Kelompok 3
PERANCANGAN & APLIKASI SISTEM TEKNIK INDUSTRI 1
”ALL IN RULER”
Disusun oleh:
- Amin Muhammad (41617310127)
- Bintang Satria Nugraha (41617310094)
- Kasmuri (41617310028)
- Rohmad Wahyu Mulyo (41617310133)
- Sabda Fahri Rustiana (41617310113)
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas berkat
rahmatNya kami dapat menyelesaikan praktikum serta Laporan Perancangan dan Aplikasi
Sistem Teknik Industri I.
Adapun isi dari laporan akhir ini adalah kumpulan dari setiap laporan mingguan
selama praktikum berlangsung. Laporan ini merupakan syarat untuk dapat mengikuti ujian
Praktikum dan merupakan syarat dalam menyelesaikan mata kuliah Perancangan dan
Aplikasi Sistem Teknik Industri I.
Kami juga tidak lupa untuk mengucapkan banyak terimakasih kepada Dosen serta
staf pengajar Mata kuliah Perancangan dan Aplikasi Sistem Teknik Industri I yang selalu
membimbing dan mengajari kami dalam melaksanakan praktikum dan dalam menyusun
laporan ini. Serta semua pihak yang membantu kami dalam hal penyusunan laporan ini.
Laporan ini masih sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kritik serta saran
yang membangun masih kami harapkan untuk penyempurnaan Laporan akhir ini.
Sebagai manusia biasa kami merasa memiliki banyak kesalahan, oleh karena itu kami
mohon maaf yang sebesar-besarnya untuk kelancaran penyelesaian laporan ini.
Atas perhatian dari semua pihak yang membantu penulisan ini, kami ucapkan terimakasih.
Jakarta,
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................................i
Daftar Isi...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah..............................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah.....................................................................................................2
1.3 Tujuan..........................................................................................................................2
1.4 Sistematika Penulisan..................................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................................4
2.1 Produk..........................................................................................................................4
2.2 Pengembangan produk.................................................................................................4
2.3 Kualitas produk ...........................................................................................................6
2.4 Kepuasan Konsumen....................................................................................................7
2.5 Data .............................................................................................................................7
2.6 Analisis.........................................................................................................................12
2.7 Uji Kecukupan Data.....................................................................................................14
2.8 Klarifikasi Tujuan.........................................................................................................15
2.9 QFD..............................................................................................................................17
2.10 Analitycal Hierarchy Process (AHP)....................................................................................20
BAB III PENGUMPULAN DATA.........................................................................................22
3.1 Definisi dan fungsi......................................................................................................22
3.2 Macam-macam Penggaris...........................................................................................22
3.3 Mind Mapping ............................................................................................................24
3.4 Metode Pengumpulan Data.........................................................................................28
3.5 Kuesioner......................................................................................................................29
BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA ...............................................................31
4.1 Hasil kuesioner.............................................................................................................31
ii
4.2 Klarifikasi Tujuan.........................................................................................................36
4.3 Diagram Blok...............................................................................................................37
4.4 Boundary System.........................................................................................................37
4.5 HOQ.............................................................................................................................38
4.6 Pembangkitan Alternative............................................................................................39
4.7 Design Akhir................................................................................................................41
BAB V KESIMPULAN...........................................................................................................45
5.1 Kesimpulan..................................................................................................................45
5.2 Saran............................................................................................................................45
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................46
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Pengembangan produk baru adalah suatu proses dari pencarian ide-ide untuk barang-
barang dan pelayanan-pelayanan baru, dan mengubahnya menjadi tambahan produk yang
berhasil secara komersil. Alasan dasar pengembangan produk baru adalah untuk
menggantikan item-item yang telah kehilangan minat dari konsumen, baik dari segi design
yang membosankan, fungsi yang kurang lengkap, harga yang kurang terjangkau dan aspek-
aspek lainnya.
Kebutuhan konsumen merupakan suatu hal yang sangat penting dalam pengembangan
suatu produk, karena konsumen hanya akan bersedia membeli produk-produk yang mampu
memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan bagi mereka. Sebab hal tersebut maka
diperlukan beberapa penelitian agar kita dapat mengetahui bagaimana respon konsumen
terhadap produk baru yang akan dibuat.
Oleh karena itu beberapa kegiatan survey terhadap calon konsumen perlu dilakukan, agar
pembuat produk mampu mendapatkan titik tengan antara apa yang konsumen butuhkan dan
apa yang pembuat produk inginkan. Sehingga pembuat produk mampu menentukan hal yang
tepat dalam proses pengembangan produk yang dilakukan, agar kepuasan dari kedua pihak
dapat tercapai.
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1. Melakukan kegiatan survey terhadap calon konsumen.
2. Menemukan pendapat yang tepat dari calon konsumen.
3. Membuat HOQ agar keinginan calon konsumen dan pembuat peroduk dapat di
gabungkan.
BAB I Pendahuluan
Dalam bab ini dikemukakan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan, serta sistematika penulisan.
2
BAB IV Pengolahan Data dan Analisa
Bab ini berisikan analisa data yang telah didapatkan terhadap metode yang
digunakan serta hasil pengolahan data yang telah dilakukan sebelumnya berdasarkan teori
dasar yang digunakan.
