Anda di halaman 1dari 18

MODUL PERKULIAHAN

Mekanikal
Gedung
Elevator

201
4

Fakultas

Program Studi

Teknik

Mesin

TatapMuka

Kode MK

DisusunOleh

12

Kode MK

Ir. Dadang S Permana, M.Si

Abstract

Kompetensi

Memberikan pemahaman tentang


Elevator

Mengerti dan faham tetang Elevator,


dan cara kerjanya

Mekanikal Gedung

Ir. Dadang S Permana, M.Si

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

ELEVATOR
I. SEJARAH PERKEMBANGAN ELEVATOR
Elevator atau yang lebih akrab dikenal oleh masyarakat luas dengan nama lift. Lift
adalah salah satu alat Bantu dalam kehidupan manusia yang berfungsi untuk
mempermudah aktifitas manusia yang rutinitasnya lebih sering berada didalam gedunggedung bertingkat. Elevator merupakan alat transportasi yang pengendaliannya tidak
dilakukan oleh manusia secara langsung, sehingga semua pengguna elevator sepenuhnya
tergantung pada kehandalan teknologi dari alat transportasi vertikal ini.
Keberadaan dari elevator ini merupakan sebagai pengganti fungsi dari pada tangga
dalam mencapai tiap-tiap lantai berikutnya pada suatu gedung bertingkat, dengan demikian
keberadaan elevator tidak dikesampingkan ini dikarenakan dapat mengefisienkan energi
dan waktu sipengguna elevator tersebut. Sistem keberadaan elevator dan segala kemajuan
dan kehandalannya tidak serta merta mengalami perkembangan-perkembangan secara
bertahap, sejak keberadaannya pertama kali dibangun.
Sejak pertama kali dibangun, sistem penggerak elevator pada awal perkembangannya
dimulai dengan cara yang sangat sederhana, yaitu dengan menggunakan tenaga non
mekanik.
Mulai dari jaman kuno sampai jaman pertengahan dan memasuki abad ke-13,
tenaga manusia dan binatang merupakan tenaga penggerak. Pada tahun 1850 telah
diperkenalkan elevator uap dan hidrolik. Tahun 1852 terjadi babak baru dalam sejarah
elevator yaitu penemuan elevator yang aman pertama di Dunia oleh Elisha Graves Otis.

Sejarah perkembangan elevator modern sebenarnya baru dimulai sejak tahun 1830an, setelah diperkenalkannya pasangan kawat selling ( wire rope ) dengan katrol
201
2

Mekanikal Gedung

Ir. Dadang S Permana, M.Si

PusatBahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

( pully ).

Awal mulanya penggunaan elevator ini digunakan untuk pertambangan di eropa dan segera
diikuti oleh negara-negara lain termasuk amerika.
Elevator penumpang pertama dipasang oleh Otis di New York pada tahun 1857.
Setelah

meninggalnya

Otis

pada

tahun

1861,

anaknya,

Charles

dan

Norton

mengembangkan warisan yang ditinggalkan oleh


Otis dengan membentuk Otis Brothers pada tahun
1867. Pada tahun 1873 lebih dari 2000 elevator
Otis

telah

dipergunakan

di

gedung-gedung

perkantoran, hotel, dan department store di seluruh


Amerika, dan lima tahun kemudian dipasanglah
elevator penumpang hidrolik Otis yang pertama.
Era Pencakar Langit pada tahun 1889 Otis
mengeluarkan

mesin

elevator

listrik

direct-

connected geared pertama yang sangat sukses


Pada

tahun

1903,

Otis

Brothers

memperkenalkan desain yang akan menjadi tulang


punggung industri elevator, yaitu elevator listrik
gearless traction yang dirancang dan terbukti
mengalahkan usia bangunan itu sendiri. Hal ini
membawa pada berkembangnya jaman strukturstruktur tinggi, termasuk yang paling menonjol
adalah Empire State building dan World Trade
Center di New York, John Hancock Center di
Chicago dan CN Tower di Toronto.
Selama bertahun-tahun ini, beberapa dari
inovasi yang dibuat oleh Otis dalam bidang
pengendalian

otomatis

adalah

Sistem

Pengendalian Sinyal, Peak Period Control, Sistem


Autotronik Otis dan Multiple Zoning. Otis adalah
yang terdepan di dunia dalam pengembangan
teknologi komputer dan perusahaan tersebut telah
membuat revolusi dalam pengendalian elevator sehingga tercipta peningkatan yang
dramatis dalam hal waktu reaksi elevator dan mutu berkendara dalam elevator.

