Anda di halaman 1dari 5

 

  PENDAHULUAN

 
I.1 Latar Belakang
 
Bangunan biasa disebut dengan rumah dan Gedung, yaitu segala sarana,
 
prasarana atau infrastruktur dalam kebudayaan atau kehidupan manusia dalam
 
membangun peradabannya. Karena bangunan berkaitan dengan kemajuan
 peradaban manusia, maka dalam perjalanannya. Manusia memerlukan ilmu

  atau teknik yang berkaitan dengan bangunan dan menunjang dalam suatu
bangunan.
Dalam suatu bangunan bertingkat biasanya terdapat sistem penghubung
seperti tangga, eskalator, lift maupun konveyor. Salah satu sistem penghubung
yang paling banyak digunakan adalah lift. Lift memiliki sisi yang lebih praktis
dibandingkan eskalator karena tidak membutuhkan ruang yang besar untuk
pembuatannya.
Menurut Juwana (2009), sebuha elevator atau lift adalah transportasi
vertikal kendaraan yang efisien untuk orang atau barang bergerak antar lantai
dari sebuah bangunan. Mereka umumnya didukung oleh motor listrik yang baik
mendorong daya Tarik kabel dan sistem penyeimbang, atau pompa hidrolik
cairan untuk menaikkan piston silinder.[1]
PLC merupakan komputer digital yang digunakan untuk proses otomasi
industri. Penggunaan PLC banyak digunakan pada bidang industri seperti
proses pembuatan makanan, manufaktur robot dan juga pengendalian pada
sistem otomasi, baik otomasi bangunan maupun proses industri. Pada bangunan
bertingkat seperti kantor, hotel maupun mall lift yang digunakan sebagian besar
berbasis PLC (Programmable Logic Control). Saat ini, penggunaan lift
tradisional biasa digunakan pada rumah tinggal bertingkat ataupun lift barang
yang memiliki beban berkapasitas rendah. Program yang telah dibuat akan

I-1
 
  I-2

  disimpan pada sebuah memori di dalam PLC yang nantinya digunakan untuk

 pengontrolan mekanik. PLC merupakan salah satu sistem real time, karena
respon dari PLC sangat cepat dibandingkan pengendali lainnya.[2]
 
PLC memiliki lebih banyak keuntungan dibandingkan dengan sistem
 
kontrol lainnya seperti Mikrokontroler. Di dalam sebuah Mikrokontroler
 
perangkat seperti timer dan counter harus disediakan sebagai perangkat keras
 tambahan, sedangkan di dalam sebuah PLC semua perangkat kontrol sudah

 terdapat di dalamnya. Hasilnya PLC dapat menggunakan ruang lebih kecil dan

  lebih sederhana. Penggunaan PLC dapat menghemat biaya produksi.


Berdasarkan penelitian sebelumnya telah dilakukan rancang bangun sistem
kontrol lift dengan menggunakan parameter seperti kapasitas penumpang dan
keamanan penumpang. Merujuk dari pembahasan tersebut, penulis mencoba
untuk mengimplementasikan pengendalian sebuah lift berbasis PLC Schneider
Modicon M221. Tugas akhir ini diharapkan dapat memodifikasi sistem kontrol
sebelumnya yang telah dilakukan oleh Iqbal (2017) dan dapat dijadikan sebagai
modul pembelajaran sistem otomasi bangunan. Untuk itu diusulkan tugas akhir
yang berjudul “RENOVASI SISTEM KONTROL PADA KONSUL
KENDALI OTOMASI BANGUNAN SUB UNIT LIFT BERBASIS PLC
DI LABORATORIUM INSTALASI”

I.2 Tujuan

Tujuan dari Tugas Akhir rancang bangun sistem kontrol lift di dalam
sebuah gedung yang bekerja secara otomatis. Adapun tujuan dari pembuatan
Tugas Akhir adalah:
1. Renovasi sistem kontrol simulator lift menjadi sebuah pemodelan lift
2. Menambahkan jumlah lantai lift yang digunakan
3. Membuat sistem yang dapat saling berkomunikasi antara PLC dan
miniatur plant.