BAB V Penutup
Merupakan bab terakhir pada laporan ini yang berisikan kesimpulan dari hasil
penulisan dan saran saran yang berkaitan dengan penulisan ini.
Daftar Pustaka
Sebuah daftar yang berisi judul buku, artikel dan bahan penelitian lainnya yang
mempunyai kaitan dengan sebuah penulisan.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Produk
Menurut Kotler dan Keller (2007; 4) produk adalah: Segala sesuatu yang dapat
ditawarkan kedalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga
dapat memuaskan suatu keinginan/semua kebutuhan. Dalam hal ini memberikan batasan
produk dianggap memuaskan kebutuhan dan keinginan.
Produk dapat berupa suatu benda (object), rasa (service), kegiatan (acting), orang
(person), tempat (place), organisasi dan gagasan dimana suatu produk akan mempunyai
nilai lebih dimata konsumen, jika memiliki keunggulan dibanding dengan produk lain
sejenis.
4
2.2.1 Pengertian Pengembangan Produk
Menurut Cooper (2001), dua kategori produk baru yang paling populer di
kalangan perusahaan adalah lini produk baru (new product lines) dan perbaikan pada
produk yang sudah ada (improvements in revisions to existing products). Produk yang
baru bagi dunia (new products to the world) dan lini produk baru bagi perusahaan (new
product lines) hanya berkontribusi 30% dari semua produk yang dipasarkan, tetapi
merepresentasikan 60% sebagai produk yang dipandang paling berhasil.
Menurut Simamora dalam Sinta (2004), produk baru merupakan barang dan
jasa yang pada dasarnya berbeda dari yang telah dipasarkan sebelumnya oleh perusahaan.
Pengembangan produk baru (new product development) adalah proses pencarian gagasan
untuk barang dan jasa baru dan mengkonversikannya ke dalam tambahan lini produk
yang berhasil secara komersial.
Menurut Fandy Tjiptono (2002;107) produk baru adalah produk asli, produk
yang disempurnakan, produk yang dimodifikasi, dan merek-merek baru yang
dikembangkan sendiri oleh bagian penelitian pengembangan produk.
5
pengembangan produk berarti perusahaan sudah memahami tentang kebutuhan dan
keinginan pasar.
3. Kekurangan modal.
Menurut Kotler and Armstrong (2012:283) arti dari kualitas produk adalah “the
ability of a product to perform its functions, it includes the product’s overall durability,
reliability, precision, ease of operation and repair, and other valued attributes”yang
artinya kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal itu
termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian
dan reparasi produk juga atribut produk lainnya.
6
bahwa produk akan bekerja dengan memuaskan atau tidak dalam periode waktu
tertentu. Aesthetics(estetika), berhubungan dengan bagaimana penampilan produk.
Perceived quality (kesan kualitas), sering dibilang merupakan hasil dari penggunaan
pengukuran yang dilakukan secara tidak langsung karena terdapat kemungkinan
bahwa konsumen tidak mengerti atau kekurangan informasi atas produk yang
bersangkutan.
1) Attributes related to product yaitu dimensi kepuasan yang berkaitan dengan atribut
dari produk seperti penetapan nilai yang didapatkan dengan harga, kemampuan produk
menentukan kepuasan, benefit dari produk tersebut.
2) Attribute related to service yaitu dimensi kepuasan yang berkaitan dengan atribut dari
pelayanan misalnya dengan garansi yang dijanjikan, proses pemenuhan pelayanan
atau pengiriman,dan proses penyelesaian masalah yang diberikan.
3) Attributes related to purchase yaitu dimensi kepuasan yang berkaitan dengan
atributdari keputusan untuk membeli atau tidaknya dari produsen seperti
kemudahan mendapat informasi, kesopanan karyawan dan juga pengaruh reputasi
perusahaan.
2.5 Data
Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari
datum, berasal dari Bahasa latin yang berarti sesuatu yang diberikan. Dalam penggunaan
sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang di terima secara apa adanya. Pernyataan ini
adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variable yang bentuknya dapat berupa
angka, kata-kata, atau citra.
7
2.5.2 Jenis-Jenis Data
1) Data primer, yaitu data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti
langsung dari subjek atau objek penelitian.
2) Data sekunder, yaitu data yang didapatkan tidak secara langsung dari objek atau
subjek penelitian.
B. Menurut sifatnya
1) Data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka pasti.
2) Data kualitatif, yaitu data yang bukan berbentuk angka.
8
tersebut disebut dengan hipotesis. Untuk membuktikan hipotesis secara empiris, seorang
peneliti membutuhkan pengumpulan data untuk diteliti secara lebih mendalam.
Dalam penelitian, kita seringkali mendengar istilah metode pengumpulan data dan
instrumen pengumpulan data. Meskipun saling berhubungan, namun dua istilah ini
memiliki arti yang berbeda. Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara yang
dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data dilakukan untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian.
Sementara itu instrumen pengumpulan data merupakan alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data. Karena berupa alat, maka instrumen pengumpulan data dapat
berupa check list, kuesioner, pedoman wawancara, hingga kamera untuk foto atau untuk
merekam gambar.
