Anda di halaman 1dari 8

BAB 2

METODOLOGI PENGEMBANGAN SISTEM

A. PENGERTIAN
Metodologi pengembangan sistem adalah langkah-langkah yang dilalui oleh analis sistem
dan mengembangkan sistem informasi.
Pengembangan sistem akuntansi dapat dilaksanakan melalui 3 tahapan, yaitu :
1. ANALISIS SISTEM
Pada tahap ini analis sistem membantu pemakai informasi dalam mengidentifikasi
informasi yang diperlukan oleh pemakai untuk melaksanakan pekerjaannya. Masalah
yang sering dihadapi oleh analis sistem pada tahap ini adalah membedakan apa yang
diminta,apa yang diinginkan dan apa yang diperlukan oleh pemakai informasi. Analis
sistem harus memperoleh informasi yang sebenarnya diperlukan oleh pemakai
informasi yang diperlukan oleh pemakai informasi.Tahap analis sistem merupakan
tahap yang paling menentukan dalam keseluruhan tahap pengembangan sistem
informasi.
Tahap analisis sistem :
a. Analisis pendahuluan
Tujuan umum pengembangan sistem akuntansi adalah untuk menyediakan
informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru untuk memperbaiki informasi
yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada untuk memperbaiki pengendalian
akuntansi dan audit internal dan untuk mengurangi beban klerikal dalam
penyelengaraan catatan akuntansi.
Dalam analisis pendahuluan analis sistem mengumpulkan informasi untuk
memperoleh gambaran secara menyeluruh mengenai perusahaan
lainnya.Untuk ini analis sistem harus membuat work sheet/check sheet untuk
mengumpulkan informasi yang dikumpulkan dalam analisis pendahuluan.
b. Penyusunan usulan pelaksanaan analisis sistem
Dalam dokumen usulan pelaksanaan analisis sistem berisikan antara lain :
1. Alasan ringkas dan jelas yang mendasari dilakukannya pengembangan
sistem informasi.
2. Pernyataan khusus tentang persyaratan kinerja yang diharapkan dari
sistem akuntansi yang diusulkan.
3. Batasan luar analisis sistem yang akan dilakukan.
4. Identifikasi informasi yang kemungkinan harus dikumpulkan dalam
analisis sistem.
5. Identifikasi sumber potensial yang dapat menyediakan informasi yang
diperlukan dalam analis sistem
6. Daftar peristiwa besar/titik pengecekan yang digunakan untuk pengecek
perkembangan analis sistem yang dilaksanakan oleh analis sistem.

Isi dokumen “usulan pelaksanaan analis sitem” ini kemudian disajikan oleh
analis sistem kepada pemakai informasi untuk mempertemukan kebutuhan
pemakai informasi dengan kebutuhan pemakai menurut presepsi analis sistem.

c. Pelaksanaan analisis sistem


Pelaksanaan analis sitem didasarkan pada rencana kerja yang dituangkan
dalam usulan pelaksanaan analis sitem.
Berikut ini contoh berbagai langkah yang dilakukan oleh analis sistem dalam
melaksanakan analis sistem.
1. Analis laporan yang dihasilkan sistem sekarang
Dalam tahap ini analis sistem mempelajari laporan yang sudah dilakukan
oleh sistem akuntansi yang sekarang digunakan untuk menemukan
informasi yang diperlukan manajemen namun tidak disediakan oleh sistem
akuntansi yang sekarang.
2. Menganalis transaksi
Analis sistem kemudian melaksanakan analis terhadap setiap transaksi.
Untuk setiap transaksi yang dilaksanakan perusahaan, analis sistem
mengumpulkan informasi mengenai :
a. Unit organisasi yang terkait dalam transaksi.
b. Formulir yang digunakan.
c. Sistem otorisasi dalam pelaksanaan transaksi.
d. Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi
e. Prosedur pelaksanaan transaksi.
3. Tekhnik Pengumpulan Informasi Dalam Analis Sistem
Dalam tahap analis sistem, pengumpulan informasi dilaksanakan analis
sistem dengan cara :
a. Wawancara
b. Kuesioner
c. Metode analisis kelompok
d. Pengamatan, dan
e. Pengambilan sampel dan pengumpulan dokumen

Metode analisis kelompok sebaiknya digunakan, jika :

