Anda di halaman 1dari 8

Biografi diri sendiri

Namanya adalah Fatimah Az’zahra Pattipeilohy, lahir di Ambon, 23 April 2007, ia adalah
anak pertama dari empat bersaudara, dari pasangan Iksan Pattipeilohy dan Femy Narfafan.
Rara adalah nama panggilannya, ia terlahir di keluarga yang sederhana, ayahnya seorang
Brimob, sedangkan ibunya bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT). Sejak kecil, dia selalu
dinasehati oleh ayahnya untuk selalu rajin beribadah, jujur dan baik terhadap sesama.

Ketika berumur 7 tahun, ia memulai pendidikan di SDN 2 Piru, Ketika duduk di kelas 6
SD saat ujian praktek Bahasa Indonesia Guru menyuruh agar siswa bertutur di depan kelas
mengenai kota asal para siswa/i. Kebetulan dia berasal dari Ambon, jadi dia memilih cerita
Tanjung Martafons. Pada saat hari dimana akan mempresentasikan cerita dia, dia memakai
baju adat ambon dan membawa sagu sesuai dengan cerita yang di bawakan dia. Ketika
tampil semua orang menertawakan dia, karena dia memerankan peran Martha sebagai
penjual sagu. Tetapi saat guru mengumumkan nilai dialah yang mendapatkan nilai tertinggi
di antara siswa/i yang lain, Karena dia memerankan perannya dengan bersungguh-sungguh
dan sangat menghayati sampai ada guru yang menangis.
Kemudian setelah lulus melanjutkan pendidikannya di SMPN 1 Piru di tahun 2019. Ketika
duduk di kelas 3 SMP ia pernah mengikuti saembara Drum Band disekolah. Awalnya guru
meragukan dia karena guru itu menganggap bahwa dia tidak bisa memainkan Marchingbell,
Setelah dia mencoba memainkannya, guru tersebut terkejut melihat cara bemainnya yang
begitu lincah. Setelah kejadian itu dia langsung diterima masuk ke dalam grup Drum Band.
Setelah lulus dari SMP di tahun 2022, dia melanjutkan pendidikannya di SMAN 3 Seram
Bagian Barat. Saat dia masih duduk di kelas X SMA di jurusan IPA, setelah lulus nanti ia
berencana untuk menjadi Polwan.

