Anda di halaman 1dari 33

Laporan Akhir

Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)


Kabupaten Tolitoli

BAB IV
KAWASAN PRIORITAS PEMBANGUNAN PERMUKIMAN
DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN

Dalam penyusunan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan


(SPPIP) Kabupaten Tolitoli, terdapat 2 tahapan penentuan kriteria dan indikator, yaitu
untuk

penentuan

perkotaan

prioritas.

perkotaan

prioritas

Penyusunan

dan

k riteria

penentuan
dan

kawasan permukiman

indikator

diperlukan untuk

menganalisis dalam rangka penentuan strategi pembangunan permukiman dan


infrastruktur.

Gambar 4.1.
Kerangka pemikiran Analisis Kebutuhan Penanganan dan indikasi kawasan prioritas

4.1.

Perumusan Kriteria dan Indikator Perkotaan Prioritas ,Perumusan kriteria dan indikator perkotaan prioritas untuk menentukan

kawasan perkotaan yang prioritas pembangunannya dilihat dari seluruh aspek. Karena
penyusunan SPPIP memiliki kurun waktu 20 tahun dan dengan adanya perkotaan
CV. CIPTA PERSADA

IV-1

Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli

sebanyak

di

Kabupaten

Tolitoli,

maka

diperlukan

pemprioritasan

untuk

menyusun strategi berdasarkan skala prioritas. Dibawah ini adalah tabel kriteria dan
indikator penentuan perkotaan prioritas di Kabupaten Tolitoli

Tabel IV.1
Kriteria dan Indikator Perkotaan Prioritas
Kriteria

Indikator

Kesiapan Kawasan Menerima


Penanganan

Status lahan pada kawasan legal (tidak sengketa)


Masyarakat kondusif menerima penanganan
Aparat lokal mendukung penanganan
Kondisi permasalahan dalam kawasan
Kebutuhan percepatan pembangunan kawasan baru
Kebutuhan
pengendalian
pertumbuhan
kawasan baru

Urgenitas Penanganan

Sesuai kebijakan pembangunan kota

Terletak pada BWK prioritas dalam RTRW


Kesesuaian dengan program dalam RPJMD dan
RPJP
Terletak pada lokasi prioritas bidang Ciptakarya
dengan RPIJM

Kontribusi
dalam
permasalahan kota

penanganan Kekumuhan kawasan (Bangunan dan PSU)


Rawan Bencana (Longsor, Banjir/Genangan,
Kebakaran)

Kontribusi dalam stimulasi


pembangunan kota
Dominasi
permasalahan
bidang keciptakaryaan

Dominasi penanganan melalui


bidang keciptakaryaan

Kesulitan air bersih/minum


Letak strategis kawasan dalam konstelasi kota
Fungsi kawasan strategis kawasan dalam konstelasi
kota
terkait Dominasi permasalahan sektor drainase
Dominasi permasalahan sektor air bersih
Dominasi permasalahan sektor sanitasi
Dominasi permasalahan sektor persampahan
Dominasi permasalahan sektor Jalan Lingkungan
Dominasi permasalahan sektor drainase
Dominasi permasalahan sektor air minum
Dominasi permasalahan sektor sanitasi
Dominasi permasalahan sektor persampahan
Dominasi permasalahan sektor Jalan Lingkungan

Sumber : Hasil Analisa 2012

Tabel diatas merupakan pedoman dan dasar dalam melakukan analisis penentuan
perkotaan prioritas di Kabupaten Tolitoli dan juga dalam penentuan strategi
pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan.
CV. CIPTA PERSADA

IV-2

Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli

Tabel IV.2
Bobot Kriteria dan Indikator Kawasan Permukiman Prioritas
No
A

Kriteria
Kesiapan Kawasan menerima penanganan (10%)

Bobot

Status lahan pada kawasan legal (tidak sengketa)


Masyarakat kondusif menerima penanganan

5%
3%

Aparat lokal mendukung penanganan


Urgenitas Penanganan (10%)

2%

Kondisi permasalahan dalam kawasan

4%

Kebutuhan percepatan pembangunan kawasan baru

2%

Kebutuhan pengendalian pertumbuhan kawasan baru

4%

Sesuai kebijakan pembangunan kota (10%)


Terletak pada BWK prioritas dalam RTRW

3%

Kesesuaian dengan program dalam RPJMD dan RPJP

3%

Terletak pada lokasi prioritas bidang Ciptakarya dengan RPIJM

4%

Kontribusi dalam penanganan permasalahan kota (20%)


Kekumuhan kawasan (Bangunan dan PSU)

8%

Rawan Bencana (Longsor, Banjir/Genangan, Kebakaran)

7%

Kesulitan air bersih/minum

5%

Kontribusi dalam stimulasi pembangunan kota (10)


Letak strategis kawasan dalam konstelasi kota

5%

Fungsi kawasan strategis kawasan dalam konstelasi kota


Dominasi permasalahan terkait bidang keciptakaryaan (20%)

5%

Dominasi permasalahan sektor drainase

5%

Dominasi permasalahan sektor air bersih

5%

Dominasi permasalahan sektor sanitasi

5%

Dominasi permasalahan sektor persampahan

5%

Dominasi permasalahan sektor Jalan Lingkungan


Dominasi penanganan melalui bidang keciptakaryaan (20%)

5%

Dominasi permasalahan sektor drainase

5%

Dominasi permasalahan sektor air bersih

5%

Dominasi permasalahan sektor sanitasi

5%

Dominasi permasalahan sektor persampahan

5%

Dominasi permasalahan sektor Jalan Lingkungan

5%

Sesuai kebijakan pembangunan kota (10%)


Terletak pada BWK prioritas dalam RTRW
Kesesuaian dengan program dalam RPJMD dan RPJP

3%
3%

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012

Seluruh kriteria yang terdiri dari Beberapa Indikator setelah dibobotkan berdasarkan
berbagai

pertimbangan dan kesepakatan dengan stakeholder, jika dijumlahkan

bobotnya

berjumlah 100%.

Setelah ditentukan

bobot-bobot

tiap

criteria

yang

dilakukan selanjutnya adalah menentukan nilai-nilai tiap criteria. Dibawah ini


CV. CIPTA PERSADA

IV-3

Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli

adalah nilai tiap criteria dan indikator di dalam penentuan kawasan perkotaan
prioritas dalam penyusunan SPPIP Kabupaten Tolitoli.