 Sistem yang dianalisis berdampak terhadap beberapa kelompok


pemakai informasi yang mempunyai berbagai kegiatan dan
kepentingan yang berbeda.
 Sistem yang dianalisis akan mengubah hubungan yang sudah terbina
antar mesin, dan antar metode.
 Sistem yang dianalisis melayani fungsi bisnis, yang baru yang
sebelumnya perusahaan tidak mengalami pengalaman terhadap fungsi
tersebut.
d. Penyusunan hasil laporan analisis sistem
Laporan ini merupakan dokumen tertulis yang dibuat oleh analis sistem untuk
diserahkan kepada pemakai informasi. Isi laporan hasil analisis sistem,
meliputi :
1. Pernyataan kembali alasan yang mendasari dan luas analisis sitem yang
dilaksanakan oleh analis sistem.
2. Daftar masalah besar yang ditemukan oleh analis sistem
3. Suatu pernyataan persyaratan informasi yang diperlukan oleh pemakai
informasi.
4. Suatu pernyataan tentang asumsi penting yang dibuat oleh analis sistem
selama melaksanakan analis sistem.
5. Suatu proyeksi sumber daya yang diperlukan dan biaya yang dibutuhkan
dalam perancangan sistem akuntansi yang baru atau pengubahan sistem
yang sekarang digunakan oleh perusahaan.
6. Rekomendasi yang bersangkutan dengan sistem yang diusulkan atau
persyaratan-persyaratan harus dipenuhi oleh sistem yang diusulkan
tersebut.
2. DESAIN SISTEM
Desain adalah proses penerjemah kebutuhan pemakai informasi ke dalam alternatif
rancangan sistem informasi yang diajukan kepada pihak pemakai informasi yang
diajukan kepada pemakai informasi untuk dipertimbangkan.
Pada tahap desain sistem, dibagi menjadi tahapan sebagai berikut :
1. Desain sistem secara garis besar .
Dalam pembangunan sebuah sistem informasi, analis sistem telah memperoleh
informasi berikut ini dari tahap analis sistem yang dilakukan :
a. Informasi yang dibutuhkan oleh pemakai beserta persyaratan-persyaratan
informasi tersebut.
b. Luas sistem.
c. Sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan ( manusia, mesin, uang,
material, dan metode ).
Berdasarkan informasi yang diperoleh dalam tahap tersebut, sistem kemudian
menawarkan berbagai alternatif desain secara garis besar sistem informasi
untuk menghasilakan informasi oleh pemakai.
2. Penyusunan Usulan Desain Sistem Secara Garis Besar.
Usulan desain sistem secara garis besar disusun untuk mengkomunikasikan secara
tertulis kepada pemakai informasi. Isi usulan desain sistem secara garis besar
adalah sebagai berikut :
a. Pernyataan kembali alasan dilakukannya pekerjaan pengembangan sistem
informasi.
b. Berbagai alternatif sistem informasi yang dikembangkan untuk memenuhi
kebutuhan pemakai informasi
c. Sumber daya yang diperlukan untuk mengimplementasikan dan
mempertahnkan masing-masing alternatif desain sistem.
d. Asumsi-asumsi kritis atau masalah-masalah yang belum terpecahkan yang
mungkin berdampak terhadap desain final sistem informasi.
3. Evaluasi sistem.
Dalam tahap evaluasi sistem, analisis sistem menentukan persyaratan yang harus
dipenuhi oleh blok teknologi dalam menjalankan informasi yang dirancang dam
memilih penjual teknologi yang memiliki kemampuan untuk memenuhi
persyaratan yang dituntut oleh sistem infromasi.
4. Penyusunan Laporan Final Desain Sistem Secara Garis Besar.
Berdasarkan hasil diskusi antara pemakai informasi dengan analisis sistem dengan
penyajian sistem secara garis besar dan evaluasi sistem kemudian membuat
“Laporan Desain Sistem Secara Garis Besar”.
5. Desain Sistem Secara rinci.
Dalam tahap ini, analisis sistem melakukan desain rinci untuk masing-masing
blok dalam bangunan sistem informasi menjadi bangunan sistem informasi yang
mampu memnuhi kebutuhan informasi para pemakai menghasilkan laporan umur
piutang, dalam tahap desain rinci, analisis sistem merancang format laporan, isi
laporan dan ditribusi laporan dan sebagainnya.
