- Adanya permasalahan – permasalahan yang timbul di sistem yang lama karena ketidakberesan
sistem yang lama, pertumbuhan organisasi.
- Untuk meraih kesempatan – kesempatan
- Adanya instruksi dari pimpinan atau adanya peraturan pemerintah
Salah satu tujuan dari pengembangan sistem informasi akuntansi adalah menambah nilai bagi
perusahaan. Sistem informasi akuntansi dapat memberi nilai tambah dengan:
Dalam hal ini, pengembangan sistem memiliki beberapa prinsip sebagai berikut:
Manusia mulai mempertukarkan informasi sejak dahulu kala, sekitar 3000 tahun sebelum
masehi atau jik dihitung sudah lebih dari 5000 tahun yang lalu. Cara mempertukarkan informasi itu
adalah dengan menuliskannya pada batu, kayu, papirus atau tanah liat.
Era informasi dimulai dengan ditemukannya komputer pada tahun 1955. Pada era ini
teknologi informasi sudah menggunakan komputer dan pemrosesan informasi menjadi lebih cepat,
pemrosesan dan penyimpanan informasi menjadi lebih murah, dan tidak banyak memakan tempat dan
waktu. Salah satu bidang akuntansi yang banyak dipengaruhi oleh perkembangan Teknologi
Informasi adalah SIA. SIA berbasis komputer hanya mengubah karakter dari suatu aktivitas. Model
akuntasi berbasis biaya historis tidak cukup untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh
perusahaan pada era teknologi informasi.
Perkembangan teknologi informasi, terutama pada era informasi berdampak signifikan terhadap
sistem informasi akuntansi (SIA) dalam suatu perusahaan. Dampak yang dirasakan secara nyata
adalah pemrosesan data yang mengalami perubahan dari sistem manual ke sistem komputerisasi
dan berakibat bermunculannya software -sofware untuk akuntansi yang dapat mempermudah
dalam membuat laporan keuangan. Jenis – jenis software yang digunakan saat ini seperti,
Microsoft SQL Server, Zahir Accounting, MYOB, Daceasy, dll.
17.3 Siklus Hidup Pengembangan Sistem Informasi
Siklus hidup pengembangan sistem dapat didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas yang
dilaksanakan oleh professional dan pemakai sistem informasi untuk mengembangkan dan
mengimplementasikan sistem informasi. Siklus hidup pengembangan sistem informasi akuntansi
dibagi menjadi tujuh fase, yaitu:
a. Perencanaan Sistem
Dalam fase perencanaan sistem dibentuk suatu struktur kerja strategis yang luas dan
pandangan sistem informasi baru yang jelas akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan pemakai
informasi. Selama fase perencanaan sistem, harus dipertimbangkan:
Faktor – faktor kelayakan sistem yang berkaitan dengan kemungkinan berhasilnya sistem
informasi yang dikembangkan dan digunakan.
Faktor – faktor strategis sistem yang berkaitan dengan pendukung sistem informasi dari sasaran
bisnis dipertimbangkan untuk setiap proyek yang diusulkan.
Nilai-nilai yang dihasilkan dievaluasi untuk menentukan proyek sistem mana yang akan
menerima prioritas yang tertinggi.
b. Analisis Sistem
Dalam tahap ini dilakukan proses:
Penilaian, identifikasi dan evaluasi komponen dan hubungan timbal balik yang terkait dalam
pengembangan sistem, definisi masalah, tujuan, kebutuhan, prioritas dan kendala-kendala
system
Fase analisis sistem adalah fase professional sistem melakukan kegiatan analisis sistem.
Laporan yang dihasilkan menyediakan suatu landasan untuk membentuk suatu tim proyek
sistem dan memulai fase analisis sistem.
Tim proyek sistem memperoleh pengertian yang lebih jelas tentang sistem untuk
mengembangkan suatu sistem baru.
Ruang lingkup analisis sistem ditentukan pada fase ini. Profesional sistem mewawancarai calon
pemakai dan bekerja dengan pemakai yang bersangkutan untuk mencari penyelesaian masalah
dan menentukan kebutuhan pemakai.
Beberapa aspek sistem yang sedang dikembangkan mungkin tidak diketahui secara penuh pada
fase ini, jadi asumsi kritis dibuat untuk memungkinkan berlanjutnya siklus hidup
pengembangan sistem.
Pada akhir fase analisis sistem, laporan analisis sistem disiapkan. Laporan ini berisi penemuan –
penemuan dan rekomendasi
c. Perancangan Sistem Secara Umum
Dalam tahap ini hal yang dilakukan yaitu:
Dibentuk alternative – alternative perancangan konseptual untuk pandangan pemakai. Alternatif
ini merupakan perluasan kebutuhan pemakai.
Pada fase ini analis sistem mulai merancang proses dengan mengidentifikasikan laporan –
laporan dan output yang akan dihasilkan oleh sistem yang diusulkan. Data masing – masing
laporan ditentukan.
a. Sistem mengandung kesalahan yang dulunya belum terdeteksi, sehingga kesalahan sistem perlu
diperbaiki.
b. Sistem mengalami perubahan-perubahan karena permintaan baru dari pemakai sistem.
c. Sistem mengalami perubahan lingkungan luar.
d. Sistem perlu di tingkatkan.