Anda di halaman 1dari 3

1.

Kinematika angular (kinematika angular) adalah Ketika Tubuh yang berputar bergerak dari 1
posisi ke posisi yang lain, angular distance sebanding dengan panjang dari garis edar angular.
Merupakan penjumlahan dari semua sudut dari posisi awal sampai posisi akhir.

SATUAN kinematika angular


Satuan Pada Kinematika Angular Ada 3 satuan pada pengukuran angular, secara umum pada
olahraga & penjas hanya 2 yang sering dipakai Revolution (rev) : double twisting one and a half
= 2 putaran lengkap atau revolution axis panjang dari tubuhya (double twist) dan one and a half
revolution = horisontal axis (jungkir balik) Degree (derajat) (1/360 rev) : merupakan unit terkecil.

Misalnya : Satuan Pada Kinematika Angular Dibawah ini adalah gambar besarnya sudut 1
radian. Satu radian = besarnya sudut dimana busurnya sama dengan jari-jari. Kalau keliling
lingkaran = 2r, sudut lingkaran = Bila besarnya busur = r, maka besarnya sudut ialah 1 radian. 1
Radian = r 2pr x360o p = 3,14; 2p = 6,28 1 Rad = ,28 =57, = 6, =0,017Rad ᅠ = 2π Rad. 1 Putaran
= = 6,28 Rad. ½ Putaran = = 3,14 Rad.

CONTOH DALAM OLAHRAGA


Dalam melaksanakan tendangan bola dalam sepak bola akan kita jumpai perpindahan badan dari
satu posisi ke posisi lain dimana terdapat perubahan kecepatan yang diwujudkan pada langkah
kaki. Kinematika angular kita jumpai pada sendi bahu yang menayunkan lengan seenaknya dan
persendian pada panggul saat mengangkat kaki kedepan dan pada sendi lutut pada saat
melangkahkan kaki untuk mendapatkan jangkauan kaki ke depan. Pada gerakan ini rotasi pada
sendi pinggul dapat mencapai satu putaran penuh 360 dari mulai lepasnya kaku belakang dari
tanah kemudian diayun keatas sehingga terjadi fleksi pada lutut, ayunan ke depan hingga sampai
ke belakang kembali. Ayunan pada sendi siku tidak memiliki sumbangan yang begitu baik untuk
mendapatkan kekuatan tendangan hanya saja mengatur kestabilan tubuh.

2. Gaya rotasi
Gerak rotasi adalah suatu gerakan di mana benda berputar di sekitar sumbu tetap. Dalam gerak
rotasi memiliki besaran-besaran seperti sudut dan radian, kecepatan sudut dan percepatan sudut.
Dinamika rotasi ini sebenarnya menggunakan konsep Hukum II Newton, yaitu:
ΣF = m.a
Tetapi karena ia berotasi pada porosnya dan dipengaruhi oleh torsi, sehingga rumusnya menjadi:
Στ = I.α
Keterangan:
ΣF : resultan gaya (N)
m : massa/ukuran kelembaman (kg)
a : percepatan (m/s2)
Στ : momen torsi (Nm)
I : momen inersia (kgm2)
α : percepatan sudut (rad/s)
Ke depannya ketika kamu mempelajar dinamika rotasi, maka kamu akan menemukan rumus
dengan bentuk baru dari gerak lurus atau translasi. Jadi, kamu tetap harus paham dulu mengenai
gerak lurus yang mengikuti Hukum Newton.
3. Gerak Pengungkit
Pengungkit adalah salah satu alat bantu untuk mempermudah usaha. seperti ketika memindahkan
sebuah batu besar, kita tidak perlu mengangkat batu besar tersebut dengan membuat gaya angkat
yang melebihi gaya berat batu.
Persamaan yang digunakan untuk menentukan keuntungan mekanis sebagai berikut :
Gaya beban (Fb) yang berarti gaya berat yang dimiliki oleh benda yang akan diangkat.
Gaya Kuasa (Fk) berarti gaya yang dikerjakan oleh yang mengangkat
Titik tumpu (o) adalah titik yang tidak bergeser (tetap) pada sistem pengungkit.
Lengan beban (Lb) adalah jarak antara gaya beban (Fb) dan titik tumpu. Sedangkan Lengan kuasa
(Lk) adalah jarak antara gaya kuasa (Fk) dengan titik tumpu.
Semakin tinggi KM (keuntungan mekanis), semakin baik tuas tersebut membantu usaha.
Dalam kehidupan sehari-hari, ada tiga jenis tuas berdasarkan letak titik tumpunya yang sering
digunakan.