CV. CIPTA PERSADA

IV-4

Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli

Tabel IV.3
Nilai Kriteria dan Indikator dalam Penentuan Perkotaan Prioritas
Kriteria

Indikator

Nilai
1

Kesiapan
Kawasan
menerima
penanganan

Urgenitas
Penanganan

Sesuai
kebijakan
pembangunan
kota

Sengketa

Sangat rawan

Rawan sengketa

Potensi sengketa

Tidak sengketa

Masyarakat
kondusif
menerima penanganan

Menolak

Kurang
menerima

Cukup menerima

Menerima

Sangat menerima

Aparat lokal mendukung


penanganan
Kondisi
permasalahan
dalam kawasan
Kebutuhan
percepatan
pembangunan
kawasan
baru

Tidak Mendukung

Cukup Mendukung

Mendukung

Sangat Mendukung

Tidak Urgen

Kurang
mendukung
Kurang urgen

Cukup Urgen

Urgen

Sangat urgen

Kurang Butuh

Butuh

Cukup Butuh

Butuh

Sangat butuh

Kebutuhan
pengendalian
pertumbuhan kawasan baru

Tidak Butuh

Butuh

Cukup Butuh

Butuh

Sangat butuh

Terletak pada BWK prioritas


dalam RTRW
Kesesuaian dengan program
dalam RPJMD dan RPJP

Prioritas kelima

Prioritas
keempat
Kurang Sesuai

Prioritas ketiga

Prioritas kedua

Prioritas pertama

Cukup Sesuai

Sesuai

Sangat Sesuai

Sebagian
prioritas

Sebagian Prioritas

Sebagian
prioritas

Cukup Kumuh

Kumuh

Cukup sering (6x


Setahun)

Sering
Setahun)

Lebih banyak tidak

Kurang

Tidak sesuai

Terletak
pada
lokasi Bukan
prioritas bidang Ciptakarya perioritas
dengan RPIJM
Kontribusi
dalam
penanganan
permasalahan
kota

Status lahan pada kawasan


legal (tidak sengketa)

Kekumuhan
kawasan
(Bangunan dan PSU)
Rawan Bencana (Longsor,
Banjir/Genangan,
Kebakaran)
Kesulitan air bersih/minum

lokasi

Kecil

Tidak Kumuh

Sedikit Kumuh

Sangat Jarang (1 x
setahun)

Jarang
Setahun)

Terpenuhi

Lebih

(3x

banyak

CV. CIPTA PERSADA

IV-5

besar

Sangat prioritas

Sangat Kumuh
(9x

Sangat
Sering
(Setiap bulan)
sangat kekurangan

Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli

Kriteria

Indikator

Nilai
1

2
terpenuhi

terpenuhi

Kontribusi
dalam stimulasi
pembangunan
kota

Letak
strategis
kawasan
dalam konstelasi kota

Tidak Strategis

Kurang Strategis

Cukup Strategis

Strategis

Sangat Strategis

Fungsi kawasan strategis


kawasan dalam konstelasi kota

Permukiman

Industri

Perdagangan

Wisata

Pusat Pemerintahan

Dominasi
permasalahan
terkait bidang
keciptakaryaan

Dominasi
permasalahan
sektor drainase

Tidak Dominan
(20-40%)
Tidak Dominan
(20-40%)
Tidak Dominan
(20-40%)
Tidak Dominan
(20-40%)

Cukup
(40-60%)
Cukup
(40-60%)
Cukup
(40-60%)
Cukup
(40-60%)

Dominan
80%)
Dominan
80%)
Dominan
80%)
Dominan
80%)

(60- Sangat
(>80%)
(60- Sangat
(>80%)
(60- Sangat
(>80%)
(60- Sangat
(>80%)

Dominan

Dominasi
permasalahan
sektor air bersih
Dominasi
permasalahan
sektor sanitasi
Dominasi
permasalahan
sektor persampahan

Sangat
Tidak
Dominan (0-20%)
Sangat
Tidak
Dominan (0-20%)
Sangat
Tidak
Dominan (0-20%)
Sangat
Tidak
Dominan (0-20%)

Dominasi
permasalahan
sektor Jalan Lingkungan

Sangat
Tidak
Dominan (0-20%)

Tidak Dominan
(20-40%)

Cukup
Dominan
(40-60%)

Dominan
80%)

(60- Sangat
(>80%)

Dominan

Dominasi
permasalahan
sektor drainase
Dominasi
permasalahan
sektor air bersih

Tidak Dominan
(20-40%)
Tidak Dominan
(20-40%)
Tidak Dominan
(20-40%)
Tidak Dominan
(20-40%)

Cukup
(40-60%)
Cukup
(40-60%)
Cukup
(40-60%)
Cukup
(40-60%)

Dominan
80%)
Dominan
80%)
Dominan
80%)
Dominan
80%)

(60- Sangat
(>80%)
(60- Sangat
(>80%)
(60- Sangat
(>80%)
(60- Sangat
(>80%)

Dominan

Dominasi
permasalahan
sektor sanitasi
Dominasi
permasalahan
sektor persampahan

Sangat
Tidak
Dominan (0-20%)
Sangat
Tidak
Dominan (0-20%)
Sangat
Tidak
Dominan (0-20%)
Sangat
Tidak
Dominan (0-20%)

Dominasi
permasalahan
sektor Jalan Lingkungan

Sangat
Tidak
Dominan (0-20%)

Tidak Dominan
(20-40%)

Cukup
Dominan
(40-60%)

Dominan
80%)

(60- Sangat
(>80%)

Dominan

Dominasi
penanganan
melalui
bidang
keciptakaryaan

CV. CIPTA PERSADA

IV-6

Dominan
Dominan
Dominan
Dominan

Dominan
Dominan
Dominan
Dominan

Dominan
Dominan
Dominan

Dominan
Dominan
Dominan

Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli

Setelah penetapan k riteria dan indikator melalui kesepakatan seluruh stakeholder, dan
juga telah dilakukan pembobotan dan penilaian tiap criteria dan indikator, langkah
berikutnya

adalah

melakukan scoring

masing-masing

perkotaan

dengan melihat

kondisi eksisting dan data sekunder.


4.2.

