Anda di halaman 1dari 10

Industri Olahraga

Disusun oleh:
Aida
183112340240203
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS NASIONAL
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmat dan hidayat-Nya sehingga makalah yang berjudul “INDUSTRI
OLAHRAGA” ini dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun sedemikian rupa sehingga semoga dapat bermanfaat
bagi para mahasiswa yang mengikuti kuliah atau yang sedang mendalami
“Olahraga/Seni”.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kelemahan,
baik dari segi tata tulis maupun dari segi kajian, karena itu dengan kerendahan
hati, penulis mengharapkan masukan-masukan yang konstruktif dari pembaca.

Terima kasih.

Jakarta, 28 November 2019


Penulis,

Aida

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................2

DAFTAR ISI.................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................4

1.1 Latar Belakang .........................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................4

1.3 Tujuan.....................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN TEORI..................................................................... 5

2.1 Definisi Industri Olahraga.....................................................................5

2.2 Tujuan Industri Olahraga……................................................................5

2.3 Ruang Lingkup Industri Olahraga.........................................................6

2.4 Upaya Meningkatkan Industri Olahraga...............................................7

BAB III PENUTUP........................................................................................9

3.1 Kesimpulan...............................................................................................9

3.2 Saran.......................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................10

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring kenaikan pendapatan per kapita masyarakat, dunia olahraga


nasional diyakini bisa tumbuh menjadi sebuah industri besar yang
menguntungkan. Di dunia belahan Barat, dunia olahraga telah menjelma menjadi
industri yang sangat mengkilap. Dunia olahraga kini menjadi salah satu permata
yang sangat menyilaukan mata. Event-event olah raga yang rutin digelar
melibatkan sirkulasi uang yang begitu besar dan menghasilkan keuntungan yang
tak sedikit. Produk-produk olahraganya pun laris sehingga industri yang
memproduksi produk-produk olahraga pun berkembang.
Di Indonesia, bisnis olah raga juga makin menjadi salah satu peluang bisnis
yang prospektif. Makin banyak event olah raga nasional dan internasional digelar
di Indonesia maka akan semakin banyak pula peluang untuk lebih maju. Beberapa
produk-produk olah raga yang diproduksi di Indonesia, seperti bola dan sepatu
olah raga, juga bisa diekspor dan disukai masyarakat internasional.
Para pengusaha belum banyak melirik potensi industri olahraga nasional.
Padahal peluangnya sangat banyak, mulai dari industri peralatan pendukung, hak
siar, sponsor, dan merchandise . Kamar dagang dan industri berkomitmen untuk
menggerakan para pengusaha untuk mengambil potensi tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Gambaran industri olahraga nasional ?
2. Bagaiman fokus industri olahraga nasional ?

1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini salah satunya yaitu untuk menyelesaikan
tugas mata kuliah olahraga dan seni dan tentunya untuk menambah pengetahuan
penulis dan pembaca tentang permainan bulu tangkis atau mungkin menumbukan
minta dan bakat para pembaca dengan membaca makalah ini.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Industri Olahraga


Olahraga merupakan aktifitas fisik berupa pengolahan raga yang
dilakukan secara sadar untuk mencapai tujuan dalam hidup yaitu untuk
meningkatkan kebiasaan hidup sehat, kesegaran jasmani, prestasi fisik optimal,
membentuk sikap perorangan, perkembangan rasa sosial, pengetahuan dan
kecerdasan.
Industri adalah proses mengolah barang dan jasa menjadi produk jadi
ataupun setengah jadi guna memenuhi kebutuhan. Jadi dalam industri terdapat
profit oriented.
Industri Olahraga merupakan proses mengolah barang dan jasa menjadi
barang jadi ataupun setengah jadi dalam bidang olah raga dengan tujuan untuk
mendapatkan keuntungan sehingga dapat memenuhi kebutuhan.

