ELEVATOR
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Seiring dengan kebutuhan moda transportasi udara antar kota, provinsi bahkan manca
negara yang cukup tinggi, biasanya diimbangi dengan peningkatan jumlah pengguna jasa bandar
udara. Ramainya pengguna jasa bandar udara khususnya pada akhir pekan dan hari-hari libur
nasional membutuhkan sarana transportasi vertikal masal yang dapat mengangkut pengguna jasa
dan barang bawaanya untuk berpindah tempat dari lantai dasar ke lantai yang lebih tinggi maupun
sebaliknya.
Penggunaan tangga-tangga konvesional dirasa kurang memadai apalagi jika ditinjau dari
aspek kepuasan pengguna jasa bandar udara. Penggunaan tangga-tangga konvesional pun
terkadang dapat menimbulkan accident maupun incident, khususnya bagi para lanjut usia dan
anak-anak. Oleh karena itu, dibutuhkan sarana transportasi vertikal masal yang digerakan oleh
sebuah motor sehingga dapat memudahkan para pengguna jasa bandar udara untuk berpindah
tempat dari lantai dasar ke lantai yang lebih tinggi maupun sebaliknya.
Elevator merupakan sarana transportasi vertikal untuk mengangkut manusia dan barang
dalam suatu gedung bertingkat yang bergerak ke atas ataupun ke bawah mengikuti perintah yang
digerakkan oleh motor. Aktifitas berpindahnya manusia dan barang antar lantai dapat dilakukan
dengan lebih mudah, cepat dan tanpa menguras tenaga pelakunya. Umumnya, Elevator sering
dijumpai pada bandar udara untuk memudahkan perpindahan pengguna jasa dan barang bawannya.
ELEVATOR
Elevator adalah alat transportasi vertikal yang digunakan untuk mempermudah aktifitas
manusia untuk berpindah dari suatu lantai yang rendah ke lantai yang lebih tinggi maupun
sebaliknya. Biasanya digunakan untuk mengangkut manusia maupun barang didalam suatu
gedung bertingkat. Umumnya digunakan di gedung-gedung bertingkat tinggi (lebih dari tiga atau
empat lantai), seperti mall, stasiun car api, hotel, rumah sakit dan Bandar Udara.
Menurut KBBI, Elevator adalah alat untuk mengangkat yang digerakkan dengan tenaga
listrik, dapat turun naik, untuk mengangkat orang atau barang, terutama dipakai pada gedung
bertingkat. Elevator adalah seperangkat alat yang digunakan untuk mengangkut orang atau barang
dari suatu tempat atau lantai ke tempat atau lantai lainnya secara vertikal dengan menggunakan
seperangkat alat mekanik (Andi dan Oka, 2013)
Elevator/Elevator adalah alat transportasi vertikal orang dan barang di dalam gedung
bertingkat. Untuk gedung yang bertingkat lebih dari 2 lantai orang yang naik dari lantai bawah ke
atasnya dan sebaliknya yang turun dari atas ke bawahnya. Tenaga penggerak Elevator/Elevator
pada umumnya menggunakan motor listrik, ada juga yang menggunakan tenaga hydrolic.
Elevator/Elevator hidrolik pun menggunakan motor listrik untuk menggerakkan hidroliknya (SOP
Elevator Bandara Soekarno – Hatta T2, 2014).
Elevator komersial pertama dengan alat pengaman dibuat oleh seorang bangsa Amerika
yaitu Elisha Graves Otis yang didemontrasikan di suatu “pekan malam” di New York pada tahun
1853. Elevator penumpang pertama dipasang di suatu gedung pertokoan di New York pada tahun
1857 yang digerakkan dengan mesin uap. Elevator meliputi alat pengangkat/ pengangkut manusia
dan barang yang digerakkan dengan tenaga listrik baik melalui transmisi tarikan langsung (tanpa
atau dengan roda gigi) maupun dengan system hidrolis dengan gerakan vertical naik turun. Pada
saat ini kebanyakan alat angkat dan menurunkan memakai motor listrik sebagai pendayaan dari
mesin Elevator.
II.2. Jenis – Jenis Elevator
II.2.1. Ditinjau dari Fungsi Penggunaan
Fungsi
Penggunaan
a. Passenger Elevator adalah elevator yang berfungsi hanya untuk melayani manusia saja,
elevator ini sangat dijaga kehandalan system keamananya. Hal ini karena menyangkut
keselamatan manusia penumpang Elevator tersebut. Passenger Elevator biasanya di pasang
pada gedung gedung, mall dan public area.
b. Freight Elevator adalah elevator yang berfungi untuk memindahkan barang, freight elevator
mempunyai kapasitas yang lebih besar dan bukaan pintu / door opening yang lebih besar.