Ada berbagai metode pengumpulan data yang dapat dilakukan dalam sebuah
penelitian. Metode pengumpulan data ini dapat digunakan secara sendiri-sendiri, namun
dapat pula digunakan dengan menggabungkan dua metode atau lebih. Beberapa metode
pengumpulan data antara lain:
1. Wawancara
9
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka
dan tanya jawab langsung antara peneliti dan narasumber. Seiring perkembangan
teknologi, metode wawancara dapat pula dilakukan melalui media-media tertentu,
misalnya telepon, email, atau skype. Wawancara terbagi atas dua kategori, yakni
wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
a) Wawancara terstruktur
Dalam wawancara terstruktur, peneliti telah mengetahui dengan pasti
informasi apa yang hendak digali dari narasumber. Pada kondisi ini, peneliti
biasanya sudah membuat daftar pertanyaan secara sistematis. Peneliti juga
bisa menggunakan berbagai instrumen penelitian seperti alat bantu recorder,
kamera untuk foto, serta instrumen-instrumen lain.
2. Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data yang kompleks karena melibatkan berbagai
faktor dalam pelaksanaannya. Metode pengumpulan data observasi tidak hanya mengukur
sikap dari responden, namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang
terjadi. Teknik pengumpulan data observasi cocok digunakan untuk penelitian yang
bertujuan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, dan gejala-gejala alam. Metode
ini juga tepat dilakukan pada responden yang kuantitasnya tidak terlalu besar. Metode
pengumpulan data observasi terbagi menjadi dua kategori, yakni:
a) Participan observation
10
Dalam participant observation, peneliti terlibat secara langsung dalam
kegiatan sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data.
3. Angket (kuesioner)
4. Studi dokumen
Studi dokumen adalah metode pengumpulan data yang tidak ditujukan langsung
kepada subjek penelitian. Studi dokumen adalah jenis pengumpulan data yang
11
meneliti berbagai macam dokumen yang berguna untuk bahan analisis. Dokumen
yang dapat digunakan dalam pengumpulan data dibedakan menjadi dua, yakni:
a) Dokumen Primer
Dokumen primer adalah dokumen yang ditulis oleh orang yang langsung
mengalami suatu peristiwa, misalnya: autobiografi.
b) Dokumen sekunder
2.6 Analisis
Pengertian Analisis dapat juga diartikan sebagai usaha dalam mengamati sesuatu
secara mendetail dengan cara menguraikan komponen-komponen pembentuknya atau
menyusun komponen tersebut untuk dikaji lebih lanjut.
Analisis Data adalah suatu proses atau upaya pengolahan data menjadi sebuah
informasi baru agar karakteristik data tersebut menjadi lebih mudah dimengerti dan
12
berguna untuk solusi suatu permasalahan, khususnya yang berhubungan dengan
penelitian.
Secara umum, tujuan analisis data adalah untuk menjelaskan suatu data agar lebih
mudah dipahami, selanjutnya dibuat sebuah kesimpulan. Suatu kesimpulan dari analisis
data didapatkan dari sampel yang umumnya dibuat berdasarkan pengujian hipotesis atau
dugaan.
Dalam tahap analisis data terdapat tiga kegiatan yang dapat dilakukan, yaitu:
1. Pengumpula Data
Pengumpulan data adalah tahapan awal aktivitas analisi data yang akan
dianalisis.
2. Penyuntingan (editing)
13
3. Pengkodean (Coding)
Seluruh kode yang ditentukan untuk tiap jawaban, disusun dalam buku
kode. Buku kode ini selain diperlukan dalam pengkodean juga digunakan sebagai
pedoman untuk analisi data dan penulisan laporan.
4. Tabulasi (Tabulating)
Uji kecukupan data diperlukan untuk memastikan bahwa yang telah dikumpulkan
dan disajikan dalam laporan penimbangan tersebut adalah cukup secara obyektif.
Idealnya pengukuran harus dilakukan dalam jumlah banyak, bhakan sampai jumlah
yang tak terhingga agar data hasil pengukuran layak untuk digunakan. Namun
pengukuran dalam jumlah yang tak terhingga sulit dilakukan mengingat keterbatasan-
keterbatasan yang ada baik dari segi biaya, tenaga, waktu dan sebagainya.
14
Sebaliknya, pengumpulan data dalam jumlah yang sekedarnya juga kurang baik
karena tidak mewakili keadaan yang sebenarnya. Untuk itu, pengujian kecukupan data
dilakukan dengan berpedoman pada konsep statistic, yaitu tingkat ketelitian dan tingkat
keyakinan.
Tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan adalah pencerminan tingkat kepastian
yang diinginkan oleh pengukur setelah memutuskan tidak akan melakukan pengukuran
dalam jumlah yang banyak. Tingkat ketelitian menunjukkan penyimpangan maksimum
hasil pengukuran dari waktu penyelesian sebenarnya.
Sedangkan tingkat keyakinan menunjukkan besarnya keyakinan pengukur akan
ketelitian data pembacaan beban saat penimbangan dari mesin tersebut. Pengaruh tingkat
ketelitain dan keyakinan adalah; bahwa semakin tinggi tingkat ketelitian dan semakin
besar tingkat keyakinan, maka semakin banyak banyak pengukuran yang diperlukan. Tes
kecukupan data dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
N ' =¿ ¿
Keterangan :
k = tingkat Keyakinan
s = Derajat Ketelitian
N = Jumlah data pengamatan
N’ = Jumlah data teoritis
x = Data Pengamatan
Jika N’≤ N maka data dianggap cukup, namun jika N’ > N data tidak cukup
(kurang) dan perlu dilakukan penambahan data.
