Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN CASE METHOD

ELEVATOR

Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat


Yang Diperlukan Dalam Penulisan Laporan Mata Kuliah

Disusun Oleh Kelompok 2:

MUHAMMAD RAMADHAN 200120058


NICO MAULANA SAPUTRA 200120075
KHAIRUL RIZA 200120052
MUHAMMAD IQBAL SAPUTRA 200120061
MUHAMMAD IQBAL 200120031
SAFINATUN NAJA 200120059

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ungkapkan kepada Allah swt. atas segala rahmat
dan hidayah yang telah dilimpahkan-Nya sehingga materi Wawasan dasar
pengelolaan pendidikan dapat penulis selesaikan dengan baik. Selanjutnya,
shalawat dan diiringi salam penulis sanjungkan sajikan kepada Rasulullah saw.
Beserta seluruh keluarga dan para sahabat beliau sekalian yang telah
membawa umat manusia dari alam kebodohan ke alam yang penuh ilmu
pengetahuan. Diharapkan dengan materi ini, para mahasiswa menjadi terbantu
dalam memahami berbagai permasalahan pada mata kuliah Alat Berat,
khususnya dalam mempraktekkan atau membandikandalam dunia kerja.

Penulis sudah berusaha dengan semaksimal mungkin dalam


menyelesaikan materi ini, Namun apabila terdapat kesalahan dan kekurangan,
penulis mengharapkan kritik dan saran dari setiap pembaca. Atas perhatian
pembaca, penulis mengucapkan terima kasih..

Lhokseumawe, 27 Juni 2023


Penulis

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

JUDUL LAPORAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR GAMBAR iv
BAB I PENDAHULUAN 1
1. 1. Latar Belakang 1
1. 2. Rumusan Masalah 1
1. 3. Batasan Masalah 1
1. 4. Tujuan Penelitian 2
1. 5. Manfaat penelitian 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3
2. 1. Pengertian Lift (Elevator) 3
2. 2. Sistem Penggerak Lift (Elevator) 3
2. 3. Komponen Utama Lift (Elevator) 6
2.3.1.Komponen ruang mesin (Machine room) 7
2.3.2.Komponen ruang luncur (Hoistway) 8
2.3.3.Komponen kereta (Car Lift) 9
2.3.4.Komponen luar ruang luncur (Hall) 10
2. 4. Cara Kerja Elevator 11
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 12
3. 1. Objek Penelitian 12
3. 2. Metode Penelitian Yang Digunakan 12
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 13
4.1. Hasil Survey 13
4.1.1 Tower A 13
4.2. Pembahasan 16
BAB V KESIMPULAN 17
5.1. Kesimpulan 17
5.2. Saran 17

iii
DAFTAR PUSTAKA 18
LAMPIRAN 19

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Sket (Hydraulic Elevator) 4


Gambar 2. 2 Sket(Traction Elevator) 5
Gambar 2. 3 Komponen(Elevator) 6
Gambar 2. 4 Puli 7
Gambar 4. 1 Mesin(Elevator Control Panel) 13
Gambar 4. 2 Pit Lift pada Suzuya Mall Lhokseumawe 14
Gambar 4. 3 Core Lift Puncak Suzuya Tower A 14
Gambar 4. 4 Sher Wall pada Suzuya 14
Gambar 4. 5 Sangkar Lift Suzuya Mall Tower A 15
Gambar 4. 6 Man Hole pada Lift Suzuya Mall Tower A 15
Gambar 4. 7 Ruang Mesin Lift Pucak Suzuya Mall Lhokseumawe Tower A 16
Gambar 4. 8 Mesin Lift pada Suzuya Mall Lhokseumawe Tower A 16

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lift atau Elevator merupakan alat transportasi yang didesain untuk
transportasivertikal dalam bangunan bertingkat yang digunakan untuk
mengangkut orang atau barang. Lift umumnya digunakan di gedung-gedung
bertingkat tinggi, biasanya lebih dari tiga atau empat lantai. Sedangkan gedung-
gedung yang lebih rendah biasanya hanya menggunakan tangga atau Eskalator.
Layanan transportasi vertikal ini penting untuk menjaga kelancaran pergerakan
dalam suatu gedung. Keberadaan dari Elevator ini merupakan sebagai pengganti
fungsi dari pada tangga dalam mencapai tiap-tiap lantai pada suatu gedung
bertingkat, dengan demikian keberadaan elevator tidak dikesampingkan karena
dapat mengefisienkan energy dan waktu..