2.2 Tujuan Industri Olahraga


Sementara bentuk industri olahraga di Indonesia menurut Pasal 79 ayat 4
UU Sistem Keolahragaan Nasional No 3 Tahun 2005 adalah badan usaha. Yang
harus tetap diperhatikan dalam industri olahraga adalah bahwa setiap kegiatan
industri olahraga wajib memperhatikan tujuan keolahragaan nasional dan prinsip
penyelanggaraan keolahragaan, hal ini sesuai dengan Pasal 78 UU Sistem
Keolahragan Nasional Republik Indonesia No 3 Tahun 2005. Tujaan keolahragaan
nasional sesuai dengan Pasal 4 UU Sistem Keolahragaan Nasional Republik
Indonesia No 3 Tahun 2005 adalah memelihara dan meningkatkan kesehatan dan
kebugaran, prestasi, kualitas manusia, menanamkan nilai moral dan akhlak mulia,
sportivitas, disiplin, mempererat dan membina persatuan dan kesatuan bangsa,
memperkukuh ketahanan nasional, serta mengangkat harkat, martabat dan
kehormatan bangsa.
Prinsip penyelenggaraan keolahragaan juga merupakan faktor yang wajib
dijadikan perhatian ketika kita membangun industri olahraga, sesuai pasal 5 UU
Sistem Keolahragaan Nasional Republik Indonesia No 3 Tahun 2005 keolahragaan
diselenggarakan dengan prinsip :
1. Demokratis, tidak diskriminatif
2. Keadilan sosial dan kemanusian yang adil dan beradab
3. Sportivitas dan menjunjung tinggi nilai etika dan estetika
4. Pembudayaan dan keterbukaan.
5. Pengembangan kebiasaan hidup sehat dan aktif bagi masyarakat.
6. Pemberdayaan peran serta masyarakat.
7. Keselamatan dan keamanan
8. Keutuhan jasmani dan rohani.

5
Menurut pasal 80 ayat 1 UU Sistem Keolahragaan Nasional Republik
Indonesia No 3 Tahun 2005 dijelaskan bahwa pengembangan industri olahraga
dilaksanakan melalui kemitraan yang saling menguntungkan agar terwujud
kegiatan olahraga yang mandiri dan profesional. Sehingga tujuan dari industri
olahraga sebenarnya adalah terciptanya kemandirian dan keprofesionalan
olahraga di Indonesia.
Sementara itu M.F Siregar mengatakan bahwa industri olahraga akan
berkembang sejalan dengan fungsi olahraga yaitu :
1. Kesehatan dan kebugaran.
2. Untuk membangun aspek non-fisik, yaitu kesehatan jiwa manusia.
3. Untuk membangun fisik manusia.
Jika tiga hal fungsi olahraga itu dilakukan maka bidang – bidang yang lain
akan mennyusul yaitu perkembangan ekonomi sejalan dengan perkembangan
industri olahraga, serta ilmu pengetahuan dan teknologi sejalan dengan kebutuhan
ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mendukung prestasi olahraga. Puncak dari
semuanya adalah perdamaian dan kesejahteraan dunia yang dapat melalui
aktivitas olahraga (Laksmi dan Handayani; 201; 2008).

2.3 Ruang Lingkup Industri Olahraga


Berdasarkan definisi industri olahraga diatas dapat diterangkan bahwa
industri olahraga merupakan legiatan bisnis yang memproduksi atau
memperjualbelikan jasa kepada khalayak umum. Sehingga ruang lingkup industri
olahraga meliputi produk dab jasa. Produk dapat berupa alat – alat olahraga,
perlengkapan olahraga dan lain – lain. Sementara di bidang jasa meliputi gedung
olahraga dan sejenisnya. Didalam Undang – Undang RI N0 3 Tahun 2005 tenteng
Sistem Keolahragaan Nasional Pasal 79 ayat 1 dab 2 dijelaskan bahwa industri
olahraga meliputi :
1. Sarana dan Prasarana yang diproduksi, diperjualbelikan atau disewakan
2. Jasa penjualan kegiatan cabang olahraga sebagai produk utama yang
dikemas secara professional yang meliputi:
 Kejuaraan nasional dan internasional
 Pekan olahraga daerah, wilayah, nasional, dan internasional.
 Promosi, eksibisi, dan festival olahraga.
 Keagenan, layanan informasi, dan konsultasi olahraga.
Telah dijelaskan bahwa industri olahraga merupakan kegiatan bisnis, sehingga
ruang lingkup dari kegiatan bisnis itu adalah sebagai berikut :
1. Accounting, yang meliputi budget controls system, practive, and procedure.
2. Finance, yang meliputi operational of financial institution, optimum financial
ratios, mergers and acquisition, leveraged buyonts, and intercorporate
financing.
3. Managemant, yang meliputi employee attitudes and behaviors, human
resources management, production operations management, strategy
formulation and information system.

6
4. Marketing, yang meliputi product image, advertaising, sales promotion,
distribution packaging, pricing, after-sale service, consumer preferences,
new product development

2.4 Upaya Meningkatkan Industri Olahraga


Industri olahraga merupakan industri yang dapat berlangsung seumur hidup,
karena semakin tingginya kepedulian manusia terhadap pola hidup sehat. Hal ini
berimbas pada permintaan barang atau jasa dibidang olahraga pasti akan
berlangsung seumur hidup juga. Secara sederhana industri barang bisa
diilustrasikan sebagai berikut. Seseorang demi menjalani pola hidup sehat akan
melakukan jogging, pada saat melakukan jogging otomatis minimal akan
menggunakan pakaian olahraga, sepatu olahraga dan kaos kaki, oleh karena itu
selama masih banyak orang yang melakukan jogging pasti masih aka nada
permintaan barang berupa baju olahraga, sepatu olahraga maupun kaos kaki.
Industri jasa contohnya adalah persewaan sarana olahraga misalnya penyewaan
lapangan futsal. Persewaan futsal masih menjadi industri di bidang olahraga yang
menguntungkan dan memiliki prospek yang baik kedepannya. Hal ini dikarenakan
lahan terbuka yang semakin sempit dan fasilitas umum untuk berolahraga futsal
yang semakin sedikit dan ditambah faktor perkembangan olahraga futsal yang baik
di Indonesia. Karena industri olahraga merupakan industri yang memiliki prospek
yang baik kedepannya maka perlu dilakukan upaya-upaya agar dapat
mengoptimalkan hasil di industri futsal.
Industri olahraga belum berkembang di Indonesia karena memiliki
beberapa kendala yakni:
1. Masalah permodalan.
Modal merupakan hal pokok dalam menjalankan usaha. Indonesia
merupakan negara berkembang dan itu berarti bahwa tingkat ekonomi
manusia masih rendah. Masalah permodalan bisa dibantu dengan
melakukan kerjasama dengan bank untuk mendapatkan bantuan
permodalan. Para calon pengusaha perlu untuk mendapatkan sosialisasi
mengenai pinjaman perbankan. Sehingga nantinya pengusaha dalam
negeri tidak kalah dengan pengusaha asing. Contohnya produsen
sepatu Nike dan Adidas berasal dari luar negeri memiliki lebih banyak
peminat daripada produk dalam negeri seperti sepatu Spect. Hal ini
karena keterbatasan modal, dengan modal yang banyak pengusaha
dapat memproduksi dengan jumlah yang banyak sehingga menekan
biaya produksi dan melakukan promosi yang lebih intens yang nantinya
konsumen akan tau mengenai produknya dan kualitas produknya.
2. Rendahnya sumber daya manusia
Melihat dari satu sudut pandang, yaitu adanya fenomena penggunaan
pelatih asing pada beberapa cabang olahraga.banyak klub atau timnas
yang menggunakan pelatih asing karena Indonesia belum atau masih
jarang memiliki pelatih yang berlisensi. Hal yang perlu dilakukan adalah
dengan meningkatkan kualitas pelatih di Indonesia agar bisa bersaing
dengan pelatih asing, sehingga apabila timnas ataupun klub
7
membutuhkan pelatih berlisensi banyak orang pribumi yang siap
menjalankannya,
3. Masalah strategi pemasaran produk
Strategi pemasaran produk berkaitan erat dengan modal dan sumber
sumber daya manusia. Dengan modal yang cukup pengusaha bisa
dengan maksimal melakukan pemasaran atau pengenalan produk
namun harus diikuti dengan sumber daya manusia yang tinggi yaitu
yang melek teknologi. Teknologi memiliki peran penting dalam
pemasaran pada saat ini. Apabila mampu di maksimalkan maka akan
mendapatkan profit yang tinggi.
4. Lemahnya jaringan usaha dan kerjasama usaha
Usaha akan dapat berjalan dengan lancar apabila pengusaha memiliki
jaringan usaha dan kerjasama usaha, maksudnya jaringan usaha adalah
apabila kita memiliki usaha hendaknya memiliki hubungan baik dengan
konsumen potensial, misalkan kita memiliki usaha kaos olahraga maka
hendaknya kita memiliki hubungan baik dengan klub atau tim tertentu
yang diharapkan akan menjadi konsumen tetap untuk kita. Kerjasama
usaha yang dimaksudkan disini adalah hendaknya memiliki hubungan
yang baik dan teratur dengan supplier maupun pihak lain yang
menyangkut dengan usaha kita.
5. Kelemahan dalam mentalitas usaha dan kewirausahaan.
Mentalitas usaha dan kewirausahaan merupakan cara berpikir seorang
pengusaha dalam melakukan tindakannya. Seorang pengusaha harus
memiliki sikap yang bertanggung jawab, menjungjung tinggi disiplin,
inovatif dan kreatif. Banyak pengusaha di Indonesia yang memiliki
mental lemah, indikatornya adalah takut gagal dan tidak mau susah.
Padahal jika kita akan memulai usaha justru kita harus mau gagal dan
mau berjuang, karena tidak ada usaha yang instan. Perguruan tinggi,
sebagai bagian dari agen perubahan generasi bangsa hendaknya tidak
hanya memberikan bekal ilmu kepada mahasiswanya melainkan juga
mempersiapkan kematangan mental, agar nantinya siap untuk bersaing
di dunia luar. Oleh karena itu baik sekiranya untuk menyisipkan mata
kuliah kewirausahaan dalam olahraga. Dengan adanya mata kuliah
tersebut diharapkan akan mampu mendidik mahasiswa yang pada
akhirnya memiliki pengetahuan tentang konsep olahraga dan
kewirausahaan serta mental sebagai seorang pengusaha.
Berdasarkan hasil penjelasan di atas maka upaya yang seharusnya
dilakukan untuk meningkatkan industri olahraga adalah sebagai berikut:
a. Pemerintah membantu para pengusaha dan calon pengusaha untuk
memberikan informasi mengenai bantuan dana perbankan, hal ini
dimaksudkan untuk meningkatkan modal sehingga mampu bersaing
dengan perusahaan asing
b. Meningkatkan sumberdaya manusia di Indonesia
c. Mengoptimalkan trik pemasaran produk
d. Mempererat jaringan usaha dan kerjasama usaha.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Industri Olahraga merupakan proses mengolah barang dan jasa menjadi