Nama : Fatimah Az’zahra Pattipeilohy


Kelas : X Mipa 1
Tugas : Bahasa Indonesia (1)
Biografi Tokoh Idola Dan Strukturnya
(Maudya Ayunda)
"Tidak ada yang tidak mungkin jika kamu percaya," ujar seorang wanita muda yang sukses
dalam dunia entertainment dan pendidikan di Indonesia. Dia adalah Ayunda Faza Maudya
atau yang lebih dikenal dengan Maudy Ayunda. Maudy adalah seorang aktris, model,
penulis, aktivis, dan penyanyi berkebangsaan Indonesia.
Maudy Ayunda lahir di kota Jakarta, pada 19 Desember 1994. Maudy merupakan anak
pertama dari dua bersaudara dari pasangan Didit Jasmedi R. Irawan dan Muren Mudjoko
Jasmedia. Adiknya bernama Amanda Khairunnisa.
Maudy Ayunda mulai terjun ke dunia entertainment pada saat berusia 12 tahun berperan
sebagai peran utama dalam memerankan film "Untuk Rena" pada tahun 2005. Seusai film
tersebut, Maudy sempat beristirahat dari dunia entertainment karena Maudy ingin lebih
fokus pada pendidikan. Namun, pada tahun 2009 Maudy kembali aktif dalam dunia
entertainment, Maudy membintangi film yang berjudul "Sang Pemimpi". Maudy memiliki
kemampuan akting yang luar biasa dan Maudy berhasil membintangi lebih dari 13 film
hingga saat ini.
Tak hanya di dunia peran, Maudy juga menjajal dunia tari suara. Pada 2011, Maudy
merilis album perdananya bertujuk "Panggil Aku" yang berisi 10 lagu. Di tahun 2014, Maudy
berduet dengan David Choi, salah satu penyanyi Amerika, untuk merilis lagu "By My Side".
Maudy menciptakan lagu "Tetap Bersama" di dalam album itu. Empat tahun kemudian,
Maudy merilis album kedua berjudul "Moments", album tersebut sukses mendapatkan
predikat platinum karena berhasil terjual sebanyak 200 ribu hanya dalam jangka waktu 2
setengah bulan. Kemudian Maudy juga merilis lagi album yang berjudul "Moments" pada
tahun 2015 dan album berjudul "Oxygen" pada tahun 2018. Banyak orang menyukai karya
lagunya karena suaranya yang merdu dan khas. Selain membuat album solo, Maudy juga
mengisi soundtrack dalam film yang ia pernah perankan.
Maudy Ayunda juga merupakan seorang penulis buku. Saat kecil, Maudy pernah
menulis sebuah buku cerita anak yang terdiri dari 4 series dan berhasil diluncurkan. Buku
tersebut dilengkapi oleh ilustrasi-ilustrasi untuk anak. Pada tahun 2018 juga ia berhasil
menerbitkan bukunya yang berjudul "Dear Tomorrow".
Selain berprestasi dalam dunia seni dan entertainment, Maudy juga berprestasi dalam
dunia pendidikan. Selama masa sekolahnya dulu, Maudy termasuk salah satu anak pintar
dan aktif. Saat duduk di bangku SMA, Maudy pernah menjabat sebagai ketua OSIS di
sekolahnya. Setelah lulus sekolah, Maudy berhasil diterima di beberapa universitas ternama
dunia. Maudy sempat bingung untuk memilih universitasnya, namun setelah
mempertimbangkan, Maudy memilih Oxford University dan ia lulus mendapatkan predikan
cumlaude hanya dalam waktu 3 tahun. Setelah itu Maudy melanjutkan pendidikan S2 di
Stanford University dan berhasil lulus pada Juni 2021 lalu.
Dari perjalanan Maudy Ayunda ekpyang sukses dalam bidang entertainment maupun
pendidikan, menjadi inspirasi dan motivasi bagi orang banyak terutama anak-anak muda.
Maudy Ayunda selalu memberikan motivasi agar selalu berjuang dalam menggapai mimpi.
Strukturnya
1. Orientasi

"Tidak ada yang tidak mungkin jika kamu percaya," ujar seorang wanita muda yang sukses
dalam dunia entertainment dan pendidikan di Indonesia. Dia adalah Ayunda Faza Maudya
atau yang lebih dikenal dengan Maudy Ayunda. Maudy adalah seorang aktris, model,
penulis, aktivis, dan penyanyi berkebangsaan Indonesia.
Maudy Ayunda lahir di kota Jakarta, pada 19 Desember 1994. Maudy merupakan anak
pertama dari dua bersaudara dari pasangan Didit Jasmedi R. Irawan dan Muren Mudjoko
Jasmedia. Adiknya bernama Amanda Khairunnisa.
2. Masalah dan peristiwa
Maudy Ayunda mulai terjun ke dunia entertainment pada saat berusia 12 tahun berperan
sebagai peran utama dalam memerankan film "Untuk Rena" pada tahun 2005. Seusai film
tersebut, Maudy sempat beristirahat dari dunia entertainment karena Maudy ingin lebih
fokus pada pendidikan. Namun, pada tahun 2009 Maudy kembali aktif dalam dunia
entertainment, Maudy membintangi film yang berjudul "Sang Pemimpi". Maudy memiliki
kemampuan akting yang luar biasa dan Maudy berhasil membintangi lebih dari 13 film
hingga saat ini.
Tak hanya di dunia peran, Maudy juga menjajal dunia tari suara. Pada 2011, Maudy
merilis album perdananya bertujuk "Panggil Aku" yang berisi 10 lagu. Di tahun 2014, Maudy
berduet dengan David Choi, salah satu penyanyi Amerika, untuk merilis lagu "By My Side".
Maudy menciptakan lagu "Tetap Bersama" di dalam album itu. Empat tahun kemudian,
Maudy merilis album kedua berjudul "Moments", album tersebut sukses mendapatkan
predikat platinum karena berhasil terjual sebanyak 200 ribu hanya dalam jangka waktu 2
setengah bulan. Kemudian Maudy juga merilis lagi album yang berjudul "Moments" pada
tahun 2015 dan album berjudul "Oxygen" pada tahun 2018. Banyak orang menyukai karya
lagunya karena suaranya yang merdu dan khas. Selain membuat album solo, Maudy juga
mengisi soundtrack dalam film yang ia pernah perankan.
Maudy Ayunda juga merupakan seorang penulis buku. Saat kecil, Maudy pernah
menulis sebuah buku cerita anak yang terdiri dari 4 series dan berhasil diluncurkan. Buku
tersebut dilengkapi oleh ilustrasi-ilustrasi untuk anak. Pada tahun 2018 juga ia berhasil
menerbitkan bukunya yang berjudul "Dear Tomorrow".
Selain berprestasi dalam dunia seni dan entertainment, Maudy juga berprestasi dalam
dunia pendidikan. Selama masa sekolahnya dulu, Maudy termasuk salah satu anak pintar
dan aktif. Saat duduk di bangku SMA, Maudy pernah menjabat sebagai ketua OSIS di
sekolahnya. Setelah lulus sekolah, Maudy berhasil diterima di beberapa universitas ternama
dunia. Maudy sempat bingung untuk memilih universitasnya, namun setelah
mempertimbangkan, Maudy memilih Oxford University dan ia lulus mendapatkan predikan
cumlaude hanya dalam waktu 3 tahun. Setelah itu Maudy melanjutkan pendidikan S2 di
Stanford University dan berhasil lulus pada Juni 2021 lalu.

