Anda di halaman 1dari 31

Makalah

Industri Fasilitas OR

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sports Indutry

Dosen Pengampu : Ilham, S. Si., M. Or

KELOMPOK 6:

M. TaufiqurrahmanKurnia (20089128)

Jorge valdano (20089118)

M. Akbar Firmansyah (20089123)

DEPARTEMEN KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
kami dapat merancang dan menyelesaikan makalah yang berjudul Industri Fasilitas Olahraga
tepat waktu. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Sport Industry.

Penulis berharap makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun kami
menyadari bahwa susunan dan materi yang terkandung di dalam makalah ini belumlah
sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan saran, kritik dan masukan yang sifatnya
membangun dari pembaca agar makalah ini menjadi lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat
membawa pemahaman, pengetahuan dan wawasan untuk kita semua, Aamiin.

Padang, 11 April 2023

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 1

C. Tujuan .................................................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3

A. Analisa Produk Olahraga (barang dan jasa)......................................................................... 3

B. Proyeksi Iklim Pemasaran.................................................................................................... 7

C. Posisi Produk Olahraga ........................................................................................................ 7

D. Promosi Produk Olahraga (Keberadaan Produk Olahraga dan Analisis Portofolio) ........... 9

E. Analisa Target Konsumen.................................................................................................. 10

F. Pengemasan Produk ........................................................................................................... 20

G. Nilai Harga Produk ............................................................................................................ 22

BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... 27

A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 27

B. Saran .................................................................................................................................. 27

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 28

iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring kenaikan pendapatan per kapita masyarakat, dunia olahraganasional
diyakini bisa tumbuh menjadi sebuah industri besar yangmenguntungkan. Di dunia
belahan Barat, dunia olahraga telah menjelma menjadiindustri yang sangat
mengkilap. Dunia olahraga kini menjadi salah satu permatayang sangat menyilaukan
mata. Event-event olah raga yang rutin digelarmelibatkan sirkulasi uang yang begitu
besar dan menghasilkan keuntungan yangtak sedikit. Produk-produk olahraganya
pun laris sehingga industri yangmemproduksi produk-produk olahraga pun
berkembang.Di Indonesia, bisnis olah raga juga makin menjadi salah satu peluang
bisnisyang prospektif. Makin banyak event olah raga nasional dan internasional
digelardi Indonesia maka akan semakin banyak pula peluang untuk lebih maju.
Beberapaproduk-produk olah raga yang diproduksi di Indonesia, seperti bola dan
sepatuolah raga, juga bisa diekspor dan disukai masyarakat internasional.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana analisa produk olahraga (barang dan jasa)?
2. Bagaimana proyeksi iklim pemasaran?
3. Bagaimana posisi produk olahraga?
4. Bagaiaman promosi produk olahraga (keberadaan produk or dan analisis
portofolio)?
5. Bagaimana analisa target konsumen?
6. Bagaimana pengemasan produk?
7. Bagaimana nilai harga produk?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui analisa produk olahraga (barang dan jasa)
2. Untuk mengetahui proyeksi iklim pemasaran
3. Untuk mengetahui posisi produk olahraga

1
4. Untuk mengetahui promosi produk olahraga (keberadaan produk olahraga dan
analisis portofolio)
5. Untuk mengetahui analisa target konsumen
6. Untuk mengetahui pengemasan produk
7. Untuk mengetahui nilai harga produk

2
BAB II PEMBAHASAN

A. Analisa Produk Olahraga (barang dan jasa)


Analisis produk adalah proses yang biasanya dilakukan para produsen untuk
mengumpulkan berbagai macam informasi terkait produk dari sudut pandang dan
selera pelanggan.
Biasanya para pelanggan memiliki ekspektasi tersendiri terhadap produk.
Dengan memenuhi ekspektasi ini Anda bisa menciptakan produk yang available bagi
konsumen dan akhirnya dibeli oleh mereka. Cara sederhana adalah, Anda perlu
mengetahui produk apa yang kiranya sedang dibutuhkan di pasaran
Banyaknya pertanyaan dalam kuesioner penelitian ini berjumlah 15item
pernyataan yang terdiri dari tiga variable yaitu Produk (X1), Harga (X2) dan
Keputusan Pembelian (Y). Kuesioner tersebut disebarkan kepada responden (60
orang) konsumen yang membeli sepatu bola merek Adidas pada 6 toko olahraga
yang tersebar di Kota Pangkalpinang.
Sebelum dilakukan analisis statistik dalam penelitian ini, maka data hasil
penelitian dilakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen. Uji validitas data
dilakukan dengan mengunakan korelasi Pearson, dimana, semua item kuesioner
dinyatakan valid (koefisien korelasi peorson > dari r tabel (0,3). Sedangkan uji
reliabilitas data dilakukan dengan menggunakan Cronbach Alpha, dimana hasil uji
reliabilitas menunjukkan bahwa nilai alpha dari variabel produk (X1): 0,814, variabel
harga (X2): 0,784, dan variabel keputusan pembelian (Y): 0,820. Jadi, secara
keseluruhan butir-butir yang ada dalam masing-masing variable adalah reliabel
(andal) karena koefisien Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6.
Untuk mengetahui parameter dalam model yang digunakan adalah shahih,
maka penelitian ini diuji mengenai asumsi klasik dari regresi model sehingga tidak
terjadi penyimpangan terhadap asumsi normalitas, multikolinearitas dan
heterokedastisitas. Berdasarkan analisis tersebut didapatkan bahwa model regresi
yang digunakan dalam penelitian ini telah memenuhi uji asumsi klasik.
1. Analisis Statistik Pengaruh Produk (X1) Terhadap Keputusan Pembelian (Y)
Setelah instrumen penelitian dinyatakan valid dan reliabel, maka dapat
dilakukan analisis hubungan antara produk terhadap keputusan konsumen dalam

3
memilih produk sepatu merek Adidas pada Toko-toko olahraga di Kota
Pangkalpinangdengan alat bantu SPSS versi 17 dengan menggunakan analisis
regresi sederhana
Hasil koefisien korelasi antara variabel produk (X1) dengan keputusan
pembelian (Y) sebesar 0,851. Hal ini berarti bahwa variabel produk (X1)
mempunyai pengaruh kuat dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Y)
produk sepatu merek Adidas. Selanjutnya untuk menyatakan besarnya pengaruh
variable produk (X1) terhadap variabel keputusan pembelian (Y) produk sepatu
bola merek Adidas dari tabel di atas didapatkan koefisien determinasi sebesar
0,724. Artinya variabel produk memberikan kontribusi terhadap keputusan
konsumen dalam memilih produk sepatu merek Adidas pada Toko-toko
Olahraga di Kota Pangkalpinang sebesar 72,4%.
Sedangkan persamaan resgresi sederhana dari tabel di atas didapatkan Y=
2,746 + 0,853X, di mana variabel produk mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel keputusan pembelian dan setiap kenaikan satu-
satuan produk, maka akan meningkatkan keputusan pembelian sebesar 0,853
satuan.
Pengaruh Harga (X2) Terhadap Keputusan Pembelian (Y)
Setelah instrumen penelitian dinyatakan valid dan reliabel, maka dapat
dilakukan analisis hubungan antara harga terhadap keputusan konsumen dalam
memilih produk sepatu merek Adidas pada Toko-toko Olahraga di Kota
Pangkalpinangdengan menggunakan analisis regresi sederhana
Hasil koefisien korelasi antara variabel harga (X2) dengan keputusan
pembelian (Y) sebesar 0,296.Hal ini berarti bahwa variabel harga (X2)
mempunyai pengaruh yang lemah dan signifikan terhadap keputusan pembelian
(Y) produk sepatu bola merek Adidas. Selanjutnya untuk menyatakan besarnya
pengaruh variable harga (X2) terhadap variabel keputusan pembelian (Y) produk
sepatu merek Adidas dari tabel di atas didapatkan koefisien determinasi sebesar
0,088. Artinya variabel harga memberikan kontribusi terhadap keputusan
konsumen dalam memilih produk sepatu bola merek Adidas pada Toko-toko
olahraga di Kota Pangkalpinang sebesar 8,8%.

