Anda di halaman 1dari 10

1. Jelaskan 2 definisi biomekanika menurut para ahli dan simpulkan lagi!

Jawab:
 Menurut Webster’s, “Biomekanika adalah dasar-dasar mekanika
hayati, terutama yang berkaitan dengan aktivitas dan studi tentang
prinsip-prinsip serta gubungannya”.
 Menurut Dorland’s, “Biomekanika adalah penerapan hukum
mekanika pada struktur-struktur hidup khususnya pada sistem
lokomotor dari gerak manusia”.

Jadi, biomekanika adalah

2. Jelaskan tentang besaran serta beri contoh penerapannya dalam olahraga!


Jawab:
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur, dihitung dan dapat
dinyatakan dalam bentuk nilai-nilai dengan satuan tertentu. Besaran di
dalam fisika, dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
a. Berdasarkan nilai dan arahnya, besaran dibedakan menjadi 2 jenis,
yaitu :
1) Besaran skalar
Besaran skalar adalah besaran yang hanya mempunyai nilai
(besar) saja dan tidak mempunyai arah. Contoh besaran skalar:
massa, waktu, suhu, luas, volume.
2) Besaran vektor
Besaran vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan
mempunyai arah. Sesuai kesepakatan apabila besaran vektor
tersebut arahnya ke kiri dan ke bawah maka besaran tersebut
bernilai negatif (-) sedangkan apabila besaran vektor tersebut
arahnya ke kanan dan ke atas maka besaran tersebut bernilai
positif (+). Contoh besaran vektor : kecepatan, percepatan, gaya.
b. Berdasarkan satuannya besaran dibedakan menjadi 2 janis, yaitu :
1) Besaran pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan
atau didefinisikan terlebih dahulu. Ada 7 besaran pokok di dalam
fisika. Besaran pokok beserta satuannya seperti yang ditunjukkan
pada tabel di bawah ini.
2) Besaran turunan
Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari
satuan besaran pokok. Contoh besaran turunan beserta satuannya
seperti yang ditunjukkan pada tabel di bawah ini.

Kecepatan diturunkan dari besaran panjang dan waktu. Yaitu


panjang lintasan yang ditempuh dalam selang waktu tertentu,
sehingga satuan kecepatan m/s.

3. Jelaskan macam-macam gaya dan beri contoh dalam olahraga!


Jawab:
 Gaya geser adalah gaya yang terjadi akibat pergeseran abtara dua
permukaan yang merupakan hambatan terhadap gerak. Contohnya:
pada cabang olahraga ski es maupun ski salju. Mereka memanfaatkan
gaya geser ini agar mereka dapat bergerak, semakin maksimal gaya
gesernya maka mereka akan memperoleh hasil yang terbaik karena
mereka dapat bergerak semakin cepat.
 Gaya grafitasi adalah gaya yang melalui pusat massa dari segmen
tubuh manusia dengan arah menuju pusat bumi.
 Gaya reaksi adalah gaya yang terjadi akibat beban pada segmen tubuh.
 Gaya otot adalah gaya yang terjadi pada bagian sendi, baik akibat
gesekan sendi atau akibat gaya pada otot yang melekat pada sendi
4. Jelaskan tentang pengungkit dan beri contoh dalam kehidupan sehari-hari
(olahraga)!
Jawab:
Pengungkit atau tuas adalah salah satu pesawat sederhana yang
digunakan untuk mengubah efek atau hasil dari suatu gaya. Ada tiga
macam tipe pengungkit, yaitu:
 Jenis pengungkit I
Contohnya, saat seorang atlit sepakbola akan menendang bola ke arah
gawang. Maka kaki yang akan menendang pasti melakukan gerakan
kaki sedikit diangkat. Dan lutut akan sedikit ditekuk kebelakang,
maka secara tidak sadar dia akan melakukan gerakan pengungkit I
yang terdiri dari :
Gaya –Sumbu – Beban
Gaya : Biceps Femoris
Sumbu : Sendi Lutut
Beban : Tungkai Kaki, Tarrus, Matatairus,Phalanges.
Jadi gaya akan dilakukan oleh biceps femoris. Sebagai awalan
melakukan tendangan adalah sendi lutut dan yang menjadi beban
adalah tungkai kaki sebagai sampai dengan phalanger sebagai daerah
yang akan menendang bola.
 Jenis Pengungkit II
Contohnya, saat seorang atlit bulutangkis melakukan kuda-kuda saat
ia bersiap menerima bola, maka ia akan melakukan gerakan jinjit
untuk menghasilkan gerakan labil agar saat ia bergerak menerima bola
ia akan lebih cepat melakukan gerakan reflex. Gerak pengungkit ini
terdiri dari :
Gaya – Beban – Sumbu
Gaya : Insertio Gastrocnemius
Sumbu: Ujung Jari Kaki
Beban : Tubuh
Jadi gaya akan dilakukan oleh otot insertion gastrocnemius yang
berkontraksi dan bersumbu pada ujung jari kaki untuk menumpu.
 Jenis Pengungkit III
Contohnya, saat seorang atlit renang berada di balok start dan akan
bersiap meloncat ke lintasan kolam, maka ia akan membukukkan
badan. Pengungkit yang dipakai adalah :
Sumbu – Gaya – Beban
Sumbu : Sendi Panggul
Gaya : Vagina Musculi recti abdominis lamina anterior(otot perut)
Beban : Tubuh bagian atas (dada, kepala, leher, tangan)
Jadi saat seorang perenang akan meloncat dan ia membukukkan badan
maka pinggul dijadikan sumbu, dan gaya berada pada otot perut yaitu
Vagina Musculi recti abdominis lamina anterior dan beban berada
tubuh bagian atas (dada, kepala, leher,tangan)

5. Jelaskan tentang impuls dan momentum serta beri contoh aplikasinya dalam
olahraga!
Jawab:
 Impuls adalah peristiwa gaya yang bekerja pada benda dalam
waktu hanya sesaat atau impuls merupakan peristiwa bekerjanya
gaya dalam waktu yang sangat singkat.
Contohnya : Gerakan seorang petinju ketika memukul, disana
gerakan petinju harus cepat. Karena kecepatan pukulan tersebut
tidak hanya bergantung dari kecepatannya saja, tetapi massa dari
kepalan tangan seorang petinju juga berpengaruh disana. Dari sini
dapat disimpulkan bahwa massa dari glove dan kepalan tangan
serta kecepatan menentukan besarnya gerak. Benda yang memiliki
massa lebih besar mempunyai momentum yang lebih besar pula
dibandingkan benda yang memiliki massa lebih kecil.
 Momentum adalah besarnya gaya dorong dari suatu benda,
momentum juga dikatakan sebagai kekuatan gerak. Jadi momentum
dari suatu benda itu bisa kita peroleh jika benda tersebut bergerak
dengan suatu kecepatan.
Contohnya : Seorang pesilat yang melakukan tendangan secepat-
cepatnya dimana hasil dari tendangan pesilat pada sasaran yang
diberikan gaya dengan waktu sesingkat mungkin disebut impuls.
Dimana besarnya kekuatan (K) dikali lamanyan kekuatan (t)
merupakan suatu pengerahan kekuatan atau kejutan kekuatan atau
momentum kekuatan atau impuls.

6. Jelaskan gerakan-gerakan segmen tubuh!


Jawab:
 Rotasi
gerakan pada bidang datar yang lintasannya berupa lingkaran. kita akan
mempelajari bagaimana suatu benda dapat berotasi dan apa yang
menyebabkan.

7. Jelaskan tentang macam-macam gerak dan beri contoh dalam olahraga!
Jawab:
 Gerak Lurus Beraturan
Adalah gerak benda pada lintasan lurus dimana kelajuan benda selama
bergerak selalu tetap sehingga benda akan menempuh jarak yang sama
dalam selang waktu yang sama.
Contohnya : Orang yang sedang berlari di mesin fitness (treadmill).
 Gerak Lurus Berubah Beraturan
Adalah gerak pada lintasan lurus dengan perubahan kecepatan yang
tetap terhadap selang waktu yang sama sehingga nilai percepatannya
tetap. Pada GLBB perubahan kecepatan benda dapat bertambah atau
berkurang sehingga menyebabkan benda menjadi berhenti.
Contohnya : Lembing yang dilempar pada saat lempar lembing.
 Gerak Sentripetal
Adalah gaya yang diarahkan menuju pusat atau sumbu. Gaya ini
membuat sebuah benda bergerak dalam lintasan melingkar (seperti
orbit) dengan kecepatan seragam.
Contohnya : Pada cabang olahraga sepakbola, dapat kita lihat ketika
pemain melakukan tendangan pisang. Bila kita perhatikan dengan
seksama maka bola itu akan berputar menuju pusat lingkaran. Bila
ingin menambahkan besarnya gaya sentripental dapat dilakukan
dengan memperbesar putaran ketika menendang.
 Gerak Sentrifugal
kecenderungan suatu benda mengikuti jalan melengkung untuk
menjauh dari pusat atau sumbu. Ini tidak benar-benar kekuatan ilmiah,
tetapi hasil dari inersia.
Contohnya : Pada olahraga balap sepeda, dapat kita lihat ketika para
pembalap berada ditikungan. Dimana ketika mereka berada
ditikungan mereka mencondongkan sepeda mereka kearah pusat
putaran. Inilah yang merupakan usaha yang dilakukan oleh para atlet
untuk mengeliminasi gaya sentrifugal ini.

8. Analisislah secara biomekanika lompat tinggi gaya flop!


Jawab:
Bowerman (1991) menyatakan sedikitnya ada empat keuntungan, atlet
lompat tinggi menggunakan gaya Fosbury Flop, yaitu:
1) Mudah dipelajari
2) Teknik yang digunakan sederhana
3) Memungkinkan atlet melakukan gerakan dengan kecepatan yang lebih
tinggi
4) Bagi atlet lebih menyenangkan menggunakan gaya flop dibanding
dengan gaya lompatan yang lain.
Seorang atlet lompat tinggi sebelum melompat, maka dia harus
menjalani serangkaian gerakan, mulai dari pengambilan awalan,
melakukan tolakan, melayang di atas mistar, dan melakukan pendaratan di
matras. Rangkaian gerakan tersebut harus dijalani dengan baik, termasuk
juga atlet yang menggunakan gaya flop. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa terdapat empat macam teknik dasar lompat tinggi
harus diperhatikan dan dikuasai oleh setiap atlet, yaitu:

a. Awalan
Awalan lompat tinggi gaya flop dilakukan dengan berlari. Ketika
berlari seorang atlet melakukan bermacam-macam gerakan yang dilakukan
secara bersamaan. Ketika seorang atlet lompat tinggi mengambil awalan
dengan berlari, maka tungkai kaki akan bergerak melengkung ke depan
dan ke belakang, dengan sumbu (axis) pada pangkal paha. Bersamaan
dengan gerakan tersebut, tungkai kaki bagian bawah bergerak fleksi dan
ekstensi yang bersumbu pada sendi lutut. Perpindahan tempat menuju ke
dekat matras sebagai akibat dari gerak lari dengan posisi tubuh yang relatif
tetap tegak, dapat dikategorikan sebagai gerak translasi.
Gerakan awalan lari ini, selain melibatkan extremitas bagian bawah,
juga melibatkan extremitas bagian atas. Ayunan lengan yang bersumbu
pada sendi bahu merupakan gerakan anguler, sedangkan gerakan fleksi dan
ekstensi yang bersumbu pada sendi siku juga terjadi pada saat berlari.
Perubahan dari langkah pendek, menjadi langkah panjang pada saat
atlet sudah berada didekat matras, memerlukan keseimbangan tertentu,
sehingga atlet mampu mempertahankan posisinya agar badan tetap stabil,
dan dapat menumpu dengan baik.
Sedangkan gerakan tersebut membutuhkan kinerja otot-otot tungkai
seperti quadriceps, hamstring, gastrocnemeus dan gluteus. Untuk tetap
mendapat ayunan lengan yang baik tentunya gerakan lengan akan
didukung oleh deltoid dan travezeus. Sedangkan fleksi siku merupakan
kerja dari biceps.
b. Tolakan
Tolakan untuk lompat tinggi gaya flop, dilakukan dengan bertumpu
pada kaki sebelah luar yang jauh dari matras, dan sedapat mungkin
tumpuan dilakukan dengan kaki yang lebih kuat. Untuk memperoleh
tolakan secara maksimal, maka biomekanika mendekati dengan
menggunakan vektor.
Berdasarkan vector, sudut yang paling efisien digunakan oleh atlet
untuk memperoleh lompatan yang tertinggi adalah sudut 600. Atlet lompat
tinggi mengambil awalan, bergerak secara horisontal ke depan, gerakan ke
depan tersebut harus diubah dengan melakukan tolakan ke atas (vertikal).
Berdasarkan perhitungan vektor ditemukan bahwa gerakan untuk
mencapai titik tertinggi (vertikal) dari arah horisontal yang diubah menjadi
vertikal adalah pada sudut 600.
Tolakan kaki tumpu pada saat melompat diusahakan harus mampu
mendekati sudut 600, sehingga akan diperoleh daya dorong ke atas secara
optimal. Gerakan tolakan kaki tumpu ke atas, memunculkan gerakan
vertikal, transversal horisontal, dan medial horisontal. Tolakan ke atas
mengarah pada bidang vertikal, diikuti dengan gerakan transversal
horisontal, kemudian medial horisontal. Ayunan kaki ke atas membantu
daya dorong ke atas untuk memperoleh lompatan setinggi-tingginya.
Lintasan parabola juga dapat digunakan untuk menjelaskan
perpindahan horisontal dan vertikal, dimana untuk perpindahan horisontal,
sudut yang harus ditempuh untuk jarak terjauh adalah 45o, sedangkan
untuk perpindahan vertikal, pelompat tinggi harus melakukan tolakan
dengan sudut 60o.
Pada saat kaki melakukan tolakan lutut sedikit ditekuk, sehingga
terjadi gerakan fleksi yang bersumbu pada sendi lutut. Ketika kaki
menumpu di lantai, maka ada daya sebesar berat badan sehingga lantai
memberikan reaksiterhadap daya tersebut. Tolakan kaki dilakukan untuk
mengubah gerakan horisontal ke arah vertikal.
Dalam hal ini otot-otot yang dominan untuk dapat melompat secara
baik adalah peran dari kelompok otot-otot tungkai. Jadi daya ledak otot
tungkai merupakan kondisi fisi yang paling besar kontribusinya terhadap
lompat tinggi. Sehingga kebutuhan energi adalah anaerobic, dimana
penyediaan ATP yang relative cepat dibutuhkan.
c. Melayang di Atas Mistar
Gerakan melayang di atas mistar untuk atlet lompat tinggi yang
menggunakan gaya flop berbeda dengan gaya yang lain. Dalam gaya flop
ada titik tertentu yang digunakan sebagai sumbu, sehingga tubuh bergerak
melengkung di atas mistar.
Ketika atlet telah melakukan tolakan ke atas, maka posisi badan
melayang membentuk posisi hiper-ekstensi, kaki dan tangan pasif, posisi
tubuh melengkung di atas mistar dengan satu titik sumbu. Dalam hal ini
otot-otot punggung merupakan fungsi utama dalam hiperfleksi dimana
terjadi pengerutan dan peregangan pada otot-otot abdomen.
d. Pendaratan
Pendaratan yang dilakukan atlet lompat tinggi yang
menggunakangaya flop, ketika tubuh jatuh di matras, usahakan sikap
badan membentuk seperti huruf “L”.
Pada saat pendaratan punggung dalam posisi rileks, tungkai
membengkok dengan gerakan fleksi yang berporos pada pinggul, dengan
kedua kaki berada lebih tinggi dari badan.

No Motorik Organik
Power, Speed, Endurance, Accuracy,
1 Awalan
Coordinacy
Power, Balance, Agility, Accuracy,
2 Tolakan
Muscular Endurance
Speed, Flexibility, Accuraty, Balance,
3 Melayang di atas Mistar
Coordinaty
4 Pendaratan Accuraty, Balance, Muscular Endurance

Tabel 1 : Analisa Motorik dan Organik Cabang Atletik Nomor Lompat Tinggi

Teknik dasar yang harus dikuasi atlet lompat tinggi adalah (1) awalan, (2)
tolakan, (3) saat melayang di atas mistar, dan (4) pendaratan.
Pengambilan awalan dengan jalur lintasan “J terbalik” merupakan
pendekatan yang paling lazim digunakan dalam lompat tinggi gaya flop.
Mengingat waktu gerakan lompat tinggi relative singkat maka sistem
energi yang dominan adalah ATP-PC. Sedangkan komponen fisik yang utama
adalah daya ledak otot-otot tungkai. Jadi pengembangannya melalui peningkatan
power otot tungkai dengan memadukan latihan kekuatan dengan kecepatan.
Untuk meningkatkan kemampuan lompat tinggi gaya flop, tidak hanya
latihan yang ditiujukan pada teknik sempurna, melainkan dengan didukung oleh
latihan fisik. Jadi bagi pelatih peningkatan latihan fisik harus mengembangkan
kemampuan daya ledak otot tungkainya. Sedangkan penekanannya adalah
terhadap pemberdayaan sistem ATP-PC yang bersifat anaerobic.

9. Analisislah secara biomekanika gerakan renang gaya crawl!


Jawab:
A. Posisi Start
1. Pandangan lurus ke depan atau pada air.
2. Posisi badan membungkuk.
3. Lutut sedikit ditekuk ke depan.
4. Posisi kaki menginjak balok start dan posisi jari kaki berada
diluar balok start atau tidak diinjakkan pada balok start.
5. Jarak kaki kanan dan kiri selebar genggaman telapak tangan.
6. Posisi tangan lurus ke bawah dan punggung tangan
menghadap ke depan dan posisi tangan berada di samping luar
kaki kanan dan menyentuh balok start

B. Posisi Badan Saat Berenang


a) Tangan

1. Pada saat tangan kanan melakukan gerakan masuk ke


air hingga lurus ke depan atau melakukan gapaian ke
depan maka tangan kiri melakukan tarikan atau
dorongan ke belakang.
2. Setelah tangan melakukan dorongan ke belakang,
tangan diangkat ke atas permukaan air dengan posisi
siku tangan kiri agak ditekuk di
dekat telinga. Kemudian dimasukkan ke dalam air
hingga posisi tangan lurus ke depan. Begitu seterusnya.
3. Tangan kiri dan kanan bergerak secara bergantian.

b) Kepala

1. Posisi kepala menghadap ke bawah air, atau di dalam


air.
2. Sebagian kepala berada diatas permukaan air dari batas
telinga atas.
3. Posisi saat mengambil nafas, jika mengambil nafas ke
arah kanan maka posisi tangan kiri lurus ke depan dan
tangan kanan melakukan dorongan atau tariakan, pada
saat itu kepala ditolehkan ke arah kanan. Dan
sebaliknya.
4. Pada saat mengambil nafas kepala tidak boleh diangkat
ke depan.

c) Kaki

1. Kaki digerakkan secara bergantian antara kaki kanan


dan kiri kebawah dan ke atas permukaan air.
2. Kaki digerakkan berporos pada pangkal paha dan lutut
tidak ditekuk

d) Badan
Posisi badan tengkurap ke dalam air dengan posisi
mengapung. Dan badan sejajar dengan permukaan air.

C. Tungkai bawah

1. sendi : pergelangan kaki ( articulatio talocruralis)


2. otot : m tricep surae
3. origo : femoris dan tibia
4. intersio : os calcaneus
5. bidang : frontal
6. sumbu : frontal
7. pengungkit : jenis

D. Gerakan pada tulang bahu


Pada renang gaya dada juga terjadi gerakan pada tulang bahu
diantaranya adalah

1. sendi : sendi bahu


2. otot :

 golongan A : otot-otot yang berorigo pada tulang scapula dan


berintersio pada tulang lengan atas ( humerus)
 golongan B : otot-otot yang mempunyai origo pada batang
badan dan berintersio pada tulang scapula
 golongan C : otot-otot yang berorigo pada batang badan dan
berintertio pada tulang humerus

3. bidang : frontal
4. sumbu : sagital
5. pengungkit : jenis

10. Analisislah secara biomekanika berbagai macam pukulan dalam tenis meja!
Jawab:

Anda mungkin juga menyukai