201
2

Mekanikal Gedung

Ir. Dadang S Permana, M.Si

PusatBahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Elevator atau yang lebih akrab dikenal oleh masyarakat luas dengan nama lift. Lift
adalah salah satu alat Bantu dalam kehidupan manusia yang berfungsi untuk
mempermudah aktifitas manusia yang rutinitasnya lebih sering berada didalam gedunggedung bertingkat. Elevator merupakan alat transportasi yang pengendaliannya tidak
dilakukan oleh manusia secara langsung, sehingga semua pengguna elevator sepenuhnya
tergantung pada kehandalan teknologi dari alat transportasi vertikal ini.
Keberadaan dari elevator ini merupakan sebagai pengganti fungsi dari pada tangga
dalam mencapai tiap-tiap lantai berikutnya pada suatu gedung bertingkat, dengan demikian
keberadaan elevator tidak dikesampingkan ini dikarenakan dapat mengefisienkan energi
dan waktu sipengguna elevator tersebut. Sistem keberadaan elevator dan segala kemajuan
dan kehandalannya tidak serta merta mengalami perkembangan-perkembangan secara
bertahap, sejak keberadaannya pertama kali dibangun.
Sejak

pertama

perkembangannya

kali

dimulai

dibangun,
dengan

cara

sistem
yang

penggerak
sangat

elevator

sederhana,

pada
yaitu

awal

dengan

menggunakan tenaga non mekanik. Sejarah perkembangan elevator modern sebenarnya


baru dimulai sejak tahun 1830-an, setelah diperkenalkannya pasangan kawat selling ( wire
rope ) dengan katrol ( pully ). Awal mulanya penggunaan elevator ini digunakan untuk
pertambangan di eropa dan segera diikuti oleh negara-negara lain termasuk amerika.
Perkembangan elevator sangat lambat pada awal tahun 1970-an, namun sejak
diperkenalkannya transistor dan

alat pendukung elektronik lainnya pada sistem kontrol

elevator pada saat itulah perkembangan kontroller elevator begitu pesat.


Elevator dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu :
1. Elevator penumpang
2. Elevator barang atau dumb waiter
3. Elevator service

201
2

Mekanikal Gedung

Ir. Dadang S Permana, M.Si

PusatBahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

4. Elevator hidraulik

I.1. Elevator Penumpang


Elevator penumpang ini merupakan elevator yang sifatnya berfungsi dan sangat
khusus untuk manusia saja, elevator ini sangat dijaga kehandalannya dan juga sangat
dijaga keamanan dan keselamatan manusianya.

I.2. Elevator Barang atau Dumb Waiter


Elevator ini sangat khusus fungsinya untuk barang saja, elevator ini juga tak kalah
handalnya dengan elevator penumpang namun ada sedikit perbedaan dalam system
keamanannya.

I.3. Elevator Service


Elevator servise ini biasanya dipasang diperhotelan, yaitu fungsinya untuk pelayanpelayan hotel untuk mengantarkan barang ke kamar-kamar penghuni hotel. Namun disini
pula elevator ini tak kalah handalnya dengan elevator penumpang, perbedaan dari elevator
service dengan elevator penumpang ini sangat jelas dari sistrem pengangkutannya, yaitu
elevator penumpang hanya khusus untuk manusia saja tapi elevator service ini juga
berfungsi sebagai pengangkutan manusia dan barang.

I.4. Elevator Hidraulik


Elevator hidrolik ini sangat lain darpada yang lain, ini dilihat dari cara kerjanya dan
juga fisiknya. Elevator ini biasanya digunakan oleh pasukan pemadam kebakaran dan
kapasitas daya angkutnya pun sangat terbatas, elevator hidrolik ini sekarang tidak hanya
dipakai oleh pemadam kebakaran saja. Sekarang elevator hidrolik sering dipakai oleh
perusahaan telekomunikasi, bengkel-bengkel kendaraan bermotor, dan lain-lain.