15
pada pohon tujuan merupakan hubungan yang menunjukkan cara untuk mencapai tujuan
tertentu.
Klasifikasi tujuan akan sangat membantu pada semua tahap perencanaan bila
memiliki gagasan yang jelas tentang tujuan bahkan meskipun tujuan ini akan dapat
berubah sesuai dengan kemajuan pekerjaan perencanaan. Tujuan awal dapat mengalami
perubahan, berkembang atau dipersempit ataupun berubah seiring dengan permasalahan
yang dapat dipahami dengan benar dan gagasan pemecahannya dapat dikembangkan.
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa akhir dan cara akan mengalami
perubahan selama proses perencanaan. Tetapi sebagai bantuan untuk mengontrol dan
menangani proses perencanaan, sangatlah penting untuk mengemukakan beberapa saran
yang sudah cukup jelas. Pernyataan ini haruslah muncul dalam bentuk yang mudah
dimengerti yang dapat disetujui oleh klien dan perancang atau oleh berbagai tim
perencana.
Setiap link hubungan yang digambar mengindilkasikan bahwa sebuah level tujuan
yang lebih rendah merupakan alat untuk mencapai level tujuan yang lebih tinggi dimana
ia terhubung. Oleh karena itu suatu rantai yang terdapat dibagian bawah pohon tujuan
menunjukkan bagaimana suatu level tujuan dengan tingkat yang lebih tinggi dapat
dicapai, sedangkan rantai di bagian atas menunjukkan mengapa suatu level tujuan tingkat
yang lebih rendah harus diikutkan dalam pohon tujuan.
16
menyelesaikan proyek ini”, “Mengapa hal ini bisa terjadi” dan lain sebagainya.
Gunakan pertanyaan “Apa” dan “Mengapa”.
4. Lakukan pemeriksaan ulang diagram pohon tersebut apakah semua yang tertulis
diperlukan untuk menyelesaikan masalah yang bersangkutan dan apakah cukup untuk
menemukan akar permasalahannya.
17
2. Masukkan data atribut keinginan konsumen atau selera konsumen berdasarkan hasil
kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup yang disebar.
3. Menentukan nilai relative importance tiap atribut dari hasil pengolahan data kuesioner
tertutup kepentingan atribut.
4. Menentukan posisi kita dengan kelompok, dengan mengambil data dari hasil
pengolahan kuesioner tertutup kepuasan produk kelompok, pesaing 1 dan pesaing 2.
5. Menentukan hubungan antar satu karakteristik teknis dengan karakteristik teknis lain,
dengan menggunakan simbol-simbol yang mempunyai arti hubungan kuat, sedang
atau lemah.
18
2.9.1 Pembangkitan Alternatif
Pembangkitan alternatif merupakan suatu proses perancangan yang berguna untuk
membangkitkan alternatif-alternatif yang dapat mencapai solusi terhadap permasalahan
perancangan. Metode yang dipakai adalah Morphological Chart. Prosedur pelaksanaan
metode Morphological Chart adalah:
1. Buat daftar hal-hal penting atau fungsi-fungsi yang penting untuk produksi. Daftar
jangan terlalu panjang, dan harus secara luas mencakup fungsi-fungsinya.
2. Untuk tiap hal atau fungsi, buat daftar cara-cara yang dapat dicapai oleh tiap fungsi.
Daftar ini dapat mencakup ide-ide baru yang dikenal baik sebagai komponen-komponen
atau sub-sub solusi yang sudah ada.
3. Gambarkan sebuah peta yang berisi semua sub-sub solusi yang mungkin.
19
Morphological Chart
2.9.2 Rincian Perbaikan (Improvement Details)
Banyak pekerjaan perancangan dalam praktek tidak dikaitkan dengan kreasi atas
konsep perancangan baru yang radikal, tetapi pembuatan modifikasi untuk mewujudkan
rancangan produk. Modifikasi ini berusaha untuk mengembangkan suatu produk lalu
meningkatkan penampilannya, mengurangi berat, menurunkan biaya, dan mempertinggi
daya tariknya. Semua bentuk modifikasi biasanya dapat dibagi ke dalam dua tipe, yaitu
modifikasi yang bertujuan meningkatkan nilai produk untuk pembeli dan mengurangi
biaya bagi produsen.
Oleh karena itu, merancang sesungguhnya sangat berkaitan dengan penambahan
nilai. Sewaktu bahan mentah menjadi suatu produk, nilainya ditambah sampai melewati
biaya pokok bahan-bahan dan prosesnya. Berapa banyak nilai yang ditambahkan
tergantung kepada seberapa berharganya suatu produk bagi pembeli dan persepsi itu
sebenarnya ditentukan oleh atribut produk yang disediakan oleh perancang.
20
Memperhitungkan validitas sampai dengan batas toleransi inkosistensi berbagai
kriteria dan alternatif yang dipilih oleh para pengambil keputusan
Memperhitungkan daya tahan atau ketahanan output analisis sensitivitas
pengambilan keputusan.
Selain itu, AHP mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah
yang multi obyektif dan multi-kriteria yang berdasarkan pada perbandingan
preferensi dari setiap elemen dalam hirarki. Jadi, model ini merupakan suatu
model pengambilan keputusan yang komprehensif
Kekurangan AHP
Metode AHP memiliki ketergantungan pada input utamanya
Input utama yang dimaksud adalah berupa persepsi atau penafsiran
seorang ahli sehingga dalam hal ini melibatkan subyektifitas sang ahli selain itu
juga model menjadi tidak berarti jika ahli tersebut memberikan penilaian yang
salah.
