarti lampu
tersebut menyala dengan terang pada tegangan 220 volt dan daya listrik yang
digunakan 15 watt. Paa alat-alat pemanas biasanya daya yang tertulis lebih besar,
misalnya pada setrika listrik tertulis 220 V ; 300 W.

27

Pada alat-alat listrik buatan pabrik biasanya dicantumkan besar daya dan
tegangan, misalnya P1 watt ; V1 volt. Jika dipasang pada tegangan yang tidak sesuai,
yaitu V2 (V1 > V2) maka daya yang digunakan lampu akan berubah. Daya lampu
yang digunakan dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Pada tegangan V1 berlaku :

Pada tegangan V2 berlaku :

Karena hambatan lampu tetap jika dipasang pada tegangan berapapun maka :
atau
Dengan demikian berlaku hubungan sebagai berikut :
C. Energi Listrik Rumah Tangga
Indikator :
Siswa dapat : menerangkan konsep energi listrik dan daya listrik dalam
perhitungan penggunaan listrik di rumah tangga berdasarkan
angka yang tertera pada kWh meter
Jika diperhatikan satuan energi llistrik adalah joule atau sama dengan
wattdetik. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa wattdetik juga merupakan
satuan energi. Selain itu, satuan energi juga dapat menggunakan kilowattjam (kWh
= kilowatthour). Walaupun kWh bukan termasuk SI, namun satuan ini biasa dipakai
PLN untuk menghitung rekening pembayaran listrik.
1 joule
= 1 wattdetik
1 kWh
= 1 kilowatt-jam
= 1.000 x 3.600 wattdetik
= 3.600.000 joule
Contoh :
Sebuah rumah tegangan listriknya 220 V mempunyai 3 buah lampu dan sebuah
TV yang masing-masing mempunyai daya 20 W, 40 W, 06 W dan 100 W. setiap hari
rata-rata lampu tersebut menyala 5 jam dan TV menyala rata-rata 4 jam. Jika
rekening listrik tiap kWh sebesar Rp. 200,00. berapakah rekening (energi) listrik
yang harus dibayar oleh pemilik rumah dalam 1 bulan (30hari) ?
Diketahui : V
P1
P2
P3
P4
1 kWh
t lampu
t TV

= 220 V
= 20 W
=40 W
= 60 W
= 100 W
= Rp. 200,00
= 5 jam
= 4 jam

28

Ditanyakan : Ongkos rekening energi listrik dalam 1 bulan (30 hari) ?


Jawab
:
W1
=
20 W x 5 jam
= 100 wattjam
W2
=
30 W x 5 jam
= 200 wattjam
W3
=
60 W x 5 jam
= 300 wattjam
W4
=
1000 W x 5 jam = 400 wattjam
Jumlah

= 1.000 wattjam
= 1kWh
Jadi ongkos rekening listrik 1 bulan (30 hari) = 30 x 1 kWh x Rp. 200,00
= 6.000,00
D. Perubahan Energi Listrik
Indikator :
Siswa dapat : menunjukkan perubahan energi listrik menjadi energi bentuk lain
Energi dapat dirubah menjadi energi bentuk lain. Energi listrik yang diubah
menjadi energi kalor biasanya digunakan pada alat-alat pemanas, misalnya kompor
listrik, setrika listrik, solder, dan penanak nasi.
Elemen pemanas yang digunakan adalah bahan yang mempunyai hambatan
besar, misalnya kawat nikorm, nikelin dan wolfram. Bahan itu dapat mengubah
energi listrik menjadi energi kalor karena arus yang mengalir pada kawat nikrom
menyebabkan arus pusar. Karena timbul arus pusar, maka kawat elemen akan panas,
panas yang ditimbulkan oleh pemanas akan menginduksi besi pada kumparan kawat
nikelin / nikrom sehingga besi menjadi panas.
Energi listrik juga dapat diubah menjadi energi gerak misalnya pada alat-alat
bor listrik, mesin mpelas, mikser, blender, kipas angin.
E. Menghemat Energi Listrik
Indikator :
Siswa dapat : mempraktekkan penghematn enrgi dalam kehiduan sehari-hari dan
mengemukakan alasannya.
Energi listrik dapat ditimbulkan dari bermacam-macam sumber, misalnya batu
baterai, akumulator, dinamo, dan generator. Energi listrik banyak digunakan untuk
menghidupkan lampu pijar, tape recorder, televisi, setrika, kipas angin dan berbagai
alat yang lain. Kita menggunakan sumber energi listrik dan baterai, aki atau dinamo
yang terbaas dan dapat habis atau rusak jika sumber energi ini digunakan terus
menerus.
Agar tidak kehabisan sumber energi listrik dan dapat menghemat biaya, kita
perlu menghemat energi listrik. Berikut ini merupakan cara untuk menghemat energi
listrik.
(1) Nyalakan lampu seperlunya
(2) Matikan lampu sebelum meninggalkan ruangan
(3) Nyalakan lampu setelah gelap dan matikan lampu setelah subuh
(4) Pasang foto relay dan seri dengan sakelar untuk mengingatkan kita mematikan
lampu luar
(5) Matikan alat elektronik jika tidak benar-benar dimanfaatkan
(6) Gunakan kapasitas listrik sesuai kebutuhan
(7) Pilih jenis alat listrik yang hemat
(8) Hindari menyetrika pakaian sedikit-sedikit
(9) Jangan terlalu serimg membuka atau menutup kulkas dan hindari memasukkan
barang panas atau hangat
(10) Gunakan tampungan air untuk memperkecil on atau off pompa air
(11) Permudah sinar matahari pagi dan sore memasuki ruangan

29

RANGKUMAN :
1. Energi listrik adalah energi yang ditimbulkan dari adanya arus listrik pada suat
bahan penghantar kemudian diubah menjadi energi bentuk lain
2. Besar energi listrik :
W = V . I . t joule atau W = I2 . R . t joule atau W = 0,24 . I2 R . t joule
3. Daya listrik adalah besar usaha persatuan waktu
Dirumuskan dengan : P =

W
t

P= V.I

P = I2 . R

4. Satuan yang digunakan untuk menghitung energi listrik pada penghitungan rekening
listrik oleh PLN adalah kWh (kilowattjam)
Uji Kognitif :
1.
Apabila kuat arus yang mengalir melalui rangkaian diperbesar hingga 3 kali
semula, maka energi yang digunakan menjadi .......
a. 1/3x semula
b. 3x semula
c. 6x semula
d. 9x semula
2.

Perhatikan pernyataan berikut


1. Makin besar tegangan, makin besar energi yang digunakan
2. Makin besar kuat arus, makinbesar energi yang digunakan
3. Makin besa hambatan, makin besar energi yang digunakan
4. Makin besar waktu, makin besar energi yang digunakan
Pernyataan yang berlaku pada energi listrik yang benar ditunjukkan pada nomor .....
a. 1, 2, dan 3
b. 2, 3, dan 4
c. 3, 4, dan 1
d. 4, 2, dan 1
3.
Sebuah alat listrik bertegangan 220 V dilalui arus listrik 2 A, maka energi kalor
yang diperlukan ..
a. 110joule
b. 440 joule
c. 880 joule
d. 1760 joule
4.

Sebuah lampu pijar 220 V memiliki hambatan 110 ohm. Apabila digunakan
selama 15 menit, maka energi kalor yang diperlukan adalah
a. 396 000 joule b. 363 000 joule
c. 24 000 joule
d. 6600 joule

5.