6. Penyusunan laporan final desain sistem secara rinci.
Hasil desain rinci sistem informasi itu disajikan oleh analisis sistem dalam
dokumen tertulis yang disebut “Laporan Final Desain Sistem Secara Rinci”
Dalam pengembangan sistem akuntansi dapat disamakan dengan pembangunan
gedung sekolah. Untuk tahap awal, arsitek melakukan wawancara dengan
pengurus sekolah untuk mendapatkan informasi tentang kebutuhan pengurus
sekolah, seperti kebutuhan ruangan, fasilitas olah raga, pengajaran yang akan
dipasang dalam gedung sekolah dan kebutuhan-kebutuhan lainnya.
Untuk selanjutnya pihak arsitek bersama-sama melakukan evaluasi terhadap
desain gedung sekolah secara garis besar sampai arsitek menghasilakn desain
rinci yang memenuhi kebutuhan pengurus sekolah tersebut.
3. IMPLEMENTASI SISTEM
Implementasi adalah pendidikan dan pelatihan pemakai informasi, pelatihan dan
koordinasi teknisi akan menjalankan sistem, pengujian sistem yang baru, dan yang
dilakukan untuk membuat sistem informasi yang telah dirancang menjadi dapat
dilaksanakan secara operasional.
Dalam tahap implementasi ini, analis sistem menysusun laporan final impleentasi
sistem yang terdiri dari dua yaitu :
1. Rencana implementasi dan
2. Hasil pelaksanaan implementasi
Hasil pelaksanaan sistem ini merupakan bagian dalam Laporan Final
Implementasi Sistem.
a. Persiapan implementasi sistem
Implementasi sistem sangat ditentukan oleh peerencanaan yang dibuat dalam
implementasi sistem.Suatu sisstem akuntansi telah dirancang dengan baik,
namun sebagian besar sukses mengembangkan sistem ditentukan oleh baiknya
perencanaan implementasi sistem disusun dan di laksanakan.Oleh karena itu,
bagian yang penting dari laporan final implementasi sistem adalah
perencanaan implementasi sistem.
b. Pendidikan dan pelatihan karyawan
c. Karyawaan yang mengikuti pendidikan dan pelatihan dibagi menjadi dua
golongan, yaitu :
 Karyawan pemakai infformasi
 Karyawan pelaksana sistem yang terdiri dari manajemen, staf,
diberbagai bagian fungsional seperti : pemasaraan, personalia, dan
hubungan masyarakat. Dengan tujuan untuk mengantisipasi
massuknya karyawan yang baru dan kemungkinan terjadinya
perubahan terhadap sistem akuntansi yang digunakan oleh perusahaan.
 Konversi sistem
Perubahan dari sistem lama ke sistem baru memerlukan pendekatan
konversi tertentu. Terdapat 4 pilihan utama pendekatan yang dapat
digunakan, yaitu :
- Konversi langsung, adalah implemenassi sitem baru secara
langsung dan menghentikan dengan segera pemakaian sistem yang
lama
- Konversi Paralel, adalah implementasi sistem baru secara
bersamaan dengan pemakaian sistem yang lama selama jangka
waktu tertentu. Pendekatan konversi ini tentu saja memerlukan
biaya yang bersangkutan dengan dilaksanakan dua sistem untuk
jangka waktu tertentu guna menghasilkan keluaraan yang sama.
- konversi modular, seringkali disebut dengan pendekatan pilot
project adalah sebagai implementasi sistem baru ke dalam
organisasi secara sebagian-sebagian.

Keuntungan kerugian
1. Resiko kegagalan sistem 1. Diperlukan periode
dapat dibatasi ditempat yang lama untuk
yang terbatas menerapkan sistem baru
dalam perusahaan
secara keseluruhan
2. Masalah yang timbul 2. Tidak semua sistem
dalam sistem yang baru dapat
dapat segera dibetulkan diimplementasikan
sebelum diterapkan lebih dengan pendekatan ini
luas
3. Karyawan dari tempat 3. Tidak semua organisasi
lain yang akan dapat menerapkan
mengoperasikan sistem pendekaatan ini
dapat dilatih ditempat
yang dijadikan pilot
project sebelum
mengoperasikan sistem
ditempat mereka sendiri
- Konversi phase-in, hamper sama dengan konversi modular. Beda
diantara keduanya adalah pada konversi modular membagi
organisasi Untuk implementasi sistem baru, sedangkan pada
konversi phase-in yang dibagi adalah sistemnya sendiri.`

Anda mungkin juga menyukai