4
Sedangkan persamaan resgresi sederhana dari tabel di atas didapatkan Y=
12,684 + 0,421 X, di mana variabel harga mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel keputusan pembelian dan setiap kenaikan satusatuan
harga, maka akan meningkatkan keputusan pembelian sebesar 0,421 satuan.
2. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengukur pengaruh antara
variabel produk (X1), harga (X2) dengan keputusan pembelian(Y). Dengan
bantuan program komputer program SPSS versi 17. disusun persamaan regresi
berganda
sebagai berikut:
Y= 0,117 + 0,827X1 + 0,168 X2 + e
Persamaan diatas menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan
signifikan antara variabel produk (X1) dan harga (X2) dengan keputusan
konsumen dalam memilih produk sepatu merek Adidas pada Toko-toko olahraga
di Kota Pangkalpinang.
3. Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Analisis koefisien determinasi digunakan untuk menunjukkan proporsi
variable dependen yang dijelaskan oleh variable independen. R2 mampu
memberikan informasi mengenai variasi nilai variable dependen yang dapat
dijelaskan oleh model regresi yang digunakan. Apabila R2 mendekati angka satu
berarti terdapat
hubungan yang kuat.
Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,859 artinya bahwa 73,8% variasi
dari variabel produk (X1) dan harga (X2) dapat dijelaskan oleh variabel
keputusan pembelian (Y). Sedangkan 26,2% lainnya dijelaskan oleh variabel lain
yang tidak masuk dalam model penelitian ini.
Pembuktian Hipotesis
1. Uji F
Pengujian ini dilakukan untuk membuktikan adanya pengaruh variable
produk (X1) dan harga (X2) terhadap keputusan konsumen dalam memilih

5
produk sepatu bola merek Adidas pada Toko-toko olahraga di Kota
Pangkalpinang
Nilai F hitung sebesar 80,165, sedangkan F tabel pada taraf a=5%, d.f: 60-2-1=
57; adalah sebesar 4,98 maka F hitung > F
Nilai signifikansi 0,000 < 0,05 untuk seluruh variabel, sehingga Ho
ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian dapat di ambil kesimpulan bahwa
secara simultan variabel produk (X1) dan harga (X2) mempunyai pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen dalam memilih produk
sepatu bola merek Adidas pada Toko-toko olahraga di Kota Pangkalpinang
2. Uji t
Uji t ini digunakan untuk membuktikan adanya hubungan secara individu
antara variabel produk (X1) dan harga (X2) terhadap keputusan konsumen dalam
memilih produk sepatu merek Adidas pada Toko-toko olahraga di Kota
Pangkalpinang.
a) Pengaruh produk (X1) terhadap Keputusan Pembelian (Y)
Nilai t-hitung variable produk > nilai t tabel (1,67), dimana t table dengan
tingkat a: 5%, df=n-k (60- 3= 57) dan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05 sehingga
Ho ditolak dan H1 diterima. Berarti produk terbukti mempunyai pengaruh yang
positif dan signifikan secara parsial terhadap keputusan konsumen dalam
memilih produk sepatu bola merek Adidas pada Toko-toko olahraga di Kota
Pangkalpinang.
b) Pengaruh Harga (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y)
Nilai t-hitung variable produk > nilai t tabel (1,67), dimana t table dengan
tingkat a: 5%, df=n-k (60- 3= 57) dan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05 sehingga
Ho ditolak dan H1 diterima. Berarti harga mempunyai pengaruh yang positif dan
signifikan secara parsial terhadap keputusan konsumen dalam memilih produk
sepatu bola merek Adidas pada Toko-toko olahragadi Kota Pangkalpinang.
c) Uji Variabel yang Paling Dominan
Berdasarkan hasil analisis koefisien determinasi diperoleh bahwa
variable produk memiliki pengaruh paling dominan terhadap keputusan

6
konsumen dalam memilih produk sepatu bola merek Adidas pada Toko-toko
olahragadi Kota Pangkalpinang yakni sebesar0,724 atau sebesar 72,4%.

B. Proyeksi Iklim Pemasaran


Potensi dampak perubahan iklim menimbulkan kekhawatiran bagi konsumen
dan pemerintah di seluruh dunia. Berurusan dengan masalah iklim ini adalah kunci
kelangsungan hidup bisnis di pasar, dan pada akhirnya kelangsungan hidup planet
ini. Daniel Halbheer, Associate Professor of Marketing di HEC Paris, membagikan
temuan penelitiannya dan rekan penulisnya tentang peran keputusan pemasaran
dalam mengatasi perubahan iklim saat mengatasi tekanan konsumen dan pemerintah,
melalui alat seperti jejak karbon dan penetapan harga.
Menghitung jejak karbon telah menjadi prosedur standar, dan sekarang secara
rutin dilaporkan oleh organisasi sesuai dengan standar akuntansi internasional untuk
memungkinkan konsumen membuat keputusan pembelian yang lebih baik.
Pemasaran dapat memainkan peran penting dalam hal ini, melalui pengembangan
produk dan layanan yang memiliki jejak karbon rendah dampak iklim yang diukur
dalam emisi setara karbon dioksida (CO2eq).
Analisis kami dimulai dari pengamatan bahwa pengurangan jejak karbon
produk tidak hanya berdampak pada biaya perusahaan, tetapi juga pada permintaan.
Artinya, sementara produk yang lebih ramah lingkungan cenderung lebih mahal
untuk diproduksi, konsumen cenderung membeli lebih banyak pada harga tertentu
ketika produk memiliki jejak karbon yang lebih rendah

C. Posisi Produk Olahraga


Posisi Produk (Positioning)
Setelah perusahaan melakukan segmenting dan targeting, maka langkah
selanjutya adalah product positioning. Positioning atau penempatan produk
merupakan suatu strategi untuk menempatkan (memposisikan) produk dalam benak
konsumen. Tujuan dari positioning adalah agar produk tersebut dapat meraih posisi
yang diingikan di pasar. Positioning didefinisikan sebagai tindakan mendesain
produk dan marketing mix untuk mencapai tempat tertentu dalam pikiran konsumen.

