ELEVATOR
Puji dan syukur penulis ungkapkan kepada Allah swt. atas segala rahmat
dan hidayah yang telah dilimpahkan-Nya sehingga materi Wawasan dasar
pengelolaan pendidikan dapat penulis selesaikan dengan baik. Selanjutnya,
shalawat dan diiringi salam penulis sanjungkan sajikan kepada Rasulullah saw.
Beserta seluruh keluarga dan para sahabat beliau sekalian yang telah
membawa umat manusia dari alam kebodohan ke alam yang penuh ilmu
pengetahuan. Diharapkan dengan materi ini, para mahasiswa menjadi terbantu
dalam memahami berbagai permasalahan pada mata kuliah Alat Berat,
khususnya dalam mempraktekkan atau membandikandalam dunia kerja.
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
JUDUL LAPORAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR GAMBAR iv
BAB I PENDAHULUAN 1
1. 1. Latar Belakang 1
1. 2. Rumusan Masalah 1
1. 3. Batasan Masalah 1
1. 4. Tujuan Penelitian 2
1. 5. Manfaat penelitian 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3
2. 1. Pengertian Lift (Elevator) 3
2. 2. Sistem Penggerak Lift (Elevator) 3
2. 3. Komponen Utama Lift (Elevator) 6
2.3.1.Komponen ruang mesin (Machine room) 7
2.3.2.Komponen ruang luncur (Hoistway) 8
2.3.3.Komponen kereta (Car Lift) 9
2.3.4.Komponen luar ruang luncur (Hall) 10
2. 4. Cara Kerja Elevator 11
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 12
3. 1. Objek Penelitian 12
3. 2. Metode Penelitian Yang Digunakan 12
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 13
4.1. Hasil Survey 13
4.1.1 Tower A 13
4.2. Pembahasan 16
BAB V KESIMPULAN 17
5.1. Kesimpulan 17
5.2. Saran 17
iii
DAFTAR PUSTAKA 18
LAMPIRAN 19
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
3
4
1. Pompa akan menekan oli yang berada dalam reservoir melalui pipa
bertekanan kedalam silinder.
2. Jika valve terbuka maka oli yang bertekanan kedalam silinder akan
kembali ke reservoir. Namun jika valve tersebut tertutup maka oli
tersebut tidak memiliki jalan lain kecuali masuk silinder dan menekan
piston piston keatas dan mengakat kereta.
3. Jika kereta telah mencapai lantai yang dituju, control system akan
mematikan pompa. Pada saat pompa tersebut dalam kondisi mati, oli
tidak bsia kembali ke reservoir sehingga kereta tetap berada di lantai
yang dituju.
Gambar 2. 4 Puli
8
c. Speed Governor
Speed Governor adalah alat pengaman, dimana jika kecepatan lift
melebihi batas-batas yang telah di tentukan, maka speed governer ini
akan bekerja dan kereta akan berhenti baik oleh elektrik maupun
mekanik.
d. Pendingin Ruangan (Air conditioning)
Berfungsi untuk menjaga kebersihan dan kelembaban ruangan. Hal ini
merupakan upaya dari pemeliharaan komponen yang berada di ruang
mesin.
e. Alarm Buzzer
Yang berfungsi untuk memberi tanda bila lift berbeban penuh atau
tanda-tanda lain.
f. Switching Box
Biasanya menjadi satu dengan COP, yang terletak dibagian bawah
COP secara tertutup (yang dapat di buka hamya dengan kunci khusus)
didalamnya terdapat tombol-tombol pengatur.
g. Floor Indicator
Nomor penunjuk lantai dan arah jalannya kereta. Biasanya terletak
disisi atas pintu kereta (transom) atau pada COP.
h. Lampu Darurat atau Emergency light
Biasanya terletak di atas atap kereta, fungsinya untuk menerangi kereta
dalam keadaan darurat (listrik mati) dengan sumber battery.
i. Saklar Pintu Darurat (Emergancy Exit Switch)
Terletak pada pintu darurat diatas kereta, fungsinya untuk memastikan
agar kereta tidak berjalan apabila pintu darurat dibuka untuk proses
penyelamatan.
j. Safety Link
Mekanisme penggerak alat pengaman (safety davice) diatas kereta
yang dihubungkan dengan governor di kamar mesin. Berfungsi untuk
menahan kereta over speed ke bawah (dalam keadaan darurat).