II. KOMPONEN UTAMA ELEVATOR

201
2

Mekanikal Gedung

Ir. Dadang S Permana, M.Si

PusatBahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Apabila kita ingin mengetahui sistem kerja elevator, maka kita harus mengetahui
komnponen utama dalam elevator tersebut. Untuk mempermudah kita mengetahui cara
kerja elevator secara keseluruhan, disini penulis akan menggolongkan tata letak komponenkomponen elevator dalam dua bagian ruangan, yaitu ruang mesin ( Machine Room ) dan
ruang luncur ( Hoistway ).

II.1. Ruang mesin ( Machine Room )


Ruang mesin adalah ruang terpenting, dimana ruang tersebut terjadinya semua
proses pengoperasian elevator berlangsung secara keseluruhan. Didalam ruang mesin
terdapat beberapa alat penggerak elevator, yaitu :

II.2. Motor penggerak


Motor penggerak elevator ini memiliki asupan daya tegangan bolak-balik (Ac) dari
PLN yang sangat berperan dalam pelaksanaan kerja elevator, motor penggerak ini
mempunyai kemampuan putar antara 50 putaran per menit sampai dengan 210 putaran per
menit. Dengan kapasitas tegangan motor 7.5 KW dan menggunakan arus maksimal 25
Ampere.
Motor penggerak ini dilengkapi dengan rem magnet ( magnetic brake ) yang
berfungsi menahan motor ketika kereta elevator telah sampai pada lantai yang dituju,
pergerakan cepat atau lambatnya elevator diatur oleh PLC (Programable Logic Control)
.Motor penggerak dalam menarik dan menurunkan elevator menggunakan tali baja ( rope )
yang melingkar pada puli mesin ( sheave ), lebih jelas mengenai pembahasan motor listrik
yang dipakai oleh elevator akan di jelaskan pada bab IV. Dibawah ini adalah gambar motor
listrik yang digunakan pada elevator.

201
2

Mekanikal Gedung

Ir. Dadang S Permana, M.Si

PusatBahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Gambar 6.1. mesin elevator

II.3. Governor
Governor adalah komponen penggerak utama dalam elevator, didalam governoor ini
terdapat saklar yang berfungsi untuk menonaktifkan semua rangkaian sehingga otomatisasi
elevator mati dan tidak berfungsi. Selain saklar juga terdapat pengait rem, pengait rem ini
berfungsi untuk menghentikan kawat selling dan kawat selling ini menarik rem yang ada di
kereta elevator.

Gambar 6.2. Governor


201
2

Mekanikal Gedung

Ir. Dadang S Permana, M.Si

PusatBahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

II.4. Panel
Panel ini adalah tempat control elevator secara otomatis, panel ini terdapat inverter
motor dan program logic control yang berfungsi untuk mengatur geraknya elevator.

II.5. Ruang luncur


Ruang luncur ini adalah tempat dimana elevator beroperasi berbentuk lorong vertikal,
disinilah elevator menjangkau tiap-tiap lantainya.didalam ruang luncur ini terdapat beberapa
komponen utama yang tak kalah pentingnya dibandingkan dalam ruang mesin.

II.6. Kereta
Kereta elevator beroperasi pada ruang luncur dan menapak pada rail di kedua
sisinya, pada sisi kanan dan kiri terdapat pemandu rail ( sliding guide ) yang berfungsi
memandu atau menapaki rail.

Gambar 6.3. Pemandu rel ( Slidding Guide )

Selain pemandu rail ( sliding guide ) juga terdapat karet peredam ( silencer rubber )
yang berfungsi untuk mengurangi kejutan ketika elevator berhenti maupun mulai start, selain
201
2

Mekanikal Gedung

Ir. Dadang S Permana, M.Si

PusatBahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

itu pula terdapat pendeteksi beban ( switch overload ) yang terdapat dibawah kereta
elevator. Pada pintu kereta elevator juga terdapat sensor gerak ( safety ray ) dan sensor
sentuh ( safety shoe ) yang terpasang pada pintu kereta dan berfungsi supaya untuk
penumpang elevator tidak terjepit pintu elevator, didalam kereta elevator juga terdapat
tombol-tombol pemesanan lantai ( floor button ) yang akan dituju oleh pengguna elevator.
Kereta elevator memiliki pintu otomatis yang digerakkan oleh motor stepper yang
bekerja berdasarkan sinyal digital yang asalnya dari sensor kedekatan ( proximity ) yang
berfungsi menentukan level atau tidaknya lantai, setelah lantai dinyatakan level atau rata
maka motor stepper akan membuka pintu secara otomatis.

Gambar 6.4. Sensor Kedekatan ( Proximity )

Selain yang disebutkan diatas, ada beberapa komponen pendukung kerja elevator
antara lain seperti dibawah ini :

1. Saklar pintu ( door contact )


Saklar pintu ( door contact ) ini termasuk dalam komponen pengaman elevator.
2. Kunci pintu ( door lock )
Berfungsi untuk mengunci pintu agar pintu tidak dapat dibuka dari luar

201
2

Mekanikal Gedung

Ir. Dadang S Permana, M.Si

PusatBahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

3. Saklar batas atas ( final up ) dan bawah ( final down )


Saklar batas atas dan bawah berfungsi untuk mengamankan kereta elevator
terhadap kemungkinan terjadinya kelebihan kecepatan.
Penjelasan mengenai komponen pengaman elevator akan dibahas pada bahasan
keamanan pada elevator.

II.7. Saklar Pintu


Saklar pintu atau sering disebut dengan door contact adalah salah satu komponen
yang termasuk penting dalam pengamanan elevator, cara kerja dari saklar pintu ( door
contact ) ini adalah saklardihubungkan kabel saklar pintu ( door contact ) tiap-tiap lantai
secara seri.
Apabila salah satu pintu dibuka secara sengaja maka elevator tidak akan bekerja, ini
dikarenakan untuk keselamatan pengguna elevator atau bagian perawatan elevator.

Gambar 6.5. Saklar pintu ( door contact )

II.8. Bobot imbang ( counterweight )


bobot imbang atau counterweight biasanya terpasang dibelakang atau disamping
kereta elevator, bobot dari bobot imbang ini harus sesuai dengan ketentuan yang ada.
Faktor-faktor yang menentukan berapa berat dari bobot imbang ini diantaranya harus
memperhitungkan berat kereta, kapasitas penuh pada kereta dan faktor keseimbangan.
201
2

10

Mekanikal Gedung

Ir. Dadang S Permana, M.Si

PusatBahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Besar faktor keseimbangan biasanya sebagai berikut :

Kapasitas Elevator

Faktor Keseimbangan

>> 1200 kg

40 % s/d 42,5 %

600 kg s/d 1150 kg

45 %

300 kg s/d 580 kg

50 % s/d 55 %

Table II.1. Besaran factor bobot imbang

Sebagai contoh, elevator dengan kapasitas Q = 1200 kg dengan berat kereta kosong 2400
kg dan faktor bobot imbang sebesar 42,5 % maka perlu diimbangi dengan bandul ( filler
weight ) ?
Penyelesaian :
2400 + 42,5 % x 1200 = 29310 Kg

Mengenal Secara umum peralatan pengaman safety device pada lift


1.

Cirduit braker,berfungsi :
Memutuskan sumber (aliran) listrik dari panel induk (sub panel) ke panel control lift.
Menjaga peralatan elektronik dari lift jika terjadi arus lebih (over current).

2.

Governoor, berfungsi :
Memutuskan power/aliran listrik ke control panel lift jika governor mendeteksi
terjadinya over speed (kecepatan lebih) pada traffict lift (putaran roda pulley
governoornya).
Menjepit sling governor (catching).Secara mekanik bandul governor akan menjepit
sling governor (rope governor) dan dengan terjepitnya sling ini,maka sling ini
akan menarik safety wedge pada unit safety gear/safety wedge yang terletak di
bawah car lift dan akan mencengkaram rail untuk melakukan pengereman secara
paksa terhadap lift.

3.

Final limit switch (upper/bagian atas),berfungsi :


Merupakan double proteksi untuk menghentikan operasi lift jika limit switch
(upper) gagal beroperasi.

201
2

11

Mekanikal Gedung

Ir. Dadang S Permana, M.Si

PusatBahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

4.

Limit switch (upper/bagian atas),berfungsi :


Berfungsi menjaga lift beroperasi melewati batas travel lantai tertingginya.

5.

Emergency exit (manhole),berfungsi :

Penumpang dapat di tolong/evakuasasi dari dalam sangkar melalui manhole


ini pada saat emergency.Manhole ini hanya dapat di buka dari sisi luar bagian
atas.jika pintu ini terbuka lift otomatis akan berhenti.
6.

