ELEVATOR
Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah Alat Angkat Angkut
yang diampu oleh Ir. Syawalludin, S.T., M.M., M.T.
Disusun oleh :
Ridwan Khanafi ( 2016 44 00 37 )
Yuda Febriyanto ( 2016 44 00 45 )
2019M/1440H
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia dan
rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada
waktu yang telah ditentukan. Makalah ini diharapkan dapat memberikan tambahan
edukasi tentang Elevator.
Dalam penyelesaian makalah ini, penulis banyak mengalami kesulitan, terutama
disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan
dengan cukup baik. Karena itu, sudah sepantasnya jika penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Dosen pengampu mata kuliah Alat Angkat Angkut Ir. Syawalludin,
S.T., M.M., M.T.
2. Teman - teman, narasumber yang dapat dipercaya, serta semua pihak
yang ikut membantu dalam pencarian data dan informasi, baik secara
langsung maupun tidak langsung, cetak maupun elektronik, yang tidak
dapat kami sebutkan satu per satu. Terima kasih atas semuanya.
Penulis sadar, sebagai seorang mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran,
penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan makalah
yang lebih baik lagi dimasa yang akan datang. Harapan penulis, semoga makalah
yang sederhana ini, dapat memberi manfaat tersendiri bagi para pembacanya dan
juga mampu memberikan sedikit kemajuan bagi Bangsa dan Negara.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman
COVER ............................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................. v
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
LANDASAN TEORI
2
sangat terbatas, elevator hidrolik ini sekarang tidak hanya dipakai
oleh pemadam kebakaran saja. Sekarang elevator hidrolik sering
dipakai oleh perusahaan telekomunikasi, bengkel-bengkel kendaraan
bermotor, dan lain-lain.
3
2. Frekuensi Lebih dari 80 start /stop perjam. Terbatas 80 start
Pemakaian Pada umumnya 180 start/stop per- /stop perjam
jam.
4
2. Jenis Tarikan Gesek (Traction Drive)
Lift jenis ini dapat digolongkan menjadi 2 (dua) penggolongan,
yaitu :
1. Dilihat dari segi mesin penggerak langsung atau tidak langsung,
dibagi menjadi 2 (dua ) yaitu :
a. Geared Elevator
5
b. Gearless Elevator
6
dalam penggunaannya. Namun demikian dengan
berkembangnya sistem control yang lebih modern (VVVF =
Variabel Voltage Variabel Frequensi yang dilengkapi IPM =
Integrated Power Modele, dll). Maka timbul kecendrungan
yang kuat untuk menggeser atau mengurangi penggunaan
penggerak motor DC pada lift-lift keluaran terakhir dengan
kemampuan yang lebih baik dan lebih hemat biaya operasi.
Spesifik lift traksi system pengendali motor dan gear
motor pada motor traksi antara lain :
a. Geared machine dengan motor AC single speed : 15-30
m/menit.
b. Geared machine dengan motor AC double speed : 30-45
m/menit.
c. Geared machine dengan motor AC VVVF : 45-210
m/menit.
d. Gearless machine dengan motor DC atau AC VVVF :
>150 m/menit.
7
2.2 Komponen Elevator
Apabila kita ingin mengetahui sistem kerja elevator, maka kita harus
mengetahui komnponen utama dalam elevator tersebut. Untuk mempermudah
kita mengetahui cara kerja elevator secara keseluruhan, disini penulis akan
menggolongkan tata letak komponen-komponen elevator dalam dua bagian
ruangan, yaitu ruang mesin ( Machine Room ) dan ruang luncur ( Hoistway ).
8
Gambar 2.3 Mesin Elevator
b. Governor
Governor adalah komponen penggerak utama dalam elevator,
didalam governoor ini terdapat saklar yang berfungsi untuk
menonaktifkan semua rangkaian sehingga otomatisasi elevator mati
dan tidak berfungsi. Selain saklar juga terdapat pengait rem, pengait
rem ini berfungsi untuk menghentikan kawat selling dan kawat
selling ini menarik rem yang ada di kereta elevator.
9
d. Ruang Luncur
Ruang luncur ini adalah tempat dimana elevator beroperasi
berbentuk lorong vertikal, disinilah elevator menjangkau tiap-tiap
lantainya.didalam ruang luncur ini terdapat beberapa komponen
utama yang tak kalah pentingnya dibandingkan dalam ruang mesin.
e. Kereta
Kereta elevator beroperasi pada ruang luncur dan menapak
pada rail di kedua sisinya, pada sisi kanan dan kiri terdapat pemandu
rail ( sliding guide ) yang berfungsi memandu atau menapaki rail.