7
Menurut Basu Swastha dan Irawan (2008:99) product positioning adalah
suatu strategi manajemen yang menggunakan informasi (dikumpulkan melalui riset
dan studi segmentasi) untuk menciptakan suatu kesan terhadap produk sesuai dengan
keinginan pasar yang dituju atau pasarnya. Posisi produk juga melibatkan adanya
perubahan penting pada barang itu sendiri atau perubahan-perubahan pada bungkus,
harga, merek, promosi ataupun aspek pemasaran lain yang dapat mempengaruhi
pandangan konsumen. Menurut Kotler yang dikutip dari wiiranata.wordpress.com
strategi menjelaskan beberapa cara posisi produk yang dapat dilakukan pemasar
dalam memasarkan produk kepada konsumen yang dituju, antara lain:
1. Penentuan Posisi Menurut Manfaat
Penentuan posisi (posisitioning) menurut manfaat adalah memposisikan
produk sebagai pemimpin dalam suatu manfaat tertentu. Manfaat mencakup
manfaat simbolis, manfaat fungsional dan manfaat berdasarkan pengalaman.
Penentuan posisi yang sukses membutuhkan srategi komunikasi yang mampu
menarik perhatian pada salah satu kebutuhan pelanggan, baik simbolis,
fungsional maupun eksperimen.
2. Penentuan Posisi Menurut Kategori
Penentuan posisi (posisitioning) menurut kategori produk adalah
memposisikan produk sebagai pemimpin dalam kategori produk. Kategori
produk dapat kita kelompokkan dalam kategori minuman dan makanan, kategori
produk rumah tangga, kategori obat-obatan, kategori perawatan pribadi, kategori
perlengkapan pribadi, kategori perlengkapan rumah, kategori komunikasi dan
teknologi informasi, kategori otomotif, kategori perbankan dan keuangan.
3. Penentuan Posisi Menurut Atribut
Penentuan posisi (posisitioning) berdasarkan atribut adalah
memposisikan produk berdasarkan atribut atau sifat misalkannya symbol,
lambang, ukuran, warna, keberadaan, kedudukan dan sebagainya.
4. Penentuan Posisi Menurut Penggunaan atau Penerapan
Seperangkat nilai-nilai penggunaan atau penerapan inilah yang
digunakan sebagai unsur yang ditonjolkan dibandingkan pesangingnya.
5. Penentuan Posisi Menurut Pemakai

8
Ini berarti memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah
kelompok pemakai. Dengan kata lain pasar sasaran lebih ditunjukan pada sebuah
atau lebih komunitas, baik dalam arti sempit maupun dalam arti luas.
6. Penentuan Posisi Menurut Pesaing
Disini produk secara keseluruhan menonjolkan nama mereknya secara
utuh dan diposisikan lebih baik daripada pesaingnya.
7. Penentuan Posisi Menurut Kategori Produk
Disini produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu kategori
produk.
8. Penentuan Posisi Harga atau Kualitas
Disini produk diposisikan sebagai menawarkan nilai yang paling terbaik.

D. Promosi Produk Olahraga (Keberadaan Produk Olahraga dan Analisis Portofolio)


Jika berbicara pada koridor idealisme, promosi olahraga melalui acara
olahraga adalah sesuatu yang paling ideal untuk masyarakat. Menurut Kozo
Tomiyama dari Osaka University of Health and Sport Sciences, ada tujuh acara
(event) yang bisa digolongkan kepada acara besar, yaitu pameran, karnaval atau
festival, acara budaya dan keagamaan, acara peringatan sejarah, acara agrikultur,
acara politik, dan juga acara olahraga besar.
Dilihat di atas, acara olahraga, terutama yang berskala besar, adalah acara
yang berpotensi mengembangkan sebuah wilayah, kota, ataupun negara, melalui
pengembangan dan peningkatan infrastruktur serta pembangunan fasilitas olahraga
itu sendiri.
Acara olahraga bukan hanya memberikan keuntungan ekonomi, sosial, dan
budaya kepada sebuah wilayah, kota, atau negara, tetapi juga berefek pada
peninggalan atau warisan (legacy) dari acara tersebut. Jadi, olahraga bisa dibilang
merupakan alat untuk perkembangan sebuah wilayah.
Misalnya saja penyelenggara Olimpiade, mereka akan mengadakan banyak
acara olahraga di waktu yang sama dan di tempat yang sama, sehingga memberikan
sebuah kota tantangan tersendiri.

9
Contoh terdekat untuk Indonesia hadir pada tahun depan dan 2018. Tahun
2016 akan dilangsungkan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX di Jawa Barat,
sementara Asian Games 2018 akan digelar di Jakarta dan Palembang.
Kedua event olahraga di atas bersama dengan acara olahraga lainnya (seperti
Olimpiade, Piala Dunia sepakbola, dll) memiliki kekuatan untuk menyampaikan
manfaat yang bisa mengubah sebuah komunitas, imej mereka, terutama
infrastrukturnya.

E. Analisa Target Konsumen


Pasar perlengkapan olahraga secara keseluruhan merupakan industri multi-
miliar dolar, dengan penjualan eceran perlengkapan olahraga mencapai $45,8 miliar
pada tahun 2003. Penjualan diharapkan tumbuh 2% pada tahun 2004 menjadi $46,7
miliar. Konsumsi pribadi barang-barang olahraga diperkirakan akan tumbuh pada
tingkat gabungan tahunan sebesar 4,8% antara tahun 2004 dan 2007. Penjualan
eceran di toko-toko barang-barang olahraga sangat sensitif terhadap kesehatan
ekonomi, karena sebagian besar olahraga adalah kegiatan santai. Pengeluaran untuk
barang olahraga berkorelasi kuat dengan kepercayaan konsumen dan tingkat
pendapatan pribadi.
Pasar barang olahraga memiliki segudang segmen yang dapat dikategorikan
berdasarkan produk, olahraga, geografi, perilaku, partisipasi, organisasi, dan
demografi standar. Demografi memainkan peran besar dalam penjualan barang
olahraga, karena pertumbuhan populasi dan kelompok usia jelas berdampak pada
partisipasi olahraga.
Kategori penjualan utama kami mengelompokkan kelompok pelanggan
berdasarkan Partisipasi Olahraga – misalnya, olahraga mana yang dibeli orang
tersebut. Pelanggan ini memiliki kebutuhan berdasarkan olahraga tertentu yang
mereka ikuti. Misal, peserta Baseball mencari khusus perlengkapan baseball,
seragam, alat bantu latihan, dll. Awalnya kita akan fokus pada pemain Baseball,
Softball, Voli, Basket, dan Sepak Bola.
Namun, dalam hal pemasaran, kami akan mengambil pendekatan berbeda
untuk menarik perhatian pelanggan potensial berdasarkan hubungan mereka dengan

10
olahraga atau pemain olahraga (tipe pelanggan), dan metode/lokasi pembelian
mereka (ritel/online).
Jenis Pelanggan – Pelanggan ini memiliki kebutuhan berdasarkan jenis peran
yang mereka mainkan terkait dengan peserta olahraga. Misalnya, sering kali mereka
yang melakukan pembelian barang olahraga bukanlah mereka yang benar-benar
berpartisipasi dalam olahraga tersebut, melainkan orang tua, direktur atletik, dan
pelatih. Segmen ini meliputi: Peserta Perorangan, Orang Tua, Perwakilan Liga,
Pelatih Tim Independen, Pelatih dan Direktur Atletik Sekolah, Bisnis Kinerja
Olahraga.
Ritel/Online – Untuk toko ritel, divisi geografis dan demografis sangat
penting, terutama dalam memahami kebutuhan yang berbeda dari pelanggan lokal
dan online kami. Banding untuk ibu sepak bola bekerja dengan satu cara di koran
lokal, di mana faktor kenyamanan adalah lokasi terdekat dengan layanan pelanggan
yang hebat, dan cara yang berbeda secara online, di mana kenyamanan dapat datang
dalam bentuk pengiriman gratis untuk pesanan yang lebih besar, atau bantuan
telepon gratis di memilih ukuran.
Kami percaya bahwa Sportuchtig, dengan berbagai saluran operasinya – toko
ritel dan internet – memiliki posisi yang baik untuk menyerang pasar ini secara
strategis. Kami pertama-tama akan melihat untuk meningkatkan pertumbuhan di
segmen pasar yang saat ini kami layani (baseball, softball) dan kemudian secara
agresif melakukan penetrasi dan meningkatkan penjualan ke segmen peserta olahraga
lainnya, terutama yang memenuhi selera atletik baby boomer yang menua. Ada
peluang besar untuk tumbuh di segmen “tipe pelanggan”; kami awalnya akan
berupaya meningkatkan eksposur dan produk kami ke segmen ini, terutama
Perwakilan Liga dan Pelatih Tim Independendi wilayah metropolitan. Kami akan
mendekati 256 juta peserta secara nasional melalui toko internet, yang akan
ditingkatkan dengan pengalaman pengguna yang lebih baik dan strategi pemasaran
Web yang agresif.
1. Segmentasi Pasar
Pasar Sportsuchtig bersifat nasional (bahkan beberapa internasional)
melalui toko internet, dan lokal, melalui toko ritel, di wilayah metropolitan