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam penelitian Elevator antara lain adalah sebagai
berikut :
1. Apa saja bagian-bagian dari lift?
2. Bagaimana cara kerja dari lift?
3. Bagaimana spesifikasi dari salah satu lift yang tersedia?

1.3 Batasan Masalah


Batasan masalah berfungsi untuk membatasi masalah agar tidak terlalu luas,
ssehingga pembatasannya lebih terarah.
1. Dalam penelitian ini membahas tentang elevator.
2. Model elevator yang digunakan pada penelitian ini adalah Elevator
Hyundai .
3. Elevator yang digunakan dapat menampung beban sebesar 1350 kg.

1
2

1.4 Tujuan Penelitian


Adapun Tujuan dari laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memberikan kemudahan kepada mahasiswa dalam mengetahui
system kerjanya lift.
2. Untuk memberikan mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian dari lift.
3. Untuk meningkatkan mahasiswa dalam mengetahui spesifikasi suatu lift.

1.5 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat Dengan adanya tujuan tersebut, maka manfaat yang dapat
diproleh sebagai berikut:
1. Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang didapatkan selama
perkuliahan, dengan penelitian yang langsung dapat dipraktekkan
dilapangan.
2. Dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman tentang penerapan dan
fungsi elevator, dengan penelitian yang langsung dipraktekkan dilapangan.
3. Untuk memudahkan dan supaya tidak memerlukan waktu yang lama
mahasiswa dalam mengetahui informasi-informasi terkait mengenai
elevator.
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Pengertian Lift (Elevator)


Kusuma (2010) mengatakan elevator adalah salah satu alat bantu dalam
kehidupan manusia yang berfungsi untuk mempermudah aktifitas manusia yang
rutinitasnya lebih sering berada di dalam gedung-gedung bertingkat.
Keberadaandari elevator ini merupakan sebagai pengganti fungsi dari pada tangga
dalammencapai tiap-tiap lantai pada suatu gedung bertingkat, dengan demikian
keberadaan elevator tidak dikesampingkan karena dapat mengefisienkan energi
dan waktu.Lift umumnya digunakan di gedung-gedung bertingkat tinggi, biasanya
lebih dari tiga atau empat lantai. Sedangkan gedung-gedung yang lebih rendah
biasanya hanya menggunakan tangga atau eskalator.

2.2 Sistem Penggerak Lift (Elevator)


Seperti transportasi lainnya yang berjalan atau bergerak dengan sebuah
sistem mesin atau penggerak, maka elevator pun mempunyai sistem penggerak
tersendiri. Dilihat dari sistem penggeraknya, elevator terbagi menjadi dua
kelompok, yaitu:
1. Sistem penggerak hidrolik (Hydraulic Elevator)
Sistem penggerak hidrolik ini bekerja dengan mengangkat kereta
penumpang dengan menggunakan silinder piston. Silinder tersebut
dihubungkan dengan sistem pompa oli atau cairan lainnya yang bersifat
incompressible.
Komponen utama dari hydraulic elevator, ialah:
1.Tangki atau reservoir oil.
2. Electric pump.
3. Solenoid valve antara silinder dan reservoit.

3
4

Cara kerja dari hydraulic elevator adalah sebagai berikut:

1. Pompa akan menekan oli yang berada dalam reservoir melalui pipa
bertekanan kedalam silinder.
2. Jika valve terbuka maka oli yang bertekanan kedalam silinder akan
kembali ke reservoir. Namun jika valve tersebut tertutup maka oli
tersebut tidak memiliki jalan lain kecuali masuk silinder dan menekan
piston piston keatas dan mengakat kereta.
3. Jika kereta telah mencapai lantai yang dituju, control system akan
mematikan pompa. Pada saat pompa tersebut dalam kondisi mati, oli
tidak bsia kembali ke reservoir sehingga kereta tetap berada di lantai
yang dituju.

Gambar 2. 1 Sket Hydraulic Elevator


2. Sistem penggerak dengan motor listrik (Traction Elevator )
Sistem penggerak dengan motor listrik (Traction Elevator)
bekerjadengan mengangkat kereta dengan menggunakan tali baja atau wire
rope yang dihubungkan pada puli yang berada di motor listrik dan juga
yang berada di atas kereta penumpang.
5

Ciri khas dari Traction elevator ialah:

1. Menggunakan Susunan wire rope


2. Menggunakan puli traksi sebagai penggerak wire rope
3. Mempunyai couter weight
4. Mempunyai ruang mesin, dan
5. Mengandalkan gaya gesek antara puli dan wire rope sebagai
pengangkat dan penurun kereta.

Gambar 2. 2 Sket Traction Elevator

Bagian-bagian dari Traction Elevator.


1. Control Panel
2.Motor Listrik
3.Puli
4. Couter Weight
5. Rel Penuntun
6

2.3 Komponen Utama Elevator


Sebelum menjelaskan cara kerja dari elevator perlu diketahui kompenen-
komponen apa saja yang terdapat dalam sebuah desifn atau sebuah system
elevator tersebut.

Komponen utama elevator terdiri dari dua bagian, yaitu:


1.Ruang mesin(Machine Room)
2. Ruang Luncur
(Hoistway) 3.Kereta(Car
Lift)
4.Luar ruang luncur pada tiap-tiap lantai
Secara umum terdapat pada gambar dibawah ini.

Gambar 2. 3 Komponen Elevator


7

2.3.1 Komponen ruang mesin (Machine room)


a. Control System atau Control Panel (lemari control)
 Panel distribusi adalah panel penerima daya listrik dari panel
sumber listrik utama dalam bangunan dan diteruskan ke control
panel.
 Control panel adalah control elevator secara otomatis, panel
ini terdapat inverter motor dan program logic control yang
berfungsi untuk mengatur geraknya elevator.
 ARD (Automatic Rescue Device) adalah komponen
tambahan yang bekerja paada saat listrik padam. Berisi Accu
(DC) dan berubah menjadi AC saat masuk ke control panel.
 Interphone berfungsi sebagai alat komunikasi antar mekanik
Interphone terletak pada control panel, kereta atau pit.
b. Geared Machine atau Mesin Penggerak dan Puli
Geared Machine berfungsi sebagai penggerak kereta untuk naik
maupun turun. Di dalam ruang mesin terdapat satu mesin penggerak
jenis geared. Pada mesin ini, perputaran dari motor penggerak
ditransformasikan oleh roda gigi sehingga dari putaran motor tinggi
dapat berubah ke putaran rendah. Kecepatan maximum dari kereta lift
dengan sistem geared adalah 150mpm.
Pada mesin penggerak ini terdapat brake (rem) dimana rem ini akan
bekerja jika motor penggerak tidak di aliri lisrik.

Gambar 2. 4 Puli
8

c. Speed Governor
Speed Governor adalah alat pengaman, dimana jika kecepatan lift
melebihi batas-batas yang telah di tentukan, maka speed governer ini
akan bekerja dan kereta akan berhenti baik oleh elektrik maupun
mekanik.
d. Pendingin Ruangan (Air conditioning)
Berfungsi untuk menjaga kebersihan dan kelembaban ruangan. Hal ini
merupakan upaya dari pemeliharaan komponen yang berada di ruang
mesin.

2.3.2 Komponen ruang luncur (Hoistway)


Ruang luncur adalah lorong atau lintasan dimana kereta tersebut bergerak
naik dan turun. Lubang ini harus merupakan lubang tertutup dan tidak
tidak ada hubungan langsung ke ruang di luarnya kecuali untuk lubang
dua buah lift berdampingan
a. Guide Rail (Rel Pemandu)
Berfungsi untuk memandu jalannya kereta dan bobot imbang (counter
weight) sehingga kereta dan bobot imbang tidak bertabrakan.
b. Limit Switch/ Saklar Batas Lintas
Berfungsi untuk menjaga agar kereta tidak melibihi pit dan lantai
ruang mesin. Ada dua jenis Limit Switch yaitu untuk pembalik arah
(direction switch) dan final switch, terletak pada rel pemandu yang
berada sebelum lantai ruang mesin dan sebelum pit.
c. Vane Plate/ Pelat Bendera
Dipasang pada rel bendera yang berfungsi untuk mengatur
pemberhentian kereta pada lantai yang di kehendaki dan mengatur
pintu pendaratan (landing door).
d. Landing Door/ Pintu Pendaratan
Terdiri dari beberapa bagian, antara lain door hanger, door sill, dan
9

beban pengimbang/ counter weight. Berfungsi untuk meredam tenaga


kinetic kereta dan bobot pengimbang pada saat jatuh.
e. Buffer
Terletak di dua tempat yaitu: satu set untuk kereta dan satu set untuk
beban pengimbang/ counter weight. Berfungsi untuk meredam tenaga
kinetic kereta dan bobot pengimbang pada saat jatuh.
f. Governer Tensioner
Merupakan pully berbandul sebagai penegang rope governor yang
terletak di pit.

2.3.3 Komponen kereta (Car Lift)


a. Car/ Kereta
Car/ kereta adalah kotak dimana penumpang naik dan dibawa naik
turun. Kereta ini di hubungkan langsung dengan bobot pengimbang
(counter weight) dengan tali baja lewat pully penggerak di ruang
mesin.
b. Car Door/ Pintu Kereta
Terfdiri dari beberapa bagian, antara lain: door hanger, door sill, door
panel dan door mekanisme yang mengatur buka tutup pintu. Berfungsi
untuk menutup kereta dari luar. Pada pintu kereta (car door) ini
dipasang alat pengaman secara seri dengan pintu pendaratan/ landing
door sehingga apabila pintu terbuka maka lift tidak dapat dijalankan.
c. COP (Car Operating Panel)
Ada satu atau lebih COP. Biasanya terleatk pada posisi depan kereta
(front return panel). Pada panel tersebut terdapat tombol-tombol lantai
dan tombol pengatur buka tutup pintu.
d. Interphone
Biasanya terletak pada COP (pada lokasi yang mudah di capai) yang
berfungsi untuk mengadakan komunikasi (dalam keadaan tertentu)
antara kereta, kamar mesin (Machine Room) dan ruang control
gedung.
10

e. Alarm Buzzer
Yang berfungsi untuk memberi tanda bila lift berbeban penuh atau
tanda-tanda lain.
f. Switching Box
Biasanya menjadi satu dengan COP, yang terletak dibagian bawah
COP secara tertutup (yang dapat di buka hamya dengan kunci khusus)
didalamnya terdapat tombol-tombol pengatur.
g. Floor Indicator
Nomor penunjuk lantai dan arah jalannya kereta. Biasanya terletak
disisi atas pintu kereta (transom) atau pada COP.
h. Lampu Darurat atau Emergency light
Biasanya terletak di atas atap kereta, fungsinya untuk menerangi kereta
dalam keadaan darurat (listrik mati) dengan sumber battery.
i. Saklar Pintu Darurat (Emergancy Exit Switch)
Terletak pada pintu darurat diatas kereta, fungsinya untuk memastikan
agar kereta tidak berjalan apabila pintu darurat dibuka untuk proses
penyelamatan.
j. Safety Link
Mekanisme penggerak alat pengaman (safety davice) diatas kereta
yang dihubungkan dengan governor di kamar mesin. Berfungsi untuk
menahan kereta over speed ke bawah (dalam keadaan darurat).

2.3.4 Komponen luar ruang luncur (Hall)


a. Tombol Lantai
Tombol pemanggil kereta di lantai/ hall.
b. Saklar Parkir
Biasanya terletak di lobby utama didekat tombol lantai (hall button)
berfungsi untuk mematikan dan menjalankan lift.
c. Saklar Kebakaran/ Fireman Switch
Biasanya terletak di lobby utama di sisi atas hall button, berfungsi
untuk mengaktifkan fungsi fireman control/ fireman operation.
11

d. Hall Indicator (Penunjuk Lantai)


Biasanya terletak di transom atau hall button pada masing-masing lift.
Berfungsi untuk mengetahui posisi masing-masing kereta.

2.4 Cara Kerja Elevator


Kontruksinya berupa kereta yang di naik turunkanoleh motor penggerak
(gearless elevator), dengan menggunakan tali baja, melalui ruang luncur
(hoistway) di dalam bangunan yang di design khusus untuk elevator. Agar
kereta berjalan secara vertical digunakan rel pemandu setinggi ruang luncur
(hoistway) yang di pasang pada dinding ruang luncur. Untuk mengimbangi
berat kereta dan bebannya digunakan counter weight, beratnya sama dengan
berat kereta di tambah dengan setengah berat beban maksimum yang
diizinkan. Hal ini untuk memperingan kerja motor penggerak, karena pada
saat kereta di penuhi dengan beban maksimum, motor penggerak hanya
berupaya mengangkat atau menaikkan setengah dari beban maksimumnya.
Sebaliknya pada saat kereta kosong, mesin traksi hanya perlu mengangkat
atau menaikkan setengah dari beban maksimum yang berlebih pada counter
weight.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN

3.1.Objek Penelitian
Objek penelitian ini dilakukan di Suzuya Mall dengan mengamati
kecepatan kerja elevator yang digunakan pada Suzuya Mall tersebut
diantaranya jarak siklus elevator, waktu perjalanan siklusnya, jumlah
memakai bangunan, jumlah orang yang di angkut, kapasitas lift, serta
menanyai tentang spesifikasi alat pengangkut/ pengankat tentang kapasitas
bucket, kondisi material yang digunakan, dan kondisi perawatan elevator
tersebut.

3.3. Metode Penelitian Yang Digunakan


Dalam melakukan penelitian terhadap kemampuan kerja serta efisiensi
kerja suatu elevator yang akan diteliti, kami menggunakan metode perbandingan
dengan cara mengambil data secara langsung dilokasi penelitian yaitu dengan
menghitung gerak kerja elevator lalu untuk data yang diperlukan seperti kapasitas
bucket, kondisi material serta kondisi alat pengangkat/ pengangkut elevator.

12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Survey


4.1.1. Tower A
Pada Suzuya Mall Lhokseumawe Tower A, direncanakan memiliki lift
sebanyak 1 buah lift yaitu lift untuk penumpang dan angkut barang. Lift tersebut
direncanakan menggunakan merk ‘’HYUNDAI’’yang dapat menahan beban
sebesar 1350 kg. Lift ini digunakan untuk memfasilitasi pergerakan/ perpindahan
secara vertical hingga mencapai tingkat 5, karena apartement ini memiliki tingkat
mencapai 5 lantai. Para penghuni suzuya tersebut yang jumlah penghuninya tidak
bias diprediksikan.

Gambar 4. 1 Mesin Elevator Control Panel

Pada bagian pit lift terdapat bantalan/ pegas sebanyak 3 buah, yaitu 2 buah
bantalan untuk sangkar lift dan 1 buah bantalan untuk pemberat. Bantalan tersebut
digunakan untuk meredam hentakan beban yang terdapat pada sangkat lift. Pada
bagian pit lift ini juga memerlukan maintenance berupa pengecekan terhadap
bantalan/ pegas tersebut agar bantalan/ pegas tersebut dapat berfungsi dengan
baik sebagaimana mestinya. Pnentuan kedalaman, luas dan lebar pit lift
berdasarkan fabricant lift yang direncanakan.

13
14

Gambar 4. 2 Pit Lift pada Suzuya Mall Lhokseumawe

Core lift berfungsi sebagai ruang pengerakan sangkar lift, sehingga pada
bagian core lift tersebut terdapat shear wall yang menahan geser. Penentuan
ukuran core lift tersebut berdasarkan fabricant dari lift yang direncanakan.

Gambar 4. 3 Core Lift Puncak Suzuya Tower A

Gambar 4. 4 Sher Wall pada Suzuya


Sangkar lift berfungsi sebagai ruang dimana pengguna dapat melakukan
perpndahan/ pergerakan secara vertical kelantai yang ingin dituju. Pada
bagian
15

sangkar lift ini terdapat sebuah man hole yang berguna untuk melakukan
maintenance terhadap lift. Maintenance tersebut dilakukan secara bertahap dan
berstruktur sehingga fungsi dari lift tersebut dapat berjalan sesuai rencana umur
lift.

Gambar 4. 5 Sangkar Lift Suzuya Mall Tower A

Man Hole berfungsi untuk melakukan maintenance terhadap lift. Maintenance


tersebut dilakukan secara bertahap dan terstruktur sehingga fungsi dari lift tersebut
dapa berjalan sesuai rencana umur lift.

Gambar 4. 6 Man Hole pada Lift Suzuya Mall Tower A

LRD/ Ruang Mesin Lift ini terdapat pada tingkat lantai paling atas yaitu
ditingkat/ lantai 5. Ruang mesin ini berfungsi sebagai tempat controlling terhadap
mesn/ motor penggerak lift. Ruang mesin ini dilengkapi dengan air conditioner
(AC) yang berfungsi untuk memberi temperature suhu ruang yan normal,karena
16

pada mesin motor penggerak ini sealu mengeluarkan eimisi suhu panas untuk
setiap penggeraknya.

Gambar 4. 7 Ruang Mesin Lift Puncak Suzuya Mall Lhokseumawe Tower A

Gambar 4. 8 Mesin Lift pada Suzuya Mall Lhokseumawe Tower A

4.2 Pembahasan
Dari data yang didapat maka dapat disimpulkan bahwa kapasitas produksi
dari sebuah elevator dapat berubah dengan factor yang mempengaruhi
diantaranya adalah kondisi mesin, material yang dipakai, kemampuan operator,
jenis/ tipe/ merk elevator yang digunakan.
BAB V
KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas,didapat beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Elevator merupakan transportasi yang pada saat operasinya tidak
dikendalikan secara langsug oleh penmpangnya. Oleh karena itu,
kehandalan teknologi dari produsennya menjadi factor utama
keamanan penumpang.
2. Pada Suzuya Mall Lhokseumawe Tower A, direncanakan memiliki lift
sebanyak 1 buah lift untuk penumpang dan pengangkutan barang.
3. Pada Suzuya Mall Lhokseumawe Tower A, direncanakan
Menggunakan merk HYUNDAI yang dpat menahan beban sebesar
1350 kg.
5.2 Saran
Sebelum melakukan penelitian sebaiknya mahsiswa harus tau hal-hal
penting apa saja yang harus dilakukan sebelum memasuki wilayah observasi
seperti mempelajari K3 (Kesehatan, keamanan dan keselamatan kerja)/ HSE
(Healt, Secure and Evironment) guna untuk menghindari kecelakaan di tempat
kerja.

17
DAFTAR PUSTAKA

TOBING, YOSUA PARNINGOTAN ANDREAS. ANALISIS PENGARUH


KEGAGALAN LIFT CYLINDER HYDRAULIC DAN GEAR PUMP
TERHADAP KEMAMPUAN SISTEM HIDROLIK UNIT
FORKLIFT
SUMITOMO 8FB25. 2023. PhD Thesis. Universitas Mercu Buana
Jakarta.
SULISTYO, Andri. Optimasi Perhitungan Ulang Kebutuhan Lift Penumpang
Type Iris1-Nv Pa 20 (1350) Co105 Pada Gedung Apartemen 17
Lantai. J. Tek. Mesin, 2016, 5.1: 23-30.
EKA PUTRA, Andika. Perencanaan Struktur Gedung Apartemen 5 Lantai Di
Boyolali Dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah
(SRPMM). 2019. PhD Thesis. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

18
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai