Anda di halaman 1dari 5

Nama : Jihan Salsabila

No Absen : 12
Kelas : X IPS 4

BIOGRAFI PRILLY LATUCONSINA

Prilly merupakan anak sulung dari dua bersaudara, dari


pasangan Rizal Latuconsina, yang berasal dari Ambon dan Ully
Djulita, yang berasal dari Sunda. Ia memiliki seorang adik laki-
laki bernama Raja Latuconsina.

Prilly menempuh pendidikan awalnya di sebuah TK dan SD


Islam, tepatnya di SDIT Asy-Syukriyyah. SDIT Asy-Syukriyyah
sendiri merupakan sekolah swasta khusus dengan kurikulum
yang banyak menekankan pada pembelajaran Islami.

Prilly mengenyam pendidikn di sekolah tersebut, karena keinginan orangtuanya, terlebih


sang ayah, yang menginginkan supaya Prilly mendapatkan pendidikan dan ditanamkan nilai-
nilai agama sejak dini.

Setelah lulus SD, Prilly melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 4 Tangerang yang
beralamat di Jl. Moh. Yamin I, Babakan, Kec. Tangerang, Kota Tangerang, Banten. Saat SMP,
ia bersekolah di sekolah negeri supaya memiliki pergaulan yang lebih luas lagi.

Ia menceritakan masa sekolahnya dan pergaulannya di sekolah swasta terbatas, karena


muridnya hanya sedikit kala itu. Ayahnya agak khawatir Prilly akan menjadi anak yang
introvert dan susah bergaul. Akhirnya, ia pun bersekolah di sekolah negeri.

Ia juga mengaku tidak kesulitan selama masa-masa awal transisi, karena sekolahnya ini juga
mengedepankan nilai-nilai Islam dan muridnya juga bermayoritas Islam. Nilai akademisnya
pun tak memiliki masalah.

Lulus dari SMP, Prilly kembali melanjutkan pendidikan di sebuah sekolah negeri. Ia
bersekolah di salah satu SMA negeri favorit di Tangerang, yaitu SMA Negeri 7 Tangerang. Di
situlah gejolak masa remaja Prilly terbangkitkan.

Namun, karena kesibukan di dunia hiburan yang terkait pekerjaannya, ia akhirnya


memutuskan untuk ikut dalam homeschooling. Ia bersekolah di Homeschooling Kak Seto
dan tetap melanjutkan sekolah hingga lulus SMA.

Setelah mengikuti homeschooling dan lulus SMA, Prilly sempat memutuskan untuk
menunda kuliahnya. Ini dikarenakan padatnya jadwal syuting stripping. Akhirnya Prilly
menempuh pendidikannya di bangku perguruan tinggi di London School of Public Relation
(LSPR) dengan jurusan Public Relation fakultas Ilmu Komunikasi.
Selama perjalanan kuliahnya, ia kadang menangis dan merasa lelah
karena harus bekerja sambil kuliah. Namun, ia bersyukur karna ada
orang-orang di sekitarnya yang selalu mendukungnya.Selain itu, ia
juga sering menjadi narasumber dan diundang mengisi sebuah
acara yang diselenggarakan kampusnya itu. Kerja keras pun
berbuahkan hasil yang manis. Prilly berhasil lulus kuliah 3,5 tahun
dengan nilai cumlaude.

Padahal kala itu, ia sedang syuting film, memproduseri film


sekaligus mengerjakan skripsi. Ia juga baru saja melaksanakan
wisuda dan menyandang gelar atau penghargaan Best Of The Best Graduate. Ia mengaku
tak menyangka dan senang mendapat penghargaan tersebut. Baginya, ia hanya ingin kuliah,
belajar, dan membagi ilmunya.

Awal karier

Prilly memulai kariernya di dunia hiburan Indonesia pada tahun 2009. Sebelum benar-benar
terjun, Prilly mengasah kemampuan aktingnya di Sanggar Ananda. Ia pertama kali muncul di
layar kaca dengan membawakan acara Si Bolang yang syuting di Lombok, Nusa Tenggara
Barat untuk dua episode. dan menjadi presenter program anak Koki Cilik.

Seni peran

Prilly mengawali debutnya dalam berakting dengan berperan sebagai Molly di sinetron
Gerhana Jadi 2 yang dirilis pada tahun 2010. Namanya mulai dikenal ketika memerankan
tokoh Yumi dalam sinetron Hanya Kamu selama dua musim pada tahun 2012 dan 2013.