11
setempat. Segmentasi pasar untuk Sportsuchtig memiliki beberapa lapisan dan
dapat dianalisis dan ditargetkan dari berbagai sudut.
Pasar pelanggan yang ditargetkan akan tersegmentasi dalam beberapa
lapisan sebagai berikut:
Partisipasi Olahraga – Pelanggan ini memiliki kebutuhan berdasarkan
olahraga tertentu yang mereka ikuti. Misalnya peserta Baseball secara khusus
mencari peralatan baseball, seragam, alat bantu pelatihan, dll. National Sporting
Goods Association (NSGA) melaporkan dalam laporan tahun 2003 tentang
partisipasi olahraga di AS untuk usia 7 tahun ke atas, bahwa ada lebih dari 256
juta peserta olahraga pada tahun 2003 (beberapa berpartisipasi dalam berbagai
cabang olahraga). Segmen partisipasi olahraga utama pada awalnya untuk
Sportsuchtig:
Bisbol – Menurut laporan NSGA 2003, untuk mereka yang berusia 7
tahun ke atas, lebih dari 14,6 juta orang berpartisipasi dalam Bisbol. Dari 14,6
juta ini, 4,5 juta berusia 7-11 tahun dan 4,1 juta berusia 12-17 tahun.
Softball – Menurut laporan NSGA 2003, untuk usia 7 tahun ke atas, lebih
dari 11,8 juta orang berpartisipasi dalam Softball. Dari 11,8 juta ini, 1,9 juta
berusia 7-11 tahun dan 2,9 juta berusia 12-17 tahun
Bola Voli – Menurut laporan NSGA 2003, untuk mereka yang berusia 7
tahun ke atas, lebih dari 10,4 juta orang berpartisipasi dalam Bola Voli. Dari
10,4 juta ini, 1,3 juta berusia 7-11 tahun dan 3,4 juta berusia 12-17 tahun.
Bola Basket – Menurut laporan NSGA 2003, untuk mereka yang berusia
7 tahun ke atas, lebih dari 27,9 juta orang berpartisipasi dalam Bola Basket. Dari
27,9 juta tersebut, 6,3 juta berusia 7-11 tahun dan 7,9 juta berusia 12-17 tahun.
Sepak Bola – Menurut laporan NSGA 2003, untuk mereka yang berusia
7 tahun ke atas, lebih dari 8,7 juta orang berpartisipasi dalam Sepak Bola tekel
dan 9,3 juta Sepak Bola sentuh.
OlahRaga Lainnya (Masa Depan untuk Sportuchtig) – Menurut laporan
NSGA 2003, untuk mereka yang berusia 7 tahun ke atas, lebih dari 173,4 juta
orang dilaporkan berpartisipasi dalam olahraga lain selain yang saat ini menjadi

12
target Sportuchtig. Ini merupakan peluang pertumbuhan yang sangat besar bagi
Sportuchtig karena bergerak untuk menargetkan segmen olahraga ini.
Jutaan peserta ini semuanya adalah pelanggan potensial untuk toko
internet. Daerah setempat memiliki banyak rekreasi remaja, rekreasi dewasa, dan
liga sekolah untuk olahraga ini.
Jenis Pelanggan – Pelanggan ini memiliki kebutuhan berdasarkan jenis
peran yang mereka mainkan terkait dengan peserta olahraga. Misalnya, sering
kali mereka yang melakukan pembelian barang olahraga bukanlah mereka yang
benar-benar berpartisipasi dalam olahraga tersebut, melainkan orang tua,
direktur atletik, dan pelatih
Peserta Perorangan – Ini adalah peserta olahraga yang sebenarnya.
Biasanya, ini adalah peserta dewasa atau remaja yang lebih tua yang memiliki
pengetahuan teknis dan pendapatan yang dapat dibelanjakan untuk membeli
peralatan dan pakaian olahraga sendiri.
Orang tua – Orang tua membeli sendiri, atau hadir saat pembelian lebih
dari 90% pembelian perlengkapan olahraga untuk remaja usia 5-18 tahun.
Segmen ini dapat sangat dipengaruhi oleh anak-anak mereka sehubungan dengan
produk “panas” atau terbaik. Mereka juga merupakan segmen yang paling
membutuhkan bantuan teknis dari staf toko perlengkapan olahraga.
Perwakilan Liga – Anggota asosiasi atletik dewasa dan remaja
bertanggung jawab atas peralatan liga dan pembelian seragam untuk melengkapi
tim liga. Hubungan jangka panjang dan partisipasi sponsor penting untuk
segmen ini. Mereka biasanya memiliki kecakapan teknis dan ingin berurusan
dengan seseorang yang berada di atas atau di atas tingkat keahlian teknis mereka.
Segmen ini biasanya mendapat informasi yang baik tentang penawaran produk
terbaru dan dapat menjadi saluran yang solid untuk memperkenalkan produk
baru. Mereka juga merupakan saluran pemasaran untuk semua peserta dan orang
tua yang terlibat dengan liga mereka.
Pelatih Tim Independen – Biasanya mereka yang mengatur dan melatih
tim olahraga dewasa, atau tim remaja tingkat lanjut individu (seperti tim AAU),

