Anda di halaman 1dari 27

ESKALATOR

TEKNIK MEKANIKAL BANDARA


POLITEKNIK PENERBANGAN INDONESIA CURUG
Pendahuluan
01 Latar Belakang

Definisi Eskalator
02 Tata Letak Eskalator
Komponen Eskalator

Metode Pelaksanaan Pengadaan Eskalator


03 Metode Pelaksanaan

Prosedur Pengoperasian Eskalator


04 Persiapan
Pelaksanaan

Prosedur Pemeliharaan
05 Preventive Maintenance
Corrective Maintenance
LATAR BELAKANG
Menurut Annex 14 dari ICAO (International Civil Aviation
Organization): Bandar udara adalah area tertentu di
daratan atau perairan (termasuk bangunan, instalasi dan
peralatan) yang diperuntukkan baik secara keseluruhan
atau sebagian untuk kedatangan, keberangkatan dan
pergerakan pesawat.
Seiring dengan kebutuhan moda transportasi udara antar
kota, provinsi bahkan manca negara yang cukup tinggi,
umumnya diimbangi dengan peningkatan jumlah
pengguna jasa bandar udara. Ramainya pengguna jasa
bandar udara khususnya pada akhir pekan dan hari-hari
libur nasional membutuhkan sarana transportasi vertikal
masal yang dapat mengangkut pengguna jasa tersebut
untuk berpindah tempat dari lantai dasar ke lantai yang
lebih maupun sebaliknya.
DEFINISI ESKALATOR
Menurut KBBI, eskalator adalah Escalator/Ban jalan adalah merupakan
tangga dengan anak-anak tangga bagian dari peralatan transportasi horizontal
yang bergerak naik atau turun, yang berfungsi untuk mempercepat jarak
merupakan bagian dari rangkaian capai dimana pengguna jasa tidak perlu
rantai angkut tidak berujung yang harus tergesa-gesa berlari atau berjalan
bergerak terus-menerus dengan motor sekalipun.(Standar Operasi dan Prosedur Fasilitas Mekanikal
listrik, biasanya diperlengkapi dengan Bandar Udara PT Angkasa Pura II (Persero Dok. No. :
14.02.03.01B ))
pegangan yang turut bergerak
(terdapat di hotel-hotel besar, toko
serba ada, stasiun, bandar udara);
tangga berjalan. Eskalator adalah Eskalator atau tangga berjalan adalah salah
pesawat transportasi untuk satu transportasi vertikal berupa conveyor
memindahkan orang dan/ atau untuk mengangkut orang, yang terdiri dari
barang, mengikuti jalurlintasan rel tangga terpisah yang dapat bergerak ke
yang digerakkan oleh motor listrik atas dan ke bawah mengikuti jalur yang
(Permenaker RI no 6 tahun 2017 pasal berupa rel atau rantai yang digerakkan oleh
1 angka 13). motor (Nutranta dan Ariswan, 2008).
KONFIGURASI TATA LETAK ESKALATOR
Single
Perletakan Single yaitu peletakan tangga naik saja atau turun
saja yang hanya terdapat satu tangga.

Scissors Atau Double Scissors


Perletakan Scissors atau double Scissors yaitu peletakan eskalator yang
digunakan untuk naik saja atau untuk turun saja yang terdapat pada setiap
lantai. Hal ini dimaksudkan ke satu arah saja.

Saling Silang (Criss Cross)


Perletakan bersilangan secara menerus (naik saja atau turun saja), sehingga
dapat mengangkut penumpang dengan dalam jumlah lebih banyak. Biasanya
terdapat pada gedung bertingkat seperti mall. Dll.

Paralel
Peletakan eskalator parallel terdapat dua tangga yang berfungsi untuk tangga
naik dan juga untuk tangga turun yang diletakan sejajar antara kedua tangga
tersebut.
KOMPONEN UTAMA ESKALATOR
a. Sistem Penggerak Eskalator
Motor Elektrik adalah sebagai
penggerak utama pada sistem
eskalator. Saat motor elektrik
berputar, puli (sistem yang
menghubungkan semua bagian) akan
memutar roda penggerak. Tangga
akan digerakkan sepanjang relnya
Main Drive
dengan bantuan tali pemandu Motor Penggerak

(handrail). Pergerakan tangga akan


sama dengan pergerakan pegangan
tangan karena roda penggerak juga
dihubungkan dengan handrail drive.