Perkotaan Prioritas
Berdasarkan

bobot

dan

nilai

ktiteria

dan

indikator

diatas,

yang

penilaiannya didasarkan berdasarkan hasil survey lapangan dan review data-data primer,
maka didapat urutan prioritas perkotaan yang tertangani permukiman dan infrastruktur
perkotaanya. Dibawah ini adalah hasil urutan prioritas dan hasil scoring tiap
perkotaan di Kabupaten Tolitoli.
Tabel IV.4
Perkotaan Prioritas Kabupaten Tolitoli
Perkotaan

Hasil Skoring

Keterangan

Tahun Penanganan

Tolitoli

4,28

Prioritas 1

5 tahun Pertama

Bangkir

3,63

Prioritas 2

5 Tahun Kedua

Ogotua

3,28

Prioritas 3

5 Tahun Ketiga

Laulalang

3,08

Prioritas 4

5 Tahun Keempat

Lingadan

2,84

Prioritas 5

5 Tahun Keempat

Sumber : Hasil Analisis 2012

Penyusunan
memiliki

Strategi

pembangunan

Permukiman

dan

Infrastruktur

Perkotaan,

jangka waktu 20 tahun sehingga diperlukan pemprioritasan penanganan

perktoaan karena adanya berbagai kendala khususnya financial. Berdasarkan hasil


scoring maka pada 5 tahun pertama penanganan permukiman dan infrastruktur
diprioritaskan

di

Perkotaan Tolitoli dan seterusnya. Dan jika perkotaan 1 telah

tertangani lebih cepat dari proyeksi maka penanganan berikutnya adalah kota yang
diprioritaskan berikutnya.
1.

Perkotaan Prioritas Pertama (Perkotaan Tolitoli)

Perkotaan Tolitoli yang merupakan pusat pemerintahan dan pusat perdagangan dan
jasa merupakan perkotaan dengan permasalahan permukiman dan infrastruktur yang
kompleks. Dan berdasarkan hasil analisa setiap criteria dan indikator maka didapat
scoring untuk perkotaan Tolitoli adalah 4,28 dan merupakan skor yang paling tinggi
dibandingkan dengan perkotaan lain. Sehingga dapat dikatakan bahwa perkotaan Tolitoli
CV. CIPTA PERSADA

IV-7

Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli

merupakan perkotaan yang dijadikan prioritas pertama untuk penanganan permukiman


dan inftastruktur perkotaannya. Dibawah ini adalah tabel scoring untuk perkotaan
Tolitoli

Tabel IV.5
Scoring Penilaian Perkotaan Tolitoli
No
A

Kriteria

Bobot

Nilai

Bobot x
Nilai

Kesiapan Kawasan menerima penanganan (10%)


Status lahan pada kawasan legal (tidak sengketa)

5%

0.15

Masyarakat kondusif menerima penanganan


Aparat lokal mendukung penanganan

3%
2%

3
5

0.09
0.1

Kondisi permasalahan dalam kawasan

4%

0.2

Kebutuhan percepatan pembangunan kawasan baru


Kebutuhan pengendalian pertumbuhan kawasan baru

2%
4%

5
5

0.1
0.2

Sesuai kebijakan pembangunan kota (10%)


Terletak pada BWK prioritas dalam RTRW

3%

0.15

Kesesuaian dengan program dalam RPJMD dan RPJP


Terletak pada lokasi prioritas bidang Ciptakarya dengan
RPIJM
Kontribusi dalam penanganan permasalahan kota (20%)

3%
4%

4
4

0.12
0.16

Kekumuhan kawasan (Bangunan dan PSU)


Rawan Bencana (Longsor, Banjir/Genangan, Kebakaran)

8%
7%

5
3

0.4
0.21

Kesulitan air bersih/minum


Kontribusi dalam stimulasi pembangunan kota (10)

5%

0.15

Letak strategis kawasan dalam konstelasi kota


Fungsi kawasan strategis kawasan dalam konstelasi kota

5%
5%

5
5

0.25
0.25

Dominasi permasalahan terkait bidang keciptakaryaan


(20%)
Dominasi permasalahan sektor drainase

5%

0.25

Dominasi permasalahan sektor air bersih


Dominasi permasalahan sektor sanitasi

5%
5%

4
3

0.2
0.15

Dominasi permasalahan sektor persampahan


Dominasi permasalahan sektor Jalan Lingkungan

5%
5%

1
3

0.05
0.15

Dominasi penanganan melalui bidang keciptakaryaan


(20%)
Dominasi permasalahan sektor drainase
Dominasi permasalahan sektor air bersih

5%
5%

5
3

0.25
0.15

Dominasi permasalahan sektor sanitasi


Dominasi permasalahan sektor persampahan

5%
5%

3
4

0.15
0.2

5%

0.15
4.28

Urgenitas Penanganan (10%)

Dominasi permasalahan sektor Jalan Lingkungan


Total Skor
Sumber : Hasil Analisa 2012

CV. CIPTA PERSADA

IV-8

Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli

Peta 4.1. Perkotaan Tolitoli

CV. CIPTA PERSADA

IV-9

Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli

2.

Perkotaan Prioritas Kedua (Perkotaan Bangkir)

Perkotaan Bangkir dalam struktur ruang Kabupaten Donggala merupakan PKL yang
berada di bagian Utara Kabupaten Tolitoli. dapatkan scoring criteria dan indikator
perkotaan Bangkir adalah 3,63 atau perkotaan dengan skor tertinggi kedua di
Kabupaten Tolitoli. Sehingga dapat dikatakan

bahwa perkotaan Bangkir merupakan

perkotaan prioritas kedua yang perlu untuk dilakukan penanganan. Dibawah ini
adalah

tabel

scoring

perkotaan

Bangkir

untuk

penanganan

permukiman dan

infrastruktur perkotaan.

