Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH BIOMEKANIKA OLAHRAGA

TENTANG KONSEP KINETIKA TORQUE

DOSEN PENGAMPU :
Prof. Dr. Bafirman Hb, M.Kes
Endang Sepdanius S.Si. M. Pd

DISUSUN OLEH :
ISMAIL PRENDI
JORGE VALDANO
M.TAUFIQURRAHMAN

KESEHATAN OLAHRAGA DAN REKREASI


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayahNya, kami dapat menyelesaikan
tugas makalah yang berjudul "Konsep Kinetika Berat" dengan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Biomekanika Olahraga. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan
tentang konsep kinetika berat bagi pembaca dan juga bagi kami selaku penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Prof. Bafirman dan Bapak Endang Sepdanius selaku dosen
pengampu matakuliah Biomekanika Olahraga. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun
diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Padang, 3 Oktober 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Dalam pembahasan tentang momen ini erat hubunganya dengan gerakan rotasi bendategar tanpa
mempersoalkan gaya yang menyebabkan benda tegar tersebut berotasi, dalam bab inikita akan
membahas tentang gerakan rotasi benda tegar dan gaya yang mempengaruhinya.Untuk lebih mudah
memahami dari pembahasan berikut, berikut ini adalah contohilustrasi dari gerak rotasi. Misalnya
pada saat kita mengendarai mobil, benda dikerahkan suatugaya yang berputar pada porosnya, maka
benda tersebut terjadi suatu puntiran.Selain itu ada juga beberapa penerapan tentang momen yaitu
pada saat kamu liat olahragasenam, saat pesenam salto depan dan salto belakang. Itulah contoh
gampang dari penerapantentang momen yang akan kita bahas.

B. Rumusan masalah
a. Bagaimana pengertian momen?
b. Bagaimana hubungan momen dan putaran badan?
c. Bagaimana cara mencari titik berat (melalui persmaan momen)?

C .Tujuan penulisan
a. Untuk mengetahui pengertian momen.
b. Untuk mengetahui hubungan momen dan putaran badan.
c. Untuk mengetahui cara mencari titik berat (melalui persamaan momen
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Momen

Pada saat kita memegang, beban berupa besi yang dapat digeser pada batangnya. Kalau besi
tersebut berada dekat tangan (a) terasa ringan. Bila besi digeser menjauh tangan (b) maka besi
semakin berat. Sebenarnya berat besi itu tetap, b terasa berat disebabkan oleh momen.Momen benda
A = G x laMomen benda B = G x lbKarena lb > la, maka momen B > momen A

Contoh:Cobalah buka keran air, kemudian tutup kembali, dan pegang setir mobil lalu
belokkankekiri dan kekanan.Aktivitas tersebut adalah aktivitas memuntir. Pada saat memuntir
seseorang mengarahkankekuatan (gaya) yang berputar pada porosnya. Bila pada sebuah benda
dikerahkan suatu gayayang berputar pada porosnya, maka benda tersebut terjadi suatu puntiran yang
besarnya gaya = gaya x lengan dari gaya ialah jarak terdekat dari gaya ke porosnya. Puntiran adalah
“torque” atau momen.

Apabila ada dua atau lebih momen gaya yang bekerja pada suatu benda, maka ada perjanjian
arah momen gaya yang disepakati, yaitu momen gaya positif jika benda cenderung berputar searah
putaran jarum jam, dan momen gaya negatif jika benda cenderung berputar berlawanan putaran
jarum jam.Besarnya momen tergantung dari besarnya gaya yang bekerja dan besarnya lengan dari
gaya.

Momen = Gaya x Lengan dari gaya

Gambar di bawah ini, merupakan momen yang disebabkan oleh gaya terhadap poros.
Momen I = G x PA1 = G x l1
Momen II = G x PA2 = G x l2
Momen III = G x PA3 = G x l3 (l3 = 0)Momen terbesar ialah pada I, sebab lengannya paling
besar.

