INDIKATOR POSISI
SANGKAR
INDIKATOR PANAH
ARAH NAIK/TURUN
TOMBOL PANGGILAN
DARURAT
KOTAK INTERPHONE
TOMBOL LANTAI
TOMBOL OPEN
TOMBOL CLOSE
ATTENDANT BOX
ATTENDANT BOX
Tombol Pass
Tombol yang disediakan
bagi operator untuk
mengisolir elevator
terhadap panggilan dari
luar, dengan melewatinya
tetapi hanya dapat
digunakan pada operator
ATT.
Tombol Up
Berfungsi mengubah
arah gerak Elevator
dari turun menjadi naik
Tombol Down
Berfungsi mengubah
arah gerak Elevator
dari naik menjadi turun
Tombol Start
Tombol ini digunakan
untuk menutup pintu
kemudian menjalankan
elevator. Tetapi hanya
dapat digunakan pada
operator ATT.
Saklar Stop
Saklar ini ditujukan
untuk menghentikan
elevator di sembarang
posisi, apabila saklar
ditekan ke posisi
(STOP)
Saklar Independent
Untuk mengoperasikan
lift secara independent
Saklar Fan
Berfungsi untuk
mematikan atau
menghidupkan kipas
yang terdapat diatas
sangkar
Saklar ATT
Untuk mengoperasikan
lift dari otomatis ke
manual (attendant)
LOBBY LIFT
Jamb
Indicator
Hall Lantern
Fireman
Saklar ini berfungsi
untuk mengaktifkan
system operasi
kebakaran dari
elevator
kebakaran/fireman
elevator
Hall Button
SISTEM OPERASI
OPERASI SIMPLEX
COLLECTIVE ( K )
Sistem operasi Full Automatic. Pada saat tombol-tombol lantai di OPB
ditekan, maka elevator akan melayani seluruh permintaan yang ada.
Tetapi apabila tombol yang ditekan berlawanan dengan arah gerak
elevator maka elevator akan melayani dahulu permintaan lantai yang
paling tinggi atau yang paling rendah sesuai arah gerak sebelumnya,
kemudian melayani lantai yang dimaksud.
COLLECTIVE WITH ATTENDANT ( KA )
Seperti sistem collective, hanya dengan operasi Attendant, dimana
sangkar akan stand-by pada lantai yang dimaksud dengan pintu sangkar
dalam keadaan terbuka selama tombol close pada OPB tidak ditekan.
Dalam operasi ini dimungkinkan untuk exclusive operation, dimana
semua panggilan dari luar ditolak dan lampu indikator IN USE di lobby
lift akan menyala, sehingga calon penumpang di lobby lift akan
mengetahui bahwa elevator sedang digunakan.
SIGNAL COLLECTIVE ( SK )
Sistem ini dalah sistem operasi collective ( oleh penumpang ) dan signal
pada saat kondisi sibuk ( oleh operator ). Sistem ini merupakan perpaduan
dua sistem operasi otomatis dan manual. Pada tipe ini permintaan
operator di lobby lift akan didahulukan dari permintaan yang ada di lobby
lift pada saat bersamaan atau sesudahnya akan tetapi akan otomatis
berhenti apabila ada panggilan dari lobby lift/luar setelah melayani
panggilan operator terlebih dahulu.
Sehingga operator dapat lebih khusus melayani penumpang terlebih
dahulu. Hal ini sangat efektif paa saat jam-jam sibuk. Penggunaan sistem
ini dengan memutar saklar kunci pada OPB.
DOWN COLLECTIVE ( DNK )
Permintaan pelayanan lantai dari dalam sangkar baik arah naik ataupun
turun akan ditolak, tetapi hanya panggilan dari lobby lift arah turun saja
yang dilayani. Seluruh tombol di lobby lift hanya menurunkan
penumpang ke lantai dasar. Dalam hal ini sebaiknya start floor ada di
lantai dasar.
OPERASI DUPLEX
Adalah sistem full otomatis yang diterapkan pada dua elevator parallel.
Dimana permintaan pelayanan dari lobby lift akan lebih cepat dipenuhi.
Pada saat tidak ada panggilan dari lobby lift maka satu unit akan stand-by
di lantai dasar dan elevator lainnya di lantai terakhir melayani.
OPERASI GROUP
PROSEDUR
PENGOPERASIAN
ELEVATOR
PENTING !!!
1. Hidari beban yang berlebihan, paksaan dan panggilan yang
tidak efektif.
2. Tekanlah tombol lift yang dituju dengan hati-hati untuk
menghindari kerusakan.
3. Jangan letakkan material di sill untuk menghindari kerusakan
pada pintu.
4. Jangan melompat di dalam lift karena dapat menyebabkan
masalah pada safety lift.
5. Anak-anak dan orang tua harus diberi petunjuk dan
didampingi.
6. Pada saat terjadi power lift mati, jangan membuka pintu
secara paksa. Tekan tombol belalarm dan tunggu sampai
petugas datang untuk memberi pertolongan.
10
NORMAL/AUTOMATIC OPERATION
11
INDEPENDENCE OPERATION
ATTENDANT OPERATION
12
PROSEDUR
PENYELAMATAN
PENUMPANG
13
1. Pada kondisi lift berhenti 150 s/d 300 mm dari level lantai.
Buka pintu luar pada lantai dimana lift tersebut berhenti, buka pintu
lift dan selamatkan penumpang.
2. Pada kondisi lift berhenti 300 s/d 600 mm dari level lantai.
14
3. Pada kondisi lift berhenti 600 s/d 1000 mm dari level lantai.
Buka pintu luar pada lantai diatas lantai lift vyang sedang berhenti,
buka pintu lift dan selamatkan penumpang. Untuk menjaga
penumpang agar tidak jatuh, bantulah mereka untuk keluar dari lift.
4. Pada kondisi lift berhenti lebih dari 1000 mm dari level lantai.
Buka brake pada mesin dengan
menggunakan brake level di ruang mesin
untuk diengkol naik/turun. Jika lift sudah
berada 600 mm dari level lantai,
lakukan hal yang sama seperti item
tersebut diatas
PERHATIAN
Jangan
membuka
pintu atas sangkar (
digunakan
hanya
untuk pertolongan)
Jangan
membuka
pintu luar. Pintu
akan terbuka pada
saat lift tiba (hanya
orang
yang
berwenang
yang
diperbolehkan
membuka pintu luar
dengan
kunci
digunakan
hanya
untuk pertolongan)
15
Hati-hati
jangan
sampai jatuh ke pit
lift ketika membuka
pintu lift pada saat
memberi
pertolongan.
PERALATAN
OPTIONAL
ARD ( AUTOMATIC RESCUE DEVICE )
A.R.D. adalah suatu alat rescue/ penyelamatan secara otomatis
untuk mengeluarkan penumpang didalam sangkar apabila tidak
adanya daya listrik pada panel control lift, sehingga lift berhenti
ditengah lantai. Dimana alat ini akan menangani sementara hal
tersebut dengan menggunakan daya cadangan dari battery ( Accu ).
Pada saat mulai bekerja alat ini akan mencari arah gerakan keatas
atau kebawah menuju lantai terdekat sesuai berat sangkar pada saat
itu. Apabila lantai yang dituju telah dicapai maka pintu sangkar dan
pintu luar akan terbukasecara otomatis. Karena sifatnya hanya
untuk penyelamatan maka alat ini hanya menangani sementara
operasional lift, mengingat daya yang tersedia sangatlah terbatas
selain itu alat ini tidak ditujukan untuk operasional secara normal.
Selanjutnya lift tidak dapat digunakan sampai daya listrik pada
control panel lift terpenuhi.
EARTHQUAKE SISTEM
16
SAFETY DEVICE
Emergency Light
Lampu ini akan menyala selama 30 menit pada saat listrik mati.
Safety Gear
Pada saat sangkar lift melaju dengan kecepatan melebihi yang
seharusnya, Governoor akan mengaktifkan safety gear yang akan
mencengkram rel untuk menghentikan sangkar.
Outside Door Latch
Kunci pintu luar yang berfungsi untuk membuka pintu luar pada saat
penyelamatan atau service.
Door Look Switch
Kunci pintu sangkar, untuk menjaga pintu sangkar agar tidak terbuka
pada saat lift sedang berjalan.
Interphone
Berfungsi untuk berkomunikasi dengan ruang mesin atau ruang control
pada saat keadaan darurat.
Safety Edge
Untuk mendeteksi keadaan di pintu pada saat akan menutup, apabila ada
seseorang atau benda yang menghalangi menutupnya pintu maka pintu
akan membuka kembali pada saat safety ini tersentuh.
Weight Device
Tanda peringatan apabila beban sangkar melebihi kapasitas yang
diterapkan.
Apron
Untuk menjaga agar orang yang berada diatas sangkar tidak jatuh ke
hoistway pada saat operasi penyelamatan atau service.
Buffer
Jika sangkar atau counterweight meluncur ke bawah dibawah level lantai
terendah maka buffer akan mengurangi benturan yang akan terjadi.
17
PERAWATAN
SCHEDULE PERAWATAN ELEVATOR Di MODEL
WORKING ITEM
NO.
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
18
12
28
29
30
31
33
34
35
Cek peralatan dalam kontrol box, kencangkan band resistor, dan bersihkan
37
Cek / bersihkan kontak point, peralatan safety FCRS ( tegangan per = 117
mm) MHS, SCS
38
39
Cek / bersihkan cam contactor SDS & resetting slow down cam & bracket
40
V. HOISTWAY
41
Cek / Bersihkan / stel door switch ( wipe = 2 mm), door lock, excentric roller,
rail, roler door hanger, tiap landing door tiap lantai
42
Cek / stel roler door lock ditengah door cam tiap lantai
43
44
42
43
44
Setel bagaimana per - tiap main rope & cek kondisi wire rope ( D = .mm)
VI. PIT
45
46
47
Cek / setel steel tape & tail cord, car naik/turun tidak berputar / tergesek
19