13
mereka bertanggung jawab atas desain dan pembelian seragam tim masing-
masing.
Pelatih dan Direktur Atletik Sekolah – Direktur atletik sekolah menengah
dan atas negeri dan swasta harus melengkapi tim mereka dengan peralatan dan
seragam barang olahraga berkualitas tinggi. Menjalin hubungan dengan segmen
ini memang sulit, tetapi bisa menguntungkan jika semua kebutuhan
perlengkapan olahraga sekolah dapat dipenuhi.
Bisnis Performa Olahraga – Ini adalah organisasi yang menjual layanan
untuk meningkatkan performa peserta dalam olahraganya. Sering kali, mereka
mengoperasikan fasilitas rekreasi/pelatihan dan menawarkan program pelatihan
individu atau tim. Menjual peralatan ke fasilitas ini menyediakan saluran, tidak
hanya ke pelanggan fasilitas, tetapi juga ke banyak pelatih sekolah dan liga
daerah, yang biasanya adalah karyawan paruh waktu di perusahaan ini.
Ritel/Online – Sangat penting bagi kami, sebagai toko ritel, untuk
memahami demografi basis penjualan kami yang berbeda.
Nasional – Demografi toko internet benar-benar nasional. Segmen
pelanggan potensial adalah semua dari 256 juta peserta olahraga yang memiliki
akses ke internet. Produk telah dijual dan dikirim dari situs ini ke sebagian besar
dari 50 negara bagian di AS Bahkan, produk juga telah dijual secara
internasional di Jepang, Singapura, dll.
Area Metropolitan – Area metropolitan memiliki populasi lebih dari 1
juta. Area ini terdiri dari 13 kabupaten dan kota dan tumbuh 15% dari tahun
1990 hingga 2000. Kabupaten Jansen adalah kabupaten tempat sebagian besar
pelanggan ritel Sportuchtig saat ini tinggal. Kabupaten Jansen memiliki populasi
278 juta dan tingkat pertumbuhan baru-baru ini sebesar 2%. Kabupaten Jansen
sendiri memiliki 52.000 siswa, 36 sekolah dasar, 12 sekolah menengah pertama,
dan 10 sekolah menengah atas. Kabupaten terbesar lainnya – Jefferson dan
Lucas – masing-masing tumbuh sebesar 1,5% dan 2,3%. Kami percaya bahwa
merelokasi toko ritel ke utara akan memberikan aksesibilitas yang jauh lebih
baik bagi para peserta olahraga di kabupaten ini, terutama dengan dibukanya
jalan raya baru di sekitar tepi barat wilayah metropolitan.

14
2. Strategi Segmen Pasar Sasaran
Fokus awalnya adalah pada segmen peserta Baseball dan Softball, karena
ini merupakan core competence dari Sportuchtig saat ini dan karena jumlah
peserta baik nasional maupun lokal cukup banyak. Kami akan berupaya
memanfaatkan hubungan Sportsuchtig saat ini di segmen ini dan bergerak secara
agresif untuk meningkatkan penjualan dan margin melalui kampanye pemasaran
yang ditargetkan.
Kami kemudian akan secara strategis menargetkan segmen partisipasi
lainnya untuk mencoba dan meningkatkan penjualan selama bulan-bulan
penjualan non-puncak baseball/softball. Hal ini merupakan peluang besar untuk
berkembang bagi perusahaan, terbukti dengan banyaknya peserta yang hadir di
segmen peserta lainnya. Selera olahraga yang berubah dan penjualan barang
olahraga yang kuat dalam beberapa tahun terakhir sebagian mencerminkan
perubahan komposisi penduduk AS. Secara khusus, jumlah orang yang lebih tua
(dan lebih kaya) telah meningkat pesat dalam dekade terakhir. Seiring
bertambahnya usia Generasi Baby Boom, mereka lebih sedikit berpartisipasi
dalam olahraga berat seperti bisbol, bola basket, dan tenis, dan lebih banyak
dalam olahraga santai seperti berkemah, memancing, dan golf. Kami percaya
dengan cepat pindah ke setidaknya satu olahraga yang melayani pasar yang
menua ini sangat penting untuk memenuhi tujuan penjualan.
Segmen “tipe pelanggan” saat ini kurang dilayani oleh Sportuchtig.
Meskipun perusahaan memiliki beberapa hubungan dengan berbagai liga dan
organisasi – seperti USSA (US Softball Association) – ada ruang untuk penetrasi
segmen yang signifikan dengan penambahan upaya penjualan yang ditargetkan
dan staf tim penjualan.
Karena perusahaan memiliki toko internet dan toko ritel, penting untuk
memahami segmentasi pasar dan demografi di tingkat nasional dan lokal. Toko
internet telah menghasilkan penjualan yang substansial (hampir 1,3 juta pada
tahun 2003) dengan pengalaman presentasi pengguna yang lemah dan pada
dasarnya tidak ada strategi pemasaran Web. Analisis jumlah peserta olahraga
nasional, belum lagi internasional, menjelaskan fakta bahwa menyerang segmen

15
nasional ini melalui strategi Web yang terfokus dapat memberikan hasil yang
signifikan.
3. Analisis Industri
Di AS, sekitar 20.000 perusahaan mengoperasikan toko perlengkapan
olahraga eceran, dengan gabungan pendapatan tahunan sebesar $25 miliar.
Sebagian besar mengoperasikan satu lokasi ritel. Operator jaringan besar
termasuk Sports Authority ($1,4 miliar pendapatan), Gart Sports ($936 juta),
Dick's Sporting Goods ($2 miliar – termasuk akuisisi Galyan's baru-baru ini),
dan Hibbett Sporting Goods ($241 juta). Industri ini sangat terfragmentasi. Ada
150 perusahaan dengan lebih dari 5 toko, tetapi 20 rantai terbesar hanya
menguasai sekitar 35 persen pasar nasional.
Toko alat olahraga bervariasi menurut format dan barang dagangan.
Toko format besar (Dick's, Sports Authority), juga dikenal sebagai toko "Kotak
Besar", berukuran dari 20.000 hingga 100.000 kaki persegi, menyimpan banyak
barang, dan biasanya ditemukan sebagai toko jangkar di mal atau di lokasi yang
berdiri sendiri . Toko ritel barang olahraga tradisional (Happy Sports, Don's
Sporting Goods di area metro) berukuran antara 5.000 hingga 20.000 kaki
persegi, membawa barang dalam jumlah yang lebih terbatas, dan biasanya
ditemukan di mal strip atau tertutup. Sportuchtig termasuk dalam format
tradisional ini dengan 7.400 kaki persegi, penjualan 2,5 juta, dan 10-12
karyawan. Toko format besar biasanya memiliki pendapatan tahunan lebih dari
$5 juta dan lebih dari 50 karyawan. toko ritel tradisional biasanya memiliki
penjualan $1-$5 juta dan 10-50 karyawan. Di AS, ada sekitar 8,
Barang olahraga juga dijual oleh pedagang massal seperti Wal-Mart,
Kmart, dan Target, dan oleh pengecer katalog dan Internet seperti Cabela's dan
LL Bean. Meskipun rantai besar menjual berbagai barang dagangan dengan
harga lebih rendah, toko lokal kecil berhasil bersaing dengan menawarkan
layanan yang lebih baik atau berspesialisasi dalam olahraga tertentu. Karena
perlengkapan banyak olahraga sangat teknis, wiraniaga yang berpengetahuan
luas merupakan faktor persaingan yang kuat. Karyawan harus dilatih untuk