Energi listrik yang diperlukan sebuah alat listrik 24000 joule ketika digunakan
selama 5 menit. Apabila hambatan yang dimiliki alat listrik tersebut adalah 20 ohm,
maka kuat arus yang melalui alat listrik tersebut adalah ......
a. 2 A
b. 4 A
c. 6 A
d. 24 A

6.

Elemen pemanis terbuat dari bahan .


a. konduktor yang hambatannya besar c. isolator yang hambatannya besar
b. konduktor yang hambatannya kecil d. isolator yang hambatannya kecil

7.
a.
b.
c.
d.
8.

Tungsten digunakan sebagai elemen pemanas pada lampu pijar, karena .....
memiliki titik lebur tinggi dan cahayanya berwarna putih
selain memancarkan kalor juga memancarkan cahaya
mudah terbakar sehingga hanya perlu sedikit energi listrik
lebih banyak mengubah energi listrik menjadi energi cahaya

Perhatikan pernyataan berikut


1. 60% energi listrik pada lampu pijar diubah menjadi cahaya, 40% diubah menjadi
panas
2. 90% energi listrik pada neon diubah menjadi cahaya, 10% diubah menjadi panas
3. 11 watt lampu neon sama terangnya dengan lampu pijar 75 watt
4. Neon dapat hidup selama 3000 jam sedangkan lampu pijar bertahan hidup
selama 1000 jam
Pernyataan yang benar ditunjukkan pada nomor .
a. 1 saja
b. 2 dan 3
c. 1, 2, dan 3
d. 1, 2, 3, dan 4

30

9.
a.
b.
c.
d.
10.

Lampu neon lebih hemat energi dibandingkan lampu pijar karena ........
lebih banyak energi listrik diubah menjadi energi kalor
lebih banyak energi listrik diubah menjadi energi cahaya
lebih terang tetapi tidak panas
lebih terang tetapi juga panas

Mengapa pada almpu pijar yang dibut hampa udara diisi dengan gas argon ?
a. Agar dapat bereaksi dengan logam panas
b. Agar tidak bereaksi dengan logam panas
c. Gas Argon merupakan gas yang mudah terbakar
d. Gas Argon merupakan gas ringan sehingga bertekanan rendah

11.

Lampu neon yang dibuat hamap udara diisi dengan uap raksa, karena uap
raksa....
a. dapat memancarkan sinar berwarna putih dan tidak panas
b. memancarkan cahaya yang sangat terang tapi sedikit kalor
c. memancarkan sinar ultraviolet yang jika mengenai zat fluoresen akan berwarna
putih
d. memancarkan sinar ultraviolet yang tidak terlihat oleh mata tetapi cahany sangat
terang
12.
Kenaikan suhu 2 kg air jika pemanas 24 V dicelupkan selama 2,5 menit dan kuat
arusnya 5 A aalah ....... (kalor jenis air = 4200 J/kg C)
a. 2,14 C
b. 4,28 C
c. 21,4 C
d. 42,8 C
13.

Sebuah setrika listrik 300 watt 220 volt dipasang selama 15 menit. Berapa energi
listrik yang digunakan?
a. 990 000 joule
b. 270 000 joule c. 198 000 joule d. 45 000 joule
14.
Sebuah sekring yang dipasang pada tegangan 20 V menyebabkan kuat arus
mengalir 5 A. Daya sekring tersebut adalah ......
a. 0,25 watt
b. 4 watt
c. 25 watt
d. 100 watt
15.

Perhatikan gambar berikut :


Apabila hambatan A 20 ohm, B = 6 ohm, dan C = 25 ohm, sedangkan kuat arus
yang mengalir 3 A, maka daya masing-masing penghambat berturut-turut adalah .....
a. 3600 W, 108 W, dan 5625 W
c. 1200 W, 108 W, dan 1874 W
b. 3600 W, 423 W, dan 5625 W
d. 180 W, 54 W, dan 226 W

16.

Sebuah rumah terdapat 4 lampu masing-masing 40 W, 50 W, 10 W, dan 60 W


digunakan setiap hari rata-rata 5 jam, maka energi yang dibutuhkan rumah tersebut
selama 1bulan (30 hari) adalah ..
a. 86 000 kJ
b. 24 000 kWh
c. 1440 kJ
d. 24,0 kWh

17.
a.
b.
c.
d.

Fungsi sekring adalah untuk .......


Mencegah terjadinya korsleting (hubungan pendek)
Mengurangi arus listrik yang terlalu besar
Menghambat arus listrik jika terjadi korsleting
Mencegah terjadinya kebakaran jika terjadi korsleting

Perhatikan gambar berikut untuk soal nomor 19 dan 20 :

18. Apabila sakelar S dihubungkan lampu yang menyala adalah .


a. L1
b. L1 dan L2
c. L2 dan L3
d. L1, L2, dan L3
19. Ketika sakelar S dihubungkan, maka arus listrik akan mengalir melalui
a. L1
b. L1 dan L2
c. L2 dan L3
d. L1, L2, dan L3

31

BAB V
KEMAGNETAN
Standar Kompetensi :
Memahami konsep kemagnetan dalam kehidupan sehari-hari
Kompetensai Dasar :
- Menyelidiki gejala kemagnetan dan cara membuat magnet
- Mendeskripsikan pemanfaatan kemagnetan dalam produk teknologi
Peta Konsep :

A. Pengertian Magnet
Para ilmuwan mendefinisikan gejala kemagnetan adalah suatu gejala
tertariknya logam (misalnya besi) oleh benda lain yang telah bersifat magnet secara
alamiah atau buatan. Berdasarkan keberadaan gejala kemagnetan tersebut, maka
benda dikelompokkan menjadi berikut.
1. Benda magnet, yaitu benda yang memiliki gejala kemagnetan. Lebih jelasnya,

adalah benda yang dapat ditarik oleh magnet dan dapat dibuat magnet.
Contohnya besi, baja, nikel, kobalt, aluminium, platina, dan lain-lain.
2. Benda bukan magnet, yaitu benda yang tidak memiliki gejala kemagnetan, atau
benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet dan tidak dapat dibuat menjadi
magnet. Contohnya seng, emas, bismuth, kayu, plastik, karet, dan lain-lain.
Kompas adalah magnet kecil berbentuk jarum yang digunakan untuk
menunjukkan pengaruh magnet bumi. Kompas diletakkan mendatar, kemudian
jarum kompas menunjukkan arah Utara dan Selatan. Selain pada kompas, bentuk
magnet bermacam-macam, ada yang seperti huruf U (magnet ladam/ tapal kuda),
ada magnet batang, dan sebagainya.
1. Kutub-Kutub Magnet

Magnet memiliki dua buah kutub, yaitu kutub U (kutub utara) dan kutub
S (kutub selatan). Kutub magnet tersebut merupakan.kekuatan terbesar dalam
menarik logam lain. Kutub magnet terletak pada ujung-ujungnya.
2. Sifat Magnet

Jika dua buah magnet saling didekatkan menimbulkan dua jenis gaya,
yaitu gaya tarik-menarik atau gaya tolak-menolak. Gaya tarik-menarik terjadi
bila dua kutub tidak sejenis didekatkan, sebaliknya bila dua kutub sejenis
didekatkan akan terjadi gaya tolak-menolak.
3. Teori Magnet Elementer

Weber adalah seorang Ilmuwan fisika yang mengemukakan tentang teori


magnet elementer. Dikatakannya bahwa :

32

1. Setiap benda tersusun atas magnet-magnet elementer atau domain. Magnet


elementer adalah magnet kecil atau atom magnetik yang masih memiliki
kutub magnetik, yritu kutub U dan kutub S.
2. Pada benda magnet, susunan magnet elementernya teratur kutub-kutubnya
dan satu arah
3. Pada benda bukan magnet, susunan magnet elementernya tidak teratur
kutub-kutubnya dan tidak satu arah.

