Anda di halaman 1dari 14

KEPALA PEMBAGI/DIVIDING HEAD

Bagian – Bagian
1. Rumah ( Roda gigi cacing dan ulir
cacing
2. Cak rahang tiga
3. Piring pembagi/plat index
4. Tuas pengatur index
5. Engkol pemutar
RUMUS PEMBAGIAN
Macam-macam Pembagian

• Pembagian Langsung
• Pembagian Sederhana
• Pembagian Differensial
• Pembagian Sudut
CONTOH PEMBAGIAN
1. Pembagian Langsung :
Contoh : Buat kepala baut segi enam
24 24
NC = = = 4 artinya pemotongan
𝑇 6
dilakukan setiap 4 alur lubang pada cak

Buat mur segi empat


24 24
NC = = = 6 - pemotongan dilakukan
𝑇 4
setiap 6 alur lubang pada cak, dst
2. Pembagian Sederhana
𝑖 40
• NC = =
𝑇 𝑇

Contoh : Buat roda gigi 21

𝑖 40 19
• NC = = =1
𝑇 21 21

Artinya :1 putaran engkol + 19 Jarak Lubang pada


plat index 21
Catatan : Plat index untuk lubang 21 harus ada, bila
tidak ada dilakukan pembagian Differinsial
3. Pembagian Defferinsial

• Metoda pembagian diferensial menggunakan


angka pembagi yang dapat dibagi dengan
lubang-lubang yang ada pada indeksing plate.
Menentukan angka pembagi (T) ini tidak
dapat lebih kecil dari 13 % dan tidak lebih
besar dari 17 % terhadap pembagian (T) yang
dikehendaki.
Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam
cara pembagian diferensial adalah sebagai
berikut:
1.Menentukan angka pembagi (T')
2. Menghitung putaran engkol pembagi
3. Menghitung roda gigi pengganti (R).
4. Menentukan arah putaran dari plat indeks.
Untuk menghitung/mencari roda gigi pengganti
digunakan rumus :
R = i.ik/T'(T'-T)
Putaran plat indeks ditentukan oleh hasil
perhitungan (T' - T). Bila T' > T, maka T' - T
berharga positif (+), maka putaran plat indeks
searah dengan putaran engkol pembagi.
Bila T '< T, maka T' - T berharga negatif ( - ), maka
putaran engkol pembagi. Untuk mendapatkan
putaran yang berlawanan ini harus ada roda gigi
antara sebagai pembalik arah.
Alasan apa dan mengapa plat indeks harus
ikut berputar. Hal ini dapat dijelaskan
sebagai berikut.
Bila engkol makin jauh diputar maka
pembagian yang dibuat makin sedikit.
Sebaliknya bila engkol diputar dekat, maka
pembagian yang dibuat berarti makin
banyak.
Dengan ikut berputarnya piring pembagi
berarti akan menambah atau mengurangi
sudut putar engkol pembagi, yang berarti
juga akan menambah atau mengurangi
pembagian.
Contoh:
Akan dibuat roda gigi dengan jumlah gigi
(T) = 49.
Mesin frais diketahui : i = 40 : 1, ik = 1 : 1
Roda gigi yang ada :
24, 28, 32, 36, 40, 44, 48, 56, 64, 72, 86,
100, 127.

Plat indeks : 43, 37, 29, 21, 18, 15, 47,


39, 31, 23, 19, 47, 41, 33, 27, 20, 17.
jawab :
Langkah 1: Menentukan angka pembagi (T').
Diambil T' = 48.

Langkah 2: Menghitung putaran engkol pembagi

𝑖 40 5 15
NC = = = =
𝑇′ 48 6 18

Jadi Nc = 15 lubang pada lingkaran dengan lubang 18.

Langkah 3 : Mencari roda gigi pengganti

R = i.iK /T' (T'-T)


= 40.1/48 (48-49) = - 5/6 = -40/48
Jadi: driver : Z1 = 40 dipasang pada poros yang satu sumbu dengan benda kerja.

Driven : Z2 = 48 dipasang pada poros yang satu sumbu dengan roda gigi payung.
Langkah 4:
Menentukan arah putaran plat pembagi
Jika T' < T, maka T negatif sehingga
putaran plat pembagi berlawanan
dengan putaran engkol pembagi. Jadi
antara Z1 dan Z2 harus dipasang roda
gigi antara untuk membalik arah.
Dalam hal ini, jika engkol diputar dan
plat tidak berputar maka gigi yang
akan terjadi adalah 48 buah. Bila plat
indeks berputar berlawanan arah
berarti menambah sudut putar
sebesar 1/48 putaran, sehingga gigi
yang akan terjadi ialah :

48 + 1/48 x 48 = 48 + 1 = 49 buah.
4. Pembagian Sudut
360
• Rumus : NC = i = 40 : 1
𝑇
• Contoh : Buat roda gigi 40
360
NC = = 9 ͦ = 1 putaran engkol
40
Buat roda gigi 45
360 8𝑥3 24
NC = = 8 ͦ -> = =
45 9𝑥3 27

24 Jarak lubang pada plat index 27


• Contoh : Buat roda gigi 54

360 40 ͦ 2ͦ 20 ͦ
NC = = 6 ͦ 40' = 6 =6 =
54 60 3 3
20 ͦ 20
9/ =
3 27

20 Jarak lubang pada plat index 27

Anda mungkin juga menyukai