DISUSUN OLEH :
FAKULTAS TEKNIK
2022
BAB I
Pendahuluan
Tinjauan Pustaka
B. Alat Penuntun
Alat penuntun, sangkar bergerak didalam lorong pada rel penuntun yang terp
asang tetap dan kedua kenderaan pada bagian atas dan hawah diberi dua pe
nuntun yang sesuai dengan rel penuntun.
C. Lorong Lift
Lorong lift adalah ruangan tempat sangkar, lift bergerak selain sangkar didala
m lorong terdapat juga rel penuntun, pengimbang, roda pulih, tali dan mesin p
engikat.
D. Pengimbang Elevator
Pengimbang elevator untuk menghilangkan beban pada mesin pengangkat, b
obot sangkar diimbangi dengan beban timbangan yang dihubungkan dengan t
ali pada sangkar dengan drum mesin pengangkat, pengimbang terbuat dari b
ahan cor, besi cor kelabu, beratnya bandul sama dengan setengah berat bab
an maksimum. Jadi mesin hanya mengangkat setengah dan berat maksimum
yang diizinkan.
E. Motor
Motor pada lif atau elevator berfungsi sebagai penggerak utama dalam
menggerakkan elevator untuk menaikkan atau menurunkan elevator.
G. Poros
Fungsi poros dalam perancangan elevator ini adalah untuk meneruska
n putaran dari motor listrik ke puli.
H. Pully
Fungsi dari puli adalah sebagai penenerus putak yang dihasilkan oleh
motor untuk memutar tali baja dalam menaikkan atau menurunkan elevator.
I. Tali Baja
Fungsi tali baja pada perancangan ini adalah sebagai pengikat elevator
dang berfungsi sebagain penarik.
J. Panel Listrik
Fungsi panel dalam perancangan ini adalah sebagai komponen utama
dalam mengatur pergerakan lift dan sebagai pengatur kelistrikan di dalam lift t
ersebut.
K. AC
Fungsi ac pada perancangan ini sebagai pending ruangan atau lebih di
sebut sangkat karna jika tida memakai kaca maka udara di dalam lift akan ter
asa panas.
L. Lampu
Fungsi lampu dalam perancangan ini adalah sebagai penerangan utam
a lift atau elevator tersebut.
M. Peralatan Penggantung
Peralatan penggantung untuk sangkar dan pengimbang digunakan tali
kawat pintalan sejajar untuk mengefektifkan penggunaan tali yang diameterny
a lebih kecil, sangkar pengimbang digantung dengan dua, empat atau enam u
tas tali.
N. Panel Kontrol
Panel control, untuk mengatur operasional lift sewaktu lift bekerja sehin
gga lift dapat dikontrol dan berhenti pada tempat yang akan dituju.
BAB III
Metode Pelaksanaan
Untuk mencari daya atau kapasitas angkat pada elevator tersebut maka
Q.v
N ¿ 75. η
Dimana :
N = daya (Hp)
Q = beban (kg)
η = koefisien mekanisme
Fn
σbi=
b 1 m1 Yfv
Dimana :
Fn = gaya tangensial
m2 = modul
fv = factor dinamis
A. Momen Rencana
Pd
T1 = 9,75 . 105. n
Dimana :
σi
σi=
sf 1 sf 2
Dimana :
C. Diameter Poros
DS = ¿ KtCbT ¿ ¿1 /3
Dimana :
Kt = factor koreksi
Cb = beban lentur
Q.v
N ¿ 75. η
Dimana:
N = Daya (Hp)
Q = Beban (1863 kg)
Q = 1414 kg
η = Koefisien mekanisme (0,90)
1863. 0,25
N¿ 75 . 0,9 = 6,9 Hp
Sedangkan dalam penentuan daya motor (Nd) dapat ditentukan dengan rumu
s:
Nd = Fc . D
Dimana :
Maka:
BAB IV
Hasil dan Pembahasan
Nbr
Mst=71.620 .
nbr
Dimana :
Maka :
8,28
Mst=71.620 . = 0,741 kg.cm = 1kg.cm
800
Dimana:
η = Koefisien transmisi
ts = Waktu start
n1 800
C. Maka : I1 = atau n2 = = 16 rpm
n2 5
n3 16 0
E. Maka : I2 = atau n4 = 4 = 40 rpm
n4
z2 z4
I1 = z 1 : I2= z 3
Apabila jumlah roda gigi 1 (z1) direncanakan 21 gigi, maka jumlah gigi pada
roda gigi 2 (z2) yaitu:
z2
I1 = z 1 : Z2 = 5,21 = 105 gigi
Apabila jumlah gigi pada roda gigi 3 (z3) direncanakan 34 gigi, maka jumlah
gigi pada roda gigi 4 (z4) adalah:
z4
I2= z 3 ; Z4 = I2 . Z3 = 4 . 34 = 136 gigi
4.4 Menentukan Poros Roda Gigi
Jumlah poros roda gigi yang direncanakan pada sistem transmisi ini ada 3
(tiga) yaitu:
b. Poros II, yaitu pada roda gigi II, dengan roda gigi IV
Momen rencana
Pd
T1 = 9,74 . 105 .