4.

Bahan Magnet dan Bahan Bukan Magnet


Berdasarkan bisa dan tidaknya suatu bahan dibuat magnet, maka bahan dapat
dikelompokkan menjadi dua.
a. Bahan magnetik
Bahan magnetik, yaitu bahan yang dapat dibuat magnet dan dapat merasakan
adanya gejaia kemagnetan. Contohnya besi, baja, nikel, kobalt, dan
aluminium. Bahan magnetik dapat juga dikelompokkan menjadi dua.
1) Ferromagnetik, yaitu benda yang dapat merasakan gejala kemagnetan
dengan kuat atau dapat ditarik dengan kuat oleh magnet dan bahan ini
dapat dibuat magnet. Contohnya besi, baja, nikel, dan kobalt.
2) Paramagnetik, yaitu benda yang dapat merasakan gejaia kemagnetan
dengan lemah atau dapat ditarik dengan lemah oleh magnet , dan bahan
ini dapat dibuat magnet. Contohnya aluminium dan platina. I
Jika dilihat dari teori magnet elementer, maka bahan magnetik adalah bahan
yang memiliki susunan magnet-magnet elementer yang dapat disearahkan
atau diatur.
b. Bahan bukan magnetik
Bahan bukan magnetik, yaitu bahan yang tidak bisa dibuat magnet dengan
cara apa pun dan tidak bisa merasakan adanya gejala kemagnetan.
Contohnya seng, emas, kayu, plastik, dan karet. Bahan bukan magnetik dapat
juga disebut dengan diamagnetik, yaitu benda yang tidak dapat merasakan
adanya gejala kemagnetan dan tidak dapat dibuat magnet. Jika dilihat dari
teori magnet elementer, maka bahan bukan magnetik adalah bahan yang
memiliki susunan magnet-magnet elementer yang tidak dapat disearahkan
atau tidak dapat diatur.

5.

Magnet Buatan
Magnet buatan memiliki sifat-sifat, yaitu sebagai magnet permanen
(tetap) dan magnet sementara. Magnet permanen/tetap adalah suatu bahan yang
memiliki sifat kemagneta, dalam waktu yang relatif lama atau sukar hilang sifat
kemagnetannya. Ditinjau dari teori magne, elementer, magnet yang demikian ini
susunan magnet elementernya sukar berubah arah, contohn magnet dari bahan
baja. Magnet sementara adalah suatu bahan yang memiliki sifat kemagnet dalam
waktu yang relatif pendek atau mudah hilang sifat kemagnetannya. Ditinjau dari
teori magn elementer, magnet yang demikian ini susunan magnet elementernya
mudah berubah arah, contohn magnet dari bahan besi lunak..
Untuk dapat membuat magnet dapat dilakukan dengan tiga cara.
a. Menggosok
Bahan dari besi atau baja dapat dijadikan
magnet dengan cara bahan tersebut digosok

33

berulang-ulang dengan magnet tetap yang kuat.


Penggosokan tersebut dilakukan dalam satu
arah, misalnya ke kiri saja atau ke kanan saja.
Pada ujung terakhir penggosokan terjadi kutub magnet yang berlawanan
dengan kutub magnet yang digosokkan. Jika penggosokan dilakukan secara
berulang-ulang dalam waktu yang lebih lama maka dapat dihasilkan magnet
tetap.
b. Menginduksi
Bahan dari besi atau baja dapat dijadikan
magnet dengan cara bahan tersebut didekatkan
dengan magnet tetap yang kuat. Dengan jarak yang
semakin dekai, maka bahan sedikit demi sedikit akan
terpengaruh menjadi magnet. Sifat kemagnetan yang
timbul pada bahan tersebut, kemudian dinamakan
dengan magnet induksi. Kutub magnet yang
menginduksi dekat dengan bahan, akan membuat
kutub magnet yang berlawanan. (Jika yang mendekati
kutub U, maka ujung yang didekati menjadi kutub S,
demikian sebaliknya).
c. Mengalirkan arus listrik (elektromagnet)
Bahan dari besi atau baja dapat dijadikan
magnet dengan cara bahan tersebut dililiti kawat
penghantar yang dialiri arus listrik. Selama arus
listrik mengalir, maka bahan yang dililiti kawat
penghantar akan menjadi magnet sedikit demi
sedikit. Sifat kemagnetan yang timbul pada bahan
tersebut, kemudian dinamakan dengan magnet
listrik (elektromagnet).
Selama arus listrik mengalir, maka proses
magnetisasi terus beriangsung. Letak kutub U dan
kutub S pada elektromagnet, dapat ditentukan
dengan bantuan genggaman tangan kanan. Di mana arah ibu jari
menunjpkkan arah kutub U, sedangkan arah empat jari lainnya menunjukkan
arah arus listrik yang mengalir pada kawat penghantar yang meliliti bahan.
Magnet buatan sifat kemagnetannya dapat hilang, hal ini bisa disebabkan
hal-hal berikut.
a. Magnet yang dipanasi hingga berpijar, ini berakibat magnet-magnet
elementernya tidak teratur arahnya sehingga sifat kemagnetannya menjadi
berkurang bahkan hilang.
b. Magnet dipukul-pukul dengan keras, ini juga berakibat magnet-magnet
elementernya tidak teratur arahnya sehingga sifat kemagnetannya menjadi
berkurang bahkan hilang.
c. Penyimpanan magnet yang keliru, seperti magnet dimasukkan ke dalam
kumparan yang dialiri arus listrik atau magnet disimpan dalam posisi kutub
yang sejenis saling berdekatan/ berdampingan.
B. Gaya Magnet
Gaya magnet merupakan bentuk gaya tarikan atau tolakan antara kutub-kutub
magnet. Magnet memiliki kekuatan tt-rbesar pada kutub-kutubnya, sehingga magnet
dapat melakukan gaya tarikan atau tolakan pada suatu logam atau magnet lain.
Besarnya gaya tarikan atau tolakan-tersebut tergantung dari kekuatan magnet itu
sendiri. Gaya magnet digambarkan dengan garis-garis gaya yang melingkupi sebuah
magnet dengan arah dari kutub U (utara) menuju kutub S (selatan).

