Anda di halaman 1dari 6

Penerapan Pada Rekayasa Kelistrikan Khususnya Pada LIFT

Rekayasa kelistrikan adalah cabang ilmu rekayasa yang berkaitan dengan mempelajari penerapan
kelistrikan, rangkaian listrik, dan listrik-magnet. Hal yang dipelajari dalam rekayasa kelistrikan adalah
bagaimana cara termudah dalam memanfaatkan energy dengan cara mengubahnya menjadi energy listrikmagnet yang dirancang dalam rekayasa mekanik yang pada dasarnya menerapkan konsep-konsep fisika.
Listrik sendiri adalah sebuah bentuk energy yang terjadi karena adanaya pergerakan electron dari satu
atom ke atom yang lain karena tertarik oleh proton atom tersebut. Peristiwa seperti ini dikenal sebagai
arus listri. Listrik adalah bentuk energy yang memungkinkan kita untuk menjelaskan bagaimana
mendapatkan/ menghasilkan beberapa bentuk energy lain: panas, sinar, suara, dan gerak. Kita dapat
memindahkan listrik ke tempat yang membutuhkan dengan cara mengalirkannya. Manusia juga
memanfaatkan aplikasi kelistrikan dalam berbagai bentuk barang elektronika yang bertujuan untuk
mempermudah kegiatannya. Dalam tulisan ini saya hendak memaparkan sebuah alat kelistrikan yaitu Lift.
Lift adalah angkutan transportasi vertikal yang digunakan untuk mengangkut orang atau barang.
Lift umumnya digunakan di gedung-gedung bertingkat tinggi; biasanya lebih dari tiga atau empat lantai.
Gedung-gedung yang lebih rendah biasanya hanya mempunyai tangga atau eskalator. Lift-lift pada zaman
modern mempunyai tombol-tombol yang dapat dipilih penumpangnya sesuai lantai tujuan mereka,
Terdapat tiga jenis mesin, yaitu Hidraulik, Traxon atau katrol tetap, dan Hoist atau katrol ganda, Jenis
hoist dapat dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu hoist dorong dan hoist tarik.
Lift dapat dibagi menurut fungsinya :
a. Lift penumpang, (passanger elevator) digunakan untuk mengangkut manusia
b. Lift barang, (fright elevator) digunakan untuk menngangkut barang
c. Lift uang/ makanan (dumb waiters)
d. Lift pemadam kebakaran (biasanya berfungsi sekaligus sbg lift barang)
Lift ini, sering disebut elevator, yang merupakan alat angkut untuk mengangkut orang atau barang
dalam suatu bangunan yang tinggi. Lift dapat dipasang untuk bangunan yang tingginya lebih dari 4 lantai,
karena kemampuan orang untuk naik turun dalam menjalankan tuganya hanya mampu dilakukan sampai
4 lantai.
Elevator penumpang pertama dipasang oleh Otis di New York pada tahun 1857. Setelah
meninggalnya Otis pada tahun 1861, anaknya, Charles dan Norton mengembangkan warisan yang
ditinggalkan oleh Otis dengan membentuk Otis Brothers & Co., pada tahun 1867.

Pada tahun 1873 lebih dari 2000 elevator Otis telah dipergunakan di gedung-gedung
perkantoran, hotel, dan department store di seluruh Amerika, dan lima tahun kemudian dipasanglah
elevator penumpang hidrolik Otis yang pertama.Berikutnya adalah era Pencakar Langit.
Pada tahun 1889 Otis mengeluarkan mesin elevator listrik direct-connected geared pertama
yang sangat sukses.
Pada tahun 1903, Otis memperkenalkan desain yang akan menjadi tulang punggung industri
elevator, yaitu : elevator listrik gearless traction yang dirancang dan terbukti mengalahkan usia bangunan
itu sendiri. Hal ini membawa pada berkembangnya jaman struktur-struktur tinggi, termasuk yang paling
menonjol adalah Empire State building dan World Trade Center di New York, John Hancock Center di
Chicago dan CN Tower di Toronto.
Bagian-bagian Elevator
Keterangan:
1.Rangka
2.Ruangpenumpang(Car-Llift)
3.BoxController
4.MotorUtama
5.CarCall
6.HallCall
7.Pulley
8.CounterWeight
9. Rail
10. Penggulung
11. Gear Penggulung
CARA KERJA ELEVATOR/LIFT
Pada sistem geared atau gearless (yang masing-masing digunakan pada instalasi gedung dengan
ketinggian menengah dan tinggi), kereta elevator tergantung di ruang luncur oleh beberapa steel hoist
ropes, biasanya dua puli katrol, dan sebuah bobot pengimbang (counterweight). Bobot kereta dan
counterweight menghasilkan traksi yang memadai antara puli katrol dan hoist ropes sehingga puli katrol
dapat menggegam hoist ropes dan bergerak serta menahan kereta tanpa selip berlebihan. Kereta dan
counterweight bergerak sepanjang rel yang vertikal agar mereka tidak berayun-ayun.

Mesin untuk menggerakkan elevator terletak di ruang mesin yang biasanya tepat di atas ruang luncur
kereta.

Untuk

memasok listrik ke kereta dan menerima sinyal listrik dari kereta ini,
dipergunakan sebuah kabel listrik multi-wire untuk menghubungkan ruang
mesin dengan kereta. Ujung kabel yang terikat pada kereta turut bergerak
dengan kereta sehingga disebut sebagai kabel bergerak (traveling
cable).
Mesin geared memiliki motor dengan kecepatan lebih tinggi dan drive sheave

dihubungkan

dengan poros motor melalui gigi-gigi di kotak gigi, yang dapat mengurangi kecepatan

rotasi poros motor menjadi kecepatan drive-sheave rendah. Mesin gearless memiliki motor kecepatan
rendah dan puli katrol penggerak dihubungkan langsung ke poros motor.
Ada sistem hidrolik (terutama digunakan pada instalasi di gedung rendah, dengan kecepatan kereta
menengah), kereta dihubungkan ke bagian atas dari piston panjang
yang bergerak naik dan turun di dalam sebuah silinder. Kereta
bergerak

naik saat oli dipompa ke dalam silinder dari tangki oli, sehingga
mendorong piston naik. Kereta turun saat oli kembali ke tangki oli.

Aksi

pengangkatan dapat bersifat langsung (piston terhubungkan ke kereta) atau roped


(piston terikat ke kereta melalui rope). Pada kedua cara tersebut,
pekerjaan pengangkatan yang dilakukan oleh pompa motor (energi
kinetik) untuk mengangkat kereta ke elevasi yang lebih tinggi

sehingga

membuat kereta mampu melakukan pekerjaan (energi potensial).

Transfer

energi ini terjadi setiap kali kereta diangkat. Ketika kereta diturunkan,

energi

potensial digunakan habis dan siklus energi menjadi lengkap sudah. Gerakan
naik dan turun kereta elevator dikendalikan oleh katup hidrolik.

Konsep listrik pada lift


DC Motors yg digunakan pada Elevator

M-G Set (motor/generator)

Sebuah motor-generator (MG set atau dynamotor untuk dinamo-motor) adalah perangkat untuk
mengkonversi daya listrik ke bentuk lain. Motor-generator set yang digunakan untuk mengkonversi
frekuensi, tegangan, atau fase.
Satu set motor generator yang dapat terdiri dari 2 motor yang berbeda yg digabungkan bersama-sama,
satu unit motor-generator memiliki dua kumparan rotor dari motor dan pembangkit sekitar rotor tunggal,
dan kedua kumparan berbagi bidang yang sama atau magnet.

The Silicon-Controlled Rectifier (SCR) DC

Kecepatan motor DC dapat dikendalikan dengan menggunakan SCR di, tegangan o / p transformator T1
dan mengaplikasikan tegangan DC berdenyut ke gulungan dinamo dan penyearah C memasok tegangan
mirip dengan motor berliku lapangan. O / p dari SCR penyearah dapat dikendalikan dengan
mengendalikan arus masuk ke gerbang SCR. Jadi, cara SCR ini dapat beroperasi pada berbagai tingkat
konduksi dengan menerapkan tegangan bervariasi ke dinamo motor, cara ini dapat megendalikan
kecepatan motor DC. Jika perilaku SCR untuk jangka waktu yang lama tegangan lebih diterapkan ke
gulungan dinamo dan kecepatan meningkat motor. Untuk kasus berikutnya tindakan, operasi akan
menjadi sebaliknya dengan yg dpt tembus.
AC Motors
Variable Voltage, V V V F Inv. (V/Hz) Open/Closed Loop, Vector Control Inv. Open/Closed Loop,
Synchronous PM Inv. Closed Loop, Regen or Non-Regen
Kontrol Elevator
Lift pada awalnya tidak memiliki posisi pendaratan otomatis. Lift dioperasikan oleh operator lift
menggunakan kontroler motor. Kontroler ini terkandung dalam wadah silinder tentang ukuran dan bentuk
wadah kue dan ini dioperasikan melalui pegangan memproyeksikan. Hal ini memungkinkan kontrol atas
energi yang dipasok ke motor (terletak di bagian atas poros lift atau di samping bagian bawah poros lift)
dan sebagainya memungkinkan lift yang akan akurat diposisikan jika operator itu cukup terampil. Lebih
biasanya operator harus jogging kontrol untuk mendapatkan lift yang cukup dekat dengan titik
pendaratan dan kemudian mengarahkan penumpang keluar dan masuk untuk melihat langkah. Beberapa
lift barang tua dikendalikan oleh switch dioperasikan dengan menarik tali yang berdekatan. Keselamatan

Interlocks memastikan bahwa pintu dalam dan luar ditutup sebelum lift diperbolehkan untuk bergerak.
Sebagian besar lift yang dikendalikan secara manual yang lebih tua telah dipasang dengan kontrol
otomatis atau semi-otomatis.
Lift otomatis mulai muncul pada awal 1930-an . Sistem elektromekanis ini menggunakan sirkuit
logika relay untuk mengontrol kecepatan, posisi dan operasi pintu elevator atau kabin dari lift. Sistem
Otis Autotronik dari awal 1950-an membawa sistem prediksi awal yang dapat mengantisipasi pola lalu
lintas dalam bangunan untuk menyebarkan gerakan lift dengan cara yang paling efisien. Relay yang
dikendalikan sistem lift tetap umum sampai tahun 1980-an, dan penggantian bertahap sistem ini dengan
solid-state kontrol berbasis mikroprosesor yang sekarang menjadi standar industri lift.
HARDWIRED CIRCUITS
Pada perancangan perangkat keras lift terdapat banyak komponen elektronika untuk dapat
membangun sebuah sistem lift. Komponen komponen yang dibutuhkan dalam membangun sistem lift
ini dibutuhkan beberapa jenis sensor dan komponen komponen elektronika lainnya. Berikut komponen
yang digunakan pada sistem lift serta rangkaian elektronika untuk mengkontrol perangkat keras antara
lain :

Kontrol Tombol

Kontrol Driver Motor DC dan Motor DC Gear

Kontrol Penstabil Tegangan (Regulator)

Power On Reset

Kontrol Alarm

Sensor Limit Switch

Pengantar Rekayasa Desain


Institut Teknologi Bandung
Tugas
Kelistrikan dan elektronika

NAMA : TRY HARTONO


NIM

16613042

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN

Anda mungkin juga menyukai