Nim : 2011110021
Prodi : Akuntansi
2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu,
ketepatan penyajian, maupun struktur informasinya.
3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern yaitu untuk memperbaiki
tingkat keandalan (Reliability) informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai
pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.
1. Analisis Sistem : Analisis sistem membantu pemakai informasi dalam mengidentifikasi informasi
yang diperlukan oleh pemakai untuk melaksanakan pekerjaannya terdiri dari :
3. Pelaksanaan Analisis Sistem : Didasarkan pada rencana kerja yang dituangkan dalam Usulan
Pelaksanaan Analisis Sistem. Contoh langkah yang dilakukan oleh analis sistem dalam melaksanakan
analisis sistem adalah :
Menganalisis Transaksi
2. Penyusunan Laporan Hasil Analisis Sistem : Merupakan dokumen tertulis yang dibuat oleh analis
sistem untuk diserahkan kepada pemakai informasi yang berisi temuan-temuan yang diperoleh oleh
analis sistem dalam analisis sistem. Isi Laporan Hasil Analisis Sistem meliputi :
1. Pernyataan kembali alasan yang mendasari dan luas analisis sistem yang dilaksanakan oleh analis
sistem.
4. Suatu pernyataan tentang asumsi penting yang dibuat oleh analis sistem selama melakukan analisis
sistem.
5. Suatu proyeksi sumber daya yang diperlukan beserta biaya yang dibutuhkan dalam perancangan
sistem akuntansi yang baru, atau pengubahan sistem yang sekarang digunakan oleh perusahaan.
Proyeksi ini mencakup kelaikan dilanjutkannya tahap-tahap berikutnya pengembangan sistem
akuntansi.
6. Rekomendasi yang bersangkutan dengan sistem yang diusulkan atau persyaratan-persyaratan yang
harus dipenuhi oleh sistem yang diusulkan tersebut.
1. ANALIS SISTEM
Analis sistem adalah seorang yang ahli yang mampu menyajikan berbagai alternatif desain sistem
informasi yang memungkinkan pemakai informasi memilih antara berbagai desain yang ditawarkan oleh
analis sistem.
Dalam tahap desain, analis sistem memberikan tiga macam dokumen tertulis yang diserahkan kepada
pemakai informasi:
a). usulan desain sistem secara garis besar
b). laporan final desain sistem secara garis besar
c). laporan final desain sistem secara rinci.
Berbagai dokumen tertulis terebut digunakan oleh analis sistem untuk menyajikan dan menawarkan
desain sistem bagi pemakai informasi.
Tahapan desain sistem dibagi menjadi lima tahap:
1). Desain sistem secara garis besar
2). Penyusunan usulan desain sistem secara garis besar
3). Evaluasi sistem
4). Penyusunan laporan final desain sistem secara garis besar.
5). Desain sistem secara rinci
6). Penyusunan Laporan final desain sistem secara rinci
3. IMPLEMENTASI SISTEM
Dalam tahap implementasi sistem, analis sistem membuat dokumen tertulis yang disebut “Laporan Final
Implementasi Sistem.” Laporan ini berisi dua bagian: rencana implementasi sistem dan hasil
implementasi sistem.
Pendekatan konversi yang dapat digunakan analis sistem dalam mengkoversi sistem lama dengan sistem
baru adalah: a). langsung, b). paralel, c). modular atau pilot project dan phase-in.
a), Persiapan implementasi sistem
b). Pendidikan dan pelatihan karyawan
c). Konversis sistem
Perubahan sistem lama ke sistem baru memerlukan pendekatan konversi tertentu. Terdapat empat
pilihan utama pendekatan yang digunakan untuk mengubah sistem lama ke sistem baru, yaitu konversi:
langsung, paralel, pendekatan modular dan phase-in.
- Konversi langsung
Adalah implementasi sistem abru secara langsung dan mengehentikan segera pemakaian sistem lama.
- Konversi paralel
Adalah implementasi sistem baru secara bersamaan dengan pemakaian sistem
lama selama jangka waktu tertentu.