Tabel IV.6
Scoring Penilaian Perkotaan Bangkir
No
A

Kriteria

Bobot

Nilai

Bobot x
Nilai

Kesiapan Kawasan menerima penanganan (10%)


Status lahan pada kawasan legal (tidak sengketa)

5%

0.15

Masyarakat kondusif menerima penanganan


Aparat lokal mendukung penanganan

3%
2%

4
4

0.12
0.08

Urgenitas Penanganan (10%)


Kondisi permasalahan dalam kawasan

4%

0.12

Kebutuhan percepatan pembangunan kawasan baru


Kebutuhan pengendalian pertumbuhan kawasan baru

2%
4%

3
3

0.06
0.12

Sesuai kebijakan pembangunan kota (10%)


Terletak pada BWK prioritas dalam RTRW

3%

0.12

Kesesuaian dengan program dalam RPJMD dan RPJP


Terletak pada lokasi prioritas bidang Ciptakarya dengan
RPIJM
Kontribusi dalam penanganan permasalahan kota (20%)

3%
4%

4
4

0.12
0.16

Kekumuhan kawasan (Bangunan dan PSU)


Rawan Bencana (Longsor, Banjir/Genangan, Kebakaran)

8%
7%

3
2

0.24
0.14

Kesulitan air bersih/minum


Kontribusi dalam stimulasi pembangunan kota (10)

5%

0.1

Letak strategis kawasan dalam konstelasi kota


Fungsi kawasan strategis kawasan dalam konstelasi kota

5%
5%

4
3

0.2
0.24

Dominasi permasalahan terkait bidang keciptakaryaan


(20%)
Dominasi permasalahan sektor drainase

5%

0.2

Dominasi permasalahan sektor air bersih


Dominasi permasalahan sektor sanitasi

5%
5%

2
3

0.1
0.15

Dominasi permasalahan sektor persampahan


Dominasi permasalahan sektor Jalan Lingkungan

5%
5%

4
4

0.2
0.2

Dominasi penanganan melalui bidang keciptakaryaan


(20%)
CV. CIPTA PERSADA

IV-10

Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli

Dominasi permasalahan sektor drainase


Dominasi permasalahan sektor air bersih

5%
5%

4
2

0.2
0.1

Dominasi permasalahan sektor sanitasi


Dominasi permasalahan sektor persampahan

5%
5%

3
4

Bobot x
Nilai
0.15
0.2

Dominasi permasalahan sektor Jalan Lingkungan

5%

0.2

No

Kriteria

Total Skor

Bobot

Nilai

3.63

Sumber : Hasil Analisa 2012

CV. CIPTA PERSADA

IV-11

Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli

CV. CIPTA PERSADA

IV-12

Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli

3.

Perkotaan Prioritas Ketiga (Perkotaan Ogotua)

Perkotaan Ogotua merupakan perkotaan dengan kepadatan permukiman yang sedang


hal ini dikarenakan kedekatan dengan Kota Bangkir sehingga perkembangan Kota
Bangkir mengarah ke Perkotaan Ogotua. Berdasarkan hasil analisa terhadap data
survey lapangan dan analisis terhadap data-data primer, didapat skor untuk
perkotaan Toaya adalah 3,28, atau dapat

dikatakan perkotaan yang prioritasn

penangananya dinomor tigakan. Dibawah ini adalah scoring perkotaan Tolitoli.


Tabel IV.7
Scoring Penilaian Perkotaan Ogotua
No
A

Kriteria

Bobot

Nilai

Bobot x
Nilai

Kesiapan Kawasan menerima penanganan (10%)


Status lahan pada kawasan legal (tidak sengketa)

5%

0.15

Masyarakat kondusif menerima penanganan


Aparat lokal mendukung penanganan

3%
2%

3
3

0.09
0.06

Urgenitas Penanganan (10%)


Kondisi permasalahan dalam kawasan

4%

0.08

Kebutuhan percepatan pembangunan kawasan baru


Kebutuhan pengendalian pertumbuhan kawasan baru

2%
4%

3
3

0.06
0.12

Sesuai kebijakan pembangunan kota (10%)


Terletak pada BWK prioritas dalam RTRW

3%

0.06

Kesesuaian dengan program dalam RPJMD dan RPJP


Terletak pada lokasi prioritas bidang Ciptakarya dengan
RPIJM
Kontribusi dalam penanganan permasalahan kota (20%)
Kekumuhan kawasan (Bangunan dan PSU)

3%
4%

3
2

0.09
0.08

8%

0.16

Rawan Bencana (Longsor, Banjir/Genangan, Kebakaran)


Kesulitan air bersih/minum

7%
5%

3
1

0.21
0.05

Kontribusi dalam stimulasi pembangunan kota (10)


Letak strategis kawasan dalam konstelasi kota

5%

0.15

Fungsi kawasan strategis kawasan dalam konstelasi kota


Dominasi permasalahan terkait bidang keciptakaryaan
(20%)
Dominasi permasalahan sektor drainase

5%

0.15

5%

0.2

Dominasi permasalahan sektor air bersih


Dominasi permasalahan sektor sanitasi

5%
5%

1
3

0.05
0.15

Dominasi permasalahan sektor persampahan


Dominasi permasalahan sektor Jalan Lingkungan

5%
5%

4
3

0.2
0.15

Dominasi penanganan melalui bidang keciptakaryaan


(20%)
Dominasi permasalahan sektor drainase

5%

0.2

Dominasi permasalahan sektor air bersih


Dominasi permasalahan sektor sanitasi

5%
5%

1
3

0.05
0.15

CV. CIPTA PERSADA

IV-13

Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli

Dominasi permasalahan sektor persampahan

5%

0.2

Dominasi permasalahan sektor Jalan Lingkungan

5%

0.15

CV. CIPTA PERSADA

IV-14

Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli

CV. CIPTA PERSADA

IV-15

Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli

4. Perkotaan Prioritas Keempat (Perkotaan Laulalang)


Perkotaan Laulalang merupakan perkotaan peralihan dari desa kekota dengan posisi
berbatasan langsung dengan Kabupaten Buol. Berdasarkan hasil analisa hasil survey
lapangan dan juga analisa terhadap data-data primer yang ada, maka didapat skor
untuk perkotaan Laulalang dalam penanganan permukiman dan infrastruktur
perkotaan adalah 3,08 atau menempati prioritas keempat untuk penanganannya.
Dibawah ini adalah scoring perkotaan Laulalang dalam rangka penanganan
permukiman dan infrastruktur perkotaan
Tabel IV.8
Scoring Penilaian Perkotaan Laulalang
No
A

Bobot

Nilai

Kesiapan Kawasan menerima penanganan (10%)


Status lahan pada kawasan legal (tidak sengketa)

5%

Bobot
x
Nil
ai
0.15

Masyarakat kondusif menerima penanganan


Aparat lokal mendukung penanganan

3%
2%

3
2

0.09
0.04

Urgenitas Penanganan (10%)