34

35

C. Medan Magnet
Medan magnet adalah daerah atau ruangan di sekitar magnet yang masih dapat
merasakan adanya gaya magnet. Besar kecilnya medan magnet sangat tergantung
pada kekuatan magnet itu sendiri. Semakin besar kekuatan magnet maka medan
magnetnya pun semakin besar (luas), sebaliknya jika kekuatan magnet semakin kecil
maka medan magnetnya pun juga semakin kecil (sempit).
D. Kemagnetan Bumi
Bumi diibaratkan sebagai sebuah magnet yang besar,
dengan kutub-kutubnya terletak di sekitar kutub-kutub
bumi. Oleh karena itu, jarum kompas selalu menunjuk arah
utara selatan. Dilihat dari sifat kemagnetannya maka
posisi kutub utara secara geografis merupakan letak.kutub
selatan magnet bumi. Sebaliknya, posisi kutub selatan
secara geografis merupakan letak kutub utara magnet bumi.
Pada jarum kompas, jika diamati lebih lanjut ternyata
arah yang ditunjuk dengan arah secai geografis bumi terjadi
penyimpangan. Hal ini dikarenakan garis gaya magnetbumi
tidak tepat berimpit dengan garis bujur geografis bumi
(garis bujur geografis = garis yang menghubungkan kutub
utara de kutub selatan dengan melalui permukaan bumi).
Besarnya penyimpangan sudut arah utara selatan yang ditunjukkan antara
jarum kompas dengan kutub geografis bumi disebut dengan sudut deklinasi (d).
Besarnya sudut deklinasi pada setiap temp di permukaan bumi tidak sama dan nilai
berubah-ubah dari tahun ke tahun. Sudut deklinasi 90 terletak di daerah katulistiwa,
sedangkan sudut deklinasi 0 terletak di daerah kutub bumi (KU dan KS Deklinasi
dibagi menjadi dua, yaitu
1. deklinasi positif, yaitu apabila kutub utara kompas menyimpang ke arah timur
2. deklinasi negatif, yaitu apabila kutub utara kompas menyimpang ke arah barat.
Besarnya penyimpangan sudut kemiringan jarum kompas dengan garis
mendatar (permukaa bumi) disebut dengan sudut inklinasi. Sudut inklinasi 0
terletak di daerah katulistiwa (daerah aklin sedangkan sudut deklinasi 90 terietak di
daerah kutub bumi (KU dan KS). lnklinasi dibagi menja dua, yaitu
1. inklinasi positif, yaitu apabila kutub utara kompas menyimpang ke bawah garis
horizontal;
2. inklinasi negatif, yaitu apabila kutub utara kompas menyimpang ke atas garis
horizontal
E. Medan Magnet di Sekitar Arus Listrik
1. Medan Magnet pada Penghantar Lurus (Percobaan Oersted)
H.C. Oersted (1777 1851). mengadakan suatu percobaan tentang
kompas (magnet jarum) yang didekatkan pada kawat penghantar yang dialiri
arus listrik. Berikut kesimpulan dari percobaan Oersted.
a. Arus listrik yang mengalir pada penghantar dapat menimbulkan medan
magnet.
a. Medan magnet di sekitar arus listrik akan semakin besar, tergantung pada
dua faktor, yaitu semakin besarnya kuat arus listrik yang mengalir dan
semakin dekatnya jarak benda terhadap kawat penghantar yang dialiri arus
listrik tersebut.
b. Arah medan magnet di sekitar arus listrik dapat ditentukan dengan kaidah
tangan kanan atau penarik gabus (putaran sekrup).
1) Kaidah tangan kanan
a) lbu jari lurus ke atas, menunjukkan arah arus listrik
a) Empat jari lain menggenggam, menunjukkan arah
medan magnet.

36

2) Penarik gabus/putaran sekrup


Penarik gabus/sekrup biasanya bila diputar ke kanan (searah jarum jam)
akan bergerak maju. Jika diputar ke kiri (berlawanan putaran jarum jam)
akan bergerak mundur, mendekati kita.
a) Arah putaran sekrup menunjukkan arah medan magnet.
a) Arah gerak maju mundur sekrup menunjukkan arah arus listrik.
2. Medan Magnet pada Penghantar Melingkar
Medan magnet pada penghantar yang dibuat melingkar, arah medan
magnetnya tetap menggunakan kaidah tangan kanan atau penarik gabus/putaran
sekrup dari Oersted, yaitu arah ibu jari menunjukkan arah arus listrik, sedangkan
empat jari lainnya menunjukkan arah medan magnetnya.
3. Medan Magnet pada Kumparan
Kawat penghantar yang dibuat gulungan panjang disebut solenoida.
Medan magnet yang ditimbulkan oleh solenoida ini relatif lebih besar
dibandingkan dengan satu gulungan kawat penghantar. Hal ini dikarenakan pada
setiap lilitan saling memperkuat medan magnetnya. Selanjutnya apabila di
dalam gulungan solenoida ini diberi inti besi lunak, maka saat arus listrik
mengalir besi tersebut akan menjadi magnet atau yang dikenal dengan istilah
elektromagnet.
Kekuatan magnet pada elektromagnet (solenoida) dapat diperbesar dengan
cara:
a. memperbesar kuat arus listriknya,
a. memperbanyak jumlah lilitan pada kumparannya, dan
b. memberi inti besi lunak ke dalam kumparan (solenoida).

Berikut keuntungan menggunakan elektromagnet dibanding yang lainnya.


a.
b.
a.
b.
c.

Kekuatan magnet dapat diubah-ubah menurut kuat arus listriknya.


Kemagnetan dapat dihilangkan dengan cara memutuskan arus listrik.
Elektromagnet dapat dibuat ke dalam berbagai bentuk menurut keperluan.
Letak kutub magnet dapat diubah dengan mengubah arah aliran arus listrik.
Sistem penyimpanan lebih mudah dan praktis.

F. Gaya Lorentz (F )
Gaya Lorentz (F,) adalah gaya magnet yang dialami oleh penghantar berarus
listrik yang terletak di dalam suatu medan magnet. Dari gaya magnet yang
ditimbulkannya ini, lahirlah beberapa peralatan, seperti motor listrik, alat pengukur
listrik, dan lain-lain.
Besarnya gaya Lorentz sebanding dengan kuat medan, arus listrik, dan panjang
kawat penghantar sehingga hubungan keempat besaran tersebut dapat di rumuskan
sebagai berikut.
Keterangan:
F = Gaya Lorentz, dalam satuan newton (N)
B = Kuat medan magnet, dalam satuan tesla
(T)
I = Kuat arus listrik, dalam satuan ampere (A)
= Panjang kawat, dalam satuan meter (m)

37

Contoh :
Sebuah kawat penghantar dengan panjang 500 cm dialiri arus listrik 2 A.
Apabila kawat tersebut terletak dalam medan magnet 25 tesla, maka berapa gaya
Lorentz yang dihasilkan?
Solusi:
= 500cm = 5m; I= 2A; B=25T
F = B . I .
= 25x2x5N
F = 2 5 0 N
Jadi, besarnya gaya Lorentz (F) adalah 250 N.
Alat-alat yang kerjanya menggunakan prinsip gaya Lorentz sebagai berikut.
1. Motor Listrik
Motor listrik adalah alat yang dasar kerjanya mengubah energi listrik
menjadi energi gerak contohnya kipas angin. Bagian yang berputar pada motor
listrik disebut rotor, sedangkan bagi yang diam (tidak berputar) disebut stator.
Daya motor listrik dapat diperbesar dengan cara berikut.
a. Memperbesar kuat arus listrik.
b. Memperbesar kuat medan magnet.
c. Memperbanyak jumlah lilitan.
d. Memberi inti besi lunak ke dalam kumparan.
2. Alat Ukur Listrik
Beberapa jenis alat ukur listrik, seperti amperemeter, ohmmeter, voltmeter,
basicmeter, dan galvanometer, semuanya menggunakan prinsip kerja gaya
magnet Lorentz. Salah satunya galvanometer, yaitu salah satu jenis alat ukur
listrik yang digunakan untuk mendeteksi adanya aliran arus listrik yang
kecil/lemah.
G. Pemanfaatan Kemagnetan Dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Pembuatan Bel Listrik
Bel listrik adalah alat yang digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi
energi bunyi secara otomatis.
2. Pembuatan Relai
Relai adalah alat yang memanfaatkan sumber energi listrik kecil tapi dignakan
untuk menghubungkan atau memutuskan arus listrik yang besar. Relai sering
digunakan pada bidang teknk
3. Pembuatan Telepon
Telepon adalah alat telekomunikasi yang menggunakan sistem elektromagnetik.
Pesawat telepon terdiri dari dua bagian yaitu pengirim (mikrofon) dan penerima
(telepon)
Uji Kognitif :
1. Berikut ini yang termasuk bahan magnetik adalah ....
a. aluminium, besi, baja
c. besi, baja, nikel
b. baja, nikel, aluminium
d. aluminium, nikel, besi
2. Bahan yang termasuk magnet keras adalah ....
a. alcomak dan besi
c. alcomak dan baja
b. besi dan mumetal
d. mumetal dan baja
3. Mengapa ketika magnet batang ditaburi serbuk besi, serbuk besi lebih banyak
menempel di bagian ujung magnet?
a. Serbuk besi merupakan bahan magnetik.
b. Ujung maagnet merupakan kutub magnet.
c. Ujung magnet selalu ditarik oleh kutub magnet Bumi.
d. Bagian tengah magnet netral.