- Konversi Modular
Sering disebut pendekatan pilot project, adalah implementasi sistem baru
ke dalam organisasi secara sebagian-sebagian
- Konversi Phase-In
Adalah mirip dengan konversi modular. Beda yang ada diantara keduanya adalah terletak pada konversi
modular membagi organisasi untuk implementasi sistem baru, sedangkan pada konversi phase –in yang
dibagi adalah sistemnya sendiri.
2. Ide Rancangan.
Terdiri dari :
1. Orang
3. Hubungan
Sumber Luar
Wawancara
Kuesioner
Pengamatan, dan
3. Evaluasi Sistem
2. Implementasi Sistem : Pendidikan dan pelatihan pemakai informasi, pelatihan dan koordinasi
teknisi yang akan menjalankan sistem, pengujian sistem, dan pengubahan yang dilakukan untuk
membuat sistem informasi yang dirancang menjadi dapat dilaksanakan secara operasional.
Terdiri dari :
3. Konversi Modular : Implementasi sistem baru per bagian sistem (Per Modul).
4. Konversi Phase In : Implementasi sistem baru per unit organisasi (per cabang).
Analis sistem adalah seseorang yang bertanggung jawab atas penelitian, perencanaan,
pengkoordinasian, dan merekomendasikan pemilihan perangkat lunak dan sistem yang paling sesuai
dengan kebutuhan organisasi bisnis atau perusahaan. Analis sistem memegang peranan yang sangat
penting dalam proses pengembangan sistem. Seorang analis sistem harus memiliki setidaknya empat
keahlian: analisis, teknis, manajerial, dan interpersonal (berkomunikasi dengan orang lain). Kemampuan
analisis memungkinkan seorang analis sistem untuk memahami perilaku organisasi beserta fungsi-
fungsinya, pemahaman tersebut akan membantu dalam mengidentifikasi kemungkinan terbaik serta
menganalisis penyelesaian permasalahan. Keahlian teknis akan membantu seorang analis sistem untuk
memahami potensi dan keterbatasan dari teknologi informasi. Seorang analis sistem harus mampu
untuk bekerja dengan berbagai jenis bahasa pemrograman, sistem operasi, serta perangkat keras yang
digunakan. Keahlian manajerial akan membantu seorang analis sistem mengelola proyek, sumber daya,
risiko, dan perubahan. Keahlian interpersonal akan membantu analis sistem dalam berinteraksi dengan
pengguna akhir sebagaimana halnya dengan analis, programer, dan profesi sistem lainnya.
Analis sistem bisa pula menjadi perantara atau penghubung antara perusahaan penjual perangkat lunak
dengan organisasi tempat ia bekerja, dan bertanggung jawab atas analisis biaya pengembangan, usulan
desain dan pengembangan, serta menentukan rentang waktu yang diperlukan. Analis sistem
bertanggung jawab pula atas studi kelayakan atas sistem komputer sebelum membuat satu usulan
kepada pihak manajemen perusahaan.
· Berinteraksi ataupun memandu programer dalam proses pengembangan sistem agar tetap berada
pada jalurnya
· Melakukan pengujian sistem baik dengan data sampel atau data sesungguhnya untuk membantu
para penguji
Simbol – simbol yang digunakan oleh analis sitem untuk membuat bagan alirdata (data flow diagram)
dan bagan alir dokumen (document flowchart) untuk menggambarkan sistem informasi tertentu. Bagan
alir yang baik dan jelas memerankan bagianpenting dalam perancangan sisteminformasi yang kompleks
dan pengembangan program komputer.
Perencanaan system meliputi proses identifikasi subsistem-subsistem yang ada pada system
informasi yang penembangannya membutuhkan bantuan khusus. Tujuan perencanaan system ialah
untuk mengidentifikasi berbagai bidang permasalahan yang perlu segera dipecahkan maupun yang
nantinya akan diselesaikan. Analisis system dimulai setelah perencanaan system telah mengidentifikasi
subsistem yang dikembangkan. Tujuan utama analisis system adalah untuk memahami sitem dan
permasalahan yang ada, memberikan gamran informasi yang dibutuhkan ,dan untuk menetapkan
prioritas untuk kerja system berikutnya.
