Dengan 4 Kuadran
Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Pengendalian Mesin Elektrik
Yang diampu oleh Dr. Rini Nur Hasanah, S.T., M.Sc.
Oleh Kelompok 6
Pengendalian Mesin Elektrik Kelas A
ANGGOTA :
1. Mohammad Agus Salim
2. Bintang Mufti ZuamaEsye
3. Devis Maulidy Zoechriba
(125060301111032)
(125060301111044)
(125060301111046)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sekarang ini banyak bangunan atau gedung (perkantoran, apartemen, instansi,
hotel berbintang, trade center, dan lainnya) yang dibangun dengan konsep luas dan
ketinggian yang berbeda. Sebagian besar gedung-gedung tersebut mencapai
ketinggian hingga empat lantai atau bahkan lebih. Hal tersebut diperhatikan dengan
maksud untuk meminimalisir lahan bangunan, supaya tidak memakan banyak
tempat atau lahan yang dipakai. Para arsitektur membuat konsep bangunan gedung
bertingkat yang kebanyakan diterapkan di daerah perkotaan, dikarenakan banyak
faktor yang mendukung hal tersebut.
Dahulu sebelum adanya Elevator(lift), Eskalator (tangga berjalan), dan
Travelator (Moving walk) untuk mencapai lantai atas dari lantai dasar atau
sebaliknya, kita harus naik tangga lantai secara manual yaitu dengan jalan kaki.
Mungkin hal ini tidak akan menjadi masalah/kerepotan, jika lantai gedung berjumlah
sedikit dan hanya kita saja yang naik ke atas atau turun gedung, namunakan menjadi
masalah besar dan sangat kerepotan, jika lantai gedung berjumlah banyak,
sedangkan kita akan memindahkan barang yang berbobot berat dari lantai dasar ke
lantai atas. Hal tersebut dirasa kurang efektif dan efisien, karena terlalu banyak
memakan waktu dan tenaga. Apalagi bila hal tersebut terjadi disebuah perkantoran
atau instansi penting lainnya, maka bisa dibayangkan banyak kerugian yang akan
dirasakan instansi perusahaan/perkantoran tersebut.
Namun seiring kemajuan teknologi hal tersebut bukanlah menjadi penghalang
lagi untuk berbagai alasan dalam sebuah instansi perkantoran. Karena kini
kebanyakan gedung-gedung tinggi khususnya daerah kota dipermudah dengan
adanya teknologi Eskalator (tangga berjalan), Travelator (moving walk) maupun
Elevator (lift). Sehingga hal tersebut membuat pekerjaan jadi lebih mudah, efektif,
dan efisien bagi manusia. Karena kita dapat naik/turun lantai sebuah gedung tinggi
dalam beberapa detik maupun menit saja. Kini kita tak perlu kerepotan untuk
memindahkan barang berat hingga mencapai lantai ke dua puluh sekalipun pada
suatu gedung, hanya dibutuhkan beberapa detik saja menggunakan elevator. Inilah
salah satu dari sekian banyak teknologi yang bermanfaat dan membantu pekerjaan
manusia.
Pengendalian merupakan masalah yang sangat penting dalam motor listrik,
karena motor yang sedang berjalan tidak dapat berhenti begitu saja walaupun suplai
daya telah diputuskan. Motor yang terus berputar akan mengakibatkan terjadinya
bahaya. Dalam memperlambat ataupun menghentikan motor yang sedang berjalan
sangat diperlukan sistem pengereman. Jika hanya menggunakan pengereman
mekanis saja, tidak bisa menghentikan motor tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
1.
2.
3.
1.3 Tujuan
1.
2.
3.
2.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Mesin geared memiliki motor dengan kecepatan lebih tinggi dan drive sheave
dihubungkan dengan poros motor melalui gigi-gigi di kotak gigi, yang dapat mengurangi
kecepatan rotasi poros motor menjadi kecepatan drive-sheave rendah. Mesin gearless
memiliki motor kecepatan rendah dan puli katrol penggerak dihubungkan langsung ke
poros motor.
c) Sistem pergerakan Elevator/Lift dengan Gearless
Pada sistem hidrolik (terutama digunakan pada instalasi di gedung rendah,
dengan kecepatan kereta menengah), kereta dihubungkan ke bagian atas dari piston
panjang yang bergerak naik dan turun di dalam sebuah silinder. Kereta bergerak naik saat
oli dipompa ke dalam silinder dari tangki oli, sehingga mendorong piston naik. Kereta
turun saat oli kembali ke tangki oli.Aksi pengangkatan dapat bersifat langsung (piston
terhubungkan ke kereta) atau roped (piston terikat ke kereta melalui rope). Pada kedua
cara tersebut, pekerjaan pengangkatan yang dilakukan oleh pompa motor (energi kinetik)
untuk mengangkat kereta ke elevasi yang lebih tinggi sehingga membuat kereta mampu
melakukan pekerjaan (energi potensial). Transfer energi ini terjadi setiap kali kereta
diangkat. Ketika kereta diturunkan, energi potensial digunakan habis dan siklus energi
menjadi lengkap sudah. Gerakan naik dan turun kereta elevator dikendalikan oleh katup
hidrolik.
d) Prototype of Double Front Side Elevator
Lift atau Elevator merupakan alat transportasi secara vertical dan mempunyai
prinsip dasar mekatronika yang memiliki bagian mekanik, elektronik dan sistem kontrol.
Elevator sendiri sudah mengalami berbagai perubahan bentuk serta jenisnya, khususnya
elevator double front side (lift/elevator dengan pintu di dua muka). Suatu alat tercipta
karena adanya kebutuhan, begitu juga dengan double front side elevator. Banyak
perusahaan membutuhkan lift/elevator dengan pintu di kedua sisinya, seperti hotel atau
rumah sakit atau bangunan lainnya yang menuntut penggunaan elevator double front side
ini.
Besarnya penggunaan Lift/elevator jenis ini dikarenakan banyaknya desain
bangunan yang mana menuntut efisiensi tanpa mengesampingkan fungsi dari bagunan di
mana elevator itu sendiri berada atau tujuan dari penggunaan eelevator itu sendiri. Seperti
halnya penggunaan lift/elevator jenis ini di rumah sakit, yang semata demi kenyamanan
pengunjung atau pasien agar dimudahkan aksesnya untuk menuju fasilitas yang
diinginkannya atau dokter yang ingin dirujuk, atau pada suatu hotel yang mana desain
bangunan dibuat sesuai dengan tata letak ruang yang sesuai dengan fungsinya dan saling
berbeda tiap lantainya. Jenis lift.
Lift dapat dibagi menurut fungsinya :
a. Lift penumpang, (passanger elevator) digunakan untuk mengangkut manusia
b. Lift barang, (fright elevator) digunakan untuk menngangkut barang
c. Lift uang/ makanan (dumb waiters)
d. Lift pemadam kebakaran (biasanya berfungsi sekaligus sbg lift barang)
DESKRIPSI ALAT
Prototype of double front side Elevator merupakan simulasi salah satu jenis dari
alat angkutan vertical (Elevator) yang sudah dimodifikasi. Alat angkutan yang digunakan
untuk mengangkut orang pada suatu gedung bertingkat. Alat ini memiliki 2 pintu pada
sisi yang satu begitu juga pada sisi sebaliknya.
Bagian-bagian Elevator
Rangka
2.
Ruangpenumpang(Car-Llift)
3.
Box Controller
4.
MotorUtama
5.
CarCall
6.
HallCall
7.
Pulley
8.
CounterWeight
9.
Rail
10. Penggulung
11. Gear Penggulung
Sistem pengendalian 4 kuadran
Pada sistem pengendali, saat motor mengendalikan beban terkadang dapat
beroperasi sebagai generator untuk melakukan pengereman tidak hanya menjadi
motor penggerak saja. Oleh karena itu dibutuhkan karakteristik kecepatan-torsi
baik beban dan motor. Lebih baik menggunakan keempat kuadran dari kecepatantorsi daripada menggunakan kuadran pertama saja.
Kecepatan mempunyai nilai positif, jika arah dari rotasinya melawan arah
jarum jam atau saat gerakan menyebabkan gerakan keatas atau maju. Torsi disebut
positif saat menghasilkan percepatan dalam arah positif. Lebih mudahnya, dapat
dilihat pada gambar dibawah ini serta penjelasannya.
dengan
pengaturan
kecepatan
metode
ini,
akan
memperbesar slip (s) dan memperbesar rugi rugi (P ag.s - Pout). Yang
otomatis akan membuat efisiensi turun.
2.
kepada
motor
induksi.
Maka
akan
didapatkan
2.3
dengan chopper atau penyerah terkontrol saja untuk mengatur amplitudo tegangan
terminal motor .
Multilevel inverter
Gelombang tegangan keluaran dari inverter tipe ini adalah gelombang AC
yang seperti tangga.
2.
PWM inverter
Gelombang arus keluaran dari inverter tipe ini adalah gelombang AC yang
hampir menyerupai gelombang AC murni. Semakin besar frekuensi sinyal
pembawa (segitiga), maka gelombang arus keluaran inverter tipe ini semakin
menyerupai gelombang AC murni.
Multilevel inverter
Inverter tipe ini, hasil keluarannya adalah gelombang AC yang seperti
tangga. Setiap anak tangga membutuhkan setidaknya 1 sumber DC., 4 dioda, dan
MOSFET.
(a)
(b)
gambar 2.12 (b), dimana untuk pemicuan positif dilakukan pada G1_2 dan G4_2
kemudian untuk pemicuan negatif dilakukan pada G2_2 dan G3_2. Dengan PWM
inverter ini, tidak dibutuhkan chopper ataupun penyearah terkontrol untuk
mengubah nilai tegangan, melainkan melalui perbandingan Vm,sine/Vm,tri. Nilai
tegangan keluaran dari PWM inverter adalah (Vm,sine/Vm,tri)*Vdc.
Dengan membebani PWM inverter menggunakan motor, maka gelombang
arus tidak akan seperti tegangan, karena motor mengandung induktor yang dapat
menyimpan muatan dan dikeluarkan dalam bentuk arus. Bentuk gelombang arus
yang dikeluarkan oleh PWM inverter dengan beban motor adalah sebagai berikut.
2.
3.
4.
KESIMPULAN
Lift adalah angkutan transportasi vertikal yang digunakan untuk mengangkut
orang atau barang. Lift umumnya digunakan di gedung-gedung bertingkat tinggi;
biasanya lebih dari empat lantai. Penggerak sebuah lift modern biasanya menggunakan
motor induksi 3 fasa.
Sistem pengendalian motor induksi 3 fasa pada lift menganut sistem pengendalian
4 kuadran. Pada kuadran I dan III, mesin induksi 3 fasa tersebut bekerja sebagai motor
dan dikendalikan oleh inverter 3 fasa. Pada kuadran II dan IV, mesin induksi 3 fasa
tersebut bekerja sebagai generator untuk melakukan pengereman.
Sistem pengereman motor induksi 3 fasa ada bermacam-macam, yaitu
pengereman mekanik, regeneratif, rheostat, dan plugging. Pada lift modern metode
pengereman yang digunakan adalah pengereman regeneratif dan rheostat.
DAFTAR PUSTAKA
Hart, Daniel W. 2011. Power Electronics. New York:The McGraw-Hill.
Pillai, S. K. 1989. A First Course On Electrical Drives. Canada: John Willey & Sons.
Rasyid, Muhammad H. 2001. Power Electronics. Canada:Academic Press.
Sen, P.C. 1997. Principles of Electrical Machines and Power Electronics. Canada: John
Willey & Sons.