38

4. Magnet yang bergerak bebas selalu menunjuk arah utara dan selatan Bumi, karena ....
a. di sekitar kutub-kutub Bumi terdapat kutub-kutub magnet Bumi
b. sifat kutub magnet selalu menunjuk arah utara dan selatan Bumi
c. magnet sekecil apapun selalu memiliki dua kutub
d. kutub-kutub magnet selalu menunjuk arah yang berlawanan
5. Perhatikan gambar berikut :
Apa yang terjadi ketika besi dan be dijauhkan dari magnet?
a. Besi dan baja tetap menjadi maenet
b. Besi tetap menjadi magnet, baja hilang kemagnetannya
c. Baja tetap menjadi magnet, baja hilang kemagnetannya
d. Besi dan baja kehilangan kemagnetannya
6. Perhatikan gambar berikut :
Kutub yang ditunjukkan oleh A dan B adalah ....
a. utara dan selatan
b. selatan dan utara
c. utara dan utara
d. selatan dan selatan
7. Perhatikan gambar berikut :

Kutub-kutub magnet yang ditimbulkan kumparan berarus listrik adalah pada


gambar....
a.
1 dan 3
c. 2 dan 3
b.
1 dan 4
d. 2 dan 4
8. Perhatikan gambar berikut.

Pembuatan magnet yang benar ditunjukkan oleh gambar nomor ....


a.
1 dan 3
c. 2 dan 3
b. 1 dan 4
d. 2 dan 4
9. Perhatikan gambar berikut :
Paku yang tidak bersifat magnet adalah nomor....
a.
b.

a. 1
b. 2

c. 3
d.4

10. Perhatikan pernyataan berikut.


1. Terjadinya inklinasi dan deklinasi.
2. Jarum kompas tidak tepat menunjuk arah utara dan selatan Bumi.
3. Magnet yang bergerak bebas tidak sejajar dengan bidang datar
4. Magnet yang bergerak bebas selalu menunjuk arah utara dan selatan Bumi

39

Akibat ketidaktepatan letak kutub kutub magnet Bumi pada kutub-kutub Bumi
ditunjukkan pada pernyataan nomor ....
a. 1 dan 2
c. 1, 2, dan 3
b. 2 dan 3
d. 1, 2, 3, dan 4
11. Perhatikan pernyataan berikut.
1. Jauhkan dari medan magnetik
2. Jauhkan dari medan listrik
3. Jangan dipanaskan
4. Simpan magnet secara berpasangan dengan kutub tidak sejenis saling
berseberangan dan ditutup dengan besi lunak.
Cara menyimpan magnet yang benar ditunjukkan pada nomor ....
a. 1 dan 2
c. 1, 3, dan 4
b. 2 dan 3
d. 2, 3, dan 4
12. Perhatikan pernyataan berikut.
1. Sudut yang dibentuk oleh penyimpangan magnet dengan arah utara selatan
Bumi.
2. Sudut yang dibentuk oleh medan magnetik dengan bidang horizontal.
3. Di ekuator Bumi sudut inklinasi adalah nol derajat.
4. Sudut inklinasi terbesar terletak di kedua kutub geografi, yaitu 90.
Pernyataan yang benar tentang sudut inklinasi ditunjukkan pada pernyataan
nomor ....
a. 1 dan 3
c. 1, 2, dan 3
b. 2 dan 4
d. 2, 3, dan 4
13. Jika sakelar ditekan, maka ....
a. elektromagnet menjadi magnet, jangkar C tertarik pemukul gong, dan arus
terhubung
b. elektromagnet menjadi magnet, jangkar C tertarik pemukul gong, dan arus
terputus
c. elektromagnet kehilangan kemagnetan, jangkar C tertarik pemukul gong, dan
arus terhubung
d. elektromagnet kehilangan kemagnetan, jangkar C tertarik pemukul gong, dan
arus terputus
14. Motor listrik dan alat ukur listrik menggunakan prinsip ....
a. arus listrik diletakkan di dalam medan magnetik
b. medan magnetik diletakkan di sekitar arus listrik
c. gaya magnetik yang bekerja pada pita aluminium
d. gaya magnetik yang bekerja pada arus listrik
20. Agar arus listrik yang mengalir pada loop tidak berbalik arah, sehingga loop dapat
berputar terus, maka motor listrik menggunakan ....
a. interuptor
c. kumparan
b. komutator
d. sikat

40

BAB VI
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
Standar Kompetensi
Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar:
Menerapkan konsep induksi elektromagnetik untuk menjelaskan prinsip kerja
beberapa alat yang memanfaatkan prinsip induksi elektromagnetik.
Peta Konsep :

A. Pengertian Induksi Elektromagnetik


Induksi elektromagnetik adalah gejala yang timbul akibat adanya gerakan magnet
di dalam atau di sekitar kumparan (solenoida). Peristiwa ini merupakan tanggapan
fisikawan Michael Faraday atas percobaan Oersted. Oleh Faraday (1831), jika
dalam suatu kumparan terdapat perubahan jumlah garis gaya magnet, maka akan
menimbulkan gaya gerak listrik (GGL) induksi pada ujung kumparannya.
Perhatikan percobaan Faraday berikut!
Alat dan bahan yang digunakan:
1.
2.
3.
4.

kumparan,
magnet batang,
galvanometer, dan
kabel secukupnya.

Kesimpulan dari percobaan Faraday adalah medan magnet dapat menghasilkan


gaya gerak listrik (GGL) yang disebut dengan GGL Induksi. GGL Induksi tersebut
menghasilkan arus listrik yang dinamakan arus lnduksi, yaitu arus listrik yang
dihasilkan dari perubahan jumlah garis gaya magnet pada suatu kumparan
penghantar (solenoida). Besarnya arus listrik dan GGL Induksi dipengaruhi oleh
faktor sebagai berikut.
1. Kecepatan gerak magnet pada kumparan (perubahan jumlah garis gaya magnet
pada kumparan).
2. Jumlah lilitan pada kumparan.
3. Kuat medan magnet.
4. Ada tidaknya inti besi lunak dalam kumparan.
Untuk menimbulkan GGL atau arus induksi dapat dilakukan dengan cara
berikut.
1. Menggerak-gerakkan (mendekat-jauhkan) magnet pada kumparan (solenoida).
2. Memutar kumparan di dalam medan magnet, atau sebaliknya mengubah medan
magnet pada kumparan.,
3. Jika magnet yang digunakan adalah elektromagnet, rnaka dengan memutusmutus arus pada kumparan satu (primer) agar terjadi arus pada kumparan yang
kedua (sekunder).