3. Reorientasi

Dari perjalanan Maudy Ayunda ekpyang sukses dalam bidang entertainment maupun
pendidikan, menjadi inspirasi dan motivasi bagi orang banyak terutama anak-anak muda.
Maudy Ayunda selalu memberikan motivasi agar selalu berjuang dalam menggapai mimpi.
Nama : Fatimah Az’zahra Pattipeilohy
Kelas : X Mipa 1
Tugas : Bahasa Indonesia (2)
Biografi
(Ki Hajar Dewantara, Sosok Inspirasi Pendidikan Indonesia)

Nama kecil Ki Hajar Dewantara yakni Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Beliau
lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889. Berasal dari kalangan keluarga Kraton.
Ada yang unik, ketika usianya menginjak 40 tahun, beliau mengganti namanya
menjadi Ki Hajar Dewantara, tujuan dari penggantian tersebut, agar beliau bisa
berbaur dengan kalangan masyarakat pada umumnya.

Di pendidikannya, beliau menamatkan sekolah dasar di ELS (Sekolah Dasar


Belanda), kemudian melanjutkan pendidikannya ke STOVIA (sekolah Dokter
Bumiputera), beliau tidak sampai menamatkan sekolahnya karena sakit. Kemudian
menginjak dewasa beliau bekerja sebagai wartawan di beberapa media surat kabar,
di antaranya Sedyotomo, Midden Java, De Express, Kaoem Moeda dan sebagainya.

Selain aktif dalam dunia kewartawanan dan tulis menulis, beliau juga aktif di
beberapa organisasi sosial dan politik. Pada tahun 1908, beliau aktif sebagai
propaganda Boedi Oetomo untuk menyosialisasikan dan menggugah kesadaran
masyarakat Indonesia. Beliau sering menyuarakan perihal pentingnya persatuan dan
kesatuan berbangsa dan bernegara.

Semangat perjuangan Ki Hajar Dewantara semakin menggebu dalam bentuk


perjuangannya hingga pada bulan Nopember 1913 beliau membentuk Komite
Boemipoetra hingga melancarkan kritikan terhadap pemerintahan belanda yang
ingin merayakan 100 tahun kebebasan Belanda dari penjajahan Prancis dengan
menarik uang dari rakyat jajahannya.

Kepribadian dan perjuangannya dalam dunia pendidikan tidak disangsikan lagi


mengingat beliau merupakan pendiri Perguruan Nasional Taman Siswa pada 3 Juli
1922. Sepak terjangnya di dunia pendidikan menjadikannya Menteri Pendidikan,
Pengajaran, dan Kebudayaan yang pertama, hingga tanggal lahirnya, yakni 2 Mei
dijadikan sebagai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).

Ciri Kebahasaan

1. Kata Hubung

Kata hubung atau kata sambung sering juga dikenal dengan nama konjungsi, yaitu
kata yang berfungsi sebagai penghubung antarsatu kata dengan kata lain dalam
satu kalimat. Selain itu, kata hubung juga berfungsi untuk menghubungkan satu
kalimat dengan kalimat lain.
Jika kata hubung tersebut berfungsi sebagai penghubung kata dalam satu kalimat,
kata hubung tersebut disebut dengan konjungsi intrakalimat, seperti dan, tetapi, lalu,
kemudian.

Adapun kata hubung yang berfungsi menghubungkan kaliamat satu denga kalimat
yang lainnya disebut dengan konjungsi antarkalimat, misalnya akan tetapi, meskipun
demikian, oleh karena itu dan sebagainya.

Pada contoh di atas kata hubung digunakan antara lain dan sebagai kata hubung
intrakalimat, meskipun demikian dan akan tetapi sebagai kata hubung antarkalimat.
Kata hubung demikian dapat berfungsi sebagai kata hubung intrakalimat dan
antarkalimat. Hal tersebut dapat dilihat dari contoh berikut ini di bawah :

1. Ia dibuang ke Negara Belanda bersama kedua rekannya dan kembali ke


tanah air pada tahun 1918 setelah memperoleh Eoropeesche Akte.
2. Ki Hajar Dewantara berasal dari lingkungan keluarga keraton Yogyakarta.
Meskipun demikian, ia sangat sederhana dan ingin dekat dengan rakyatnya.
3. Akan tetapi, organisasi ini ditolak oleh pemerintah Belanda karena dianggap
dapat membangkitkan rasa nasionalisme rakyat dan menggerakan kesatuan
untuk menentang pemerintah kolonial Belanda.
4. Ki Hajar Dewantara menamatkan Sekolah Dasar di ELS (Sekolah Dasar
Belanda), kemudian melanjutkan pendidikannya ke STOVIA (Sekolah Dokter
Bumiputra).

Kata hubung dan pada contoh a bermakna hubungan “penambahan”, meskipun


demikian pada contoh b bermakna “pertentangan” akan tetapi pada contoh c
bermakna “pertentangan” dan kemudian pada contoh d bermakna “kelanjutan”.

Jika dilihat dari perilakunya di dalam kalimat, kata hubung intrakalimat yang menjadi
ciri khas teks biografi dapat di kelompokan menjadi :

1) kata hubung koordinatif,

2) kata hubung korelatif,

3) kata hubung subordinatif.

Kata hubung koordinatif digunakan untuk menghubungkan dua unsur atau lebih
yang sama pentingnya, misalnya dan, serta dan tetapi. Kata hubung korelatif
digunakan untuk menghubungkan dua kata atau frasa yang memiliki status yang
sama, biasanya dipisahkan oleh salah satu frasa, misalnya baik…maupun…, tidak
hanya…tetapi juga… Sementara itu, kata hubung subordinatif digunakan untuk
menghubungkan dua kata atau frasa yang tidak memiliki status yang sama,
misalnya setelah, agar, sehingga dan karena.
2. Merujuk Kata

Di dalam teks biografi “Ki hajar Dwantara: Bapak Pendidikan Indonesia” di atas
terdapat bagian kata atau kelompok kata yang merujuk pada kata atau kelompok
kata kalimat sebelumnya. Kamu tentu masih ingat di kelas VII sudah mempelajari
perihal kata rujukan. Berikut ini contoh penggunaan kata rujukan dalam kalimat.

1. Perjalanan hidup Ki Hajar Dewantara benar-benar ditandai dengan


perjuangan dan pengabdian pada kepentingan bangsa dan negaranya.
2. Ia tidak dapat menamatkan pendidikan di sekolah tersebut karena sakit.

Contoh kalimat tersebut terdapat dua kata rujukan yaitu pada kalimat a, kata rujukan
–nya dan pada kalimat b kata rujukan ia.

3. Kata Kerja

Pada teks biografi di atas terdapat penggunaan kata kerja (verbal) yang menyatakan
tindakan, misalnya kata kerja menamatkan dan melanjutkan pada kalimat “Ki Hajar
Dewantara menamatkan Sekolah Dasar ELS (Sekolah Dasar Belanda), kemudian
melanjutkan pendidikannya ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera).

4. Waktu, aktivitas dan tempat

Pada teks biografi di atas ada kata-kata yang menunjukan urutan waktu, aktivitas
dan tempat. Dikarenakan tulisan biografi dipastikan ada keterangan waktu, tempat
dan aktivitas tokoh tersebut yang bersangkutan.
Nama : Fatimah Az’zahra Pattipeilohy
Kelas : X Mipa 1
Tugas : Bahasa Indonesia (4)

Anda mungkin juga menyukai