Kondisi permasalahan dalam kawasan

4%

0.08

Kebutuhan percepatan pembangunan kawasan baru


Kebutuhan pengendalian pertumbuhan kawasan baru

2%
4%

4
1

0.08
0.04

Sesuai kebijakan pembangunan kota (10%)


Terletak pada BWK prioritas dalam RTRW

3%

0.09

Kesesuaian dengan program dalam RPJMD dan RPJP


Terletak pada lokasi prioritas bidang Ciptakarya dengan
RPIJM
Kontribusi dalam penanganan permasalahan kota (20%)
Kekumuhan kawasan (Bangunan dan PSU)

3%
4%

3
2

0.09
0.08

8%

0.08

Rawan Bencana (Longsor, Banjir/Genangan, Kebakaran)


Kesulitan air bersih/minum

7%
5%

3
1

0.21
0.05

Kontribusi dalam stimulasi pembangunan kota (10)


Letak strategis kawasan dalam konstelasi kota

5%

0.15

Fungsi kawasan strategis kawasan dalam konstelasi kota


Dominasi permasalahan terkait bid. keciptakaryaan (20%)

5%

0.25

Dominasi permasalahan sektor drainase

5%

0.15

Dominasi permasalahan sektor air bersih


Dominasi permasalahan sektor sanitasi

5%
5%

1
3

0.05
0.15

Dominasi permasalahan sektor persampahan


Dominasi permasalahan sektor Jalan Lingkungan

5%
5%

4
3

0.2
0.15

Dominasi penanganan melalui bidang keciptakaryaan


(20%)
Dominasi permasalahan sektor drainase

5%

0.2

Dominasi permasalahan sektor air bersih

5%

0.05

Dominasi permasalahan sektor sanitasi

5%

0.2

Kriteria

CV. CIPTA PERSADA

IV-16

Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli

No

Kriteria
Dominasi permasalahan sektor persampahan

Dominasi permasalahan sektor Jalan Lingkungan


Total Skor

Bobot

Nilai

5%

5%

Bobot x
Nilai
0.25
0.25
3,08

Sumber : Hasil Analisa 2012

CV. CIPTA PERSADA

IV-17

Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli

CV. CIPTA PERSADA

IV-18

Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli

5.

Perkotaan Prioritas Kelima (Perkotaan Lingadan)

Perkotaan Sabang merupakan perkotaan dengan tingkat urgenitas penanganan


permukiman dan infrastruktur perkotaan paling rendah. Berdasarkan hasil analisa
data survey lapangan dan juga analisis data primer didapat skor untuk perkotaan
Lingadan adalah 2,84 dan merupakan prioritas terakhir. Dibawah ini adalah scoring
perkotaan Lingadan
Tabel IV.9
Scoring Penilaian Perkotaan Lingadan
No
A

Kriteria
Kesiapan Kawasan menerima penanganan (10%)

Bobot

Nilai

Bobot x Nilai

Status lahan pada kawasan legal (tidak sengketa)


Masyarakat kondusif menerima penanganan

5%
3%

3
3

0.15
0.09

Aparat lokal mendukung penanganan


Urgenitas Penanganan (10%)

2%

0.06

Kondisi permasalahan dalam kawasan


Kebutuhan percepatan pembangunan kawasan baru

4%
2%

2
3

0.08
0.06

Kebutuhan pengendalian pertumbuhan kawasan baru


Sesuai kebijakan pembangunan kota (10%)

4%

0.08

Terletak pada BWK prioritas dalam RTRW


Kesesuaian dengan program dalam RPJMD dan RPJP

3%
3%

2
2

0.06
0.06

Terletak pada lokasi prioritas bidang Ciptakarya dengan


RPIJM
Kontribusi dalam penanganan permasalahan kota (20%)

4%

0.08

Kekumuhan kawasan (Bangunan dan PSU)


Rawan Bencana (Longsor, Banjir/Genangan, Kebakaran)

8%
7%

2
3

0.16
0.21

Kesulitan air bersih/minum


Kontribusi dalam stimulasi pembangunan kota (10)

5%

0.1

Letak strategis kawasan dalam konstelasi kota


Fungsi kawasan strategis kawasan dalam konstelasi kota

5%
5%

2
3

0.1
0.15

Dominasi permasalahan terkait bidang keciptakaryaan


(20%)
Dominasi permasalahan sektor drainase
Dominasi permasalahan sektor air bersih

5%
5%

3
2

0.15
0.1

Dominasi permasalahan sektor sanitasi


Dominasi permasalahan sektor persampahan

5%
5%

3
3

0.15
0.15

Dominasi permasalahan sektor Jalan Lingkungan


Dominasi penanganan melalui bidang keciptakaryaan
(20%)
Dominasi permasalahan sektor drainase
Dominasi permasalahan sektor air bersih

5%

0.15

5%
5%

3
2

0.15
0.1

Dominasi permasalahan sektor sanitasi


Dominasi permasalahan sektor persampahan

5%
5%

3
3

0.15
0.15

CV. CIPTA PERSADA

IV-19

Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli

Dominasi permasalahan sektor Jalan Lingkungan


Total Skor
Sumber : Hasil Analisa 2012

5%

0.15
2.84

CV. CIPTA PERSADA

IV-20

Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli

CV. CIPTA PERSADA

IV-21

Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli

4.3.

Perumusan Kriteria dan Indikator Typologi Kawasan Permukiman Prioritas

Kawasan Permukiman prioritas penanganannya adalah kawasan permukiman yang


kumuh dan kawasan permukiman khusus (Pengembangan Permukiman Baru pendukung
kegiatan wisata, industri, pelabuhan dan Kota Baru, Pengembangan Permukiman Baru di
Kawasan Siap bangun, Peningkatan kualitas permukiman dan perbaikan infrastruktur di
kawasan kumuh, Kerja sama dan koordinasi antar daerah dalam pengelolaan kawasan
permukiman, Pengendalian kawasan permukiman di kawasan rawan bencana, Membatasi
dan mencegah perkembangan kawasan permukiman di kawasan lindung) Sehingga dalam
penentuan kawasan permukiman prioritas dalam SPPIP Kabupaten Tolitoli mengikuti
aturan/pedoman penentuan kawasan permukiman kumuh ciptakarya. Dibawah ini
adalah criteria dan indikator kawasan permukiman prioritas di Kabupaten Tolitoli.
Tabel IV.10
Kriteria dan indikator Typologi Permukiman Perkotaan Prioritas
No

Kriteria

A.