barang jadi ataupun setengah jadi dalam bidang olah raga dengan tujuan untuk
mendapatkan keuntungan sehingga dapat memenuhi kebutuhan.
Industri olahraga belum berkembang di Indonesia karena memiliki beberapa
kendala yakni masalah permodalan, rendahnya sumber daya manusia, masalah
strategi pemasaran produk, lemahnya jaringan usaha dan kerjasama usaha,
kelemahan dalam mentalitas usaha dan kewirausahaan.
Upaya untuk meningkatkan industri olahraga adalah sebagai berikut:
a. Pemerintah membantu para pengusaha dan calon pengusaha untuk
memberikan informasi mengenai bantuan dana perbankan, hal ini
dimaksudkan untuk meningkatkan modal sehingga mampu bersaing
dengan perusahaan asing
b. Meningkatkan sumberdaya manusia di Indonesia
c. Mengoptimalkan trik pemasaran produk
d. Mempererat jaringan usaha dan kerjasama usaha, dan
e. Membentuk mental usaha dan kewirausahaan yang kuat.

3.2 Saran
Saya menyarankan kepada kita semua agar dapat mengembangkan industry
olahraga dan menjadikan bidang industry olahraga sebagai ladang mencari rezeki dan
mengembangkan bakat diri sendiri sebagai wirausaha.

9
DAFTAR PUSTAKA

 Rasyid Sudrajat,2006, Rekreasi dan Industri Olahraga, Mentri Pemuda dan


Olahraga.
 Harsuki. (2003). Perkembagan olahraga terkini. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
 Rusli Lutan. (2001). Olahraga dan etika fair play. Jakarta: Direktorat
pemberdayaan ilmu pengetahuan dan teknologi olahraga.
 Giriwijoyo, Santosa. (2004). Ilmu Faal Olahraga. Bandung : FPOK –
UPI Husdarta, H.J.S..2010. Sejarah dan Filsafat Olahraga. Bandung:
Alfabeta
 Kusmaedi, Nurlan (2002) Olahraga rekreasi dan olahraga tradisional. Bandung:
FPOK UPI

10

Anda mungkin juga menyukai