Pendekatan system yang secara total berbasis atas – bawah sangat penting digunakan ketika
mengembangkan sistem. Oleh karena itu perlu adanya perhatian yang seksama ketika mengembangkan
sebuah rencana dan strategi system secara keseluruhan. Rencana tersebut harus memasukkan
dukungan dan persetujuan total dari manajemen puncak. Tanpa rencana keseluruhan system informasi
yang akan dikembangkan hanya akan seperti berupa motif abstract dalam jahitan kain perca. Rencana
keseluruhan perlu mendapat kepastian untuk mencapai tujuan berikut ini;
· Sumber daya yang dimiliki akan ditujukan untuk subsistem yang paling membutuhkan sumbe daya
tersebut.
· Pengembangan strategi dalam organisasi akan konsisten dengan keseluruhan rencana strategis
organisasi.
5. mengidentifikasi dan menetapkan prioritas bagi wilaya-wilayah tertentu dalam organisasi untuk
menjadi fokus pengembangan sistem.
6. membuat sebuah proposal sistem yang akan berperan sebagai landasan analisis dan desain awal
bagi subsistem tertentu yang akan dikembangkan.
7. membentuk sebuah tim yang terdiri dari berbagai inividu yang akan bekerja dalam proses analisis
dan desain awal.
Hal paling utama dalam seluruh upaya pengembangan sistem adalah mendapatkan dukungan dari
manajemen puncak. Tugas pengembang sistem adalah mengamati dengan cermat rencana strategis,
faktor kunci sukses, dan tujuan keseluruhan manajemen puncak.
Pengembang sistem harus mampu melakukan lebih banyak aktivitas dan inisiatif dari pada sekadar
bertanya kepada manajemen puncak tentang masalah yang ada. Peran pengenbang sistem seperti
layaknya seorang dokter yang memerikasa pasiennya. Paien hanya mampu mengungkapkan gejala-
gejala yang timbul dari permasalahan yang dihadapinya dan tugas dokterlah yang menentukan masalah
sebenarnya dan penyebab sesungguhnya.
Mengenbangkan rencana sistem srategis. Output utama yang dihasilkan dewan penasihat atau
individu yang bertanggung jawab atas pengembangan sistem adalah sebuah rencana sistem strategis.
Rencana ini haruslah berupa dokumen tertulis yang menggabungkan tujuanjangka pendek dan tujuan
jangka panjang dari upaya pengembangan sistem sebuah perusahaan. Elemen kunci dalam sebuah
rencana sistem strategis ialah:
keseluruhan pernyataan yang terkait ddengan faktor sukses kunci dari perusahaan dan tujuan-
tujuan yang ingin dicapai.
Pernyataan prioritas yang menunjukan bidang-bidang mana saja yang akan mendapatkan
prioritas paling tinggi.
Garis besar sumberdaya yang dibutuhkan termasuk didalamnya biaya, orang,dan peralatan.
Tujuan survei
Elemen manusia merupakan faktor kunci untuk melakukan survei sistem. Fakta menunjukan
bahwapengembangan sistem meliputi perubahan sistem yang ada saat ini beserta permasalahan yang
ada di dalamnya, dan kebanyakan orang tidak menyukai perubahan. Dalam banyak situasi seorang
individu dapat saja memiliki pekerjaan dan rutinitas yang tidak berubah selama beberapa tahun.
Menjadi tanggung jawab analisis sitem bukan pihak manajemen untuk mampu menjembatani
kesenjangan komunikasi. Oleh karena itu tugas utama seorang analisis sistem adalah adalaha
mengarahkan sebuah survei sistem yang mampu membangun hubungan kerja yang baik antara tim
proyek dan pihak manajmemen. Beberapa pendekatan tertentu yang dapat digunakan untuk
menjembatani kesenjangan komunikasi ini adalah:
Mengomunikasikan manfaat yang diperoleh dari sistem kepada orang-orang yang terlibat
didalamnya.
Memberikan jaminan sebesar mungkin pada seluruh individu bahwa mereka tidak akan
kehilangan pekerjaan mereka atau tidak ada perubahan besar dalam tanggung jawab pekerjaan
mereka.
Memberikan jaminan bahwa Anda benar-benar peduli dengan upaya membuat kehidupan yang
lebih baik bagi setiap orang yang terlibat dalam sistem tersebut.