Drive Motor Gear Reducer


Tension Carriage
KOMPONEN UTAMA ESKALATOR
Roda gigi pada eskalator juga memiliki beberapa
b. Rantai dan roda gigi (chain and gear) bagian sesuai dengan kegunaannya. Pertama, poros
Rantai dan roda gigi merupakan peralatan utama untuk roda gigi bagian atas (upper terminal gear) untuk
mentransmisikan tenaga dari motor listrik untuk menggerakkan anak menggerakan bagian anak tangga (step). Kedua, poros
tangga (step) dan peganggan tangan (handrail) pada eskalator. roda gigi bagian bawah (lower terminal gear) untuk
menggerakan hand rail.
Rantai pada eskalator memiliki beberapa fungsi
bagian sesuai dengan kegunaannya. Yang pertama
adalah rantai penggerak utama (driving chain) yang
berfungsi mentransmisikan tenaga dari motor ke roda
gigi penggerak anak tangga (step). Yang kedua
rantai roda gigi penggerak anak tangga (step roller
chain) dan yang terakhir rantai penggerak
pegangan tangan (hand rail driving chain). Poros Roda gigi bagian bawah
Rantai penggerak anak tangga
(step)Handrail

Chain & Gear

Rantai Penggerak Utama dan Penggerak Poros Roda gigi bagian atas
Handrail
KOMPONEN UTAMA ESKALATOR
c. Anak Tangga (step)
Anak tangga merupakan tempat pijakan dari penumpang
eskalator dan bagian permukaannya harus selalu dalam keadaan
horizontal pada saat membawa penumpang. Adapun material
yang digunakan harus terbuat dari bahan – bahan yang kuat dan
tidak mudah terbakar seperti aluminium, stainless steel dan besi
tuang. Tangga ini dilengkapi dengan dua buah roda yang melekat
sepanjang rel. Satu roda (wheel) bagian atas tangga melekat
pada rel luar (outer rail) yang berfungsi sebagai tempat
berjalannya tangga atau biasa disebut ROLLER CHAIN. Roda yang
kedua (return wheel) melekat di atas rel dalam (inner rail) yang
berfungsi memandu tangga pada posisinya atau biasa disebut Step

ROLLER STEP.
KOMPONEN UTAMA ESKALATOR
d. Dinding Penyangga Rel Tangan (Balustrade)
Yang dimaksud dengan balustrade adalah dinding kiri dan kanan
dari eskalator. Dasar dinding yang berdekatan dengan tangga
biasanya terbuat dari kaca yang ditempel dengan ketebalan 10
mm (tempered glass balustrade).

Kaca tempered adalah kaca yang memiliki kemampuan menahan


benturan 3 – 5 kali lipat dari kaca biasa, jenis kaca ini kuat karena Balustrade
dibuat dari lembaran kaca polos panas yang didinginkan secara
mendadak. Walaupu kaca ini lebih kuat dari kaca lainya, tetapi
bukan berati kaca ini tidak bisa pecah. Kaca tempered saat pecah
akan berbentuk serpihan – serpihan kecil yang tumpul, berbeda
dengan kaca biasa ketika pecah berbentuk tajam, jadi sekali
pecah tidak akan melukai dan jauh lebih aman dari pada kaca
biasa.
KOMPONEN UTAMA ESKALATOR
e. Pegangan Tangan (handrail)
Dinding penyangga (balustrade) kiri dan
kanan harus dilengkapi dengan rel
penyangga tangan (handrail) yang dapat
bergerak kontinyu dan bersamaan arah
dengan gerak tangga saat berjalan.
Kecepatannya harus sama dengan kecepatan
tangga saat berjalan.