Metode AHP ini hanya metode matematis
Tanpa ada pengujian secara statistik berdasarkan data historis
permasalahan yang telah terjadi sebelumnya, sehingga tidak ada batas
kepercayaan dan informasi pendukung yang kuat dari kebenaran model yang
terbentuk.
21
BAB III
PENGUMPULAN DATA
Mistar atau Penggaris adalah sebuah alat pengukur atau alat bantu untuk
menggambar garis lurus. Alat ukur ini sendiri memiliki skala terkecil sekitar 1mm atau
0,1cm. Penggaris memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecil yang
dimilikinya yakni 0.5mm.
Salah satu jenis penggaris yang sering digunakan untuk kegiatan menggambar
adalah mistar Gambar – T. Sesuai dengan namanya, bentuk dari mistar yang satu ini
yaitu berbentuk seperti “T”. Umumnya mistar jenis ini dipakai untuk menarik garis
yang mendatar. Cara penggunaan penggaris gambar – T ini sangatlah mudah. Anda
hanya perlu menggeser-geser bagian ujung penuntun ke bagian yang akan diberi garis.
Ujung penuntun yang dimaksud berada di tepi sebelah kiri papan gambar dan sering
dikenal dengan bagian kepala.
22
Berikut adalah contoh gambar dari mistar Gambar T
Mistar selanjutnya yang tidak kalah populer adalah mistar segitiga gambar. Untuk
jenis mistar penggaris yang kedua ini banyak sekali tersedia di toko-toko alat tulis. Perlu
diketahui bahwa mistar segitiga gambar terdapat dua kategori yakni mistar segitiga
gambar 45 derajat dan mistar segitiga gambar 30 derajat x 60 derajat. Kedua kategori
tersebut umumnya memiliki fungsi yang hampir sama, sebab kedua mistar tersebut
memiliki siku,
Berikut adalah contoh dari kedua jenis mistar segitiga gambar di atas
23
Skala Inci dan kaki merupakan salah satu jenis mistar yang bentuknya sering kita
gunakan. Namun jika dilihat lebih jauh kedua mistar tersebut memiliki perbedaan yang
sangat signifikan. Untuk mistar skala ini bisa dikatakan memiliki jenis yang sangat
beragam.
Fungsi utama mistar skala inci serta kaki ini tidak lain untuk mengetahui besar atau kecil
ukuran objek dalam perbandingan tetap.
Jenis penggaris skala metrik ini lebih sering digunakan oleh masyarakat yang
sering menggunakan meter sebagai standar pengukurannya. Di Indonesia sendiri mistar
skala metrik ini bukan hal yang asing lagi. Umumnya mistar jenis ini digunakan untuk
mengukur panjang, volume, berat, permukaan dan lain sebagainya.
24
Mind mapping adalah sebuah metode untuk mengelola informasi secara
keseluruhan melalui pemetaan peta pikiran berbetuk percabangan yang dituangkan
langsung kedalam media tulis (baik kertas maupun digital). Mind mapping pada
umumnya berupa suatu percabangan bagan-bagan.
Berikut adalah hasil beberapa mind mapping dari tiap anggota kelompok kami :
25
Mind Mapping Rohmad Wahyu Mulyo
26
Mind Mapping Amin
27
28
3.4 Metode Pengumpulan Data
A. Alat Kuesioner :
Software Google forms
Software SPSS
Data Pertanyaan Kuesioner
B. Membentuk kelompok dan menetapkan pemimpin
Ketua : Rohmat
Anggota : - Bintang Satria
- Amin Muhammad
- Kasmuri
- Sabda Fahri
Ketua kelompok harus bersifat falisitator
Kelompok harus bersifat non harikal
Menggunakan software Google Forms untuk membuat dan menentukan Pertanyaan
Tentang produk ke Responden.
Menggunakan software SPSS untuk mengolah data hasil kuesioner yang di dapat
Tentukan sub topik Pertanyaan yang diambil dari komponen topik utama
Tentukan Pertanyaan dari sub topik
Gunakan garis lengkung untuk menghubungkan antara topik Pertanyaan sentral
dengan sub topik, untuk stimulasi visual dapat digunakan warna yang berbeda antara
topik sentral dan tiap-tiap sub topik
Kembangkan Pertanyaan Untuk Responden sesuai gaya yang anda inginkan.
29
3.5 Kuesioner
1. Menurut anda bagaimana desain penggaris yang saat ini di pasaran sudah sesuai dengan
harapan anda ?
a.Biasa saja.
b.Kurang Multifungsi
c.Membosankan.
2.Kesulitan apa yang sering anda alami saat membawa penggaris ?
a.Penggaris terlalu panjang
b.Penggaris mudah patah.
c.Lainnya……..
3. .Dari segi fungsi Penggaris,berikut manakah yang anda pilih ?
a.Penggaris dengan fungsi hanya untuk menggaris saja.
b.Penggaris dengan dilengkapi tempat penyimpanan.
