Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN


PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA

Nama : Frengky Alfianis kedoa

Jurusan/NIM : D-III Teknik Mesin/202072001

Tanggal Percobaan : 12 Desember 2021

Dosen : Muhammad Ridwan S.T.

LABORATORIUM PLTA & PLTS


IT – PLN JAKARTA
2021
Frengky Alfianis Kedoa
202072001

KATA PENGHANTAR
Segala puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Esa atas berkat limpahan rahmat dan
karuniaNya penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas
mata kuliah Pembangkit Tenaga Listrik. Makalah ini disusun agar para pembaca dapat
memperluas ilmu khususnya mengenai energi terbarukan yakni Pembangkit Listrik Tenaga
Surya.

Dalam kesempatan ini saya selaku penulis juga mengucapkan banyak terimakasih
kepada pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makah ini. Makalah ini masih
jauh dari sempurna oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah Pembangkit Listrik Tenaga


Surya ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi
kepada pembaca.

Laboratorium PLTA & PLTS


IT-PLN
Frengky Alfianis Kedoa
202072001

DAFTAR ISI

Kata Pengantar……................................................................................................................. i
Daftar Isi……………….......................................................................................................... ii
Bab 1 Pendahuluan ……......................................................................................................... 3
Bab 2 Pembahasan …………………….................................................................................. 4
A. Sejarah Sel Surya ………………………......................................................................... 4
B. Komopen Sel Surya dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya ............................................5
C. Cara kerja Sel Surya ………………………………......................................................... 6
D. Sistem PLTS ………………………................................................................................. 7
Bab 3 Penutup …………………………................................................................................. 11
Daftar Pustaka …………………………................................................................................. 12

Laboratorium PLTA & PLTS


IT-PLN
Frengky Alfianis Kedoa
202072001

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Energi merupakan faktor utama dalam kehidupan manusia hingga saat ini.
Adanya peningkatan kebutuhan akan energi dapat dipastikan adanya pula peningkatan
kemakmuran dalam masyarakat, namun dengan itu pula menimbulkan masalah baru
dalam upaya penyediannya.

Indonesia adalah negara tropis yang hanya mengalami dua musim, panas dan
hujan. Matahari akan bersinar sepanjang tahun, meskipun pada musim hujan
intensitasnya berkurang. Kondisi iklim ini menyebabkan matahari dapat menjadi
alternatif sumber energi masa depan di Indonesia. Jika aspek ini dapat kita manfaatkan
sebaik mungkin, maka masyarakat pelosok maupun pedalaman yang ada di Indonesia
juga dapat merasakan manfaat listrik sehari-hari. Pemanfaatan tenaga surya memalui
konversi photovoltaic telah banyak diterapkanantara lain, penerapan sistem individu dan
sistem hybrid yaitu sistem penggabungan antara sumber energi konvensional dengan
sumber energi terbarukan. Pada kondisi beban rendah sistem bekerja dengan sistem
inverter dan baterai. Jika beban terus bertambah hingga mencapai kapasitas yang
terdapat pada inverter atau tegangan baterai semakin rendah, maka sistem kontrol akan
segera mengoperasikan genset, maka genset akan berfungsi sebagai AC/DC konverter
untuk pengisian baterai, dan dapat beroperasi secara paralel untuk memenuhi kebutuhan
beban tersebut. Dengan demikian, kondisi pembebanan diesel menjadi sangat efisien
karena hanya beroperasi pada beban tertentu.

B. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah;
1. Menegetahui sejarah sel surya dan penemunya.
2. Mengatahui komponen Sel Surya dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya.
3. Mengetahui dan memahami cara kerja pada sel surya.
4. Mengetahui keuntungan penggunaan energi matahari.
5. Mengetahui dan mengenal sistem pengoperasian PLTS.
6. Mengetahui cara kerja tentang pemeliharaan PLTS
7. Dapat membandingkan penggunaan sel surya dengan energi lain.