41

Besarnya GGL lnduksi yang dihasilkan elekromagnetik dapat dihitung dengan


menggunakan rumus matematis sebagai berikut.
Keterangan;
Eind
= GGL Induksi, dalam satuan volt (V)
N
= jumiah lilitan kumparan, dalam satuan lilitan
= perubahan jumlah garis gaya magnet (fluks magnetik),
dalam satuan weber (Wb)
t
= selang waktu, dalam satuan sekon (s)
Tanda negatif (-) menunjukkan arah induksi
Contoh :
Sebuah kumparan 4000 lilitan, mula-mula melingkupi garis gaya magnet 2000
weber setelah 2 sekon melingkupi 3000 garis gaya magnet. Berapa GGL Induksi
yang terjadi ?
Penyelesaiannya:
Diketahui: N = 4.000 lilitan
= (3.000 - 2.000) Wb
= 1.000 Wb
t = 2s
Ditanyakan: Berapa GGL Induksi yang terjadi (E Ind ) ?
Jawab:
A(D
E ind = - N.
t
= - 4.000 x (3.000-2.000)
2
= - 4.000x 1.000 = - 4.000 x 500
2
= - 2.000.000 volt = - 2 MV = -2 x 106 volt
Jadi, GGL Induksi yang terjadi -2.000.000 volt atau 2 MV atau -2 x 106 volt.
B. Dinamo dan Generator
Dinamo atau generator adalah alat yang dapat mengubah energi kinetik
menjadi energi listrik melalui cara induksi elektromagnetik. Generator banyak
dijumpai pada mesin-mesin pembangkit listrik, seperti di PLTA, PLTN, PLTG atau
pembangkit listrik tenaga panas bumi (geothermal). Adapun dinamo sering ,dijumpai
pada sepeda kayuh, kendaraan-kendaraan bermotor, atau mobil.
Bagian-bagian generator yang penting, antara lain, rotor, yaitu bagian yang
berputar dan stator, yaitu bagian yang tidak berputar/diam. Besar kecilnya GGL
induksi yang dihasilkan pada generator atau dinamo dipengaruhi 3 faktor, yaitu
1. kecepatan perputaran kumparan,
2. kekuatan magnet tetapnya,
3. banyaknya lilitan pada kumparan.
1. Generator AC (Alternating Current =Arus Bolak-Balik) atau Alternator
Jika kumparan berputar, maka pada ujung-ujung kumparan timbul GGL
Induksi arus bolak-balik. Arus bolak-balik adalah arus yang mengalir dalam dua
arah, sedangkan tegangan bolak-balik adalah tegangan yang polaritasnya (harga
tegangan) senantiasa berubah, kadang positif dan pada saat yang lain negatif.
Dengan menggunakan alternator, seperti pada gambar di atas maka dapat
diperoleh bahwa GGL Induksi atau arus induksi dapat diperbesar dengan empat
cara, yaitu :
a. memperbanyak jumlah lilitan pada kumparan
b. menambah kekuatan magnet
c. memberikan inti besi lunak dalam kumparan
d. mempercepat putaran kumparan

42

2. Generator DC (Direct Curent = Arus Searah)


Pada generator DC hanya memiliki satu cincin yang
terbelah di tengahnya yang disebut cincin belah atau
komutator. Salah satu belahan komutator sebagai polaritas
positif dan belahan yang lain berpolaritas negatif. Ini yang
menyebabkan arus listrik induksi yang mengalir selalu
memiliki satu arah , yaitu dari komutator yang berpolaritas
positif menuju ke komutator yang berpolaritas negatif.
C. Transformator (Trafo)
Trafo adalah alat yang digunakan untuk mengubah nilai tegangan arus bolakbalik. Trafo banyak dijumpai dalam proiduk elektronik, seperti TV, tape, radio,
player disc, komputer, transmisi energi listrik jarak jauh, serta berbagai produk
listrik lainnya.
Transformator terdiri dari tiga komponen penting, yaitu :
a.
Kumparan primer (input/masukan), yaitu
kumparan lilitan penghantar yang dihubungkan
dengan sumber tegangan listrik bolak-balik
yangakan diubah nilainya.
b.
Kumparan sekunder (output/ keluaran), yaitu kumparan lilitan
penghantar saebagai hasil (produk perubahan tegangan yang diinginkan ) yang
dihubungkan dengan alat listrik yang membutuhkan nilai tegangan yang
diinginkan, misalnya lampu atau komponen-koponen elektronik lainnya.
c.
Inti trafo, terbuat dari besi lunak yang berlapis-lapis. Tujuannya agar
mudah tercipta proses induksi elektromagnetik
Prinsip kerja trafo adalah teori induksi elektromagnetik. Jika kumparan primer
diberi arus bolak-balik, maka arus dalam kumparan tersebut akan menginduksi inti
besi lunak menjadi magnet. Karena sifat dari arus bolak-balik adalah berubah-ubah,
kadang maksimal (besar), kadang minimal (kecil), maka akan menghasilkan medan
magnet pada inti besi pun berubah-ubah sehingga pada kumparan sekunder akan
terinduksi dan pada ujung-ujung kumparan sekunder tersebut timbul gaya gerak
listrik (GGL) induksi dengan menghasilkan arus induksi baru yang sesuai dengan
teori Faraday tentang induksi elektromagnetik.
Transformator tidak dapat digunakan untuk tegangan arus searah, karena pada
arus searah nilainya tetap/tidak berubah-ubah seperti arus bolak-balik, akibatnya
tidak terjadi perubahan garis gaya magnet. Transformator juga tidak dapat
digunakan untuk mengubah daya listrik.
Menurut fungsinya, trafo dikelompokkan menjadi dua macam.
1. Transformator step-up, yaitu trafo yang berfungsi untuk menaikkan tegangan
arus bolak-balik. Berikut ciri-ciri trafo step-up.
a. Tegangan pada kumparan primer lebih kecil dari tegangan pada kumparan
sekunder (Vp < Vs).
b. Jumlah lilitan pada kumparan primer lebih sedikit dari jumlah lilitan pada
kumparan sekunder (Np < Ns).
c. Kuat arus listrik pada kumparan primer lebih besar dari kuat arus listrik pada
kumparan sekunder (Ip > Is)
2. Transformator step-down, yaitu trafo yang berfungsi untuk menurunkan tegangan
arus bolak-balik. Berikut ciri-ciri step-down.
a. Tegangan pada kumparan primer lebih besar dari tegangan pada kumparan
sekunder (Vp > Vs).
a. Jumlah lilitan pada kumparan primer lebih banyak dari jumlah lilitan pada
kumparan sekunder (Np > Ns).
b. Kuat arus listrik pada kumparan primer lebih kecil-dari kuat arus listrik pada
kumparan sekunder (Ip < Is).

43

Besarnya tegangan yang dihasilkan pada kumparan sekunder tergantung dari


besamya tegangan primer dan perbandingan jumlah lilitan kedua kumparan tersebut.
Transformator (trafo) yang memiliki berbagai ukuran pada tegangan out putnya
(keluaran tegangannya) disebut dengan trafo autotran.
Hubungan keempat besaran tersebut dapat dituliskan secara rumusan
matematis sebagai berikut.
Vp :Vs= Np : Ns
Keterangan:
Vp = tegangan pada kumparan primer, dalam satuan volt (V)
Vs = tegangan pada kumparan sekunder, daiam satuan volt (V)
Np = jumlah iilitan pada kumparan primer, dalam satuan lilitan
Ns = jumlah lilitan pada kumparan sekunder, dalam satuan lilitan

Dari persamaan di atas, maka dapat dikatakan bahwa besarnya tegangan


sebanding dengan jumlah lilitannya. Jika pada kumparan primer mengalir arus,
maka arus listrik tersebut disebut arus listrik primer (Ip ), demikian juga pada
kumparan sekunder mengalir arus listrik sekunder (Is). Bagaimana hubungan antara
tegangan dengan arus listriknya?
Jika pada kumparan primer mengalir arus primer (Ip) dan kumparan sekunder
(Is) dalam waktu t sekon, maka energi listrik yang masuk ke dalam kumparan primer
adalah Ep = Vp . Ip . t joule.
Demikian juga dengan energi yang dikeluarkan dari kumparan sekunder
sebesar Es = Vs .Is t joule. Apabila pada trafo dianggap energi listrik yang masuk ke
kumparan primer sama dengan energi listrik yang keluar dari kumparan sekunder
(dianggap tidak ada energi listrik yang hilang), maka diperoleh persamaan sebagai
berikut.
Ep = Es
Vp . Ip . t = Vs. Is . t
atau Vp : Vs = Is : Ip
Vp . Ip = Vs. Is
Sehingga persamaan tesebut dapat juga ditulis
Vp : Vs = Np : Ns = Is: Ip atau
Keterangan:
Vp = tegangan pada kumparan primer, dalam satuan volt (V)
Vs = tegangan pada kumparan sekunder,dalam satuan volt (V)
Np = jumlah filitan pada kumparan primer, dalam satuan lilitan
Ns = jumlah lilitan pada kumparan sekunder, dalam satuan lilitan
Ip = kuat arus listrik pada kumparan primer, dalam satuan ampere (A)
Is = kuat arus listrik pada kumparan sekunder, dalam satuan ampere (A)

Contoh :
Sebuah trafo memiliki perbandingan jumlah lilitan primer dan sekunder sebesar
500 : 1000. Jika trafo dipasang pada tegangan 220 V dan arus pada kumparan
sekundernya 6 A, maka hitunglah:
a. tegangan pada kumparan sekundernya,
b. kuat arus listrik pada kumparan primer!
Penyelesaian:
Diketahui: Np : Ns = 500: 1000
Vp = 220 V; Is = 6 A
Ditanyakan: a. Vs ? b. Ip ?
Jawab:
Vp : Vs =Np : Ns
a.
220 : Vs = 500 : 1.000 V.
(220 x500)
1.000
110 .000
Vs = 1.000 = 110 volt 1.000

Vs =

Jadi, besarnya tegangan pada kumparan sekunder adalah 110 volt.


Np : Ns = Is : Ip
b.

44

500 : 1.000 = 6: Ip
Ip =

(6 x1.000)
500

6.000
= 12 A
500

Jadi, besarnya kuat arus listrik pada kumparan primer adalah 12 A.


Efisiensi Transformator ()
Efisiensi transformator () adalah perbandingan antara daya listrik yang
dihasilkan oleh kumparan sekunder (Ps) dibandingkan dengan daya listrik yang
dimasukkan ke dalam kumparan primer (Pp) Perbandingan antara energi listrik yang
dikeluarkan melalui kumparan sekunder dengan energi listri yang dimasukkan
melalui kumparan primer. Definisi tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut.
= efisiensi trafo, dalam satuan persen (%)
Ps = daya listrik pada kumparan sekunder, dalam
satuai watt (W)
Pp = daya listrik pada kumparan primer, dalam satuan
watt (W)
Es = energi listrik pada kumparan sekunder, dalam
satuan joule (J)
Ep = energi listrik pada kumparan primer, dalam satual joule (J)
Contoh:
Sebuah trafo memiliki jumlah lilitan sekunder 200 lilitan dan lilitan primer 1.000
lilitan. Jika arus pad lilitan primer 2 A dan arus pada lilitan sekunder 5 A, maka
berapakah efisiensi trafo tersebut?
Diketahui :

Ditanyakan: Berapakah efisiensi trafo tersebut ()?


Jawab:

Jadi, besarnya efisiensi trafo adalah 50%.


Pada umumnya, efisiensi transformator () nilainya selalu lebih kecil dari 100
%, hal ini dikarenakan sebagian energi/daya listrik yang hilang selama proses
induksi elektromagnetik. Jika ada trafo yang efisiensinya sama dengan 100%, maka
trafo tersebut disebut sebagai trafo ideal.
Hilangnya sebagian energi listrik pada trafo tersebut disebut dengan imbas
elektromagnetik. Imbas ini biasanya berbentuk energi kalor/panas sehingga untuk
mengurangi efek imbas tersebut maka pada inti besinya dibuat berlapis-lapis serta
setiap lapisnya diberi bahan isolator yang sekaligus sebagi pendingin.
D. Aplikasi Induksi Elektromagnaetik
1. Transmisi daya listrik jarak jauh, yaitu pengiriman daya listrik dari jarak jauh
dengan menggunakan listrik bertegangan tinggi karena dengan tegangan yang
tinggi diperoleh beberapa keuntungan sebagai berikut.
a. Arus listrik yang mengalir relatif kecil/stabil.
b. Energi yang hilang sedikit.
c. Biayanya relatif murah.
d. Pemasangannya mudah.

45

2. Produk elektronika, seperti radio, TV, tape recorder, VCD, power supplyl/catu
daya, komputer, dan lain-lain.
3. Pengelasan listrik, yaitu membuat las listrik memerlukan trafo sebagai-bahan
dasarnya. Jika kumparan primer memliki 800 lilitan dan kumparan sekunder 5
lilitan, maka ini adalah trafo step-down dengan perbandingan lilitan 800/5 atau
160/1.
4. Induktor Rumhkorff, yaitu alat untuk menghasilkan tegangan listrik tinggi dan
arus searah yang bertegangan rendah. Alat ini biasa digunakan pada kendaraan
bermotor untuk menimbulkan bunga api antara elektroda-elektroda busi. Adapun
untuk memutus dan menyambung arus primer disebut dengan platina, sedang
kumparannya disebut koil.
5. Tungku induksi, yaitu alat untuk memasak. Jika kumparan sekunder hanya terdiri
dari satu lilitan maka arus listrik yang melalui kumparan sekunder tersebut
menjadi lebih besar. Arus listrik yang besar ini kemudian dengan cepat dapat
mendidihkan air atau melebur patri (solder).
Uji Kognitif :
1. Penyebab timbulnya induksi elektromagnetik adalah ....
a. garis gaya magnetik yang memasuki kumparan
b. garis gaya magnetik yang keluar kumparan
c. perubahan jumlah garis gaya magnetik yang memotong kumparan
d. garis gaya magnetik yang berubah-ubah memotong kumparan
2. Perhatikan gambar berikut.