4. Menurut anda,Perlukah penambahan fitur pada penggaris yang saat ini berada di pasaran.?
a.PERLU
b.TIDAK PERLU
5. Untuk sebuah Penggaris,Warna seperti apa yang lebih anda sukai ?
a.Abu – abu.
b.Biru.
c.Merah muda.
6.Menurut anda,Material seperti apa yang paling tepat sebagai bahan dasar pembuatan penggaris?
a.KUAT.
b.RINGAN.
c.TIDAK MENYERAP AIR.
d. MUDAH DIBAWA
30
7.Bila kami membuat sebuah PENGGARIS MULTIFUNGSI seperti di bawah ini,apakah menurut anda
akan memenuhi kebutuhan anda sebagai Penggaris dengan fungsi tambahan sebagai tempat penyimpanan
Alat Tulis lainnya ?
a.YA
b.TIDAK.
8.Untuk sebuah PENGGARIS MULTIFUNGSI kirasan HARGA berapakah yang anda inginkan.?
a.Rp.10.000 – Rp.30.000
b.Rp.30.000 – Rp .60.000
c.Rp.60.000 – Rp.100.000
31
32
BAB IV
Setelah kuisioner yang dibuat disebarkan kepada target pasar atau konsumen
sebagai responden, maka kita akan mendapatkan data-data, Berikut data yang di dapat
dari hasil Kuesioner
33
30 5 4 4 2 3 4 5 4
31 5 5 4 4 5 5 5 3
32 5 2 4 4 2 5 5 5
33 5 3 4 4 1 5 5 5
34 4 5 4 4 5 5 5 5
35 5 4 4 4 5 5 5 4
36 5 4 5 2 4 4 5 5
37 4 4 4 2 4 5 5 3
38 4 5 4 4 4 5 4 5
39 4 5 4 4 5 5 5 5
40 3 3 4 4 2 4 5 4
41 5 4 4 4 4 4 5 4
42 5 4 5 2 3 4 5 5
43 5 5 5 4 4 4 5 4
44 3 3 4 4 1 4 5 5
45 5 5 5 2 5 4 5 4
46 3 5 4 4 3 4 5 5
47 5 3 5 2 3 5 5 4
48 5 4 4 4 5 3 4 5
49 4 5 4 4 4 4 5 5
50 4 3 4 2 2 3 4 4
51 5 4 4 4 5 5 5 5
52 5 4 4 2 5 5 5 4
53 5 4 4 2 5 5 5 4
54 4 4 3 4 5 5 5 4
55 5 3 5 4 5 5 5 5
56 5 1 4 4 5 5 5 5
57 5 4 5 2 5 5 5 5
58 4 4 4 4 4 4 5 5
59 4 3 5 4 5 5 5 4
60 4 4 5 4 4 5 5 3
61 3 3 4 4 3 4 5 5
62 5 4 4 4 4 4 5 5
63 4 5 5 4 1 5 4 5
64 5 3 4 4 5 4 5 5
65 4 4 4 2 4 3 5 3
66 4 3 4 4 5 4 5 5
67 3 4 4 4 5 5 5 5
68 5 4 4 4 5 5 5 4
69 4 5 4 4 2 5 5 4
70 4 4 5 4 2 4 5 5
71 5 2 3 4 5 5 5 4
72 4 5 4 4 2 3 5 5
34
73 4 4 5 2 5 5 5 3
74 4 4 4 4 4 4 5 3
75 5 4 5 4 5 5 5 5
76 4 5 5 2 5 5 5 5
77 5 3 4 4 4 5 5 5
78 4 3 4 4 4 4 5 5
79 5 3 5 2 5 5 5 4
80 3 4 4 4 5 5 5 4
81 4 4 4 4 5 5 5 5
82 5 4 3 4 5 5 5 5
83 4 3 4 4 5 5 5 5
84 5 3 4 4 5 5 5 5
85 5 3 4 4 5 3 5 5
86 5 5 4 4 4 4 5 5
87 4 4 4 4 3 5 5 5
88 5 3 4 4 5 4 5 5
89 4 3 4 4 4 5 5 5
90 5 4 4 4 4 4 5 5
91 3 5 4 4 3 4 5 5
92 4 5 4 4 3 4 5 5
93 3 4 4 4 3 4 5 5
94 5 4 4 4 5 4 5 5
95 3 5 5 4 5 4 5 5
96 3 5 4 4 3 4 5 5
97 3 3 4 4 5 5 5 5
98 5 5 4 2 4 4 5 4
99 5 4 5 2 4 5 5 4
100 5 4 5 2 5 5 5 5
433 392 413 357 403 452 491 463
35
Keterangan :
36
Kepentingan Desain yang di harapkan. Point
SP Biasa saja 5
P Kurang multifungsi 4
N Membosankan 3
TP Kurang inovasi 2
STP Sudah bagus 1
37
Kepentingan Fungsi yang diminati Point
SP Membuat garis saja 5
P Dilengkai tempat menyimpan 4
N Penggaris yang lebih multifungsi 3
TP Di lngkapi alat hitung 2
STP Di tambah sisi tajam di salah satu sisi 1
Dari data kuesioner yang telah di dapat maka klarifikasi tujuan dibuat seperti
berikut:
38
BAHAN PLASTIK
MENYIMPAN
A LL IN R U LLER
ALAT TULIS
MENYIMPAN
FLASH DISK
WARNA ABU-ABU
FLEXIBLE DILIPAT
DESIGN TRAPESIUM
Diagram Blok adalah suatu perencanaan alat yang mana di dalamnya terdapat inti
dari proses pembuatan produk tersebut tersebut. Berikut blok diagram dari ALL IN
RULLER:
39
INPUT Proses Design model Pemasangan Material PLA
objek yang akan di cetak pada mesin cetak
PLA
LISTRIK
Stiker Penggaris
Kotak Kardus Material yang sudah selesai di Proses pencetakan
cetak dan berupa bagian- dengan mesin cetak
bagian dari ALL IN RULLER di
haluskan dengan amplas agar
permukaan halus
Output
ALL IN RULLER
Scrap PLA
Limbah Debu amplas
Output
ALL IN RULLER
Scrap PLA
Limbah Debu amplas
40
pada langkah ini adalah QFD (Quality Function Deployment). Output dari QFD ini
adalah akan dihasilkannya sebuah matrik yang disebut dengan House of Quality. Berikut
HOQ yang di dapat dari hasil kuesioner terhadap produk ALL IN RULLER:
Berbentuk Trapesium
Im pr ovem en t Role
Mat r ik s Kor ek si
Weigh t (%)
Weigh t
4 l l o o 4 1 4 12,1
Penggaris unik dan tidak biasa 109 109 36,4 36,4 5
5 o l l 3 1 5 15,2
Penambahan Fitur M asa Kini 45,5 136 136 3
3 o 5 1,7 5 15,2
Bobot Ringan 45,5 5
Penggaris yang tidak mudah
o l
5 3 1 5 15,2
patah 45,5 136 4
o ∆
3 3 1 3 9,1
M emiliki Warna yang M enarik 27,3 9,09 4
5 l o 4 1 5 15,2
Penggaris M udah di bawa 136 45,5 5
4 ∆ ∆ l 5 1 4 12,1
Harga relativ M urah 12,1 12,1 109 5
1 ∆ 2 3 2 2 6,1
da pat diga ntung 6,06
296,1 348 57 172 27,00 290,10 29 34 9,7 33,0 100,0
41
perancangan. Metode yang dipakai adalah Morphological Chart. Berikut morphologi
chart yang didapat:
karakteristik alternatif
plastik kayu besi
bahan
tempat alat Tempat flash
tulis disk
fungsi
abu-abu biru merah muda
warna
dilipat dipisah Memanjang
fleksibel
trapesium segitiga persegi
desain
10000-30000 30000-60000 60000-100000
harga
1 2 3 4 5
AHP Alternative 1
Bahan Fungsi Warna Harga Fleksible Desain Geometrik mean bobot alternatif ʎ Max CI CR
Bahan 1,0 9,0 5,0 7,0 0,3 5,0 2,8 0,3
Fungsi 0,1 1,0 0,1 0,1 0,1 0,2 0,2 0,0
Warna 0,2 9,0 1,0 5,0 5,0 5,0 2,5 0,3
Harga 0,1 7,0 0,2 1,0 0,1 0,2 0,4 0,0 72,9 11,1 9,0
Fleksible 3,0 7,0 0,2 7,0 1,0 0,3 1,5 0,2
Desain 0,2 5,0 0,2 5,0 3,0 1,0 1,2 0,1
Jumlah 4,7 38,0 6,7 25,1 9,6 11,7 8,6 1,0
AHP Alternative 2
Bahan Fungsi Warna Harga Fleksible Desain Geometrik mean bobot alternatif ʎ Max CI CR
Bahan 1,0 7,0 3,0 5,0 0,2 7,0 2,3 0,3
Fungsi 0,1 1,0 0,1 0,1 0,1 0,2 0,2 0,0
Warna 0,3 9,0 1,0 3,0 5,0 5,0 2,5 0,3
Harga 0,3 7,0 0,2 1,0 0,1 0,2 0,5 0,1 71,8 11,0 8,8
Fleksible 5,0 7,0 0,2 7,0 1,0 0,3 1,6 0,2
Desain 0,1 5,0 0,2 5,0 3,0 1,0 1,1 0,1
Jumlah 7,0 36,0 4,7 21,1 9,5 13,7 8,2 1,0
AHP Alernative 3
42
Bahan Fungsi Warna Harga Fleksible Desain Geometrik mean bobot alternatif ʎ Max CI CR
Bahan 1,0 7,0 5,0 9,0 7,0 5,0 4,7 0,5
Fungsi 0,1 1,0 0,5 7,0 0,1 0,1 0,4 0,0
Warna 0,2 2,0 1,0 5,0 7,0 7,0 2,1 0,2
Harga 0,1 0,1 0,2 1,0 5,0 3,0 0,6 0,1 22,8 3,4 2,7
Fleksible 0,1 9,0 0,1 0,1 1,0 0,1 0,4 0,0
Desain 0,2 7,0 0,1 0,3 7,0 1,0 0,9 0,1
Jumlah 1,8 26,1 7,0 22,5 27,1 16,3 9,2 1,0
AHP Alternative 4
Bahan Fungsi Warna Harga Fleksible Desain Geometrik mean bobot alternatif ʎ Max CI CR
Bahan 1,0 7,0 0,2 5,0 0,1 9,0 1,4 0,1
Fungsi 0,1 1,0 0,1 0,2 0,1 7,0 0,4 0,0
Warna 5,0 9,0 1,0 5,0 0,2 7,0 2,6 0,3
Harga 0,2 5,0 0,2 1,0 0,1 5,0 0,7 0,1 42,9 7,4 6,0
Fleksible 7,0 7,0 5,0 7,0 1,0 7,0 4,8 0,5
Desain 0,1 0,1 0,1 0,2 0,1 1,0 0,2 0,0
Jumlah 13,5 29,1 6,7 18,4 1,8 36,0 10,1 1,0
AHP Alternative 5
Bahan Fungsi Warna Harga Fleksible Desain Geometrik mean bobot alternatif ʎ Max CI CR
Bahan 1,0 7,0 0,2 3,0 0,1 9,0 1,3 0,1
Fungsi 0,1 1,0 0,1 0,2 0,1 5,0 0,4 0,0
Warna 5,0 9,0 1,0 5,0 0,2 7,0 2,6 0,3
Harga 0,2 5,0 0,2 1,0 0,1 3,0 0,7 0,1 64,6 9,8 7,9
Fleksible 5,0 3,0 5,0 7,0 1,0 7,0 3,9 0,4
Desain 0,1 0,1 0,1 0,2 0,1 1,0 0,2 0,0
Jumlah 11,5 25,1 6,7 16,4 1,8 32,0 9,1 1,0
43
4.7.1. Drawing 3D Bagian I.
Pada Drawing 3D bagian I terlihat penggaris ALL IN RULER memiliki panjang keseluruhan 40
cm.
Pada Drawing 3D bagian II terlihat pada salah satu sisi bagian pengaris di dalamnya
terdapat sekat memanjang membelah penggaris menjadi 2 bagian.Sekat tersebut di buat dengan
44
maksud agar mudah saat memisahkan alat tulis terutama bulpoin dan pensil sehingga tidak
tercampur.
Pada Drawing 3D bagian III terlihat tidak memiliki sekat,berbeda dengan bagian sisi
penggaris satunya yang lebih di utamakan untuk alat alat tulis yang memiliki ukuran relative
kecil,pada bagian ini lebih di utamakan untuk alat alat tulis dan alat lainnya yang memiliki
ukuran ynag lebih besar,seperti flasdisk,penghapus dan masih banyak lagi lainnya.
45
4.7.5.Drawing 3D Bagian IV.
Pada Drawing Bagian IV terlihat bahwa penggaris dapat di lipat pada drawing bagian ini
menjawab konsep penggaris yaitu raktis.
Mengapa praktis?
Itu di karenakan dengan desain di atas penggaris yang berukuran panjang dapat di lipat menjadi
berukuran lebih pendek sehingga dalam penimpanan penggaris multi fungsi tidak memerlukan
space yang besar dan lebih praktis dalam pembawaan.
46
4.7.6.Drawing 3D Bagian V.
Pada Drawing bagian V terlihat Konesp dari penggaris Multi fungsi yaitu fleksible.
Apa itu fleksible ? Fleksibel juga mengandung arti mudah dibengkokkan atau lentur dan luwes.
Dengan desain sambungan seperti di Drawing bagian V dimana sambungan di desain agar mudah dalam
pelipatan serta tidak mengganggu dalam melakukan penggarisan.
BAB V
47
KESIMPULAN
5.1 KESIMPULAN
Dari hasil kuesioner yang telah dilakukan terhadap 100 responden didapatkan
data-data yang dapat menunjang terhadap pembuatan dan pengembangan produk “ All in
Ruler” yang akan kami buat. Hasil uji validitas terhadap variable yang kami berikan
kepada responden menyatakan semua variable Valid maka Pertanyaan yang kami
berikan mendapat kepercayaan dari responden. Hasil kuesioner menunjukan tingkat
kepercayaan konsumen terhadap produk “All in Ruler” yang kami buat cukup tinggi.
Setelah hasil kuesioner di olah maka beberapa alternative didapat lalu di lakukan
perhitungan kembali sehingga di dapatkan design produk akhir.
5.2 Saran
1) Pentingnya menonjolkan ide kreatif pada produk agar memudahkan enginer dalam
mengembangkan produk.
2) Diperlukan riset lanjutan untuk penentuan harga produk yang sesuai dengan ongkos
produksi dan harga yang terjangkau bagi calon konsumen.
48
DAFTAR PUSTAKA
Vardiansyah, Dani. Filsafat ilmu komunikasi: suatu Pengantar, Indeks, Jakarta 2008. Hal 3.
I Ketut Astawa. 2009.Pengaruh Kualitas Layanan Dan Kepuasan Pada Niat Beli Ulang
Pelanggan Di Hotel Kuta Beach. jurnal sarathi Vol.16 No.2, hal. 289.
Kotler, Philip and Kevin Lane Keller. 2012. Marketing Management. New Jersey: Pearson
Education Limited
Kotler, Philip and Garry Amstrong. 2012. Principles of Marketing. New Jersey: Pearson
Education Limited
Bungin, M. Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan
Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Creswell, John W., Vicki L. Plano Clark. 2007. Designing and Conducting Mixed Methods
Research.Thousand Oaks: SAGE Publications
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi (ed.). 1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3S
Yunus, Hadi Sabari. 2010. Metodologi Penelitian Wilayah Kontemporer. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Yoji Akao, higeru Mizubo QFD The Custumer – Driven Approach to Quality Planning and
Development.
49