Laboratorium PLTA & PLTS


IT-PLN
Frengky Alfianis Kedoa
202072001

BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Sel Surya

Sejarah sel surya dapat dilihat ketika pada tahun 1839 Edmund Becquerel,
seorang pemuda asal Prancis berusia 19 tahun menemukan sebuah efek yang dikenal
dengan efek fotovoltaik ketika sedang berekperimen menggunakan sel larutan
elektrolisis yang dibuat dari dua elektroda. Becquerel menemukan bahwa beberapa jenis
material tertentu dapat memproduksi arus listrik dalam jumlah kecil ketika terkena
cahaya.

Sel surya atau sering disebut fotovoltaik adalah sebuah perangkat yang mampu
mengkonversikan cahaya matahari secara langsung untuk menjadi energi listrik.sel
surya ini bisa disebut sebagai pemegang
peran utama dalam memaksimalkan potensi
sengat besar dari cahaya matahari yang
sampai kebumu, selain dipergunakan untuk
menghasilkan listrik , energi matahari juga
dimanfaatkan dari segi panasnya melalui
sistem solar thermal.
Sel surya dapat dianalogikan sebagai
divais dengan dua terminal atau sambungan,
dimana saat kondisi gelap atau tidak cukup cahaya berfungsi seperti dioda, dan saat
disinari dengan cahaya matahari dapat menghasilkan tegangan. Ketika disinari,
umumnya satu sel surya komersial menghasilkan tegangan dc sebesar 0,5 sampai 1 volt,
dan arus short-circuit dalam skala milliampere per cm2.
Besar tegangan dan arus ini tidak cukup untuk berbagai aplikasi, sehingga
umumnya sejumlah sel surya disusun secara seri membentuk modul surya. Satu modul
surya biasanya terdiri dari 28-36 sel surya, dan total menghasilkan tegangan dc sebesar
12 V dalam kondisi penyinaran standar. Modul surya tersebut bisa digabungkan secara
paralel atau seri untuk memperbesar total tegangan dan arus outputnya sesuai dengan
daya yang dibutuhkan untuk aplikasi tertentu. Gambar dibawah menunjukan ilustrasi
dari modul surya.

Laboratorium PLTA & PLTS


IT-PLN
Frengky Alfianis Kedoa
202072001

B. Komponen Sel Surya dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya


Seiring dengan perkembangan sains dan teknologi saat ini, jenis-jenis teknologi
dari sel suryajuga berkembang dengan berbagai inovasi. Dalam pembahasan kali ini,
akan membahas cara kerja dari sel surya yang umum berada dipasaran saat ini yaitu sel
surya berbasis material silikon yang juga secara umum mencakup struktur dan cara kerja
sel surya generasi pertama (sel surya silikon) dan kedua (lapisan tipis).

1. Substrat / Metal Backing


Substrat adalah material yang menopang seluruhkomponen sel surya.material
substrat juga harus mempunyai konduktifitas listrik yang baik karena juga berfungsi
sebagai kontak terminal positif sel surya, sehingga umumnya menggunakan material
logam/metal seperti aluminium atau molybdenum.
2. Material Semikonduktor
Material semikonduktor merupakan bagian inti dari sel suryayang biasanya
mempunyai tebel hingga ratusan mikrometer (µm) untuk sel surya generasi pertama
dan 1-3 mikrometer untuk sel surya lapisan tipis.
3. Kontal Metal / Contact Grid
Selain substrat sebagai kontak positif, diatas sebagian material semi konduktor
biasanya dilapiskan material metal atau material kondukrif transparan sebagai kontak
negatif.
4. Lapisan Antireflektif

Laboratorium PLTA & PLTS


IT-PLN
Frengky Alfianis Kedoa
202072001

Agar penyerapan cahaya terjadi secara optimal, maka dibutuhkan penggunaan


material anti-reflektif. Material anti-reflektif adalah lapisan tipis material dengan
besar indeks relatif optik antara semikonduktor dan udara yang menyebabkan cahaya

dibelokkan ke arah semikonduktor sehingga meminimumkan cahaya yang


dipantulkan.
5. Enkapsulasi / Cover Glass
Cover glass berfungsi sebagai pelindung modul surya dari hujan dan kotoran
maupun debu yang dapat merusak modul.

Sedangkan dalam menghasilkan energi listrik yang dapat dimanfaatkan dalam


sehari-hari akan memerlukan konponen pendukung, antara lain;

1. Panel Surya (Sel Surya)


Berfungsi untuk merubah cahaya matahari menjadi energi listrik.
2. Alat Pengatur Daya (Charge Controllet)
Berfungsi mengatur aliran listrik dari panel surya ke batre/ACCU dan aliran listrik
batre/ACCU ke peralatan yang rumahtangga yang akan digunakan.
3. ACCU/Batre
Benrfungsi menyimpan arus listrik yang dihasilkan oleh panel surya sebelum
dimanfaatkan untuk menggerakkan beban atau sebagai sumber tenaga beban.
4. Inverter DC to AC
Berfungsi untuk mengubah arus DC (dari ACCU) menjadi arus AC sebelum
dialirkan menuju beban.

C. Cara Kerja Sel Surya


Sel surya (panel surya) konvensional bekerja menggunakan
prinsip p-n junction antara semikonduktor tipe-p dan tipe-n.
Semikonduktor ini terdiri dari ikatan-ikatan atom yang dimana
terdapat elektron sebagai penyusun dasar. Semikonduktor tipe-n
mempunyai kelebihan elektron sebagai penyusun dasar.
Semikonduktor tipe-n mempunyai kelebihan elektron (muatan
negatif) sedangkan semikonduktor tipe-p mempunyai kelebihan
hole/proton (muatan positif) dalam struktur atomnya.

Laboratorium PLTA & PLTS


IT-PLN
Frengky Alfianis Kedoa
202072001
Kondisi kelebihan elektron dan hole tersebut bisa terjadi dengan mendoping material
dengan atom dopant. Sebagai contoh untuk mendapatkan material tipe-p, silikon
didoping dengan atom boron. Sedangkan untuk tipe-n, silikon didoping dengan atom
fosfor.
Peran dari p-n junction ini adalah untuk membentuk medan listrik sehingga
elektron dan hole (proton) bisa diekstrak oleh material kontak untuk menghasilkan
listrik. Ketika semikonduktro tipe-p dan tipe-n berkontak, maka kelebihan elektron
akan bergerak dari semikonduktor tipe-n menuju tipe-p sehingga membentuk kutub
positif pada semikonduktor tipe-n, dan sebaliknya kutup negatif pada semikonduktor
tipe-p. Akibat dari aliran elektron dan proton ini maka akan terbentuk medan listrik
yang mana ketika cahaya matahari mengenai susunan p-n junction ini akan mendorong
elektron bergerak dari semikonduktor menuju kontak negatif, yang selanjutnya
dimanfaatkan sabagai listrik dan sebaliknya hole/proton bergerak menuju kontak
positif menunggu elektron datang.

D. Sistem Pengoperasian PLTS


Dalam dunia kelistrikan, sistem PLTS secara garis besar dapt dibagi menjadi tiga,
yaitu;
1) Off Grid System
Merupakan sistem pembangkit listrik alternatif untuk daerah-daerah terpencil
yang tidak terjangkauoleh jaringan PLN.sistem ini disebut juga dengan stand-alone
PV sistem, yaitu sistem pembangkit listrik yang hanya mengandalkan energi matahari
sebagai satu-satunya sumber energi utama dengan menggunakan rangkaian fotovoltaik
modul untuk menghasilkan energi listrik sesuai dengan kebutuhan.
2) On Grid/Grid Tie System
Sistem ini menggunakan solar panel (panel fotovoltaik) untuk menghasilkan
listrik yang ramah lingkungan dan bebas emisi. Dengan adanya sistem ini akan
mengurangi tagihan listrik rumah tangga dan memberikan nilai tambah pada
pemiliknya. Rangkaian ini akan tetap terhubung dengan jaringan PLN dengan
mengoptimalkan pemanfaatan energi dari panel surya untuk menghasilkan energi
listrik semaksimal mungkn.
3) Hybrid System
Sistem ini menggunakan dua sistem atau lebih pembangkit listrik dengan sumber
energi yang berbeda. Umumnya sistem pembangkit yang banyak digunakan untuk
Laboratorium PLTA & PLTS
IT-PLN
Frengky Alfianis Kedoa
202072001

hybrid adalah genset, PLTS, mikrohydro dan tenaga


angin. Sistem ini merupakan salh satu alternatif
sistem pembangkit yang tepat untuk diaplikasikan
pada daerah-daerah yang sukar dijangkau oleh sistem
pembangkit besar seperti jaringan PLN maupun
PLTD.
Sistem hybrid ni memanfaatkan renewable energi
sebagai sumber utama (primer) yang dikombinasikan
dengan genset atau lainnya sebagai sumber energi
cadangan.

Dengan menggunakan PLTS kita memperolek


keuntungan, antara lain;

✓ Sumber energi tesedia sepanjang tahun dan


sratis.
✓ Tidak menimbulkan kebisingan.
✓ Sistem transmisi tidak rumit.
✓ Tidak menyebabkan efek pemanasan global.
✓ Dirancang bekerja secara otomatis sehingga
dapat diterapkan di daerah terpencil.
✓ Umurpakai panjang, ± 20 tahun
✓ Meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
✓ Berpeluang menciptakan lapangan kerja.
✓ Mempermudah akses pada media informasi.
Salah satu kendala yang dihadapi dalam pengembangun Pembangkit Listrik
Tenaga Surya adalah investasi awal yang cukup besar dengan harga per kWH yang
dibangkitkan sekitar $ USD 3-5.

E. Sistem Pemeliharaaan PLTS

Bagian Pemeliharaan :
1. Solar Panel : Pembersihan permukaan solar panel selama 1 minggu sekali

Pemeriksaan pemasangan instalasi : 2 minggu 1 kali

Laboratorium PLTA & PLTS


IT-PLN
Frengky Alfianis Kedoa
202072001

2. Charger Controller : Pembersihan permukaan charger control : 1 minggu 1x


Pemeriksaan pemasangan instalasi : 2 minggu 1kali
Pemeriksaan pengaturan operasi : 2 minggu 1x
3. Inverter : Pembersihan permukaan inverter : 1 minggu1x

Pemeriksaan pemasangan instalasi : 2 minggu 1x


4. Baterai : Pembersihan baterai
Pemeriksaan Instalasi
Pemeriksaan tegangan floating chaging pada baterai

Peralatan pada PLTS harus diperiksa dan dipelihara secara berkala untuk
memastikan life time pelayanannya. Pemeliharaan berkala meliputi pemeliharaan
mingguan, bulanan dan triwulanan. Jadwal pemeliharaan yang dilakukan oleh 2 orang
teknisi yang rutin dilakukan setiap 1 minggu 2 kali. Untuk bagian Pemeliharaan pada
PLTS dengan jenis peralatan pada solar panel dilakukan dengan cara membersihkan
permukaan solar panel dengan kain lembut, dilakukan setiap minggu. Pembersihan ini
dilakukan untuk mencegah menumpuknya debu di permukaan solar panel karena dapat
berpengaruh terhadap hasil produksi energi listrik dari solar panel. Pemeriksaan
pemasangan instalasi atau sambungan listrik harus diperiksa secara berkala setiap 2
minggu oleh teknisi, untuk memastikan bahwa sambungan tersebut bersih, aman dan
dalam keadaan baik.
Untuk bagian pemeliharaan pada PLTS dengan jenis peralatan pada Charger
Controller dilakukan dengan cara membersihkan permukaan Charger Controller
dengan kain lembut dilakukan setiap minggu. Pemeriksaan pemasangan instalasi atau
sambungan listrik harus diperiksa secara berkala setiap 2 minggu oleh teknisi, untuk
memastikan bahwa sambungan tersebut bersih, aman dan dalam keadaan baik.
Pemeriksaan pengaturan operasi dilakukan dengan cara memeriksa control inverter set
points, pengaturan alarm, pengaturan waktu dan tanggal, menghapus records dan logs
energi, pengaturan konfigurasi dan pengaturan parameter baterai.

Pemeliharaan pada PLTS dengan jenis peralatan pada Inverter dilakukan dengan
cara membersihkan permukaan Inverter dengan kain lembut dilakukan setiap minggu.
Pemeriksaan pemasangan instalasi atau sambungan listrik harus diperiksa secara
berkala setiap 2 minggu oleh teknisi, untuk memastikan bahwa sambungan tersebut
bersih, aman dan dalam keadaan baik.