3.1.Objek Penelitian
Objek penelitian ini dilakukan di Suzuya Mall dengan mengamati
kecepatan kerja elevator yang digunakan pada Suzuya Mall tersebut
diantaranya jarak siklus elevator, waktu perjalanan siklusnya, jumlah
memakai bangunan, jumlah orang yang di angkut, kapasitas lift, serta
menanyai tentang spesifikasi alat pengangkut/ pengankat tentang kapasitas
bucket, kondisi material yang digunakan, dan kondisi perawatan elevator
tersebut.
12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bagian pit lift terdapat bantalan/ pegas sebanyak 3 buah, yaitu 2 buah
bantalan untuk sangkar lift dan 1 buah bantalan untuk pemberat. Bantalan tersebut
digunakan untuk meredam hentakan beban yang terdapat pada sangkat lift. Pada
bagian pit lift ini juga memerlukan maintenance berupa pengecekan terhadap
bantalan/ pegas tersebut agar bantalan/ pegas tersebut dapat berfungsi dengan
baik sebagaimana mestinya. Pnentuan kedalaman, luas dan lebar pit lift
berdasarkan fabricant lift yang direncanakan.
13
14
Core lift berfungsi sebagai ruang pengerakan sangkar lift, sehingga pada
bagian core lift tersebut terdapat shear wall yang menahan geser. Penentuan
ukuran core lift tersebut berdasarkan fabricant dari lift yang direncanakan.
sangkar lift ini terdapat sebuah man hole yang berguna untuk melakukan
maintenance terhadap lift. Maintenance tersebut dilakukan secara bertahap dan
berstruktur sehingga fungsi dari lift tersebut dapat berjalan sesuai rencana umur
lift.
LRD/ Ruang Mesin Lift ini terdapat pada tingkat lantai paling atas yaitu
ditingkat/ lantai 5. Ruang mesin ini berfungsi sebagai tempat controlling terhadap
mesn/ motor penggerak lift. Ruang mesin ini dilengkapi dengan air conditioner
(AC) yang berfungsi untuk memberi temperature suhu ruang yan normal,karena
16
pada mesin motor penggerak ini sealu mengeluarkan eimisi suhu panas untuk
setiap penggeraknya.
4.2 Pembahasan
Dari data yang didapat maka dapat disimpulkan bahwa kapasitas produksi
dari sebuah elevator dapat berubah dengan factor yang mempengaruhi
diantaranya adalah kondisi mesin, material yang dipakai, kemampuan operator,
jenis/ tipe/ merk elevator yang digunakan.
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas,didapat beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Elevator merupakan transportasi yang pada saat operasinya tidak
dikendalikan secara langsug oleh penmpangnya. Oleh karena itu,
kehandalan teknologi dari produsennya menjadi factor utama
keamanan penumpang.
2. Pada Suzuya Mall Lhokseumawe Tower A, direncanakan memiliki lift
sebanyak 1 buah lift untuk penumpang dan pengangkutan barang.
3. Pada Suzuya Mall Lhokseumawe Tower A, direncanakan
Menggunakan merk HYUNDAI yang dpat menahan beban sebesar
1350 kg.
5.2 Saran
Sebelum melakukan penelitian sebaiknya mahsiswa harus tau hal-hal
penting apa saja yang harus dilakukan sebelum memasuki wilayah observasi
seperti mempelajari K3 (Kesehatan, keamanan dan keselamatan kerja)/ HSE
(Healt, Secure and Evironment) guna untuk menghindari kecelakaan di tempat
kerja.
17
DAFTAR PUSTAKA
18
LAMPIRAN