Teknologi Sistem
Bangunan
POKOK BAHASAN
Transportasi Vertikal
06
Fakultas Teknik Program MK12056 Ir.Muji Indarwanto, MM. MT.
Studi Arsitektur
Abstract Kompetensi
Mata kuliah ini membahas tentang Setelah mengikuti mata kuliah ini
Transportasi Vertikal dimana gedung-gedung diharapkanan dapat menjelaskan fungsi
yang lebih rendah biasanya hanya utama dari Transportasi vertikal sebagai
mempunyai tangga atau eskalator. Lift-lift angkutan transportasi vertikal yang
pada zaman modern mempunyai tombol- digunakan untuk mengangkut orang atau
tombol yang dapat dipilih penumpangnya barang umumnya digunakan di gedung-
sesuai lantai tujuan mereka. gedung bertingkat tinggi
1. Pengertian Lift
Lift adalah angkutan transportasi vertikal yang digunakan untuk mengangkut orang
atau barang. Lift umumnya digunakan di gedung-gedung bertingkat tinggi; biasanya lebih
dari tiga atau empat lantai. Gedung-gedung yang lebih rendah biasanya hanya
mempunyai tangga atau eskalator. Lift-lift pada zaman modern mempunyai tombol-tombol
yang dapat dipilih penumpangnya sesuai lantai tujuan mereka, Terdapat tiga jenis mesin,
yaitu Hidraulic, Traction atau katrol tetap, dan Hoist atau katrol ganda, Jenis hoist dapat
dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu hoist dorong dan hoist tarik.
Lift awalnya adalah derek yang terbuat dari tali. Pada tahun 1853, Elisha Graves Otis, salah
seorang pionir dalam bidang lift, memperkenalkan lift yang menghindarkan jatuhnya ruang
lift jika kabelnya putus. Rancangannya mirip dengan suatu
jenis mekanisme keamanan yang masih digunakan hingga
kini.
• Elevator / lift mempunyai ruang luncur yang relatif lebih kecil dibandingkan escalator.
• Dengan sebuah elevator bisa melayani lebih dari 2 lantai sekaligus, sangat baik untuk
gedung gedung tinggi.
1. Lift Penumpang
Berfungsi untuk mengangkut penumpang dan mempunyai bukaan pintu center opening
(co).
2. Lift Observation
Adalah sama dengan lift penumpang namun pada sisi belakangnya terbuat dari kaca
dan ruang luncurnya juga di design dari kaca yang berfungsi untuk menampilkan
keindahan design arsitektur dan memberikan kenyamanan penumpang kereta karena
dapat melihat tata letak ruang dalam bangunan.
Berfungsi untuk mengangkut barang dalam jumlah dan berat yang tertentu dan
mempunyai bukaan pintu side opening (so), dalam keadaan darurat atau kebakaran, lift
barang harus dapat difungsikan sebagai lift kebakaran.
Mempunyai bukaan pintu side opening (so) pada 2 (dua) sisi yaitu muka dan belakang
(through door) berfungsi untuk mengangkut patient stretcher (brandkar) sehingga
diperlukan ukuran ruang kereta sebesar l =1.500 mm d = 2.300 mm.
5. Lift Automobile
Dalam keadaan darurat/kebakaran, minimal satu diantara jajaran lift harus dapat
dipergunakan untuk evakuasi ataupun transportasi bagi fire brigade. Lift yang berfungsi
juga sebagai lift fire adalah lift service atau disebut juga lift barang. Karena
kebutuhannya maka dinding ruang luncur, kamar mesin lift, pintu lift dan saluran kabel
power harus tahan api selama minimal 1 jam, sedangkan pada lobby lantai dasar
didekat lift fire harus dipasang fire man switch untuk keperluan operasional petugas fire
brigade.
Secara umum (tidak mengikat) syarat dalam mendesain sistem transportasi lift adalah
sebagai berikut
1. Minimal tersedia 1 buah lift untuk bangunan melebihi 1 tingkat jika ada pengguna manula
atau difabel.
4.Sebuah lift hanya melayani maksimal 15 lantai agar waktu tunggu tidak terlalu
lama.Tersedia
lantai-lantai bawah dan langsung berhenti di lantai 16, 17, 18, dst.6.