n1
Dimana :
maka:
2,984
T1 = 9,74 . 105 . = 3633,02 kg/m
800
σi
σi = sf 1 sf 2
Dimana:
σ i = tegangan geser izin (kg/mm2)
Maka :
58 2
σi = =3,68 kg/mm
6,0 .2,5
Diameter Poros
5,1 1/ 3
Ds = [ σt KtCbT 1 ¿
dimana :
Maka :
5,1 1 /3
Ds = [ 3,86 1,4 . 2 .3663,02 ¿ =23,78=24 mm
B. Menentukan Poros 2
Momen Rencana
Pd
T1 = 9,74 . 105 .
n2
Dimana :
Pd = Daya rencana = 2,984 Kw
Maka:
2,984
T1 = 9,74 . 105 . = 18165,1 kg/m
160
σi
σi = sf 1 sf 2
Dimana:
Maka :
58
σi = =3,68 kg/mm2
6,0 .2,5
Diameter Poros
5,1 1/ 3
Ds = [ σt KtCbT 1 ¿
dimana :
5,1 1 /3
Ds = [ 3,86 1,4 . 2 .18165 ¿ =40,486=41 mm
C. Menentukan Poros 3
Momen Rencana
Pd
T3 = 9,74 . 105 .
n3
Dimana :
Maka:
2,984
T1 = 9,74 . 105 . = 71660,4 kg/m
40
σi
σi = sf 1 sf 2
Dimana:
Maka :
58 2
σi = =3,68 kg/mm
6,0 .2,5
Diameter Poros
5,1 1/ 3
Ds = [ σt KtCbT 1 ¿
dimana :
Maka :
5,1 1/ 3
Ds = [ 3,86 1,4 . 2 .71660,4 ¿ =64,249=65 mm
BAB V
5.1 Kesimpulan
Studi ini bertujuan untuk mencari bagaimana cara kerja lift; bagaimana
perancangan system pengangkatan; bagaimana cara menghitung kapasitas
sangkar; bagaimana perancangan daya dan motor penggerak utama lift;
bagaimana perhitungan komponen – komponen utama lift; bagaimana
perancangan transmisi lift; bagaimana perhitungan biaya perawatan lift;
bagaimana pemilihan bahan komponen; dan gambar teknik. Yang dimana di
dapat dalam perencanaan transmisi roda gigi pada pesawat angkat elevator
ini bagian – bagian yang direncanakan adalah :
Daya motor = 6,28 Hp, Putaran = 800 rpm, Kecepatan angkat= 15 m/men,
Kapasitas angkat = 500 kg.
Roda gigi terdiri dari Roda gigi I (Diameter lingkaran jarak bagi = 42 mm,
Diameter lingkara = 37 mm, Diameter lingkaran kepal = 46 mm, Lebar
roda gigi = 16 mm, Banyaknya gigi = 21 gigi),
Roda gigi II (Diameter lingkaran jarak bagi= 210 mm, Diameter lingkaran
= 205 mm, Diameter lingkaran kepal = 214 mm, Lebar roda gigi = 16 mm,
Banyaknya gigi = 105 gigi),
Roda gigi III (Diameter lingkaran jarak bagi = 68 mm, Diameter lingkaran
= 63 mm, Diameter lingkaran kepal = 108 mm, Lebar roda gigi = 16 mm,
Banyaknya gigi = 34 gigi,)
Roda gigi IV (Diameter lingkaran jarak bagi =270 mm, Diameter
lingkaran=265,5 mm, Diameter lingkaran kepal = 16 mm, Lebar roda gigi
= 16 mm, Banyaknya gigi = 21 gigi),
Tromol (Diameter tromol = 253 mm, Berat , tromo = 100 kg, Panjang
tromol = 1073,792 mm, Tebal Tromol = 16 mm).
5.2 Saran
Hasil perancangan dengan data kontruksi, serta gambar kerja didalam
perencanaan ini masih memerlukan pengkajian ukang untuk pemantapan.
Secara garis besar perencanaan dan jadwal pemeliharaan terdiri dari :
3. Pelaksanaan pemeliharaan