Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TRANSPORTASI GUDANG

“ESKALATOR DI GRAND GALAXY PARK BEKASI”

Disusun oleh :

Wakit Iksanudin

Arif Jana Prayoga

FAKULTAS TEKNIK

PRODI MESIN

UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA

2019
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah menciptakan kami dalam keadaan
mencintai agama-Nya dan berpegang pada syariat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan dan
menyusun makalah Transportasi Gudang mengenai “ESKALATOR DI GRAND GALAXY”.

Makalah ini tidak akan terbentuk suatu laporan yang baik dan benar jika tidak ada orang-
orang yang demikian sabar membantu dan membimbing kami, maka dari itu kami ingin
mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ir.Muchayar, MT Selaku dosen mata kuliah Transportasi Gudang.


2. Berbagai pihak yang telah membantu menyusun makalah ini yang tidak bisa kami sebutkan
satu per satu dengan tidak mengurangi rasa hormat dan terima kasih.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan ketidak sempurnaan
seperti yang diinginkan dan diharapkan. Oleh karena itu, kami berharap adanya kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca dan berbagai pihak demi kelengkapan dan penyempurnaan
segala kekurangan dari makalah ini. Dengan mengharapkan Ridho dari Allah SWT semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan bagi kami khususnya. Akhirnya,
mudah-mudahan upaya kami dalam membuat makalah ini dicatat oleh Allah SWT sebagai amal
yang shaleh. Amin.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 1
1.3 Ruang lingkup Masalah 1
BAB II LANDASAN TEORI 2
2.1. Pengertian Eskalator 2
2.2. Komponen Eskalator 2
2.3. Pengoperasian Eskelator 4
2.4. Prinsip kerja Eskalator otis : 5
BAB III PEMBAHASAN 7
3.1. Penelitian eskalator di Grand Galaxy Park : 7
3.2. Karakteristik eskalator di Grand Galaxy Park 8
3.3. Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk pemasangan eskalator 9
BAB IV PERAWATAN ESKALATOR 10
4.1. Perawatan Eskalator 10
4.2. Sistem Perawatan 11
4.3. Prosedur Pelaksanaan 11
BAB V PENUTUP 12
5.1. Kesimpulan 12
5.2. Saran 12

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Suatu Bangunan yang besar & tinggi, memerlukan sarana angkut/transportasi yang nyaman
untuk aktifitas perpindahan orang dan barang secara vertical. Sarana angkut vertikal yang
bekerja secara mekanik elektrik adalah :

1. Elevator (Lift)
2. Eskalator
3. Travelator / moving walk

1.2 Tujuan
Tujuan dari makalah ini yaitu agar mahasiswa dapat memahami dan mengerti apa yang
dimaksud eskalator dan menambah wawasan tentang instalasi escalator dalam transportasi
gudang.

1.3 Ruang lingkup Masalah


Dalam penulisan ini ruang lingkup masalahnya adalah apa itu eskalator. Sehingga adapun
ruang lingkup masalah terhadap masalah di atas:

1. Pengertian otis eskalator


2. Memahami jenis-jenis eskalator
3. Memahami pengoprasian otis eskalator

4
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Eskalator


Eskalator adalah salah satu transportasi vertikal berupa konveyor untuk mengangkut orang
yang terdiri dari tangga terpisah yang dapat bergerak ke atas dan ke bawah mengikuti jalur yang
berupa rail atau rantai yang digerakkan oleh motor.
Karena digerakkan oleh motor listrik, tangga berjalan ini dirancang untuk mengangkut
orang dari bawah ke atas atau sebaliknya. Untuk jarak yang pendek eskalator digunakan di seluruh
dunia untuk mengangkut pejalan kaki yang mana menggunakan elevator tidak praktis.
Pemakaiannya terutama di daerah pusat perbelanjaan, bandara, hotel, kampus dan fasilitas umum
lainnya.
Keuntungan dari eskalator cukup banyak seperti mempunyai kapasitas memindahkan
sejumlah orang dalam jumlah besar dan tidak ada interval waktu tunggu terutama di jam-jam sibuk
dan mengarahkan orang ke tempat tertentu seperti ke pintu keluar, pertemuan khusus dan lain
sebagainya.
Pada tahun 1899, Charles D. Seeberger bergabung dengan Perusahaan Otis Elevator Co.,
yang mana dari dia timbullah nama eskalator (yang diciptakan dengan menggabungkan kata scala,
yang dalam bahasa Latin berarti langkah langkah (step) dengan elevator). Bergabungnya
Seeberger dan Otis telah menghasilkan eskalator pertama step type eskalator untuk umum dan
eskalator itu dipasang untuk pertama kalinya di Paris Exibition 1900 dan memenangkan hadiah
pertama. Charles D. Seeberger pada akhirnya menjual hak patennya ke Otis pada tahun 1910 dan
selanjutnya perusahaan Mitsubishi Electric Corporation telah berhasil mengembangkan eskalator
spiral dan secara eksklusif dijual sejak pertengahan tahun 1980.