Beragam teknik dapat digunakan guna mendapatkan data tentang subsistem informasi yang akan
diteliti. Teknik tersebut berupa wawancara, kuisioner, observasi, dan kajian beragam jenis dokumen
seperti catatan rapat, catatan rekening perusahaan, struktur organisasi, laporan keuangan, prosedur
manual, kebijakan perusahaan, deskripsi pekerjaan, dan sebagainya.
Penilaian terhadap efektivitas kemampuan sistem untuk mencapai keseluruhan tujuan yang telah
direncanakan haruslah berfokus pada sumbatan( botlleneck). Sumbatan mencerminkan kelemahan
dalam sistem yang bila dilakukan perubahan kecil akan mampu memberikan peningkatan besar.
Tahap kedua dalam analisis sistem adalah proses mengidentifikasi informasi yang dibutuhkan bagi
pengambilan keputusam manajerial. Analisis , ketika mengidentifikasi innformasi yang dibutuhkan,akan
memelajari keputusan-keputusan tertentuyang diambil manajer dalam hal input informasi yang
dibutuhkan dan digunakan. Proses ini disebut analisis kebutuhan informasi dan hal ini merupakan dasar
dilakukannya analisis terhadap pengambilan keputusan.
Beberapa teknik sistematis dapat digunakan untuk memahami pengambilankeputusan dan informasi
yang dibutuhkan. Pendekatan tersebut adalah:
Mengidentifikasi perangkat apa saja yang digunakan untuk menilai seorang manajer.
Mengidentifikasi perangkat apa saja yang dapat digunakan manajer untuk mengevaluasi output
personal.
Tahap ketiga dalam proyek analisis sistem meliputi proses menentukan kebutuhan sistem.
Kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat ditentukan dalam dua hal yaitu, input dan output. Kebutuhan
input bagi sebuah subsistem tertentu menentukan kebutuhan kusus apa saja yang harus dipenuhi agar
subsistem tersebut mampu mencapai tujuannya. Sebagai contoh, kebutuhan informasi akan sistem
kendali produksi akan memasukkan peramalan penjualan dalam jangka pendek, laporan ketersediaan
bahan baku, spesifikasi kendali mutu dan standar biaya, dan informasi yang dibuthkan untuk
menentukan prioritas kerja bagi pekerjaan tiap individu. Hal berikut ini dapat dipertimbangkan sebagai
kebutuhan output:
Penegasan kembali hubungan antara proyek dengan rencana keseluruhan sistem informasi
strategis.
Ringkasan keputusan-keputusan yang dibuat dan informasi tertentu yang dibiutuhkan untuk
mendukung keputusan tersebut.
Spesifiksi kinerja sistem yang dibutuhkan.
Rekomendasi bagi peningkatan sistem yang ada saat ini atau bagi perenanaan sistem baru.
Rekomendasi yang terkait dengan perubahan tujuan bagi subsistem yang sedang dipelajari.
DESAIN SISTEM
Sebuah desain sistem sangat mirip dengan layout arsitek sebuah rumah. Dalam tahap
perencanaan, sang arsitek akan menentukan fungsi-fungsi dasar yang harus dimiliki oleh rumah tersebut
dan merumuskan rencana umum yang berhubungan dengan layout keseluruhan. Dalam tahap desain
sang arsitek akan menyiapkan sebuah cetak biru dari rumah tersebut yang akan oleh ahli listrik, tukang
ledeng, dan tukang kayu. Sama halnya dengan perancang sistem ia perlu menyiapkan sebuah cetak biru
yang dapat diimplementasikan oleh akuntan, programer komputer dan pihak manajemen.
Kesalahan kecil yang dibuat dalam tahap ini akan berakibat besar terhadap sejumlah uang dan
pengeluaran di tahap berikutnya. Hal yang sama juga sering terjadi ketika mendesain sistem informasi
akuntansi. Sebagai contoh, sebuah perusahaan berniat mengimplementasikan sebuah rencana desain
sistem yang membutuhkan pembelian komputer tertentu dan paket perangkat lunak akuntansi tertentu.
Setelah menggunakan sistem selama setahun atau dua tahun, perusahaan kemudian menemukan
bahwa paket itu tidak lagi sesuai dengan informasi yang dibutuhkan oleh pihakmanajemen. Dan
ternyata mustahil memodifikasi perangkat lunak tersebutkarena seluruh sistem harus diganti setelah
hanya digunakan dalam waktu pendek.
Perangkap lainya yang sering ditemukan adalah penolakan pengguan terhadap sistem itu sendiri.
Dikarenakan minimnya keterlibatan pengguan dalam rencana desain,implementasi sistem dapat tidak
populer dan pada akhirnya ditolak oleh para individu yang menjadi target di mana sistem tersebut
didesain.
Desain sistem dapat didefinisikan sebagai perumusan cetak biru untuk sebuah sistem yang
lengkap. Langkah – langkah pokok dalam desain sistem ialah, pertama dilakukan adalah melakukan
evaluasi terhadap berbagai alternatif desain, kedua persiapan spesifikasi desain, ketiga persiapan
spesifikasi desain sistem.
Daolam setiap kasus yang ditemui, proyek desain sistem berkembang dari munculnya sebuah
kebutuhan tertentu, seperti yang telah ditentukan oleh tahap perencanaan dan analisis sistem dalam
siklus pengembangan. Desain sistem harus menyediakan solusi untuk sebuah masalah khusus.
Enumerasi alternatif desain. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk mendesain
sebuah sitem baru yang lengkap. Pendekatan yang pertama adalah mendesain sistem secara
lengkap mulai dari awal. Pendekatan lainya adalah memaksa ahli desain untuk memilih dan
merekomendasisistem yang belum dibuat(premade sistem).
Menggambarkan berbagai alternatif. Setelah daftar utama dibuat, tiap alternatif dapat
didokumentasikan dan digambarkan. Sebagai contoh sebuah jaringan komputer untuk
pengumpulan data dan distribusi laporan dapat dilakukan entah sentralisasi atau desentralisasi.
Dalam alternatif desai sentralisasi tiap divisi memasok data akuntansi ke pusat sistem komputer.
Pusat komputer kemudian memproses dan mendistribusikan laporan ke setiap divisi. Dalam
sebuah desain sistem desentralisasi setiap divisi memiliki komputer dan mengumpulkan datanya
sendiri. Laporan yang telah selesai dikirim ke kantor pusat perusahaan.
Peraturan penting yang mengembangkan spesifikasi desain adalah ahli desain harus bekerja
secara terbalik yaitu, daro output ke input. Perancang sistem manakala bekerja dengan tujuan sistem,
harus mendesain seluruh laporan manajemen dan dokumen output operasional sebagai langkah
pertama dalam proses. Sekali seluruh output telah dispesifikasikan, input data dan langkah-langkah
pemrosesannya ditentukan secara otomatis. Setelah keputusan diambil perancang sistem kemudian
membangun kontrol yang sesuai dengan spesifikasi tersebut.
Spesifikasi desain yang telah selesai harus dibuat dalam bentuk sebuah proposal. Jika proyek
bersekala besar proposalnya harus dikaji terlebih dahulu oleh manajemen puncak sebelum disetujui.
Namun demikian proposal-proposal bersekala kecil dan tidak mahal dapat disetujui oleh manajer devisi
atau departemen. Rincian proposal desain harus memasukkan semua yang dibutuhkan untuk
mengimplementasikan desai proyek. Secara umum proposal akan terdiri dari jadwal waktu khusus
penyelesaian proyek, anggaran, dan deskripsi tenaga kerja yang dibutuhkan , juga flowchart dan
diagram yang menggambarkan bagaimana sistem tersebut akan diimplementasikan.
Saat ini menjadi populer untuk menggunakan seperangkat prapaket cetak biru untuk seluruh
proses bisnis perusahaan. Sebagai contoh, perusahaan-perusahaan yang menggunakan SAP Enterprise
Resource Planing System memulai upaya desai mereka dengan menggunakan seperangkat lengkap cetak
biru yang disediakan SAP untuk seluruh proses bisnis perusahaan yang ada. Tim desain kemudian tinggal
fokus pada penyesuaian seperangkat awal cetak biru ini dengan kebutuhannya sendiri, yakni dengan
fokus pada proses-proses yang penting dan unik bagi tujuan dan strategi perusahaan.
TEKNIK-TEKNIK DESAIN
Mendesain sebuah sistem merupakan suatu aktivitas yang kreatif. Hal tersebut tidaklah sama
dengan anggapan bahwa dua tim desain aka menghasilkan solusi yang sama untuk suatu permasalahan.
Oleh karena itu desain sistem dapat dipandang sebagai sesuatu yang punya nilai seni walaupun banyak
teknik telah dikembangkan.
Desain formulir. Proses mendesain formulir disebut desain formulir. Bagian ini harus mendapat
perhatian penuh oleh tim desain sistem karena merupakan perantara antara pengguna dan
sistem itu sendiri. Oleh karena itu desain formulir harus berfokus pada proses produksi
dokumen-dokumen yangmenyediakan perantara yang efektif antara manajer dab sistem
informasi.
Desain database. Sejumlah teknik yang berguna dapat dimanfaatkan untuk mendesain
database: diagram struktur data, layout record, lembar analisis file, dan matriks yang terkait
dengan file. Diagram struktur data menunjukan hubungan antara beragam jenis record. Diagram
layout record akan menunjukan beragam tempat ( field) data dalam sebuah record. Lembar
analisis file menyediakan bagi perancang system sejumlah poin penting yang berkaitan dengan
isi dari sebuah file tertentu. Informasi tersebut akan berisi layout record, tujuan file, perkiraan
jumlah record,dan lainsebagainya.
Paket desain system. Sejumlah metodelogi prapaket desain tersedia untuk membantu siklus
pengembangan sistem. Tujuan dari paket-paket ini adalah untuk membantu perancang sistem
melakukan pendekatan secara sistematis terhadap suatu permasalahan. Paket-paket ini
membantu perancang untuk menyusun struktur permasalahan desain dan menghasilkannya
dalam waktu singkat.
Memilih perangkat lunak dan perangkat keras. Membeli perangkat lunak mempunyai beberapa
keunggulan:
1. paket perangkat lunak tersebut lebih murah. Biaya pengembangan lebih bayak akan ditanggung
oleh pembeli daripada si pembuat.
2. paket-paket peragkat lunak telah siap digunakan. Jika beberapa organisasi telah menggunakan
paket tersebut selama beberapa bulan, maka dapat diasumsikan aman dan segala gangguan yang
muncul akibat kesalahan telah dihilangkan.
3. perusahaan dapat mencoba produk tersebut sebelum menginvestasikan sejumlah uang. Dengan
menggunakan perangkat lunak in-house dimungkinkan untuk menempatkan lama waktu pengembangan
ke dalam program, hanya untuk menemukan apakah program tersebut tidak mampu memberikan hasil
yang diinginkan bila sistem tersebut dijalankan.
Kelemahan utama canned software package adalah jarangnya perangkat lunak tersebut persis sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Paket perangkat lunak tersebut biasanya perlu dimodifikasi
( biasanya menelan biaya yang cukup besar) atau sebaliknya perusahaan memodifikasi prosedur yang
dimilikinya sesuai dengan paket tersebut.
Dedicated software package ditujukan pada pelanggan tertentu seperti toko eceran atau kantor
akuntan publik. Untuk menemukan sebuah dedicated software package perlu menanyakannya pada
orang-orang yang bekerja di perusahaan lain dalam industri yang sama. Suatu catatan penting yang
harus diperhatikan ketika membeli paket perangkat lunak ataupun perangkat keras adalah: suatu
kesalahan untuk menganggap bahwa harga akan turun dengan cepat atau sebuah versi baru akan segera
tersedia. Dalam banyak kasus turunya harga adalah sesuatu yang tidak dapat dibandingkan dengan
ketidaknyamanan akibat tidak memiliki komputer pada saat tersebut. Dan metode yang canggih dari
versi yang lebih baru tidaklah selalu perlu karena kesesuaianlah yang menjadi tolok ukurnya. Akan lebih
baik bila membeli sebuah sistem sekarang ketika benar-benar dibutuhkan daripada mencoba menebak
pasar komputer yang demikian tidak terdeteksi, yang tidak seorang pun mampu meramalkannya dengan
tepat.
TUJUAN
https://ekarahayu30.blogspot.com/2013/04/metodologi-pengembangan-sistem.html