16
memahami dan menjelaskan perbedaan. Perusahaan biasanya mencoba merekrut
karyawan yang rajin berolahraga.
Pemasaran biasanya melalui kombinasi iklan dan acara olahraga. Iklan
paling sering melalui iklan surat kabar, sisipan, surat langsung, dan terkadang
radio. Iklan dari mulut ke mulut sangat penting untuk toko perlengkapan
olahraga tradisional yang memberikan layanan dan keahlian yang unggul.
Banyak perusahaan mensponsori acara atau kompetisi olahraga lokal dan
menyelenggarakan penampilan selebriti olahraga. Beberapa toko menyediakan
layanan teknis dan “area partisipasi” seperti ring basket, lapangan golf, dan
dinding panjat. Selain menjual item individual, banyak toko (Happy, Don's)
yang berspesialisasi dalam penjualan seragam dan perlengkapan tim ke sekolah
dan klub lokal.
Manajemen inventaris menjadi perhatian utama bagi semua pengecer
barang olahraga karena banyaknya barang yang mereka jual dan musim
penjualan yang singkat untuk banyak olahraga. Inventaris yang tidak mencukupi
menghasilkan penjualan yang terlewatkan, tetapi kelebihan inventaris tidak dapat
dengan mudah dijual setelah musim olahraga berakhir. Banyak perusahaan
menggunakan sistem manajemen inventaris terkomputerisasi yang sangat
canggih.
4. Persaingan dan Pola Pembelian
Persaingan untuk toko retail Sportuchtig di wilayah metropolitan
mencakup satu rantai barang olahraga format besar dengan 4 lokasi, 2 toko
barang olahraga format tradisional terkenal dengan masing-masing 1 lokasi, dan
sekitar 18 toko barang olahraga khusus, atau ceruk.
Toko format besar adalah Dick's Sporting Goods, yang berbasis di
Pittsburgh, Pennsylvania. Dengan pembelian Galyan's Trading Company baru-
baru ini, Dick's kini memiliki penjualan tahunan lebih dari $2 miliar dan
mengoperasikan 221 toko di 32 negara bagian. Dick's memiliki 4 toko kotak
besar di wilayah metropolitan. Dick's menawarkan beragam peralatan dan
produk olahraga, tetapi pilihan dalam setiap olahraga biasanya terbatas dan
sempit. Toko mereka besar dan mengesankan dan ditemukan di daerah kelas

17
atas. Toko-toko tampaknya kekurangan staf, karena biasanya sulit untuk
mendapatkan bantuan siap pakai. Setelah ditemukan, karyawan tidak terlalu
mengetahui penawaran produk dan/atau lokasi produk di toko. Sebagian besar
waktu karyawan adalah remaja. Produk umumnya diberi harga lebih tinggi
daripada pesaing, meskipun mereka sering mengadakan obral dan diskon.
Mereka menggunakan program klub diskon "Kartu Skor" yang memungkinkan
pelanggan setia mendapatkan keuntungan dari diskon dan diskon khusus setelah
mereka mencapai tingkat poin tertentu berdasarkan pembelian sebelumnya.
Mereka benar-benar memberi pelanggan kartu seukuran kartu kredit untuk
ditunjukkan saat melakukan pembelian. Mereka memanfaatkan informasi yang
dikumpulkan selama pendaftaran untuk program ini untuk mengirimkan email
langsung dan penawaran email kepada anggota. Pelanggan umumnya membeli
dari Dick's ketika mereka tidak memerlukan bantuan teknis, produk generik
dengan sedikit pilihan sudah cukup, dan harga bukanlah pendorong. Dick's
adalah pemain yang paling dominan dan terlihat di pasar, karena periklanan dan
toko profil tinggi mereka. Dick's juga memiliki toko Web tempat mereka
menjual produk dan menyediakan layanan lokasi toko.
Dua toko barang olahraga tradisional di wilayah metropolitan adalah
Don's Sporting Goods dan Happy Sports. Kedua toko ini sangat terkenal dan
telah berada di pasar lokal selama lebih dari 30 tahun. 2 toko ini berada di kelas
dan format yang sama dengan Sportsuchtig.
Don's Sporting Goods telah menjadi bisnis milik keluarga sejak tahun
1952, sampai dijual pada bulan Juni 2004 ke sebuah perusahaan publik. Don's
memiliki penjualan tahunan pada tahun 2003 sekitar $18 juta dan
mengoperasikan delapan gudang dan ruang pamer di wilayah ini. Ini
mengoperasikan satu ruang pamer di area lokal di kantor pusatnya di dekat ujung
barat. Ruang pamer Don biasanya berukuran sekitar 3.000-3.500 kaki persegi
dan berisi banyak olahraga tetapi pilihannya sangat jarang. Tata letak toko sering
berubah, mengikuti musim olahraga. Biasanya anggota staf toko mereka
memiliki pengetahuan teknis dan dapat membantu pelanggan menentukan
produk yang tepat untuk mereka. Kekuatan Don terletak pada 35-40 tenaga

18
penjualan nasional yang kuat yang berspesialisasi dalam distribusi seragam tim
dan peralatan sekolah.
Happy Sports adalah milik keluarga dan dibuka pada tahun 1970. Mereka
mengoperasikan satu toko ritel di pusat perbelanjaan ujung barat. Toko ini
berukuran sekitar 4.500 kaki persegi dan menawarkan banyak produk olahraga
yang berbeda. Toko telah ditingkatkan dalam beberapa tahun terakhir dan variasi
serta pilihannya sekarang lebih luas daripada tahun-tahun sebelumnya. Mereka
mengklaim memiliki staf berpengetahuan tetapi kunjungan pribadi ke toko ini
telah membuktikan bahwa ini tidak benar. Happy juga memiliki Divisi Tim yang
cukup kuat yang menjual ke sekolah dan liga rekreasi. Happy juga menggunakan
"Kartu Diskon" seukuran kartu kredit yang memungkinkan pelanggan setia
untuk mendapatkan keuntungan dari diskon dan spesial begitu mereka mencapai
tingkat poin tertentu berdasarkan pembelian sebelumnya. Mereka baru-baru ini
melakukan kampanye iklan melalui stasiun radio lokal. Mereka memiliki situs
Web yang mencantumkan beberapa produk mereka tetapi bukan e-commerce,
Play It Again Sports adalah bagian dari rantai waralaba nasional 450 toko
yang telah beroperasi sejak tahun 1988. Mereka memiliki 4 waralaba di daerah
setempat. Niche Play It Again adalah mereka membeli, menjual, dan
memperdagangkan peralatan olahraga bekas dan baru. Mereka mengklaim
bahwa karena pelanggan mereka dapat menjual atau menukar peralatan bekas
mereka dengan uang tunai atau kredit toko, mereka bisa mendapatkan diskon
yang lebih besar dan harga yang lebih baik untuk peralatan bekas dan baru yang
sangat bagus. Umumnya toko-toko ini tampaknya memiliki staf yang buruk, baik
dari segi jumlah maupun pengetahuan teknis. Kami menemukan harga mereka
tidak jauh lebih kompetitif daripada di Dick's.
Sekitar 18 toko khusus yang ditemukan di sekitar wilayah metropolitan
setempat berspesialisasi dalam golf, tenis, sepak bola, bersepeda, berenang, lari,
dll. Sebagian besar beroperasi dengan toko yang sangat kecil, seluas 1.000-1.500
kaki persegi. Saat Sportuchtig pindah ke olahraga lain, beberapa di antaranya
akan menjadi pesaing langsung. Misalnya, All About Soccer mengoperasikan 2

19
toko – satu di ujung barat, dan satu lagi di sisi selatan. Mereka murni berfokus
pada produk Sepakbola – bola, pelindung tulang kering, dan cleat.
Persaingan untuk toko Internet kami sangat signifikan. Ada banyak toko
olahraga Internet yang bersaing untuk mendapatkan dolar pelanggan online –
lebih dari 50. Yang paling signifikan di antaranya termasuk toko kotak besar
seperti Dick's dan The Sports Authority, tetapi juga lebih kecil; perusahaan
tradisional seperti Fog Dog, Blackwater, Annaconda, Direct Sports , Bassco, 5
Alat Olah Raga Besar, Planet Sports, Baseball Corner, dan Baseball Express.
Sebagian besar toko internet ini menawarkan rangkaian lengkap produk olahraga
dan situs Web mereka dikerjakan secara profesional dan biasanya menampilkan
alat yang dirancang untuk menarik pelanggan kembali ke situs berulang kali.
Kami yakin toko internet telah berhasil dengan sangat baik hingga saat
ini dalam menghadapi persaingan ini dan bahwa dengan desain situs Web yang
lebih baik dan strategi pemasaran Web, kami dapat meningkatkan penjualan
secara signifikan melalui saluran ini. Di sisi ritel, kami percaya banyak pilihan
dan inventaris kami, pengetahuan teknis staf kami, dan layanan pelanggan kami
yang unik akan membantu kami bersaing dengan pesaing kami di pasar lokal