Pengungkit Jenis I

Pengungkit jenis I ini memiliki titik tumpu terletak di antara beban dan kuasa atau rumusnya B –
T–K
Contoh:
1) Jungkat-jungkit
2) Gunting
3) Palu
4) Tang
5) Pencabut paku
6) Timbangan
7) Linggisb.

Pengungkit Jenis II

Pada pengungkit ini beban terletak di antara kuasa dan titik tumpu, rumusnya T – B – K
Contoh:
1) Pemecah kemiri
2) Gerobak dorong
3) Pemotong kertas
4) Pembuka botolc.

Pengungkit Jenis III

Pengungkit jenis ini kuasa terletak di antara beban dan titik tumpu atau rumusnya B – K – T
Contoh:
1) Sekop
2) Alat pemancing
3) Pinset
4) Steapler
5) Sapu
Keuntungan mekanik dari tuas adalah perbandingan antara beban dan kuasa
FB = 1k……………….. KM = 1k
FK 1B 1BPengungkit banyak digunakan karena dapat memperkecil gaya dengan cara:
1) Lengan kuasa lebih panjang dari lengan beban
2) Jarak titik tumpu dengan beban semakin dekat
3) Memperpendek lengan beban

4. Keseimbangan
Kesetimbangan adalah suatu sikap menuntut daya keseimbangan yang besar, apakah sikap
tersebut dilakukan dalam bentuk berdiri, duduk, atau jongkok. Taufiq, H. 2010:40 menambahkan
Setiap sikap atau kerja kaki yang dilakukan oleh seorang atlet bergantung dari tumpuan kakinya.
Tumpuan kaki menentukan luasnya bidang tumpuan.

Contoh

Sikap Siap berdiri Mengantisipasi gerakan lawan atau peralatan yang dimanipulasi lawan, atlet
harus selalu waspada, siap menghadapi segala kemungkinan. Berdiri dalam situasi demikian
disebut sikap siap atau sikap sedia. Sikap sedia dalam keadaan berdiri, haruslah berdiri dalam
keadaan setimbang pada kedua kaki. Tumpuan pada kedua kaki haruslah cukup lebar. Taufiq,
H.2010: 42 Lulu Sandra Martani 2006:29 menjelaskan bahwa “kesiap-siagaan, siap menghadapi
segala kemungkinan, harus stabil bila dijatuhkan dan harus labil bila hendak bergerak.”

Dari Sikap Diam ke Gerak Musyafari Waluyo 2008:19 menjelaskan bahwa ketika pada posisi ini
terdapat lima factor yang mempengaruhi yaitu luas dasar penumpu,jarak dari titik berat ketepi
atas yang searah dengan gerakan,berat badan, besarnya jarak anatra titik berat dengan dasar
penumpu, titik berat yang jatuh dalam bidang dasar penumpu.

Dari Bergerak ke Diam Lulu Sandra Martani 2006:30 menjelaskan bahwa “kalau kita dalam
keadaan bergerak lari dan tiba-tiba hendak berhenti dengan seketika, maka badan kita dari
keadaan labil harus menjadi stabil. Pada base softball kebelakang, berarti jarak horisontal
diperbesar. Badan direndahkan berarti jarak vertikal diperkecil.

Anda mungkin juga menyukai