Anda di halaman 1dari 9

PERANCANGAN ELEVATOR PENGANGKUT BARANG

KAPASITAS 3 TON

Jajang Nurjaman
Teknik Mesin, SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MANDALA

ABSTRAK
Penggunaan elevator pengangkut barang dengan kapasitas 1,5 ton di pusat perbelanjaan
(supermarket) yang memiliki gedung bertingkat ,siklus pendistribusian barang dari lantai dasar
ke lantai atas ataupun sebaliknya kurang efektif, karena barang yang diangkut terkadang
melebihi kapasitas elevator yang dipakai sehingga terjadi penumpukan barang di area
penerimaan barang(loading). Maka dari itu penulis merencanakan elevator pengangkut barang
dengan kapasitas lebih besar yaitu 3 ton agar pendistribusian barang lebih efektif dan efisien.
Perancangan elevator pengangkut barang ini dilakukan dengan cara pengamatan langsung
(observasi) dan penyusunan data perencanaan yang berupa gambar desain, perhitungan dan
pemilihan bahan komponen-komponen utama elevator barang. Sehingga didapat hasil dari
analisis perhitungan komponen utama yaitu desain sangkar pengangkut sederhana dengan
dimensi 1210 mm x 2000 mm x 2000 mm , tali baja (sling) spesifikasi 18 x 17 + 1c dengan
diameter 13 mm, motor penggerak (hoist) dengan tipe motor AC 3 phase 200 Volt dengandaya
5 hp ≈ 3,7 kW, dan tiang penyangga (guide rail) dirancang dengan konstruksi sederhana dan
kuat untuk menahan beban maksimum.

Kata kunci : Elevator,Efisiensi,Perancangan.

PENDAHULUAN mempermudah pengangkutan barang


Latar Belakang Masalah berat, keperluan operasional dari lantar
Elevator Barang yang digunakan dasar (ground floor) ke lantai atas yang
pada gedung bertingkat di toserba GCN akan dituju dan sebaliknya. Akan tetapi
adalah jenis vertikal dengan kapasitas penggunaan elevator ini terbatas,
angkut 1,5 ton berfungsi untuk karena barang yang diangkut berupa
mengangkut barang dari lantai dasar palet yang diisi oleh tumpukan
gedung ke lantai atas atau sebaliknya. minyak,gula, terigu dan lain-lain. Dalam
Elevatordigerakan oleh motor satu palet berisi tumpukan barang
penggerak dengan perantaraan tali baja seberat 720 kg - 2500 kg. Jadi dalam
(sling) untuk menarik sangkar (cart) naik satu kali proses pengangkutan barang,
turun mengikuti rel sesuai dengan elevator ini hanya mampu mengangkut
keinginan dari pengguna elevator satu palet saja karena kapasitas nya
dengan cara menekan tombol di luar yang terbatas yaitu 1,5 ton atau 1500
sangkar pada setiap lantaisesuai kg. Dengan demikian agar
dengan lantai yang akan dituju.Elevator pengangkutan barang lebih efisien
barang ini digunakan agar dapat penulis berniat untuk merancang alat

JURNAL PENELITIAN MAHASISWA STT MANDALA VOL .1 NO .1 JULI 2019 1


angkut barang atau elevator barang Tujuan Penelitian
yang lebih besar kapasitasnya atau Tujuan dari penulisan laporan
daya angkutnya sehingga dapat tugas akhir ini adalah untuk
mempercepat operasional toko. menghasilkan rancangan alat
Identifikasi Masalah pengangkut barang (elevator barang)
Berdasarkan latar belakang kapasitas 3 ton dengan kontruksi dan
diatas, maka perumusan masalah daya angkut atau kapasitas
dalam perancangan elevator pengangkutan barang yang besar agar
pengangkut barang ini adalah sebagai mempermudah dan mempercepat
berikut : oprasional toko dalam pendistribusian
1) Bagaimanakah cara barang dari lantai dasar ke lantai atas
menentukan sangkar ataupun sebaliknya.
pengangkut (cart). TINJAUAN PUSTAKA
2) Bagaimanakah perhitungan Sejarah Elevator
sling (tali baja) yang Lift/Elevator awalnya adalah
digunakan. Derek yang terbuat dari tali.Pada tahun
3) Bagaimanakah perhitungan 1853 Elisha Graves Otis, adalah
perangkat penggerak seorang pionir dalam bidang lift,
(puli,drum,kait dan motor). memperkenalkan lift yang
4) Bagaimanakah cara menghindarkan jatuhnya ruang lift jika
menentukan tiang penyangga kabelnya putus. Rancangannya mirip
utama (guide rail). dengan suatu jenis mekanisme
keamanan yang masih digunakan
Maksud Penelitian hingga kini :
Dapat merancang alat 1. 23 Maret 1857 – Lift Otis pertama
pengangkut barang (elevator barang) dipasang di New York City
yang efiesien sesuai dengan kebutuhan 2. 1880 – Lift listrik pertama , dibuat
oprasional toko yang dituntut untuk lebih oleh Werner von Siemens
cepat dalam pendistribusian barang dari 3. 2004 – Pemasangan lift penumpang
lantai dasar ke lantai atas yang dituju tercepat di dunia, di gedung Taipei 101
ataupun sebaliknya.Dengan adanya di Taipei, Taiwan. Kecepatannya adalah
elevator barang yang daya angkut nya 1.010 meter per menit atau 60,6
lebih besar diharapkan dapat km/jam.Elevator banyak digunakan
mempermudah dan mempercepat pada industri ,toserba dan rumah
operasional toko dan diharapkan tidak tinggal. Elevator diklasifikasikan menjadi
terjadi penumpukan barang diarea elevator untuk penumpang dan elevator
penerimaan barang (loading) yang untuk barang.Kemudian elevator barang
diakibatkan oleh keterlambatan dalam terbagi lagi menjadi elevator barang,
pendistribusian barang dari lantai dasar elevator barang dan penumpang
ke lantai atas. (memakai operator) dan elevator barang

JURNAL PENELITIAN MAHASISWA STT MANDALA VOL .1 NO .1 JULI 2019 2


pelayanan ringan (untuk perusahaan lorong (Lubang shaft) berjalannya
makanan dan komersial). elevator, tentunya dengan struktur
1) Elevator elektrik (paling dudukan
banyak digunakan). yang kuat untuk menghindari terjadinya
2) Elevator hidrolik. goyangan pada saat pengangkatan
3) Elevator yang dioperasikan sangkar dilakukan. Untuk perangkat
tangan. pengaman dipasang pengaman
Kecepatan tempuh elevator barang mekanik
berkisar mulai 0,1 sampai 1,5 m/detik. yang terletak di atas sangkar dan
Elevator barang dapat menangani 0,25 menyatu dengan rel berupa as yang
sampai 15 ton, sedangkan elevator akan menahan/menghentikankereta
barang pelayanan ringan mulai dari 50 pada rail apabila terjadi putus sling.
sampai 100 kg. Elevator sangkar Juga dipasang limit switch pada rail dan
elektrik mempunyai bagian-bagian juga pada hoist sebagai pengaman
utama, yaitu : Sangkar atau kereta. yang akan berfungsi mematikan power
1) Rel penuntun apabila elevator telah melewati batas
2) Lorong lift level yang telah ditentukan.
3) Pengimbang
4) Peralatan penggantung
5) Mesin pengangkat (motor
penggerak)
6) Alat pengaman dan kendali
elektrik

Mekanisme Elevator
Adapun mekanisme dari pada
elevator barang yang akan dirancang
disini adalah sebagai berikut :
Mesin hoist yang terletak di atas Ga
lorong bekerja dan menarik sangkar mba
yang r
berjalan pada rail. Sangkar dapat 2.1.
berhenti pada lantai – lantai yang Kon
diinginkan melalui system elektrikal struksi Elevator Barang
yang dirancang. Dengan menekan Keterangan :
push button yang terdapat pada tiap 1. Drum dan motor
lantai untuk lantai tujuan maka elevator 2. Tali baja
akan bergerak menuju lantai yang 3. Tombol lift
diinginkan. Mesin hoist ditempatkan 4. Pintu luar lift
diatas 5. Kait (Hook)

JURNAL PENELITIAN MAHASISWA STT MANDALA VOL .1 NO .1 JULI 2019 3


6. Sangkar Tahapan ini berisi tentang
7. Guide rail masalah-masalah yang akan
8. Lantai dasar diteliti, kemudian dikerucutkan
sehingga menjadi rumusan
Metode Penelitian masalah dan dilakukan
Dalam penelitian yang pembatasan masalah sehingga
dilaksanakan menggunakan metode dalam penulisan laporan tidak
tindakan. Metode tindakan (Action melebar lebih luas.
Research), menurut Zuriah (2003:54) 4) Perancangan
mengemukakan bahwa penelitian Tahap ini terdiri dari rancangan
tindakan menekankan pada kegiatan alat dan analisis perhitungan,
(tindakan) dengan menguji coba suatu dimana rancangan alat adalah
ide ke dalam praktek atau situasi nyata desain utama dalam
dalam skala mikro yang diharapkan perancangan kemudian
kegiatan tersebut mampu memperbaiki, dilanjutkan dengan analisis
meningkatkan kualitas, dan melakukan perhitungan komponen dalam
perbaikan sosial. Menurut Kemmis perancangan lift barang.
(1983) menyatakan bahwa penelitian 5) Hasil Perancangan
tindakan merupakan upaya Tahap ini terdiri dari perhitungan
mengujicoba ide-ide kedalam praktek dan gambar alat yang akan
untuk memperbaiki atau mengubah dirancang. Hasil perancangan
sesuatu agar memperoleh dampak yaitu berupa data perhitungan
nyata dari situasi. dan gambar perancangan lift
Keterangan : barang.
1) Mulai 6) Ya/Tidak
Merupakan tahapan awal dalam Tahapan ini dilakukan apabila
melakukan penelitian, hasil perancangan tidak sesuai
memunculkan ide-ide awal, dan dengan perencanaan, dan
gagasan utama dalam dilakukan perancangan ulang
melakukan perancangan. sampai hasil sesuai dengan yang
Menentukan tujuan yang akan diharapkan.
dilakukan dalam perancangan. 7) Kesimpulan
2) Kebutuhan alat Kesimpulan menyimpulkan hasil
Tahapan ini dilakukan untuk pembuatan sistem perancangan
menentukan apa saja alat yang berdasarkan landasan teori
akan dibutuhkan dalam penelitian maupun pertimbangan praktis
dan perancangan. terutama mengenai bahan serta
3) Analisis masalah mekanismenya.
Dengan demikian tujuan dari metode keterampilan-keterampilan baru atau
tindakan ini adalah mengembangkan cara peningkatan baru untuk

JURNAL PENELITIAN MAHASISWA STT MANDALA VOL .1 NO .1 JULI 2019 4


memecahkan masalah dengan akan dibutuhkan dalam penelitian
penerapan langsung di dunia kerja atau dan perancangan.
dunia aktual yang lain. 3) Analisis masalah
Tahapan Perancangan Tahapan ini berisi tentang
Tahapan perancangan yang dilakukan masalah-masalah yang akan
merupakan langkah dalam perancangan diteliti, kemudian dikerucutkan
lift barang. sehingga menjadi rumusan
Adapun tahapan perancangan dijadikan masalah dan dilakukan
melalui Flow chart sebagai berikut : pembatasan masalah sehingga
Gambar 3.1 Diagram alir perancangan dalam penulisan laporan tidak
Keterangan : melebar lebih luas.
4) Perancangan
Tahap ini terdiri dari rancangan
alat dan analisis perhitungan,
dimana rancangan alat adalah
desain utama dalam
perancangan kemudian
dilanjutkan dengan analisis
perhitungan komponen dalam
perancangan lift barang.
5) Hasil Perancangan
Tahap ini terdiri dari perhitungan
dan gambar alat yang akan
dirancang. Hasil perancangan
yaitu berupa data perhitungan
dan gambar perancangan lift
barang.
6) Ya/Tidak
1) Mulai Tahapan ini dilakukan apabila
Merupakan tahapan awal dalam hasil perancangan tidak sesuai
melakukan penelitian, dengan perencanaan, dan
memunculkan ide-ide awal, dan dilakukan perancangan ulang
gagasan utama dalam sampai hasil sesuai dengan yang
melakukan perancangan. diharapkan.
Menentukan tujuan yang akan 7) Kesimpulan
dilakukan dalam perancangan. Kesimpulan menyimpulkan hasil
2) Kebutuhan alat pembuatan sistem perancangan
Tahapan ini dilakukan untuk berdasarkan landasan teori
menentukan apa saja alat yang maupun pertimbangan praktis

JURNAL PENELITIAN MAHASISWA STT MANDALA VOL .1 NO .1 JULI 2019 5


terutama mengenai bahan serta 4. Tiang penyangga (Guide
mekanismenya. rail).
HASIL PERANCANGAN DAN Adapun spesifikasi dari perancangan
PEMBAHASAN elevator barang ini, yaitu :
Kapasitas angkut : 3 ton
Kecepatan angkat : 6 m/detik
Jumlah lantai : 2 lantai
Tinggi kerja elevator : 2 meter

DIMENSI SANGKAR PENGANGKUT

Gambar 4.1 Konstruksi Elevator Barang


Keterangan :
1. Drum dan motor
2. Tali baja
Gambar 4.2 Sangkar Elevator Barang
3. Tombol lift
4. Pintu luar lift  Perhitungan volume sangkar, V
5. Hook sangkar (m3)
6. Sangkar Volume sangkar = Panjang x
7. Rel Lebar x Tinggi
8. Lantai dasar = 2 m x 1,21
mx2m
Dalam analisis perhitungan ini = 4,84 m3
akan menghasilkan dimensi-dimensi  Perhitungan luas lantai sangakar,
komponen, yang bertujuan untuk F (m2)
menghasilkan elevator pengangkut = Panjang x Lebar
barang untuk pusat =2 m x 1,21 m
perbelanjaan(Supermarket). Faktor- = 2,42 m2
faktor utama yang akan dianalisis Perhitungan tali baja (Sling)
antara lain :
1. Sangkar pengangkut.
2. Tali baja (Sling).
3. Perangkat penggerak
(puli, drum, kait dan hoist).

JURNAL PENELITIAN MAHASISWA STT MANDALA VOL .1 NO .1 JULI 2019 6


Gambar 4.1Bagian-bagian Sling Menentukan umur tali
Tali baja berfungsi untuk 𝐷
A= = m .𝜎 . C .C1 . C2
𝑑
meneruskan gerakan dari putaran puli
Perhitungan Drum dan Puli
ke gerakan
naik turun sangkar pertama dan sangkar
kedua. Jumlah dan diameter tali baja
ditentukan dari besarnya beban yang
akan diangkat.Tali baja atau sling
pengangkat elevatordipilih kontruksi 18 Diketahui diameter tali baja ( d ) = 13
x 17 = 342 + 1c, dengan beranggapan mm. Jumlah lengkungan tali pada
bahwa semakin banyak serat kawat tali, 𝐷𝑚𝑖𝑛
sistem puli n = 3. Maka di dapat =
maka semakin kuat konstruksinya. 𝑑
23.
Jumlah lilitan tali pada drum dihitung
dengan rumus :
𝐻𝑖
z = +2
Gamba ᴫ𝐷
r PERHITUNGAN MOTOR
4.2Gay PENGGERAK
a yang terjadi pada sangkar elevator.
Dari perhitungan didapat :
Tegangan tali maksimum S(kg)
𝑄𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 Gambar 2.2 Mesin hoist
S=
𝑍ɳ Perhitungan Daya :
Luas penampang tali (A) 𝑄.𝑣
N= (hp)
𝑆 75𝜂
F (342) = 𝜎𝑏 𝑑
−𝐷 . 29 𝑥 107 Kecepatan drum :
𝐾 𝑚𝑖𝑛 1000 · 𝑣𝑡𝑎𝑙𝑖
Diameter satu kawat , δ = (mm) ndrum =
ᴫ𝐷
𝐼. 𝐴 Momen gaya ternilai pada motor :
δ =√ Mrate = 716,2 x Prate / n
𝑑.𝜋
PERHITUNGAN TIANG PENYANGGA
Diameter tali, d (mm) Perhitungan energy kinetic akibat
d = 1,5 x δ √𝑖 bobot sangkar yang jatuh :
Kekuatan putus tali 𝑄 +𝐺𝑠𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟
𝑆 . 𝜎𝑏 Energi kinetik = 𝑣2
2.𝑔
P(342) = 𝜎𝑏 𝑑
𝐾
−𝐷 . 29 𝑥 107 Gaya yang bekerja sepanjang satu rel
𝑚𝑖𝑛
penuntun dihitung dengan rumus
Tarikan pada tali yang diijinkan, S
sebagai berikut :
(kg) 𝑣2
𝑃 Rmax = (1 + 2 𝑔 𝑠) (𝑄 + 𝐺𝑠𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟 )
S=
𝐾 Tegangan baja yang terjadi, (S) :
JURNAL PENELITIAN MAHASISWA STT MANDALA VOL .1 NO .1 JULI 2019 7
S =ω(N/A) kW dan putaran motor
SIMPULAN DAN SARAN 750 rpm.
 SIMPULAN 4. Konstruksi tiang penyangga
Berdasarkan faktor – faktor yang (guide rail) menggunakan baja
di analisis dan hasil perhitungan dalam 37 tipe Wide Flange Shape
perencanaan elevator pengangkut (WF) 150 x 150 yang ditumpu
barang kapasitas 3 ton, maka dengan 4 kolom.
kesimpulan yang didapat adalah  SARAN
sebagai berikut : Perancangan elevator
1. Tempat penyimpanan pengangkut barang dengan
barang yang akan diangkut kapasitas 3 ton ini hanya sampai
menggunakan sangkar elevator pada tahap perhitungan faktor –
yang di desain sesederhana faktor utama saja, dikarenakan
mungkin dengan dimensi 1210 keterbatasan waktu dan biaya, maka
mm x 1210 mm x 2000 mm. dari itu penulis berharap perlu
2. Alat bantu angkat dan adanya pengembangan lebih lanjut
tarik menggunakan tali baja yaitu membuat sistem elektrikalnya
(sling) dengan spesifikasi 18 x agar dapat beroperasi dengan baik
17 = 342 + 1c. dan pengujian alat tersebut.
3. Sistem penggerak yang DAFTAR PUSTAKA
digunakan, yaitu : 1. Josep E Shigley & Larry D Mitchell.
a) Puli dengan sistem bati 1995. Perencanaan Teknik Mesin.
gaya untuk Jakarta : Erlangga.
mentransmisikan daya 2. Naryono,2010,”Perancangan spring
dengan diameter 180 bufferelevator kapasitas 2 ton
mm. dengan ketinggian 5 lantai”.
b) Drum dengan diameter 3. Neimann, Gustav & Budiman, Anton,
299 mm yang memiliki Ir & Bambang Priambodo, Ir. 1986.
alur helix agar tali dapat Elemen Mesin Jilid I. Jakarta :
tergulung secara Erlangga.
seragam dan 4. Rudenko, N, “Material Handling
keausannya berkurang. Equipment”, 1969, Jakarta :
c) Kait (hook) yang Erlangga.
digunakan adalah kait 5. Sato, G.T & N sugiarto. 1987.
tempa standar dengan Menggambar Mesin Menurut
desain rumah kait. Standar ISO. Jakarta : PT Pradya
d) Motor penggerak (hoist) Paramita.
yang digunakan adalah 6. Sularso, MSME. Ir & Suga
tipe motor 3 phase Kiyokatsu. 1997.Dasar Perancangan
dengan daya 5 hp ≈ 3,7

JURNAL PENELITIAN MAHASISWA STT MANDALA VOL .1 NO .1 JULI 2019 8


dan Pemilihan Elemen Mesin.
Jakarta : PT Pradya Paramita.
7. Supriyono,2014,”Perbaikan
kerusakan lift barang kapasitas 1,6
ton”.

JURNAL PENELITIAN MAHASISWA STT MANDALA VOL .1 NO .1 JULI 2019 9

Anda mungkin juga menyukai