5.Tersediaskylobby untuk setiap kelipatan 20-25 lantai. Skylobby adalah lantai lobby dimana
orang turun dari lift express dan berpindah ke lift-lift lokal yang berhenti padatiap lantai di
Pada bangunan yang tinggi dan luas, jumlah lif yang diperlukan meningkat sebanding
dengan jumlah lantai yang dilayani. Dengan demikian, jika mencapai suatu ketinggian
tertentu, maka areal luas yang digunakan untuk menempatkan lif menjadi meningkat dan
melebihi ketentuan ekonomis (di atas 20% luas lantai). Jadi, pada umumnya sebuah lif
hanya melayani sekitar 12 – 15 lantai, agar tidak melampaui batas tunggu dan jumlah waktu
Pengaturan tata lif pada lobi yang dikaitkan dengan pembagian zona layanan lif dapat
dilihat pada berikut ini. Tiap zona lif biasanya melayani 10 – 15 lantai, dan 4 zona
merupakan batas maksimum. Jika memerlukan zona lif lebih dari empat, maka harus
LOBI
LOBI
LOBI
LOBI
LOBI
LOBI
LOBI LOBI
LOBI
LOBI
a.Cirduit braker,berfungsi :
Memutuskan sumber (aliran) listrik dari panel induk (sub panel) ke panelcontrol lift.
Menjaga peralatan elektronik dari lift jika terjadi arus lebih (over current).
b.Governoor, berfungsi
Memutuskan power/aliran listrik ke control panel lift jika governor mendeteksi terjadinya
over speed (kecepatan lebih) pada traffict lift (putaranroda pulley governoornya).
Menjepit sling governor (catching).Secara mekanik bandul governor akan menjepit sling
governor (rope governor)dan dengan terjepitnya sling ini,maka sling ini akan menarik safety
wedge pada unit safety gear/safety wedge yang terletak di bawah car lift dan akanmencengk
aram rail untuk melakukan pengereman secara paksa terhadap lift.
Eskalator atau tangga jalan adalah salah satu transportasi vertikal berupa konveyor untuk
mengangkut orang, yang terdiri dari tangga terpisah yang dapat bergerak ke atas dan ke
bawah mengikuti jalur yang berupa rail atau rantai yang
digerakkan oleh motor.
Eskalator digunakan untuk menggantikan elevator atau lift tidak efisien kalau dipakai, atau
agar orang yang mempergunakan tetap dapat memperhatiakn sekeliling pada saat
memakai. Karena hal tersebut, maka tempat yang banyak memakai adalah pusat
perbelanjaan, hotel, pusat konvensi, department store, bandara dan bangunan-bangunan
public
Keuntungan dari eskalator banyak. Peralatan ini memiliki kapasitas untuk memindahkan
sejumlah besar orang, dan dapat ditempatkan dalam ruang fisik yang sama seperti yang
bisa memasang tangga. Mereka tidak menunggu interval (kecuali selama lalu lintas yang
sangat padat), pealatan ini dapat digunakan untuk membimbing orang menuju pintu keluar
utama atau pameran khusus, dan mungkin tahan cuaca untuk penggunaan di luar ruang.
Eskalator, seperti trotoar bergerak, yang didukung oleh motor arus bolak-balik (AC motor)
berkecapatan konstan dan bergerak di sekitar 1-2 kaki (0,30-0,61 m) per detik. Maksimum
sudut kemiringan eskalator ke lantai tingkat horizontal adalah 30 derajat dengan kenaikan
standar sampai dengan sekitar 60 kaki (18 m). Eskalator modern menggunakan satu
kesatuan anak tangga dari alumunium atau baja yang bergerak dan terhubung, sehingga
menghasilkan gerak yang tidak terputus. Berikut ini gambar bagian dari eskalator.
Motor elektrik berfungsi untuk menggerakkan drive gear yang dimana fungsi utamanya
menggerakkan rantai penggerak anak tangga (chain guide), serta menggerakkan penggerak
pegangan tangga (handrail drive). Untuk membantu gerak chain guide, dipasang roda gigi
tambahan disebut return wheel. Sedangkan rel bagian dalam untuk menambah kekuatan
dari anak tangga, mengubah posisi anak tangga apakah horisontal (pada saat di bagian
atas), atau miring (pada saat di bagian bawah) dan agar tetap pada jalurnya.
Untuk bangunan kantor dan pusat perbelanjaan yang jumlah lantainya kurang dari enam
lantai ,penggunaan escalator untuk naik turun orang sangat dianjurkan.
Untuk pertokoan selain perlu disediakan satu lift untuk setiap 10.000 m2 lantai juga perlu
disediakan satu escalator (alur tunggal) untuk setiap 3.000m2 atau satu escalator (alur
ganda) untuk setiap 5.000 m2 luas lantai.
ELEVASI
3,5 11
4.0 12
4.5 12.8
5.0 13.7
5.5 14.5
6.0 25.4
Tangga darurat merupakan tangga pada bangunan yang baru akan digunakan pada saat-
saat tertentu
utamanya ketika terjadi bencana di dalam bangunan, seperti kebakaran. Tangga darurat
lebih mementingkan fungsi dari pada estetisnya. Umum-nya letak tangga darurat pada
ruangan khusus dan tidak akan digunakan jika kondisi bangunan normal.
Desain tangga darurat lebih difokuskan pada penem-patan yang paling mudah dijangkau
serta terbebas dari api apabila terjadi bencana di dalam bangunan dan harus memiliki
penghawaan yang maksimal. Pintu darurat dan
tangga darurat harus ditempatkan sedemikian rupa
sehingga mudah dicapai dan dapat mengeluarkan
seluruh penghuni dalam waktu 2,5 menit. Pintu
darurat harus mempunyai tanda atau sinyal
penerangan yang bertuliskan KELUAR di atasnya
dan menghadap ke koridor (Departemen
Pekerjaan Umum, 1987: 11-14).
Tangga panjat penyelamat kebakaran hanya diijinkan apabila memiliki persyaratan, sebagai
berikut:
a. Akses menuju tempat di atap yang tidak dihuni
b. Sebuah sarana jalan keluar kedua dari lift gudang seperti yang diijinkan untuk bangunan
hunian gudang
c. Sebuah sarana jalan keluar dari menara dan platform yang ditinggikan untuk
perlengkapan mesin atau tempat yang serupa, untuk hunian tidak lebih dari tiga orang
yang mampu meng-gunakan tangga panjat
d. Sebuah sarana jalan keluar kedua dari ruangan ketel uap atau tempat yang serupa untuk
hunian tidak lebih dari tiga orang yang mampu meng-gunakan tangga panjat
e. Akses ke tanah dari balkon atau tangga terendah dari tangga penyelamatan kebakaran
untuk bangunan yang kecil diijinkan (Badan Stan-dardisasi Nasional, 2000: 49-50).
Arnold C and Reitherman R., Building Configuration & Seismic Design, John Wiley &
Sons, New York, 1982.
Dadras, A.S., Mechanical System for Architect , Mc. Graw Hill, Inc New York, 1995.
Daniel L. Schodek, Structure, Prentice Hall, New Jersey
Haas, A. M., Precast Concrete Design and Apllication, Applied Science Publishers
London.
Hartono Purbo : “ Utilitas Bangunan “,Djambatan, Jakarta 1992.
Hart F and all, Multi Storey Buildings in Steel, Collins, London, 1985
Juwana, J. S., Sistem Bangunan Tinggi, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2005
Kowalczyk R.M. and all, Structural Systems for Tall Buildings, McGraw-Hill Inc, New
York, 1992
Peurifoy R.L and Oberlender G.D., Formwork For Concrete Structures, McGraw-Hill Inc,
New York, 1996
Smith B. S. and Coull A, Tall Building Analysis and Design, John Wiley & Son Inc, New
York, 1991
Taranath B. S., Structural Analysis & Design of Tall Buildings, Mc Graw-Hill Book
Company, New York, 1988.
Thornton C and all, Exposed Structure in Building Design, McGraw-Hill Inc, New York,
1993
Wolfgang Schuller, High Rise Building Structures, John Wiley & sons, New York.
Wikipedia, http://id.wikipedia.org/wiki/Bangunan_tinggi