F. Pengemasan Produk
Pengemasan memiliki arti suatu sistem yang telah terkoordinasi dalam hal
menyiapkan barang untuk disalurkan, pergudangan, logistik, pengguna akhir dan
penjualan. Artinya, pengemasan adalah suatu bentuk kegiatan untuk memberi wadah
atau pembungkus suatu produk.
Dalam proses pelaksanaannya, terdapat kegiatan melindungi, mengawetkan,
mengangkut, memberikan informasi dan menjual suatu produk. Untuk itu, tujuan
utama dari memberikan kemasan pada produk adalah guna melindungi dan juga
mencegah adanya kerusakan atas produk yang dijual. Selain itu, kemasan juga
berguna sebagai sarana informasi dan juga pemasaran yang baik dengan membuat
suatu desain kemasan yang kreatif, sehingga akan terlihat lebih menarik dan mudah
diingat oleh konsumen atau pelanggan.

20
1. Pengertian Kemasan Produk Menurut Para Ahli
a) Philip Kotler dan Gary Amstrong
Kotler dan Amstrong berpendapat bahwa pengertian kemasan produk
adalah adalah salah satu kegiatan yang mencakup desain dan produk, sehingga
kemasan yang ada pada produk tersebut bisa berfungsi dengan baik dan produk
yang ada di dalamnya bisa terlindungi.
b) Rodriguez
Rodriguez menjelaskan bahwa pengertian kemasan produk adalah
wadah yang mampu mengubah kondisi dari bahan pangan dengan adanya
tambahan senyawa aktif, sehingga mampu memperpanjang umur.
c) Kamus Besar Bahasa Indonesia
Dilansir dari Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian
kemasan produk adalah suatu bungkus pelindung yang ada pada suatu produk
barang yang berasal dari hasil aktivitas pengemasan.
2. Fungsi Kemasan Produk
a) Fungsi Protektif Kemasan
Fungsi protektif dalam hal ini berfungsi sebagai sesuatu pelindung
ataupun keamanan produk dari berbagai hal yang mampu merusak produk
seperti cuaca, proses pengiriman, dll. Kemasan yang melindungi produk
mampu mencegah atau meminimalisir adanya kerusakan dan risiko cacar
yang mampu merugikan pihak pembeli atau penjual.
b) Fungsi Promosional Kemasan
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kemasan juga berfungsi
sebagai alat promosi ataupun pemasaran. Hal bisa dilakukan dengan membuat
bentuk kemasan yang menarik. Disisi lain, secara umum fungsi kemasan
adalah sebagai berikut:
Self Service; kemasan produk bisa menegaskan ciri khas dari suatu
produk yang dijual, sehingga setiap produk akan memiliki bentuk kemasan
yang berbeda.

21
Consumer Affluence; kemasan produk yang menarik terbukti mampu
mempengaruhi minat konsumen untuk membeli dengan harga yang lebih
mahal.
Company and Brand Image; kemasan produk adalah brand image
perusahaan, sehingga bisa dijadikan sebagai identitas perusahaan agar bisa
lebih dikenal oleh masyarakat.
Innovation Opportunity; kemasan produk yang inovatif mampu
memberikan manfaat untuk konsumen dan mampu menguntungkan
perusahaan.

G. Nilai Harga Produk


1. Menentukan Harga Berdasarkan Biaya (Cost-based Pricing)
Cara menentukan harga jual yang satu ini dilakukan berdasarkan biaya
yang sudah kamu keluarkan untuk suatu produk ditambah keuntungan yang
kamu inginkan.
Biaya ini termasuk bahan-bahan dan biaya operasional bisnis lainnya
seperti listrik, gaji karyawan, transportasi, biaya promosi atau iklan, dan
sebagainya.
Ini artinya kamu harus benar-benar paham berapa banyak biaya produksi yang
kamu habiskan.
Setelah kamu menghitung jumlah biaya produksi yang dikeluarkan, jumlah ini
ditambahkan dengan berapa persen keuntungan yang ingin kamu dapatkan dari
jualan online.
Contoh:
Kamu ingin menjual aksesoris anak. Dalam proses pembuatan 10
aksesoris, kamu membutuhkan 100 ribu untuk bahan-bahan, dan 50 ribu untuk
biaya operasional.
Maka biaya produksi yang kamu keluarkan adalah sebesar 150 ribu
rupiah. Jika kamu menginginkan keuntungan sebesar 20%, maka cara
menentukan harga jual produk kamu adalah:
150.000 + (20% x 150.000) = 180.000 per 10 produk
Jadi, harga jual per produk adalah 180.000 : 10 = 18.000

22
Jika kamu membeli barang jadi kepada supplier, kamu tinggal
menambahkan harga beli dengan keuntungan yang kamu inginkan (harga mark
up).
Kamu juga bisa memasukkan biaya operasional yang kamu keluarkan dari mark
up ini.
Contoh:
Kamu membeli sepuluh kaos dengan harga 500 ribu, untuk membeli kaos
ini, kamu mengeluarkan ongkos transportasi sebanyak 20 ribu.
Di sini, modal yang sudah kamu keluarkan yaitu sebesar 520 ribu. Jika kamu
menginginkan keuntungan sebesar 100 ribu, maka harga per kaos adalah:
(520.000 + 100.000) : 10 =62.000
Kekurangan dari metode ini yaitu tidak mempertimbangan permintaan
dari pelanggan dan kompetisi harga di pasar.
Padahal, kedua faktor ini juga penting dalam memengaruhi harga produk.
2. Menentukan Harga Berdasarkan Kompetisi (Competition-based Pricing)
Strategi lainnya dalam menentukan harga produk yaitu dengan melihat
kompetisi harga di pasar.
Dengan mengetahui harga dari para pesaing, kamu setidaknya sudah
memiliki patokan harga. Ini bukan berarti kamu harus memberikan harga yang
sama seperti harga yang ditawarkan pesaing.
Jika produk kamu lebih berkualitas, memiliki kemasan yang menarik dan
berguna (misalnya menggunakan tote bag sebagai pengemas barang jualan
kamu), atau website toko online kamu mudah diakses dan memebri banyak
kemudahan pada pelanggan, kamu pantas menetapkan harga jual sendiri yang
lebih tinggi.
Kekurangan dari metode ini adalah kamu akan mengabaikan biaya
produksi jika terlalu fokus dengan harga yang ditetapkan pesaing. Kamu juga
akan menghabiskan banyak waktu untuk melakukan riset pasar.
3. Menentukan Harga Berdasarkan Pelanggan (Customer-based Pricing)

23
Dalam metode ini, cara menentukan harga jual produk yang ditentukan
adalah berdasarkan pada persepsi pelanggan terhadap produk kamu.

Untuk melakukan metode ini, kamu perlu melakukan survei pelanggan.