Indikator

Vitalitas Non Ekonomi


1
2

Kesesuaiah Terhadap Rencana


Tata Ruang (%)
Kondisi Bangunan

Kesesuaiah Terhadap Rencana Tata Ruang


Tingkat pertambahan bangunan liar (%/tahun)
Kepadatan bangunan (Unit/Ha)
Kondisi bangunan temporer (%)
Tapak bangunan (building coverage) (%)

Kondisi Kependudukan

Jarak antar bangunan (Meter)


Tingkat kepadatan penduduk (Jiwa/Ha)
Tingkat pertumbuhan penduduk (%/tahun)

Rawan bencana

Gempa
Banjir
Kebakaran

B.

Vitalitas Ekonomi

Longsor
Tingkat kepentingan
sekitarnya

kawasan

terhadap

wilayah

Jarak jangkau ke tempat bekerja (km)


Fungsi sekitar kawasan
C.

Status Tanah

Dominasi status sertifikat lahan


Dominasi status kepemilikan

D.

Kondisi Prasarana Sarana

Kondisi Jalan (%)


Kondisi Drainase (% genangan)
Kondisi Air Bersih (%)
Kondisi Sanitasi (% kepemilikan jamban)
Kondisi Persampahan (%)

E.

Komitmen Pemerintah
1

Indikasi Keinginan Pemerintah

Pembiayaan
CV. CIPTA PERSADA

IV-22

Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli

Kota
Upaya Penanganan Pemerintah
Kota

Kelembagaan
Rencana penanganan (master plan)
Pembenahan fisik

Sumber : Pedoman Penentuan Kawasan Kumuh,Ditjen Cipta Karya 2006

Kawasan

permukiman

permukiman

yang

yang

berada

diprioritaskan
di

perkotaan

penanganannya
Prioritas

yaitu

adalah

kawasan

perkotaan

Tolitoli

Berdasarkan karakteristik kawasan permukiman, maka perkotaan Tolitoli dibagi menjadi


6

kawasan

permukiman,

yang

kemudian

akan

ditentukan

prioritas

penanganannya. Untuk itu setelah ditentukan criteria dan indikator, maka langkah
berikutnya adalah

menentukan bobot masing-masing criteria dan indikator. Bobot

ditentukan berdasarkan

tingkat urgnitas dan kesepakatan stakeholder. Dibawah ini

adalah bobot criteria untuk penentuan kawasan permukiman prioritas di perkotaan


Tolitoli.
Tabel IV.11
Bobot Kriteria Penentuan Typologi Kawasan Permukiman Prioritas
No.
A.
1
2

B.

C.

Kriteria

Bobot (%)

Vitalitas Non Ekonomi (Nilai: 30)


Kesesuaiah Terhadap Rencana Tata Ruang
Kondisi Bangunan
a. Tingkat pertambahan bangunan liar
b. Kepadatan bangunan
c. Kondisi bangunan temporer
d. Tapak bangunan (building coverage)
e. Jarak antar bangunan
Kondisi Kependudukan
a. Tingkat kepadatan penduduk
b. Tingkat pertumbuhan penduduk
Rawan bencana
a. Gempa
a. Banjir
b. Kebakaran
c. Longsor
Jumlah
Vitalitas Ekonomi (Bobot: 5)
a. Tingkat kepentingan kawasan terhadap wilayah sekitarnya
b. Jarak jangkau ke tempat bekerja
c. Fungsi sekitar kawasan
Jumlah
Status Tanah (Nilai: 15)
a. Dominasi status sertifikat lahan

10%
3%
2%
2%
2%
2%
2%
1%
2%
1%
2%
1%
30%
2%
1%
2%
5%
10%

CV. CIPTA PERSADA

IV-23

Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli

b. Dominasi status tanah belum sertifikat


Jumlah
Kondisi Prasarana Sarana (Nilai: 20)
a. Kondisi Jalan
b. Kondisi Drainase
c. Kondisi Air Bersih
d. Kondisi Air Limbah

D.

No.

Kriteria

e. Kondisi Persampahan
Jumlah
E.
Komitmen Pemerintah (Nilai: 30)
1
Indikasi Keinginan Pemerintah Kota
a. Pembiayaan
b. Kelembagaan
2
Upaya Penanganan Pemerintah Kota
a. Rencana penanganan (master plan)
b. Pembenahan fisik
Jumlah
TOTAL NILAI

5%
15%
4%
4%
4%
4%
Bobot (%)
4%
20%

8%
7%
8%
7%
30%
100%

Sumber: Hasil Analisis 2012

4.4.

Penentuan Kawasan Permukiman Prioritas ,6 kriteria dalam penentuan kawasan permukiman prioritas adalah vitalitas

non ekonomi dengan bobot 30%, vitalitas ekonomi bobot 5%, status tanah 15 %, kondisi
sarana dan prasarana 20% dan komitmen pemerintah 30%. Setelah ditentukan
bobotnya,

yang lakukan selanjutnya adalah penentuan nilai tiap criteria dan

indikator sehingga

akan didapat scoring masing-masing kawasan permukiman di

perkotaan Tolitoli.

Dibawah ini adalah tabel nilai criteria dan indikator dalam

penentuan kawasan permukiman prioritas.


Berdasarkan hasil penilaian scooring sesuai dengan kriteria dan indikator maka Persebaran
desa maupun kelurahan di kawasan perkotaan Kota Tolitoli berdasarkan kondisi eksisting
karakteristik potensi dan permasalahan yang sesuai dengan 6 (enam) tipologi penentuan
kawasan prioritas yaitu :
A. Pengembangan Permukiman Baru pendukung kegiatan wisata, industri, pelabuhan
dan Kota Baru
Terdiri dari Desa Lalos, Kelurahan Baru, Kelurahan Nalu, Desa Ginunggung, Desa
Lantapan, Desa Kalangkangan
CV. CIPTA PERSADA