10
asalnya dari sensor kedekatan ( proximity ) yang berfungsi
menentukan level atau tidaknya lantai, setelah lantai dinyatakan
level atau rata maka motor stepper akan membuka pintu secara
otomatis.
11
f. Saklar Pintu
Saklar pintu atau sering disebut dengan door contact adalah
salah satu komponen yang termasuk penting dalam pengamanan
elevator, cara kerja dari saklar pintu ( door contact ) ini adalah
saklardihubungkan kabel saklar pintu ( door contact ) tiap-tiap lantai
secara seri.
Apabila salah satu pintu dibuka secara sengaja maka elevator
tidak akan bekerja, ini dikarenakan untuk keselamatan pengguna
elevator atau bagian perawatan elevator.
12
Tabel 2.2 Besaran Factor Bobot Imbang
Penyelesaian :
2400 + 42,5 % x 1200 = 29310 Kg
13
lift dan akan mencengkaram rail untuk melakukan pengereman
secara paksa terhadap lift.
3. Final Limit Switch (upper/bagian atas), berfungsi :
Merupakan double proteksi untuk menghentikan operasi
lift jika limit switch (upper) gagal beroperasi.
4. Limit Switch (upper/bagian atas),berfungsi :
Berfungsi menjaga lift beroperasi melewati batas travel
lantai tertingginya.
5. Emergency Exit (manhole), berfungsi :
Penumpang dapat di tolong/evakuasasi dari dalam
sangkar melalui manhole ini pada saat emergency.Manhole ini
hanya dapat di buka dari sisi luar bagian atas.jika pintu ini
terbuka lift otomatis akan berhenti.
6. Emergency Light (lampu emergency), berfungsi :
Lampu emergency akan menyala secara otomatis jika
terjadi pemdaman sumber listrik.Lampu ini dapat bertahan
rata-rata sampai dengan 15 menit.
7. Safety Gear/Safety Wedge, berfungsi :
Melakukan pengereman (menjepit) terhadap rail jika
governor mendeteksi terjadinya over speed.
8. Limit Switch (Lower/bagian bawah), berfungsi :
Menjaga lift beroperasi melewati batas travel lantai
terendahnya.
9. Final limit switch (lower/bagian bawah), berfungsi :
Merupakan double proteksi untuk menghentikan opersi
lift jika limit swich gagal beroperasi.
10. Lubang kunci pintu luar,berfungsi :
Terletak di sisi sebelah atas dari pintu luar lift yang
memungkinkan untuk di buka jika ingin melakukan
pertolongan darurat pada penumpang jika terjadi emergency.
14
11. Door Lock Switch, berfungsi :
Mencegah pintu terbuka pada saat lift sedang
beroperasi (running).Pintu hanya dapat di buka setelah
sangkar berhenti.
12. Interphone, berfungsi :
Penumpang dapat berkomunikasi dengan petugas
teknisi (building maintenance) di ruang mesin,ruang control
atau ruang security jika terjadi pemdaman listrik atau hal
emergency.
13. Safety Shoe, berfungsi :
Mendeteksi gangguan pada saat pintu akan menutup
dan membuka kembali jika mendeteksi sesuatu.Photocell
dapat di gunakan secara bersamaan safety shoe ini.
14. Weighing Device (pendeteksi beban),berfungsi :
Memberikan / mengaktifkan buzzer alarm pada saat
weighing device ini mendeteksi beban sangkar yang
berlebih.jika weighing device ini aktif pintu lift akan tetap
terbuka sampai dengan sangkar di kurang bebannya.
15. Apron, berfungsi :
Mencegah penumpang terjatuh ke dalam hoistway
(ruang luncur lift) pada saat penumpang mencoba keluar
ketika lift berhenti tidak level.
16. Buffer, berfungsi :
Jika sangkar atau counterweight (beban penyeimbang)
bergerak kea rah paling bawah,buffer akan mengurangi
terjadinya shock (guncangan).
15
2.3 Cara Kerja Elevator
Kontruksinya berupa sangkar atau kereta yang dinaikturunkan oleh mesin
traksi, dengan mengunakan tali baja tarik, melalui ruang luncur (hoistway)
didalam bangunan yang dibuat khusus untuk lift. Agar kereta lift tidak
bergoyang digunakan rel pemandu setinggi ruang luncur (hoistway) yang diikat
dengan tembok ruang luncur lift. Untuk mengimbangi berat kereta dan bebannya
digunakan bandul pengimabang (counterweight), beratnya sama dengan berat
kereta ditambah dengan setengah berat beban maksimum yang diizinkan. Hal ini
untuk memperingan kerja mesin traksi, karena pada saat kereta dipenuhi dengan
beban maksimum, mesin traksi hanya berupaya mengangkat atau menaikkan
setengah dari beban maksimumnya. Sebaliknya pada saat kereta kosong, mesin
traksi hanya perlu mengangkat atau menaikan setengah dari beban maksimum
yang berlebih pada counterweight.
Pada sistem geared atau gearless (yang masing-masing digunakan pada
instalasi gedung dengan ketinggian menengah dan tinggi), kereta lift
tergantung di ruang luncur oleh beberapa steel hoist ropes, biasanya dua puli
katrol, dan sebuah bobot pengimbang (counterweight). Bobot kereta dan
counterweight menghasilkan traksi yang memadai antara puli katrol dan hoist
ropes sehingga puli katrol dapat menggegam hoist ropes dan bergerak serta
menahan kereta tanpa selip berlebihan.
16
di kotak gigi, yang dapat mengurangi kecepatan rotasi poros motor menjadi
kecepatan drive-sheave rendah. Mesin gearless memiliki motor kecepatan
rendah dan puli katrol penggerak dihubungkan langsung ke poros
motor.Sistem pergerakan Lift dengan Gearless
17
BAB III
PEMBAHASAN
18
Kriteria kualitas pelayanan elevator adalah :
1. Waktu menunggu (interval, waiting time).
Kesabaran orang untuk menunggu lift tergantung kota dan
Negara dimana gedung itu ada. Orang-orang di kota besat lazimnya
kurang sabardibanding dengan orang-orang di kota kecil.
Untuk proyek-proyek komersil perkantoran diperhitungkan
waktu menunggu sekitar 30 detik.
Penting:
Jika jumlah lift total dihitung atas dasar daya angkut pada
beban puncak saat-saat sibuk, maka untuk proyek-proyek
perkantoran yang beberapa lantainya disewa oleh satu penyewa,
jumlah lift totalnya harus di tambah dengan 20-40 %, sebab sebagian
lift di dalam zone yang disewa satu penyewa tersebut dipakai untuk
lalu lintas antar lantai, sehingga waktu menunggu di lantai dasar
dapat memanjang menjadi 90 detik atau lebih.
19
2. Daya angkut (handing capacity).
Daya angkut lift tergantung dari kapasitas dan frekuensi
pemuatanya.Standard daya angkut lift diukur untuk jangka waktu 5
menit jam-jam sibuk (rush-hour) Daya angkut 1 lift dalam 5 menit
adalah :
[M = ]=M=
Dimana :
M= kapasitas lift (orang) dan daya angkut 75 kg/orang.
W= waktu menunggu (waiting time/interval) dalam detik = T/N
20
b. Pintu lift menutup kembali (2 detik).
c. Pintu lift membuka di setiap lantai tingkat (n-1) (2detik).
d. Penumpang meninggalkan lift di setiap lantai dalam 1 zone
sebanyak (n-1) lantai : (n-1) x m/n-1 x 1.5 detik (1,5 detik).
e. Pintu lift menutup kembali di setiap lantai tingkat (n-2) (2
detik).
a. Perkantoran 4 m2 / orang.
b. Flat 3 m2 / orang.
c. Hotel 4 m2 / orang.
21
30 lantai : 1 – 10 lantai 75%
11 – 20 lantai 75%
21 – 30 lantai 85%
Dimana :
P = Persentasi Empiris Beban Puncak Lift (%)
A = Luas Lantai Kotor Per Tingkat (%)
N = Jumlah Lantai
22
sedangkan : k = 5 x N x m x 0,3 = 1,5 mN
maka =
Persamaan L=MN = =
Dimana :
N = Jumlah Lift Dalam 1 Zone
a = Luas Lantai Kotor Pertingkat.
P = Persentasi Jumlah Penghuni Gedung yang Diperhitungkan
Sebagai Beban Puncak Lift.
T = Waktu Perjalanan Bolak-Balik Lift.
M = Kapasitas Lift
a” = Luas Lantai Netto Per Orang.
N = Jumlah Lantai Dalam Satu Zone.
M= =
Beban puncak lift : L=P %
23
Dimana n a’ adalah luas lantai netto
dalam 1 zone. Persamaan : M = L,
= Maka :
] &[ ]
[ ]
Contoh perhitungan :
Suatu gedung 30 lantai dengan dengan luas rata-rata a = 1200 m2, tinggi
lantai sampai dengan lantai h = 3.60 meter dibagi dibagi dalam 2 zone; zone
bawah 15 lantai, dan atas 15 lantai.
Gedung tersebut direncanakan untuk dilayani oleh lift-lift berkecepatan
rata-rata 4m/detik dan kapasitas m = 20 orang/lift.
24
Perhitungan zone – 2
Waktu perjalanan bolak-balik lift antara lantai (1-15 non-stop) dengan
kecepatan rata-rata S2 = 5 m/detik
Untuk :
h = 3,60 m N1 = 15
N2 = 15
S1 = 3 m/detik
S2 = 5 m/detik
M = 20 orang/lift
Maka :
T2 = 160,32 detik
Persamaan L2 = M2
25
Maka :
[ N2 = ]
Untuk :
a = 1200 m2
n2 = 15
T2 = 160.32 detik
P =4%
a” = 4 m2/orang
Maka:
N2 = 4lift @ 20 orang
w2 = 40.08 detik
> w min = 30 detik
< w max = 45 detik
Perhitungan Zone – 1
Sedangkan T1 =
Persamaan: L1 = M1
: = [ N1 = ]
26
Untuk :
a = 1200 m2
n1 = 15
m = 20
h = 3.60 m
s1 = 3 m/detik a” = 4 m2/detik P = 4%
T1 = 153.6 detik
Maka :
N1 = 4 lift @ 20 orang
w1 = 38.4 detik > w min = 30 detik< w max = 45 detik
27
Kebutuhan ruang mesin lift disatukan pula dengan kebutuhan ruang
mesin AC, ruang mesin-mesin pompa air, reservoir antara untuk persediaan air
bersih dan lain-lain.
Ruang mesin tersebut berupa beton tulang yang padat dan kokoh yang
berfungsi pula sebagai penghadang menjalarnya kebakaran ke atas. Sedangkan
skylobby-skylobby tersebut terletak di atas ruang-ruang mesin yang kokoh
tersebut.
Adanya ruang-ruang mesin antara tersebut juga sangat menghemat
energi listrik untuk pemompaan air bersih, penghawaan mekanis dan AC dan
penghematan rongga- rongga untuk tabung-tabung instalasi listrik, AC maupun
pemipaan.
Secara struktural, ruang mesin yang kokoh tersebut, pasti dapat menambah
ketahanan gedung terhadap gaya-gaya horizontal akibat gempa ataupun angin.
Suatu gedung dengan luas lantai rata-rata 2190 m2 dan jumlah lantai 63
dibagi dalam 5 zone dengan 5 skylobby.
28
Waktu perjalanan bolak-balik lif t:
T=
T = 126.4 detik
N= = 5 lift @ 18 orang
Jadi setiap zone dilayani lift lokal sebanyak 4 buah dengan kapasitas 20
orang/lift dan kecepatan rata-rata 2 m/detik.
29
Pintu lift menutup kembali dilantai dasar = 2 detik
Pintu lift membuka dan menutup di skylobby = 4 detik
Penumpang keluar lift di skylobby @ 1.5 detik/orang = 30 detik
2(14−1)3.60
Perjalanan bolak balik lift = 46.8 detik
2
T = 114.8 detik
Beban puncak lift ekspres di atas zone – 1 = Beban puncak lift local
Jumlah lift : N =
30
- Penumpang masuk di lantai dasar = 20 x 1.5 detik
• = 30detik
- Penumpang keluar di skylobby = 20 x 1.5 detik = 30detik
Jumlah 2 3 4 5 6 7 10 15 20 25
lift
Factor 0.85 0.77 0.72 0.67 0.63 0.59 0.52 0.44 0.40 0.35
daya
Contoh :
Lift dengan kapasitas 3500 lb = 1587.6 kg dan kecepatan 3 m/detik
31
1 orang diperhitungkan 75 kg
Suatu lift dengan kapasitas 2000 lb dan kecepatan 2.5 m/detik memerlukan
daya listrik :
HP = 23 HP
: 1 HP = 0.746 KVA )
32
DAFTAR PUSTAKA
https://docplayer.info/70578492-Makalah-elevator-lift-disusun-oleh-jhon-fetra-
sitepu-miftahudin-teknik-mesin-fakultas-teknologi-industri.html
33