Pada permainan jungkat jungkit bekerja gaya-gaya sehingga terjadi momen terhadap
porosnya. Gaya yang sebelah kiri menyebabkan terjadinya momen negatif, dan gaya yangsebelah
kanan menyebabkan terjadinya momen positif.Momen A dan B harus saling mengimbangi.

Contoh dibawah ini menunjukkan gaya dan lengan momen yang berbeda-beda:

1.Pada pintu bak mobil A, lengan momennya kecil sehingga diperlukan gaya yang
besar.Sebaliknya pada mobil B, gaya untuk menutup bak yang lebih kecil sebab lengan momennya
besar
2.Pada gerakan fleksi siku, mula-mula (pada saat di A) terasa berat, sebab lengan
momennyakecil sehingga diperlukan gaya yang lebih besar. Pada saat di B Lebih ringan dan saat di
C lebih ringan lagi.

B.Momen dan putaran badan

Momen yang ditimbulkan oleh sebuah gaya (G) terhadap poros (P), akan menyebabkan benda/badan
berputar.
Contoh:

Kalau seorang pesenam setelah mengambil awalan kemudian menolak pada papan tolak,dan pada
saat menolak badan pesenam akan condong kedepan sehingga tubuhnya berada didepan papan
tolakan. Maka yang terjadi selain badan terangkat keatas, dia juga akan berputar.Salto kedepan dan
kebelakang menggunakan trampoling dimana putaran badandisebabkan oleh karena bekerjanya
sebuah momen.

.Salto depan:

Momen K1 san K2 menyebabkan terjadinya putaran kedepan.


K1 = Gaya ngerem dari kaki
K2 = Kecepatan awalan

Salto belakang:

Momen K1 san K2 menyebabkan terjadinya putaran kebelakang.


K1 = Gaya ngerem dari kaki
K2 = Kecepatan dari gerak jatuh

C.Mencari titik berat (melalui persamaan momen)

1. Jika melakukan penelitian “mencari titik berat badan” maka perhitungan yang digunakanadalah
“persamaan momen”

Contoh:
Untuk mencari titik berat badan, gunakan papan yang dapat berputar pada poros P, dan
sebuahtimbangan.
Diketahui:
Berat papan 8 kg
Panjang papan 2 m
Berat badan 60 kg
Angka timbangan 32 kg
Jarak t.t.b. orang = x

Hitugan :
Momen papan (terhadap poros P) = 1 m x 8 kg = 8 kgm
Momen orang = xm x 60 kg = 60 kgm
Momen papan dan orang = 8 + 60x kgm……………………….(1)

Timbangan menahan seluruh momen (papan + orang) sebesar:


2 m x 32 kg = 64 ……………………………………………………………………(2)

Berarti (1) = (2) atau 8 + 60x = 64


60x = 64 – 8 = 56
x = 56/60 = 0,933m
Dari persamaan tersebut dapat dibuat rumus:

Kalau panjang papan = p Momen papan & orang = Momen timbangan

Lengan papan = ½ p (½ p x BP) + (x x BO ) = p x BT


Berat papan = BP ½ p. BP + BO x x = pBT
Berat orang = BO x = p.B – ½ p.BP

BO

Titik berat orang = x x = ½ p (2.BT – BP)

Berat timbangan = BT BO

Kalau dilapangan diketahui panjang papan = 2 m dengan berat papan = 8 kg, maka :
x = 2.B – 8

BO

Bila kita meneliti ratusan bahkan ribuan sampel, untuk mencari x, tinggal mengukur berat badan
sampel dan melihat angka pada timbangan.

BAB III
PENUTUP

1.1 SIMPULAN

Pada saat memuntir seseorang mengarahkan kekuatan (gaya) yang berputar pada porosnya. Bila pada
sebuah benda dikerahkan suatu gaya yang berputar pada porosnya, maka benda tersebut terjadi suatu
puntiran yang besarnya gaya = gaya x lengan dari gaya ialah jarak
terdekat dari gaya ke porosnya. Puntiran adalah “torque” atau momen.
Besarmya momentergantung dari besarnya gaya yang bekerja dan besarnya lengan dari gaya.

Anda mungkin juga menyukai