Gambar Freight Elevator
c. Service elevator adalah elevator yang biasa dipasang di perhotelan, fungsinya untuk
mengantarkan penumpang dan barang ke kamar – kamar penghuni hotel. Perbedaan service
elevator dengan passenger elevator, jika pada passenger elevator hanya melayani penumpang
saja sedangkan pada service melayani penumpang dan barang. Kedua, passenger elevator
adalah Elevator untuk umum dan service elevator untuk penumpang khusus.
e. Residential Elevator adalah elevator yang biasa dipasang di perumahan, fungsinya untuk
mengantarkan penumpang dan barang milik penghuninya.
g. Dumbwaiter Elevator adalah Elevator yang didesain dengan dimensi dan kapasitas yang kecil
(50 kg, 100 kg, 200kg dan 300 kg), Elevator ini hanya untuk mengangkut barang makanan
dan minuman, Elevator ini banyak digunakan di restaurant, hotel, office dll.
Gambar Dumb Elevator
Gearless Geared
a. Drum Type
Cara operasi Elevator jenis ini seperti crane pada proyek kontruksi bangunan dengan
menggulung tali baja pada tabung gulung. Pemakaian jenis ini pada Elevator penumpang tidak
terlalu populer seperti pada Elevator traksi jenis motor pully, hal ini disebabkan adanya
beberapa keterbatasan dalam pemakaian. Oleh karena itu Elevator jenis ini hanya
dipergunakan untuk Elevator-Elevator dengan kapasitas kecil seperti pada Elevator perumahan
(home elevator) dan (Elevator pelayan) dumbwaiter.
b. Friction Type
Sebuah sistem gerak kendali suatu Elevator yang memanfaatkan gesekan yang terjadi antara
pulley dengan tali baja/sling, dimana keduanya saling terhubung menarik ke atas sebuah car
dengan penggantung tali baja dan beban pengimbang (counter weight). Sistem ini merupakan
peningkatan dari sistem terdahulu karena terbatasnya jarak ketingian yang akan di capai,
sehingga membentuk suatu alat transportasi vertical dengan interval waktu. Elevator jenis ini
dapat digolongkan menjadi 2 (dua) penggolongan, yaitu:
• Geared. (menggunakan gear box)
Putaran motor (kecepatan) berkurang 1/10 kali menggunakan peralatan speed reducer
dengan berbentuk ulir atau helical gear dan ditransmisikan ke sheave traksi dari mesin
traksi.
Gambar Geared Elevator
b. Micro Switch
Saklar Micro Switch atau saklar mikro adalah salah satu jenis saklar yang mempunyai tuas
sebagai pengubah posisi kontak terminal dari NO (Normally Open) ke NC (Normally
Close) atau sebaliknya. Posisi kontak pada saklar micro switch akan berubah ketika tuas
ditekan oleh suatu objek. Pada umumnya Saklar Micro Switch memiliki fungsi yang sama
dengan saklar listrik atau push button, yaitu sebagai saklar ON – OFF dengan cara
menghubungkan atau memutuskan aliran listrik.
Gambar Encoder
Primary Velocity Transducer/ Rotary Encorder berupa piringan tipis dan menggunakan
sensor optic yang biasanya dikopel oleh poros yang berputar, umumnya dikopel langsung
dengan shaft atau poros motor. Piringan tipis tersebut terdapat lubang disepanjang
pinggiran lingkaranya, dibagian sisi – sisi piringan terdapat sebuah led dan phototransistor.
Sebaliknya jika cahaya led tidak menembus lubang piringan maka cahaya tersebut akan
tertahan. Piringan tersebut akan berputar sesuai dengan kecepatan putaran sehingga
phototransistor akan saturasi ketika cahaya led menembus lubang – lubangnya.
II.3.2. Car
Car adalah suatu tempat yang digunakan pengguna jasa untuk naik dan turun disebuah
elevator. Car ini dihubungkan secara langsung dengan bobot pengimbang (counter weight) melalui
tali baja menggunakan pully penggerak yang terangkai dengan motor penggerak. Komponen car
terdiri dari atap, dinding, pintu, pesawat pengaman dan floor. Berikut beberapa penjelasan
komponen car:
a. Pintu
Pintu lantai harus dapat menutup seluruh batas lubang-lubang pintu pada ruang luncur.
Lubang gerak pintu lantai dan pintu car harus dibuat tidak kurang dari 20 mm dan tidak
lebih dari 35 mm. Sisi tekukan bagian pintu harus lengkung (beveled) dan tidak
terdapat bagian yang tajam yang akan membahayakan pemakai elevator. Pintu pada
sistem elevator terdapat 2 bagian, diataranya sebagai berikut:
Pada atap car elevator terdapat panel inspeksi yang berfungsi untuk memberikan
kemudahan dalam inspeksi atau merawat elevator Pada panel ini terdapat tombol
naik, turun, stop darurat, saklar pemindah fungsi otomatis dan manual. Bila sakelar
pemindah fungsi bekerja pada manual maka pergerakan elevator hanya tergantung
pada kontinuitas penekanan tombol (tombol naik atau tombol turun). Kecepatan
maksimal pergerakan elevator dalam operasi manual adalah 0,63 m/detik.
• Proximity
Secara bahasa Proximity switch berarti, Proximity artinya jarak atau kedekatan,
sedangkan switch artinya saklar jadi definisinya adalah sensor atau saklar otomatis
yang mendeteksilogam berdasarkan jarak yang diperolehnya, artinya sejauhmana
kedekatan object yang dideteksinya dengan sensor, sebab karakter dari sensor ini,
mendeteksi object yang cukup dekat dengan satuan mili meter, umumnya sensor
ini mempunyai jarak deteksi yang bermacam-macam seperti 5,7,10,12, dan 20 mm
tergantung dari type sensor yang digunakan, semakin besar angka yang tercantum
pada typenya,maka semakin besar pula jarak deteksinya, selain itu sensor ini
mempunyai tegangan kerja antara 10 - 30 Vdc atau ada juga yang menggunakan
tegangan AC 100 – 200 Vac.
Gambar Proximity
II.3.3. Counterweight
Terbuat dari logam, campuran logam atau beton bertulang. Berat pengimbang sama dengan
45 s/d 50 % dari kapasitas maksimal ditambah berat kereta termasuk rangkanya. Konstruksinya
harus memudahkan untuk pemeriksaan dan perawatan. Setiap rangka pengimbang berat dilengkapi
memakai 4 (empat) buah sepatu luncur, 2 (dua) buah disamping kanan dan 2 (dua) buah disamping
kiri.
Gambar Counterweight
Pada rel elevator terdapat sakelar pengaman batas yang berfungsi memberhentikan elevator
secara otomatis jika elevator melewati batas-batas perjalanan terakhir ke atas ke bawah. Sakelar
dipasang di atas kereta atau diruang luncur. Setelah sakelar pengaman bekerja maka untuk
menjalankan elevator kembali pada pengoperasian normal diperlukan penanganan oleh teknisi.
Sistem Roping
(a) (b) (c) (d) (e)
Sistem Roping
Fig. Roping Roping method Principal use
a 1:1 Half wrap (Single wrap) Mid-, low-speed elevators
b 1:1 Full wrap (Double wrap) High-speed elevators
c 1:1 Drum winding Home elevators
d 1:1 Drum winding Small, low-speed elevators
e 2:1 Full wrap (Double wrap) High-speed elevators
f 2:1 Half wrap (Single wrap) Freight elevators
g 2:1 Half wrap (Single wrap) Machine-room-less elevators
h 3:1 Half wrap (Single wrap) Large freight elevators
i 4:1 Half wrap (Single wrap) Large freight elevators
Tabel 1 Konfigurasi Sistem Roping
Gambar shackle elevator
Sumber: https://arlweb.msha.gov/s&hinfo/paper7.html
Bekerjanya pesawat pengaman tidak boleh menggunakan sistem elektris, hidrolis maupun
pneumatis. Jika pesawat pengaman berangsur bekerja, maka perlambatan rata-rata kereta yang
jatuh/merosot adalah antara 0,2 dan 1,0 gravitasi.
Pembebanan pesawat pengaman dapat dibebaskan kembali dari gigitan, dilakukan dengan
kereta ditarik ke atas. Setelah pembebasan pesawat pengaman, diperlukan pemeriksaan ulang
secara menyeluruh sebelum menjalankan lift kembali. Setelah pekerjaan tersebut dilakukan,
pesawat pengaman harus dalam kondisi siap pakai kembali.
Konstruksi pesawat pengaman dipasang pada rangka kereta, 1 buah disamping kanan dan
1 buah disamping kiri bagian bawah rangka. Dilarang mempergunakan celah atau alur dari blok
gigi pengaman sebagai sepatu luncur. Pesawat pengaman pada sisi kiri dan kanan harus dikopel
sehingga bila governor bekerja, maka kedua pesawat pengaman akan bekerja secara bersamaan.