Pegangan tangan berfungsi untuk membantu


penumpang pada saat melangkah masuk atau
keluar dari anak tangga, agar penumpang
tidak jatuh atau terseret
KOMPONEN UTAMA ESKALATOR
f. Lantai Pijakan (Landing Plates)
Lantai pijak penting ditempatkan pada
bagian masuk dan keluar eskalator
dikedua ujung eskalator. Lantai selain
berfungsi untuk tempat pijakan masuk
dan keluar juga berfungsi sebagai
penutup bagian mekanis eskalator. Oleh
karena itu harus dapat dibuka atau
diangkat untuk memudahkan perbaikan
eskalator. Lantai ini harus dibuat dari
material yang tahan api dan mampu
memberikan kemantapan saat berpijak.
KOMPONEN UTAMA ESKALATOR
g. Lantai Bergerigi (combplates)
Selain lantai pijak yang menutup ruang –
ruang mesin maupun ruang mekanis eskalator,
ada lagi lantai spesifik yang melengkapi
eskalator yaitu lantai pijak yang mempunyai
alur-alur bergerigi di ujungnya. Lantai ini
fungsinya sebagai lantai pendarat bagi
penumpang eskalator dan alur – alur
geriginya berfungsi untuk menyisir kotoran
yang ada pada tangga (yang juga beralur).
Gigi pada combplates harus mempunyai
kesejajaran dengan alur – alur pada tangga
dan ujungnya tidak boleh sampai mengenai
alur – alur dalam ditangga tersebut.
KOMPONEN UTAMA ESKALATOR
h. Ruang mesin
Ruang mesin harus mempunyai kelonggaran
yang cukup untuk seseorang melakukan
perbaikan atau perawatan bagian – bagian
mekanis dari penggerak eskalator. Ventilasi
yang tersedia harus cukup agar panas radiasi
dari mesin dapat segera keluar.Pencahayaan
juga harus ada pada ruang mesin, lampu –
lampunya harus dilindungi agar tidak mudah
pecah terkena alat – alat atau gerak – gerak
mekanis komponen mesin. Pintu – pintu untuk
perawatan dan perbaikan harus mempunyai
kunci yang hanya dapat dibuka oleh orang
yang berkepentingan saja sehingga tidak
sembarang orang dapat membukanya.
KOMPONEN PENGAMAN PADA ESKALATOR
a. Handrail guard switch / inlet safety device b. Broken Handrail Safety Device c. Handrail speed monitoring device
Limit Switch yang terletak pada setiap inlet Untuk mendeteksi bila mana terjadi kerusakan (speed sensor)
handrail, stop atas dan bawah, switch ini pada handrail. Berfungsi untuk mendeteksi kecepatan
bekerja untuk memberhentikan eskalator handrail. Ketika terjadi kelebihan
apabila terdapat benda asing yang masuk kecepatan, maka akan menghentikan
terjepit kedalam inlet handrail. eskalator.

Broken Handrail Safety Device

Handrail Switch
KOMPONEN PENGAMAN PADA ESKALATOR
d. Broken drive chain safety device e. Skirting safety device limit switch f. Emergency stop button and starting
Berfungsi untuk mendeteksi dan mengehentikan Ada 4 buah limit switch yang dipasang switch
eskalator. Switch terletak pada puncak eskalator, dibelakang skirt panel (2 di puncak dan 2 Switch yang ditempatkan di puncak dan
apabila rantai penggerak terputus atau terjadi dibawah). Switch akan memberhentikan bawah eskalator. Berfungsi untuk
kemuluran, maka switch ini akan bekerja dan eskalator secara otomatis apabila terdapat memberhentikan dan menghidupkan serta
memberhentikan operasi eskalator dengan benda terjepit diantara step dan skirt panel merubah arah perjalanan step eskalator.
seketika.

Broken Drive Chain


Safety Device
Emergency stop button and starting switch
KOMPONEN PENGAMAN PADA ESKALATOR
g. Pit Disconnect switch / inspection cover and i.Step Upthrust switch
floor plate safety device Switch diletakkan pada daerah kanan bagian
Berfungsi untuk menghindari penumpang terjatuh bawah eskalator. Bekerja jika terjadi
ketika salah satu plate terbuka dan mematikan kecelakaan yang mengakibatkan step terangkat
eskalator. Switch ini umumnya digunakan pada melebihi posisi normalnya.
saat pekerjaan maintenance, ketika landing atau
floor plate di angkat atau terbuka maka floor
limit switch yang pada semulanya tertekan akan Pit Disconnect switch
terbebas sehinga menjadi open pada kontak
pointnya.

h. Broken step chain safety device


Berfungsi untuk mendeteksi dan memberhentikan Step Upthrust Switch
eskalator apabila terjadi kerusakan atau
kemuluran rantai penggerak anak tangga (chain
step) menyentuh limit switch. Sehingga broken
step akan menghentikan eskalator.

Broken Step Chain Safety Device


KOMPONEN PENGAMAN PADA ESKALATOR
j. Auxiliary Brake (emergency brake) l. Over/Under speed switch
Suatu perangkat system pengereman tambahan Sebuah peralatan solid state yang berfungsi
yang berfungsi untuk menjaga agar step tidak untuk menjaga kecepatan eskalator dalam
meluncur merosot kebawah dari kegagalan batas yang telah ditentukan.
pengereman (main brake), kegagalan catu daya
(power), unintended reversal of travel direction
atau terjadi pemutar balikan putaran atau
Aux. Brake
berubah arah bergeraknya eskalator.

k. Main Brake System


Untuk menghentikan eskalator apabila ada
salah satu safety device yang bekerja dan
apabila eskalator telah selesai beroperasi jika Over/Under speed switch
di set mode on/off.

Main Brake System


KOMPONEN PENGAMAN PADA ESKALATOR
m. Over load relay
Relay yang bekerja apabila eskalator
mendapatkan beban yang terlalu banyak.

n. Hold handrail sign


Tanda untuk berhati-hati dan peringatan
kepada orang tua yang membawa anak kecil
untuk menjaga anaknya. Tanda ini harus
dipasang pada bagian yang sangat mudah
terlihat.

Sign

Tata Letak Safety Device


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN PENGADAAN DAN
PEMASANGAN UNIT ESKALATOR
Metode pelaksanaan 2. Pabrikasi
Metode pelaksanaan pekerjaan pengadaan dan pemasangan unit Pelaksanaan pekerjaan pabrikasi, dapat dilaksanakan setelah final
eskalator berisi tahapan-tahapan mengenai pengadaan unit, specifikasi teknis dan shop drawing disetujui bersama.
pabrikasi, pengujian hingga unit diserahterimakan ke Pihak pertama.
Berikut tahapan-tahapan yang dimaksud:

1.Pekerjaan Persiapan
Pelaksanaan persiapan pekerjaan pengadaan dan pemasangan
Eskalator meliputi:
a. Klarifikasi final specifikasi teknis unit eskalator
b. Membuat shop drawing untuk disetujui oleh pihak terkait sebagai
gambar pelaksanaan.
c. Membuat schedule pelaksanaan pekerjaan.
d. Pembuatan site office untuk penyimpanan sebagian material dan
alat kerja.
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN PENGADAAN DAN
PEMASANGAN UNIT ESKALATOR
3. Shipment 4. Unit On Site
Pengiriman (seafreight) dilaksanakan setelah seluruh kelengkapan unit Pengiriman unit dari pelabuhan ke lokasi proyek secara bertahap,
eskalator selesai diproduksi, dan diperkirakan 3 (tiga) minggu setelah sesuai kondisi lapangan dengan mengunakan truk container.
pengapalan unit tersebut akan sampai dilokasi proyek. Untuk kelancaran pekerjaan tersebut diatas, ada beberapa hal yang
harus dipersiapkan oleh pihak lain (Kontraktor Sipil), antara lain:
a. Pengadaan lokasi penempatan unit onsite (diperkirakan sebanyak
….. case)
b. Pengadaan jalan masuk kelokasi penempatan untuk akses truk
container dan forklift.
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN PENGADAAN DAN
PEMASANGAN UNIT ESKALATOR
5. Pekerjaan Pemasangan Unit Eskalator g. Pemasangan Out Side
Adalah Cover Frame yang dipasang pada sisi luar kaca escalator.
Pekerjaan Pemasangan Eskalator terdiri dari beberapa tahap antara lain:
a. Transportasi ke void eskalator. h. Pemasangan Kaca
Yaitu pengangkatan unit untuk di letakkan ditempat yang paling dekat dengan Pemasangan Kaca eskalator dengan posisi menumpang pada bracket.
lobang dengan menggunakan Hand Pallet dan Pallet kotak atau dengan
menggunakan forklift. i. Pemasangan Handrail
Pemasangan karet pegangan untuk penumpang yang naik di eskalator.
b. Joint Frame dan Rail
Pekerjaan penyambungan potongan frame dan rail eskalator menjadi satu j. Pemasangan Inside Deck dan Skirt Guard
sebelum diletakkan di pit eskalator.peralatan yang harus disediakan yaitu joice, Pemasangan Cover Frame yang dipasang pada sisi dalam kaca eskalator dan
hand pallet, kunci – kunci, peralatan pengelasan. pemasangan dinding pembatas step sisi kanan kiri bagian dalam eskalator.

k. Testing
c. Wiring dan Koneksi Kabel
Pelaksanaan pengetesan eskalator dengan secara bertahap dengan langkah
Koneksi safety device dan panel eskalator serta pemasangan kabel – kabel.
pertama eskalator dijalankan manual, maintenant,baru sesudahnya dapat dijalankan
secara normal.
d. Erection Frame
Peletakkan Unit Eskalator ke dalam void / pit eskalator dengan menggunakan l. Pemasangan Step
Chain block yang diletakkan di hook yang disediakan oleh Gedung. Adalah pemasangan seluruh step (pijakan kaki penumpang eskalator) sebelum
e. Plumb / Centering pelaksanaan running test.
Proses pengukuran level eskalator terhadap finishing floor untuk dipakai
sebagai ukuran pemasangan bracket. m. Commissioning
Proses running test eskalator.
f. Pemasangan Bracket
n. Reksa Uji
Pekerjaan Pemasangan bracket untuk dudukan kaca eskalator serta outside
Proses pengujian kelayakan eskalator oleh pihak depnaker.
deck.
PROSEDUR PENGOPERASIAN ESKALATOR
1. Persiapan 2. Pelaksanaan
a. Check sistem mekanis Eskalator, yaitu dengan memeriksa step
kemudian comb, dan handrail. a. Hidupkan main switch pada panel eskalator, kemudian perhatikan indicator
b. Check suplai tegangan untuk Eskalator. safety untuk handrail Eskalator, Untuk menghidupkan Eskalator, putar key switch
ke posisi ”ON” dan pastikan sensor photo electric telah aktif agar Eskalator
c. Check sensor berupa photo electric cell untuk sulutan ke control. bisa beroperasi secara otomatis. Selanjutnya
d. Check fungsi kunci operate. b. Perhatikan indicator pada inverter yang menyatakan inverter tersebut siap
e. Check fungsi push button. untuk beroperasi.
f. Check fungsi kunci operate untuk arah naik atau turun pada c. Selanjutnya lakukan uji coba Eskalator dengan menggunakan kunci operate.
Eskalator. d. Selanjutnya lakukan uji coba Eskalator dengan cara Automatic (otomatis),
yaitu dengan memotong sensor, yang menyatakan sensor tersebut berfungsi baik
atau tidak.
e. Untuk Eskalator lakukan uji coba arah maju atau mundur apakah fungsi
breaking resistor berfungsi dengan baik.