Kamu bisa melakukan wawancara atau memberi kuisioner dengan pertanyaan-
pertanyaan seperti:
Apakah pelanggan berasumsi bahwa harga menggambarkan kualitas produk?
Apakah pelanggan merasa uang yang dihabiskan sepadan nilai yang diterima?
Apakah pelanggan lebih mementingkan prestise dibanding harga?
Survei ini bisa membantu kamu menentukan harga produk yang kamu jual.
Kekurangan dari metode ini adalah kamu akan mengabaikan biaya
produksi juga kompetisi harga jika terlalu fokus pada pelanggan.
4. Harga Margin
Kamu juga bisa menggunakan harga margin dalam menentukan harga jual
produk. Ini adalah harga jual produk yang ditentukan berdasarkan jumlah
produksi dan perkiraan profit yang akan diambil.
Misalnya, kamu membuka bisnis makanan dengan modal Rp15.000 dan
ingin menjualnya seharga Rp18.750, maka cara menghitungnya, yakni:
Margin = (Harga jual-biaya produksi) / harga jual
Margin = (18,750 IDR – 15,000 IDR) / 18,750 IDR
Margin = 0.2 atau 20%
5. Harga Keystone
Ini merupakan cara menentukan harga jual yang dilakukan dengan
menjumlah 2 x harga grosir atau biaya perolehan produk.
Sekilas, harga keystone mirip dengan harga markup, tetapi biasanya
markup memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Bahkan, ada yang jumlahnya
mencapai 100%.
Biasanya, penetapan harga dengan metode keystone banyak digunakan
oleh department store. Penetapan harga jual produk keystone tak hanya demi
keuntungan semata.

24
Namun, biasanya karena ada faktor seperti barang yang tidak laku akan
diretur, lalu menghasilkan stok barang berlebihan atau tidak bisa dijual.
Contohnya, kamu ingin menjual pakaian seharga Rp100.000, kamu pun
dapat menentukan harga jual produk menjadi Rp200.000 jika menggunakan
metode keystone ini.
Jika ingin menerapkan metode ini, pastikan kamu mempertimbangkan
segala aspek sehingga bisnismu tetap memiliki pelanggan.
Misalnya, kamu telah memastikan produk yang kamu jual memiliki
kualitas yang bagus sehingga menarik minat target pasar.
6. Value Based Pricing
Ini merupakan cara menentukan harga jual produk yang berbeda dari
metode lainnya.
Melansir HubSpot, jika biasanya harga produk telah ditetapkan oleh
produsen atau penjual, value based pricing ditentukan oleh pelanggan.
Jadi, sebuah produk akan disesuaikan dengan nilai yang telah diberikan
oleh pelanggan.
Umumnya, ada suatu indikator yang harus dipenuhi dari pelanggan
sehingga penjual bisa menentukan harga jual produk.
Nilai yang diberikan pelanggan ini bisa didapatkan melalui survey/riset
tertentu. Nantinya, penjual akan memeroleh harga jual produk yang telah
diperkirakan oleh para peserta.
Biasanya, value based pricing digunakan untuk menjual produk koleksi
yang unik dan cukup langka, seperti karya seni.
Selain itu, value based pricing juga bisa digunakan dalam bisnis lain,
7. Manufactured Suggested Retail Price (MSRP)
Cara menentukan harga jual produk berikutnya, yakni Manufactured
Suggested Retail Price di mana harga jual telah ditetapkan oleh pemilik usaha
pada pelanggannya.
Menurut Investopedia, MSRP ini disebut sebagai harga eceran yang
disetarakan. Meski sudah ditentukan, beberapa penjual tetap bisa menaikkan
harga produk di atas harga MSRP.

25
Biasanya, harga yang lebih tinggi dari ketentuan MSRP muncul karena
produk tersebut sedang sulit ditemukan.
Bisa juga harga jual menjadi lebih rendah dari angka MSRP yang telah
ditetapkan karena memang stoknya sedang melimpah. Jadi, kembali lagi kepada
kondisi pasar dan kebijakan penjualnya.
Seluruh cara di atas memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-
masing. Kamu bisa menyesuaikan mana yang tepat untuk bisnis online kamu.
Kamu juga bisa mengombinasikan beberapa metode cara menentukan
harga jual, sehingga kamu tetap mendapat laba yang sepadan dan pelanggan pun
senang.

26
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Analisis produk adalah proses yang biasanya dilakukan para produsen untuk
mengumpulkan berbagai macam informasi terkait produk dari sudut pandang dan
selera pelanggan. Biasanya para pelanggan memiliki ekspektasi tersendiri terhadap
produk. Dengan memenuhi ekspektasi ini Anda bisa menciptakan produk yang
available bagi konsumen dan akhirnya dibeli oleh mereka. Cara sederhana adalah,
Anda perlu mengetahui produk apa yang kiranya sedang dibutuhkan di pasaran

Potensi dampak perubahan iklim menimbulkan kekhawatiran bagi konsumen dan


pemerintah di seluruh dunia. Berurusan dengan masalah iklim ini adalah kunci
kelangsungan hidup bisnis di pasar, dan pada akhirnya kelangsungan hidup planet ini.
Daniel Halbheer, Associate Professor of Marketing di HEC Paris, membagikan temuan
penelitiannya dan rekan penulisnya tentang peran keputusan pemasaran dalam mengatasi
perubahan iklim saat mengatasi tekanan konsumen dan pemerintah, melalui alat seperti
jejak karbon dan penetapan harga

B. Saran
Kritik dan saran dari pembaca sangat diperlukan untuk menyempurnakan makalah
agar pembuatan makalah selanjutnya lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat
memberikan pengetahuan yang bermanfaat bagi pembaca. Terima kasih.

27
DAFTAR PUSTAKA
Juhari. (2015). Analisis Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Konsumen Sepatu Bola
Merek Adidas (Studi Kasus: KonsumenPada Toko-toko Olahraga di Kota
Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung). Jurnal Bisnis Darmajaya.
Vol. 01 (2), hal 47-59

Glenniza, D. Pengembangan Olahraga Melalui Promosi dan Manajemen pada Acara


Olahraga. Link: https://sport.detik.com/aboutthegame/pandit/d-
3056458/pengembangan-olahraga-melalui-promosi-dan-manajemen-pada-acara-
olahraga

Halbheer, D. (2019). The Role of Marketing in Climate Change: Carbon Footprinting and
Pricing. Link: https://www.hec.edu/en/knowledge/articles/role-marketing-climate-
change-carbon-footprinting-and-pricing

Kevin, D, R. (2016). Analisis Positioning Produk Olahraga Merek Specs, Nike, Adidas Dan
League Di Pemain Futsal Universitas Negeri Yogyakarta. Program Studi Ilmu
Keolahragaan. Fakultas Ilmu Keolahragaan. Universitas Negeri Yogyakarta

Riskita, A. (2022). 7 Cara Menentukan Harga Jual Produkmu. Link:


https://store.sirclo.com/blog/cara-menentukan-harga-jual-produk/Widiastuti, S.
(2022). Pengertian Kemasan Produk: Jenis, Tujuan, Dan Manfaatnya Untuk Bisnis.
Link: https://desain-grafis-s1.stekom.ac.id/informasi/baca/Pengertian-Kemasan-
Produk-Jenis-Tujuan-dan-Manfaatnya-untuk-
Bisnis/cf5e553d3355481e206f99471faf7778d142c931#:~:text=Lantas%2C%20Apa
%20Artinya%20Pengemasan%20Produk,wadah%20atau%20pembungkus%20suatu
%20produk

https://www-bplans-com.translate.goog/sporting-goods-retail-store-business-plan/market-
analysis-summary/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc

28

Anda mungkin juga menyukai