Dalam tolak peluru untuk menampilkan hasil yang optimal maka diperlukan gerakan - gerakan yang
afektif yang berkaitan dengan asas dan hukum fisika
Gerak Tubuh Manusia dan Hukum Fisika Terkait Olahraga Tolak Peluru
1. Gerak relatif
Gerak adalah suatu kegiatan atau proses perubahan tempat atau posisi dari suatu objek
ditinjau dari segi pandang tertentu. Apakah objek itu dalam diam atau gerak bergantung
pada titik pandang tertentu ini disebut gerak relatif.
2. Penyebab Gerakan
Suatu gerakan terjadi apabila disebabkan oleh Gaya. Gaya merupakan suatu dorongan
yang menciptakan gerakan, apabila kita melihat sesuatu benda itu bergerak maka ada gaya
yang bekerja pada benda tersebut. Sedangkan inertia adalah kekal atau abadi. Jadi benda
tersebut mempertahankan keadaan semula. Sehingga untuk menghasilkan gerak
diperlukan gaya yang lebih besar dari pada tahanan ( resistance ). Pada olahraga tolak
peluru para atlet perlu menggunakan gaya yang besar untuk mendapatkan hasil yang
optimal dalam lemparanya.
a. Gerak Translasi
Gerak ini disebut gerak translasi karena objek bergerak dari satu tempat ke tempat yang
lain ( Translate ), gerak translasi juga disebut gerak linear. Gerak linear dikelompokan lagi
menjadi rektilinear dan kurvilinear. Pada tolak peluru termasuk gerak kurvilinear atau gerak
lengkung karena termasuk gerak yang lintasanya berbentuk garis lengkung.
b. Gerak Rotasi
Gerak rotasi atau anguler terjadi bila objek bergerak pada lintasan lingkaran mengelilingi
satu titik yang tetap. Jarak yang ditempuh bisa berupa busur yang kecil atau satu lingkaran
penuh, kebanyakan gerakan segmen-segmen tubuh mengayun pada satu titik yang tetap
dan lintasanya berbentuk suatu busur lingkaran.
Gerakan lengan seperti kincir angin yang berputar pada sendi bahu merupakan gerak
rotasi. Pada semua gerakan itu segmen tubuh yang bergerak merupakan radius suatu
lingkaran. Sedangkan Pada tolak peluru gerakan linear telapak tangan sebagai hasil gerak
anguler lengan bawah dan lengan atas merupakan gerak berulang (Reciprocating motion ).
A. Hukum I Newton
“Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol maka benda
diam akan tetap diam dan benda bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus
beraturan “.
Pada olahraga tolak peluru berlaku Hukum Newton I yaitu “Bola tolak peluru akan diam jika tidak
diberikan gaya dari luar”.
“Dalam tolak peluru sifat kekekalan sebuah benda terdapat pada peluru. Pada saat peluru dilempar
peluru akan terus bergerak secara beraturan dan akan jatuh dan berhenti, titik dimana peluru akan
berhenti akan terus diam jika tidak digerakkan. Maka dibuktikan, bahwa setiap benda yang tidak
bergerak, akan tetap diam, terkecuali ada gaya dari luar yang menggerakkan”
B. Hukum II Newton
“ Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding lurus dengan
besar gaya ( searah dengan gaya ) dan berbanding terbalik dengan massa benda tersebut”.
(Fneto = m.a)
Pada olahraga tolak peluru berlaku Hukum II Newton yaitu “Saat melakukan lemparan tolak
peluru bola akan lebih jauh jika diberikan lemparan yang kuat dan sudut elevasi 450”.
“Seberapa besar gaya yang dibutuhkan tangan dalam melempar untuk mendapatkan jarak yang jauh
yang jelas, semakin cepat dan kuat tangan melempar maka sifat inersia atau kekekalan dari bola
akan dapat dipertahankan sejauh mungkin.”
“Jika sebuah benda mengadakan pengaruh (gaya) pada sebuah benda lain maka benda
yang lain mengadakan pengaruh juga pada benda pertama”.
Pada olahraga tolak peluru berlaku Hukum III Newton “Saat tungkai ditekuk tanah akan
memberikan reaksi sebaliknya terhadap tungkai”.
“Sebagaimana diketahui sebuah reaksi akan timbul jika ada sebuah reaksi. Dalam lempar cakram,
reaksi yang ada yaitu pada saat tungkai belakang yang ditekuk, diluruskan sehingga terjadi gaya
dorong yang menyababkan tubuh bergeser ke depan. Ketika tungkai ditekuk tanah memberikan
reaksi kepada tungkai untuk dapat melakukan tolakan dari di tekuk menjadi lurus."
Pada pelempar peluru yang mampu menolakan peluru dengan kecepatan yang lebih besar dari pada
lawanya akan menyebabkan peluru memiliki momentum yang lebih besar pada saat lepas, meskipun
seorang pemain memiliki massa yang lebih kecil dari pada lawanya jika kecepatan cukup untuk
mengembangkan momentum yang lebih besar dari lawannya maka atlet akan bisa menampilkan hasil
yang optimal.
B. Impuls
Impuls merupakan hasil kali antara gaya dan waktu ( I = F ∆t ). Impuls juga merupakan perkalian
antara massa objek dan perubahan kecepatanya, Impuls termasuk besaran vektor. Maka gaya yang
dibutuhkan untuk menghasilkan perubahan kecepatan tertentu selama waktu tertentu adalah
sebanding dengan massa objek.
Pada atlet tolak peluru melakukan suatu gaya kepada peluru dalam waktu yang lama sebelum
dilepaskan bolanya. Atlet memberikan percepatan yang sebesar-besarnya dengan cara menyesuaikan
posisi segmen badan sehingga dapat menambah lamanya gaya yang dikerahkan.
Dari gambar diatas dapat dianalisis komponen - komponen yang mempengaruhi gerak tolak
peluru yaitu:
a. Perumusan komponen kecepatan awal pada gerak tolak peluru
b. Perumusan kecepatan dan perpindahan benda arah horizontal pada gerak tolak peluru
c. Perumusan kecepatan dan perpindahan benda arah vertikal gerak tolak peluru
d. Perumusan besarnya kecepatan sesaat benda setiap saat pada gerak tolak peluru
e. Perumusan arah kecepatan sesaat gerak benda terhadap sumbu X positif pada gerak tolak peluru
g. Waktu tempuh bola sebelum menyentuh permukaan tanah pada gerak peluru