Prilly mulai berada di puncak popularitas, ketika ia sukses


memerankan karakter Sisi dalam sinetron Ganteng-Ganteng
Serigala yang diproduksi oleh Amanah Surga Productions dan
ditayangkan di SCTV pada tahun 2014 sampai dengan 2015.
Berkat perannya tersebut, Prilly meraih penghargaan sebagai
Aktris Utama Paling Ngetop dalam ajang perhargaan SCTV
Awards di tahun 2014. Setelah tamat, Prilly membintangi
sinetron sekuelnya, yaitu Ganteng-Ganteng Serigala Returns
dengan peran yang berbeda, yakni sebagai Prilly. Kesuksesan Prilly dalam berperan di
sinetron tersebut, membuatnya kembali berhasil meraih penghargaan sebagai Aktris Utama
Paling Ngetop dalam ajang perhargaan SCTV Awards pada tahun 2015, dan meraih
penghargaan sebagai Aktris Terfavorit selama tiga tahun berturut-turut di ajang Panasonic
Gobel Awards dari tahun 2015 hingga 2017 dan Juga sebagai Aktris Terpopuler Indonesian
Television Awards 2016.

Pada tahun 2017, ia memerankan tokoh Putih dalam sinetron berjudul Bawang Merah
Bawang Putih yang diproduksi MD Entertainment dan Berperan sebagai Amara di Sinetron
Amara Sahabat Langit produksi MD Entertainment yang mana Sinetron Amara Sahabat
Langit mendapatkankan Penghargaan dalam kategori "Sinetron Serial Laga" dari Anugerah
Lembaga Sensor Film Indonesia (LSFI) 2018.

Di dunia film, ia meniti kariernya di dunia perfilman sejak tahun 2013, dalam film yang
berjudul Honeymoon. Di tahun 2016, merupakan tahun pertama Prilly sebagai pemeran
utama dalam film berjudul Surat Untukmu berperan sebagai seorang gadis Jawa bernama
Gendis. Lalu pada bulan Desember 2016, Prilly juga kembali membintangi film layar lebar
komedi berjudul Hangout yang berhasil meraih lebih dari 2,6 juta dan membuatnya
dinominasikan dalam ajang perhargaan Indonesian Box Office Movie Awards 2017 kategori
Pemeran Utama Wanita Terbaik.

Ditahun selanjutnya, Prilly kembali membintangi sebuah film horor


pertamanya berjudul Danur: I Can See Ghosts berperan sebagai Risa
Saraswati. Film ini berhasil meraih lebih dari 2,7 juta penonton dan
juga mendapatkan penghargaan rekor Museum Rekor Dunia
Indonesia sebagai film horor Indonesia pertama dengan penonton
terbanyak dalam waktu enam hari dengan perolehan 1.022.582
penonton.

Setelah sukses dengan film horor perdananya, di tahun 2018 Prilly


kembali dipercaya untuk berperan pada film Danur 2: Maddah yang berhasil meraih jumlah
penonton lebih dari 2,5 juta penonton dan film Danur 3: Sunyaruri pada tahun 2019 yang
berhasil meraih jumlah penonton lebih dari 2,4 juta orang penonton.

Seni musik

Sebelum terjun di dunia tarik suara sebagai penyanyi solo, Prilly pernah membentuk sebuah
grup bernama Duo Jelly bersama Hanggini Purinda Retto yang mana mereka sama-sama
mengawali karier dari proram Koki Cilik yang dibentuk pada tahun 2010. Namun karena
kesibukan syutingnya, Prilly akhirnya memutuskan keluar pada tahun 2013. Duo Jelly pernah
merilis lagu berjudul "Batu" di tahun 2013 ketika Prilly masih bergabung. Pada tahun 2015
Prilly mengawali kariernya di dunia musik sebagai penyanyi solo. Lagu pertamanya yang
bertajuk "Fall in Love", menjadi singel pertama dalam album studio pertamanya bernama
Sahabat Hidup, yang diproduksi oleh perusahaan rekaman Le Moesiek Revole yang dimiliki
Maia Estianty.

Penulis

Ditengah kesibukannya, Prilly juga aktif dalam hal kepenulisan. Prilly


gemar menulis puisi sejak duduk di bangku SMP hingga SMA.

