Anda di halaman 1dari 14

Strategi ( Teknologi dan Informasi ) Produksi Barang dan Jasa

Mata Kuliah Aplikasi kewirausahaan Olahraga

Oleh Kelompok 4:

 Fauzi Nofandra Hermansyah 20089096

 Ferdy Ananda Putra 20089097

 Fathan Alkharidj 20089094

Dosen Pengampu :

Hadi Pery Fajri, S.Si, M.Pd

Ilham, S.Si, M.Or

DAPARTEMEN KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini bisa selesai pada
waktunya. Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah
membantu dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan
baik.

Kami berharap makalah ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan para
pembaca. Namaun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan krtik serta saran yang
bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Padang, 8 Maret 2023

Kelompok 4

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………….2

DAFTAR ISI…………………………………………………………………...……3

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………..……4

A. Latar Belakang……………………………………………………………… 4
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………4
C. Tujuan ……………………………………………………………………….4

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………...5

A. Industri Olahraga………………………………………………………..5
B. Strategi Pemasaran Olahraga….………………………………………..8
C. Srategi Teknologi Dan Informasi Barang dan Jasa….………………….9

BAB III PENUTUP…………………………………………………………….…13

A. Kesimpulan………………………………………………………………..13

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….…14

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Aktivitas olahraga telah menjadi bagian dari kehidupan setiap orang, baik bagi
anak-anak, pelajar, mahasiswa, orang dewasa, dan tidak menutup kemungkinan bagi
para manula. Olahraga merupakan suatu aktivitas jasmani yang menggunakan otot-
otot besar dan kecil secara sistematis yang dilakukan dengan sadar untuk mencapai
tujuan tertentu. Dengan olahraga maka akan banyak pengetahuan dan informasi yang
didapatkan. Semenjak usia dini, anak-anak sudah dibiasakan untuk berolahraga, mulai
dari TK, SD, SMP, SMA bahkan hingga Perguruan Tinggi, semua mengharuskan para
siswa dan mahasiswanya untuk banyak melakukan aktivitas olahraga, hal tersebut
yang membuat kebutuhan terhadap peralatan olahraga khususnya sepatu semakin
meningkat setiap harinya.

Dari keterangan di atas maka strategi pemasaran sangat diperlukan dalam hal
tersebut. Stretegi pemasaran adalah cara pengaturan pemasaran untuk mencapai
keuntungan yang terus meningkat dalam penjualan. Strategi pemasaran adalah
program yang menyeluruh dari sebuah usaha, atau perusahaan dalam menentukan
target pemasaran untuk memuaskan konsumen.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu industri olahraga?

2. Bagaimana Strategi Pemasaran Olahraga?

3. Bagaimana Strategi ( Teknologi dan Informasi ) Produksi Barang dan Jasa dalam
Olahrga?

C. Tujuan
1. Mengetahui mengenai industri olahraga
2. Mengetahui mengenai strategi pemasaran olahraga
3. Mengetahu mengenai Strategi ( Teknologi dan Informasi ) Produksi Barang dan
Jasa dalam Olahrga?

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Industri Olahraga

Menurut Pitts; Fielding, and Miller (1994) industri olahraga adalah


“setiap produk, barang, servis, tempat, orang-orang dengan pemikiran yang
ditawarkan pada publik berkaitan dengan olahraga. Dikutip dari pernyataan
Nuryadi (2010: 10); Sport Industry adalah sebuah industri yang menciptakan
nilai tambah dengan memproduksi dan menyediakan olahraga yang berkaitan
dengan peralatan dan layanan. Sport marketing adalah penerapan spesifik prinsip
dan proses pemasaran kepada produk olahraga dan untuk memasarkan produk
nirlaba olahraga melalui asosiasi dengan olahraga.