2.2. Komponen Eskalator


Secara umum Peralatan Eskalator terdiri atas :

A. Frame (rangka struktur)


Frame (rangka Struktur) terdiri dari 3 bagian yakni :
● Rangka atas (upper frame)
● Rangka tengah (middle frame)
● Rangka bawah (lower frame)
Rangka struktur ini terbuat dari besi baja profil. Ketiga bagian ini digabung dengan
menggunakan baut khusus.

B. Rail (rel)
Rel berfungsi untuk mengarahklan gerakan luncuran roda rantai penggerakanak tangga
(step chain roller) dan roda anak tangga(step roller). Rel harusdipasang dan disetel dengan benar
agar gerakan roda anak tangga dan roda rantaipenggerak anak tangga halus dan lurus, didalam
pengoperasiannya rel ini harusdiberi pelumas, material untuk rel ini umumnya besi siku.
2.3 Chain & Gear (rantai dan roda gigi)

5
Rantai dan roda gigi merupakan peralatan penggerak anak tangga eskalator. Ada beberapa
jenis rantai :
● Rantai penggerak utama ( upper terminal gear)
● Rantai penggerak anak tangga (step chain)
● Rantai penggerak handrail (handrail driving chain)
Ada beberapa jenis roda gigi :
● Poros roda gigi atas (upper terminal gear)
● Poros roda gigi bawah (lower terminal gear)
● Roda gigi penurun kecepatan (reduction gear box)

C. Step (anak tangga)


Anak tangga merupakan tempat pijakan dari penumpang eskalator dan bagian
permukaannya harus selalu dalam keadaan horizontal pada saat membawa penumpang.
Adapaun material yang digunakan harus terbuat dari bahan – bahan yang tidak mudah terbakar
seperti aluminium, stainless steel dan besi cor. Untuk memudahkan penumpang dalam
membedakan satu anak tanggadengan anak tangga yang lain harus diberi warna kuning. Ukuran
dari anaktangga ini pada umumnya :
● 600 mm, untuk satu orang per anak tangga
● 800 mm, (permintaan khusus)
● 1000 mm, untuk dua orang per anak tangga

D. Glass panel (kaca)


Glass panel ini dipasang guna menjaga keamanan pengguna eskalator.
Kaca ini diletakkan disamping kiri dan kanan eskalator. Kaca eskalator ini
terbuat dari kaca tempered dengan ketebalan 10 mm.

E. Handrail (Pegangan Tangan)


Pegangan tangan berfungsi untuk mencegah penumpang jatuh pada saat melangkah masuk
atau keluar dari anak tangga, pegangan tangan terbuat dari bahan karet khusus dengan lapisan baja
penguat.
Mekanisme handrail ini menggunakan penggerak utama berasal dari rol-rol anak tangga
yang digerakkan oleh rantai dan ditekan pula dengan rol-rol khusus yang menekan handrail
sehingga akibat tekanan tersebut dan adanya putaran dari rol-rol tersebut menyebabkan haindrail
dapat bergerak.

F. Accessories

6
Yang termasuk accessories dalam eskalator adalah :
● Skirt guard ( penutup samping bagian dalam )
● Inside deck ( penutup atas dalam )
● Outside deck ( penutup atas luar )
● Upper deck cover ( plat lantai bagian atas )
● Bottom deck cover ( plat lantai bagian bawah )

G. Electrical Part (peralatan listrik)


Peralatan listrik eskalator terdiri dari :
⮚ Motor Penggerak
Motor penggerak adalah motor 3 phasa arus bolak balik, frekwensi 50 Hz.
⮚ Rem Magnet
Rem magnit ( magnetic brake ) berfungsi untuk menahan gerakan anak tangga pada saat eskalator
berhenti.
⮚ Panel control
Panel kontrol berfungsi sebagai pengatur arah gerak naik atau turun dan juga berfungsi untuk
mematikan dan menghidupkan eskalator.
⮚ Kontak pengamanan
Eskalator dilengkapi dengan kontak-kontak pengaman, baik untuk mencegah terjadinya
kecelakaan terhadap penumpang maupun untuk mencegah kerusakan eskalator itu sendiri.
Ada dua jenis kontak pengaman :
1. Reset secara otomatis (automatic reset)
2. Reset secara manual (manual reset).