Sebelum menerbitkan buku puisi pertamanya yang berjudul "5 Detik


dan Rasa Rindu", Prilly sering menulis puisinya melalui Twitter,
keterangan Instagram hingga situs web pribadi miliknya. Buku pertamanya merupakan
kumpulan puisi yang memiliki lebih dari 100 judul. Puisi itu merupakan serangkaian tulisan
yang ia kumpulkan sejak di bangku SMP. Sejak buku pertamanya laku di pasaran dan
menjadi salah satu buku penjualan terbaik. Prilly semakin serius untuk menggeluti dunia
sastra dan telah menerbitkan beberapa buku puisi dan novel.

Wirausaha dan aktivisme

Di luar aktivitasnya di dunia hiburan, Prilly juga terjun ke dunia


wirausaha dengan merilis sejumlah merek produk kuliner, pakaian
hingga perhiasan. Di antaranya yaitu:

Really Cake, Bebelly Bakery, Nona Judes , Bumbu Nona,HelloFish.id


, Slimilly juice,Rebel Princess ,Before After Me, Ily Gold,
theuplifters.id ,Nona Picknick

Berbagai bisnis yang digelutinya tidak lepas dari dunia ekonomi kreatif. Hal ini membuatnya
terjun di dalam aktivitas pemberdayaan ekonomi kreatif dan menjadi salah satu wakil ketua
di Gerakan Kreatif Nasional yang dibina oleh Sandiaga Uno.

Prilly juga aktif disejumlah organisasi kepengurusan lain, diantaranya menjadi Ketua Bidang
Humas PARFI 56 dan Ketua Bidang Ekosistem Industri Kreatif Rumah Millennials.

Duta

Prilly juga sering diangkat diberbagai posisi


kedutaan, seperti:

Duta Ayo Olahraga (2016) oleh Kemenpora.

Duta Cegah Kanker Serviks (2017—sekarang).

Duta Gerakan Nasional Mencintai Al-Qur'an


(2018).

Duta Keselamatan Berkendara Kota Tangerang (2019).

Duta Pajak Bumi & Bangunan Kota Tangerang (2019).

Duta Festival Film Indonesia 2021.


Narasumber

Berkat kemampuannya di bidang akademis membuatnya sering


menjadi pembicara di berbagai even nasional serta internasional
dan sering kali ditunjuk menjadi pembicara pada gelar wicara,
seminar nasional hingga webinar daring. Di kampusnya ia sering
kali dipercaya menjadi pembicara pada seminar yang diadakan
oleh LSPR. Ia pula sempat menjadi pembicara dalam program
pendidikan kewirausahaan berbagi tips menjadi generasi milenial
berprestasi di acara gelar wicara tokoh milenial yang
diselenggarakan di Universitas Bina Sarana Informatika pada tahun 2020. Prilly juga pernah
menjadi pembicara talkshow Public Relations Dialogue yang diselenggarakan oleh
Himaformas Universitas Diponegoro dengan tema "Public Speaking 101 : Get To Know More
How to Be a Better Public Speaker" melalui aplikasi Zoom pada tahun 2021.

Dirinya juga pernah menjadi pembicara tamu dalam acara konferensi Rise di Hongkong yang
merupakan konferensi teknologi terbesar di tingkat Asia pada tahun 2019. Prilly juga pernah
sebagai salah satu top speaker di acara Inspirafest 2019 bersama salah satu motivator
Indonesia, Merry Riana.

Produser film

Prilly memulai debut pertamanya sebagai


seorang produser film bersama Umay Shahab
dalam film berjudul Kukira Kau Rumah ditahun
2020. Lalu ditahun 2021 Prilly dan Umay
kembali memproduseri sebuah seri web orisinil
TrueID berjudul Hari ini Kenapa, Naira?

Di atas sudah kita bahas perjalanan karir dan


kehidupan Prilly Latuconsina. Lewat biografi
Prilly Latuconsina ini, ada banyak pelajaran yang bisa kita petik.

Sosoknya yang masih muda tapi sudah mencetak prestasi di berbagai bidang seharusnya
bisa membuat kita termotivasi. Yaitu untuk tidak ragu mengejar apapun yang kita sukai
dengan sungguh-sungguh.

Biografi Prilly Latuconsina ini juga mengajak kita untuk tidak cepat putus asa. Meski sempat
mengalami masa kurang bersinar di awal karirnya, ia tetap semangat mengikuti casting
hingga akhirnya meraih kesuksesan.

alasan: saya memilih biografi prily karena ditengah kesibukannya berkarier dia bisa
memperoleh penghargaan best of the best graduate di London school of public relation

Anda mungkin juga menyukai