Secara teknis lift-lift tersebut tidak jauh berbeda secara prinsip. Perbedaan yang nyata
pada interior dan perlengkapan operasi dari lift-lift tersebut. Juga pada sistem
pengamanan operasi yang dipasang sebagian besar sama, hanya pada dumb waiter
sistem pengamanan operasi yang disediakan lebih sederhana.
Perbedaan tersebut akan semakin nyata apabila dibandingkan antara lift barang untuk
pabrik (besar) dengan lift penumpang yang dipergunakan didalam gedung-gedung
diperkantoran. Lift barang untuk pabrik (sesuai dengan kebutuhan) dilengkapi dengan
pembuka pintu yang lebih besar, baik dipasang dengan pembukaan secara horizontal
(terdiri lebih dari dua pintu) maupun yang dipasang dengan sistem pembukaan pintu
vertikal (biasanya terdiri dari dua daun pintu atau lebih)
Perbedaan lain juga dapat dilihat pada cara penulisan kapasitas muatannya. Kapasitas
digerakan pada COP (Car Operation Panel, Operation Panel Board) didalam kereta
biasanya dinyatakan dalarn kilogram (kg) atau (Ib) untuk jenis lift barang,
sedangkan untuk penumpang sering dinyatakan dalam jumlah orang (persons) atau
kombinasi keduanya. Akan tetapi perbedaan tersebut akan menjadi semakin tipis
apabila kita bandingkan lift penumpang dan lift barang yang terpasang dalam gedung
perkantoran. Hal tersebut disebabkan karena sebagian besar lift barang yang terpasang
didalam gedung hunian dipersyaratkan juga untuk dapat mengangkut penumpang atau
orang.
Observation elevator adalah jenis lift penumpang yang sebagian besar pada
dindingnya atau pintunya dilengkapi dengan kaca. Sehingga memungkinkan
penumpangnya dapat melihat kearah luar. Lift jenis ini biasanya dipasang pada
pertokoan atau hotel yang memiliki pemandangan yang bagus.
II. KOMPONEN UTAMA ELEVATOR
Komponen utama elevator terdiri dari 2 ( dua ) bagian besar , yaitu ruang mesin
( Machine Room ) dan ruang luncur ( Hoistway ).
2. Motor penggerak
Motor penggerak elevator ini memiliki asupan daya tegangan bolak-balik (Ac) dari
PLN yang sangat berperan dalam pelaksanaan kerja elevator, motor penggerak ini
mempunyai kemampuan putar antara 50 putaran per menit sampai dengan 210 putaran
per menit. Dengan kapasitas tegangan motor yang disesuaikan dengan kapasitas
angkut .
Motor penggerak ini dilengkapi dengan rem magnet ( magnetic brake ) yang berfungsi
menahan motor ketika kereta telah sampai pada lantai yang dituju, pergerakan cepat
atau lambatnya elevator diatur oleh PLC (Programable Logic Control) . Motor
penggerak dalam menarik dan menurunkan elevator menggunakan tali baja ( rope )
yang melingkar pada puli mesin ( sheave ).
b. Dilihat dari jenis motor traksi yang dipergunakan dapat menjadi dua (2) jenis,
yaitu :
b.1 Lift traksi motor AC
b.2 Lift traksi motor DC
Geared elevator dengan penggerak motor AC geared biasanya dipergunakan pada lift
berkecepatan rendah dan sedang. Sebaliknya Gearless elevator dengan penggerak
motor DC ( AC VVVF ) dipergunakan pada lift kecepatan tinggi.
Pada umumnya lift jenis traksi meletakkan motor traksi dan panel control diatas
ruang luncur (hoistway), namun demikian dalam beberapa kasus tertentu penempatan
motor traksi dan panel control ada yang diletakkan samping bawah atau disamping
atas ruang luncur. Untuk mengatasi masalah dimana ketinggian bangunan yang
terbatas.
3. Governor
Governor adalah komponen penggerak utama dalam elevator, didalam governoor ini
terdapat saklar yang berfungsi untuk menonaktifkan semua rangkaian sehingga
otomatisasi elevator mati dan tidak berfungsi. Selain saklar juga terdapat pengait rem,
pengait rem ini berfungsi untuk menghentikan kawat selling dan kawat selling ini
menarik rem yang ada di kereta elevator.
4. Panel
Panel ini adalah tempat control elevator secara otomatis, panel ini terdapat inverter
motor dan program logic control yang berfungsi untuk mengatur geraknya elevator.
5. Ruang luncur
Ruang luncur ini adalah tempat dimana elevator beroperasi berbentuk lorong vertikal,
disinilah elevator menjangkau tiap-tiap lantainya.didalam ruang luncur ini terdapat
beberapa komponen utama yang tak kalah pentingnya dibandingkan dalam ruang
mesin.
6. Kereta ( Sangkar )
Kereta elevator beroperasi pada ruang luncur dan menapak pada rail di kedua sisinya,
pada sisi kanan dan kiri terdapat pemandu rail ( sliding guide ) yang berfungsi
memandu atau menapaki rail.
Selain pemandu rail ( sliding guide ) juga terdapat karet peredam ( silencer rubber )
yang berfungsi untuk mengurangi kejutan ketika elevator berhenti maupun mulai start,
selain itu pula terdapat pendeteksi beban (switch overload) yang terdapat dibawah
kereta elevator. Pada pintu kereta elevator juga terdapat sensor gerak ( safety ray ) dan
sensor sentuh ( safety shoe ) yang terpasang pada pintu kereta dan berfungsi supaya
untuk penumpang elevator tidak terjepit pintu elevator, didalam kereta elevator juga
terdapat tombol-tombol pemesanan lantai ( floor button ) yang akan dituju oleh
pengguna elevator.
Kereta elevator memiliki pintu otomatis yang digerakkan oleh motor stepper yang
bekerja berdasarkan sinyal digital yang asalnya dari sensor kedekatan ( proximity )
yang berfungsi menentukan level atau tidaknya lantai, setelah lantai dinyatakan level
atau rata maka motor stepper akan membuka pintu secara otomatis.
Ada beberapa komponen pendukung kerja elevator antara lain seperti dibawah ini :
1. Saklar pintu ( door contact )
Saklar pintu ( door contact ) ini termasuk dalam komponen pengaman elevator.
2. Kunci pintu ( door lock )
Berfungsi untuk mengunci pintu agar pintu tidak dapat dibuka dari luar
3. Saklar batas atas ( final up ) dan bawah ( final down )
Saklar batas atas dan bawah berfungsi untuk mengamankan kereta elevator terhadap
kemungkinan terjadinya kelebihan kecepatan.
a. Circuit braker
Memutuskan sumber (aliran) listrik dari panel induk (sub panel) ke panel control
lift.
Menjaga peralatan elektronik dari lift jika terjadi arus lebih (over current).
b. Governoor
Memutuskan power/aliran listrik ke control panel lift jika governor mendeteksi
terjadinya overspeed (kecepatan lebih) pada traffict lift (putaran roda pulley
governoornya). Menjepit sling governor (catching).Secara mekanik bandul
governor akan menjepit sling overnor (rope governor) dan dengan terjepitnya
sling ini,maka sling ini akan menarik safety wedge pada unit safety gear/safety
wedge yang terletak di bawah car lift dan akan mencengkaram rail untuk
melakukan pengereman secara paksa terhadap lift.
l. Interphone
Penumpang dapat berkomunikasi dengan petugas teknisi (building maintenance)
di ruang mesin,ruang control atau ruang security jika terjadi pemdaman listrik atau
hal emergency.
m. Safety shoe
Mendeteksi gangguan pada saat pintu akan menutup dan membuka kembali
jika mendeteksi sesuatu.Photocell dapat di gunakan secara bersamaan safety shoe
ini.
o. Apron
Mencegah penumpang terjatuh ke dalam hoistway (ruang luncur lift) pada saat
penumpang mencoba keluar ketika lift berhenti tidak level.
p. Buffer
Jika sangkar atau counterweight (beban penyeimbang) bergerak ke arah paling
bawah,
buffer akan mengurangi terjadinya shock (guncangan).
Dilihat dari segi arah pilinan, tali dibedakan atas 2 jenis yaitu :
1. Regular lay, jika arah pilinan kawat berlawanan dengan arah lilitan dan strand
2. Lang lay, jika arah pilinan kawat sama searah dengan lilitan dan stand.
Keuntungan dari lang lay ialah kemuluran tali lebih kecil yaitu 0.1 % hanya dibanding
dengan regular lay 0.5%. Tekanan pada alur puli lebih kecil sehingga lebih awet dan
lebih luwes, tidak mempunyai sifat kaku (menendang) saat mau dipasang. Lang lay
dipakai untuk instalasi lift berkecepatan tinggi diatas 300 m/menit, dan jarak lintas
diatas 200 m.
Lang lay juga lebih tahan terhadap fatigue, tetapi batas patah lebih kecil kira-kira 10%
dibanding dengan regular lay. Umpama pada tali berdiameter 13 mm, untuk regular
lay batas patah 6500 kgf, sedangkan pada lang lay sebesar kira-kira 5800 kgf.
Suatu bangunan yang besar dan tinggi memerlukan suatu alat transportasi (angkut) untuk memberikan
suatu kenyamanan dalam berlalu lintas dalam bangunan. Bentuk alat transportasi tersebut adalah :
a. Vertikal , berupa elevator
b. Horizontal berupa konveyor
c. Miring berupa escalator
Elevator
Ini sering disebut dengan lift, yang merupakan alat angkut untuk mengangkut orang atau barang dalam
suatu bangunan yang tinggi. Lift dapat dipasang untuk bangunan yang tingginya lebih dari 4 lantai,
karena kemampuan orang untuk naik turun dalam menjalankan tuganya hanya mampu dilakukan
sampai 4 lantai.
Untuk menentukan criteria perancangan lift penumpang yang perlu diperhatikan adalah :
• Type dan fungsi dari bangunan
• Banyaknya lantai
• Luas tiap lantai
• Dan intervalnya
Konveyor
Konveyor merupakan suatu alat angkut untuk orang atau barang dalam arah yang mendatar/ horizontal.
Dipaang dalam keadaan datar atau sudt kemiringan kurang dari 10 derajat.
Alat ini digunakan dalam jarak tertentu (gunanya untuk menghemat tenaga). Alat ini dipasang di
bandara, terminal, pabrik
Eskalator
Eskalator adalah suatu alat angkut yang lebih dititk beratkan pada pengangkutan orang dengan arah
yang miring dari lantai bawah miring ke lantai atasnya. Standart kemiringan antara 30-35 derajat.
Dengan kemiringan lebih dari 10 derajat sudah masuk kategori escalator.
Panjang escalator disesuaikan dengan kebutuhan, lebar untuk satu orang kurang lebih 60 cm, untuk 2
orang sekitar 100-120 cm.Mesin escalator terletak dibawah lantai. Karena terdiri dari segmen tiap anak
tangga maka escalator dapat diset untuk bergerak maju atau mundur.
June 22, 2010
Siang ini saat mau cek tayangan iklan adwords di Google, saya coba dengan mengetik kata kunci
”Lift Barang” salah satu key word yang sebenarnya sangat populer, ternyata iklan websiteku di
google tidak tayang hari ini, berbeda sekali bila misalnya anda ketik nama saya ”Ari Wahyudi
Lift” [Jangan dicoba] mungkin yang akan muncul tampilan saya bersama artis cantik dan sexy.
Ketika saya telusuri hasil pencarian dihalaman pertama dan kedua google, ternyata ada berita
yang sangat mengejutkan bagi saya. Ada dua musibah lift yang terjadi di Jakarta pada bulan
Maret dan Juni yang berkaitan dengan Lift.
Pertama di Ruko Karanganyar permai, Sawah besar dan kedua di Plaza Lokasari, Mangga besar
keduanya di Jakarta.
Kedua musibah terjadi pada Lift Barang, Ada apa dengan lift barang?
Faktor yang biasanya terjadi dikarenakan peralatan pengaman atau safety device tidak berfungsi
dengan baik atau memang tidak ada. Kejadian tidak tersedianya safety device umumnya karena
Lift tersebut dibuat bukan oleh perusahaan lift.
Faktor lainnya mungkin terjadi karena safety device tersebut rusak tetapi karena minimnya
anggaran perawatan dan penggantian spare parts maka fungsi dari safety diabaikan, serta human
error factor.
Definisi lift barang sendiri di Indonesia masih agak rancu karena ada Freight Lift, Service Lift,
dan Cargo Lift. Bagaimana wujud dari masing-masing lift tersebut? Apa perbedaannya dan
bagaimana safety devicenya? Saya akan bahas di tulisan mendatang.
Saya turut prihatin dan sedih atas 2 musibah kecelakaan lift barang yang terjadi ini, berharap
tidak akan ada lagi kecelakaan lift. Semoga....
June 24, 2010
Sesuai janji saya untuk melanjutkan penulisan tentang Lift Barang maka pada pagi ini saya akan
berbagi informasi tentang apa sih Lift Barang itu? Bila anda belum sempat baca tulisan
sebelumnya Klik disini.
Elevator atau biasa disebut lift pertama kali diciptakan dengan safety system pada tahun 1853
oleh Elisha Graves Otis, dan Otis hingga kini menjadi salah satu perusahaan lift terbesar didunia.
Seiring waktu berjalan, liftpun mengalami perkembangan teknologi, baik dari mesin penggerak
maupun control system.
Pada kesempatan kali ini yang akan dibahas adalah mengenai Lift Barang, Lift barang adalah lift
yang digunakan untuk mengangkut barang. Adapun sesungguhnya, tipe lift ini di Indonesia
penyebutannya masih sangat rancu. Sering kali sebagai pemasar lift kita mesti menjelaskan
kepada calon pembeli mengenai jenis lift yang tepat sesuai kebutuhannya.
Lift barang di Indonesia masih diasumsikan dengan 3 type lift, yaitu Freight Elevator, Service
Elevator dan Cargo lift.
Freight Elevator atau Freight Lift adalah lift barang yang menggunakan teknologi mesin
penggerak tarikan tidak langsung, dimana beban sangkar di imbangi dengan counterweight.
Mesin penggerak bisa Geared Traction Machine ataupun Gearless Traction Machine. Sesuai
kebutuhannya untuk mengangkut barang maka dimensi sangkar (car lift) dibuat dengan ukuran
besar. Pada lift ini pintu menggunakan automatic opening dengan bukaan pintunya side open dari
kanan ke kiri, pada lift ini penumpang boleh naik.
Service Elevator atau Lift Service adalah lift yang digunakan untuk service atau pelayanan,
biasanya dipakai di hotel maupun Office Building. Secara system, Lift Service sama persis
dengan Lift penumpang baik dari mesin penggerak maupun dari ukuran sangkar lift, adapun
yang membedakannya adalah finishing sangkar dan pintunya lebih sederhana dan simple.
Pada umumnya di hotel, lift penumpang untuk tamu dan lift untuk pelayanan / service dipisah.
Untuk lift tamu dipasang di Lobby hotel dan Lift service dipasang dibagian belakang. Mesin
penggeraknya adalah tarikan tidak langsung sama seperti Freight Elevator, namun ukuran
sangkar dimensinya sama persis dengan Lift Penumpang dan bukaan pintunya adalah Automatic
Centre Opening. Meskipun lift ini dimensinya sama dengan lift penumpang dan berfungsi juga
untuk mengangkut penumpang, tetapi karena difungsikan untuk service, maka lift inipun dipakai
untuk mengangkut barang.
Cargo Lift, lift jenis ini yang tidak ada standardisasinya. Umumnya Cargo Lift didesain
menggunakan mesin penggerak tarikan langsung tanpa adanya beban penyeimbang (counter
weight). Mesin penggeraknya biasanya Electric Chain hoist atau Electric Rope Hoist. Seringkali
lift ini juga disebut Hoist Lift. Mengingat lift ini tidak ada standardisasi maka dimensi
sangkarnyapun dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan. Pada lift ini pintunya umumnya dibuat
manual open, bisa menggunakan Harmonica Door atau Folding gate, atau bahkan swing door
dengan material steel painted maupun wire mesh. Lift ini sama sekali tidak boleh digunakan
untuk mengangkut Penumpang. Secara system lift ini tidak dapat disebut sebagai elevator tetapi
digolongkan sebagai pesawat angkat.
Mengapa hoist lift sama sekali tidak boleh untuk mengangkut penumpang/orang? Berikut ini
akan kami sampaikan mengenai Elevator safety device. Elevator device ini mutlak ada pada
setiap jenis elevator. Peralatan-peralatan safety dimaksud adalah :
1. Circuit breaker, alat ini berfungsi untuk melindungi peralatan control panel lift dari
kelebihan voltage ( over current).
2. Over speed governor, alat ini dipasang diruang mesin, bila liftnya type roomless maka
governor akan dipasang di overhead shaft lift. Alat ini akan bekerja jika kecepatan perjalanan
sangkar lift ke bawah lebih cepat 10% dari kecepatan normal. Pada saat governor bekerja maka
governor switch akan mematikan power di control panel sehingga mesin akan berhenti, selain itu
juga governor akan mengaktifkan safety gear / safety brake disangkar untuk bekerja, sehingga
sangkar lift juga akan berhenti.
3. Limit switches, peralatan ini dipasang pada lantai paling bawah dan paling atas. Peralatan ini
untuk mencegah terjadinya over travel lift baik saat lift naik maupun saat lift turun.
4. Emergency exit, Pintu darurat dipasang pada plafond sangkar lift, pintu ini biasanya tertutup
oleh ceiling sehingga dari dalam lift tidak terlalu kelihatan. Pintu ini hanya bisa dibuka dari atas
sangkar. Pintu ini hanya digunakan dalam kondisi sangat darurat dimana sangkar lift tidak dapat
diarahkan ke lantai terdekat, atau dalam kondisi tidak aman bila menggunakan pintu lift untuk
evakuasi.
5. Emergency lighting, lampu darurat ini berfungsi bila power listrik listrik gedung mati.
Lampu ini minimal harus dapat bertahan sekitar 30 menit.
6. Safety Gear device, peralatan ini dipasang pada sangkar lift. Bila terjadi overspeed saat
kereta meluncur kebawah maka governor akan bekerja untuk mengaktifkan safety device ini.
Peralatan ini biasanya disebut safety gear, safety breake atau safety wedge. Safety gear ini akan
bekerja dengan menjepit guide rail dan akan menghentikan sangkar lift. Stop.
7. Hall Door unlocking device, peralatan ini berada dibagian atas tiap pintu landing. Peralatan
ini digunakan untuk membuka pintu landing apabila dalam kondisi darurat dan pintu lift tidak
dapat bekerja secara normal.
8. Door lock device, peralatan ini berfungsi untuk mencegah agar pintu landing tidak dapat
dibuka dari luar bila sangkar tidak berada pada posisi level dengan pintu dimaksud.
9. Door safety switch, peralatan ini dipasang terintegrasi dengan door lock device, peralatan ini
bekerja secara electrical, apabila pintu dibuka maka lift tidak akan dapat difungsikan untuk jalan.
10. Interphone system, peralatan ini berfungsi untuk komunikasi dari dalam sangkar lift ke
control room atau ke ruang mesin lift apabila dalam keadaan darurat.
11. Safety door device, peralatan ini berfungsi untuk membuka pintu kembali disaat pintu akan
menutup tetapi ada objek yang menghalanginya. Peralatan ini bisa berupa safety door edge
dilengkapi foto sensor atau bisa juga menggunakan light curtain.
12. Load weighing device, peralatan ini akan berfungsi apabila sangkar lift kelebihan beban.
Pada peralatan ini dilengkapi dengan buzzer alarm yang menunjukan lift overload. Alarm akan
berhenti berbunyi dan lift dapat berfungsi normal kembali bila beban dikurangi.
13. Appron, peralatan ini untuk mencegah penumpang jatuh ke dalam shaft lift bila dalam
keadaan darurat penumpang dievakuasi dari dalam sangkar namun sangkar lift tidak level dengan
pintu landing.
14. Buffer, peralatan ini dipasang pada pit room. Berada di area bawah sangkar dan dibawah
counter weight. Peralatan ini berfungsi untuk menahan benturan apabila sangkar atau counter
weight over travel ke bawah.
Pada hoist lift tidak semua peralatan tersebut diatas tersedia, biasanya pada hoist lift peralatan
safety yang tersedia hanya meliputi :
3. Safety block, peralatan ini berbeda dengan safety gear karena safety block hanya akan
berkerja bila wire rope atau chain dari hoist machine-nya putus.
6. Buffer.
Sehubungan terbatasnya safety device pada lift hoist maka janganlah pernah digunakan untuk
mengangkut penumpang. Lift barang memang di design hanya untuk barang dan digunakan
untuk mengangkut barang saja bukan orang. Saya sendiri tidak pernah berani untuk naik di lift
barang, meskipun kapasitas angkutnya 25 kali lipat dari berat badan saya. FOR GOODS ONLY
– NO PASSENGER.