Industri olahraga didefinisikan oleh Pitts, Fielding dan Miller sebagai


“semua produksi barang, jasa, tempat, orang-orang, dan pemikiran yang
ditawarkan kepada pelanggan, yang berkaitan dengan olahraga. (Pitts, Fielding,
and Miller, 1994).Ozanian mengatakan bahwa; “Olahraga tidak hanya bisnis
besar saja. Olahraga adalah salah satu dari industri yang tercepat bertumbuh-
kembangnya di Amerika, dan adalah yang jalin menjalin dengan setiap aspek
ekonomi – dari media dan pakaian sampai pada makanan dan periklanan
olahraga ada dimana-mana, dibarengi dengan suatu bunyi dering mesin kasir uang
yang tak putus-putusnya” (Onzanian, 1995). Klasifikasi Industri: (1) Pertanian,
kehutanan dan perikanan; (2) Industri tambang; (3) Industri kepabrikan
(manufacturing); (4) Industri konstruksi; (5) Industri transportasi, komunikasi; (6)
Industri perdagangan (trade); (7) Industri finance (perbank-an); (8) Industri jasa
(service); (9) Industri pemerintah (Encyclopedia Americana, 1975).

Sejalan dengan peningkatan derap industri, nilai produksi terus


menunjukkan peningkatan. Peningkatan nilai produksi ini dimungkinkan
oleh adanya peningkatan daya saing produk-produk industri olahraga.
Peningkatan daya saing tersebut tentunya disertai adanya peningkatan daya beli
masyarakat dan pencapaian prestasi melalui produk-produk industri olahraga
terutama dalam menembus pasaran internasional.

5
Untuk menembus pasaran tersebut perlu terobosan baru. Dan untuk
merangsang para wisatawan dalam pengembangan diri, dan menghadapi era
perdagangan bebas, maka Pemerintah Daerah sangat diharapkan sebagai
motivator untuk memberikan berbagai kemudahan. Pemerintah dapat memberi
kemudahan administrasi maupun kebijakan- kebijakan yang langsung dapat
menunjang perkembangan industri olahraga.

Bidang industri dibedakan menjadi dua, yaitu industri barang dan industri
jasa.Industri barang merupakan usaha untuk mengolah bahan mentah menjadi bahan
setengah jadi ataupun bahan jadi. Sedangkan industri jasa adalah kegiatan ekonomi
dengan memberikan pelayanan jasa.

Industri olahraga merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam
perkembangan ekonomi suatau negara. Dalam penjelasan Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, (2008:
30-31) telah diuraikan bahwa Usaha Mikro, Kecil dan Menengah merupakan kegiatan
usaha yang mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi
secara luas kepada masyarakat, dan dapat berperan dalam proses pemerataan. dan
peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi dan berperan
dalam mewujudkan stabilitas nasional. Namun demikian Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah masih menghadapai berbagai hambatan dan kendala, terutama dalam hal
produksi dan pengolahan, pemasaran, sumber daya manusia, desain dan teknologi,
permodalan, serta iklim usaha. Kendala dan hambatan tersebut tentu saja juga
dirasakan pada pelaku usaha industri olahraga, yang pada umumnya ”bermain”
disegmen usaha mikro.

Kemajuan industri mikro olahraga memiliki nilai strategis karena terkait


dengan upaya pemberdayaan ekonomi rakyat kecil dan merupakan bagian dari upaya
pengentasan kemiskinan. Iklim usaha yang kondusif di sektor industri olahraga juga
menjadi indikator bahwa pembangunan olahraga sebenarnya memiliki dampak
pengiring yang sangat luas. Dampak tersebut tidak sekadar dibatasi pada komunitas
olahraga, tetapi juga pada masyarakat secara luas, terkait dengan persoalan
kesejahteraan sosial.

6
Pengembangan industri olahraga mendapat perhatian yang serius agar mampu
menciptakan suatu masyarakat yang maju dan lebih bersifat transformatif yaitu
masyarakat maju baik secara struktual maupun kultrual. Dimensi structural tercermin
pada upaya mengubah masyarakat yang dulu bersifat agraris menjadi masyarakat
industri yang ditopang pada dua kekuatan pokok yaitu industri yang kuat didukung
oleh pertanian yang tangguh mencakup penguasaan teknologi serta mempunyai daya
saing yang kuat dalam memasuki pasaran global. Sedangkan dimensi kultural
tercermin pada nilai-nilai baru yang berkembang dan sangat bermanfaat dalam
menopang terbentuknya suatu masyarakat industri olahraga yaitu menyangkut sikap,
tingkah laku rasional masyarakat, sadar kesehatan, dan kompetitif (Farida M., 2011:
2).

Masalah pokok operasional industri olahraga di Indonesia yaitu :

1. Masalah permodalan. Untuk masalah modal para pengusaha dalam


menjalankan usahanya belum mengenal dan memanfaatkan lembaga
perbankan. Selain itu para pengusaha industri olahraga (kecil) sulit untuk
memperoleh kredit dari bank swasta.
2. Lemah dalam memperoleh peluang pasar dan memperbesar pangsa pasar.
Umumnya usaha industri olahraga memperoleh pasar dengan cara-cara pasif.
Mereka mengandalkan kekuatan promosi personel selling yaitu komunikasi
antar personal.
3. Keterbatasan pemanfaatan dan penguasaan teknologi. Hal ini disebabkan
karena lemahnya sumber daya manusia dalam menyerap ilmu pengetahuan
dan teknologi.
4. Masalah strategi pemasaran produk merupakan salah satu kendala besar bagi
industri olahraga yang kecil untuk masuk pasar bebas. Seringkali pemasaran
produk industri olahraga kecil harus melalui mata rantai.
5. Lemah dalam jaringan usaha dan kerja sama usaha.
6. Kelemahan dalam mentalitas usaha dan kewirausahaan. Umumnya industri
olahraga yang masih kecil sedikit sekali yang memiliki kreatifitas dan inovasi,
kemandirian dan semangat untuk maju.

7
B. Strategi Pemasaran Olahraga

Strategi adalah cara untuk mencapai tujuan jangka panjang, Strategi


pemasaran olahraga adalah suatu rencana yang dirancang untuk mempromosikan
merek atau produk tertentu melalui kegiatan atau acara yang terkait dengan olahraga.
Tujuan utama dari strategi pemasaran olahraga adalah untuk meningkatkan kesadaran
merek dan membangun hubungan positif dengan konsumen melalui asosiasi merek
dengan nilai-nilai olahraga seperti ketangguhan, keberhasilan, dan semangat
persaingan.

Strategi pemasaran olahraga mencakup berbagai taktik, seperti sponsor acara


atau atlet olahraga, mengiklankan merek pada arena olahraga atau fasilitas,
menciptakan konten olahraga berkualitas tinggi, serta memanfaatkan media sosial dan
teknologi digital lainnya untuk menjangkau penggemar olahraga.

Dalam strategi pemasaran olahraga, penting untuk memahami pasar target dan
memilih kegiatan atau acara olahraga yang relevan dengan merek atau produk tertentu.
Dengan menargetkan pasar yang tepat dan memilih kegiatan olahraga yang relevan,
merek dapat memperkuat keterlibatan konsumen, meningkatkan penjualan, dan
membangun hubungan jangka panjang dengan konsumen.

Dalam ruang lingkup strategi pemasaran olahraga ada tiga konsep yang harus
diperhatikan diantaranya Communitization, Confirmation dan Clarification.

 Communitization dalam pemasaran mengacu pada proses membentuk atau


memperkuat ikatan sosial dan rasa solidaritas antara merek dan konsumen. Hal
ini dapat dicapai dengan membangun komunitas online, mengadakan acara atau
kegiatan yang melibatkan konsumen, dan memperluas cakupan merek dengan
berkolaborasi dengan influencer atau komunitas terkait.
 Confirmation dalam pemasaran mengacu pada proses memvalidasi keyakinan
atau pandangan konsumen tentang merek atau produk tertentu. Dalam konteks ini,
konfirmasi dapat dilakukan melalui ulasan produk positif dari konsumen lain,
penghargaan atau sertifikasi dari pihak ketiga, atau promosi penjualan dan diskon
yang ditujukan kepada konsumen loyal.

8
 Clarification dalam pemasaran mengacu pada proses memperjelas informasi
tentang merek atau produk tertentu untuk konsumen. Hal ini dapat dilakukan
melalui konten edukatif seperti video tutorial atau panduan penggunaan produk,
penyampaian informasi tentang bahan baku atau sumber daya yang digunakan
dalam produksi, atau menyediakan penjelasan tentang kebijakan atau aturan
pengembalian produk untuk meningkatkan kepercayaan konsumen.

C. Strategi ( Teknologi dan Informasi ) Produksi Barang dan Jasa.

Strategi Teknologi dan Informasi Produksi Barang dan Jasa dalam olahraga adalah
suatu rencana yang digunakan untuk memanfaatkan teknologi dan informasi dalam
memproduksi barang dan jasa yang terkait dengan industri olahraga. Strategi ini
bertujuan untuk meningkatkan efisiensi produksi, meningkatkan kualitas produk dan
jasa, serta memberikan pengalaman yang lebih baik bagi konsumen.

Beberapa contoh strategi Teknologi dan Informasi Produksi Barang dan Jasa dalam
olahraga adalah:

 Penggunaan teknologi otomasi untuk meningkatkan efisiensi produksi. Teknologi


otomasi dapat digunakan dalam pembuatan produk dan jasa seperti jersey tim
atau merchandise resmi, sehingga mengurangi waktu produksi dan biaya.
 Penggunaan teknologi pencetakan digital untuk mencetak produk seperti banner
atau spanduk promosi secara lebih cepat dan dengan kualitas yang lebih baik.
 Implementasi sistem manajemen produksi yang terintegrasi dengan sistem
manajemen inventaris, sehingga memungkinkan manajemen persediaan produk
yang lebih efektif.
 Penerapan teknologi RFID (Radio Frequency Identification) untuk melacak
inventaris secara real-time, sehingga mempermudah pengelolaan persediaan.
 Penggunaan teknologi 3D printing untuk membuat prototipe produk baru atau
menghasilkan produk yang tidak dapat diproduksi dengan cara tradisional.
 Penggunaan teknologi Internet of Things (IoT) untuk memantau peralatan
olahraga dan membantu mencegah kerusakan atau kegagalan peralatan.

9
Dengan menerapkan strategi Teknologi dan Informasi Produksi Barang dan
Jasa yang tepat, industri olahraga dapat memproduksi produk dan jasa yang lebih
efisien, berkualitas tinggi, dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen dengan lebih
baik.

Olahraga dan strategi teknologi dan informasi terkait barang dan jasa dapat meliputi
beberapa aspek seperti :

1. Penggunaan Teknologi untuk Pemasaran

Olahraga dapat memanfaatkan teknologi dan informasi untuk mempromosikan


produk dan jasa mereka kepada calon pelanggan. Contohnya, mereka dapat
menggunakan media sosial dan situs web untuk memperluas jangkauan
audiens mereka, serta memperkenalkan layanan baru dan menawarkan diskon
untuk meningkatkan penjualan.

2. Optimalisasi Layanan Pelanggan

Olahraga dapat menggunakan teknologi untuk meningkatkan pengalaman


pelanggan. Misalnya, mereka dapat memberikan aplikasi atau platform yang
memudahkan pelanggan untuk memesan jadwal latihan, memilih pelatih yang
sesuai, atau bahkan memberikan ulasan tentang layanan mereka. Dengan
memanfaatkan teknologi ini, olahraga dapat memperluas basis pelanggan
mereka, serta memperbaiki reputasi mereka.

3. Penggunaan Teknologi untuk Peningkatan Kinerja Atlet

Olahraga dapat menggunakan teknologi dan informasi untuk membantu


pelatih dan atlet dalam pengembangan teknik dan strategi yang lebih baik.
Contohnya, penggunaan sensor dan teknologi pemantauan untuk merekam
gerakan atlet, dapat membantu pelatih untuk memberikan saran yang lebih
baik dalam teknik, membantu mengurangi cedera, dan meningkatkan performa
atlet.

4. Penggunaan Teknologi untuk Mengelola Persediaan dan Manajemen Barang

Olahraga dapat menggunakan teknologi dan informasi untuk mengelola


persediaan dan manajemen barang mereka. Contohnya, mereka dapat

10
menggunakan sistem otomatis yang mengirimkan pemberitahuan ketika
persediaan barang menipis, dan dengan mudah melacak jumlah barang dan
jasa yang dipesan dan terjual.

5. Penggunaan Teknologi untuk Keamanan

Olahraga dapat menggunakan teknologi dan informasi untuk meningkatkan


keamanan di tempat latihan. Misalnya, mereka dapat menggunakan kamera
pengawas atau perangkat lunak pengenalan wajah untuk mengidentifikasi
orang yang masuk ke fasilitas dan memastikan bahwa orang tersebut telah
melakukan pemeriksaan kesehatan sebelumnya. Ini juga dapat membantu
mencegah akses tidak sah dan memperbaiki pengalaman pelanggan.

6. Penggunaan Teknologi untuk Pelatihan Jarak Jauh

Olahraga dapat menggunakan teknologi untuk memfasilitasi pelatihan jarak


jauh. Contohnya, mereka dapat memberikan pelatihan dan konsultasi online
kepada pelanggan mereka, yang memungkinkan pelanggan untuk berlatih di
mana saja dan kapan saja. Ini juga dapat membantu olahraga memperluas
jangkauan pelanggan mereka dan meningkatkan pendapatan mereka.

Dalam rangka mencapai kesuksesan, olahraga harus mempertimbangkan


semua aspek teknologi dan informasi ini dan memilih yang paling sesuai
dengan bisnis mereka dan tujuan akhir mereka.

Berikut ini adalah beberapa strategi teknologi dan informasi dalam industri olahraga:

1. Platform digital: Dalam era digital, banyak olahraga telah memanfaatkan


platform digital seperti situs web, aplikasi seluler, dan media sosial untuk
memperluas jangkauan dan keterlibatan penggemar. Hal ini juga
memungkinkan mereka untuk menawarkan konten eksklusif seperti siaran
langsung, konten interaktif, dan penjualan tiket online.

2. Analisis data: Data olahraga seperti statistik pemain, kinerja tim, dan tren
permainan dapat digunakan untuk mengembangkan strategi yang lebih
baik dan lebih cerdas. Analisis data dapat membantu melacak kemajuan

11
atlet, mengoptimalkan strategi permainan, dan memprediksi hasil
pertandingan.

3. Pengembangan perangkat lunak: Olahraga juga menggunakan perangkat


lunak khusus untuk mengelola jadwal pertandingan, pengelolaan
inventaris, dan analisis data. Perangkat lunak ini membantu meningkatkan
efisiensi operasional dan memastikan pengambilan keputusan yang tepat
dalam waktu yang lebih cepat.

4. Teknologi Kesehatan: Pemain dan tim olahraga dapat memanfaatkan


teknologi kesehatan seperti pengukur denyut jantung, sensor gerak, dan
perangkat pengukur kebugaran untuk melacak kondisi fisik mereka. Hal
ini membantu melacak dan memperbaiki kinerja atlet, serta
meminimalkan risiko cedera.

5. Pengalaman Virtual: Olahraga juga telah memanfaatkan teknologi virtual


dan augmented reality untuk meningkatkan pengalaman penggemar.
Misalnya, beberapa tim NBA dan NFL telah menghadirkan pengalaman
virtual dalam pertandingan dan stadion, sehingga memberikan
pengalaman yang lebih interaktif dan imersif bagi para penggemar.

Dengan mengadopsi strategi teknologi dan informasi seperti di atas, industri


olahraga dapat memperbaiki kinerja atlet, meningkatkan pengalaman penggemar, dan
meningkatkan efisiensi operasional.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Strategi Teknologi dan Informasi Produksi Barang dan Jasa dalam olahraga
adalah suatu rencana yang digunakan untuk memanfaatkan teknologi dan informasi
dalam memproduksi barang dan jasa yang terkait dengan industri olahraga. Strategi
ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi produksi, meningkatkan kualitas produk
dan jasa, serta memberikan pengalaman yang lebih baik bagi konsumen.

13
DAFTAR PUSTAKA

Priyono, Bambang. "Pengembangan Pembangunan Industri Keolahragaan


Berdasarkan Pendekatan Pengaturan Manajemen Pengelolaan Kegiatan
Olahraga." Media Ilmu Keolahragaan Indonesia 2.2 (2012).

Farida M. 2011. Pemberdayaan Industri Olahraga Dalam

Menghadapi Pasar Bebas (Online), (http://staff.


uny.ac.id/sites/default/files/131808341/Pro- ceeding%20SEMNAS-
Pemberdayaan%20Indus- tri%20Olahraga%20Dalam%20Menghadapi%20
Pasar%20Bebas.pdf, diakses 13 Oktober 2012).

Getz, D. Special events. In Managing Tourism, ed S Mede- lik. pp. 67,123.


Oxford: Butterworth-Heinemann, 1991.

Hitt, Michael A., at.all, Strategic Management: Competitive- ness and


Globalization. Texas: West Publishing Company.

Ibnu. 2011. Visi, Misi, Sasaran dan Program Kadin Untuk Olahraga Nasional
(online), (http://sport.ghiboo. com/visi-misi-sasaran-dan-program-kadin-
un- tuk-olahraga-nasional, diakses 13 Oktober 2012).

14

Anda mungkin juga menyukai