 
  I-3

  I.3 Rumusan Masalah

  Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, penulis merumuskan beberapa


 rumusan masalah yang harus dipecahkan guna menghasilkan sebuah sistem

  yang sesuai dengan yang diharapkan. Adapun beberapa perumusan masalah


berupa:
 
1. Bagaimanakah pemodelan yang akan dibuat pada penelitian ini?
 
2. Bagaimanakah proses penambahan jumlah lantai lift?
 
3. Bagaimakah proses komunikasi antara PLC dan miniatur plant?
 

I.4 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan maka diperlukan


suatu pembatasan masalah agar pembahasan tiduk keluar dari topik. Adapun
batasan masalah yang dibuat adalah sebagai berikut:
1. Sistem kontrol yang dibuat merujuk pada Konsul Kendali Sistem
Otomasi Bangunan yang telah ada di Laboratorium Instalasi Listrik
Politeknik Negeri Bandung.
2. Kontroler yang digunakan untuk modifikasi sistem kontrol adalah PLC
Schneider tipe MODICON TM221CE40R
3. Perangkat lunak yang digunakan untuk membuat program ladder adalah
SoMachine Basic.
4. Parameter yang akan diuji meliputi gerak kompartemen lift dan buka-
tutup pintu kompartemen lift

I.5 Metodologi Penyelesaian Masalah

Terdapat beberapa metode yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang


telah ditentukan. Adapun metode yang digunakan untuk menyelesaikan Tugas
Akhir ini diantaranya sebagai berikut :

 
  I-4

  1. Metode Reengineering

 Metode reengineering merupakan suatu metode yang bertujuan untuk


merenovasi sistem yang telah ada dan menjadikannya sebagai sistem baru yang
 
diharapkan dapat menghasilkan sistem yang lebih baik.
 
2. Studi Pustaka
 
Dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data referensi yang berhubungan
 dengan penyusunan laporan tugas akhir ini.

3.  Konsultasi dan Diskusi


  Proses konsultasi dan diskusi langsung dengan dosen pembimbing dan pihak
lain yang berkompeten di bidangnya.
4. Observasi
Melakukan peninjauan informasi yang berhubungan dengan kegiatan
pembuatan laporan tugas akhir secara langsung.
5. Perancangan dan Realisasi
Merancang sistem dan merealisasikan sesuai dengan perancangan yang telah
dilakukan.
6. Pengujian
Melakukan pengujian terhadap sistem yang telah direalisasikan untuk mendapat
data hasil pengujian.

I.6 Sistematika Penulisan

Tugas Akhir dengan judul “RENOVASI SISTEM KONTROL PADA


KONSUL KENDALI OTOMASI BANGUNAN SUB UNIT LIFT
BERBASIS PLC DI LABORATORIUM INSTALASI” ini, terbagi ke dalam
lima bab, yaitu :

 
  I-5

  BAB I PENDAHULUAN

  Bagian ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, tujuan


penulisan, ruang lingkup dan pembatasan masalah, metoda penelitian dan
 
sistematika penulisan.
 
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
 
Bagian ini memaparkan referensi dari penelitan-penelitian terdahulu yang
 berkaitan dengan tugas akhir ini. Dan landasan teori merupakan teori-teori

 dasar yang akan digunakan dalam penelitian.

  BAB III RENOVASI SISTEM SIMULATOR LIFT


Bagian ini menjelaskan mengenai proses renovasi, perancangan dan
realisasi alat yang meliputi deskripsi kerja sistem, perancangan mekanik,
perancangan kontrol, spesifikasi sistem, perancangan HMI dan dokumentasi.
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
Bagian ini menjelaskan tentang hasil pengujian dari penelitian yang telah
dibuat. Dan analisis yang telah dilakukan selama penelitian.
BAB V PENUTUP
Bagian ini berisi tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan berupa hal-
hal yang didapatkan selama penelitian. Serta saran yang diharapkan dapat
mengembangkan tema dari tugas akhir ini.
DAFTAR PUSTAKA
Bagian ini merupakan daftar referensi yang digunakan selama pembuatan
tugas akhir.
LAMPIRAN
Bagian ini berisi dokumen-dokumen yang digunakan untuk menunjang
penelitian.

Anda mungkin juga menyukai