Kondisi emergency adalah kondisi dimana pada saat Eskalator sedang


beroperasi terjadi hal-hal sebagai berikut:
a. Ada penumpang atau pengguna jasa yang terjatuh.
b. Ada penumpang atau pengguna jasa yang terjepit.
c. Step patah.
d. Handrail putus.
e. Dan lain-lain yang bersifat membahayakan penumpang atau pengguna jasa
atau dapat merusak Travelator itu sendiri.
PROSEDUR PEMELIHARAAN
1. Preventive Maintenance

Pekerjaan perawatan periode Harian: Pekerjaan perawatan periode Mingguan: Pekerjaan perawatan periode Bulanan:
a. Safety Device; a. Machine room: a. Mechine Room
- Check glass panel - Check Contactor - Clean pit lubricate as necessary all parts.
- Check safety brush - Check AC Timer - Inspect and lubricate brake.
- Cleaning comb from the rubbis - Check Fuse - Test emergency stop switch.
b. Safety all level; - Check slowmotion - Test and start-up key switches
- Check handrail lighting - Check supervisory panel - Check electric sign and code
- Check Eskalator/Travelator run b. Safety Device - Check contactor
- Turn off/on eskalator/travelator run - Cleaning Handrail b. Safety all Level
- Check entrance floor c. Safety all Level. - Inspect and lubricate step/pallet chain
- Inspect Demarcation and roller.
- Check for required caution signs - Inspect and lubricate step/pallet roller.
d. Other - Check automatic oilers.
- Check Barricade from maintenance - Inspect step/pallet.
- Inspect comb.
- Check Handrail and inspect operating
speed.
- Test emergency stop button.
c. Other
- Clean all component as required.
PROSEDUR PEMELIHARAAN
1. Preventive Maintenance

Pekerjaan perawatan periode 3 Bulanan: Pekerjaan Perawatan periode 6 Bulanan: Pekerjaan perawatan periode Tahunan:
a. Motor. a. Safety all Level. a. Machine room
- Inspect motor. - Inspect and lubricate step/pallet chain - Check operation of controller
- Inspect oil gear box. and roller. b. Motor
- Inspect motor brake coil - Inspect and lubricate step/pallet roller. - Inspect and lubricate bearing motor
b. Safety Device. - Inspect and clean handrail roller. - Inspect bearing worm shaft/worm gear
- Inspect skirt safety switch. - Change oil gearbox
- Inspect comb safety switch. c. Safety all Level
- Inspect handrail safety device. - Clean and adjust step chain
- Inspect step/pallet safety device. - Check step coast when braking empty unit
- Inspect tension safety device. - Lubricate step elanges
- Inspect speed governor switch. - Grease handrail shaves bearings
- Inspect stop switch. d. Other
- Clean all components as required
- Check Barricade from maintenance
- Depnaker permit
PROSEDUR PEMELIHARAAN
2. Corrective Maintenance

Bila Eskalator Tidak Bisa Beroperasi

a. MCB Main Power Eskalator trip b. Automatic Tidak Bekerja d. Belting Eskalator Putus
- Lakukan pengecekan pada panel power - Cek kondisi sensor. - Matikan Power di dalam ruang mesin
eskalator. - Putar key switch sensor ke posisi ON. eskalator.
- Pastikan MCB main power ON - Setelah sensor ON, lakukan trigger pada - Release break kopling eskalator
- Pastikan semua peralatan berfungsi sensor dengan memotong sinar sensor menggunakan tool khusus,kemudian pasang
dengan baik Infrared. belt dan pastikan posisi pemasangannya
- Hidupkan automatic eskalator (sensor - Amati hingga eskalator benar-benar benar.
infrared) beroperasi dengan baik. - Setelah belting terpasang, lepaskan tool
- Lakukan trigger pada sensor sehingga khusus sehingga break kopling kembali ke
eskalator mulai beroperasi. c. Eskalator tidak bisa berjalan setelah key keadaan semula.
- Amati sampai eskalator benar-benar switch (Up/Off) dilepas
berjalan dengan normal. - Lakukan pengecekan pada sensor speed
eskalator.
- Bersihkan permukaan sensor dan lakukan
settingan posisi sensor.
- Operasikan Eskalator dan amati sampai
eskalator benar-benar normal.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai