Anda di halaman 1dari 2

Keselamatan Lift (Elevator Safety)

Lift adalah pesawat angkat yang mempunyai


kereta dan bobot imbang bergerak naik turun
mengikuti rel-rel pemandu yang dipasang secara
permanen pada bangunan, memiliki governor
dan digunakan untuk mengankut orang
dan/atau barang.

Berikut adalah kecelakaan terkait penggunaan lift pada gedung :


 Lift anjlok
 Lift jebol atap
 Terjebak di lift
 Lift jatuh

4 tipe malfungsi lift yang sering terjadi


Power failure (kegagalan daya) : Ketika lift berhenti tiba-tiba karena gangguan daya, penumpang
yang ada di dalam sering berdesak-desakan sehingga dapat menyebabkan cedera parah

Sudden stops (Perhentian mendadak) : Ketika lift mencapai setiap lantai, sebenarnya lift telah
diprogram untuk berhenti secara perlahan. Ketika pemrograman ini tidak benar atau ada gangguan
listrik, penumpang dapat jatuh atau kepala terbentur dinding lift

Doors fail to open (pintu gagal membuka) : Ketika pintu gagal terbuka dengan cepat, hal ini menjadi
sangat tidak nyaman bagi penumpang yang terjebak di dalam lift. Orang yang mengidap penyakit
claustrophobia atau gangguan kecemasan mungkin panik. Jika panas, orang lanjut usia mungkin
mulai merasa sakit

Poorly maintained machinery (perawatan mesin lift yang buruk) : Lift adalah sebuah mesin
kompleks yang membutuhkan perawatan rutin untuk memastikan setiap bagian lift beroperasi
normal. Jika pengelola gedung atau teknisi tidak melaksanakan perawatan yang sesuai, maka akan
menjadi risiko yang lebih besar bagi aspek keselamatan penumpang

Informasi Keselamatan Lift


a. Umum
1. Lift harus diperiksa dan diuji oleh instansti berwenang (kemnaker) sebelum digunakan
pertama kalinya
2. Kemudian lift dapat diuji riksa kembali setiap tahunnya setelah 2 tahun setelah pengujian
pertama
3. Teknisi yang bertanggungjawab mengerjakan perawatan dan perbaikan harus memiliki
lisensi K3 elevator

b. Kamar mesin lift (jika lift memiliki kamar bukan tipe roomless)
1. Terpasang pelindung benda berputar
2. Kondisi rem mekanik dan rem electric ada dan berfungsi
3. Penerangan kamar mesin minimal 100 lux
4. Ruang mesin lift harus memiliki ventilasi atau pendingin ruangan
5. Tangga yang digunakan untuk ke kamar mesin harus tangga permanen
6. Pelindung lubang tali baja (wire sling) minimal 50 mm
7. Tersedia alat pemadam api ringan (APAR)
c. Instalasi listrik
1. Standar rangkaian instalasi listrik, perlengkapan dan pengaman sesuai standard SNI dan
internasional
2. Tersedia catu daya pengganti listrik otomatis
3. Memiliki alarm kebakaran otomatis
4. Untuk lift penanggulangan kebakaran (fire lift) harus memiliki pengoperasian khusus, yaitu
manual dan dapat berhenti disetiap lantai
5. Saklar kebakaran ada di setiap lantai dan dapat dioperasikan manual
6. Tertulis “fire lift atau lift penanggulangan kebakaran”
7. Ketahanan instalasi listrik terhadap api minimal 2 jam

d. K3 lift
1. Semua lift harus dilakukan perawatan oleh personil yang memiliki kompetensi
2. Lift harus disertai dengan informasi darurat jika terjebak dalam lift, yang berisi tindakan apa
saja yang harus dilakukan.
3. Pemilik atau pihak manajemen dapat menerima kebutuhan akan (perlunya) lift harus di
upgrade, sesuai yang tertulis pada buku manual lift
4. Panggilan darurat harus segera dilayani. Tim Tanggap Darurat dalam Building Management
harus siap 24 jam untuk menolong orang yang terperangkap dalam lift. Alat komunikasi
dengan orang tersebut harus berfungsi
5. Kunci lift tidak boleh dibawa keluar area gedung, dan laporkan jika ada hand over pemegang
kunci lift pada setiap shift kerja.
6. Peralatan cacat atau rusak harus segera dilaporkan
7. Perusahaan vendor service lift harus jelas. Nama dan alamat, nomor telepon sebaiknya
terpampang di dalam lift. Hal ini memudahkan komunikasi jika ada masalah dengan
peralatan demi keselamatan.
8. Setiap ada pekerjaan maintenance lift, maka harus dipastikan sudah dibuat analisa bahaya
dan terapkan LOTO (log out – tag out) pada sumber energy saat perbaikan.
9. Perusahaan jasa perawatan lift harus mencatat dan menyimpan rekaman data
pemeliharaan, reparasi, modifikasi, dan lain-lain, atas tiap unit lift

Penanganan Kedaruratan Pada Lift Saat kondisi


lift mati atau terjatuh
1. Jangan membuka pintu lift, sehingga dapat
menyebabkan terjatuh lebih deras atau
bahkan tersengat aliran listrik
2. Jangan panik dan tetap bersikap tenang agar
dapat menghemat oksigen
3. Gunakan baik-baik tombol darurat sambil
berbicara dengan petugas. Setelah selesai,
tetap tenang dan sabar untuk menunggu
bantuan datang
4. Jangan terlalu bicara dan posisikan diri dalam
keadaan duduk
5. Bila lift terasa terjatuh, jangan berdiri ataupun
loncat
6. Posisi duduk atau telentang adalah yang terbaik saat lift jatuh
7. Gunakan tas atau koper untuk mengurangi dampak saat terjatuh. Hal ini menurut para ilmuwan
bisa mengurangi dampak cidera ketika lift terjatuh.
8. Bila tidak ramai, gunakan handle

Anda mungkin juga menyukai