Laboratorium PLTA & PLTS


IT-PLN
Frengky Alfianis Kedoa
202072001

Pemeliharaan pada baterai dilakukan dengan cara membersihkan permukaan


Baterai dengan kain lembut dilakukan setiap minggu. Memeriksa pembungkus baterai
dan plat untuk keluarnya elektrolit, memeriksa rak instalasi vertical, koneksi kabel,
terminal positif dan negative dari karat, memeriksa baut dan mur kencang, dilakukan
setiap 1 bulan. Pemeriksaan tegangan floating chaging pada baterai dilakukan untuk
mendeteksi tegangan setiap satuan baterai dengan persyaratan tegangan floating
chaging kompensasi temperature ± 240 mV, pemeriksaan dilakukan setiap 3 bulan.
Untuk bagian pemeliharaan pada bagian sipil PLTS dengan membersihkan
lingkungan sekitar PLTS dari sampah organik dan non organic, dilakukan setiap 2 kali
setiap minggu. Pada ruangan sistem kontrol dilakukan pembersihan dari debu yang
dapat mengganggu kinerja peralatan PLTS.

Laboratorium PLTA & PLTS


IT-PLN
Frengky Alfianis Kedoa
202072001

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Energi merupakan salah satu kebutuhan utama dalam kehidupan manusia.
Peningkatan kebutuhan energi dapat merupakan indikator peningkatan kemakmuran,
namun bersamaan dengan itu juga menimbulkan masalah dalam usaha penyediaannya.
Oleh karena itu, penyediaan sumber energi alternatif seperti energi surya melalui
pemanfaatan sel fotovoltaik merupakan sebuah prospek yang menjanjikan untk
dikembangkan lebih lanjut, mengingat pemakaian primer minyak bumi dan gas alam
masih merupakan sumber energi utama. Selain ramah lingkungan, sumber energi dari
matahari tidak memerlukan perawatan khusus secara periodik, yang selanjutnya akan
mengurangi biaya produksi.

Saran
Penggunaan energy surya sangat evektif untuk menghemat energi baik didunia
industry maupun rumah tangga, diIndonesia sangat potensial sekali untuk menerapkan
system PLTS untuk sumber energi karena hanya memiliki 2 musim tidak seperti didaerah
Jepang, Amerika dan Negara-Negara lainnya, tapi sebelum praktek/pengaplikasiannya
terjun kemasyarakat secara luas tentunya haruslah diberi pengarahan dulu kepada
masyarakat baik itu lewat media cetak, social dll. Dengan adanya pengarahan diharapkan
hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi, dan mengurungkan niat mereka untuk mengenal
teknologi dalam perkemangan dizaman modern ini. Dengan demikian secara perlahan
dengan sudah taunya keuntungan dan penghematan yang dirasakan secara perlahan
mereka akan pindah ke-energi terbarukan PLTS.

Laboratorium PLTA & PLTS


IT-PLN
Frengky Alfianis Kedoa
202072001

DAFTAR PUSTAKA

• Riko,J Hendra. (2014). Makalah Teknologi Energi dan Lingkungan Energi


Terbarukan. [Online]. Tersedia: http://www.elsppat.or.id/download/file/w7_a5.pdf
• Damastuti, Anya P. (1997). Pembangkit Listrik Tenaga Surya. [Online]. Tersedia:
http://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/35399886/plts.pdf?AWSAccess
KeyId=AKIAJ56TQJRTWSMTNPEA&Expires=1474980808&Signature=Fmxikg
pJ7T1DeE0Ro%2BgQmYayl2A%3D&response-content-
disposition=attachment%3B%20filename%3DPembangkit_Listrik_Tenaga_Surya_
PLTS_Ene.pdf
• Solar Surya Indonesia. Sistem PLTS. [Online]. Tersedia
http://solarsuryaindonesia.com/sistem-plts

Laboratorium PLTA & PLTS


IT-PLN

Anda mungkin juga menyukai