2.3. Pengoperasian Eskelator


Ada 2 ( dua ) jenis cara pengoperasian eskalator :
⮚ Maintenance operation
Operasi eskalator yang yang dilakukan pada saat maintenance / perawatan berkala, pada operasi
ini hidup dan matinya eskalator berlangsung secara manual. ( dengan menggunakan kunci ).
Cara – cara pengoperasian :
● Switch maintenance pada control panel diturunkan.
● Nyalakan FFB utama.
● Masukkan kunci pada OPB ( alarm, start ).
● Bunyikan alarm sebelum menjalankan.
● Putar kunci kearah UP untuk arah naik atau putar kunci kearah down untuk arah
turun.
● Lepas kunci, kunci akan otomatis kembali ke posisi tengah dan eskalator akan
berhenti berjalan.
7
⮚ Normal operation
Operasi eskalator yang dilakukan secara continu untuk operasi sehari – hari.’

2.4. Prinsip kerja Eskalator otis :


1.Pendaratan / Landing

● Floor plate rata dengan lantai akhir dan diberi engsel atau dapat dilepaskan untuk
jalan ke ruang mesin yang berada di bawah floor plates.
● Comb plate adalah bagian antara floor plate yang statis dan anak tangga bergerak.
● Comb plate ini sedikit miring ke bawah agar geriginya tepat berada di antara
celah-celah anak tangga-anak tangga. Tepi muka gerigi comb plate berada
dibawah permukaan cleat.

2. Landasan Penopang / Truss

● Landasan penopang adalah struktur mekanis yang menjembatani ruang antara


pendaratan bawah dan atas.
● Landasan penopang pada dasarnya adalah kotak berongga yang terbuat dari bagian-
bagian bersisi dua yang digabungkan bersama dengan menggunakan sambungan
bersilang sepanjang bagian dasar dan tepat dibawah bagian ujungnya.
● Ujung-ujung truss tersandar pada penopang beton atau baja.

3. Lintasan

● Sistem lintasan dibangun di dalam landasan penopang untuk mengantarkan rantai


anak tangga, yang menarik anak tangga melalui loop tidak berujung.
● Terdapat dua lintasan: satu untuk bagian muka anak tangga (yang disebut lintasan
roda anak tangga) dan satu untuk roda trailer anak tangga (disebut sebagai lintasan
roda trailer).
● Perbedaan posisi dari lintasan-lintasan ini menyebabkan anak tangga-anak tangga
muncul dari bawah comb plate untuk membentuk tangga dan menghilang kembali ke
dalam landasan penopang.
● Lintasan pembalikan di pendaratan atas menggulung anak tangga-anak tangga
mengelilingi bagian ujung dan kemudian menggerakkannya kembali ke arah yang
berbeda.
● Lintasan overhead berfungsi untuk memastikan bahwa roda trailer tetap berada di
tempatnya saat rantai anak tangga diputar kembali.

8
2.2. Gambar
Anak tangga (individual
steps) dari Eskalator

2.2. Gambar pergerakan eskalator

2.2. Gambar Sistem pergerakan Eskalator

9
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Penelitian eskalator di Grand Galaxy Park :


● Naik dengan kecepatan 27.636 m/detik
● Turun dengan kecepatan 24.418 m/detik
● Jumlah Penumpang naik 2-12 orang
● Jumlah Penumpang turun 4-14 orang

3.1. Gambar Eskalator Otis Lurus


Merk yang digunakan pada Eskalator ini adalah otis

3.1. Gambar Eskalator Otis

3.2. Karakteristik eskalator di Grand Galaxy Park


Eskalator dan ramp dapat berjalan efektif, jika :

10
● Dibutuhkan keseragaman kecepatan lalu lintas orang.
● Terdapat kesinambungan arus manusia.
● Mesin penggerak dapat diubah arah pergerakannya.

Keunggulan baik eskalator maupun ramp berjalan :


● Mempunyai kapasitas untuk memindahkan orang dalam jumlah banyak.
● Dapat menggantikan fungsi tangga.
● Tidak membutuhkan waktu tunggu, kecuali pada kondisi lalu lintas manusia yang sangat
padat.
● Sangat bermanfaat untuk kebutuhan lalu lintas yang dapat meningkat dalam waktu-
waktu tertentu.
● Dapat mengarahkan arus manusia ke jalur tertentu.
● Memudahkan orang untuk melihat-lihat sekelilingnya.
● Perpindahan dari lantai ke lantai berlangsung secara lancar.
● Dapat digunakan di ruang terbuka, jika digunakan yang tahan air (water proofed escalator
/ moving ramp).
● Menjamin mengalirnya arus lalu lintas pada kecepatan tertentu.
● Menjadikan lantai basement aksesibel, sama halnya dengan lantai permukaan tanah.
Menyediakan titik pemeriksaan (check point) yang efektif.
● Digunakan untuk penggunaan lif double decker.
● Digunakan untuk penggunaan lif dengan layanan ganjil / genap.
● Sangat baik untuk jarak vertikal yang tidak terlalu panjang.
Pemilihan eskalator dan ramp berjalan didasarkan pada jumlah maksimum orang yang perlu
dipindahkan dalam waktu lima menit (sama halnya dengan lift). Kemampuan sekelompok
eskalator untuk mengangkut orang harus cocok dengan waktu tersibuk yang direncanakan. Hal ini
perlu direncanakan secara cermat, terutama untuk aplikasi tertentu seperti stasiun kereta
api(subway) dimana pada saat yang bersamaan sejumah penumpang keluar dari kereta api dan
ingin segera cepat keluar.
Eskalator dan ramp berjalan digerakkan oleh motor listrik yang berputar secara tetap dan
dilengkapi dengan pegangan tangan yang bergerak sama cepatnya dengan kecepatan bergeraknya
anak tangga/ramp. Kecepatan yang biasa digunakan adalah antara 0,45 - 0,60 meter/detik, tetapi
dengan rancangan khusus, kecepatan eskalator dapat dipercepat di atas 0,70 meter/detik.
Eskalator hanya mempunyai dua jenis, jalur tunggal (untuk satu orang berdiri) dengan lebar 60
- 81 cm, dan jalur ganda (untuk dua orang berdiri bersamaan dalam satu anak tangga) dengan lebar
100 - 120 cm. Kemiringan maksimum yang dapat diterima adalah 35, dengan ketinggian
maksimum 20 meter. Sedangkan ramp berjalan hanya mampu mempunyai ketinggian maksimum
15, dengan kecepatan antara 0,60 sampai dengan 1,33 meter/detik.

3.3. Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk pemasangan eskalator


⮚ Reaksi dan jarak tumpuan (reaction and support spacing)
Berdasarkan jarak dari lantai kelantai yang telah ditentukan dan juga berdasarkan sudut (30/35
derajat), maka dapat ditentukan support spacing yang dibutuhkan agar escalator tersebut dapat
terpasang, toleransi umunya berkisar antara 20 mm sampai 40 mm. Kita tidak perlu menghitung

11
karena brosur umumnya telah disediakan tabel dari support spacing ini, beserta keterangan reaksi
yang harus dipikul oleh struktur penunjangnya.
⮚ Pit (sumuran)
Untuk escalator pada lokasi paling bawah diperlukan pit (sumuran), dimensi untuk pit ini
(kedalaman, lebar dan panjang) harus dibuat sesuai dengan kebutuhan dan kedap air (water
proof).
⮚ Ruang antara (clearence)
Ruang antara yang dibutuhkan adalah minimum 2200 mm dihitung dari level anak tangga,
sepanjang perjalanan dari anak tangga.

12
BAB IV
PERAWATAN ESKALATOR

4.1. Perawatan Eskalator


Kita bicara mengenai suatu arti dari suatu perawatan escalator “true value maintenance”.
Dalam perawatan escalator berarti kita melakukan suatu penghematan karena memperpanjang
umur dari peralatan tersebut, jika :
1. Dilakukan oleh ahlinya
2. Menggunakan peralatan (tools) yang cocok.
3. Memakai suku cadang yang tepat dan asli (correct genuine parts).
4. Dilaksanakan secara sistematis.
Berdasarkan pengalaman, maka biaya perawatan escalator adalah :
⮚ Kurang lebih 3 % dari harga barang pertahun untuk sistem menyeluruh / terpadu (full
maintenance).
⮚ Kurang lebih 2 % dari harga barang pertahun untuk sekadar oiling and greasing (OG-
Maintenance).
Umur rata – rata escalator yang wajar, jika dirawat secara teratur, sistematis periodik, dapat
mencapai labih dari 40 tahun. Setelah berumur 30 sampai 40 tahun terserah kepada pemiliknya
atau pengelola gedung.
Escalator yang tidak dirawat akan rusak dalam waktu kurang lebih 5 – 6 tahun. Bila dirawat
sekedarnya akan rusak pada umur 8 – 10 tahun. Sebagai contoh perbandingan biaya perawatan
escalator setelah 40 tahun, dengan perawatan sama dengan 40 x 3 % = 120 % dari harga – harga
awal. Sdangkan tanpa perawatan akan mengalami 4 atau 5 kali ganti baru atau 3 kali lipat lebih
mahal.

4.2. Sistem Perawatan


Ada dua cara berlangganan pemeliharaan escalator yang pada umumnya dilaksanakan oleh agen
pemegang merk dagang, yaitu :
A. Full or Comprehensive Maintenance (OM) Sistem perawatan terpadu meliputi :
● Pemeriksaan berkala (periodic check up)
● Pelumasan (lubrication)
● Penyetelan kembali (re-adjustment)
● Penggantian part (replacement)
● Reparasi, kecuali jika ada kerusakan tidak wajar (repair)
● Test tahunan (annual test)
● Pelayanan macet (call back service).

13
B. Oil and Grease (OG), meliputi :
● Pemeriksaan berkala
● Pelumasan
● Penyetelan sekedarnya (minor adjustment) Sedangkan point no 4 – 7 atas dasar
laporan/ pesanan terpisah, dan persetujuan tersendiri antara pelaksana dan pemilik
atau pengelola gedung. Keuntungan dan kerugian antara dua sistem Atas dasar
pengalaman maka sistem OM (full Maintenance) mempunyai banyak keuntungan
dan secara total pada akhirnya lebih menguntungkan dibandingkan sistem OG.

4.3. Prosedur Pelaksanaan


Eskalator dibagi atas dua macam golongan komponen :
1. komponen utama yang senantiasa bekerja selama operasi memerlukan perawatan rata–rata
80 jam setahun.
● Traction machine termsuk motor dan brake
● Controller, tombol – tombol dan travelling cables fixtures
● Rantai penarik (traction / chain) dan sproket Rantai pembawa step
● Governor dan tripping switch
● Step roller and step track
● Hand rails dan lain – lain.
2. Komponen sampingan yang kurang / tidak berfungsi atau hanya berfungsi jika terjadi bahaya
/emergency, memerlukan perawatan rata – rata 30 jam / tahun.
● Step
● Balustrade
● Safety device
● Indle – sheave
● Landing step dan decking masing – masing komponen mendapat giliran pemeriksaan
/perawatan sesuai jadwalnya sehingga tidak ada yang terlupakan mulai dari peralatan
pit terbawah sampai ujung atas kamar mesin.

14
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Eskalator yang tidak dirawat akan rusak dalam waktu kurang lebih 5 – 6 tahun. Bila dirawat
sekedarnya akan rusak pada umur 8 – 10 tahun. Sebagai contoh perbandingan biaya perawatan
escalator setelah 40 tahun, dengan perawatan sama dengan 40 x 3 % = 120 % dari harga –
harga awal. Sedangkan tanpa perawatan akan mengalami 4 atau 5 kali ganti baru atau 3 kali
lipat lebih mahal.

5.2. Saran
Eskalator sebaiknya dilakukan pemeliharaan sesuai dengan jadwalnya agar lebih awet dan
tahan lama dan tidak mudah rusak, dilakukan pemeliharaan yang rutin sesuai dengan jadwal
juga bisa menghemat biaya, karena kalau rusak biaya untuk memperbaiki itu lebih mahal
dari pada biaya pemeliharaan.

15

Anda mungkin juga menyukai