Gambar Pulley Governor
Sumber: http://id.kisa-motor.com/elevator-safety-devices/elevator-overspeed-governor/elevator-
overspeed-governor-ox-240.html
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=4Rbk02bN894
Gambar Gambar Safety Plunk
Sumber: http://novaelevator.com
Gambar Governor Tension
Kemiringan lantai kereta pada saat pesawat pengaman bekerja dan jika ada beban
distribusi yang merata, maka kemiringan pada lantai kereta tidak boleh melebihi 5 % dari kondisi
normal. Pada pengaman elektris harus terdapat suatu alat elektris yang menghentikan lift sesaat
sebelum pesawat pengaman bekerja atau pada saat bekerja, dimana peralatan ini termasuk dalam
rangkaian pengaman.
Governor kecepatan lebih, yaitu kondisi pengaman elektris dari governor bekerja pada
saat kelajuan lift mencapai 115 % sampai dengan 140 % dari kecepatan maksimal dan secara
otomatis akan memutuskan tenaga listrik. Pemeriksaan listrik governor harus dilengkapi dengan
peralatan pengaman elektris yang termasuk dalam rangkaian pengaman dan mengakibatkan lift
berhenti sebelum governor mencapai kelajuan batas, baik pada waktu lift ke atas maupun ke
bawah.
II.5. Komponen Pendukung
Komponen pendukung adalah komponen pada system elevator yang berfungsi untuk
membantu mengamankan system kerja elevator ketika terjadi kondisi abnormal dan
mempermudah dalam kegiatan perawatan. Ada beberapa komponen pendukung kerja elevator
antara lain seperti dibawah ini:
Tangga
Alat pengaman
III.1. Persiapan
1. Check panel control operasional elevator.
2. Pastikan semua indikator yang menyala sesuai dengan kondisi normal operasi.
3. Pastikan semua tombol operasional elevator berfungsi dengan baik.
4. Pastikan rel pintu elevator bebas dari obstacle.
PROSEDUR PEMELIHARAAN
a. Pastikan Elevator/Elevator bekerja normal test buka dan tutup pintu, lakukan test jalan
naik dan turun dengan posisi swicth normal dan posisi inspection.
b. Pastikan instalasi kabel power dalam kondisi normal, mekanik mekaniknya dalam
keadaan baik, relay-relay, Contactor, MCB tombol-tombol, sensor dan safety bekerja
normal;
c. Lakukan pengukuran tegangan power listrik AC dan Battery emergency lakukan semua
kerja dan fungsi dari Elevator/Elevator. Lakukan beberapa kali sampai ditemukan titik
yang pasti kerusakan dimaksud;
d. Pastikan switch sensor, limit switch dan emergency – emergency switch dalam kondisi
baik dan tersambung dengan melihat indicator ES di panel board control dalam kondisi
tidak menyala.
e. Jika indikator ES menyala berarti ada safeti device yang putus atau bekerja, posisikan
Elevator dalam kondisi insfection dengan memutar swicth operation dari posisi normal
ke posisi infection, lakukan penjamperan pada termianal safety yang disediakan sampai
indicator ES mati, lakukan pengecekan safety sesuai area safety yang telah ditemukan
berdasarakan gambar wiring control.
f. Pastikan switch pintu dalam dan luar sangkar tertutup sempurna dengan melihat
indicator DFC dan DW dalam kondisi menyala.
g. Jika indicator DFC dan atau DW menyala, lakukan pengecekan door switch pintu luar
dan atau pintu dalam, lakukan penggantian jika terjadi kerusakan. Lakukan pengecekan
bandul penarik pintu luar dan belt penggerak pintu dalam lakukan penggantian jika
terjadi kerusakan.
PENUTUP
V.1. Kesimpulan
a. Peralatan Elevator/Elevator setelah dilakukan pemeliharaan rutin sesuai jadwal dan
perbaikan kerusakan sesuai dengan prosedur yang baku, diharapkan ketersediaan
peralatan (Availability) Elevator/Elevator dapat mencapai 100 %;
b. Dalam melakukan pemeliharaan dan atau perbaikan Elevator/Elevator harus dilakukan
dan disaksikan oleh teknisi yang memiliki rating serta koordinasi yang baik dengan
dinas – dinas terkait lainnya;
c. Setiap kegiatan yang dilakukan terhadap peralatan Eskalator, harus dicatat dalam
logbook atau checksheet pemeliharaan peralatan dan dibuatkan laporan yang lengkap
serta ditandatangani oleh teknisi yang bersangkutan dan diketahui oleh Pimpinan unit.