Apabila jarum galvanometer bergerak ke kiri, kemungkinan yang terjadi adalah:


1. Kutub U keluar kumparan
2. Kutub S memasuki kumparan
3. Kutub S keluar kumparan
4. Magnet diam di dalam kumparan
Pernyataan yang benar ditunjukkan pada nomor ....
a. 1 dan 2
c. 3 dan 4
a. 2 dan 3
d. 4 dan 1
3. Trafo menggunakan prinsip ggl induksi karena dapat ....
a. mengubah tegangan dengan cara mengubah sumber listrik
b. mengubah tegangan dengan mengubah jumlah lilitan kumparan
c. mengubah daya dengan mengubah jumlah lilitan kumparan
d. mengubah daya dengan cara mengubah sumber listrik
4. Timbulnya ggl induksi pada kumparan sekunder sebuah trafo disebabkan ....
a. adanya arus listrik primer
b. arus listrik pada kumparan primer berubah
c. trafo menggunakan dua kumparan yang berbeda jumlah lilitannya
d. trafo menggunakan inti besi lunak

46

5. Perhatikan pernyataan berikut.


1. Menggunakan kumparan yang lilitannya lebih banyak
2. Menggunakan magnet yang lebih kuat
3. Melilit kumparan pada besi lunak
4. Memutar kumparan lebih cepat
Ggl induksi dapat diperbesar, dengan cara seperti pernyataan nomor ....
a. 1 saja
c. 1, 2, dan 3
b. 1 dan 2
d. 1, 2, 3, dan 4
6. Mengapa ketika roda sepeda berputar, dinamo dapat menyalakan lampu?
a. sumbu berputar, magnet pun berputar di sekitar kumparan
b. sumbu berputar, kumparan pun berputar di dalam medan magnetik
c. sumbu berputar, kumparan dan magnet pun berputar
d. sumbu berputar, kumparan, magnet dan koil pun berputar
7. Dalam generator yang disebut stator adalah ....
a. kumparan jangkar dan inti besi
b. kumparan jangkar dan kumparan medan

c. kumparan medan dan inti besi


d. kumparan medan saja

8. Dalam generator yang disebut rotor adalah ....


a. kumparan jangkar dan inti besi
b. kumparan jangkar dan kumparan medan
c. kumparan medan dan inti besi
d. kumparan medan saja
9. Perhatikan pernyataan berikut.
1. Pada alternator, magnet yang digunakan adalah elektromagnet
2. Pada alternator, kumparan diam disebut kumparan jangkar
3. Prinsip kerja dinamo yaitu kumparan diam sedangkan magnet berputar
4. Prinsip kerja generator yaitu magnet diam sedangkan kumparan berputar
Pernyataan yang benar ditunjukkan pada....
a. 1, 2, dan 3
c. 3, 4, dan 1
b. 2, 3, dan 4
d. 4, 2, dan 1
10. Apa yang terjadi jika kumparan primer pada trafo menggunakan arus dc?
a. tidak akan terjadi ggl induksi pada kumparan sekunder
b. tegangan sekunder tidak akan berubah
c. tidak akan menghasilkan arus induksi yang lebih besar
d. tidak akan ada perubahan daya listrik
11. Perhatikan pernyataan berikut.
1. Kuat arus primer lebih besar daripada kuat arus sekunder
2. Kuat arus primer lebih kecil daripada kuat arus sekunder
3. Jumlah lilitan kumparan primer lebih besar daripada jumlah lilitan kumparan
sekunder
4. Jumlah lilitan kumparan primer lebih kecil daripada jumlah lilitan kumparan
sekunder
Ciri-ciri trafo step-up dan step-down berturut-turut ditunjukkan pada nomor
a. 1, 3, dan 2, 4
b. 1, 4, dan 2, 3
a. 2, 3, dan 1, 4
b. 2, 4, dan 1, 4
12. Pada trafo kuat arus berbanding terbalik dengan tegangan, hal ini dise babkan bahwa
tujuan trafo untuk ....
a. mengubah tegangan bukan mengubah kuat arus
b. mengubah tegangan otomatis kuat arus berubah
c. mengubah kuat arus sedangkan daya tetap
d. mengubah tegangan sedangkan daya tetap

47

13. Tegangan masuk sebuah trafo adalah 220 volt. Jika perbandingan lilitan kumparan
primer dan sekunder 1/5, maka tegangan yang keluar dari trafo adalah ....
a. 24 volt
c. 240 volt
b. 110 volt
d. 1100 volt
Soal untuk nomor 14, 15, dan 16.
Sebuah trafo akan digunakan untuk menyalakan lampu dengan tegangan 40 volt.
Stop kontak di rumahmu sebesar 200 volt.
14. Perbandingan lilitan trafo tersebut adalah ....
a. 1 : 5
c. 5 : 1
b. 1 : 6
d. 6 : 1
15. Apabila jumlah lilitan primer 1200 lilitan, maka jumlah lilitan sekunder adalah ....
a. 250 lilitan
c. 620 lilitan
b. 400 lilitan
d. 720 lilitan
16. Apabila kuat arus sekunder 1,2 A, maka kuat arus primer sebesar ....
a. 7,2 A
c. 4,2 A
b. 6,2 A
d. 0,2 A
a. 17.
18. Hilangnya daya pada trafo disebabkan adanya daya listrik yang berubah menjadi
energi kalor. Energi kalor pada trafo bisa timbul karena ....
a. kawat kumparan terbuat dari bahan besi (penghantar)
b. kebocoran fluks magnetik
c. adanya arus pusar pada inti besi
d. lamanya penggunaan
19. Perhatikan pernyataan berikut.
1. Inti besi dibuat berlapis-lapis, antara lapisan diberi isolasi
2. Trafo ditutup rapat dengan bahan isolator
3. Kawat kumparan dibuat dari bahan yang hambatannya besar
4. Kawat kumparan dibuat dari bahan yang hambatannya kecil
Cara-cara untuk mengurangi hilangnya energi kalor pada trafo, dapat ditunjukkan
pada nomor ....
a. 1, 2, dan 3
c. 3, 4, dan 1
b. 2, 3, dan 4
d. 4, 2, dan 1
21. Untuk mengurangi hilangnya listrik pada trafo karena kebocoran fluks magnetik,
maka pada trafo seharusnya . . . .
a. inti besi dibuat berlapis-lapis antara lapisan diberi isolasi
b. trafo ditutup rapat dengan bahan isolator
c. kawat kumparan dibuat dari bahan yang hambatannya besar
d. kawat kumparan dibuat dari bahan yang hambatannya kecil
22. Penggunaan trafo sehari-hari antara lain untuk ....
a. transmisi daya listrik jarak jauh
b. mengubah daya listrik jarak jauh
c. mengubah tegangan listrik jarak jauh
d. mengubah kuat arus listrik jarak 1 jauh
23. Alat-alat berikut yang menggunakan prinsip trafo adalah . . . .
a. radio, televisi, ketel listrik
b. transmisi daya listrik jarak jauh. kamera
c. komputer, transmisi daya listrik jarak jauh
d. komputer, radio, televisi, induktor Ruhmkorff

48

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional, Kurikulum Timgkat Satuan Pendidikan (KTSP)


Standar Isi 2006 . Depdiknas . Jakarta
Dewi Ganawati, dkk . 2008 . Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu dan
Kontekstual IX Untuk SMP/MTs . Penerbit Pusat Perbukuan Departemen
Pemdidikan Nasional . Jakarta
Gregorius, S. dkk . 2008 . IPA Fisika IX . Penerbit Gema Nusa . Klaten
Kanginan, Marthen . 2004 . Sains Fisika SMP Jilid 3A dan 3 B . Penerbit Erlangga .
Jakarta
Sri Sulastri . 2007 . Siap Total Menghadapi Ujian Akhir Fisika SMP/MTs . Penerbit
Erlangga . Jakarta
Sri Rahmini, dkk . 2006 . Sains Fisika 3 . Penerbit Aneka Ilmu . Semarang
Soepono, dkk . 1985 . Zat dan Energi I . Jakarta . Depdikbud
Shidiq Pramono . 2008 . IPA Fisika IX Untuk SMP/MTs . Penerbit Pustaka Manggala

49

Anda mungkin juga menyukai