IV-24

Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli

B. Pengembangan Permukiman Baru di Kawasan Siap bangun


Terdiri dari Kelurahan Sidoarjo, Kelurahan Tambun, Desa Sandana, Desa
Kalangkangan, Desa Lalos, Desa Ogomoli, Desa Ginunggung, Desa Lantapan.
C. Peningkatan kualitas permukiman dan perbaikan infrastruktur di kawasan kumuh
Terdiri dari Kelurahan Panasakan, Kelurahan Sidoarjo, Kelurahan Tuweley, Kelurahan
Baru, Desa Sandana, Desa Ogomoli
D. Kerja sama dan koordinasi antar daerah dalam pengelolaan kawasan permukiman
Terdiri dari Kelurahan Nalu, Kelurahan Baru, Kelurahan Panasakan, Kelurahan
Tuweley, Desa Buntuna, Desa Dadakitan, Desa Lelean Nono
E. Pengendalian kawasan permukiman di kawasan rawan bencana
Terdiri dari Kel.Baru, Kel.Tambun, Kel.Nalu,Kel.Sidoarjo, Desa Sandana, Desa Lalos,
Desa Ginunggung, Desa Lantapan, Desa Kalangkangan, Desa Ogomoli
F. Membatasi dan mencegah perkembangan kawasan permukiman di kawasan lindung
Terdiri dari Kel. Tuweley, Desa Sandana, Kel.Sidoarjo, Kel.Panasakan, Kel.Baru,
Kel.Nalu, Kel.Tambun, Desa Buntuna, Desa Ogomoli, Desa Dadakitan, Desa Lelean
Nono
Sebagaimana hasil scooring matriks tipologi penentuan kawasan berdasarkan indikator
dan tipologi maka diketahui bahwa pembangunan permukiman dan infrastruktur kawasan
perkotaan Tolitoli yakni untuk tipologi A dengan prioritas kawasan Kelurahan Tuweley,
Desa Sandana, Kelurahan Baru, Kelurahan Panasakan, Kelurahan Nalu, Kelurahan Sidoarjo
Tabel IV.12
Hasil Scoring Penentuan Kawasan Prioritas
Kawasan Prioritas
Desa Lalos
Kelurahan Sidoarjo
Kelurahan Panasakan
Kelurahan Tuweley
Kelurahan Baru
Kelurahan Nalu
Kelurahan Tambun
Desa Sandana
Desa Kalangkangan
Desa Buntuna
Desa Dadakitan
Desa Lelean Nono
Desa Ogomoli

Nilai Hasil
Scoring
2,79
3,36
3,04
3,11
2,98
3,26
2,74
3,06
2,76
2,95
2,87
2,62
2,99

Urutan Skala
Prioritas
Prioritas 10
Prioritas 1
Prioritas 5
Prioritas 3
Prioritas 6
Prioritas 2
Prioritas 12
Prioritas 4
Prioritas 11
Prioritas 7
Prioritas 9
Prioritas 14
Prioritas 8
CV. CIPTA PERSADA

IV-25

Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli

Desa Lantapan
Desa Ginunggung

2,66
2,49

Prioritas 13
Prioritas 15

Sumber : Hasil Analisis Scoring Kawasan Prioritas

CV. CIPTA PERSADA

IV-26

Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli

Peta 4.6. Penentuan Tipologi Kawasan

CV. CIPTA PERSADA

IV-27

Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli

Peta 4.7. Penentuan Kawasan Permukiman Prioritas

Peta 4.7. Penentuan Kawasan Permukiman Prioritas

CV. CIPTA PERSADA

IV-28

Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli

Tabel IV.13
Matriks Scoring Hasil Penilaian Kawasan Perkotaan Prioritas

Sumber : Hasil Analisis Penentuan Kawasan Prioritas

CV. CIPTA PERSADA

IV-29

Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli

4.5.

Kajian Isu-isu Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan ,Kegiatan kajian isu-isu permukiman dan infrastruktur perkotaan Tolitoli adalah

kegiatan untuk merumuskan isu pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan


berdasarkan kondisi eksisting dan kebijakan tata ruang dan kebijakan pembangunan yang
berlaku di Kabupaten Tolitoli. Kajian isu- isu permukiman dan infrastruktur perkotaan
Tolitoli dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel III.14
Matriks Kondisi Eksisting Pembangunan Permukiman
dan Infrastruktur Permukiman Perkotaan Tolitoli
ASPEK YANG
DIAMATI
KAWASAN
PERMUKIMAN

TINGKAT PELAYANAN

SEBARAN

Melayani wilayah
perkotaan Tolitoli, yang
tersebar di wilayah
kecamatan dan Desa,
khususnya perumahan
swadaya
Pelayanan air bersih
melalui Sistem
Penyediaan Air bersih
Perpipaan masih
terbatas pada wilayah
Kota Tolitoli dengan
kapasitas 120
liter/detik.

Terkonsentrasi di kawasan
perkotaan tolitoli,
terutama di kawasan nalu
terdapat perumahan yang
bekerjasama dengan pihak
swasta
Terkonsentrasi hanya di
Kawasan Pusat Kota
Tolitoli

DRAINASE

Saluran drainase telah


melayani sebagian
wilayah perkotaan
khususnya di pusat
kota

Tersebar di wilayah
perkotaan tolitoli

PERSAMPAHAN

Terlayani
Sampah tersebar di
pengangkutan sampah seluaruh wilayah
30 %
perkotaan tolitoli sehingga
dibutuhkan pengelolaan
persampahan terpadu 3 R

JALAN
LINGKUNGAN

Telah melayani seluruh


wilayah perkotaan
tolitoli, baik pusat kota
maupun wilayah
hinterland kota tolitoli

AIR BERSIH

KUALITAS

Tersebar di wilayah kota


secara menyeluruh sesuai
dengan fungsinya

Lebih dari 50 % masih


termasuk dalam
kategori kumuh

Sumber air baku


berasal dari Sungai
Tuweley dengan debit
air sebesar 2.696.455
liter/detik (tahun
2008)
Sistem jaringan
perpiaan telah melayani
hampir 80 % wilayah
perkotaan dengan
sistem gravitasi
Secara umum kualitas
drainase di wilayah
pusat kota baik, tetapi
ada beberapa saluran
drainase yang tidak
berfungsi dengan
baik/tersumbat
disebabkan adanya
penumpukan sampah
yang dihasilkan oleh
kegiatan perkotaan
Sampah yang
dihasilkan dari kegiatan
rumah tangga,
perdagangan dan jasa,
perkantoran, dan
sekitar 70 % belum
terangkut.
Jalan lingkungan yang
ada kualitasnya
sebaghagian butuh
untuk peningkatan, dan
pengerasan jalan.

Sumber : Hasil Survey SPPIP 2012

CV. CIPTA PERSADA

IV-30

Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli

Tabel III.15
Matriks Isu-isu Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Permukiman Perkotaan Tolitoli
ASPEK YANG
DIAMATI

ISU PEMBANGUNAN DARI SISI


KONDISI EKSISTING

Permukiman

Tumbuhnya titik-titik permukiman


kumuh di perkotaan

Air Minum

Air Minum telah terlayani hampir 80


% wilayah perkotaan, 20 % Terdapat
kawasan permukiman yang kesulitan
dalam mengakses air Minum

Sanitasi/Air
Limbah

Sebagian permukiman masih


Meningkatkan sistem sanitasi perkotaan
memiliki sistem sanitasi yang kurang
pada seluruh wilayah pekotaan
baik

Drainase

ISU PEMBANGUNAN DARI SISI ARAHAN


KEBIJAKAN

ISU STRATEGIS

Mengurangi kawasan kumuh perkotaan


dengan meningkatkan kualitas
Pola pemanfaatan ruang kota
permukiman dan peningkatan
mengakibatkan struktur kota
infrastruktur
tidak jelas
Peningkatan pelayanan air minum
kepada seluruh masyarakat dengan
mengoptimalkan sumber air minum
yang ada

Antisipasi Tuweley sebagai


sumber air PDAM pada
kondisi tertentu

Belum tersedianya sanitasi


pengelolaan air limbah
perkotaan
Sistem drainase yang belum
Sistem drainase perkotaan yang ada Pembangunan sistem drainase perkotaan
optimal (drainase tidak sesuai
belum mampu mengakomodasi
untuk meningkatkan kualitas
dengan debit air yang besar)
toptografi perkotaan
lingkungan

Sistem persampahan yang ada hanya


ada di pusat perkotaan tolitoli,
Penyediaan sarana dan prasarana
Persampahan
wilayah hinterland perkotaan
persampahan yang terpadu dari dan
lainnya belum ada sistem
sehat
persampahan
Penduduk di kawasan permukiman
Pembangunan dan peningkatan jaringan
perkotaan mengalami hambatan
Jaringan Jalan
jalan yang terkoneksi antar kawasan
mobilitas karena kondisi jalan yang
tidak baik
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012

CV. CIPTA PERSADA

IV-31

Kurangnya sarana prasarana


persampahan (70% tidak
terangkut, 30 % Terangkut)
aksesbilitas masyarakat
terhambat akibat kurang
optimalnya jln lignkungan di
wilayah hiterland perkotaan

Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli

4.6. Potensi, Persoalan, Tantangan dan Peluang Pembangunan Permukiman dan


Infrastruktur Kota Tolitoli
4.6.1. Potensi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur
Potensi yang dimiliki oleh Kota Tolitoli yang dapat mendukung pembangunan
permukiman dan infrastruktur adalah :
a. Ketersediaan lahan yang cukup yang dimiliki dalam mengembangkan
kelengkapan sarana dan prasarana serta fasilitas pendukung pembangunan
kawasan perkotaan.
b. Adanya potensi pengembangan lahan yang belum terbangun di sebagian
kawasan Kota Tolitoli.
c. Adanya potensi pengembangan sektor pariwisata, salah satu objek wisata bahari
seperti pulau lutungan, pantai pasir putih sabang tende, panati batu bangga.
4.6.2. Permasalahan Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur
Permasalahan yang akan dihadapi dalam pembangunan permukiman dan
infrastruktur Kota Tolitoli diantaranya ;
a. Jangkauan pelayanan sarana dan prasarana perkotaan yang belum merata dan
hanya berpusat di wilayah pusat kota saja;
b. Munculnya permukiman kumuh dan ilegal akibat kurangnya daya beli
masyarakat akan perumahan;
c. Munculnya permukiman kumuh dan ilegal menyebabkan kondisi lingkungan
kota yang buruk sehingga dapat menurunkan citra kawasan;
d. Kurangnya penataan tata ruang kota yang efektif dan efisien.
4.6.3. Tantangan Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur
Tantangan yang dihadapi dalam pembangunan permukiman dan infrastruktur
Kota Tolitoli antara lain:
a. Kondisi Kota Tolitoli yang rawan akan banjir mengingat kondisi tanahnya yang
sebagian besar rawa serta tidak berfungsinya dengan baik sistem drainase
perkotaan yang ada;
b. Kondisi Kota Tolitoli yang rawan abrasi akibat air laut pasang, sehingga
memungkinkan terjadinya banjir melimpah hingga permukiman masyarakat
kota;
CV. CIPTA PERSADA

IV-32

Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli

c. Sulitnya penyediaan air bersih terutama bagi masyarakat kampung nelayan.


d. Sulitnya masalah lahan dalam pembangunan infrastruktur serta sarana dan
prasana sehingga membutuhkan solusi pembebasan lahan;
e. Keterbatasan sumber daya manusia dalam membangun kota kedepan.
4.6.4. Peluang Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur
Adapun peluang yang dapat mendorong pembangunan permukiman dan
infrastruktur Kota Tolitoli antara lain ;
a. Munculnya konsep-konsep baru dalam hal perumahan, hunian dan
permukiman yang ditawarkan oleh pemerintah dan swasta dapat dijadikan
solusi alternatif untuk mengatasi permintaan akan perumahan di Kota Tolitoli
b. Adanya Pembangunan Kota Tolitoli sebagai ibukota Kabupaten yang saat ini
mulai mengembangkan pembangunannya.
c. Sistem manajemen persampahan berbasis Rumah Tangga dengan pengolahan
sampah menggunakan sistem R3 (reduce, reuse, dan recycle) sangat tepat bila
di terapkan di Kota Tolitoli.
d. Melakukan

perubahan

paradigma

dari

tujuan

membuang

menjadi

memanfaatkan kembali untuk mendapatkan keuntungan;


e. Perbaikan dalam sistem manajemen pengelolaan sampah secara keseluruhan.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, perlu didukung oleh faktor-faktor input
berupa sarana, prasarana dan kelembagaan produksi, distribusi, pemasaran,
pengolahan dan lainnya.

CV. CIPTA PERSADA

IV-33

Anda mungkin juga menyukai