Emergency light (lampu emergency),berfungsi :


Lampu emergency akan menyala secara otomatis jika terjadi pemdaman sumber
listrik.Lampu ini dapat bertahan rata-rata sampai dengan 15 menit.

7.

Safety gear/safety wedge,berfungsi :


Melakukan pengereman (menjepit) terhadap rail jika governor mendeteksi
terjadinya over speed.

8.

limit switch (Lower/bagian bawah),berfungsi :


Menjaga lift beroperasi melewati batas travel lantai terendahnya.

9.

Final limit switch (lower/bagian bawah), berfungsi :


Merupakan double proteksi untuk menghentikan opersi lift jika limit swich gagal
beroperasi.

10

Lubang kunci pintu luar,berfungsi :


Terletak di sisi sebelah atas dari pintu luar lift yang memungkinkan untuk di buka
jika ingin melakukan pertolongan darurat pada penumpang jika terjadi
emergency.

11

Door lock switch,berfungsi :


Mencegah pintu terbuka pada saat lift sedang beroperasi (running).Pintu hanya
dapat di buka setelah sangkar berhenti.

12.

Interphone,berfungsi :

Penumpang dapat berkomunikasi dengan petugas teknisi (building


maintenance) di ruang mesin,ruang control atau ruang security jika terjadi
pemdaman listrik atau hal emergency.
13.

Safety shoe,berfungsi :
Mendeteksi gangguan pada saat pintu akan menutup dan membuka kembali jika
mendeteksi sesuatu.Photocell dapat di gunakan secara bersamaan safety shoe
ini.

14.
201
2

12

Weighing Device (pendeteksi beban),berfungsi :


Mekanikal Gedung

Ir. Dadang S Permana, M.Si

PusatBahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Memberikan / mengaktifkan buzzer alarm pada saat weighing device ini


mendeteksi beban sangkar yang berlebih.jika weighing device ini aktif pintu lift
akan tetap terbuka sampai dengan sangkar di kurang bebannya.
15.

Apron, berfungsi :
Mencegah penumpang terjatuh ke dalam hoistway (ruang luncur lift) pada saat
penumpang mencoba keluar ketika lift berhenti tidak level.

16.

Buffer, berfungsi :
Jika sangkar atau counterweight (beban penyeimbang) bergerak kea rah paling
bawah,buffer akan mengurangi terjadinya shock (guncangan).

7.1.

Definisi Lift penumpang menurut SNI 05-2189-1999


adalah pesawat Pengangkat atau pengangkut manusia yang digerakkan dengan

tenaga listrik baik melalui transmisi tarikan langsung (tanpa atau dengan roda gigi) maupun
transmisi sistem hidrolik dengan gerakan vertikal (toleransi 7%) naik dan turun.
7.2. RIWAYAT LIFT
Mulai dari jaman kuno sampai jaman pertengahan dan memasuki abad ke-13,
tenaga manusia dan binatang merupakan tenaga penggerak. Pada tahun 1850 telah
diperkenalkan elevator uap dan hidrolik. Tahun 1852 terjadi babak baru dalam sejarah
elevator yaitu penemuan elevator yang aman pertama di Dunia oleh Elisha Graves Otis.
Elevator penumpang pertama dipasang oleh Otis di New York pada tahun 1857.
Setelah

meninggalnya

Otis

pada

tahun

1861,

anaknya,

Charles

dan

Norton

mengembangkan warisan yang ditinggalkan oleh Otis dengan membentuk Otis Brothers &
Co.
pada tahun 1867. Pada tahun 1873 lebih dari 2000 elevator Otis telah dipergunakan
di gedung-gedung perkantoran, hotel, dan department store di seluruh Amerika, dan lima
tahun kemudian dipasanglah elevator penumpang hidrolik Otis yang pertama. Era Pencakar
Langit pada tahun 1889 Otis mengeluarkan mesin elevator listrik direct-connected geared
pertama yang sangat sukses. Pada tahun 1903, Otis memperkenalkan desain yang akan
menjadi tulang punggung industri elevator, yaitu elevator listrik gearless traction yang
dirancang dan terbukti mengalahkan usia bangunan itu sendiri. Hal ini membawa pada
berkembangnya jaman struktur-struktur tinggi, termasuk yang paling menonjol adalah
Empire State building dan World Trade Center di New York, John Hancock Center di
Chicago dan CN Tower di Toronto.

201
2

13

Mekanikal Gedung

Ir. Dadang S Permana, M.Si

PusatBahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Selama bertahun-tahun ini, beberapa dari inovasi yang dibuat oleh Otis dalam
bidang pengendalian otomatis adalah Sistem Pengendalian Sinyal, Peak Period Control,
Sistem Autotronik Otis dan Multiple Zoning. Otis adalah yang terdepan di dunia dalam
pengembangan teknologi komputer dan perusahaan tersebut telah membuat revolusi dalam
pengendalian elevator sehingga tercipta peningkatan yang dramatis dalam hal waktu reaksi
elevator dan mutu berkendara dalam elevator.
7.3.

Jenis Penggerak lift pada umumnya


Dari masa ke masa jenis penggerak pesawat lift telah berkembang dan

perkembangan seiring dengan perkembangan teknologi yang mendampinginya atau


dipergunakannya. Namun demikian pada umumnya jenis penggerak lift dapat digolongkan
menjadi dua kelompok yaitu :
1. Lift dengan sistem pengerak hidrolis (hydrolic elevator).
2. Lift dengan sistem penggerak dengan motor listrik (traction type elevator).
Meskipun kedua sistem tersebut juga mengalami perkembangan masing-masing,
sesuai dengan

kebutuhan dan persyaratan pemasangan dilapangan yang dihadapinya.

Akan tetapi ada perbedaan pokok dari kedua jenis lift tersebut yang perlu diperhatikan yaitu :
No
1.
2.

Hal yang perlu

Lift Motor Traksi

Lift Hidrolik

diperhatikan
Jarak Pelayanan
Frekuensi

tidak terbatas
Lebih dari 80 start /stop perjam.

Terbatas 20 meter
Terbatas 80 start /stop

Pemakaian

Pada umumnya 180 start/stop per-

perjam

Kecepatan

jam.
Tidak terbatas (1000m/menit)

Terbatas (maksimal 90

3.

m/menit)
7.4.

Jenis Lift Dengan Motor Traksi

Konsep dasar dari lift yang mempergunakan motor traksi dapat dibedakan menjadi 2
(dua) yaitu :
1. Jenis Tarikan Langsung (Drum Type)
2. Jenis Tarikan Gesek (Traction Drive)
7.4.1.

Drum Type Elevator


cara operasi lift jenis ini seperti pesawat angkat yang dipakai pada crane- crane pada

proyek kontruksi bangunan, dengan menggulung tali baja pada tabung gulung. Pemakaian
jenis lift ini pada lift penumpang tidak terlalu populer seperti pada lift traksi jenis motor pully,
hal ini disebabkan adanya beberapa keterbatasan dalam pemakain. Oleh karena itu lift jenis
201
2

14

Mekanikal Gedung

Ir. Dadang S Permana, M.Si

PusatBahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

ini hanya dipergunakan untuk lift-lift dengan kapasitas kecil seperti pada lift perumahan
(residential elevator) dan (lift pelayan) dumb waiter.
Adapun kelemahan tersebut, antara lain :
a. Kecepatan yang dapat dicapai secara teknis terbatas ( +/- 15 m/menit)
b. Kapasitas angkut terbatas (maksimal 200 kg).
c. Penggunaan tenaga listrik lebih boros ( tanpa bobot imbang ).
Oleh karena biasanya lift jenis ini mempunyai kecepatan yang rendah ( kurang dari
30 m/menit ) maka jenis motor traksi yang dipakai kebanyakan jenis motor AC (single
speed).
7.4.2. Traction Type Elevator
Lift jenis ini dapat digolongkan menjadi 2 (dua ) penggolongan, yaitu :
a. Dilihat dari segi mesin penggerak langsung atau tidak langsung, dibagi menjadi 2
(dua ) yaitu :
a.1

Geared Elevator

a.2

Gearless Elevator

Gambar 7.1 Geared Elevartor

Gambar 7.2 Gearless Elevartor

201
2

15

Mekanikal Gedung

Ir. Dadang S Permana, M.Si

PusatBahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Gambar2.3 lift Gearless Elevator

Gambar 2.4 lift Geared Elevator

b. Dilihat dari jenis motor traksi yang dipergunakan dapat menjadi dua (2) jenis, yaitu :
b.1

Lift traksi motor AC

b.2 Lift traksi motor DC


Geared elevator dengan penggerak motor AC geared biasanya dipergunakan pada lift
berkecepatan rendah dan sedang. Sebaliknya Gearless elevator dengan penggerak motor
DC ( AC VVVF ) dipergunakan pada lift kecepatan tinggi.
Kemampuan dari semua jenis tersebut diatas masing-masing mempunyai kelemahan
dan

kelebihan

masing-masing

dalam

penggunaannya.

Namun

demikian

dengan

berkembangnya sistem control yang lebih modern (VVVF = Variabel Voltage Variabel
Frequensi yang dilengkapi IPM = Integrated Power Modele, dll). Maka timbul kecendrungan
yang kuat untuk menggeser atau mengurangi penggunaan penggerak motor DC pada lift-lift
keluaran terakhir dengan kemampuan yang lebih baik dan lebih hemat biaya operasi.

Spesifik lift traksi system pengendali motor dan gear motor pada motor traksi antara lain :
201
2

16

Mekanikal Gedung

Ir. Dadang S Permana, M.Si

PusatBahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

a. Geared machine dengan motor AC single speed

: 15-30 m/menit

b. Geared machine dengan motor AC double speed

: 30-45 m/menit

c. Geared machine dengan motor AC VVVF

: 45-210 m/menit

d. Gearless machine dengan motor DC atau AC VVVF

: >150 m/menit

Pada umumnya lift jenis traksi meletakkan motor traksi dan panel control diatas rung
runcur (hoistway), namun demikian dalam beberapa kasus tertentu penempatan motor traksi
dan panel control ada yang diletakkan samping bawah atau disamping atas ruang luncur.
Untuk mengatasi masalah dimana ketinggian bangunan yang terbatas, saat ini telah ada lift
motor traksi yang tidak memerlukan ruang mesin (machine roomless) yang disebut Spacell
yang telah diproduksi oleh Toshiba Elevator dan Kone Elevator.
7.5.
Jenis lift dan pengunaannya
7.5.1. Pembagian Jenis Dilihat dari Sudut muatan :
Secara umum jenis lift dilihat dari pemakaian muatan dapat digolongkan menjadi 3
(tiga) kelompok, yaitu :
1. Lift Penumpang ( Passenger Elevator)
2. Lift Barang (Freight elevator)
3. Lift Pelayan (Dumb Waiter, lift barang berukuran kecil).
Secara teknis lift-lift tersebut tidak jauh berbeda secara prinsip. Namun perbedaan
yang nyata dari kedua lift tersebut biasanya dapat kita bedakan pada interior dan
perlengkapan operasi dari lift-lift tersebut. Juga pada sistem pengamanan operasi yang
dipasang sebagian besar sama, hanya pada dumb waiter sistem pengamanan operasi yang
disediakan lebih sederhana.
Perbedaan tersebut akan semakin nyata apabila dibandingkan antara lift barang
untuk pabrik (besar) dengan lift penumpang yang dipergunakan didalam gedung-gedung
diperkantoran. Lift barang untuk pabrik (sesuai dengan kebutuhan) biasanya dilengkapi
dengan pembuka pintu yang lebih besar, baik dipasang dengan pembukaan secara
horizontal (terdiri lebih dari dua pintu) maupun yang dipasang dengan sistem pembukaan
pintu vertikal (biasanya terdiri dari dua daun pintu atau lebih)
Perbedaan lain juga dapat dilihat pada cara penulisan kapasitas muatannya.
Kapasitas digerakan pada COP (Car Operation Panel, Operation Panel Board) didalam
kereta biasanya dinyatakan

dalarn

kilogram (kg) atau (Ib)

untuk jenis

lift barang,

sedangkan untuk penumpang sering dinyatakan dalam jumlah orang (persons) atau
kombinasi keduanya. Akan tetapi perbedaan tersebut akan menjadi semakin

tipis apabila

kita bandingkan lift penumpang dan lift barang yang terpasang dalam gedung perkantoran.

201
2

17

Mekanikal Gedung

Ir. Dadang S Permana, M.Si

PusatBahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Hal tersebut disebabkan karena sebagian besar lift barang yang terpasang didalam gedung
hunian dipersyaratkan juga untuk dapat mengangkut penumpang atau orang.

201
2

18

Mekanikal Gedung

Ir. Dadang S Permana, M.Si

PusatBahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai